Anda di halaman 1dari 9

Hapizah

Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334


Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES
Volume 5 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2014

Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa


pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Hapizah
Jurusan Matematika Universitas Sriwijaya
Email: hapizah_piza@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan tahapan terdiri dari studi
pendahuluan, pengembangan produk, dan uji coba. Produk yang dikembangkan adalah
instrumen kemampuan penalaran matematis pada mata kuliah Persamaan Diferensial yang
terdiri dari enam soal uraian. Hasil penelitian menyatakan bahwa instrumen yang
dikembangkan dinyatakan valid dan dapat dipakai untuk mengukur kemampuan penalaran
matematis mahasiswa.

Kata kunci: kemampuan penalaran matematis.

Abstract
This research is the development, the stage consists of preliminary studies, product
development, and testing. The product developed is an instrument of mathematical
reasoning abilities in Differential Equations course consisting of six questions description.
The results stated that instruments developed is valid and can be used to measure student
mathematical reasoning ability.

Keywords: mathematical reasoning abilities.

Informasi Tentang Artikel


Diterima pada : 30 Mei 2014
Disetujui pada : 20 Juni 2014
Diterbitkan : Juni 2014

73
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

PENDAHULUAN dan pengendalian mutu layanan Pendidi-


Undang-Undang Nomor 12 Tahun kan Tinggi.
2012 tentang Pendidikan Tinggi menya- Berdasarkan tujuan dan prinsip pe-
takan bahwa tujuan dari pendidikan tinggi nyelenggaraan pendidikan tinggi di atas,
adalah (1) berkembangnya potensi maha- dapat diambil makna bahwa seorang ma-
siswa agar menjadi manusia yang beriman hasiswa harus memiliki kemampuan yang
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha dapat menyelesaikan berbagai permasala-
Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, han secara mandiri dan mampu menerap-
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompe- kannya kepada masyarakat. Permasalahan
ten, dan berbudaya untuk kepentingan dapat diselesaikan dengan baik, apabila
bangsa; (2) dihasilkannya lulusan yang mahasiswa memiliki kemampuan penalar-
menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/ an yang baik pula.
atau teknologi untuk memenuhi kepen- Kemampuan penalaran yang harus
tingan nasional dan peningkatan daya sa- dimiliki mahasiswa dalam menyelesaikan
ing bangsa; (3) dihasilkannya ilmu penge- permasalahan, dapat dikembangkan mela-
tahuan dan teknologi melalui penelitian lui pelaksanaan perkuliahan. Untuk itu, da-
yang memperhatikan dan menerapkan nilai lam mengembangkan kemampuan penalar-
humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan an tersebut perlu dipersiapkan perangkat-
bangsa, serta kemajuan peradaban dan ke- perangkat pendukungnya. Dalam perkulia-
sejahteraan umat manusia; dan (4) ter- han, perangkat pendukung di antaranya
wujudnya pengabdian kepada masyarakat terdiri dari rencana pelaksanaan pembela-
berbasis penalaran dan karya penelitian jaran (RPP), bahan ajar, instrumen ke-
yang bermanfaat dalam memajukan kese- mampuan, dan perangkat-perangkat lain.
jahteraan umum dan mencerdaskan kehi- Perangkat pendukung tersebut harus me-
dupan bangsa. Prinsip penyelenggaraan ngacu pada indikator kemampuan penalar-
Pendidikan Tinggi yang tertuang dalam an yang dikembangkan. Apabila kemam-
Undang-Undang tersebut adalah: (a) pen- puan penalaran dikembangkan pada per-
carian kebenaran ilmiah oleh sivitas aka- kuliahan di Program Studi Pendidikan Ma-
demika; (b) demokratis dan berkeadilan tematika, maka kemampuan penalaran
serta tidak diskriminatif dengan menjun- yang dapat diukur adalah kemampuan pe-
jung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nalaran matematis.
nilai budaya, kemajemukan, persatuan, dan Menurut Rizta dan Hartono (2013)
kesatuan bangsa; (c) pengembangan buda- dan Keraf (Armiati, 2011) penalaran ada-
ya akademik dan pembudayaan kegiatan lah proses berpikir yang menghubung-hu-
baca tulis bagi sivitas akademika; (d) pem- bungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi
budayaan dan pemberdayaan bangsa yang yang diketahui menuju kepada suatu ke-
berlangsung sepanjang hayat; (e) ketela- simpulan. Lithner (2000) mendefinisikan
danan, kemauan, dan pengembangan krea- penalaran sebagai suatu arah pikiran untuk
tivitas mahasiswa dalam pembelajaran; (f) menghasilkan suatu pernyataan dalam
pembelajaran yang berpusat pada mahasis- mencapai kesimpulan pada waktu menye-
wa dengan memperhatikan lingkungan se- lesaikan suatu masalah. Mullis (Suryadi,
cara selaras dan seimbang; (g) kebebasan 2012) menyatakan bahwa penalaran mate-
dalam memilih Program Studi berdasarkan matik mencakup kemampuan menemukan
minat, bakat, dan kemampuan mahasiswa; konjektur, analisis, evaluasi, generalisasi,
(h) satu kesatuan yang sistemik dengan koneksi, sintesis, pemecahan masalah tidak
sistem terbuka dan multimakna; (i) keber- rutin, dan justifikasi atau pembuktian. Se-
pihakan pada kelompok masyarakat ku- mua kemampuan tersebut tidak muncul se-
rang mampu secara ekonomi; dan (j) pem- cara sendiri-sendiri melainkan saling
berdayaan semua komponen masyarakat berkaitan satu dengan lainnya (Suryadi,
melalui peran serta dalam penyelenggaraan 2012).

74
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Menurut Sumarmo (2012) secara ga- dan (d) menganalisis atau memperkirakan
ris besar penalaran dibedakan menjadi dua jawaban permasalahan berdasarkan pola a-
yaitu penalaran induktif dan penalaran de- tau unsur yang diketahui.
duktif. Lebih lanjut Sumarmo (2012) men-
jelaskan bahwa penalaran induktif diarti- METODE PENELITIAN
kan sebagai penarikan kesimpulan yang Penelitian ini merupakan penelitian
bersifat umum atau khusus berdasarkan pengembangan. Langkah-langkah pelaksa-
data yang teramati dengan nilai kebenaran naan penelitian ini mengacu pada urutan
dapat bersifat benar atau salah. Kegiatan langkah yang dikembangkan oleh Sukma-
yang tergolong pada penalaran induktif dinata (2008), yaitu studi pendahuluan, pe-
dan merupakan kemampuan berpikir ting- ngembangan produk, dan uji coba produk.
kat tinggi yang diungkapkan oleh Sumar- Studi pendahuluan yang di-lakukan berupa
mo (2012) terdiri dari analogi, yaitu pena- kajian kepustakaan. Pada kajian kepusta-
rikan kesimpulan berdasarkan keserupaan kaan, dilakukan pencarian dan membaca
data atau proses; generalisasi, yaitu penari- artikel-artikel pada jurnal internasional dan
kan kesimpulan umum berdasarkan sejum- jurnal nasional, buku-buku sumber yang
lah data yang teramati; memperkirakan ja- berkaitan dengan kemampuan penalaran
waban, solusi atau kecendrungan interpo- dan materi-materi Persamaan Diferensial.
lasi dan ektrapolasi; memberi penjelasan Hal ini selaras dengan penelitian Kurbaita,
terhadap model, fakta, sifat, hubungan, Zulkardi, dan Siroj (2013).
atau pola yang ada; serta menggunakan po- Pada tahap pengembangan produk,
la hubungan untuk menganalisis situasi, kegiatan yang dilakukan terdiri dari me-
dan menyusun konjektur. nyusun draft instrumen, memvalidasi ins-
Untuk penalaran deduktif, Sumarmo trumen, dan merevisi. Draft instrumen di-
(2012) menyatakan sebagai penarikan ke- susun berdasarkan kisi-kisi materi Persa-
simpulan berdasarkan aturan yang disepa- maan Diferensial dan indikator-indikator
kati dengan nilai kebenaran yang bersifat kemampuan penalaran matematis. Setelah
mutlak benar atau salah dan tidak kedua- draft disusun, selanjutnya draft tersebut di-
nya bersama-sama. Lebih lanjut dijelaskan validasi yang terdiri dari validasi muka dan
oleh Sumarmo (2012), kegiatan yang ter- validasi isi. Dalam melihat validitas muka,
golong penalaran deduktif dan merupakan pertimbangan yang diminta berkenaan de-
kemampuan berpikir tingkat tinggi dianta- ngan kejelasan soal tes dari segi bahasa,
ranya adalah menarik kesimpulan logis sajian, dan akurasi gambar, simbol, atau
berdasarkan aturan inferensi, memeriksa ilustrasi. Untuk melihat validitas isi per-
validitas argumen, membuktikan, dan me- timbangan yang diminta berkenaan dengan
nyusun argumen yang valid; menyusun kesesuaian soal dengan tujuan yang ingin
pembuktian langsung, pembuktian tak diukur, kesesuaian soal dengan kriteria as-
langsung dan pembuktian dengan induksi pek-aspek penalaran matematis, serta ke-
matematika. sesuaian soal dengan materi Persamaan
Dari beberapa pendapat tentang ke- Diferensial. Validasi dilakukan oleh dosen
mampuan penalaran yang dikemukakan di yang mengampu mata kuliah Persamaan
atas, kemampuan penalaran matematis da- Diferensial, dosen pembimbing disertasi,
lam tulisan ini adalah kemampuan dalam dan beberapa mahasiswa Program Doktor
mengarahkan pikiran untuk menghasilkan Pendidikan Matematika. Kemudian draft
suatu pernyataan dalam mencapai kesim- direvisi berdasarkan saran atau masukan
pulan ketika menyelesaikan suatu masalah. dari validator. Setelah direvisi, instrumen
Dalam mengukur kemampuan penalaran diujicobakan kepada mahasiswa untuk me-
indikator yang dicermati adalah sebagai ngukur validitas butir soal, reliabilitas tes,
berikut: (a) menyusun konjektur; (b) mela- daya pembeda, dan indeks kesukaran.
kukan proses analogi; (c) membuktikan;

75
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Dalam validitas muka dan validitas


isi, validator memberikan skor 1 (satu) Sedangkan daya pembeda dan in-
apabila soal tes dipertimbangkan valid dan deks kesukaran, diinterpretasikan sesuai
memberikan skor 0 (nol) apabila soal tes dengan kriteria (Suherman, 2003) yang di-
dipertimbangkan tidak valid. Hasil dari sajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4.
validator selanjutnya dianalisis dengan
Tabel 3 Kriteria Daya Pembeda
menggunakan uji Q-Cochran, dengan taraf
Daya Beda ( Interpretasi
signifikan α = 5%. Soal tes dikatakan valid Sangat Baik
atau diartikan penimbang memberikan pe- Baik
nilaian yang sama jika signifikansi perhi- Sedang
tungan lebih besar dari α = 5%. Jelek
Instrumen yang telah dinyatakan va- Sangat Jelek
lid oleh beberapa validator kemudian diuji-
cobakan kepada 35 mahasiswa Program Tabel 4 Kriteria Indeks Kesukaran
Studi Pendidikan Matematika FKIP yang Indeks Kesukaran Interpretasi
Terlalu Sukar
telah mengikuti perkuliahan Persamaan
Sukar
Diferensial. Hasil ujicoba dianalisis untuk Sedang
mengukur validitas butir soal, reliabilitas, Mudah
daya pembeda, dan indeks kesukaran ma- Terlalu Mudah
sing-masing butir soal.
Validitas butir soal ditentukan de-
HASIL DAN PEMBAHASAN
ngan menentukan koefisien korelasi antara
Instrumen kemampuan penalaran
skor butir soal dengan skor total. Koefisien
matematis yang dikembangkan dalam pe-
korelasi ditentukan dengan rumus korelasi
nelitian ini adalah instrumen yang digu-
product moment dari Pearson. Interpretasi
nakan pada mata kuliah Persamaan Dife-
dari koefisien korelasi mengikuti kategori
rensial. Tahapan yang dilakukan terdiri da-
(Suherman, 2003) yang disajikan pada
ri studi pendahuluan, pengembangan ins-
Tabel 1.
trumen, dan uji coba. Pada tahap studi pen-
Tabel 1 Interpretasi Koefisien Korelasi dahuluan, kegiatan yang dilakukan adalah
Koefisien Korelasi Interpretasi mengkaji berbagai sumber yang berkaitan
Sangat Tinggi dengan materi-materi Persamaan Diferen-
Tinggi sial, dan kemampuan penalaran matematis.
Cukup Materi yang dikaji terbatas pada materi
Rendah
yang sesuai dengan waktu pelaksanaan pe-
0 Sangat Rendah
nelitian, di mana materi tersebut terdiri da-
ri persamaan diferensial variabel terpisah
Reliabilitas tes ditentukan dengan
(PDVT), persamaan diferensial homogen,
menggunakan rumus alpha Cronbach.
persamaan diferensial koefisien linier, per-
Koefisien reliabilitas tes diinterpretasi-
samaan diferensial eksak, faktor integrasi,
kan dengan interpretasi yang diklasifika-
persamaan diferensial linier orde satu, per-
sikan oleh Guilford (Suherman, 2003)
samaan diferensial Bernoully, masalah-
seperti yang disajikan pada Tabel 2.
masalah yang berkaitan dengan persamaan
Tabel 2 Interpretasi Tingkat Reliabilitas diferensial orde satu, dan persamaan di-
Koefisien ferensial linier homogen orde dua koefi-
Interpretasi sien konstan. Sedangkan indikator kemam-
Reliabilitas
Sangat Tinggi puan penalaran matematis yang diukur ter-
Tinggi diri dari (a) menyusun konjektur; (b) mela-
Sedang kukan proses analogi; (c) membuktikan;
Rendah dan (d) menganalisis atau memperkirakan
Sangat Rendah

76
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

jawaban permasalahan berdasarkan pola Dari pertimbangan yang diberikan oleh va-
atau unsur yang diketahui. lidator, ada perubahan redaksi yang dilaku-
Setelah dilakukan pengkajian terha- kan. Hasil pertimbangan yang diberikan
dap materi-materi Persamaan Diferensial oleh validator kemudian dianalisis dengan
dan kemampuan penalaran matematis, uji Q-Cochran. Hasil analisis untuk vali-
yang meliputi indikator kemampuan pena- dasi muka dan validasi isi disajikan pada
laran matematis, selanjutnya disusun kisi- Tabel 5.
kisi soal yang mencakup semua materi Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa ni-
yang dikembangkan di atas, serta dapat lai Asymp. Sig. untuk validasi muka adalah
mengukur indikator kemampuan yang te- 0,700, yang artinya lebih besar dari α =
lah dirumuskan. Kisi-kisi soal ini yang di- 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa se-
jadikan acuan dalam mengembangkan soal mua penimbang memberikan pertimbang-
kemampuan penalaran matematis. an yang seragam atau sama terhadap vali-
Tahapan selanjutnya adalah tahap ditas muka instrumen kemampuan penalar-
pengembangan instrumen. Dari hasil ka- an matematis. Dan untuk validasi isi nilai
jian, diperoleh enam draft butir soal uraian Asymp. Sig. adalah 0,416 yang juga lebih
kemampuan penalaran matematis dan pe- besar dari α = 0,05, sehingga dapat dinya-
doman penskoran. Draft soal ini kemudian takan bahwa semua penimbang memberi-
divalidasi oleh para dosen pengampu mata kan pertimbangan yang seragam atau sama
kuliah Persamaan Diferensial yang berasal terhadap validitas isi instrumen kemampu-
dari dua universitas di kota Palembang, an penalaran matematis. Sehingga secara
dan dua orang mahasiswa S3 Pendidikan keseluruhan, dapat dikatakan bahwa ins-
Matematika, serta pembimbing disertasi. trumen kemampuan penalaran matematis
Namun, pembimbing disertasi dalam hal untuk mata kuliah Persamaan Diferensial
ini hanya memberikan saran terhadap inst- telah dinyatakan valid dari sisi muka dan
rumen yang dikembangkan. Validasi yang isinya.
dilakukan terdiri dari validasi muka dan Langkah selanjutnya yang dilakukan
validasi isi. adalah mengujicobakan instrumen tersebut
kepada beberapa orang mahasiswa yang
Tabel 5 Hasil Uji Q-Cochran
Validasi pernah mengikuti perkuliahan Persamaan
Statistik
Muka Isi Diferensial. Jumlah mahasiswa yang diuji-
N 4 4 cobakan adalah 35 orang. Lembar jawaban
Cochran's Q 3,000a 5,000a
df 5 5 mahasiswa dikoreksi dan diberikan skor
Asymp. Sig. 0,700 0,416 sesuai dengan pedoman penskoran yang
a. 1 is treated as a success telah disusun. Pedoman penskoran tersebut
disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Pedoman Penskoran


Nomor Soal Skor
Kunci/Kriteria Jawaban
(Skor Maks.) Maks.
Indikator : Menganalisis atau memperkirakan jawaban permasalahan berdasarkan pola atau unsur yang
diketahui.
Salah sama sekali/tidak ada jawaban sama sekali 0
Memberikan jawaban langsung jenis dari persamaan diferensial, tetapi tidak
2,5
memberikan proses analisis atau perkiraan jawaban
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
1a (10)
analisis atau perkiraan jawaban, tetapi proses analisis yang diberikan tidak 5
tepat
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
7,5
analisis atau perkiraan jawaban, tetapi proses analisis yang diberikan masih

77
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Nomor Soal Skor


Kunci/Kriteria Jawaban
(Skor Maks.) Maks.
lemah.
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
10
analisis atau perkiraan jawaban dengan lengkap dan tepat.
Indikator : Menyusun konjektur.
Salah sama sekali/tidak ada jawaban sama sekali. 0
Membuat pernyataan mengenai hal yang diminta, tetapi masih kurang
5
lengkap.
Membuat pernyataan benar mengenai hal yang diminta, tetapi tidak mengarah
10
2 (20) untuk membangun argumen.
Membuat pernyataan benar mengenai hal yang diminta dan sudah mengarah
15
untuk membangun argumen, tetapi masih belum lengkap.
Membuat pernyataan benar mengenai hal yang diminta secara lengkap dan
20
tepat serta mengarah untuk membangun argumen yang kuat.
Indikator : Indikator : Menganalisis atau memperkirakan jawaban permasalahan berdasarkan pola atau
unsur yang diketahui.
Salah sama sekali/tidak ada jawaban sama sekali 0
Memberikan jawaban langsung jenis dari persamaan diferensial, tetapi tidak
2,5
memberikan proses analisis atau perkiraan jawaban
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
analisis atau perkiraan jawaban, tetapi proses analisis yang diberikan tidak 5
3a (10) tepat
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
analisis atau perkiraan jawaban, tetapi proses analisis yang diberikan masih 7,5
lemah.
Memberikan jawaban jenis dari persamaan diferensial disertai dengan proses
10
analisis atau perkiraan jawaban dengan lengkap dan tepat.
Indikator : Membuktikan
Menuliskan langkah-langkah pembuktian tapi salah sama sekali/tidak ada
0
jawaban sama sekali.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian yaitu dimulai dari menuliskan
persamaan diferensial dan dapat mengubahnya ke bentuk persamaan
8,75
diferensial linier orde satu dengan benar, tetapi tidak dapat menemukan faktor
integrasinya.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian yaitu dimulai dari menuliskan
persamaan diferensial dan dapat mengubahnya ke bentuk persamaan
diferensial linier orde satu dengan benar, selanjutnya dapat menemukan faktor 17,5
integrasinya dan menyelesaikan persamaan diferensial linier orde satu, tetapi
proses yang dilakukan masih kurang lengkap.
3b (35)
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian yaitu dimulai dari menuliskan
persamaan diferensial dan dapat mengubahnya ke bentuk persamaan
diferensial linier orde satu dengan benar, selanjutnya dapat menemukan faktor
26,25
integrasinya dan menyelesaikan persamaan diferensial linier orde satu dengan
lengkap, tetapi belum sampai mengubah semua variabel yang dipermisalkan
dengan benar.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian yaitu dimulai dari menuliskan
persamaan diferensial dan dapat mengubahnya ke bentuk persamaan
diferensial linier orde satu dengan benar, selanjutnya dapat menemukan faktor 35
integrasinya dan menyelesaikan persamaan diferensial linier orde satu sampai
diperoleh hasil akhir yang benar dengan langkah-langkah yang jelas.
Indikator : Membuktikan
Menuliskan langkah-langkah pembuktian tapi salah sama sekali/tidak ada
0
jawaban sama sekali.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian dari pernyataan-pernyataan
5a (20) yang ada sebelumnya dengan benar, tetapi proses yang dilakukan tidak sampai 5
selesai.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian dari pernyataan-pernyataan
10
yang ada sebelumnya dengan benar, kemudian menentukan hasil

78
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Nomor Soal Skor


Kunci/Kriteria Jawaban
(Skor Maks.) Maks.
pendiferensialan dari pernyataan tersebut dengan benar sampai didapatkannya
kemiringan trayektori ortogonal, tetapi dalam langkah-langkah yang dituliskan
masih kurang lengkap.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian dari pernyataan-pernyataan
yang ada sebelumnya dengan benar, kemudian menentukan hasil
pendiferensialan dari pernyataan tersebut dengan benar sampai didapatkannya 15
trayektori ortogonal, tetapi dalam langkah-langkah yang dituliskan tersebut
masih terdapat beberapa kesalahan.
Menuliskan langkah-langkah awal pembuktian dari pernyataan-pernyataan
yang ada sebelumnya dengan benar, kemudian menentukan hasil
pendiferensialan dari pernyataan tersebut dengan benar sampai didapatkannya 20
trayektori ortogonal dengan benar dan langkah-langkah yang dituliskan benar
dan tepat.
Indikator : Melakukan proses analogi.
Salah sama sekali/tidak ada jawaban sama sekali. 0
Mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang ada sebelumnya, tetapi tidak
2,5
mencoba untuk menghubung-hubungkannya.
Mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang ada sebelumnya serta mencoba
5
untuk menghubung-hubungkannya, tetapi hubungan yang dibuat salah.
6 (10) Mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang ada sebelumnya serta mencoba
untuk menghubung-hubungkannya, tetapi hubungan yang dibuat masih 7,5
terdapat kesalahan.
Mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang ada sebelumnya serta
menghubung-hubungkannya dengan logis dan tepat sehingga dapat 10
menentukan solusi dari persamaan diferensial dengan benar dan tepat.

Data skor mahasiswa ini selanjutnya reliabilitas tes menggunakan rumus Cron-
dianalisis untuk melihat validitas butir so- bach Alpha. Berdasarkan skor tes mahasis-
al, reliabilitas tes, daya pembeda dan in- wa, hasil perhitungan koefisien reliabilitas
deks kesukarannya. Validitas butir soal di- disajikan pada Tabel 8. Dari Tabel 8 ter-
lakukan dengan mengkorelasikan skor seti- sebut dapat dilihat bahwa alpha Cronbach
ap butir soal dengan skor total. Dari hasil untuk keseluruhan adalah 0,687, jika dila-
perhitungan, koefisien korelasi masing- kukan pembulatan maka alpha Cronbach-
masing butir soal disajikan pada Tabel 7. nya adalah 0,70, sehingga dapat dikatakan
bahwa reliabilitas tes kemampuan penalar-
Tabel 7 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal an matematis tergolong tinggi.
Nomor Soal Koefisien Korelasi Interpretasi
1a 0,705 Tinggi Tabel 8 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas
2 0,429 Cukup Cronbach's Alpha
3a 0,705 Tinggi Cronbach's N of
Based on
3b 0,720 Tinggi Alpha Items
Standardized Items
5a 0,744 Tinggi
6 0,453 Cukup 0,687 0,708 6

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien Dari perhitungan dengan alpha Cronbach,


korelasi seperti yang disajikan pada Tabel dapat juga diketahui, butir soal mana saja
7, dapat dinyatakan bahwa semua soal yang harus dihapus, diganti atau direvisi.
yang dikembangkan dapat digunakan un- Hal ini ditentukan dari nilai Cronbach's
tuk mengukur kemampuan penalaran ma- Alpha if Item Deleted, yaitu apabila nilai-
tematis mahasiswa pada mata kuliah Per- nya lebih dari 0,687 maka butir soal terse-
samaan Diferensial. but harus dihapus, diganti atau direvisi.
Selanjutnya adalah menentukan reli-
abilitas tes. Untuk menentukan koefisien

79
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Tabel 9 Hasil Perhitungan untuk Menentukan Butir yang Dihapus


Scale Scale Cronbach's
Corrected Squared
Butir Mean if Variance Alpha if
Item-Total Multiple
Soal Item if Item Item
Correlation Correlation
Deleted Deleted Deleted
1a 36,6286 79,446 0,557 1,000 0,608
2 32,7857 96,769 0,285 0,108 0,685
3a 36,6286 79,446 0,557 1,000 0,608
3b 35,0714 64,164 0,427 0,219 0,669
5a 33,5857 65,728 0,510 0,267 0,615
6 38,5143 96,551 0,322 0,127 0,679

Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa, semua butir soal 3b yang terkategori sukar. De-
butir soal mempunyai nilai Cronbach's ngan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Alpha if Item Deleted lebih kecil dari semua butir soal dapat dipergunakan untuk
0,687, sehingga dapat dikatakan bahwa se- mengukur kemampuan penalaran matema-
mua butir soal tidak harus dihapus, diganti, tis.
atau direvisi. Berdasarkan hasil perhitung-
an tersebut di atas, maka dapat dikatakan Tabel 11 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran
bahwa soal kemampuan penalaran mate- Butir Soal
Butir
matis yang dikembangkan dapat diandal- Soal
1a 2 3a 3b 5a 6
kan untuk mengukur kemampuan penalar- Indeks
an matematis pada mata kuliah Persamaan Kesu- 0,59 0,49 0,59 0,26 0,47 0,37
Diferensial. karan
Langkah selanjutnya yang dilakukan Interpre-
Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang
adalah menentukan daya pembeda soal. tasi
Daya pembeda soal bertujuan untuk meng-
etahui sejauh mana soal yang dikembang- KESIMPULAN DAN SARAN
kan dapat membedakan mahasiswa yang Berdasarkan tahapan pengembangan
berkemampuan tinggi dengan siswa yang instrumen yang dilakukan, maka dapat di-
berkemampuan rendah. Hasil perhitungan simpulkan bahwa instrumen kemampuan
daya pembeda masing-masing butir soal penalaran matematis pada mata kuliah Per-
disajikan pada Tabel 10. samaan Diferensial dikategorikan sebagai
instrumen yang valid, artinya dapat dipakai
Tabel 10 Hasil Perhitungan Koefisien Daya untuk mengukur kemampuan penalaran
Pembeda
matematis mahasiswa.
Butir Soal 1a 2 3a 3b 5a 6 Sedangkan saran yang dapat diberi-
Koefisien kan dari hasil pengembangan yang dilaku-
Daya 0,56 0,20 0,56 0,24 0,42 0,27
Pembeda kan adalah agar peneliti selanjutnya dapat
Interpretasi Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang
mengembangkan instrumen untuk materi
Persamaan Diferensial secara keseluruhan.
Karena penelitian pengembangan ini me-
Setelah diketahui daya pembeda ma- miliki keterbatasan waktu.
sing-masing butir soal, selanjutnya yang
dilakukan adalah menentukan indeks kesu-
karan butir soal. Hasil perhitungan indeks
DAFTAR PUSTAKA
kesukaran disajikan pada Tabel 11. Dari Armiati. 2011. Peningkatan Kemampuan
Tabel 11, dapat diketahui bahwa semua Penalaran Matematis, Kemampuan
butir soal terkategori sedang kecuali untuk Komunikasi Matematis dan Kecer-

80
Hapizah
Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial

dasan Emosional Mahasiswa mela- sis Masalah, artikel dalam EDU-


lui Pembelajaran Berbasis Masalah. CATIONIST, Vol. I(2), edisi Juli.
Disertasi (Tidak dipublikasikan) Rizta, A. dan Hartono, Y. 2013. Peng-
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor embangan Soal Penalaran Model TI-
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen- MSS Matematika SMP, artikel da-
didikan Nasional. lam Jurnal Kreano, Vol. 4(1), edisi
Irwan. 2011. Peningkatan Kemampuan Pe- Juni, pp. 80-87.
nalaran Matematis dan Berpikir Sagala S. 201). Konsep dan Makna Pem-
Kreatif Matematis Mahasiswa Mela- belajaran. Alfabeta: Bandung.
lui Pendekatan Problem Posing Mo- Suherman, E. 2003. Evaluasi Pengajaran
del Search, Solve, Create, and Share Matematika. UPI : Bandung
(SSCS). Disertasi (tidak dipublikasi- Sukmadinata, dkk. 2008. Metode Peneli-
kan) tian Pendidikan. Rosda Karya: Ban-
Kemendiknas. 2012. Undang-Undang No- dung
mor 12 Tahun 2012 tentang Pendidi- Sumarmo, U. 2011. Handout Mata Kuliah
kan Tinggi. Evaluasi dalam Pembelajaran Mate-
Kurbaita, G.; Zulkardi; Siroj, R.A. 2013 matika. UPI: Bandung. (tidak dipu-
Pengembangan Buku Ajar Matema- blikasikan).
tika Tematik Integratif Materi Peng- Sumarmo, U. 2012. Pengembangan Pro-
ukuran Berat Benda untuk Kelas I gram Pendidikan Matematika. Hand-
SD, artikel dalam Jurnal Kreano, out (Tidak Dipublikasikan).
Vol. 4(1), edisi Juni, pp. 1-10. Suryadi. 2012. Membangun Budaya Baru
Permana Y. & Sumarmo U. 2007. Meng- dalam Berpikir Matematika. Ban-
embangkan Kemampuan Penalaran dung: Rizqi.
dan Komunikasi Matematis Siswa
SMA Melalui Pembelajaran Berba-

81

Anda mungkin juga menyukai