Anda di halaman 1dari 22

KEUTAMAAN

ORANG
BERIMAN
DAN
BERILMU
ُ‫ﷲ‬‫ﺢ ﱠ‬ِ ‫ﺲ ﻓَﺎ ْﻓ َﺴﺤُﻮا ﯾَ ْﻔ َﺴ‬ ِ ِ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا إِذَا ﻗِﯿ َﻞ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﺗَﻔَ ﱠﺴﺤُﻮا ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻤﺠَﺎﻟ‬
‫ﷲُ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ وَاﻟﱠﺬِﯾﻦَ أُوﺗُﻮا‬
‫ﻟَ ُﻜ ْﻢ ۖ َوإِذَا ﻗِﯿ َﻞ ا ْﻧ ُﺸﺰُوا ﻓَﺎ ْﻧ ُﺸﺰُوا ﯾَﺮْ ﻓَ ِﻊ ﱠ‬
‫َﷲُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُﻮنَ َﺧﺒِﯿ ٌﺮ‬‫تۚو ﱠ‬ ٍ ‫ا ْﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ َد َرﺟَﺎ‬

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah


dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
.yang kamu kerjakan

(QS. Al-Mujadilah:11)
Selain kepandaian, seseorang juga harus berbekal keimanan.
Iman dan ilmu merupakan dua komponen utama supaya
derajat seseorang menjadi tinggi. Oleh karena itu, dalam ayat
diatas Allah berjanji akan mengangkat derajat orang yang
beriman dan berilmu. Tetapi, kecenderungan seseorang yang
menyalahkan ilmunya karena tidak didasari dengan iman,
maka ia akan memepergunakan ilmunya untuk membodohi
orang lain.
Sikap dan perilaku yang mencerminkan Qs.
Al-Mujadalah:11
1. Karena keingintahuan yang tinggi, maka berusaha untuk
mencari dan mendapatkan pengetahuan.
2. Bersikap sopan saat belajar dan berhadapan dengan guru.
3. Menjalin silaturahmi yang baik dengan guru.
4. Berusaha untuk menyeimbangkan ilmu pengetahuannya
dengan keyakinan.
Ciri- ciri beriman
1. Ikhlas, beriman karena ingin mendapat ridha Allah, dengan cara disiplin
atas perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. (Qs.Al-Bayyinah:5)
2. Tahu bahwa hidup didunia hanya sesaat (Qs. Al-Baqarah: 259)
3. Selalu merindukan Allah dengan rahmat kasih sayang Allah yag tidak
ternilai (Qs.Al’Araf:156)
4. Berbuat baik (fastabiqul khoirot) itu menjadi hobby (Qs.Al-Baqarah:148)
5. Kematian itu adalah hal yang pasti, maka harus sering diingat dengan begitu
kita akan sekin taat kepada Allah.
6. Introfeksi diri atas kesalahan yang pernah
dilakukan (Qs.As-Sajadah 12).
7. Meneladani apa yang pernah dicontohkan
oleh Rasulullah (Qs.Al-Ahzab:21)
8. Takut ketika akan melakukan maksiat
(Qs.Al-An’am:15)
9. Istiqomah dengan perlindungan Allah,
sehingga terhindar dari syirik
(Qs.Fushshilat:30-32)
10. Bahagia dunia akherat dengan ketaatan
kepada Allah (QS. Yunus:62-64)
Ciri-ciri berilmu
Giat belajar dan berdoa
Selalu berfikir untuk masa depan yang lebih baik
Mempunyai ide-ide cemerlang
Berpikir positif
Berprasangka baik
Menghargai waktu
Adab/Etika dalam menuntut ilmu

Adab secara bahasa artinya menerapakan akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:

‫ق‬
ِ ‫ﻀﮭُ ْﻢ َﻋ ْﻨﮫُ ﺑِﺄَﻧﱠﮫُ ْاﻷَﺧْ ُﺬ ﺑِ َﻤﻜَﺎرِمِ ْاﻷَﺧْ َﻼ‬
ُ ‫َاﻷَدَبُ ا ْﺳﺘِ ْﻌﻤَﺎ ُل ﻣَﺎ ﯾُﺤْ َﻤ ُﺪ ﻗَﻮْ ًﻻ َوﻓِﻌ ًْﻼ َو َﻋﺒﱠ َﺮ ﺑَ ْﻌ‬
ْ ‫و‬
“Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun
perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang
mulia” (Fathul Bari, 10/400).

https://muslim.or.id/35690-60-adab-dalam-menuntut-ilmu.html
Adab-adab bagi penuntut ilmu dari kitab Al Mu’lim fi
Adabil Mu’allim wal Muta’allim karya Syaikh Muhammad
bin Ibrahim bin Abdil Lathif Alu Asy Syaikh rahimahullah.
Ikhlas dalam menuntut ilmu.
Memiliki kepercayaan diri yang kuat
Tetap menjaga kewajiban dalam agama
Menunjukan rasa takut kepada Allah
Adab terhadap para ulama
❖ Senantiasa wara (meninggalkan), khusyuk,
Menunjukan Akhlak yang baik:
tenang, berwibawa, tawadhu’,
❖ zuhud (menjaga hati) terhadap dunia,

❖ Dermawan, ❖ iitsar (mendahulukan orang lain dalam perkara

❖ Bisa menunda marah, dunia) namun tidak minta didahulukan,


❖ Bisa menahan gangguan dari ❖ Bersikap adil dan banyak bersyukur,
masyarakat,
❖ Memudahkan hajat orang lain,
❖ Sabar,
Membersihkan dirinya dari akhlak-akhlak tercela, seperti:
1. hasad (dengki), riya,
2. ujub (kagum pada diri sendiri),
3. meremehkan orang lain,
4. dendam dan benci,
5. berbuat curang, sum’ah (ingin didengar kebaikannya, berbicara kotor, enggan
menerima kebenaran
6. Tamak, Angkuh dengan merasa tinggi,
7. Berlomba-lomba dalam perkara duniawi, Cinta pujian,
8. Sibuk mengurusi aib orang lain,
9. Takut dan berharap selain kepada Allah,
10. Ghibah, Namimah (adu domba), memfitnah orang, Berdusta,
Urgensi Ilmu Pengetahuan
1. Pentingnya peranan ilmu pengetahuan dalam Islam sebagai
ilplementasi atas hadis Rasulullah: “Menuntut ilmu wajib bagi
perempuan dan laki-laki”.
2. Bagaimana pengetahuan itu bisa dijalankan dengan baik,
apabila diimbangi dengan kesadaran betapa pentingnya ilmu
pengetahuan, dan bijak dalam menjalankan/menerapkannya,
itulah yang di ajarkan dalam agama Islam.
3. Orang akan mudah lalai, dan ilmu yang dimiliki tidak
bermanfaat, apabila tidak disadari akan urgensi
pengetahuan.
3 kategori

1. Beriman dan berilmu: seimbang


2. Beriman tanpa berilmu
pengetahuan : lemah, tidak kuat,
mudah dibohongi secara informasi
3. Berilmu tanpa beriman: Tidak
manfaat, tersesat
Mengapa manusia harus beriman?

1. Iman sebagai landasan utama


2. Iman sebagai kepercayaan
3. Karena iman dapat menanamkan sikap
4. Mendampingi manusia dalam
mendapatkan pengetahuan
5. Menghilangkan kepercayaan terhadap
benda
6. Memberikan ketentraman jiwa
Kenapa manusia harus berilmu?
1. Meningkatkan kualitas hidup individu (Qs.Az-Zumar: 9)
2. Meningkatkan kualitas masyarakat
3. Dapat membentuk kepribadian yang baik (Qs.Al-Fatir: 28)
4. Memperbaiki diri
5. Menambah pengetahuan
Menurut Khalifah Ali bin Abi Thalib:
kelebihan ilmu dibanding harta
1. Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan
harta warisan Qarun
2. Ilmu selalu menjaga yang memiliki, sedangkan
harta harus dijaga
3. Orang yang berilmu bnyak teman, orang yang
berharta banyak lawan
4. Ilmu diberikan kepada orang lain bermanfaat,
harta akan berkurang
5. Ilmu dapat menyinari hati, sedangkan harta
dapat meresahkan hati.
Ilmu dan Adab:
1. Bagaimana caranya bersikap kepada orang yang memiliki ilmu yang tinggi tetapi tidak memiliki
adab.
Harusnya, orang berilmu bisa lebih baik juga adab nya. (mendengarkan orang yang bicara).
2. Bagaimana caranya meningkatkan iman secara bertahap dan konsisten?
Cukup tidak orang beriman tanpa berilmu?
Bagaimana hukumnya orang yang yang beriman dan berilmu hanya dipakai untuk diri sendiri?
Kapankah Allah menaikan derajat orang yang beriaman dan berilmu?
- Lebih baik mendengarkan orangtua, atau tetap menuntut ilmu?
- Bagaimana kita menyikapi orang yang menuntut ilmu, tetapi kontra dengan Al-Quran?
Kel 1: Pembentukan Masyarakat Madani
Kel 2: Pendidikan dan kepemimpinan dalam Islam
Kel 3: Sifat Rasulullah
Kel 4: Kebiasaan Manusia dalam Al-Quran
Kel 5: Akhlak, Etika, dan Moral
Kel 6: Toleransi dan Prinsip Toleransi dalam Islam

Anda mungkin juga menyukai