Arti Penting Sejarah Bagi Pembangunan (U Peserta Diklatpim Tingkat IV) 20 Mei 2015
Arti Penting Sejarah Bagi Pembangunan (U Peserta Diklatpim Tingkat IV) 20 Mei 2015
BAGI PEMBANGUNAN
Materi Presentasi
dalam Visitasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
ke Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah, dan Nilai Tradisional,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Propinsi Jawa Barat
KONSTRUK TERBUKA
BERDASARKAN MULTI
YANG SUMBER INTERPRETASI
BAGI
DINAMIS REINTERPRETASI
MAKNA PENTING SEJARAH
BAGI PEMBANGUNAN
Sumber
sekaligus Aset Wisata
bahan Media Media (Minat
Media
dasar pembentukan perekat Khusus)
pembentuk karakter
rekonstruksi integrasi (mentifact,
identitas bangsa socifact,
dalam bangsa
memahami artefact)
masa lalu
Sumber sekaligus bahan dasar rekonstruksi
dalam memahami masa lalu
IPM atau HDI adalah pengukuran perbandingan dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk suatu
kelompok masyarakat di suatu negara. Secara umum, IPM dapat pula dikatakan sebagai angka yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat.
Human Development Index
(HDI) 2012
United Nation Human Development Index ini diukur dari beberapa faktor seperti; income,
education, health, life expectancy, economy, gender equality, and sustainability.
Global Competitiveness Index
(GCI) 2012-2013
Versi World Economic Forum
• Indonesia berada pada posisi ke-50 dari 144 negara atau turun 4
tingkat didanding tahun 2011-2012 (46 dari 142 negara) dan 6
tingkat dibanding tahun 2010-2011 (ke-44 dari 139 negara), dengan
skor 4,4.
Pendiri dan Executive Chairman WEF Klaus Schwab mengatakan bahwa masalah utama yang
berpengaruh dalam kegiatan usaha atau bisnis (doing business) di Indonesia adalah inefisiensi birokrasi
pemerintah dan korupsi. Selain itu infrastruktur dan rendahnya etika tenaga kerja Indonesia juga
berkontribusi terhadap masalah kegiatan usaha di Indonesia.
Travel and Tourism Competitiveness Index
(TTCI) 2013
Versi World Economic Forum
Historisitas Historisitas
pembentukan terbentuknya NKRI
Nederlandsch Indie
Indonesia sebagai 18 Agustus 1945, Jawa
sebagai basis wilayah
sebuah bangsa Barat, Kota dan
NKRI
(sumpah pemuda Kabupaten di Jawa
hingga kemerdekaan) Barat
PROPINSI JAWA BARAT
•Di era kolonial terbentuk
tanggal 1 Januari 1926
(Staatsblad No. 378 tanggal 14 Agustus 1925)
• Di era pendudukan Jepang. Eksistensi
Propinsi Jawa Barat dihapuskan. Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun
1942 yang mulai berlaku tanggal 8 Agustus
1942, pemerintah pendudukan Jepang hanya
mengadopsi Syu (karesidenan) sebagai
pemerintah daerah tertinggi di Jawa.
PROPINSI JAWA BARAT
(Tahun 1926, terbagi atas 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan 6
kotapraja)
• Karesidenan Banten
(Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten
Lebak)
• Karesidenan Batavia
(Kabupaten Batavia, Kabupaten Meester Cornelis, Kabupaten
Karawang, Kotapraja Batavia, dan Kotapraja Meester Cornelis)
• Karesidenan Buitenzorg
(Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kotapraja Buitenzorg, dan Kotapraja Sukabumi)
• Karesidenan Priangan
(Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kotapraja
Bandung)
• Karesidenan Cirebon
(Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Majalengka, dan Kotapraja Cirebon)
STRUKTUR PEMERINTAHAN
SEBELUM 1926
GUBERNUR
JENDERAL
RESIDEN
ASISTEN BUPATI
RESIDEN
KONTROLIR WEDANA
CAMAT
STRUKTUR PEMERINTAHAN
SEJAK 1926
GUBERNUR
JENDERAL
GUBERNUR
RESIDEN
ASISTEN
BUPATI
RESIDEN
KONTROLIR WEDANA
CAMAT
PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF
JAWA BARAT 1942-1945
(berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1942 )
• Banten Syu
• Jakarta Syu
• Bogor Syu
• Priangan Syu
• Cirebon Syu.
PROPINSI
JAWA BARAT
• Di era kemerdekaan terbentuk
tanggal 19 Agustus 1945
•Seiring dengan keluarnya Undang Undang No. 23
Tanggal 17 Oktober 2000, wilayahnya berkurang
tanpa Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak,
Tanggerang, Kota Tanggerang dan Kota Cilegon. Kini
(2014) wilayahnya terdiri dari 17 kabupaten dan 9
kota.
(Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung
Barat, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi,
Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar)
Media pembentukan karakter bangsa
Pemahaman tentang
keberagaman menjadi basis Kesamaan menjalani panggung
pengembangan perilaku integratif sejarah (kolonialisme) sebagai
pengikat integrasi bangsa
(Sumpah Pemuda)
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Bertanah Air Satu Tanah Air Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbangsa Satu Bangsa Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku
Berbahasa Satu Bahasa Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Bertoempah Darah Jang Satoe
Tanah Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Berbangsa Jang Satoe
Bangsa Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengakoe
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean
Bahasa Indonesia
INTEGRASI BANGSA
Penekanan perlu diberikan pada terbangunnya kembali kesadaran
sejarah (historical conciousness) tentang jatuh bangunnya
perjuangan untuk membangun Indonesia yang satu. Sebuah
perjuangan yang di antaranya mewariskan pesan bahwa kelemahan
terbesar bangsa ini dalam panggung perjuangan melawan
kolonialisme tidak lain karena bangsa ini tercerai berai, karena
bangsa ini terkotak-kotak atau dikotak-kotakan rezim kolonial,
karena bangsa ini tidak mampu menjadikan dirinya bersatu secara
kokoh, one for all and all for one.
Cianjur
(Gunung Padang, Pasir Pogor, Bukit Tongtu, Bukit Kasur,
Gunung Putri, Lembah Duhur, Pasir Manggu, dan Pasir Gada)
Sukabumi
(Pangguyangan, Tugu Gede, Ciarca, Salak Datar, dan Batu
Jolang)
Kuningan
(Cipari, Cigadung, Cangkuang, Cibuntu, Hululingga,
Darmaloka, Batu Tilu, Panyusupan, Cibubur, Balongkagungan,
dan Nagog)
Ciamis
(Karangkamulyan)
POTENSI WISATA JAWA BARAT
(Socifact dan Mentifact)
Bogor
Kampung Adat Urug
Cianjur
Kampung Adat Miduana
Bandung
Kampung Adat Mahmud
Cimahi
Kampung Adat Cireundeu
Sumedang
Kampung Genereh
Garut
Kampung Adat Pulo dan Kampung Adat Dukuh
Tasikmalaya
Kampung Adat Naga
Ciamis
Kampung Adat Kuta
Majalengka
Rumah Adat Panjalin