Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
HASBULLA
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan masalah 3
C. Tujuan 4
BAB II 5
PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP PERTANIAN 5
A. Pengertian Pertanian 5
B. Sosial Budaya dalam pertanian 6
C. Perubahan sosial budaya pertanian 12
D. Sebab-terjadinya perubahan sosial budaya pertanian 12
E. Faktor-faktor perubahan sosial budaya pertanian 14
BAB III 18
PENUTUP 18
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
Daftar Pustaka 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prtanian, sosial budaya
4
2. Apa hubungan antara sosial budaya dengan pertanian
3. Apa saja perubahan sosial budaya dalam pertanian di
indonesia
4. Apa yang menyebabkan adanya perubahan sosial budaya
dalam prtanian
5. Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya
pertanian masyarakat
C. Tujuan
5
BAB II
A. Pengertian Pertanian
6
pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat
di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun
2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan
kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya
menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik
bruto.
2. Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan
7
masyarakat memiliki 7 unsur, yaitu peralatan dan
perlengkapan hidup, mata mencaharian dan system ekonomi,
sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem
pengetahuan, dan sistem kepercayaan.
Komponen-komponen pola budaya dominan meliputi
wordview, activity orientation, time orientation, human nature
orientation, human nature orientation dan perception of self.
Adapun penjelasannya dari komponen-komponen pola
budaya tersebut adalah antara lain sebagai berikut.
a. Worldview
Pandangan terhadap dunia mengenai pertanian
terhadap alam semesta:
1) Hubungan masyarakat pertanian dengan alam semesta
a) Subjugation: alam dikendalikan, dan exploitasi
Pembukaan hutan untuk kepentingan pertanian seperti
kegiatan bercocok tanam . Akibat pembuakaan lahan itu
wilayah hutan menjadi sempit dan ahirnya menyebabkan
kerusakan ekosistem . dengan keadaan tersbut alas an
ynag pertama untuk lahan pertanian ternyata secara tidak
langsung mengekploitasi hutan .
b) Cooperative: alam adalah sahabat, sakral, tidak boleh
dirusak
Budaya masyarakat pertanian selalu ingin membuka
lahan dengan cepat dan biaya murah maka budaya
8
membakar hutan menjadi pilihan utama masyarakat
pertanian.
Dengan adanya perundang undangan tentang di tindak
kerasnya perambahan hutan (illegal logging) hendaknya
merubah budaya perusaakn hutan .
9
3) Materialism
Kepemilikan merupakan hal yang penting dalam pertanian
– Menunjukkan kelas sosial
– Uang sangat penting untuk dapat memiliki sesuatu
b. Activity Orientation
Perbedaan orientasi kegiatan akan mempengaruhi
perbedaan pola pikir dan tingkah laku dalam budaya
pertanian
o Aktivitas dan Pekerjaan mendapatkan uang;
o Efficiency & Practicality
Pertanian modern ini akan akan membedakan pola pikir ,
jika pertaniaan modern itu dalam pengolahan pengolahan
tanah hanya membutuhkan waktu lima jam \ hektar
sedangkan pertanian tradisional yang tidak memiliki modal
dan budaya yang susah hilang harus menggunakan cangkul
untuk mengolah tanahnya berhari hari.
o Progress dan change: Kemajuan dan Perubahan adalah hal
yang bagus
c. Time Orientation
Konsep waktu: lampau, sekarang dan masa yang akan
datang
10
Tepat waktu Budaya masyarakat petani selalu terlambat
dalam penanganan hama dan penyakit.
e. Perception of Self
Tiap budaya cenderung berbeda dalam mempersepsikan
tentang diri:
Individualism: peran dan tanggung jawab individual dalam
masyarakat
Masyarakat pertanian , terutama yang memiliki modal lebih
banyak cenderung lebih individualis seperti menumpuk pupuk
bersubsidi kemudian menjual kepada masyarakat dengan
harga yang relative mahal.
11
hubungan antar manusia.
o Tingkat norma-norma, seperti cara, kebiasaan, tata kelakuan,
dan adat-istiadat.
o Sistem hokum, meliputi tata kelakuan dalam kehidupan
sehari-hari baik secara tertulis atau tidak, tetapi nyata akibat
hukumnya.
o Aturan-aturan khusus, seperti aturan jual beli, aturan sopan
santun, dan lain-lain.
12
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban
setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota
masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai
masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap
keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Sektor pertanian sampai saat ini masih merupakan yang
paling banyak menyerap tenaga kerja. Sektor pertanian juga
masih menjadi tumpuan hidup sebagian mesyarakat, terutama di
pedesaan. Namun produktivitas sektor pertanian masih relatif
rendah, karena disamping pengaruh faktor teknik produksi dan
ekonomi, juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya masyarakat
yang belum mendukung perkembangan sektor pertanian secara
optimal.
13
C. Perubahan sosial budaya pertanian
14
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di
masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery)
ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari
bentuk penemuan lama (invention).Seperti penemuan alat
pengolah tanah dari penemuan bajak kayu sampai traktor
canggih.
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam
masyarakat. Dari penemuan-penemuan tersebut muncullah
konflik diantara masyarakat seperti pertimbangan petani dalam
menggunakan traktor karena selain berdampak positif juga
dapat berdampak negatif.
15
Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan,
maka disebut demonstrationeffect. Jika pengaruh suatu
kebudayaan saling menolak, maka disebut culturalanimosity. Jika
suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari
kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat
laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti
oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Diantaranya pada
pengolahan tanah menggunakan traktor canggih karena
pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
16
c . Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong
seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat
akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
d . Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau
merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal
terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat
diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Masyarakat (Open Stratification)
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau
horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat.
Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam
menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka
kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan
kemampuan dirinya.
f. Heterogenitas Penduduk
Di dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang
budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah terjadi
pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial.
Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya
perubahanperubahan baru dalam masyarakat dalam upayanya
untuk mencapai keselarasan sosial.
g. Orientasi ke Masa Depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan
membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong
terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan
dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
h. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat
dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan,
dangerakan revolusi untuk mengubahnya.
17
i . Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk
Memperbaiki Hidupnya Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia
dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
18
terasing dan tertutup, contohnya masyarakat pedalaman. Tapi
mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah
pengaruh masyaPerubahan Sosial Budaya di Bidang
Pertanianrakat lain (terjajah).
c . Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional
Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau
dapat membuat terlena dan sulit menerima kemajuan dan
perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang
bersangkutan didominasi oleh golongan konservatif (kolot).
d . Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas Kebudayaan
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi
seperti ini dikhawatirkan akan
menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah
ada. Beberapa golongan masyarakat berupaya menghindari
risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan
atau kebudayaan yang telah ada.
e. Adanya Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru
Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang
pernah dijajah oleh bangsa lain,
misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mencurigai semua hal yang
berasal dari Barat karena belum bisa melupakan pengalaman
pahit selama masa penjajahan, sehingga mereka cenderung
menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing.Itulah yang
menyebabkan kemajuan alat dan tekhnologi menjadi terhambat.
f. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan
rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan
dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi
masyarakat tersebut.
g. Adat atau Kebiasaan yang Telah Mengakar
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi
anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
19
Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya sehingga sulit
untuk diubah. Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap
perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya,
memotong padi dengan mesin dapat mempercepat proses
pemanenan, namun karena adat dan kebiasaan masyarakat
masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka
mesin pemotong padi tidak akan digunakan, begitu juga dengan
cara pengolahan tanah yang masih banyak menggunakan
hewan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini,dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola
kebudayaan tradisional, yaitu merupakan produk dari
benarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang
hidupnya tergantung pada alam.
Ciri-ciri kebudayaan tradisional meliputi, adaptasinya pasif,
rendahnya tingkat invasi, kebiasaan hidup yang lamban,
kepercayaan kepada takhayul, kebutuhan material yang
bersahaja, rendahnya kesadaran terhadap standar moral
yang kaku.
Kepercayaan dan norma masyarakat meliputi faktor
budaya yang dapat mempengaruhi terjadinya isu
kesenjangan gender, partisipasi penuh dalam kegiatan
reproduksi semua jenis usaha tani, dan tidak
diikutsertakannya kaum perempuan alam partisipasi aktif
dalam kegiatan publik dalam usaha pertanian.
B. Saran
Adapun saran saya setelah membuat makalah ini adalah
1. Meningkatkan sumber daya alam di desa dengan
memberikan informasi-informasi dengan cara
penyuluhan agar dapat memanfaatkan lahan pertanian
menjadi hasil produksi yang optimal.
21
2. Menghilangkan atau setidaknya mengurangi tahayul
didalam masyarakat terhadap pertanian.
3. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong
royong sebagai kekuatan untuk berproduksi dan
pelaksanaan pembangunan dalam bidang pertanian.
4. Membentuk kelembagaan pertanian agar dapat
mengatur sistem pertanian kearah yang lebih baik.
Daftar Pustaka
o http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
=> diakses tanggal 17 maret 2014 pukul 22.03
o http://sitirohmie.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-
sosial-budaya.html
=> diakses tanggal 17 maret 2014 pukul 21.20
o http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:y
g716OFhH3AJ:www.pertanian.go.id/pug/admin/satlak/Buku
_Panduan_PPRG_Pertanian.pdf+&cd=12&hl=en&ct=clnk
=> diakses 15 maret 2014 jam 22.04
22
23
MAKALAH
WAWASAN SOSIAL BUDAYA DASAR
Disusun oleh :
Nama : HASBULLA
NIM : 17.023.54.211.008
Kelas : Agroteknologi
Semester : 1 (satu)
Dosen pengampu : Masyur Said,S.Psl
24
PALOPO
2017/2018
25