Anda di halaman 1dari 16

Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

BAB 10
INVESTASI OBLIGASI

Overview

Surat obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada


pihak investor. Surat obligasi menunjukkan jumlah nominal, bunga dan
tanggal pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain, sehingga dapat
dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dan
juga bunga setiap tanggal tertentu

Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan investasi pada obligasi yang


dimiliki hingga jatuh tempo
2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap
investasi pada obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

140
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

1.Obligasi
Surat obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan
pada pihak yang membeli (investor). Surat obligasi menunjukkan jumlah
nominal, bunga dan tanggal pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain,
sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan
datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu. Pembeli surat obligasi dapat
menjual kembali obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam
waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli
dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Investasi
obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap setiap periode.

Investasi obligasi harus dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga


kelompok berikut:
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Investasi obligasi
harus dimasukkan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo jika
perusahaan bermaksud untuk memiliki obligasi itu hingga jatuh
temponya.
b. Diperdagangkan (trading). Jika perusahaan tidak bermaksud
memiliki obligasi hingga jatuh tempo dan akan menjualnya kembali
dalam waktu dekat, investasi ini harus dikelompokkan sebagai
diperdagangkan. Intinya adalah membeli dan segera menjualnya kembali
untuk mendapatkan keuntungan perbedaan harga.
c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Investasi obligasi yang
tidak dapat dikelompokkan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo atau
diperdagangkan, harus dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual,
Investasi obligasi diperdagangkan dicantumkan dalam kelompok
aktiva lancar di neraca sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum
direalisasi yang mungkin timbul akibat perubahan nilai wajar harus diakui
sebagai penghasilan (laba) dalam laporan. Laba rugi. Obligasi-obligasi yang
dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual
akan diklasifikasikan ke dalam kelompok aktiva lancar atau tidak lancar
tergantung keputusan manajemen. Investasi obligasi dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah
dikurangi amortisasi agio/disagio. Sedangkan investasi obligasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual disajikan dalam neraca sebesar nilai wajarnya.
Laba atau rugi yang belum direalisasi untuk kelompok tersedia untuk dijual
harus dilaporkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan

141
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut
direalisasi.
2.Jenis Obligasi
Pengelompokan obligasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
yaitu:
(a) Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi
yaitu obligasi biasa (term bonds) dan obligasi berseri (serial bonds).
Obligasi biasa adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang sama,
sedang obligasi berseri adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan
dalam periode-periode tertentu.
(b) Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi
yang dijamin dan obligasi yang tidak dijamin. Jaminan ini berbentuk
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin
berarti memberi jaminan pada investor bila perusahaan tidak dapat
membayar utangnya, investor dapat mengklaim jaminan itu. Jaminan
yang diberikan dapat beberapa tingkatan, jaminan tingkat pertama berarti
mempunyai klaim yang pertama, jaminan tingkat kedua berarti klaimnya
terhadap jaminan adalah sesudah obligasi dengan jaminan pertama
Kadang-kadang jaminan dapat diberikan dalam bentuk surat-surat
berharga (saham dan obligasi) perusahaan lain yang dimiliki.
(c) Obligasi yang dijamin oleh pihak lain disebut obligasi bergaransi,
misalnya perusahaan induk menjamin obligasi anak perusahaannya.
(d) Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham disebut obligasi
yang dapat ditukarkan, pertukaran ini tergantung pada keinginan
pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat ditukarkan dengan saham
maka investor dapat mengubah pemilikannya menjadi pemegang saham,
oleh karena itu obligasi seperti ini banyak menarik perhatian investor.
(e) Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu obligasi atas nama dan obligasi kupon. Obligasi atas nama
hanya dapat diambil bunganya oleh orang yang namanya terdaftar,
sehingga kalau dijual harus dilaporkan ke perusahaan yang mengeluarkan
obligasi itu. Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak atas
nama. Setiap lembar obligasi disertai dengan kupon-kupon sebanyak
tanggal pembayaran bunga, kupon-kupon itu digunakan untuk mengambil
bunga. Karena tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak perlu
diberitahukan pada perusahaan yang mengeluarkan.

142
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya.


Besarnya harga ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar
bunganya, harga obligasi semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil bunga
obligasi, semakin rendah harganya. Untuk mengetahui apakah bunga obligasi
itu cukup besar atau kurang, dibandingkan antara persentase bunga obligasi
dengan tingkat bunga di pasar. Apabila persentase bunga obligasi melebihi
tingkat bunga di pasar, maka harga jual obligasi akan di atas nilai nominal
(agio), tetapi bila tarif bunga obligasi lebih rendah daripada tingkat bunga di
pasar' maka harganya di bawah nilai nominal (disagio). Agio atau disagio
obligasi merupakan perbedaan antara tarif bunga obligasi dengan tingkat
bunga di pasar untuk seluruh bunga obligasi yang dibayarkan. Bunga obligasi
ditambah atau dikurangi dengan agio atau disagio yang timbul pada saat
pembelian menunjukkan hasil sesungguhnya dari obligasi, disebut tarif
efektif. Untuk menentukan besarnya harga obligasi dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
 Menghitung nilai tunai dari jumlah jatuh tempo ditambah nilai tunai
bunga yang akan diterima.
Contohnya sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2005 Tuan Tamma membeli obligasi dari PT Hasta
nominal Rpl0.000.000,-, bunga 7% per tahun dibayarkan setiap tanggal 31
Desember, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2009, dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil sesungguhnya (tarif efektif) sebesar 8%.
Perhitungan harga beli oleh Tuan Syarif sebagai berikut:
(a) Nilai tunai jumlah jatuh tempo = Rpl0.000.000,- x
0,68058
= Rp6.805.800,-

(b) Nilai tunai bunga yang akan diterima = Rp700.000,- x


3,99271
= Rp2.794.897,-

Jadi harga beli obligasi di atas agar menghasilkan tarif efektif 8%


adalah sebesar Rp6.805.800,- + Rp2.794.897,- = Rp9.600.697,- atau dengan
kata lain ada disagio obligasi sebesar Rpl0.000.000,- - Rp9.600.697,- =
Rp399.303,-.
Apabila hasil sesungguhnya (tarif efektif) yang diharapkan sebesar 5%
maka harga obligasi sebagai berikut:
143
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

(a) Nilai tunai jumlah jatuh tempo = Rpl0.000.000,- x 0,78353


= Rp7.835.300,-

(b) Nilai tunai bunga yang akan diterima = Rp700.000,- x


4,32948
= Rp3.030.636,-
Harga belinya sebesar = Rp7.835.300,- + Rp3.030.636,- =
Rpl0.865.936,- atau dengan kata lain ada agio obligasi sebesar Rp865.936,-.

3.Pencatatan Investasi Obligasi


Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang
dicatat dengan jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua
biaya pembelian seperti k'omisi, meterai, provisi dan Iain-lain. Apabila harga
beli berbeda dengan nilai nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau
disagio obligasi. Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di atas nilai
nominal sedangkan disagio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di
bawah nilai nominal. Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar dengan
aktiva, harga perolehannya dihitung sebesar harga pasar aktiva tersebut.
Apabila obligasi dibeli di antara tanggal pembayaran bunga, pembeli
membayar harga beli ditambah bunga berjalan yaitu bunga sejak tanggal
pembayaran bunga terakhir sampai tanggal pembelian obligasi. Pembayaran
bunga berjalan ini bukan merupakan harga perolehan obligasi. Selanjutnya
disasjikan contoh, Nyonya Hasna membeli obligasi PT Milenia pada tanggal 1
Mei 2005, nominal Rpl.000.000,-, bunga 12% dengan harga beli sebesar
Rpl.000.000,-. Biaya pembelian, yaitu komisi dan meterai sebesar Rp25.000,-.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Harga
perolehan obligasi dan bunga berjalan dihitung sebagai berikut:

Harga belt obligasi Rp1.000.000,-


Komisi dan materai 25.000,-
Rpl.025.000,-
Bunga berjalan (1 Maret - 1 Mei)
2/12 x 12% x Rpl.000.000,- 20.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan Rpl.045.000,-

144
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Jurnal yang dibuat oleh Nyonya Hasna untuk mencatat pembelian obligasi di
atas sebagai berikut:

Investasi obligasi Rpl.025.000,


-
Pendapatan bunga obligasi 20.000,-
Kas Rpl.045.000,-

Dalam jurnal tersebut rekening pendapatan bunga obligasi didebit dengan


jumlah Rp20.000,- yaitu bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual
obligasi, sehingga pada tanggal 1 September 2005 yaitu tanggal pembayaran
bunga akan dibuat jurnal sebagai berikut:

Kas Rp60.000,-
Pendapatan bunga obligasi Rp60.000,-

Perhitungan: Bunga = 6/12 x 12% x Rpl .000.000,- = Rp60.000,-


Apabila bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi didebitkan
ke rekening piutang bunga obligasi, maka pada tanggal 1 September 2005
penerimaan bunga obligasi dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas Rp60.000,-
Piutang bunga obligasi Rp20.000,-
Pendapatan bunga obligasi 40.000,-

Ditinjau dari segi kepraktisan, akan lebih mudah bila bunga berjalan
didebitkan pada rekening pendapatan bunga obligasi.
Selanjutnya akan disajikan contoh perhitungan amortisasi agio dan akumulasi
disagio dengan metode garis lurus beserta jurnal-jurnal untuk mencatatnya.
(1) Pada tanggal 1 Maret 2005 dibeli obligasi, nominal Rpl.000.000,-,
bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2007 dengan harga
Rp966.000,- termasuk komisi dan meterai. Bunga obligasi dibayarkan
setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli tiap-tiap tahun. Pada tanggal 31
Desember 2007 obligasi dilunasi oleh perusahaan yang mengeluarkan.
Perhitungan:

145
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Harga beli Rp966.000,-


Bunga berjalan: 2/12 x l2% x Rpl.000.000,- 20.000,-
Jumlah uang yang dibayarkan Rp986.000,-

Disagio obligasi = Rpl.000.000,- - Rp966.000,- = Rp34.000,-, akan


diakumulasikan selama umur obligasi yaitu 34 bulan (1 Maret 2005 s.d.
31 Desember 2007). Akumulasi disagio setiap bulan sebesar Rp34.000,- :
34 = Rpl.000,-. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di
atas sebagai berikut:

Transaksi Jurnal
1-3-2005 Penanaman modal dalam obligasi Rp 966.000.-
Pembelian obligasi Pendapatan bunga obligasi 20 000.-
Kas Rp906.000.-
1-7-2005
Penerimaan bunga Kas Rp60.000.-
6/l2 x l2% x Rpl.000.000.00 = Rp60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp60.000.-

31-12-2005
Penyesuaian
a) Mencatat bunga 6 bulan Piutang bunga Rp60.000.-
Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi RpI0 000.-
10 bulan x Rpl000.- = RpI0000.- Pendapatan bunga obligasi RpI0 000.-

1-1-2006 Pendapatan bunga obligasi Rp60.000.-


a) Penyesuaian kembali Piutang bunga Rp60.000.-
Kas Rp60.000.-
b) Penerimaan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-

1-7-2006 Kas Rp60.000.-


Penerimaan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-
6/12 x 12% x Rpl.000 000,- = Rp60 000.-
31-12-2006 Penyesuaian Piutang bunga Rp60.000.-
a) Mencatat pendapatan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp60 000,-

b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi Rpl2.000.-


12 bulan x Rpl.000.- Pendapatan bunga obligasi Rpl2.000.-

Dalam tahun 2007 dibuat jurnal seperti dalam tahun 2006. Pada tanggal 31
Desember 2007 ketika obligasi dilunasi dibuat jurnal sebagai berikut:

Kas Rpl.000.000,-
146
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Investasi obligasi Rpl.000.000,-

(2) Pada tanggal 1 April 2005 dibeli obligasi, nominal Rpl.000.000,-


bunga 12%, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2007, dengan harga
Rpl.066.000,- (termasuk komisi dan biaya pembelian lain). Bunga
dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal jatuh
tempo, obligasi dilunasi.
Perhitungan:
Harga beli obligasi Rpl.066.000,-
Bunga berjalan: 1/12 x 12% x Rpl.000.000,- 10.000,-
Jumlah yang dibayarkan Rpl.076.000,-

Agio obligasi sebesar Rp66.000,- (Rpl.066.000,- - Rpl.000.000,-) akan


diamortisasi selama pemilikan obligasi (1-4-2005 s.d. 31-12-2007) - 33
bulan. Amortisasi agio tiap bulan - Rp66.000,-/33 = Rp2.000,-. Jurnal
yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:

Transaksi Jurnal
1-4-2005
Pembelian obligasi Penanaman modal dalam obligasi Rp1.066.000,-
Pendapatan bunga obligasi 10 000.00
Kas Rp1.076.000.-
1-7-2005
Penerimaan bunga Kas Rp60.000.-
6/l2 x l2% x Rpl.000.000.- = Rp60.000,- Pendapatan bunga obligasi Rp60.000.-

31-12-2005
Penyesuaian
a) Mencatat bunga 6 bulan Piutang bunga Rp40.000.-
Pendapatan bunga obligasi Rp40 000.-
b) Akumulasi disagio Penanaman modal dalam obligasi RpI8 000.-
10 bulan x Rpl000.- = RpI0000.- Pendapatan bunga obligasi RpI8 000.-

1-1-2006 Pendapatan bunga obligasi Rp40.000.-


a) Penyesuaian kembali Piutang bunga Rp40.000.-
Kas Rp60.000.-
b) Penerimaan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-

1-7-2006 Kas Rp60.000.-


Penerimaan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp60 000.-
6/12 x 12% x Rpl.000 000,- = Rp60 000.-
31-12-2006 Penyesuaian Piutang bunga Rp40.000.-

147
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

a) Mencatat pendapatan bunga Pendapatan bunga obligasi Rp40 000,-

b) Akumulasi disagio Pendapatan bunga obligasi Rp24.000.-


12 bulan x Rpl.000.- Penanaman modal saham obligasi Rp24.000.-

Dalam tahun 2007 dibuat jurnal yang sama seperti dalam tahun 2006,
sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 rekening investasi obligasi
akan menunjukkan saldo sebesar Rp 1.000.000,-.
Pada saat pelunasan obligasi yaitu tanggal 31 Desember 2007 dibuat
jurnal sebagai berikut :
Kas Rpl.000.000,-
Investasi obligasi Rpl.000.000,-

Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk penanaman


modal jangka panjang dijual sebelum tanggal jatuh temponya maka
perhitungan laba atau rugi penjualan didasarkan .pada jumlah uang yang
diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku obligasi dihitung dengan cara
sebagai berikut: Harga perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi disagio
sampai tanggal penjualan atau harga perolehan obligasi dikurangi amortisasi
agio sampai tanggal penjualan. Selanjutnya disajikan contoh yang masih
berkaitan dengan contoh kedua pada tanggal 1 April 2007 dijual dengan harga
Rpl.015.000,- (sesudah dikurangi komisi dan Iain-lain). Laba rugi dihitung
sebagai berikut :
Harga perolehan obligasi

Amortisasi agio : Rp.1.066.000,-


2005 = 9 x Rp. 2.000,- = Rp. 18.000,-
2006 = 12 x Rp. 2.000,- = 24.000,-
2007 = 3 x Rp. 2.000,- = 6.000,-
Nilai buku obligasi 48.000,-
Harga jual obligasi Rp.1.018.000,-
Rugi penjualan obligasi 1.015.000,-
Bunga berjalan: 1 /12 x 12% x Rp 1.000.000,- Rp 3.000,-
Uang yang diterima = Rpl.015.000,- + Rpl0.000,- Rpl.025.000,-

148
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Penjualan obligasi pada tanggal 1 April 2007 di atas dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:

Mencari amortisasi agio Pendapatan bunga obligasi Rp 6.000,-


Selama 3 bulan Penanaman modal dalam Rp6.000,-
obligasi
Mencatat penjualan bunga Kas Rp1.025.000,-
Dan penerimaan bunga Rugi penjualan obligasi 3.000,-
Penanaman modal dalam obligasi Rp1.018.000,-
Pendapatan bunga obligasi 10.000,-

Selanjutnya obligasi yang dapat dilunasi kembali sebelum tanggal


jatuh tempo biasanya dilakukan dengan memberi agio pada pemegang
obligasi pada waktu pelunasan itu terjadi. Akumulasi disagio atau amortisasi
agio dalam buku investor tidak lagi dengan cara garis lurus tetapi
menggunakan cara amortisasi yang dipercepat. Seperti pada obligasi
dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 1992 dan jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2010. Daftar tanggal pelunasan dengan jumlah pelunasan sebagai
berikut:
 Dilunasi pada tanggal 1 Januari 1995 sampai 31 Desember 1999
= 105.
 Dilunasi pada tanggal 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2004
= 103.
 Dilunasi pada tanggal 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2009
= 101.
Apabila obligasi ini dibeli oleh investor di atas nilai nominal maka
perhitungan amortisasi agionya harus dibuat sedemikian rupa agar nilai buku
obligasi tidak melebihi nilai jatuh tempo tiap-tiap jangka waktu. Misalnya
obligasi nominal Rpl.000.000,- dibeli dengan harga Rpl.100.000,-, amortisasi
yang dipercepat dihitung sebagai berikut:
Rpl.100.000,- - Rpl.050.000,- : 3 tahun (1992-1994) = Rpl6.667,- per th.
Rpl.050.000,- - Rpl.030.000,- : 5 tahun (1995-1999) = Rp4.000,- per th.
Rpl.030.000,- - Rpl.010.000,- : 5 tahun (2000-2004) = Rp4.000,- per th.
Rpl.010.000,- - Rpl.000.000,- : 5 tahun (2005-2009) = Rp2.000,- per th.
Dengan amortisasi yang dipercepat, nilai buku investasi obligasi sama
dengan jumlah pelunasan pada akhir suatu jangka waktu. Obligasi yang agio
atau disagionya tidak lebih besar dari nilai jatuh tempo setiap periode, tidak
menimbulkan masalah. Pelunasan obligasi seperti ini dicatat dalam buku

149
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

investor dengan debit kas, kredit penanaman modal dalam obligasi, sedang
laba ruginya merupakan selisihnya. Penerimaan bunga obligasi tetap
dikreditkan ke rekening pendapatan bunga obligasi.

Apabila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain


maka rekening investasi obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman
modal yang baru. Surat berharga yang diterima dicatat sebesar harganya di
bursa, selisihnya dengan nilai buku obligasi dicatat sebagai laba atau rugi.
Misalnya obligasi yang dimiliki nominal Rp 100.000,-, bunga 12%,
dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal 1 April 2005
nilai bukunya sebesar Rpl02.400,-, dan ditukarkan dengan 10 lembar saham
biasa, nominal Rpl0.000,- per lembar. Pada tanggal tersebut harga pasar
saham biasa tercatat sebesar Rpl.2.000,- per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai
berikut:

Mencari amortisasi agio Pendapatan bunga obligasi Rpxx


Selama 3 bulan Penanaman modal dalam obligasi Rpxx

Mencatat pertukaran Penanaman modal dalam saham Rp120.000,-


obligasi dgn saham Penanaman modal dalam obligasi Rp102.400,-
Laba pertukaran obligasi 17.600.00

Mencatat penjualan bunga Kas Rp1.000.,-


Berjalan untuk 1 bulan Pendapatan bunga obligasi 1.000,-
1/12 x 12% x Rp100.000,-

4.Dana Pelunasan Obligasi


Perusahaan yang mengeluarkan obligasi, seringkali harus
mengumpulkan dana pelunasan obligasi agar dapat memenuhi perjanjian pada
waktu menjual obligasi. Dana yang terkumpul digunakan untuk melunasi
obligasi pada tanggal jatuh tempo. Dana biasanya dibentuk dengan simpanan
tiap-tiap periode, simpanan ini bisa dalam jumlah yang sama, dapat juga
dengan jumlah yang tidak sama. Dana yang dibentuk dapat diurus sendiri oleh
perusahaan, dapat pula diserahkan pada pihak lain. Dana yang dikumpulkan
dapat digunakan untuk mencari tambahan penghasilan, biasanya dibelikan
surat-surat berharga jangka pendek. Apabila dana diurus sendiri maka semua
transaksi yang berhubungan dengan dana ini langsung dicatat dalam buku-
buku perusahaan. Apabila dana diserahkan pada wali, setiap periode wali

150
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

mengirimkan laporan mengenai kegiatan dana. Pencatatan dalam buku-buku


perusahaan dilakukan berdasarkan laporan yang diterima dari wali.

(1) Dana diurus sendiri


Transaksi Jurnal
2005
1 Juli 2005 DPO Kas Rp12.000
PT Alfa memisahkan Rpl20 000,- sebagai Kas Rp120.000
simpanan pertama setiap setengah tahun
untuk dana pelunasan obligasi Simpanan
akan dilakukan sebanyak 20 kali dengan
jumlah yang sama

R Juli 2005
Dana digunakan untuk membeli surat-surat DPO Surat Berharga Rp106.800
berharga Rpl06.800 Bunga berjalan DPO Pendapatan bunga 375
dibayar sebesar Rp375 DPO Kas Rp107175

20 November 2005
Menerima bunga dari surat-surat berharga DPO Kas Rp2.250
sejumlah Rp2.250 000 DPO Pendapatan bunga Rp2.250

30 Desember 2005
Biava penyimpanan dana sebesar Rp600 DPO Biaya Rp600
dibayar DPO Kas Rp600
Simpanan kedua sebesar Rpl20.000.00 DPO Kas Rp120.000
dimasukan DPO Kas Rp120.000
Mencatat piutang bunga dan surat-surat Piutang bunga DPO surt brhrga Rp480
berharga sebesar Rp480 DPO pendapatan bunga Rp480
Mencatat amortisasi premium dari surat- DPO pendapatan Rp300
surat berharga sebesar Rp300 DPO surat berharga Rp300
Menutup biaya dan pendapatan DPO DPO Pendapatan bunga Rp2.055
DPO biaya Rp600
Laba rugi 1.455

2014
31 Desember20l4
Menjual surat-surat berharga dengan harga DPO Kas Rp3.300.000
Rp3 300 000.00 (termasuk bunga berjalan DPO Sural berharga Rp3180.000
Rp24 000.00) Nilai buku surat berharga DPO Pendapatan bunga 24.000
sesudah perhitungan amortisasi premium laba penjualan sural berharga

151
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

sebesar Rp3.180 000 Saldo DPO-Kas pada DPO 96.000


tanggal ini sebesar Rp45.000 dan uang
yang dilema dari penjualan surat berharga
ditambahkan pada saldo DPO-Kas
Pelunasan obligasi dari DPO-Kas sebesar Utang obligasi Rp3.000.000
Rp3 000 000. DPO kas Rp3.000.000
Mengembalikan saldo DPO-Kas ke Kas Rp.345.000
rekening kas DPO kas Rp.345.000
Menutup rekening nominal yang DPO pendapatan bunga Rp24.000
berhubungan Laba penjualan surat berharga 96.000
dengan DPO Laba rugi Rp120.000
(2) Dana diurus pihak lain

Transaksi Jurnal dalam Buku Perusahaan Jurnal dalam Buku Perusahaan


2005
1 Juli 2005
PT Alfa memisahkan Rp120.000 sbg simpanan DPO PL Rp120.000 Kas Rp120.000
petama setiap setengah tahun untuk pelunasan Kas Rp120.000 PT ALFA Rp120.000
obligasi. Simpanan akan dilakukan sebanyak 20
kali dengan jumlah yang sama.
8 Juli 2005 Dana digunakan untuk membeli surat- Penanaman modal Rp106.800
surat berharga seharga Rpl06.800 Bunga berjalan dalam surat berharga
dibayar sebesarRp375 Pendapatan bunga 375
Kas Rp107.175
20 November 2005
Diterima bunga dari surat-surat berharga Kas Rp2.250
sejumlahRp2250 Pendapatan bunga Rp2.250
30Desember2005 Biaya Rp600
Biaya penyimpangan dana sebesar Rp600 dibayar Kas Rp600
Simpanan kedua sebesar Rp 120 000 dimasukan ke DPO PL Rp120.000 Kas Rp120.000
DPO Kas Rp120.000 PT Alfa Rp120.000
Mencatat piutang bunga dari surat-surat berharga Piutang bunga Rp480
sebesar Rp4S0. Pendapatan bunga Rp480
Mencatat amortisasi agio dari surat-surat berharga Pendapatan bunga Rp300
sebesar Rp300 Penanaman modal
dlm surat berharga Rp300
Mengakui biaya dan pendapatan dari DPO DPO PL Rp1.455 Pendapatan bunga Rp2.055
DPO Biaya 600 Biaya Rp 600
DPO pendapatan PT Alfa 1.455
bunga Rp2.055
Menutup biaya dan pendapatan DPO DPO pendapatan
bunga Rp2.055
DP biaya Rp600
Laba rugi 1455
2014 ,31 December 2014
Menjual surat-surat berharga dengan harga Kas Rp3.300.000
Rp3.300.000 (termasuk bunga berjalan Rp24 000) Penanaman modal
Nilai buku surat berharga sesudah perhitungan dlm surat berharga Rp3180.000
amortisasi agio sebesar Rp3.180 000 Saldo DPO- Pendapatan bunga 24.000
Kas pada tanggal ini sebesar Rp45 000 dan uang Laba penjualan
yang diterima dari penjualan surat berharga surat berharga 96.000
ditambahkan pada saldo DPO-Kas
Pelunasan obligasi dari DPO kas sebesar Utang obligasi Rp3.000.000 PT Alfa Rp 3.000.000
Rp3.000.000 DPO PL Rp3.000.000 Kas Rp 3.000.000

152
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Mengembalikan saldo DPO kaske rekening kas Kas Rp345.000 PT Alfa Rp345.000
DPO PL Rp345.000 Kas Rp345.000
Mengakui biaya dan pendapatan dan DPO DPO PL Rp120.000
DPO Pendapatan
bunga Rp24.000
Laba penjualan
surat berharga 96.000
Menutup rekening nominal yang berhubungan DPO Pendapatan Pendapatan bunga Rp.24.000
dengan bunga Rp24.000 Laba penjualan surat
Laba penjualan berharga DPO 96.000
surat berharga 96.000 PT Alfa Rp120.000
Laba rugi Rp120.000

Pertanyaan Kuis

1. Jelaskan berbagai macam obligasi!


2. Jelaskan mengapa harga jual obligasi dapat di atas atau di bawah
nominalnya!
3. Agio/disagio obligasi yang dicatat sebagai investasi jangka panjang
akan diamortisasi/diakumulasi sepanjang umur obligasi. Mengapa?,
Jelaskan.
4. Apakah alasan yang digunakan untuk mendukung tindakan
perusahaan yang membeli obligasi perusahaan lainnya?
5. Tunjukkan akibat penggunaan metode tarif efektif dan metode garis
lurus terhadap laba selama umur investasi obligasi!
6. Jelaskan hubungan dana pelunasan obligasi dengan pembatasan laba
ditahan!

153
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

Pertanyaan Aplikasi

1. Transaksi berikut ini berasal dari dana pelunasan obligasi PT


Millenia utama yaitu :
1. Kas sebesar Rp37.500.000,- ditransfer dari
rekening kas ke rekening dana pelunasan obligasi.
2. Dibeli obligasi PT Xray, bunga 20%, nominal
Rpl2.500.000,-, jangka waktu 5 tahun, dengan harga
Rpll.750.000,-.
3. Dibeli 500 lembar saham biasa PT Yin, nominal
Rpl.2.500,- dengan harga Rpl3.000,- per lembar.
4. Diterima bunga setahun dari obligasi PT Xray
sebesar Rpl.250.000,-. Amortisasi disagio menggunakan metode
garis lurus.
5. Dikeluarkan uang dari dana pelunasan obligasi
untuk membayar biaya sebesar Rpl06.250,-.
6. Dibeli obligasi PT Zona, bunga 18%, terutang tiap,
tanggal 1 Februari dan 1 Agustus, nominal Rpl0.000.000,-, dengan
harga sebesar nominal ditambah bunga berjalan.
7. Diterima dividen kas dari PT Yin sebesar
Rp500.000,-.
8. Pada tanggal 1 September dijual obligasi seri GH.
dengan kurs 102 ditambah bunga berjalan. Bunga tanggal 1
Agustus sudah diterima dan dicatat

154
Politeknik Telkom Akuntansi Keuangan 2

9. Semua investasi dalam dana pelunasan obligasi


sebesar Rp395.750.000,- dijual dengan harga Rp379.000.000,-.
10. Dana pelunasan obligasi berisi kas sebesar
Rp402.750.000,- setelah penjualan seluruh investasi dan melunasi
semua biaya. Sejumlah Rp400.000.000,- digunakan untuk melunasi
obligasi pada tanggal jatuh temponya.
11. Sisa uang yang ada dikembalikan ke rekening kas.
Pertanyaan :
 Buatlah jurnal dalam pembukuan PT Millenia Utama untuk
mencatat semua transaksi tersebut.

2. Berikut ini transaksi dari PT Maju Mandiri.


1 April 2004 Dibeli obligasi PT Kuat nominal Rpl0.000.000,-,
bunga 12% per tahun dibayarkan setiap tanggal 1
Januari. Obligasi tertanggal 1 Januari 1991, 10 tahun,
dibeli dengan kurs 106 plus bunga berjalan.
1 Februari 2005 Obligasi dengan nominal sebesar Rp4.000.000,-
dijual kembali dengan kurs 103 plus bunga berjalan.
Pertanyaan :
 Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersenut
 Buatlah jurnal untuk mencatat penerimaan bunga dan
penyesuaian dalam tahun 2004 dan 2005!

155

Anda mungkin juga menyukai