Rangkuman Lni Sebelum Uts
Rangkuman Lni Sebelum Uts
Ide awal negara dipicu dari gagasan homo homini lupus muncul ide berdirinya
kekuasaan yang mengawasi mereka
Bentuk negara semula adalah negara jaga malam (nachtwachterstaat) hanya
mengurusi keamanan rakyatnya saja
Konsep kontrak sosial : utopia bukan awal dari pembentukan sistem kekuasaan
Pada dasarnya, manusia sejak awal dihadirkan sudah beradab, bukan homo homini
lupus. Gagasan teori homo homini lupus muncul dari teori evolusioner biologi.
Kemudian muncul gagasan nazisme dan facisme. Menurut Hitler, bangsa Arya
dianggap secara evolusi biologi terlebih dahulu sudah sempurna menganggap
manusia lain sebagai binatang yang derajatnya lebih rendah dari mereka (evolusinya
dianggap terlambat). Sehingga negara jaga malam (nachtwachterstaat) muncul di
wilayah Barat.
Gagasan negara jaga malam kemudian mengalami keruntuhan berganti menjadi
welfare state, di mana negara memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan
rakyat, muncul pada abad ke 20 di Eropa. Sementara itu, welfare state di Asia sudah
muncul dari abad ke-7, terutama negara-negara Islam. Buktinya adalah: penarikan
zakat.
Awalnya Islam sudah membawa gagasan welfare state ke Barat, namun tidak
diterima karena ada teori evolusi.
Perkembangan ide kenegaraan diikuti oleh eksperimentasi kelembagaan negara
(institutional experimentation) muncul lembaga baru yang tidak tercakup dalam 3
cabang kekuasaan negara ala Trias Politica.
Negara yang pertama kali melakukan eksperimentasi: Inggris. Pada 1970-an, dan
menyebar ke negara-negara lain.
Muncul state auxiliary organs/bodies lembaga-lembaga negara yang tidak
tercakup dalam 3 kekuasaan (eksekutif, legislatif, yudisial).
Terdapat 4 bentuk state auxiliary organs yaitu:
- Commission
- Board
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
- Authority
- Committee
State Auxiliary Organs berfungsi sebagai penunjang untuk menjalankan fungsi-fungsi
yang tidak ditangani oleh 3 kekuasaan
Contoh di Indonesia:
Adanya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) yang konsepnya diambil dari
Amerika
State Auxiliary Organs timbul karena birokrasi di lingkungan lembaga-lembaga
negara reguler yang sudah ada tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
pelayanan umum dengan standar mutu yang semakin meningkat – Jimly Asshiddiqie
Alasan lain dari Ivor Jening: need of public service free of political interference
Akibat dari tuntutan perkembangan yang kompleks dan rumit, maka organisasi-
organisasi kekuasaan yang birokratis, sentralistis, dan terkonsentrasi tidak dapat lagi
diandalkan muncul gelombang deregulasi, debirokratisasi, privatisasi,
desentralisasi, dekonsentrasi fungsi yang biasanya melekat dalam fungsi 3
lembaga dalam Trias Politica, dialihkan menjadi fungsi organ tersendiri yang
independen.
Amandemen UUD 1945 menghasilkan:
o Reposisi dan restrukturisasi: MPR bukan lagi lembaga tertinggi, DPA dihapuskan,
penambahan MK dan KY serta DPD. MK tidak mungkin ada apabila MPR masih
lembaga tertinggi tidak ada yang berhak menguji produk hukumnya
o Struktur kenegaraan : horizontal sesuai fungsi kewenangan masing-masing.
Hierarki Lembaga Negara ada 3 lapis:
o Lapis I: Lembaga Tinggi Negara Sederajat, independen, yaitu:
Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, MPR, MK, MA, BPK
o Lapis II: Lembaga Negara dan Komisi-Komisi Negara independen, memiliki
constitutional importance, tidak termasuk Lembaga Tinggi, yaitu:
KY, BI sebagai Bank Sentral, TNI, POLRI, KPU, Kejaksaan Agung (sebagai pejabat
penegak hukum di bidang pro justisia, memiliki constitutional importance yang
sama dengan kepolisian), KOMNAS HAM, KPK
o Lapis III: lembaga daerah (Bab VI UUD 1945)
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Mahkamah Konstitusi
o Pertama kali dibentuk di Austria pada 1920, prakarsa Hans Kelsen
awalnya sebagai negative legislator memerika, menguji, membatalkan
UU apabila bertentangan dengan konstitusi
o Ide: mahkamah etik yang mengadili persoalan etik di luar masalah hukum
o Fungsi:
The Guardian of The Constitution (Pengawal Konstitusi)
The Sole Interpreter of Constitution (Penafsir Konstitusi)
The Guardian of the Process of Democratization (Pengawal
demokrasi)
Protector of Human Rights (pelindung HAM)
o Kedudukan: lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan
o Kewenangan :
Menguji konstitusionalitas UU
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Teori Pemerintahan
Konstitusi?
o Samuel Edward Finer: “codes of norm which aspire to regulate the allocation of
power, functions, and duties among the various agencies and officer of government,
and to define the relationship between these and the public
o Stanley de Smith & Rodney Brazier: “Primary source of legal authority within a
state.” (Konstitusi adalah sumber dari kewenangang yang sah berdasarkan
hukum di dalam suatu negara)
Political authority
Power of the location
Limitation of authority and power
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Organ negara : individu yang menjalankan fungsi atau jabatan tertentu dalam
konteks kegiatan bernegara:
jabatan publik atau jabatan umum (public offices)
pejabat publik atau pejabat umum (public officials)
o Dalam Pengertian Sempit pengertian organ dalam arti materiil
Individu adalah organ negara apabila secara pribadi ia memiliki kedudukan
hukum tertentu.
Ciri-ciri penting organ negara:
Dipilih atau diangkat untuk menduduki jabatan atau fungsi tertentu
Fungsi dijalankan sebagai profesi utama atau secara hukum bersifat
eksklusif
Karena fungsinya itu, ia berhak mendapatkan imbalan gaji negara
State Auxiliary Agencies : “State auxiliary organs are also called self-regulatory
agencies, independent supervisory bodies, or bodies of mixed functions. “ Sebagian
pakar juga menyebut state auxialiary agencies dengan “the fourth branch of the
government”
Source of power / establishment:
o Konstitusi (UUD 1945)
o Undang-Undang
o Others (Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, etc)
Latar belakang Indonesia membutuhkan state auxiliary agencies:
Penyalahgunaan kekuasaan korupsi hilangnya kepercayaan publik dan
legitimasi pemerintah di mata publik tuntutan untuk membentuk lembaga negara
baru lebih banyak institusi negara yang lebih independen
Lembaga Negara Indonesia sebelum Amandemen UUD 1945:
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Pembuat UU yang efisien menghasilkan legislasi yang lebih baik dan hasil
yang lebih stabil.
Kehadiran kamar kedua menciptakan kemungkinan kontrol kualitas (quality
control).
Mengurangi korupsi dan memperlambat proses legislasi, karena
kemungkinan dilakukannya kolusi dalam sistem bikameral lebih sulit jika
dibandingkan dengan sistem unikameral.
Mengurangi biaya-biaya dalam menghasilkan keputusan, sebab adanya
mekanisme conference committees dalam sistem bikameral.
o “In those cases where the upper house is merely consultative and the lower
house has ultimate power of decision, bicameralism does not create a system of
checks and balances.”
o Keanggotaan dari kedua kamar berdasarkan metode seleksi dan kategori dari
warga negara yang diwakili.
Pada sebagian besar lower house (majelis rendah) dipilih secara langsung oleh
warga negara, sedangkan seleksi pada upper house (majelis tinggi) dapat
melalui metode seleksi atau golongan yang diwakili (the type of representation).
o Kewenangan kedua kamar yang tercermin pada mekanisme penyelesaian jika
terjadi perbedaan.
Fungsi Legislasi:
Menurut Jimly Asshiddiqie, pelaksanaan fungsi legislasi dalam pembentukan UU,
menyangkut 4 (empat) bentuk kegiatan, yaitu:
o Prakarsa pembuatan undang-undang (legislative initiation);
o Pembahasan rancangan undang-undang (law making process);
o Persetujuan atas pengesahan rancangan undang-undang (law enactment
approval);
o Pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas perjanjian atau
persetujuan internasional dan dokumen-dokumen hukum yang mengikat lainnya
(Binding decision making on international agreement and treaties or other legal
binding documents)
Fungsi Pengawasan:
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Ketentuan khusus: Selain hal tersebut, dalam Pasal 7C UUD 1945 diatur bahwa :
“Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR”
Kekuasaan Kehakiman
Montesquieu mengadili:
Judicial Branch:
- Plato konsep Politeia (The Republic), Politicos (The Statesman), Nomoi (The
Law)
- Aristoteles Raja harus ruling / memerintah negara harus res publica
- Machiavelli hak-hak individu dan jaminannya. Siapa yang menjamin? Negara.
(Il Principe)
- Thomas Hobbes mengkritik apa yang terjadi di Eropa Daratan ada hak-hak
sipil yang harus dilindungi
- John Locke fungsi pemerintahan sudah dibagi-bagi menjadi eksekutif, legislatif,
federatif
- Montesquieu
- J. J. Rousseau du contract social (Teori Kontrak Sosial) : individu yang punya
kepentingan yang sama berkumpul berinteraksi punya tujuan yang sama
membuat perjanjian (individu dengan penguasa)
Tahir Azhary mengemukakan ada 5 jenis negara hukum, yaitu:
o Rechstaat (oleh Fredrick Julius Stahl & Scheltema) *
Ciri Utama:
Bersumber dari rasio manusia
Liberalistik
Humanisme yang atroposentrik (dipusatkan kepada manusia)
Pemisahan antar agama dan negara secara luas
o Rule of Law
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Menurut Dicey
Supremacy of Law
Equality before the law
Constitution based on individual rights
Ciri-ciri utama:
Liberalistik / Individualistik
Humanisme yang antroposentrik
Pemisahan agama dan negara rigid
Prinsip utama:
Prinsip utama:
Pancasila
MPR
Sistem Konstitusi
Disusun oleh Dominique Virgil – Maulana Imo – Kenny Regina
Persamaan
Peradilan bebas
Teori Trias Politica Jimly Asshidiqie:
o Negara: terbagi lagi atas Trias Politica Montesqueiu
o Market: pergerakan ekonomi negara
o Civil Society: penyeimbang negara dan market
Pembatasan:
- Hakim hanya memutus menurut hukum. Kalau tidak ada hukum? Menemukan
hukum melalui metode intepretasi yang ada
- Hakim memutus semata-mata untuk memberikan keadilan
- Hakim harus berpegang teguh pada asas-asas umum hukum dan asas keadilan yang
umum dalam melakukan penafisran, konstruksi, atau menemukan hukum
- Harus diciptakan suatu mekanisme yang memungkinkan menindak hakim yang
sewenang-wenang atau menyalahgunakan kebebasannya (dibatasi dengan kode etik
dan turunan-turunannya)
o Impartiality
o Integrity
o Propriety
o Equality
o Competence and Diligence
Kekuasaan Eksekutif
Arti luas tidak hanya presiden saja, namun semua lembaga dan jabatan yang
melaksanakan UU contoh: Kementerian, pelayanan publik, kepolisian, militer
Arti sempit hanya presiden sebagai pimpinan tertinggi
Struktur eksekutif sangat besar karena eksekutif adalah pusat dari seluruh kehidupan
politik dalam negara, sehingga mencakup kegiatan yang banyak dan ruang lingkup yang
besar.
Kekuasaan Presiden:
- Eksekutif Tidak hanya terpusat pada pelaksanaan UU, namun juga dalam banyak
kasus mengajukan kebijakan untuk disetujui oleh lembaga legislatif
- Implementasi PP, Perpres (Peraturan Pelaksanaan) yang dikeluarkan eksekutif
lebih konkret mengatur dibanding UU
Semakin banyak peraturan pelaksanaan dalam 1 UU kekuasaan legislatif
menjadi lebih kecil.
- Pemilihan pemilu
- Perwakilan contoh: kalau Presiden ingin ke luar negeri, digantikan oleh wakil
presiden, sebelumnya membuat Keputusan Presiden yang spesifik untuk
perwakilannya, mencakup kewenangan apa saja, dan waktunya
- Pergantian Pasal 8 UUD 1945, yaitu:
o Meninggal
o Diberhentikan
o Berhenti
o Tidak dapat melaksanakan kewajibannya contoh: sakit
berkepanjangan
- Pemangkuan sementara:
o Apabila wakil presiden berhenti, maka partai pengusung mencalonkan 3
nama, nanti MPR yang akan memilih
o Kalau presiden dan wakil presiden berhenti bersamaan, maka Menteri
Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan (Disebut Trio
Virat) akan naik untuk melaksanakan pemilu secepatnya untuk memilih
presiden dan wakil presiden.