Anda di halaman 1dari 2

Dampak Terjadinya Investasi sektor pariwisata bagi masyarakat sekitar Bali

Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Badung mencatat sekitar 80 persen jumlah investasi
di sektor pariwisata di Bali berasal dari para pemilik modal dari luar negeri. Seperti yang
diucapkan Ketua Kadin Kabupaten Badung, Anak Agung Ngurah Alit mengatakan “Kondisi
tersebut sangat membahayakan bagi perekonomian wilayah Bali. Oleh karena itu peran
investor lokal harus diperkuat”

Menurut Alit, investasi yang masuk tersebut tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat Pulau
Dewata, khususnya kalangan masyarakat kurang mampu. Manfaat itu hanya dirasakan oleh
pemilik modal asing sehingga keuntungan yang didapat pun dibawa ke luar Bali.

"Hal ini jika terus tidak diperhatikan akan membuat putra daerah hanya akan menjadi
penonton di daerah sendiri. Kami berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang
bisa melindungi dan lebih berpihak kepada pengusaha lokal," tambah Alit.

Akan tetapi,dalam dua tahun terakhir, terjadi penurunan jumlah investor lokal di Bali pada
berbagai sektor usaha sebesar 12% sementara jumlah investor asal Tiongkok terus tumbuh.

Menurut Alit, pertumbuhan pariwisata yang tidak signifikan menjadi salah satu alasan.
Penghasilan sektor pariwisata saat ini sangat sedikit padahal investasi lokal yang ditanam di
sektor tersebut cukup besar. "Investasi yg ditanamkan di sektor pariwisata berupa hotel dan
restaurant tidak menghasilkan sesuai harapan investor," katanya, Selasa (23/10/2017) Alit
menambahkan, hal ini berdampak pada banyaknya akomodasi wisata di Bali yang ingin
dijual investor lokal. Dia menyatakan sudah ada 6 hotel berbintang V dan 6 hotel bintang IV
di Bali yang siap dijual pengusaha.  Alit mengkhawatirkan, jika ini terus terjadi maka
investor asing akan menguasai sector usaha di Bali. Dampaknya, masyarakat lokal Bali akan
menjadi penonton di negeri sendiri, karna pada saat ini investor asing asal Tiongkok banyak
menguasai sektor usaha di Bali, yang pertumbuhannya mencapai 20% dibanding tiga tahun
lalu.

Lalu Alit menambahkan lagi "Kita jadi penonton di negeri sendiri, orang Bali hanya akan jadi
pekerja, penghibur, dan pecalang di negerinya sendiri, sementara orang China datang ke Bali,
menginap di akomodasi milik orang China, makanan dari China, jadi kita dapat apa,"
katanya. kondisi ini memerlukan goodwill dari pemerintah untuk mengatur proporsi investasi
dari investor asing dengan investor lokal.

"Ada good will dari pemerintah kalau ada investasi masuk mereka harus berpatner dengan
orang Bali misalnya sampai 40% dan sisanya asing," ujar Alit.

Referensi:
https://travel.kompas.com/read/2012/11/25/08404619/80.Persen.Investasi.Pariwisata.Bali.Dik
uasai.Asing

http://kabar24.bisnis.com/read/20171024/78/702678/investor-lokal-menyusut-jangan-sampai-
bali-dikuasai-investor-asing

Anda mungkin juga menyukai