Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ACARA I
PENGENALAN MIKROSKOP

Disusun Oleh:

Nama : Hittah Murniati

NPM : E1K020020

Hari : Senin, 5 Oktober 2020

Dosen : 1. Sempurna Br. Ginting, Dr., SP., M.Si

2. Nela Zahara, S.P.,M.Si

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroskop adalah alat optic yang biasanya terdiri dari kombinasi lensa- lensa. Kegunaan
mikroskop adalah untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang kecil
termasuk benda yang tidak kelihatan jika dilihat dari mata teanjang. Berdasarkan sumber sinar
dan jenis alat perbesarannya, ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop biasa (mikroskop optic)
dan mikroskop electron.

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van
Leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675. Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang
cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme
yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan
bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan animalcule.

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar kita mengetahui macam-macam mikroskop,
bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop
itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya,
serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop
maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan
menggunakan mikroskop.

1.2 Tujuan
Pada praktikum pertama ini, memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu :
1. Mengenal jenis mikroskop yang ada dan digunakan pada laboratorium peternakan.
2. Mengenal bagian-bagian pada mikroskop dan fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitumicros = kecil dan scopein = melihat adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron (Anonim, 2013).
Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu mikroskop Biologi dan mikroskop Stereo. Mikroskop
Biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.Penyinaran diberikan dari bawah
dengan sinar alam atau lampu. Menurut tim penyusun, (2014), kekuatan pembesaran mikroskop
monokuler sebagai berikut:

 Objektif 4 x dan okuler 10 x,pembesaran total 40 x


 Objektif 10 x dan okuler 10 x,pembesaran total 100 x
 Objektif 40 x dan okuler 10 x,pembesaran total 400 x
 Objektif 100 x dan okuler 10 x,pembesaran total 1000 x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 100 x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi,dan cara memakainya dengan khusus pula (Tim
penyusun, 2014).
Mikroskop binokuler digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu
basar,transparan atau tidak.Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar
alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler,sehingga diperoleh bayangan
tiga dimensi dengan pengamatan kedua buah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu
kuat,umunnya sebagai berikut: Objektif 1 x atau 2 x dengan okuler 10 x atau 15 x (Tim
penyusun, 2014).
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik penggunaan mikroskop) adalah
perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran (magnification)
adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran
kejelasan citra; yaitu jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa
dibedakan sebagai dua titik. Parameter terpenting ketiga adalah kontras, yang mempertajam
perbedaan dalam bagian-bagian dari sampel (Campbell dkk, 2008).
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu:
Mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop electron (Anonim: 2008).

a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki
yang berat dan kokoh dengan tujuan agara dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Dibawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga
adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahayan berasal dari sinar matahari yang dipantulkan
dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi
lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.

b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek
yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif
menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total
obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah
dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus
obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas
pengatur fokus.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai
pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning
(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur
permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan
TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel (Anonim: 2008).
Mikroskop optic (cahaya) merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan
cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Mikroskop optik yang banyak
digunakan sekarang tersusun atas dua lensa yaitu lensa okuler (ocule = mata) yang dekat dengan
mata dan lensa objektif yang di dekat objek . Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang
digunakan untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus. Mikroskop elektron terdiri atas
dua jenis yaitu: mikroskop elektron transmisi (TEM = Transmission Electron Microscope) dan
mikroskop elektron skening( SEM = Scannimg Electron Microscope). Pada mikroskop elektron
transmisi,elektron menembus spesimen akan dibiaskan oleh medan magnet sehingga
pembesarannya dapat sampai 1 juta kali ukuran objeknya. Untuk mendapatkan gambaran tiga
dimensi yang halus dari permukaan suatu benda biasanya digunakan Skenning Elektron
Mikroskop. Mikroskop terdiri atas bagianbagian optik dan non-optik. Bagian optik
meliputi:lensa-lensa.Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan(compound lenses) yang
di satukan menjadi suatu unit kesatuan. Dan Bagian non-optik meliputi: kaki mikroskop,
pemutar/pengatur, dan meja sediaan (Nasir, 1993).
Mikroskop harus dibersihkan kemudian disimpan setelah dipakai. Badan mikroskop di
bersihkan dengan kain flannel yang bersih dan lensa-lensa mikroskop dibersihkan dengan kertas
lensa atau kertas biasa. Lensa objektif di atur sedemikian rupa agar tidak bersentuhan dengan
meja sediaan lalu tubus diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak
(Tim penyusun, 2014).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat

Mikroskop stereo
 Bagian bagian optik mikroskop
 Bagian lensa mikroskop
 Lensa okuler
 Lensa obyektif (objektif)
 Bagian Kondensor Mikroskop
 Bagian Diafragma ‘iris’ mikroskop
 Bagian Iluminator
 Bagian bagian mekanik mikroskop
 Tabung lensa (eyepiece tube)
 Revolver (nosepiece microscope)
 Meja (stage)
 Makrometer (coarse focus knob)dan Mikrometer (fine focus knob)
 Sendi inklinasi
 Bagian bagian pendukung mikroskop

3.2 Cara Kerja


1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya. kemudian periksa bagian-bagian mikroskop dalam
keadaan lengkap dan baik.
2. Amati dan gambarlah mikroskop yang saudara pakai.Gambarkan semua bagian-bagiannya
secara detail dan pada lembar terpisah deskripsikan fungsi dari setiap bagian mikroskop yang
anda gambar.
3. Kemudian letakkan sediaan di atas meja mikroskop sedemikian rupa sehingga spesimen
terdapat di atas lubang meja. Pasanglah objektif paling lemah (10x).
4. Ada 2 tahap pepekerja yang harus dilakukan dalam penggunaan sediaan
dengan mikroskop,yaitu :
4.1 Mencari bidang pengelihatan:
 Arahkan buluh teropong pada pengamat
 Pilih obyektif dengan pembesaran lemah dengan memutar revolver hingga obyektif
tersebut terletak di atas lubang meja benda.
 Buka diagfragma selebar-lebarnya.
 Sambil mata kita melihat ke dalam teropong, gerakkan cermin untuk menangkap sinar
hingga diperoleh bidang pengelihatan putih bersih.
4.2 Mencari bayangan sediaan:
 Turunkan Meja objekdengan memutar sekrup.
 Letakkan irisan tipis daun yang kita amati di atas meja benda dan tetesi dengan air lalu
jepit dengan plastik penjepit.
 Naikkan perlahan-lahan atau turunkanmeja benda hingga lensa obyektif hamper mengenai
kaca penutup irisan tipis daun.
 Amati teropong sampai diperoleh bayangan dan gambar yang jelas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Bagian-bagian dari mikroskop dan fungsinya:


1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik
dengan cepat.
4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan lambat.
5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya
lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
11. Diafragma
Untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

4.2 Pembahasan
Mikroskop dapat membantu kita melihat benda-benda yang sangat kecil sehingga dapat
terlihat oleh kita. Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron memiliki manfaat yang sangat
penting. Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu
terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap
penggunaan listrik. Daya pisah adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah
dalam membedakan dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik
dan dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik  bukannya
satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya. Dari hasil
penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu, mikroskop terdiri atas bagian-
bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak.
Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan
100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan
dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat
memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya
proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler. Makrofokus berfungsi untuk
mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan jelas.
Mikrofokus  berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam.
Revolver  berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk meletakkan
preparat yang akan diamati. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar
tidak goyang. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap
preparat. Pemegang(lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma berfungsi
mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh
kedudukan mikroskop. Dalam cara perawatan mikroskop pada prinsipnya kita harus berhati-hati
agar mikroskop dapat digunakan dengan baik.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop monokuler.
2. Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop adalah 4x, 10x,40x dan 100x.
3. Alat pembesaran yang lebih kompleks adalah mikroskop majemuk.Dimana Perbesaran
totalnya diperoleh dari gabungan beberapa lensa.
4. Mikroskop optik yang banyak digunakan sekarang tersusun atas dua lensa,yaitu lensa
okuler dan lensa objektif.
5. Berdasarkan sumber sinar dan jenis alat perbesarannya ada dua jenis mikroskop, yaitu
mikroskop optik dan mikroskop elektron.

5.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan
sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu
kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing
praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35161561/PENGENALAN_MIKROSKOP_Laporan_Praktikum_Bio
logi_Pertanian_Oleh
http://ilmusahabat660.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-pengenalan-mikroskop.html
https://www.academia.edu/33296838/laporan_praktikum_pengenalan_mikroskop

Anda mungkin juga menyukai