Akuntansi Keuangan 2
Akuntansi Keuangan 2
BAB 10
INVESTASI OBLIGASI
Overview
Tujuan
140
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
1.Obligasi
Surat obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan
pada pihak yang membeli (investor). Surat obligasi menunjukkan jumlah
nominal, bunga dan tanggal pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain,
sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan
datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu. Pembeli surat obligasi dapat
menjual kembali obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam
waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli
dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Investasi
obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap setiap periode.
141
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut
direalisasi.
2.Jenis Obligasi
Pengelompokan obligasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
yaitu:
(a) Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi
yaitu obligasi biasa (term bonds) dan obligasi berseri (serial bonds).
Obligasi biasa adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang sama,
sedang obligasi berseri adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan
dalam periode-periode tertentu.
(b) Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi
yang dijamin dan obligasi yang tidak dijamin. Jaminan ini berbentuk
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin
berarti memberi jaminan pada investor bila perusahaan tidak dapat
membayar utangnya, investor dapat mengklaim jaminan itu. Jaminan
yang diberikan dapat beberapa tingkatan, jaminan tingkat pertama berarti
mempunyai klaim yang pertama, jaminan tingkat kedua berarti klaimnya
terhadap jaminan adalah sesudah obligasi dengan jaminan pertama
Kadang-kadang jaminan dapat diberikan dalam bentuk surat-surat
berharga (saham dan obligasi) perusahaan lain yang dimiliki.
(c) Obligasi yang dijamin oleh pihak lain disebut obligasi bergaransi,
misalnya perusahaan induk menjamin obligasi anak perusahaannya.
(d) Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham disebut obligasi
yang dapat ditukarkan, pertukaran ini tergantung pada keinginan
pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat ditukarkan dengan saham
maka investor dapat mengubah pemilikannya menjadi pemegang saham,
oleh karena itu obligasi seperti ini banyak menarik perhatian investor.
(e) Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu obligasi atas nama dan obligasi kupon. Obligasi atas nama
hanya dapat diambil bunganya oleh orang yang namanya terdaftar,
sehingga kalau dijual harus dilaporkan ke perusahaan yang mengeluarkan
obligasi itu. Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak atas
nama. Setiap lembar obligasi disertai dengan kupon-kupon sebanyak
tanggal pembayaran bunga, kupon-kupon itu digunakan untuk mengambil
bunga. Karena tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak perlu
diberitahukan pada perusahaan yang mengeluarkan.
142
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
144
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Jurnal yang dibuat oleh Nyonya Hasna untuk mencatat pembelian obligasi di
atas sebagai berikut:
Kas Rp60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp60.000,-
Kas Rp60.000,-
Piutang bunga obligasi Rp20.000,-
Pendapatan bunga obligasi 40.000,-
Ditinjau dari segi kepraktisan, akan lebih mudah bila bunga berjalan
didebitkan pada rekening pendapatan bunga obligasi.
Selanjutnya akan disajikan contoh perhitungan amortisasi agio dan akumulasi
disagio dengan metode garis lurus beserta jurnal-jurnal untuk mencatatnya.
(1) Pada tanggal 1 Maret 2005 dibeli obligasi, nominal Rpl.000.000,-,
bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2007 dengan harga
Rp966.000,- termasuk komisi dan meterai. Bunga obligasi dibayarkan
setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli tiap-tiap tahun. Pada tanggal 31
Desember 2007 obligasi dilunasi oleh perusahaan yang mengeluarkan.
Perhitungan:
145
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Transaksi Jurnal
1-3-2005 Penanaman modal dalam obligasi Rp 966.000.-
Pembelian obligasi Pendapatan bunga obligasi 20 000.-
Kas Rp906.000.-
1-7-2005
Penerimaan bunga Kas Rp60.000.-
6/l2 x l2% x Rpl.000.000.00 = Rp60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp60.000.-
31-12-2005
Penyesuaian
a) Mencatat bunga 6 bulan Piutang bunga Rp60.000.-
Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi RpI0 000.-
10 bulan x Rpl000.- = RpI0000.- Pendapatan bunga obligasi RpI0 000.-
Dalam tahun 2007 dibuat jurnal seperti dalam tahun 2006. Pada tanggal 31
Desember 2007 ketika obligasi dilunasi dibuat jurnal sebagai berikut:
Kas Rpl.000.000,-
146
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Transaksi Jurnal
1-4-2005
Pembelian obligasi Penanaman modal dalam obligasi Rp1.066.000,-
Pendapatan bunga obligasi 10 000.00
Kas Rp1.076.000.-
1-7-2005
Penerimaan bunga Kas Rp60.000.-
6/l2 x l2% x Rpl.000.000.- = Rp60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp60.000.-
31-12-2005
Penyesuaian
a) Mencatat bunga 6 bulan Piutang bunga Rp40.000.-
Pendapatan bunga obligasi Rp40 000.-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi RpI8 000.-
10 bulan x Rpl000.- = RpI0000.- Pendapatan bunga obligasi RpI8 000.-
147
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Dalam tahun 2007 dibuat jurnal yang sama seperti dalam tahun 2006,
sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 rekening investasi obligasi
akan menunjukkan saldo sebesar Rp 1.000.000,-.
Pada saat pelunasan obligasi yaitu tanggal 31 Desember 2007 dibuat
jurnal sebagai berikut :
Kas Rpl.000.000,-
Investasi obligasi Rpl.000.000,-
148
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Penjualan obligasi pada tanggal 1 April 2007 di atas dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:
149
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
investor dengan debit kas, kredit penanaman modal dalam obligasi, sedang
laba ruginya merupakan selisihnya. Penerimaan bunga obligasi tetap
dikreditkan ke rekening pendapatan bunga obligasi.
150
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
R Juli 2005
Dana digunakan untuk membeli surat-surat DPO Surat Berharga Rp106.800
berharga Rpl06.800 Bunga berjalan DPO Pendapatan bunga 375
dibayar sebesar Rp375 DPO Kas Rp107175
20 November 2005
Menerima bunga dari surat-surat berharga DPO Kas Rp2.250
sejumlah Rp2.250 000 DPO Pendapatan bunga Rp2.250
30 Desember 2005
Biava penyimpanan dana sebesar Rp600 DPO Biaya Rp600
dibayar DPO Kas Rp600
Simpanan kedua sebesar Rpl20.000.00 DPO Kas Rp120.000
dimasukan DPO Kas Rp120.000
Mencatat piutang bunga dan surat-surat Piutang bunga DPO surt brhrga Rp480
berharga sebesar Rp480 DPO pendapatan bunga Rp480
Mencatat amortisasi premium dari surat- DPO pendapatan Rp300
surat berharga sebesar Rp300 DPO surat berharga Rp300
Menutup biaya dan pendapatan DPO DPO Pendapatan bunga Rp2.055
DPO biaya Rp600
Laba rugi 1.455
2014
31 Desember20l4
Menjual surat-surat berharga dengan harga DPO Kas Rp3.300.000
Rp3 300 000.00 (termasuk bunga berjalan DPO Sural berharga Rp3180.000
Rp24 000.00) Nilai buku surat berharga DPO Pendapatan bunga 24.000
sesudah perhitungan amortisasi premium laba penjualan sural berharga
151
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
152
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Mengembalikan saldo DPO kaske rekening kas Kas Rp345.000 PT Alfa Rp345.000
DPO PL Rp345.000 Kas Rp345.000
Mengakui biaya dan pendapatan dan DPO DPO PL Rp120.000
DPO Pendapatan
bunga Rp24.000
Laba penjualan
surat berharga 96.000
Menutup rekening nominal yang berhubungan DPO Pendapatan Pendapatan bunga Rp.24.000
dengan bunga Rp24.000 Laba penjualan surat
Laba penjualan berharga DPO 96.000
surat berharga 96.000 PT Alfa Rp120.000
Laba rugi Rp120.000
Pertanyaan Kuis
153
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
Pertanyaan Aplikasi
154
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2
155