JIPM
JIPM
php/jipm
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) 6(2), 2018, 109-118
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses berpikir probabilistik mahasiswa
Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak ditinjau dari gender. Teknik pengambil sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Matematika
kelas C Sore semester V IKIP PGRI Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, pengukuran, dan dokumentasi, sedangkan instrumen pada penelitian ini adalah tes,
pedoman wawancara, dan dokumen. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa proses berpikir
probabilistik mahasiswa laki-laki dan perempuan masuk dalam level 4 pada soal ruang sampel dimana
mahasiswa sudah dapat mendaftar semua anggota pembentuk ruang sampel dengan lengkap dan benar
serta menggunakan rumus yang tepat; terdapat perbedaan proses berpikir probabilistik antara
perempuan dan laki-laki pada kejadian dan probabilitas yaitu mahasiswa laki-laki masuk dalam level 3
sudah dapat menkonstruksikan anggota suatu kejadian dengan mengikuti pola tertentu tetapi lupa
dalam menuliskan rumus untuk menghitung nilai probabilitasnya, sedangkan mahasiswa perempuan
masuk dalam level 1 dalam mengkontruksikan anggota suatu kejadian dengan tidak mengikuti pola
tertentu. Proses berpikir probabilistik soal variabel random dan probabilitas masuk dalam level 2 yaitu
mahasiswa menuliskan notasi dalam menentukan probabilitasnya tetapi dalam menentukan semua
nilai yang mungkin untuk suatu probabilitas dengan tidak lengkap.
Kata Kunci : Berpikir Probabilistik; Gender
levelnya sehingga penelitian selanjutnya pe- siswa perempuan Program Studi Pendidikan
neliti ingin melihat proses berpikirnya ditin- Matematika IKIP PGRI Pontianak dalam
jau dari gender. Oleh sebab itu, penelitian ini mempelajari mata kuliah Teori Peluang?
adalah lanjutan dari penelitian tersebut.
Selain itu, dalam mengkaji proses berpikir ini METODE
peneliti juga ingin melihat perbedaan proses Metode penelitian yang digunakan dalam
berpikir probabilistik dari gender (laki-laki penelitian ini dalah penelitian kualitatif. Bentuk
dan perempuan), serta mengidentifikasi proses penelitian yang digunakan adalah penelitian
berpikir probabilistik laki-laki dan perem- studi kasus. Penelitian studi kasus adalah
puan ditinjau dari level berpikir probabilistik. penelitian yang lebih cocok bila pokok per-
Gender memiliki pengaruh yang besar tanyaan suatu penelitian berkenaan dengan
terhadap hasil belajar siswa karena perbe- how dan why, bila peneliti hanya memiliki
daaan dari stye dari laki-laki dan perempuan, sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-
sehingga mengakibatkan perbedaan hasil peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana
belajar dari perempuan dan laki-laki tersebut focus penelitiannya terletak pada fenomena
Mondoh (2000) dan Nizoloman (2013). komtemporer di dalam konteks kehiduan
Menurut Wood (Suharyani dalam Hodiyanto, nyata (Yin, 2015: 1).
2014: 32) menyatakan bahwa perkembangan
gender juga dapat dilihat dariperkembangan Ruang Lingkup Penelitian
otak. Selanjutnya Wood menjelaskan bahwa
pada laki-laki lebih berkembang otak kirinya Dalam penelitian terdiri dari dua variabel,
sehingga dia mampu berpikir logis, berpikir yaitu: berpikir probabilistik dan gender. Ber-
abstrak, dan berpikir analitis. Pada perem- pikir probabilistik adalah suatu aktivitas mental
puan lebih berkembang otak kanannya, se- dalam mengolah/memecahkan masalah pro-
hingga dia cenderung beraktifitas secara babilistik, mentransformasikannya ke dalam
artistic, holistik, imajinatif, berpikir intutif, memori dan membuat suatu kesimpulan.
dan beberapa kemampuan visual. Menurut Gender adalah atribut yang mengarah pada
Kondor, 2014, Pietsch & Jansen, 2012 laki-laki dan perempuan.
(Hodiyanto, 2017: 26) bahwa berbagai hasil
penelitian menunjukkan perbedaan hasil Sampling
belajar siswa laki-laki dan perempuan pada Teknik pengambilan sampel dalam
materi yang berkaitan dengan spasial, dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
teori peluang/statistika ada beberapa materi sampling. Teknik purposive sampling adalah
yang berkaitan dengan dua dimensi/kurva teknik penentuan sampel dengan pertimbang-
(spasial). an tertentu (Sugiyono, 2011:124). Melalui
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, teknik purposive sampling tersebut sampel
peneliti mencoba untuk mengkaji lebih dalam yang diperoleh adalah mahasiswa kelas C
terkait proses berpikir probabilistik maha- sore semester V Program Studi Pendidikan
siswa Program Studi Pendidikan Matematika Matematika. Terpilihnya kelas C sore sebagai
IKIP PGRI Pontianak ditinjau dari gender subjek penelitian dengan pertimbangan: (1)
dalam mempelajari mata kuliah Teori Pelu- peneliti mengajar di kelas tersebut sehingga
ang tahun akademik 2016/2017. Berdasarkan mempermudah dalam pengambilan data, (2)
latar belakang di atas maka rumusan masalah Belum ada penelitian mengenai proses berpikir
dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana- di kelas C sore tersebut. Adapun mahasiswa
kah proses berpikir probabilistik mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
laki-laki Program Studi Pendidikan Matema- dapat dilihat pada tabel 1.
tika IKIP PGRI Pontianak dalam mempel-
ajari mata kuliah Teori Peluang? (2) bagai-
manakah proses berpikir probabilistik maha-
Copyright © 2018, JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika)
ISSN 2301-7929 (print), ISSN 2502-1745 (online)
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 6(2), Maret 2018- 112
Dwi Oktaviana, H. Hodiyanto
Teknik yang digunakan selanjutnya adalah dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik,
wawancara dan dokumentasi, sedangankan yaitu teknik wawancara dan teknik pengukur-
alat pengumpul data yang digunakan adalah an.
pedoman wawancara dan dokumen. Wawan-
cara adalah merupakan pertemuan dua orang HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk bertukar informasi dan ide melalui Pengumpulan data pada penelitian ini
Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan dengan teknik pengukuran terhadap subjek
makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg penelitian dengan dilihat berdasakan gender,
dalam Sugiyono, 2011: 317). dan metode wawancara terhadap 4 mahasis-
wa dengan 2 mahasiswa dengan gender laki-
Teknik Analisis Data laki dan 2 mahasiswa dengan gender perem-
Tahapan analisis data dalam penelitian ini puan. Analisis data dilakukan peneliti dengan
adalah reduksi data, penyajian data, dan berpedoman pada kriteria pelevelan proses
verification. Menurut Sugiyono (2011: 338- berpikir probabilistik yang dikembangkan
345) mereduksi data berarti merangkum, oleh Jones dkk, dengan mengidentifikasikan
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan seberapa besar presentase untuk tiap-tiap
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan materi pada sub pokok bahasan pada masing-
polanya dan membuang yang tidak perlu. masing 4 level.
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk Dari hasil jawaban terlihat bahwa maha-
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori siswa baik dari gender laki-laki maupun
dan sejenisnya dengan mendisplaykan data perempuan dapat menyelesaikan soal tentang
maka akan memudahkan untuk memahami ruang sampel dengan kedua gender baik laki-
apa yang terjadi, merencanakan kerja selan- laki mapun perempuan dominan masuk ke
jutnya berdasarkan apa yang telah difahami dalam level 4, pada soal tentang kejadian dan
tersebut. Verification atau kesimpulan dalam probabilitasnya mahasiswa masih belum
penelitian ini adalah diskripsi atau gambaran dapat menyelesaikan soal baik dari gender
suatu objek yang sebelumnya masih remang- laki-laki maupun perempuan terlihat maha-
remang atau belum jelas. siswa ketika mengerjakan soal berhubungan
dengan peluang dengan teknik membilang
Validitas Data pada gender laki-laki masuk pada level 3
Menurut Sugiyono (2011: 119) dalam namun gender perempuan dominan masuk ke
penelitian kualitatif, temuan atau data dapat level 1, pada soal peluang bersyarat terlihat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan kedua gender masuk ke dalam level 3,
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa sedangkan soal peluang dua peristiwa saling
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang bebas terlihat mahasiswa dapat mengerjakan
diteliti. Triangulasi merupakan cara yang pa- soal dengan keduanya masuk dalam level 4,
ling umum digunakan bagi peningkatan vali- dan pada soal variabel random dan probabi-
ditas data dalam penelitian kualitatif. Untuk litasnya terlihat mahasiswa juga belum dapat
menjamin kebenaran data yang dikumpulkan menyelesaikan soal dengan kedua gender baik
perlu dilakukan validitas data. Secara umum laki-laki mapun perempuan dominan masuk
dalam penelitian kualitatif teknik pengem- ke dalam level 2.
bangan validitas data yang digunakan adalah Selanjutnya, hasil jawaban mahasiswa di-
teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan analisis dengan hasil wawancara yang mewa-
kili masing-masing gender dengan mengam- nya P (1 < x < 4) mahasiswa memasukkan
bil 2 orang mahasiswa dari masing gender semua anggota peluang dari 1 sampai 4 pada-
dimana dipilih mahasiswa yang dapat berko- hal yang hanya dicari adalah 2 dan 3 berarti
munikasi dengan baik diperoleh informasi disini mahasiswa sudah benar dalam mencari
sebagai berikut: fungsi f(x) namun mahasiswa belum dapat
menentukan semua anggota untuk mencari
1. Mahasiswa S1 merupakan gender laki-laki. peluangnya. Berdasarkan wawancara yang
Berikut disajikan hasil pekerjaan dilakukan dengan mahasiswa S1 diperoleh
mahasiswa S1 terkait proses pekerjaan yang informasi bahwa mahasiswa dalam menentu-
belum memasuki level 4 dapat dilihat pada kan kejadian dan probabilitasnya disini ma-
gambar 1. hasiswa menyelesaikan soal dengan mengerti
terhadap perintah soal yang diberikan sehing-
ga ketika menjawab soal mahasiswa benar
dalam menentukan peluang yang diminta
namun mahasiswa mengakui lupa dalam me-
nuliskan rumus untuk menghitung nilai pro-
babilitas tersebut dan ketika mengerjakan
soal tentang variabel random dan probabili-
tasnya disini mahasiswa memahami dalam
mencari nilai c pada fungsi yang diminta
dengan memberi keterangan jumlah dalam
suatu peluang itu adalah 1 namun ketika
menentukan probabilitasnya mahasiswa meng-
akui kesalahan yang dilakukan karena kurang
teliti melihat tanda yang dituliskan pada soal.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
diperoleh informasi yang sesuai antara hasil
analisis jawaban mahasiswa dengan hasil
wawancara.
2. Mahasiswa S2
Gambar 1. Hasil Jawaban Mahasiswa S1 Mahasiswa S2 merupakan gender
perempuan. Berikut disajikan hasil pekerjaan
Dari gambar 1 tentang hasil analisis data
mahasiswa S2 terkait proses pekerjaan yang
terhadap hasil jawaban mahasiswa S1 diper-
belum memasuki level 4 dapat dilihat pada
oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal
gambar 2.
terkait ruang sampel masuk dalam level 4
dimana mahasiswa sudah dapat mendaftar
semua anggota pembentuk ruang sampel de-
ngan lengkap dan benar. Dalam menyele-
saikan soal terkait kejadian dan probabi-
litasnya masuk dalam level 3 dimana jawaban
mahasiswa sudah benar namun dalam proses
pekerjaan mahasiswa tidak menuliskan dengan
lengkap rumus dalam menyatakan peluang,
sedangkan dalam menyelesaikan soal terkait
variabel random dan probabilitasnya maha-
siswa masuk dalam level 2 dikarenakan
mahasiswa dalam menentukan probabilitas-
jumlah suatu peluang adalah 1 maka maha- gender laki-laki dan perempuan pada ruang
siswa S4 masuk dalam level 3. Dalam me- sampel, kejadian dan probabilitas, serta
nyelesaikan soal tentang kejadian dan proba- variabel random dan probabilitas yaitu
bilitasnya terlihat mahasiswa sudah benar mahasiswa gender laki-laki dan perempuan
dalam menyetakan banyak anggota dari suatu masuk dalam level 4 pada soal ruang sampel
kejadian dan banyak anggota dari ruang disini mahasiswa sudah dapat mendaftar
sampel namun mahasiswa tidak menuliskan semua anggota pembentuk ruang sampel
rumus dalam menyatakan peluang maka dengan lengkap dan benar, mahasiswa
masuk dalam level 3. Pada saat menyele- menyebutkan dengan pasti peluang suatu
saikan soal tentang variabel random dan pro- kejadian secara numerik. Proses berpikir
babilitasnya terlihat mahasiswa sudah benar probabilistik pada kejadian dan probabilitas
dalam menentukan nilai c yang dicari namun terdapat perbedaan pola berpikir antara
ketika mencari probabilitasnya mahasiswa gender perempuan dan laki-laki yaitu
melakukan kesalahan dikarenakan mahasiswa mahasiswa gender laki-laki sudah dapat
memasukkan semua anggota pada batasan menkonstruksikan anggota suatu kejadian
peluang yang dicari tanpa memperhatikan dengan mengikuti pola tertentu tetapi lupa
tanda pertidaksamaan yang dimaksud sehing- dalam menuliskan rumus untuk menghitung
ga mahasiswa masuk dalam level 2. Berda- nilai probabilitasnya, sedangkan mahasiswa
sarkan wawancara dengan mahasiswa S4 gender perempuan mengkontruksikan anggota
didapat informasi bahwa ketika mengerjakan suatu kejadian dengan tidak mengikuti pola
soal ruang sampel mahasiswa mengakui tertentu. Proses berpikir probabilistik soal
salah dalam melakukan operasi sehingga variabel random dan probabilitas masuk dalam
mendapat jawaban yang salah, pada soal level 2 yaitu mahasiswa menuliskan notasi
terkait kejadian dan probabilitasnya maha- dalam menentukan probabilitasnya tetapi
siswa mengakui lupa dalam menuliskan rumus dalam menentukan semua nilai yang mung-
dari peluang namaun mahasiswa memahami kin untuk suatu probabilitas dengan tidak
perhitungan terkait peluang yang dicari, lengkap.
sedangkan pada soal terkait variabel random
dan probabilitasnya mahasiswa mengakui Saran
tidak memahami dalam menghitung peluang Hasil penelitian ini bisa dilanjutkan
yang dimaksud jadi tanpa memperhatikan oleh penelitian berikutnya dengan melihat
batasan dari soal mahasiswa melakukan per- dari tinjauan yang berbeda seperti berpikir
hitungan peluang dengan semua anggotanya. logis karena ada beberapa penelitian yang
mengatakan bahwa terdapat irisan antara
SIMPULAN DAN SARAN berpikir logis dengan berpikir probabilistik.
Selain itu, peneliti juga bisa menerapkan
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- pembelajaran yang berorientasi pada berpikir
bahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa probabilistik
proses berpikir probabilistik mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Arif, S. 2014. Proses Berpikir Siswa SMP Hodiyanto, H. (2014). Meningkatkan
pada level Berpikir Probabilistik dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Mengkonstruksi Konsep Peluang Ber- Melalui Pembelajaran Pemecahan
dasarkan Teori APOS. Tesis Tidak Masalah Ditinjau dari Gender pada
Diterbitkan: Program Studi Pendidikan Materi Himpunan. Jurnal Pendidikan
Matematika Pascasarjana Universitas Informatika dan Sains, 3 (1), 27-41.
Negeri malang. Retrieved from
Copyright © 2018, JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika)
ISSN 2301-7929 (print), ISSN 2502-1745 (online)
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 6(2), Maret 2018- 118
Dwi Oktaviana, H. Hodiyanto