DAFTAR ISI
BAB III Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) - 17
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) -------------------------------------- 17
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) -------------------------------------- 33
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant,
Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) -------------------------------------- 33
BAB IV Memeriksa Pemasangan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air
Kotor/limbah) --------------------------------------------------------------------------- 37
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pemasangan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------------- 37
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pemasangan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------------- 47
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memeriksa Pemasangan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------------- 47
BAB V Membuat Laporan Pemasangan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih,
Air Kotor/limbah) ------------------------------------------------------------------------- 48
D. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membuat laporan Pemasangan
PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------- 48
E. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membuat laporan Pemasangan
PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------- 53
F. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membuat laporan Pemasangan PHB
Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah) ----------------- 53
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 2 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------------------------- 56
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 3 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu penerapkan
prosedur operasi dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk
Memasang PHB Pompa ( Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah), sesuai
instruksi manual dan SOP yang berlaku
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang PHB
Pompa ( Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah) guna memfasilitasi
peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Pekerjaan Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air
Bersih, Air Kotor/limbah)Mengoperasikan instalasi listrik.
2. Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor/limbah)
3. Memeriksa Pemasangan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air
Kotor/limbah)
4. Membuat laporan Pemasangan PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air
Kotor/limbah).
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 4 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
BAB II
MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN MEMASANG PHB POMPA
(HYDRANT, SPRINGKLER, AIR BERSIH, AIR KOTOR/LIMBAH)
Persediaan Air
Sumber air untuk memasok hydrant dapat berasal dari sumur bor dalam (Artetis),
PDAM, sumber alami (sungai, danau, waduk, dsb) atau gabungan.
Bak Penampungan/Reservoir
Jenis bak penampungan air dapat berupa:
Ground Tank (reservoir bawah tanah)
Pressure Tank (tangki bertekanan)
Gravity Tank (reservoir atas dengan aliran berdasar gaya gravitasi)
Volume Reservoir
Sesuai dengan ketentuan dan peraturanvolume reservoir ditentukan oleh waktu
penggunaan dan tingkat risiko atau klasifikasi ancaman bahaya kebakaran bagi
bangunan yang diproteksi.
Klas ancaman bahaya kebakaran ringan : 45 menit penggunaan
Klas ancaman bahaya kebakaran menengah : 60 menit penggunaan
Klas ancaman bahaya kebakaran tinggi : 90 menit penggunaan
Persediaan Air;
Pompa;
Pempipaan;
Komponen Hydrant;
instalasi pompa hydrant dan valve terpasang dengan baik, dilakukan testing dan
commisioning terhadap system fire hydrant yang dibuat. Memasang sistem
kelistrikan dari panel power utama gedung ke unit panel kontrol dan setiap peralatan
pompa yang bekerja dengan listrik. Baru kontraktor mengurus proses perijinan yang
menyatakan bahwa Instalasi fire fighting yang terpasang di gedung tersebut telah
diuji dan layak pakai oleh Dinas Pemadam Kebakaran terkait. Dan melakukan basic
training operasional ke tim internal untuk cara penggunaan perangkat hydrant agar
saat terjadi kebakaran penanganan dapat dengan mudah dilakukan.
Rencana Kerja
Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen. Agar resiko yang ditanggung itu relatif
kecil, hendaknya semua kegiatan/perkerjaan, tindakan dan kebijakan direncanakan
terlebih dahulu. Sedangkan persiapan merupakan tindak lanjut dari perencanaan,
dimana didalam persiapan semua material dan perlengkapan yang dibutuhkan
dikumpulkan dan diperiksa sebelum pekerjaan benar benar dilaksanakan.
Perencanaan dan persiapan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang
seluruh pekerjaan. Merupakan kegiatan membuat urutan langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien. Dalam menyusun rencana kerja
diprioritaskan bagian-bagian yang mudah dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru
bagian yang sulit.
Mengkoordinasi Pekerjaan
Setelah rencana kerja disusun, pihak yang terkait dalam hal ini adalah anggota tim
yang terlibat dalam penyelesaian pekerjaan dihubungi untuk memastikan bahwa
pekerjaan dikoordinasikan secara efektif sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pada
saat pelaksanaan pekerjaan
Prosedur K3
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 7 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan
pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain,
mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.
Peralatan Pompa
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 8 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Dalam instalasi pompa hydrant, selain pompa utama listrik, diesel, dan jockey.
Perlengkapan untuk mesin yang terhubung dengan panel kontrol pompa seperti
flexible coupling, coupling guard, batteries, battery rack, battery cable, silencer,
flexible ex hose connector, thermostat, cooling water heater harus diperhatikan juga
karena semua komponen diatas saling berhubungan satu sama lain. Sementara
perlengkapan lain yang harus diperhatikan untuk sistem pemipaan dan pompa
seperti coumpound suction gauge, discharge pressure gauge, automatic air release
valve, main relief valve, enclosed waste cone, fitting package, dan sambungan pipa
harus digrounding.Fungsi Pompa Fire Hydrant yang terpasang adalah untuk
memindahkan air dalam tanki penampungan (reservoir) ke ujung pengeluaran atau
pipa pemancar/nozzle.
Pompa Jockey;
Pompa Utama; dan
Pompa Cadangan;
Pompa Jockey
Pompa Jockey berfungsi untuk menjaga tekanan stastis di dalam jaringan hydrant.
Pada saat terjadi pengeluaran kecil atau kebocoran, maka pompa jockey akan
bekerja secara otomatis untuk mengembalikan air pada tekanan semula yang
direncanakan. Kondisi pompa jockey juga dimanfaatkan untuk memantau
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 9 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pompa Utama
Pompa utama berfungsi sebagai penggerak utama air di sistem hydrant. Pompa
utama akan bekerja setelah kapasitas maksimal pompa jockey terlampaui.System
kerja pompa utama didesain untuk hidup (start) secara otomatis dan mati (stop)
secara manual melalui tombol stop/reset pada panel kontrol system hydrant.Secara
umum sumber penggerak pompa utama didapatkan dari listrik PLN atau sistem
kelistrikan utama.
Pompa Cadangan
System kerja pompa cadangan didesain sama dengan pompa utama untuk hidup
(start) secara otomatis dan mati (stop) secara manual melalui tombol stop/reset
pada panel kontrol system hydrant.Sumber energi pompa cadangan biasanya
menggunakan mesin diesel atau sistem kelistikan independent.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 10 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pemeriksaan Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan dengan
benar.
GAMBAR INSTALASI
Diagram Dasar
Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu instalasi secara
elementar gambar 1.3a memperlihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung
bagi (PHB) yang digambar dengan cara disederhanakan, gambar 1.3b
memperlihatkan diagram yang sama diagram secara terperinci.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 11 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatakan cara pelaksanaan pengawatan peralatan
instalasi listrik, seperti gambar 1.5.
Diagram Saluran
Diagram saluran memperlihatkan hubungan antara bagian-bagian instalasi. Diagram
ini dapat digambarkan berupa diagram topografis yang menggambarkan saluran
sebebanrnya. Contoh doagram saluran dapat dilihat pada gamabr 1.6.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 12 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 13 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Gambar Situasi
Gambar situasi memberikan gambaran secara jelas letak gedung serta instalasi yang
akan dihubungkan dengan jaringan PLN. Keterngan ini diperlukan oleh PLN untuk
memudahkan menetukan kemungkinan penyambungan serta pembiayaanya.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 14 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Gambar 2.11 Diagram satu garis instalasi listrik pada bangunan / gedung
Tegangan Rendah
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 15 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 16 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Setelah rencana kerja disusun, pihak yang terkait dalam hal ini adalah anggota
tim yang terlibat dalam penyelesaian pekerjaan dihubungi untuk memastikan
bahwa pekerjaan dikoordinasikan secara efektif sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman pada saat pelaksanaan pekerjaan
1. Menyiapkan prosedur PHB Pompa fasa tunggal dan atau fasa tiga
2. Menyiapkan Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan sesuai
dengan spesifikasi peralatan yang berlaku
3. Memeriksa Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu untuk memastikan dalam
kondisi berfungsi baik dan aman.
4. Menyiapkan Gambar Instalasi pompa Menghubungi personil berwenang untuk
memastikan pekerjaan telah dikoordinasikan secara benar
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 18 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
BAB III
MEMASANG PHB POMPA
(HYDRANT, SPRINGKLER, AIR BERSIH, AIR KOTOR/LIMBAH)
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 19 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
c. 5% kebakaran
d. 26% tergelincir, terpukul
e. 10% - jatuh dari ketinggian
Bagian tubuh yang sering mendapat kecelakaan adalah : kepala, tangan, kaki
padahal bagi para pekerja bagian tubuh itu sangat penting dalam melakukan
tugasnya sehari-hari.
Data tentang kecelakaan kerja ditempat kegiatan konstruksi disemua Negara pada
umumnya menunjukkan angka yang tinggi. Di Jepang kecelakaan kerja konstruksi
rata-rata 42% dari total kecelakaan kerja pada tahun 1989 dengan jumlah yang
meninggal sebanyak 2412 orang. Disisi lain gangguan akibat kerja cukup banyak,
apalagi pada pekerja konstruksi yang sifat pekerjanya keras dan dilasksanakan pada
lingkungan kerja yang umumnya terbuka. Pekerjaan konstruksi terkadang harus
dilakukan dalam cuaca yang kurang bersahabat, terkadang dingin terkadang panas,
hujan, atau angin kencang. Disamping pekerjaan konstruksi harus dilakukan pada
tempat yang berair, lembab gelap dan sebagainya.Bahan yang dipergunakan pada
pekerja konstruksi disamping berasal dari bahan-bahan alami juga banyak dari
bahan buatan yang tidak jarang mengandung bahan kimia yang mempunyai efek
berbahaya bagi para pekerja.
Hal-hal seperti itu merupakan sumber penyakit akibat kerja atau juga dapat
disebut sebagai penyakit jabatan, karena pekerja sakit akibat kerja atau sakit yang
diperoleh pada waktu melakukan pekerjaan.
Menurut undang-undang, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul
karena hubungan kerja dalam hal ini juga termasuk kecelakaan kerja. Penyakit
akibat kerja harus mendapatkan perhatian secara khusus karena:
a) Penyakit yang terjadi dapat menimbulkan cacat
b) Penyebabnya adalah akibat perbuatan manusia, peralatan atau bahan yang
dipergunakan.
c) Penyakit akibat kerja akan menurunkan produktivitas dan kemampuan pekerja
Keselamatan kerja adalah spesialisasi dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik
fisik, mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha pencegahan dan perbaikan
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 20 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Instalasi listrik adalah instalasi mulai dari pembangkit tenaga sampai titik
penggunaan akhir. Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik, seperti : AC,
TV, komputer, PABX, dll. Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang
diperlukan pada jaringan instalasi, seperti : stop kontak, saklar, fitting, dll, yang
memenuhi SNI.
Potensi bahaya listrik :
a) Arus kejut listrik
b) Suhu berlebihan
c) Induksi medan listrik dan medan magnet
Obyektif K3 melindungi :
a) Tenaga kerja dan orang lain
b) Aset perusahaan
c) Lingkungan tempat kerjA
Tujuan K3 listrik :
a) Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya.
b) Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik.
c) Melaksanakan peraturan-peraturan tentang kelistrikan dari dinas terkait.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 21 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi manusia maupun bagi instalasi itu
sendiri. Potensi bahaya ini bisa menjadi sumber penyebab terjadinya kecelakaan
listrik penyebab terjadinya kecelakaan listrik.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 22 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Ledakan, percikan api atau pemanasan lokal yang timbul karena salah pemilihan
dan penggunaan perlengkapan listrik
Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan baik yang disyaratkan dalam
standar maupun dalam PUIL.
Pelaksanaan pemasangan sistem proteksi termasuk di dalamnya sistem
pembumian instalasi yang tidak benar
Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak benar
Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan, dan pada klem buruk
kondisinya
Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan tidak berimbang
Keadaan lingkungan instalasi yang buruk
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 23 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Sistem TN-C, dimana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar proteksi di seluruh sistem.
Sistem TT, dimana BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara
listrik terpisah dari elektroda bumi
Pengujian sistem pembumian harus meliputi:
Pemeriksaan awal yang teliti terhadap bagian instalasi yang penting
Pengukuran yang dapat menunjukkan keefektifan sistem pengaman (a.l.
pengukuran dan pengujian resistans pembumian dan berfungsinya alat pengaman
GPAS – gawai proteksi arus sisa dan GPAL – gawai proteksi arus lebih)
IP Index Proteksi
Dalam memasang peralatan dan material harus sesuai dengan Indeks Proteksi (IP)
yang telah ditetapkan. Kode IP ini terdiri dari dua digit dan selalu tercantum pada
body peralatan dan material yang telah dikeluarkan oleh pabrik. istilah IP (Index of
Protection) atau indek perlindungan, yang memiliki 2(dua) angka:
- angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap debu/benda
- angka kedua menyatakan indek perlindungan terhadap air.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 24 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 25 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Jaringan Konsumen
Bagian Sumber tegangan untuk konsumen disuplai dari sebuah transformator
melalui jaringan listrik distribusi tegangan rendah sistem 3 fasa yang bertegangan
dengan kisaran mulai dari 50 Volt sampai dengan 1000 Vdengan frekuensi 50
Herzt.Tetapi secara nasional tegangan konsumen sudah diatur dengan besaran
tegangan nominal 220 V untuk beban satu fasa dan 380 V untuk beban 3 fasa.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 26 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Berikut ini diperlihatkan gambar3.1 diagram jaringan listrik tegangan rendah sistem
3 fasa.
R/L1
Bagian
sekunder Trafo Vf =220V VL =380V
distribusi VL =380V
VL=
N Vf x 3
Vf =220V
S/L2
VL =380V
Vf =220V
T/L3
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 27 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
T T
R/L1
S/L2
T/L3
N
PE
PE
A B C
Gambar 3.2. Jaringan T T(PNP) dengan 3 macam jaringan yaitu jaringan listrik A, B dan C
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 28 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Keterangan gambar:
A. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa
(bertegangan), satu saluran penghantar netral dan sistem pembumian tidak
terpusat.
B. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa
(bertegangan), dan satu saluran penghantar sistem pembumian terpusat.
C. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa
(bertegangan), satu saluran penghantar netral dan satu saluran penghantar
sistem pembumian terpusat.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 29 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
sistem pentanahan untuk menghindari resiko kerugian yang lebih besar dari bahaya
yang mungkin terjadi.
Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding rod, rencanakan berapa titik yang
akan ditanamkan. Pemasangan grounding rod yang makin banyak akan
menghasilkan sistim pentanahan yang baik. Jika anda akan memasang beberapa
buah grounding rod usahakan jangan terlalu berdekatan, supaya pembumian
menyebar dan untuk menjaga bila salah satu grounding rod sitim pembumiannya
tidak bagus maka bisa dibumikan oleh grounding rod lainnya.
Harus diperhatikan bahwa masing masing grounding road semua harus terhubung.
Sehingga perlu diatur supaya sistim kabel penghubungnya mudah dipasangkan.
Lakukan pencarian tanah yang mudah ditancapkan. Hindari penanaman grounding
road di daerah tanah berbatu atau berpasir, disamping penancapannya yang susah,
juga kurang bagus untuk pembumian.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 30 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Usahakan lokasi penempatan grounding rod tidak terlalu jauh dari bangunan atau
gedung, tapi harus diingat jangan sampai merusak sistim instalasi yang telah ada.
Usahakan penempatan antara grounding rod dalam garis lurus, tidak terlalu banyak
berbelok belok.
Pemilihan grounding road dan kabel grounding yang akan diinstalasi harus
sesuai standar , baik jenis maupun ukurannya. Grounding road yang paling
bagus adalah pipa padat yang terbuat dari tembaga. Disamping sebagai
daya hantar yang kuat, tembaga tidak mudah berkarat. Perlu memeriksa
barang tersebut saat pembelian, karena kadang kadang banyak pipa yang
dijual kelihatannya terbuat dari bahan tembaga padahal bagian dalamnya
adalah besi biasa tapi bagian luarnya disepuh dengan tembaga. Untuk men-
check-nya anda bisa memotong secara diagonal, maka akan kelihatan
apakah asli atau tidak. Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan
ini sangat mudah berkarat.
Jika anda mengalami kesulitan saat penancapan grounding road, anda bisa
menggunakan alat bantu berupa palu untuk memukul ujung atas grounding road
hingga tertancap semuanya, atau bisa juga dengan menggunakan alat bantu stang
pipa, lakukan penjepitan stang pipa ke grounding road kemudian anda berdiri di
stang pipa sambil menekan grounding road kebawah.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 32 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Untuk hal tertentu anda kemungkinan penanaman grounding road yang lebih dalam
dari ukuran panjang grounding road misalnya sampai kedalaman 30 m, sehingga
penancapan tidak bisa dilakukan lagi. Anda bisa meminta bantuan tukang bor untuk
melakukan pengeboran lubang. Setelah kedalaman yang dibutuhkan tercapai, anda
kemudian menanamkan grounding road ke dalamnya. Sebelumnya lakukan
pengikatan) antara grounding rod dengan kabel road. Dengan menggunakan pipa
besi yang bisa disambung, lakukan pendorongan grounding road ke dalam lubang.
Anda bisa menandai jarak dari ujung grounding road dan kabel grounding untuk
memastikan penanaman kabel sudah sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.
Cara yang biasa digunakan untuk penyambungan grounding rod dan kabel
grounding dengan menggunakan clamp. Sebelum dilakukan penimbunan kabel
grounding, lakukan pengukuran tahanan grounding terlebih dahulu, bilamana nilai
yang dihasilkan belum sesuai standard maka lakukan penambahan grounding road.
Jika nilai tahanan sudah sesuai standard lakukan penimbunan kabel dengan segera.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 33 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing masing titik
grounding yang saling terhubung. Dan lakukan penggalian ke arah terminal
grounding. Buat galian di sepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60
cm. Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian tempatkan di
bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses pengikatan
dengan grounding road tidak akan susah.
Setelah semua tersambung, berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut.
Gunakan pipa PVC dan ditutup dop pipa. Kemudian lakukan penimbunan tanah
didaerah galian sampai ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri tanda
misalnya batu bata supaya dikemudian hari jika ada penggalian di sepanjang areal
penanaman kabel, maka kabel akan aman. Setelah bata terpasang semua,
kemudiann timbun kembali hingga penuh. Lakukan penimbunan hingga betul betul
padat
Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari grounding,berikut ini
adalah cara penggunaan earth tester:
- Pada switch pilih mode Ω.
- Tekan push button.
- Lihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai mentok
ke ujung volt meter, check kembali instalasi kabel.
- Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer “0 volt”.
- Lakukan instalasi earth tester seperti tampak jarak L adalah sebesar 5 meter.
- Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 34 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Syarat utama sebuah grounding itu baik adalah tahanan grounding itu sama dengan
0 Ohm ini adalah tahanan grounding ideal, tetapi kenyataannyaboleh sampai 5
Ohm. Jadi bila terjadi hubungan pendek atau short circuit suatu peralatan listrik,
maka dengan cepat kebocoran itu dibuang ke bumi atau grounding. Bila gounding
tidak bagus, maka peralatan bisa terbakar dan bisa membahayakan keselamatan
orang
Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel)
yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah
(ground). Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi
rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselamatan. Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel
adalah Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V
dan C yang ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah
ini. Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan
kumparan C merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx. Rx adalah
tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan
dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap
tahanan yang akan diukur.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 35 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Misal tegangan yang digunakan adalah 220 V, maka besarnya tahanan isolasi
minimal sebesar : 1000 x 220 = 220.000 Ohm atau 220 KOhm. Ini berarti arus yang
diizinkan di dalam tahanan isolasi 1 mA/V. Apabila hasil pengukuran nilai lebih
rendah dari syarat minimum yang sudah ditentukan, maka saluran/kawat tersebut
kurang baik dan tidak dibenarkan kalau digunakan. Waktu melakukan pengukuran
tahanan isolasi gunakan tegangan arus searah (DC) sebesar 100 V atau lebih, hal
ini dimaksudkan untuk dapat mengalirkan arus yang cukup besar dalam tahanan
isolasi. Di samping untuk menentukan besarnya tahanan isolasi, nilai tegangan ukur
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 36 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
yang tinggi juga untuk menentukan kekuatan bahan isolasi dari saluran yang akan
digunakan. Walaupun bahan-bahan isolasi yang digunakan cukup baik dan
mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, tetapi masih ada tempat-tempat yang
lemah lapisan isolasinya, maka perlu dilakukan pengukuran.
Jika kawat/kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P) dan
kawat netral (N), maka tahanan isolasinya adalah :
(1) antara kawat fasa (P) dengan kawat netral (N),
(2) antara kawat fasa (P) dengan tanah (G),
(3) antara kawat netral (N) dengan tanah (G).
Pada saat melakukan pengukuran tahanan isolasi antara fasa (P) dan netral (N), hal
pokok yang perlu diperhatikan adalah memutus atau membuka semua alat pemakai
arus yang terpasang secara paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-lampu,
motormotor, voltmeter, dan sebagainya. Sebaliknya semua alat pemutus seperti :
kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya yang tersambung secara seri
harus ditutup.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 37 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 38 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pengukuran Polaritas
Pengukuran polaritas bertujuan untuk memastikan hubungan pengawatan instalasi
sudah terpasang dengan benar. Uji visual dapat dilakukan dengan memeriksa
seluruh pengawatan pada jalur fase benar-benar hanya terhubung dengan fase,
begitu juga jalur netral dan jalur grounding.
Pengukuran dengan multimeter juga bisa dilakukan untuk memastikan bahwa jalur-
jalur pengawatan terhubung dengan tepat sesuai diagram instalasinya.
C. Sikap kerja dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih,
Air Kotor/limbah)
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam Mengoperasikan instalasi listrik.
2. Taat asas dalam Mengoperasikan instalasi listrik.
3. Hati-hati dalam Mengoperasikan instalasi listrik.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 39 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
BAB IV
MEMERIKSA PEMASANGAN PHB POMPA
(HYDRANT, SPRINGKLER, AIR BERSIH, AIR KOTOR/LIMBAH)
Diagnosis Gangguan
Sebelum seorang teknisi mulai mendiagnosis penyebab suatu gangguan, ia harus :
a. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang instalasi dan peralatan
listrik, serta disiplin menerapkan K3.
b. Mengumpulkan informasi yang diperlukan saat kejadian
c. Memperkirakan penyebab gangguan berdasarkan informasi data katalog
d. Mengidentifikasi penyebab gangguan dengan pendekatan logika
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 40 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pemeriksaan awal
Kesesuaian ukuran penghantar fase dan pengaman arus lebih
Luas penampang minimum penghantar pengaman dan kesesuaian pemasangannya
Kontinuitas penghantar pengaman
Apakah penghantar pengaman tidak terhubung dengan penghantar fase?
Tanda pengenal penghantar nol dan penghantar pengaman
Apakah penghantar telah mempunyai penghantar pengaman dengan luas
penampang yang cukup dan telah terhubung pada kotak pengamannya?
Apakah tegangan nominal sakelar pengaman (sptb atau spas) cocok dengan
tegangan nominal jaringan.
Instalasi listrik yang selesai dipasang, atau yang mengalami perubahan, harus
diperiksa dan diuji dahulu sebelum dialiri listrik sesuai lingkup pemeriksaan dan
pengujian yang ditetapkan dan harus digunakan sesuai dengan ketentuan dalam PUIL.
Pemeriksan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain mengenai hal berikut:
Berbagai macam tandapengenal dan papan peringatan
Perlengkapan listrik yang dipasang
Cara memasang perlengkapan listrik
Polaritas
Pembumian
Resistans isolasi
Kesinambungan sirkit
Fungsi pengamanan sistem instalasi listrik
Pemeriksaan dan pengujian disusul dengan uji coba.
Pemeriksa instalasi listrik harus mentaati ketentuan dalam PUIL 2000 dan peraturan-
peraturan lain sebagaimana disebut dalam PUIL 2000:
UU No. 1 tahun 1970
Peraturan bangunan nasional
Peraturan pemerintah RI tentang pengusahaan kelistrikan
Peraturan pemerintah RI tentang keselamatan kerja
Peraturan menteri pertambangan dan energi tentang izin usaha kelistrikan
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 41 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 42 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Sertifikat laik operasi dikeluarkan setelah instalasi listrik diperiksa dan diuji dengan
hasil baik.
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian instalasi di atas 199 kVA tegangan rendah
dan tegangan tinggi dilakukan oleh instansi lain yang netral.
Gambar 1.30 mengilustrasikan arus kesalahan (abnormal) yang sangat ekstrim yang
bisa jadi menimbulkan kebakaran dan atau peledakan, yaitu:
� Terjadinya hubung singkat antar saluran aktif L1, L2, dan L3,
� Hubung singkat ke tanah (hubung tanah) antara saluran aktif L1, L2,L3 dengan
tanah
� Bila ada kawat netral bisa terjadi hubung singkat antara saluran aktif L1, L2, L3
dengan saluran netral,
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 43 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Untuk mencegah potensi bahaya yang disebabkan oleh kondisi abnormal semacam
ini adalah pemasangan alat proteksi yang tepat, seperti sekering, CB, MCB, ELCB,
dll.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 44 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pada gambar diatas terjadi gangguan dengan putusnya penghantar netral pada
tempat yang berbeda, yaitu pada :
a. antara panel cabang dengan beban
b. antara line dengan panel cabang
c. antara panel cabang satu fasa dengan panel cabang tiga fasa
d. antara panel utama dengan panel cabang satu fasa
1. Kasus a :
Arus balik beban terputus, sehingga beban listrik tidak bekerja
Terminal netral pada beban dengan badan bertegangan 220V
Bahaya lainnya tidak ada
2. Kasus b :
Arus balik beban mengalir melalui hantaran pembumian, elektroda
pembumian konsumen sehingga peralatan/beban yang dibumikan
bertegangan sebesar :
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 45 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
VB = IB . RE
Ini sangat berbahaya, karena semua badan beban yang dihidupkan / tidak
akan bertegangan.
3. Kasus c :
Bila beban 3 fasa terbagi rata/seimbang, maka arus pada penghantar netral
di terminal netral PHB akan saling mengaliri (=0), sehingga IE = 0. Tetapi
hal seperti ini jarang terjadi.
Bila beban tidak seimbang, maka arus netral yang diteruskan ketanah :
IE = IR + IS + IT
VE = IE . RE
sehingga semakin besar arus tidak seimbang akan semakin besar VE.
4. Kasus d :
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 46 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Langkah 1
Mengukur resistansi dari penghantar fasa L1 dan L2, penghantar netral N1 dan N2,
dan penghantar arde A1 dan A2, dengan posisi seperti pada gambar 2.133. Hasil
pengukuran dicatat pada tabel 2.52
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 47 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Langkah 2
Pada langkah kedua ini, penghantar fasa dan netral disambungkan sementara
waktu seperti pada gambar 2.134 Pengukuran dengan Ohmmeter dilakukan
diantara terminal fasa dan netral pada setiap soket dari rangkaian melingkar.
Pembacaaan hasil pengukuran secara substansial haruslah sama sebagai indikasi
bahwa tidak terdapat titik-titik pemutusan atau hubung singkat dalam rangkaian
melingkar. Bila rangkaian penghantar dalam kondisi baik, maka hasil setiap
pembacaan pengukuran nilainya berkisar setengah dari hasil pengukuran
penghantar fasa atau penghantar netral atau penghantar arde yang dilakukan
pada langkah 2.133.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 48 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Langkah 3
Langkah ketiga ini hubungan rangkaiannya sama dengan pada langkah kedua,
hanya saja penghantar netralnya diganti dengan penghantar arde. Hubungannya
seperti pada gambar 2.135 Bila kondisi rangkaian penghantar melingkar baik, sama
dengan yang diterangkan pada langkah kedua dimuka.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 49 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan petugas dalam
melaksanakan penyambungan listrik pada : Pusat-pusat pembangkit, gardu
hubung, Gardu induk, gardu distribusi, konsumen listrik lainnya.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 50 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pengukuran daya listrik tiga phasa dengan wattmeter dapat dilakukan dengan
wattmeter satu phasa gambar-3.76. Wattmeter ini memiliki dua belitan, yaitu
belitan tegangan terminal 2-5, dan belitan arus terminal 1-3. Terminal 5
dihubungkan ke kawat netral. Jala-jala L1, L2, L3 dan N dihubungkan dengan
sumber tegangan (PLN), ujung lainnya terhubung ke beban tiga phasa.
Untuk daya yang sangat besar, arus beban mencapai puluhan sampai ratusan
amper, dipakai alat bantu berupa trafo arus CT. Rating trafo arus CT tersedia
dalam berbagai ukuran, misalnya 100/5 artinya mampu sampai arus beban primer
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 51 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
100 A dan arus sekunder ke wattmeter 5 A. Trafo arus CT, bagian primer satu
belitan saja, yaitu kabel jala-jala yang dimasukkan ke lubang tengahnya, bagian
sekunder terdapat terminal L – K. Pengawatan trafo arus CT dengan wattmeter
lihat gambar-3.77. B. Bagian primer CT sisi K berhadapan dengan sumber
tegangan L1, sisi L berhadapan dengan bagian beban, tidak boleh terbalik.
Sekunder CT dihubungkan ke belitan arus wattmeter, terminal k ke kaki 1
sekaligus sambungkan dengan grounding, dan terminal l disambungkan kaki 3.
Belitan tegangan kaki 2 dihubungkan L1 dan kaki 5 ke L2 dan kaki 8 terhubung ke
L3.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 52 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 53 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 55 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
BAB V
MEMBUAT LAPORAN PEMASANGAN PHB POMPA
(HYDRANT, SPRINGKLER, AIR BERSIH, AIR KOTOR/LIMBAH)
Pendahuluan
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 56 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat penting,
karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan pembaca akan
mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan berkepentingan dengannya.
Rangkuman harus akurat dan tidak boleh menyimpang, dan menyatakan secara
singkat isi dan maksud laporan
Isi laporan
Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang secara
jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan juga berisinkan
analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena masalah yang dilaporkan
berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang baku untuk menulis isi laporan.
Masing-masing laporan mempunyai kepentingan yang berbeda, jika perlu dibagi
kedalam judul dan sub-judul. Laporan mungkin berkenaan dengan:
Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak hal, jangan
ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga jelas bagi yang
membuatnya maupun yang harus membaca dan memahaminya.
Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah dikumpulkan di dalam
isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat diitemasi, sehingga pembaca dapat
lebih mudan menemukan dan mengikutinya serta memahaminya. Yang penting
adalah bahwa kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah ditulis dalam
laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika laporan cukup
singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang sederhana, maka
kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan saran-saran. Tetapi jika laporan
cukup panjang, dan berkaitan dengan sejumlah masalah dan kemungkinan, maka
rekomendasi dapat ditempatkan pada judul lain yang terpisah. Jika ada saran-saran
berkenaan dengan sejumlah point dan digabungkan dengan kesimpulan, laporan
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 57 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
akan nampak kacau balau dan pembaca tidak akan memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang ingin anda sampaikan.
Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah
menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan. Rekomendasi
dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan dengan baik, ringkas
dan menyampaikan ide secara tepat.
Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama dan
seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas nama anda
sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali untuk memeriksa
kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa. Adalah hal yang baik jika orang
lain suruh membaca dan memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari pada
penulisnya sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan yakinkan tulisan
anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri pada komputer atau
menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu lember, berilah halaman untuk
setiap halamannya dan distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan laporan
kepada orang yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 58 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Yang kedua adalah data pengguna / pemilik antara lain nama, alamat, nama
instalatir, nomor Jaringan Instalatir Listrik (JIL) dan
data untuk instalasi lama / baru / perubahan daya.
Yang ketiga adalah data pemeriksaan meliputi :
A. Gambar Instalasi
1. Gambar instalasi sesuai dengan yang terpasang. Ya/ Tidak
2. Diagram garis tunggal sesuai dengan yang terpasang Ya/ Tidak
E. Penghantar
1. Saluran/ sirkit utama:
a. Jenis penghantar : NYA dalam pipa/ NYM/ NYY/ Lainnya:
b. Warna insulasi : a. Fase b. Netral c. Penghantar PE
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 59 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Penghantar bumi:
a. Penampang .............mm2 dengan pelindung/ tanpa pelindung
b. Warna insulasi kabel: loreng hijau-kuning/ warna lain
2. PHB utama
Saklar utama: /MCB/ 10A/ 25A/ Lainnya A
/MCB/ 10A/ 25A/ Lainnya A
/Tidak ada
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 60 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
b. PHB cabang 2:
Saklar utama: /MCB/ 10A/ 25A/ Lainnya A
/MCB/ 10A/ 25A/ Lainnya A
/Tidak ada
Sirkit akhir jumlah
Sirkit cabang 1: MCB/Sekering A, penghantar x mm2
Sirkit cabang 2: MCB/Sekering A, penghantar x mm2
Sirkit cabang 3: MCB/Sekering A, penghantar x mm2
G. Elektrode bumi
Jenis pipa inci m
Masif mm
Lainnya
H. Polaritas
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 61 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
I. Pemasangan
1. PHB, ketinggian cm dari lantai
2. kotak kontak
a. ketinggian terendah cm dari lantai
b. jenis putar/ jenis biasa/ jenis tutup/ jenis lain
3. Pemasangan
a. menempel/ tertanam
b. NYA dalam Pipa/ NTM diklem, jarak antar klem...cm/ NYA dengan
insulator rol
c. Rapi/ tidak rapi
d. Sambungan penghantar dalam kotak/ tidak dalam kotak
e. Kesinambungan sirkit: penghantar sirkit akhir baik/ tidak baik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 62 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat keterangan
meliputi; nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu pelaksanaan, dan
tahap tahap kegiatan yang dilakukan dari awal hingga selesainya pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 63 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Persyaratan Umum Isatalasi Listrik 2000
2. Buku Sekolah Elektronik, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
3. Buku Sekolah Elektronik, Teknik Listrik Industri
D. Referensi Lainnya
1. -
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 64 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 65 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
LAMPIRAN
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 66 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Ketenagalistrikan KTL.IK02.110.01
Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)
Halaman: 67 dari 67
Buku Informasi Versi: 2015