Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENCACAH

JERAMI

Disusun Oleh :

M. Anam Wahyudi
(14321009)

Dosen Pembimbing

Slamet Riyadi S.T. , MT.

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

JL. BENOWO 1-3 SURABAYA

TELP./FAX : (031)-7404404/ (031)-7404405

2017
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Mesin pencacah jerami

Mesin pencacah jerami merupakan sebuah alat yang berfungi untuk mencacah jerami atau

rumput yang menjadi hasil cacahan kecil yang digunakan untuk pakan ternak, misalnya : sapi,

kambing. Teknologi mesin pencacah jerami pada umumnya menggunakan mekanisme pencacahan

dimana mesin di gerakkan oleh motor listrik yang di hubungkan pada sebuah transmisi sabuk dan puli

kemudian memutar poros penggerak dan pisau pencacah.

Tujuan yang ingin di capai dari teknolohi tepat guna ini adalah memperoleh karakteristik

mesin pencacah jerami yang paling tepat melalui optimasi proses perancangan menggunakan

metodologi keilmuan.dalam proses perancangan mesin ini dimulai dari perancangan kemudian

pembuatan sehingga menghasilkan wujud fisik mesin pencacah, setelah itu dilakukan pengujian untuk

mengukur kinerjanya. Proses perancangan mesin pencacah ini dimulai dari identifikasi kebutuhan

konsumen yang diubah kedalam spesifikasi teknis mesin kemudian selanjutnya membuat rancangan

alternatif konsep dari bentuk-bentuk komponen mesin yang sesuai dengan kebutuhan, evaluasi dari

beberapa alternatif konsep tersebut maka akan terpilih satu konsep terbaik. Perwujudan konsep terbaik

(embodiment) dilakukan dengan melakukan perhitungan mekanikal untuk memperoleh karakteristik

(bentuk, dimensi dan material) elemen-elemen mesinnya.

2.2.2 Perancangan Mesin Pencacah Jerami

1. Perencanaan poros

Menurut Firdausi dalam buku Elemen Mesin 1 (2013) Yang dimaksud sebagai poros

adalah batang logam berpenampang lingkaran yang berfungsi untuk memindahkan putaran atau

mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya. Poros ditahan oleh dua atau lebih

bantalan poros atau pemegang poros, dan bagian berputar yang mendukung poros : roda daya (Fly

Wheel ), roda gigi, roda ban, roda gesek dll.

2
Perhitungan poros untuk mesin pencacah jerami sebagai berikut :

Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka faktor keamanan

biasanya diambil dalam perencanaan, sehingga koreksi pertama dapat diambil Fc : 1,1 maka

daya rencana Pd (kW). (Robiyansyah 2017)

Pd = Fc x P (kW)
= 1,1 x 136 (kW)
= 136 kW
Jika momen puntir disebut juga momen rencana adalah T (kg.mm)
5
T = 9,74 x 10
5
= 9,74 x 10

= 88309 kg.mm

Bahan poros yang dingunakan adalah S40C AISI 1040 Dengan kekuatan tarik σB : 40
2
kg/mm Bila Sf1 : 6,0 dan Sf2 : 3,0

σa = σB / (Sf1 x Sf2)
= 40 / (6,0 x 3,0)
= 2,22 kg/mm

2. Perencanaan Sistem Transmisi

Data perencanaan

Putaran input N1 : 1500 rpm

Putaran output N2 : 400 rpm


Daya P : 182 Hp
Jarak antara pusat puli C : 950 (37,4)

Pemilihan Jenis Sabuk

Dari Gambar Diagram

3
Pemilihan Sabuk - V Didapatkan Jenis Sabuk - V : E
Kecepatan Linier Sabuk - V (m/s) :
V=

= 0,635 m/s
Panjang Sabuk

L = 2 (C) + (D1 + D2)

= 2 x (37,4) + (3 + 9)
=74,8 + 1,57 . (12)

=74,8 + 18,84
= 93,64 Inchi = 2378,456 mm

3. Perencanaan Rangka
Rangka mesin yang akan dibuat menggunakan baja karbon rendah, dan profil yang

digunakan adalah profil U. Proses pembuatan rangka yaitu dengan melakukan proses pemotongan

menggunakan alat cutting wheel sesuai ukuran yang telah di tentukan dalam proses perancangan,

setelah itu dilakukan proses penyambungan logam dengan menggunakan las listrik. Rangka ini

berfungsi untuk menumpu seluruh komponen mesin pemotong plastik menjadi satu kesatuan, selain

itu rangka ini berfungsi untuk memperkokoh mesin dan meredam getaran yang dihasilkan akibat

proses pencacahan (Robiyansyah 2017). Dimensi kerangka dibuat dengan profil L, panjang 850 x

50 x 69,5 mm dan bahan yang digunakan St 42 (40 x 40 x 3 mm). Kontruksi rangka ini dibuat kokoh

sehingga kuat menahan beban saat mesin bekerja (Mainil 2013).

Data yang diperoleh untuk Perencanaan rangka :

Panjang : 1570 mm
Lebar : 600 mm
4
Tinggi : 500 mm

Diameter luar poros (DL) : 62 mm

Diameter dalam poros (Dd) : 45 mm

Panjang poros (L) : 940 mm


Massa poros (m) : 8 Kg

Maka Rangka :

2
W= .d . .L

2 -6
= x 60 . x 940

= 0,785 x 3844 x 0,0000079 x 940


= 22,4 kg

Tabel Faktor Koreksi ASME (American Society Of Mechanical)

NO FC KETERANGAN
1 1,0 Jika beban dikenakkan secara Halus
2 1,0 – 1,5 Jika terjadi tumbukan atau kejutan
3 1,5 -3 Jika belum dikenakan tumbukan atau kejutan
besar

Tabel Standar Baja

Nama Standar Standar Amerika (AISI), Inggris (BS)


Jepang (JIS) dan Jerman (DIN)
5
AISI 1025, BS060A25
AISI 1030, BS060A30
AISI 1035, BS060A35, DIN C35
S25C
Baja karbon
S30C S35C AISI 1040, BS060A40
kontruksi
S40C S45C
mesin
S50C S55C AISI 1045, BS060A45, DIN C45, CK45
AISI 1050, BS060A50, DIN St 50,11
AISI 1055, BS060A55

SF 40, 45
Baja tempa ASTM A105-73
50, 55
Baja nikel SNC BS 653M31

AISI 4337
SNCM 1
BS830M31
SNCM 2
AISI 8645, BS En100D AISI 4340,
Baja nikel SNCM 7
BS817M40,
khrom SNCM 8
816M40
molibden SNCM 22
AISI 4315
SNCM 23
AISI 4320, BS En325
SNCM 25
BS En39B

SCr 3 AISI 5135, BS530A36

6
SCr 4 AISI 5140, BS530A40
Baja khrom SCr 5 AISI 5145
SCr21 AISI 5115
SCr22 AISI 5120

SCM 2 AISI 4130, DIN 34CrMo4


Baja khrom SCM 3 AISI 4135, BS708A37, DIN34CrMo4
molibden SCM 4 AISI 4135, BS708A40, DIN42CrMo4
SCM 5 AISI 4145, DIN50CrMo4

4. Perencanaan Daya

Daya adalah laju energi yang dihantarkan selama melakukan usaha dalam periode waktu

tertentu. Satuan SI (Satuan Internasional) Untuk Daya adalah Joule / Sekon (j/s) = Watt(W). Stuan

Watt digunakan untuk penghotmatan kepada seorang ilmuan penemu mesin uap yang bernama James

Watt. Satuan daya lainnya yang sering digunakan adalah Daya Kuda atau Horse Power (hp), 1 hp =

746 Watt. Daya merupakan besaran saklar, karena daya hanya memiliki nilai, tidak memiliki arah.

Rumus dan satuan daya dalam fisika, daya yang di simbolkan dengan persamaan berikut:

P =W/t

Dari persamaan di atas maka kita juga dapat mengubah rumus daya menjadi:

P =(F.s)/t

P=F.s

Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha (W) = Gaya (F) dikali jarak (S) dibagi Waktu
(T). Keterangan:

P = Daya (satuannya J/s atau Watt)

W = Usaha (Satuannya Joule [j] )

T = Waktu (Satuannya sekon [s] )

F = Gaya ( Satuannya Newton [N] )


7
S = Jarak (satuannya Meter [m] )

V = Kecepatan ( Satuannya Meter/Sekon [m/s] )

Berdasarkan persamaan fisika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin lama

waktunya maka laju daya akan semakin kecil (Robiyansyah 2017).

5. Perencanaan Bantalan

Menurut Firdausi,(2013) Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus,aman, dan panjang
umurnya.
Rumus untuk perhitungan umur bantalan :

L = C p / P atau C / P ( L ) 1 /p
Dimana :
L = Umur nominal dalam jutaan putaran
C = Beban dinamik bantalan terdapat a pada spesifikasi ( lb )
P = Beban yang dikenakan pada bantalan
C/P = Ratio pembebanan
P = Koeffisien umur, besarnya p = 3, untuk ball bantalan dan 10/3 untuk roller
bantalan. Pemakaian bantalan dengan umur jam kerja diatas menjadi : Lh =
1.000.000 / 60.n

Gambar 0.1

macam-macam bantalan

6. Perencanaan Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor
listrik digunakan sebagai penggerak dalam sebuah mesin, dimana motor akan bekerja memutar poros
yang mendapat beban kejut dan dinamik (Robiyansyah 2017). Dalam memilih daya motor pada

8
mesin pencacah plastik ini perlu mengetahui daya yang bekerja pada poros pisau yang nantinya akan
dibagi dengan effisiensi motor mendapatkan daya motor,sehingga daya yang dibutuhkan poros pisau
adalah :

P = T.n , dimana T = F.r. dan n = 2πN / 60


7. Perancangan Puli

Pulley merupakan tempat bagi ban mesin/sabuk atau belt untuk berputar. Sabuk atau
ban mesin dipergunakan untuk mentrans- misikan daya dari poros yang sejajar. Jarak antara
kedua poros ter- sebut cukup panjang , dan ukuran ban mesin yang dipegunakan dalam
sistem transmisi sabuk ini tergantung dari jenis ban sendiri. Puli merupakan salah satu
elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sprocket rantai
dan roda gigi. Puli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan
adapula yang terbuat dari baja (Firdausi, 2013).

Keuntungan menggunakan puli :


1. Bidang kontak sabuk-puli luas, tegangan puli biasanya lebih kecil sehingga lebar puli
bisa dikurangi.

2. Tidak menimbulkan suara yang bising dan lebih tenang.

4. Perancangan Sabuk - V

Sabuk –V berfungsi Meneruskan daya dari puli yang dipasang pada motor listrik,motor
bakar, generator listrik kepuli pada alat – alat yang di gerakkan oleh motor-motor
penggerak tersebut Jarak antara dua buah poros sering tidak memungkinkan motor elektrik
langsung dengan poros penncacah. Dalam hal ini demikian cara mesin penggerak yang lain
diterapkan dimana sebuah sabuk luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puli atau sprocket
pada poros.

Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapezium, tenunan,
teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar.

(Firdausi, 2013).

9
Gambar Diagram Pemeilihan Sabuk

Dalam gambar diberikan berbagai proporsi penampang sabuk-V yang umum dipakai.
Atas dasar daya rencana dan putaran poros penggerak, penampang sabuk V yang sesuai
dapat diperoleh dari diagram

Gambar kontruksi dan ukuran penampang Sabuk -V

Tabel Panjang Sabuk - V Standar

10

Anda mungkin juga menyukai