Anda di halaman 1dari 2

Nama : Destiani Irene T Oinan

NIM : 01038200045
Tugas Refleksi PKN

Polstranas adalah singkatan dari Politik dan Strategi Nasional. Dimana politik adalah sebuah
asas, usaha serta kebijaksanaan tindakan negara tentang pembinaan dan penggunaan potensi
nasional secara totalitas, baik potensial maupun efektif untuk mencapai tujuan nasional,
sedangkan strategi nasional adalah sebuah seni dan pengetahuan untuk menggunakan dan
mengembangkan kekuatan-kekuatan nasional dalam masa damai maupun perang untuk
melaksanakan politik nasional.
Tanggapan saya tentang Polstranas ( politik strategi nasional ) Bapak Joko Widodo, dalam
pembangunan politik Indonesia pada periode kedua masa pemerintahannya adalah bahwa
semenjak presiden Joko Widodo dilantik untuk periodenya yang kedua, kita dapat melihat
peningkatan fokus pada beberapa perkembangan utama dalam periode keduanya.
Pada periode kedua ini Presiden Joko Widodo memiliki lima hal yang akan menjadi fokus
kerja di periode keduanya. Yang menjadi bagian pertama adalah akan menjadikan
pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama. Dalam meraih hal
tersebut tidak bisa menggunakan cara lama, tetapi cara juga perlu perlu dikembangkan.
endowment fund yang besar juga perlu untuk manajemen SDM kita. Kemudian kerja sama
dengan industri juga penting dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang
mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri.
Kedua, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini,
presiden Jokowi juga telah mewujudkan dalam pembangunan infrastruktur contohnya pada
pembangunan jalan tol. Berbagai pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan,
pelabuhan, dan bandar udara mengandalkan BUMN sebagai aktor utama. Demikian pula
kontrubusi finansial terhadap APBN (pajak-dividen) penyediaan lapangan kerja dan stimulus
capex dalam menggerakkan pembangunan ekonomi.  
Ketiga, Kepala Negara ingin agar segala bentuk kendala regulasi disederhanakan, dan
dipangkas. Dalam hal ini, Presiden mengatakan, pemerintah akan mengajak DPR untuk
menerbitkan 2 undang-undang (UU) besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU
Pemberdayaan UMKM. Dan hal ini sudah sebagian terwujud
Keempat, Presiden Jokowi ingin penyederhanaan birokrasi terus dilakukan secara besar-
besaran. Tak hanya itu, investasi untuk penciptaan lapangan kerja juga harus diprioritaskan di
samping memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang.
Kelima adalah transformasi ekonomi. Menurut Presiden, Indonesia harus bertransformasi dari
ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern
yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Semakin banyak BUMN didorong menjadi Tbk maka daya saingnya akan meningkat. Di
antara keberhasilan yang sudah tercapai terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki secara
fundamental. Aspek pertama, menyangkut harmonisasi regulasi yang mengatur BUMN.
Lemahnya daya saing BUMN diduga antara lain karena banyaknya peraturan/UU yang
mengekang kecepatan pengambilan keputusan dalam bisnis yang bergerak sangat dinamik.
Di bidang Politik, Pemerintah telah memastikan perlindungan dan rasa aman, Pemerintahan
yang bersih, kemajuan desa dan daerah-daerah pinggiran serta tegaknya sistem hukum
sebagai prioritas dalam pembangunan bidang politik. Salah satu capaian di bidang politik luar
negeri yaitu Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode
2019-2020.

Kemudian di bidang Ekonomi, Pemerintah telah memastikan peningkatan kualitas hidup


manusia Indonesia, produktivitas rakyat dan daya saing bangsa, serta kemandirian dan
kebangkitan sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas di bidang ekonomi. Hal ini
dibuktikan dengan kenaikan skor Ease of Doing Business (kemudahan berusaha) sebagai
wujud komitmen Pemerintah melakukan perbaikan struktural berkesinambungan. Regulasi
yang efisien adalah kunci akselerasi pembangunan ekonomi. Kemudian rasio elektrifikasi
yang telah mencapai 98,8% sebagai bagian dari program 35 ribu MW yang dicanangkan
Pemerintah.

Lalu ada juga pada bidang Sosial dan Budaya, dimana pemerintah telah memastikan hak
rakyat atas tanah dengan program redistribusi bidang-bidang tanah yang telah ditetapkan
sebagai objek land reform dengan realisasi hingga Juni 2019 mencapai 558.700 bidang dan
418.748 hektar. Yang paling populer adalah pelaksanaan bantuan sosial melalui Kartu
Indonesia Pintar yang telah dibagikan sebanyak 18,9 juta siswa, lalu Program Keluarga
Harapan sebanyak 10 juta keluarga dan 96,8 juta orang peserta Kartu Indonesia Sehat.

Anda mungkin juga menyukai