Anda di halaman 1dari 13

MALAKALH

PETA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perpetaan

Disusun Oleh :

Kemal Daruquthni

2201191014

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANTEN JAYA

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1 Devinisi Peta..................................................................................................5
2.2 Syarat Peta.....................................................................................................5
2.3 Fungsi Pembuatan Peta................................................................................5
2.4 Tujuan Pembuatan Peta...............................................................................6
2.5 Unsur-Unsur Peta.........................................................................................6
2.5 Jenis-Jenis Peta...........................................................................................11
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

BAB 1
PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang

Peta merupakan seluruh atau sebagian gambaran keadaan permukaan bumi


yang ditampilkan pada bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu. Istilah
“peta” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “mappa” yang berarti taplak atau kain
penutup meja. Maka secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan
skala tertentu.

Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Dalam sebuah peta juga terdapat beberapa simbol-simbol yang menunjukan letak
tanah, laut, sungai, ataupun gunung. Hal ini memudahkan sebagai penunjuk atah dan
tahu secara lebih mendetail.

Banyak para ahli kartografi memberikan pendapat secara sederhana tentang


pengertian peta, yaitu gambaran konvensional dari permukiman bumi yang di lakukan
dengan skala tertentu dan di gambarkan pada bidang datar jika dilihat dari atas.
Pengertian tersebut mengandung arti yang luas sekali sebab permukiman bimi
memiliki bentuk yang bermacam-macam.

Jika kita membicarakan permukiman bumi, berarti kita membicarakan segala


bentuk kemampuan yang ada di permukaan bumi, baik berupa gunung, pegunungan,
bukit, sungai, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk kemampuan bumi juga mempunyai ukuran yang berbeda-beda.


Bentuk yang luas perlu digambar secara luas, sedangkan bentuk yang sempit
digambarkan secara sempit. Dengan demikian, dibutuhkan adanya skala.

1.2 Maksud dan Tujuan

3
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami tentang peta serta bisa membaca peta dengan baik.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Peta

Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan terhadap


bidang datar. Peta yang baik memberikan informasi yang akurat mengenai permukaan
bumi kepada penggunanya. Suatu peta dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
pengembangan suatu wilayah. Pada tahap perencanaan suatu pembangunan, luasan

4
wilayah yang akan dibangun menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Dengan
mengetahui luasan suatu wilayah, maka akan dapat dijadikan pedoman pembangunan
daerah tersebut.

2.2 Syarat Peta

Adapun sayarat peta yang baik adalah sebagai berikut :

1. Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun
dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
2. Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di
tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
3. Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah dihitung
dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan

2.3 Fungsi Pembuatan Peta

Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:

 menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya
dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan membaca peta kita dapat
mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat.
 memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi
(misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam
peta,

1. Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta
2. Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang
terlihat berbeda-beda
 menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya:
1. Peta potensi rawan banjir
2. Peta potensi kekeringan
3. Peta Potensi Air

5
4. Peta Potensi Ikan
 memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan
jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung
dengan membandingkan skala petanya.

2.4 Tujuan Pembuatan Peta


 membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau
perencanaan,
 analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
 menyimpan informasi,
 membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
 komunikasi informasi ruang.

2.5 Unsur-Unsur Peta

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan.


Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai
macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna
dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang
secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan.


Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai
macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna
dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang
secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:

 Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas
tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan
di kanan atas.

6
 Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk
memahami peta.
 Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta.
Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat
sebagai petunjuk arah.
 Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta
sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
2. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki
panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili
jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

 Simbol
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di
permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta
antara lain:

1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional


2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan
jarak
3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol
yang mencakup area tertentu
4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.

7
5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan
dengan harga/nilai lainnya.
6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam
bentuk persentase.
7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola
menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola
berarti volume semakin kecil.

 Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan
bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan
estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
o Warna hijau

Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari
200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m
didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang
pantai utara dan pantai selatan.

o Warna merah

Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering


dijumpai di peta suatu provinsi.

o Warna hijau muda

Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian


antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di
daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka
bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir
menyeluruh di atas dataran rendah.

o Warna kuning

8
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara
500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah
ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah.
Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari
Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten
Sukoharjo.

o Warna cokelat muda


Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara
1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di
daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah.
Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah,
seperti di
sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawa
ngmangu.
o Warna cokelat

Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari


1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini
didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-
gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.

o Warna biru keputihan

Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan


menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m.
Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng
yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik.
Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat
warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah
Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat

9
waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil
lainnya.

o Warna biru muda

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai


kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini
didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan
kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta
umum.

o Warna biru tua

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih
dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada
kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan
dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa
dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini
juga tidak tergambar dalam peta umum.

 Tipe Huruf (Lettering)

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam
penggunaan lettering:

1. Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta


2. Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

 Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan
arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak
astronomis.
 Inset

10
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara
lain:

1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum


dikenali
2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di
peta utama

 Garis Tepi Peta


Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk
meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
 Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.


 Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah
timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan
atau selatan - utara.

2.5 Jenis-Jenis Peta

Peta di kelompokan menjadi 5 bagian yaitu :

 Peta umum, yakni peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik


fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap
dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta
digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang
sama.

11
2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh
peta korografi adalah atlas.
3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil
dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Berupa Suatu Daerah / Wilayah

 Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi


dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta
penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan
sebagainya.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang


datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer.

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman; Mulyani, Endang; Muhsinatun, Siasah; Suryo, Dyah Respati


(2018). Pembelajaran IPS untuk Kelas VII SMP dan MTs. Tiga Serangkai,
Solo, Indonesia. ISBN 978-602-320-274-4.

David Buisseret, ed., Monarchs, Ministers and Maps: The Emergence of


Cartography as a Tool of Government in Early Modern Europe. Chicago:
University of Chicago Press, 1992, ISBN 0-226-07987-2

Denis E. Cosgrove (ed.) Mappings. Reaktion Books, 1999 ISBN 1-86189-021-4

12
Freeman, Herbert, Automated Cartographic Text Placement. Diarsipkan 2007-10-29
di Wayback Machine. White paper.

Ahn, J. and Freeman, H., “A program for automatic name placement,” Proc. AUTO-
CARTO 6, Ottawa, 1983. 444–455.

Freeman, H., “Computer Name Placement,” ch. 29, in Geographical Information


Systems, 1, D.J. Maguire, M.F. Goodchild, and D.W. Rhind, John Wiley, New
York, 1991, 449–460.

Mark Monmonier, How to Lie with Maps, ISBN 0-226-53421-9

O'Connor, J.J. and E.F. Robertson, The History of Cartography. Scotland : St.


Andrews University, 2002.

Takapi Rudini. 2021. Makalah Perpetaan.


https://www.slideshare.net/RudiniTakapi/makala-peta Diakses pada 26 Maret
2021

13

Anda mungkin juga menyukai