disusun oleh :
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai cara menjadi
seorang muslim sejati dengan berbusana sesuai dengan etika dan adab dalam Islam.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
sumber juga beberapa pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................................................2
BAB II ISI.....................................................................................................................................................................4
E. Tata Cara Berbusana yang baik dan benar dalam Hukum Islam........................................10
A. KESIMPULAN............................................................................................................................................23
B. SARAN..........................................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................25
Pada hakekatnya mode busana rok mini dan celana ketat itu dapat merusak
kesehatan dan pertumbuhan mental masyarakat sendiri juga tidak memiliki nilai
Begitu pula dengan kehidupan di kampus yang tentunya tidak terlepas dari
peratura-peraturan kampus sendiri. Dimana kampus merupakan salah satu media
untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang menjadi figur dari beberapa
kalangan, baik kota maupun desa dan kalangan lainnya. Sehingga masalah
berpakain di kampus juga perlu di jaga dan disesuaikan dengan syari’at
Islam.Akhir-akhir ini banyak diantara mahasiswa dan mahasiswi yang
memfigurkan pakaian-pakain barat sebagai kebanggaan mereka biasanya identik
serba seksi walaupun melanggar ketentuan syari’at islam. Dengan gaya dan mode
pakaian tersebut secara tidak langsung akan dapat memicu para generasi muda
bangsa pada perbuatan-perbuatan tidak diinginkan, terutama moral dan akhlak
mereka serta merugikan baik secara duniawi maupun ukhrawi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang kami ambil
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu busana ? Apa tujuan dan fungsi berbusana ?
2. Bagaimana akhlak berbusana untuk seorang muslim dalam hukum Islam ?
3. Bagaimana adab berbusana untuk seorang muslim dalam hukum Islam ?
4. Bagaimana etika berbusana untuk seorang muslim dalam hukum Islam ?
5. Bagaimana tata cara berbusana yang baik dan benar menurut ajaran Islam ?
6. Apa hikmah atau manfaat menggunakan busana yang Islami ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian, tujuan dan fungsi dari busana.
2. Mengetahui akhlak berbusana untuk seorang muslim dalam hukum Islam.
3. Mengetahui adab berbusana untuk seorang muslim dalam hukum Islam.
Dari ayat diatas tampaklah bahwa pada keadaan semua manusia itu dalam
keadaan tertutup auratnya, dan yang manusia dengan tipu daya untuk melepas dan
membuka auratnya adalah setan, dan tanda-tanda kehadiran setan adalah
“keterbukaan aurat” manusia. Sebuah riwayat yang dikemukakan oleh al-Baqa’I
dalam bukunya Shubbhat Waraqoh menyatakan bahwa ketika Nabi Muhammad
Adapaun nilai budaya menyentuh pada aspek pakaian terletak pada mode
dan gaya, atau potongan yang menambah kesan indah dalam berpakaian. Dalam
konteks ini munculah busana (berbusana) yang lebih dekat dengan nilai-nilai
keindahan yang promosinya ditekankan pada modis secara lahiriyah belaka.
Sedangkan istilah pakaian (berpakaian) lebih pada nilai-nilai kemanusiaan yang
dekat dengan nilai peradaban manusia, karena mengandung makna fitrah manusia
yang utuh lahir dan batin. Dalam Al-Quran Allah SWT menjelaskan kepada
manusia tentang tujuan dan fungsi pakaian yang sebenarnya (QS. Al-Araf : 26) :
Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam surat an-Nahl ayat 81 :
Istilah aurat identik dengan kata sauat sebagaimana terdapat pada Al-Quran
surat Al-Araf ayat 26. Sauat yang berarti buruk tidak menyenangkan, sedangkan
aurat berarti aib, sesuatu yang tercela. Keburukan yang dimaksud tidak harus dalam
arti sesuatu pada dirinya buruk, tetapi bisa juga karena ada faktor lain yang
mengakibatkannya buruk. Tidak satupun dari bagian tubuh itu buruk, karena
semuanya baik dan bermanfaat termasuk aurat.
Menutup aurat merupakan kewajiban setiap orang yang beriman, hal ini
telah menjadi kesepakatan para uama. Adapun bagian tubuh yang termasuk aurat
(yang wajib ditutupi) bagu laki-laki meliputi anggota badan dari pusar sampai
kutut. Sementara itu aurat bagi wanita menurut sebagian besar ulama-Imam Malik,
Imam, Syafi’I dan Imam Hambali, wanita berkewajiban menutup seluruh anggota
tubuhnya kecuali muka dan telapak tangannya, Imam Abu Hanifh sedikit lebih
longgar karena menambahkan selain muka, telapak tangan dan kaki wanita juga
a. Pakaian itu tidak lubang sehingga seseorang dapat melihat bagian tubuh yang
termasuk aurat
b. Pakaian itu mampu menghalangi pandangan seseorang untuk mengetahui
warna aurat (kulitnya)
c. Pakaian itu mampu menghalangi seseorang untuk mengetahui lekuk dan bentuk
aurat seseorang.
Oleh karena itu, pada dasarnya menutup aurat itu bukan hanya skedar
tertutup tanpa mengindahkan aspek-aspek esensial (yang pokok) yang menjadi
tujuan utama berpakaian menutup aurat itu sendiri. Diriwayatkan dari sahabat Abi
Hurairoh, Rasululloh SAW bersabda :
“Rasulullah SAW bersabda : “Dua golongan ini dari ahli neraka yang belum
pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk
memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-
lenggok (jalannya) (berpaling dari Allah SWT), mengajarkan wanita berlenggak-
lenggok (memalingkan wanita lain dari Allah SWT), kepala mereka seperti punuk
onta yang miring (memakai sanggul/rambut pasangan pada rambutnya), wanita
seperti ini tidak akam masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya)” (HR. Muslim).
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang.
Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang,
seperti sifat sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena
dendam, iri dan dengki, sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada
posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini,
agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup, dan
Selain berahlak baik kita juga harus pancarkan melalui penampilan yaitu
berpakaian yang sesuai dengan syariat agama islam, dan kami kira pembahasan
mengenai ahlaq berpakaian secara islami ini sangat cocok sekali pada zaman saat
ini,
E. Tata Cara Berbusana yang baik dan benar dalam Hukum Islam
Pakaian sebagai kebutuhan dasar bagi setiap orang dalam berbagai zaman
dan keadaan. Islam sebagai ajaran yang sempurna, telah mengajarkan kepada
pemeluknya tentang bagaimana tata cara berpakaian. Berpakaian menurut Islam
tidak hanya sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang, tetapi
berpakaian sebagai ibadah untuk mendapatkan ridha Allah. Oleh karena itu setiap
orang muslim wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ditetap Allah. Untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang adab berpakaian dalam Islam, berikut ini
akan dijelaskan pengertian adab berpakaian, bentuk akhlak berpakaian, nilai positif
berpakaian dan cara membiasakan diri berpakaian sesuai ajaran Islam.
Pakaian adalah kebutuhan pokok bagi setiap orang sesuai dengan situasi dan
kondisi dimana seorang berada. Pakaian memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan seorang, guna melindungi tubuh dari semua kemungkinan yang
merusak ataupun yang menimbulkan rasa sakit. Dalam Bahasa Arab pakaian
disebut dengan kata “Libaasun-tsiyaabun”. Dan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonsia, pakaian diartikan sebagai “barang apa yang biasa dipakai oleh seorang
baik berupa baju, jaket, celana, sarung, selendang, kerudung, jubah, surban dan lain
sebagainya. Hakekat berpakaian dalam syareat islam adalah menutup aurat dan
melindungi badan dari rasa dingin dan sengatan panasserta keindahan.
4. Membaca doa ketika memakai pakaian baru. Rasululloh SAW bersabda : “Barang
siapa yang memakai pakaian lalu berdoa” :
10. Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang
menyolok, yang aneh-aneh baik potongan maupun memiliki warna-warni yang
menarik, yang menimbulkan fitnah dan perhatian. Allah SWT berfirman :
Berbusana yang baik untuk kaum wanita muslim Nampak pada gambaran di
bawah ini. Di bawah ini jelas masuk ke dalam syariat dalam berbusana yang
baik dan benar dalam berbusana untuk kaum wanita muslim. Pakaian yang
digunakan sopan, menutup aurat, tidak neko-neko dan tetap menarik.
Dalam berpakaian yang muslim dan syar’i tentu sangat dianjurkan untuk
para kaum hawa. Selain dengan berpakaian yang muslim dan sesuai
deangan hokum Islam maka alangkah baiknya agar dalam berpakaian itu
sempurna dan sesuai dengan aturan Islam, perlu di lengkapi dengan hijab
yang terkadang sering di anggap sepele. Di bawah ini akan dipaparkan hal-
hal yang harus dihindari dalam berhijab :
e. Dada tidak tertutup sama sekali atau bahkan hanya tertutup sebagian
oleh kain
b. Tak berlebihan
e. Emas
f. Menyemir rambut
A. KESIMPULAN
Adapun menutup seluruh tubuh maka ini mencakup wajah dan kedua telapak
tangan. Ini ditunjukkan dalam surah An-Nur di atas dari beberapa sisi:
B. SARAN
Demikianlah makalah ini penyusun sampaikan dengan sebaik-baiknya.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini
dikarenakan penyusun masih dalam proses pembelajaran. Maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan .Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Diharapkan yang telah membaca makalah ini bisa mengubah kebiasaannya dalam
hal berbusana, tentunya untuk menjadi lebih baik demi mendapatkan kebahagiaan
di dunia dan di akhirat kelak. Amin Ya Allah Ya Rabbalalamin.