SINTESIS ASPIRIN
Disusun oleh :
1. Sania Ambarwati (200209155)
2. Septi Presenta Dewi (200209156)
3. Silvia Devi (200209157)
4. Tiara Ika Yuliana (200209158)
5. Yuni Elmaya Santi (200209168)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari reaksi esterifikasi pada pembuatan aspirin
II. LANDASAN TEORI
Asam asetil salisilat disebut aspirin digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan
anti rematik. Aspirin dibuat dari reaksi asam salisilat dengan asam asetat anhidrida
menggunakan katalis 85% H3PO4. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang
mengandung dua gugus –OH dan –COOH. Oleh karena itu, asam salisilat dapat
mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi asam
salisilat dengan metanol akan menghasilkan metil salisilat. Reaksi dengan asam
asetat anhidrida akan menghasilkan aspirin.
Kemurnian aspirin diuji dengan menggunakan FeCl3. FeCl3 bereaksi dengan
gugus fenol membentuk kompleks ungu atau ditentukan dengan uji titik leleh,
dimana titik leleh aspirin murni adalah 136 oC. Asam salisilat akan berubah
menjadi ungu jika FeCl3 ditambahkan, karena asam salisilat mempunyai gugus
fenol.
Produk direkristalisasi menggunakan pelarut alcohol 96% panas. Kemurnian
produk ditentukan dengan mudah menggunakan “spot test”. Asam salisilat
memiliki gugus fenolik, sehingga menghasilkan uji positif, sedangkan aspirin
murni tidak memberikan warna ungu.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Penangas air
b. Labu Erlenmeyer 125 mL
c. Gelas beker 400 mL
d. Kaca Arloji
e. Gelas ukur
f. Waterbath
g. Ice bath
h. Spatula
2. Bahan
a. Asam asetil salisilat
b. Anhidrida asetat
c. Etanol
d. H2SO4
e. FeCl3
VII. PEMBAHASAN
Aspirin adalah turunan dari asam salisilat. Aspirin berbentuk kristal berwarna
putih, bersifat asam lemah (pH 3,5) dengan titik lebur 136°C. Aspirin mudah larut
dalam cairan ammonium asetat, karbonat, sitrat atau hidroksida dari logam alkali.
Aspirin stabil dalam udara kering, tetapi terhidrolisis perlahan menjadi asetat dan
asam salisilat bila kontak dengan udara lembab. Dalam campuran basa, proses
Asam Salisilat merupakan senyawa turunan Asam benzoate yang dikenal juga
atau Acetyl salicyli acid yang merupakan kristal jarum berwarna bening yang dapat
diperoleh dengan cara acetylasi senyawa fenol (dalam bentuk asam salisilat)
menggunakan asetat anhidrat dengan bantuan sedikit katalis asam sulfat pekat. Pada
pembuatan aspirin, asam salisilat berfungsi sebagai alcohol dan reaksinya berlangsung
pada gugus hidroksi. Gugus hidroksi dari asam salisilat akan bereaksi dengan acetyl
dari acetate anhidrat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi esterifikasi. (Fessenden,1989).
asam sulfat berfungsi sebagai katalis atau zat penghidrasi. Telah disebutkan di atas
bahwa hasil samping dari reaksi asam salisilat dan anhidrida asam asetat adalah asam
asetat. Hasil samping ini akan terhidrasi membentuk anhidrida asam asetat. Anhidrida
asam asetat akan kembali bereaksi dengan asam salisilat membentuk aspirin dan tentu
saja dengan hasil samping berupa asam asetat. Jadi, dapat dikatakan reaksi akan
berhenti setelah asam salisilat habis karena adanya asam sulfat pekat ini.
mempercepat proses pelarutan asam salisilat kedalam anhidrida asam asetat sehingga
Campuran larutan diangkat dari penangas air, didinginkan pada suhu kamar.
membentuk kristal, karena ketika suhu dingin, molekul-molekul aspirin dalam larutan
akan bergerak melambat dan pada akhirnya terkumpul membentuk endapan melalui
reaksi yang sudah diberi nama asam salisilat, asam asetil salisilat, dan sampel aspirin.
Lalu masing– masing zat dimasukkan ke dalam tabung sesuai label. Lakukan uji
kemurnian asam asetil salisilat, asam asetil, dan sampel aspirin. Tambahkan 1 ml etanol
di setiap tabung reaksi dan 1 tetes dari larutan FeCl3 dicatat warna yang dihasilkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan kristal adalah :
- Jumlah inti yang ada, atau luas permukaan total dari kristal yang ada.
- Viskositas larutan.
- H+ terlepas dari –OH dan berikatan dengan atom O pada anhidrida asam asetat
adalah aspirin, Fenol yang bereaksi dengan FeCl3 akan memberikan warna ungu,
karena asam salisilat adalah senyawa yang mengandung Fenol maka reaksi FeCl3
dengan asam salisilat juga akan memberikan warna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terbentuk senyawa kompleks dari Fe3+ dengan fenol. Fenol merupakan senyawa
yang mengandung gugus hidroksil yang terikat pada karbon tak jenuh, sehingga dapat
2) Asam Asetil salisilat ditambah FeCl3 berwarna kuning. Hal ini menunjukan bahwa
3) Sampel Aspirin ditambah FeCl3 berwarna kuning kecoklatan. Hal ini menunjukan
Fenol
VIII. KESIMPULAN
1. Asam salisilat ditambah FeCl3 berwarna ungu tua. Hal ini menunjukan bahwa asam
2. Asam Asetil salisilat ditambah FeCl3 berwarna kuning. Hal ini menunjukan bahwa
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1990. Kimia Organik edisi ketiga jilid I. Jakarta :
Erlangga