Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIOLOGI

SIKLUS SEL DAN PEMBELAHAN SEL PADA MAMALIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ABIN ZALIK AFANDI


NIM : L1A120096
KELAS :B
FAKULTAS : PETERNAKAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siklus sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup.


Sebagai kesatuan yang structural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal
(uniseluler – monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel
disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh
fungsi kehidupan atau aktivitas kehidupan pada makhluk hidup bersel tunggal
dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
Kemampuan organisme untuk memperbanyak diri merupakan salah satu ciri
yang membedakan organisme hidup dari benda mati.

Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel terdiri sebuah sel
keberlanjutan dari kehidupan organisme berdasar pada dibuahi untuk tumbuh
dan berkembang menjadi suatu keberlanjutan pembelahan sel. Yang dimana
diketahui kehidupan suatu sel dimulai dari asal-usulnya dalam pembelahan sel
induk hingga pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian anakan. Pada
hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada
hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somtis untuk
pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga
akhirnya membantu membentuk individu baru.

Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada sel
anakan. Genon terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang
berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan
fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik
dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan DNA terjadi pada pertengahan
interfase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan,
tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid, yang
berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromotid ini
sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian siklus sel?
2. Bagaimana fase siklus sel ?
3. Apa pengertian pembelahan sel mitosis ?
4. Bagaimana tahapan fase mitosis ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari siklus sel.
2. Dapat memahami proses setiap fase siklus sel.
3. Dapat mengetahui pengertian dari pembelahan mitosis
4. Dapat memahami setiap tahapan fase mitosis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Siklus Sel

Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa diuplikasi
akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan
hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel yang identik.

Selanjutnya, kromosom diduplikasi terpisah dari satu sama lain dengan


mitosis, diikuti dengan pembagian sitoplasma, yang disebut sitokinesis. Ini
transformasi monumental dalam kromosom yang disertai dengan pertumbuhan
sel umum, yang menyediakan cukup bahan dari segala macam (membran,
organel, sitosol, nukleoplasma) diperlukan untuk penggandaan dihasilkan dari
jumlah sel.

Siklus ini terus berlanjut tanpa batas dalam sel-sel khusus yang disebut
sel induk, yang ditemukan dalam kulit atau sumsum tulang, menyebabkan
pengisian konstan sel dibuang oleh proses fisiologis alami.

Pengulangan siklus sel dapat menghasilkan klon dari sel yang identik,
seperti koloni ragi roti pada cawan petri, atau mungkin disertai dengan
perubahan yang rumit yang menyebabkan diferensiasi menjadi jenis sel yang
berbeda, atau pada akhirnua untuk pengembangan kompleks organisme. Dalam
semua kasus, urutan DNA genom setiap sel tetap tidak berubah, tetapi bentuk-
bentuk selulur yang dihasilkan dan fungsi mungkin sangat bervariasi.

Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut


proliferasi. Keberhasilan sebuah poliferasi membutuhkan transisi unidreksional
dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia
organik yang terjadi diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai
contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan
menyebabkan sel tereliminasi.

FASE PADA SIKLUS SEL :

1. Fase S ( sintesis )
2. Fase M ( mitosis )
3. Fase G (gap)
4. Interfase

1. Fase S (sintesis)

Fase sintesis adalah tahap pada siklus sel yang berlangsung antara
fase G1 dan fase G2. Setelah melewati fase G1, sel memasuki tahap S,
saat sintesis DNA (replikasi) berlangsung. Pada awal fase S, setiap
kromosom terdiri dari satu molekul DNA heliks ganda, yang disebut
kromatid. Pada akhir fase S, kromosom memiliki dua molekul DNA
heliks ganda yang identik dan disebut dua kromatid sister. Sentrosom
juga ikut digandakan pada fase S. Kedua proses tersebut tidak berkaitan,
walaupun membutuhkan banyak faktor yang sama. Hasil akhir dari proses
difase S adalah penggandaan materi genetik dalam sel yang pada
akhirnya dibagi dua. Kerusakan DNA banyak terjadi pada saat ini. Untuk
mengatasi hal tersebut, proses perbaikan DNA dilakukan pada akhir
proses replikasi. Proses perbaikan DNA yang tidak sempurna dapat
menghentikan siklus sel.
2. Fase M (mitosis)

Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi


pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada
mitosis, sel membelah dirinya membentuak dua sel anak yang terpisah.
Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase yaitu : Profase, fase
terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya, pada
saat ini kromosom terlihat didalam sitoplasma.

a. Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan


kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi
menuju bidang ekuatorial (piringan metafase)
b. Metafase, kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial
mencapai titik puncaknya.
c. Telofase, kromosom pada tiap kutub mulai mengalami
dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran
inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah.
d. Sitokinesis, pembelahan sitoplasma selesai seteleh terjadi oleh
interaksi antara pemintal mitotik, sitpskeleton, aktomiosin dan
fusi sel dan mengasilkan dua sel anak yang identik.
e. Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari
masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.

3. Fase G (gap)

a. Fase G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang
diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2
sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6
jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama,
dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel
tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi
melakukan poliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase
G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut
hingga terjadi apoptosis.
b. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel
tersebut dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain
berupa : perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan.

4. Interfase

Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang


lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2

Pada fase ini sel terus tumbuh, bertambah ukuran, membentuk struktur
dan molekul baru. Secara umum, interfase dapat dibedakan lagi menjadi
beberapa tahap yaitu tahap G1, S, dan G2. Tahap G1 (gap 1) merupakan
tahap pembentukan macam-macam protein dan transkripsi RNA. Hal
tersebut menyebabkan pertumbuhan sel terus membesar.

Fase persiapan terdiri dari periode :

 Fase G1 : transkripsi RNA, sintesis protein dan penggandaan


organel sel.
 Fase S : replikasi DNA, dupliaksi kromosom
 Fase G2 : sintesis RNA dan perbanyakan kembali organel sel
interfase bukan merupakan fase pembelahan, fase antara mitosis
satu dengan mitosis berikutnya. Fase ini membutuhkan waktu
paling lama dibandingkan dengan fase pembelahan sel (fase
mitotik).
Pada interfase, biasanya mencakup sekitar 90% siklus sel. Pada saat
interfaselah sel bertumbuh dan mebuat salinan kromosom-kromosom
sebagai persiapan untuk pembelahan sel.

B. Pembelahan Sel

1. Mitosis pada hewan

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan


oleh sel kedua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Proses ini
(mitosis)menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dankomponen sel yang nyaris sama.
Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan
membransel. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M)
pada siklus sel, di manasel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang
memiliki genetik yang sama dengan selawal. Yang mana hasil utama dari
mitosis adalah pembagian genom sel awal kepadadua sel anakan. Genom
terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat
yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi
selsecara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik
dengan sel awal, selawal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan
intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis padasiklus sel.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis
adalahsebagai berikut:
1) Interfase

Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk


pembelahansel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Selain itu
saat pembelahan sel,kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga
tampak sebagai kromosom. Selamainterfase, kromatin tidak terlalu
terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik.

2) Profase

Pada tahap ini nukleolus melebur dan kromatin (gabungan hasil


replikasi DNAdengan protein) terkondensasi menjadi kromosom. Setelah
masing-masing kromosomhasil replikasi mengandung 2 kromatid yang
mengandung informasi genetik yangsama, mikrotubulus sitoskeleton
berubah fungsi dari mempertahankan bentuk selmenjadi
fungsimembangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.
3) Metafase

Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas.


Selamametafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada
bagian tengah spindel pada bidang ekuator. Pada tempat-tempat ini,
sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang terpisah,
dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang
berbeda.Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi
dengan kromosomdan merentang secara langsung dari satu kutub ke
kutub yang lain. Pada saat metafase, sentromer- sentromer diduplikasi
dan setiap kromatid menjadi kromosomyang berdiri sendiri atau
independen yang berada satu bidang pada pusat sel.

Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi dengan


kromosomdan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub
yang lain. Pada saatmetafase, sentromer- sentromer diduplikasi dan
setiap kromatid menjadi kromosomyang berdiri sendiri atau
independen yang berada satu bidang pada pusat sel.
4) Anafase

Tahap anafase dimulai dengan pemisahan kromosom pada


sentromernya. Kemudian Setiap kromosom bergerak bertolak belakang
terhadap pasangannya untuk menuju ke kutub masing-masing, sambil
tetap bergantungan pada serat gelendong melalui sentromer . setelah itu
sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua dari
bidang.

5) Telofase

Kromosom yang terpilin pendek melepaskan gulungannya


menjadikromatinyang panjang dan halus, sementara serat-serat
gelendong melebur didalam sitoplasma bersamaan dengan munculnya
kembali nukleolus danmembran nukleus. Membrannukleus yang baru
terbentuk mengelilingi kromatin,nukleolus, dan sejumlahsitoplasma
sehingga dihasilkan nukleus baru.
6) Sitokinesis

Pada peristiwa ini, terbaginya sel induk menjadi dua sel anak yang
meliputi pembagian sitoplasma, ribosom,retikulum endoplasma, RNA,
dan struktur-strukturlainnya. Sitoplasma terbagi oleh suatu proses yang
dikenal sebagai cleavage yang biasanya dimulai pada akhir anafase dan
telofase. Membran pada bagian tengah seltertarik ke dalam membentuk
alur cleavage yang tegak lurus pada sumbu kumparandiantara nukleus
dan secara bertahap menyempit hingga pada akhirnya putus dan
membentuk dua sel anak secara terpisah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Awalnya, mitosis merujuk hanya untuk pembelahan inti ditemani oleh


sitokinesis (yang merupakan pembagian sitoplasma), seperti dalam kasus dari
beberapa sel seperti jamur tertentu dan dalam telur yang sudah dibuahi
kebanyakan serangga. Seperti yang digunakan sekarang, mitosis digunakan
bergantian dengan pembelahan sel.
Salah satu tujuan utama dari proses ini adalah pertumbuhan alami dari
organisme induk. Ini juga dilakukan untuk mengganti sel-sel aus, rusak, atau
hanya pada akhir umur alami mereka. Misalnya, seseorang terus terkelupas sel
kulit mati, sehingga tubuh harus membagi sel untuk membuat yang baru.
Beberapa hewan juga menggunakan proses ini untuk menumbuhkan bagian dari
diri mereka sendri. Seperti kadal yang bisa menumbuhkan kembali ekornya
setelah kehilangan mereka. Setelah itu, beberapa hewan menjalani proses ini
sebagai bagian dari reproduksi vegetatif.

Masalah dengan mitosis yang menghancurkan sel dan dapat mengakibatkan


kematian mereka. Bahkan jika sel tidak mati, kromosom dapat rusak atau
diubah, yang dapat menyebabkan gangguan genetik : Sindrom Down, misalnya
disebabkan oleh masalah kromosom yang terhubung ke mitosis. Selain itu,
kerusakan pada kromosom atau masalah dengan waktu bagaimana sel
membelah dapat menyebabkan pertumbuhan dan kadang-kadang kanker. Hal ini
juga dapat terjadi jika kromosom tidak ditarik terpisah dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraini, Tutu S.Kp ,M. Biomed. 2009. BIOLOGI KEPERAWATAN. Jakarta :


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Nugroho T Titania, 1999. Telaah Beberapa Fungsi Titik Uji Siklus Pembelahan
Sel Fase G1Dan S. Jurnal Natur Indonesia. Vol 1191.

Murti, Harry dkk. 2007. Regulasi Siklus Sel. Division of Stem Cell, Stem Cell
and Cancer Institude. Hal. 5 :132 .

Bowler, P.J. 1989. The Mendelian Revolution : The Emergency Of Hereditarian


Concepts in Modern Science and Society.

Campbell, N.A dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid Satu.
Jakarta : Erlangga.

Dwidjoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta : Bhatara.

Tamarin, R.H. 2002. Prinsiples of Genetics. North America: Mc Graw Hill


Companies

Anda mungkin juga menyukai