Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Tari di Indonesia

1. Zaman Masyarakat Primitif ( 20.000 S.M-400 M )


Zaman masyarakat primitif ini dibagi lagi menjadi 3 zaman yaitu : zaman
batu, zama perunggu dan zaman besi. Tari-tarian pada zaman pada masa itu
mempunyai sifat magis dan sakral. Bentuk tariannya masih sederhana yang berupa
gerakan-gerakan tangan, kepala, serta depakan-depakan kaki menirukan alam.

2. Zaman Masyarakat Feodal ( 400 M- 1945)


Pada zaman Indonesia Hindu dimulai dengan munculnya kerajaan-kerajaan
Hindu yang tertua, yaitu Kutai di Kalimantan Timur dan Tarumanegara di Jawa Barat
( abad 400 M ). Kemudian dilanjutkan dengan Sriwijaya di Sumatra Selatan (abad VII
), Mataram Kuno di Jawa Tengah ( abad VIII sampai X ), kerajaan Kahuripan di Jawa
Timur ( abad XI sampai XIII ), Singasari di Jawa Timur ( abad VIII ), Majapahit di
Jawa Timur dan Padjajaran di Jawa Barat ( abad XIII sampai ke XV ).

Bentuk tari yang paling awal pada zaman Hindu ada dua macam yaitu :
a. Tarian Kuil Tarian kuil bentuknya seperti terukir pada relief-relief candi.
Peninggalan tarian kuil ini masih terpelihara dengan baik di Bali.
b. Tarian Ronggeng Sisa-sisa tarian Ronggeng yang berkembang di lingkungan
bangsawan Jawa telah dikemas secara halus menjadi tarian gambyong, golek dan
bondan.

3. Zaman Masyarakat Modern ( 1945- sekarang )


Pada masa ini, sekat-sekat suku bangsa maupun hubungan antarnegara
menjadi terbuka. Oleh karena itu pada masa ini lahir tari-tarian kreasi baru baik yang
bercirikan campuran dua suku atau lebih maupun mengandung ciri-ciri tarian dari luar
negeri. Beberapa tarian yang monumental yang muncul pada saat ini yaitu Sendratari
Ramayana di Prambanan.

Anda mungkin juga menyukai