Anda di halaman 1dari 58

ARTI PENTING SEJARAH

BAGI PEMBANGUNAN

Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum.

Materi Presentasi
dalam Visitasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
ke Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah, dan Nilai Tradisional,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Propinsi Jawa Barat

Aula Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat


20 Mei 2015
SEJARAH

Berbagai peristiwa yang pernah (benar-benar) terjadi di


masa lalu yang menempatkan manusia sebagai aktor
utamanya. Ada dua jenis sejarah, sejarah sebagai
peristiwa (history as past actuality) dan sejarah sebagai
kisah (history as written) . Sejarah sebagai kisah
merupakan hasil rekonstruksi atas peristiwa sejarah yang
didasarkan atas sumber-sumber sejarah, baik tulisan,
lisan, benda maupun visual. “no document no history”.
FOLKLOR

Bagian dari kebudayaan suatu


kolektif yang tersebar dan Folklor sebagai prosa
diwariskan secara turun Folklor dapat berupa
rakyat merupakan ceritera
temurun, di antara kolektif bahasa rakyat, ungkapan
yang disampaikan secara
macam apa saja, secara tradisional, pertanyaan
turun temurun yang tidak
tradisional dalam versi yang tradisional, nyanyian
berbeda, baik dalam bentuk menuntut adanya
rakyat, maupun ceritera
lisan maupun contoh yang pembuktian sebagai
prosa rakyat, seperti mite,
disertai gerak isyarat atau alat sesuatu yang benar-benar
legenda, dan dongeng.
pembantu pengingat pernah terjadi.
(mnemonic device).
SEJARAH SEBAGAI KISAH

KONSTRUK TERBUKA
BERDASARKAN MULTI
YANG SUMBER INTERPRETASI
BAGI
DINAMIS REINTERPRETASI
MAKNA PENTING SEJARAH
BAGI PEMBANGUNAN

Sumber
sekaligus Aset Wisata
bahan Media Media (Minat
Media
dasar pembentukan perekat Khusus)
pembentuk karakter
rekonstruksi integrasi (mentifact,
identitas bangsa socifact,
dalam bangsa
memahami artefact)
masa lalu
Sumber sekaligus bahan dasar rekonstruksi
dalam memahami masa lalu

Sejarah sebagai katja


benggala masa yang
No document no akan datang Peta potensi dan
history permasalahan

Historia vitae magistra


“Djanganlah melihat kemasa-depan dengan mata buta! Masa
jang lampau adalah berguna sekali untuk mendjadi katja
benggalanja daripada masa jang akan datang .... peladjarilah
sedjarah perdjoanganmu sendiri jang sudah lampau agar
supaja tidak tergelintjir dalam perdjoanganmu jang akan
datang”

“Never Leave History – Djanganlah sekali-kali meninggalkan


sedjarah”.

“... kewajiban kita ialah mengkoreksi minus-minusnja,


menjempurnakan plus-plusnja, sebagai bekal untuk
perdjalanan kita seterusnja, jang masih djauh dan nistjaja
masih berat itu”.

(Soekarno, 17 Agustus 1966)


PENEGAKAN KEADILAN SOSIAL
Pencapaian pemerataan pembangunan di berbagai bidang,
dengan memberikan prioritas perhatian pada pemenuhan
kebutuhan dasar rakyat Indonesia.
• Penegakan keadilan sosial berdimensi kerakyatan
(Penyediaan lapangan pekerjaan, pengaturan sistem penghasilan yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup minimum, penyediaan perumahan, penyediaan fasilitas
kesehatan dengan kemudahan aksesibilitas, penyediaan fasilitas pendidikan yang
berkualitas pada semua jenjang pendidikan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat, dan pengadaan sistem jaminan sosial (social security system)

• Penegakan keadilan sosial yang berdimensi keindonesiaan


(Pemerataan pembangunan antara pusat dan daerah, Jawa dan luar Jawa; Percepatan
pembangunan untuk daerah-daerah tertinggal di Jawa maupun luar Jawa;
Pengembangan dan penguatan harmonisasi dan toleransi hubungan antar suku dan
antar umat beragama; Pembangunan karakter bangsa yang didasarkan atas semangat
ke-bhineka tunggal ika-an; serta Pembangunan dan penguatan kualitas daya saing
bangsa sebagai modal kompetisi antar bangsa di fora internasional )
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Jawa Barat 2012
• IPM Ranking 16 dari 33 Propinsi, turun dua tingkat dari tahun 2009
(14 dari 26 Propinsi).
• IPM Jawa Barat di bawah rata-rata nasional
(Nasional 73,29, Jawa Barat 73,11)
• 15 Propinsi dengan angka IPM di atas Jawa Barat, antara lain DKI (78,33),
Sulut, Riau, Yogyakarta (76,75), Sumut, Sumbar Sumsel, Bali (73,49), dan
Jateng (73,36).
• 13 kota (kabupaten) di Jawa Barat dengan IPM di atas IPM Propinsi adalah,
kota Depok (79,71), kota Bekasi, kota Bandung, kota Bogor, kota Cimahi,
kota Cirebon, kota Sukabumi, kota Tasikmalaya, kabupaten Bandung,
kabupaten Bekasi, kabupaten Bandung Barat, dan kabupaten Bogor (73,08).
• 3 Kabupaten dengan IPM terendah, adalah, Cianjur (70,02), Cirebon (69,58),
dan Indramayu (68,89)

IPM atau HDI adalah pengukuran perbandingan dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk suatu
kelompok masyarakat di suatu negara. Secara umum, IPM dapat pula dikatakan sebagai angka yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat.
Human Development Index
(HDI) 2012

•Empat Kategori :Very High Human Development (VHHD), High


Human Development (HHD), Medium Human Developmen (MHD),
dan Low Human Development (LHD)

•Indonesia termasuk ke dalam klasifikasi negara


Medium Human Development. Secara keseluruhan Indonesia
berada pada ranking 124 dari 187 negara atau turun 16 tingkat
dibanding tahun 2011 (ranking 108).

•Negara-negara Asean yang masuk kelompok MHD tahun 2012


adalah Thailand (105), Filipina, Vietnam , Timor Leste, dan
Kamboja . Termasuk dalam kelompok LHD, Myanmar . Termasuk
kategori HHD, Malaysia (61). Termasuk kategori VHHD, Singapura
(26) dan Brunei.

United Nation Human Development Index ini diukur dari beberapa faktor seperti; income,
education, health, life expectancy, economy, gender equality, and sustainability.
Global Competitiveness Index
(GCI) 2012-2013
Versi World Economic Forum

• Indonesia berada pada posisi ke-50 dari 144 negara atau turun 4
tingkat didanding tahun 2011-2012 (46 dari 142 negara) dan 6
tingkat dibanding tahun 2010-2011 (ke-44 dari 139 negara), dengan
skor 4,4.

• Ranking negara ASEAN di atas Indonesia tahun 2010-


2011;Singapura (3) dengan skor 5,48, Malaysia (26) dengan skor
4,88, Brunei (28) dengan skor 4,75, Thailand (38) dengan skor 4,51.

• Ranking di bawah Indonesia Tahun 2010-2011; Vietnam (59)


dengan skor 4,27,Filipina (85) dengan skor 3,96, Kamboja (109)
dengan skor 3,63, Timor Leste (133) dengan skor 3,23.

Pendiri dan Executive Chairman WEF Klaus Schwab mengatakan bahwa masalah utama yang
berpengaruh dalam kegiatan usaha atau bisnis (doing business) di Indonesia adalah inefisiensi birokrasi
pemerintah dan korupsi. Selain itu infrastruktur dan rendahnya etika tenaga kerja Indonesia juga
berkontribusi terhadap masalah kegiatan usaha di Indonesia.
Travel and Tourism Competitiveness Index
(TTCI) 2013
Versi World Economic Forum

• Indonesia berada pada ranking 70 dari 140


negara atau naik 11 tingkat dari tahun 2009 (81
dari 133 negara). Ranking ini naik 10 tingkat
dibanding tahun 2008 (80).

• Negara ASEAN tertinggi, Singapura (10), disusul


Malaysia (34), Thailand (43), Brunei (72), Vietnam
(80), Filipina (82) dan Kamboja (106).
Media Pembentuk Identitas

Historisitas Historisitas
pembentukan terbentuknya NKRI
Nederlandsch Indie
Indonesia sebagai 18 Agustus 1945, Jawa
sebagai basis wilayah
sebuah bangsa Barat, Kota dan
NKRI
(sumpah pemuda Kabupaten di Jawa
hingga kemerdekaan) Barat
PROPINSI JAWA BARAT
•Di era kolonial terbentuk
tanggal 1 Januari 1926
(Staatsblad No. 378 tanggal 14 Agustus 1925)
• Di era pendudukan Jepang. Eksistensi
Propinsi Jawa Barat dihapuskan. Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun
1942 yang mulai berlaku tanggal 8 Agustus
1942, pemerintah pendudukan Jepang hanya
mengadopsi Syu (karesidenan) sebagai
pemerintah daerah tertinggi di Jawa.
PROPINSI JAWA BARAT
(Tahun 1926, terbagi atas 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan 6
kotapraja)

• Karesidenan Banten
(Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten
Lebak)
• Karesidenan Batavia
(Kabupaten Batavia, Kabupaten Meester Cornelis, Kabupaten
Karawang, Kotapraja Batavia, dan Kotapraja Meester Cornelis)
• Karesidenan Buitenzorg
(Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kotapraja Buitenzorg, dan Kotapraja Sukabumi)
• Karesidenan Priangan
(Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kotapraja
Bandung)
• Karesidenan Cirebon
(Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Majalengka, dan Kotapraja Cirebon)
STRUKTUR PEMERINTAHAN
SEBELUM 1926

GUBERNUR
JENDERAL

RESIDEN

ASISTEN BUPATI
RESIDEN

KONTROLIR WEDANA

CAMAT
STRUKTUR PEMERINTAHAN
SEJAK 1926

GUBERNUR
JENDERAL

GUBERNUR

RESIDEN

ASISTEN
BUPATI
RESIDEN

KONTROLIR WEDANA

CAMAT
PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF
JAWA BARAT 1942-1945
(berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1942 )
• Banten Syu
• Jakarta Syu
• Bogor Syu
• Priangan Syu
• Cirebon Syu.
PROPINSI
JAWA BARAT
• Di era kemerdekaan terbentuk
tanggal 19 Agustus 1945
•Seiring dengan keluarnya Undang Undang No. 23
Tanggal 17 Oktober 2000, wilayahnya berkurang
tanpa Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak,
Tanggerang, Kota Tanggerang dan Kota Cilegon. Kini
(2014) wilayahnya terdiri dari 17 kabupaten dan 9
kota.
(Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung
Barat, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi,
Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar)
Media pembentukan karakter bangsa

Keberagaman sebagai basis


350 tahun Indonesia dijajah pengembangan perilaku dan
(nation character building karakter yang toleran terhadap
perbedaan
Media Perekat Integrasi Bangsa

Pemahaman tentang
keberagaman menjadi basis Kesamaan menjalani panggung
pengembangan perilaku integratif sejarah (kolonialisme) sebagai
pengikat integrasi bangsa
(Sumpah Pemuda)
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Bertanah Air Satu Tanah Air Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbangsa Satu Bangsa Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbahasa Satu Bahasa Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Bertoempah Darah Jang Satoe
Tanah Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Berbangsa Jang Satoe
Bangsa Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean
Bahasa Indonesia
INTEGRASI BANGSA
Penekanan perlu diberikan pada terbangunnya kembali kesadaran
sejarah (historical conciousness) tentang jatuh bangunnya
perjuangan untuk membangun Indonesia yang satu. Sebuah
perjuangan yang di antaranya mewariskan pesan bahwa kelemahan
terbesar bangsa ini dalam panggung perjuangan melawan
kolonialisme tidak lain karena bangsa ini tercerai berai, karena
bangsa ini terkotak-kotak atau dikotak-kotakan rezim kolonial,
karena bangsa ini tidak mampu menjadikan dirinya bersatu secara
kokoh, one for all and all for one.

PROSES INTEGRASI BANGSA


• Integrasi politik di antara para elite politik.
• Integrasi politik antar elite politik dengan massa.
• Integrasi politik di antara massa
(Sjamsuddin, 1989: 172-190).
Aset Wisata
(Minat Khusus)

Artefact sebagai aset


Mentifact sebagai Socifact sebagai aset wisata
aset wisata wisata
(naskah, aktor (museum, situs,
sejarah) (kampung adat) benda-benda bernilai
sejarah)
POTENSI WISATA JAWA BARAT
(ARTEFACT MASA PRASEJARAH)

Cianjur
(Gunung Padang, Pasir Pogor, Bukit Tongtu, Bukit Kasur,
Gunung Putri, Lembah Duhur, Pasir Manggu, dan Pasir Gada)
Sukabumi
(Pangguyangan, Tugu Gede, Ciarca, Salak Datar, dan Batu
Jolang)
Kuningan
(Cipari, Cigadung, Cangkuang, Cibuntu, Hululingga,
Darmaloka, Batu Tilu, Panyusupan, Cibubur, Balongkagungan,
dan Nagog)
Ciamis
(Karangkamulyan)
POTENSI WISATA JAWA BARAT
(Socifact dan Mentifact)
Bogor
Kampung Adat Urug
Cianjur
Kampung Adat Miduana
Bandung
Kampung Adat Mahmud
Cimahi
Kampung Adat Cireundeu
Sumedang
Kampung Genereh
Garut
Kampung Adat Pulo dan Kampung Adat Dukuh
Tasikmalaya
Kampung Adat Naga
Ciamis
Kampung Adat Kuta
Majalengka
Rumah Adat Panjalin

Anda mungkin juga menyukai