B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
masuk ke IGD. Di IGD tanggal 12/9/’12 jam 19.40 dengan diagnose awal febris dan
mendapatkan teraphy cefoperazone 1x1 gr. Dari IGD kemudian klien dibawa ke ruang dahlia
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tanggal 13/9/’12 di ruang dahlia dokter mendiagnosa
klien sepsis, keadaan klien semakin menurun, klien dengan penurunan kesadaran GCS 6 (E:2;
V:2; M:6); HR 78 x/mnt; RR 38 x/mnt; TD 90/60 mmHg, kurang lebih jam 09.00 klien muntah,
muntah berupa makanan bercampur darah, pupil yang isokor dan panas yang tinggi. Guna untuk
mendapatkan perawatan intesif dokter menyarankan klien untuk dirawat di ICU. Klien sampai di
ICU tanggal 13/9/’12 jam 17.00 dengan kesadaran koma GCS 4 (E:1; M:1; V:2), pupil isokor,
reflek cahaya negative. Setelah mendapatkan perawatan di ICU pada tanggal 15/9/’12 kondisi
klien memburuk dengan TD 100/40 mmHg, HR 101 X/mnt, RR 36 x/mnt, SPO2 90 %, klien
apnea pada jam 09.00; kemudian dipasang ventilator pressure SIMV dengan ET no.7, FiO2 40%,
RR 14 x/mnt, I:E = 1 : 1,6; PEEP 10, Trig 1,5; PSV 10.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mempunyai riwayat Tn.S post opi laparatomy sekitar satu bulan yang lalu di malaysia,
E. TERAPI
Anif Maghfiroh
NIM. 920173008
ANALISA DATA
Umur : 50 TH
N
DX. KEPERAWATAN TTD
O
1 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya akumulasi ANIF
secret di jalan napas, dapat ditandai dengan :
1. Adanya sekret di ET dan mulut
2. Terdengar bunyi ronkhi basah di basal paru kanan
2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kegagalan proses difusi ANIF
pada alveoli, dapat ditandai dengan :
1. Napas cepat dan dangkal, RR 36x/menit
2. Hasil BGA : Asidosis Metabolik terkompensasi sebagian
3 Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan adanya ANIF
perdarahan intraserebral, dapat ditandai dengan :
1. Penurunan kesadaran : koma
2. GCS E1M2VET
3. Pupil miosis
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : tn.s
Umur : 50 TH
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Umur : 53 TH
A:
Dx. 1 : Masalah teratasi sebagian
Dx. 2 : Masalah belum teratasi
Dx. 3 : Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan dan optimalkan kembali intervensi dengan tetap
memantau KU dan vital sign serta status pernapasan klien serta
kolaborasi untuk rencana koreksi bicnat, nebulizer untuk jaga
siang dan usulkan untuk extra pamol
S:-
O:
Keadaan umum lemah, kesadaran soporocoma dengan vital
sign : TD 145/97, HR 130x/menit, SaO2 100%, dan Suhu 38.2
⁰C
GCS masih E1M2VET, pupil miosis 2mm, reflek pupil
terhadap cahaya +/-
Masih terpasang ventilator P SIMV, VT 416, RR 20, 60%,
PEEP + 5
Sekret di mulut dan ET sudah berkurang
Retraksi otot intercosta berkurang, RR 20x/menit
Hasil BGA post koreksi bicnat : PH 7,312; pCO2 27.6; pO2
199,7; HCO3 16,9; BE -8,8 dengan interprestasi Asidosis
Metabolik terkompensasi sebagian
Masih ada suara ronkhi basah di basal paru kanan
Tidak terjadi tanda-tanda peningkatan TIK
Balance cairan : + 1800 cc, urin tidak keluar
A:
Dx. 1 : Masalah teratasi sebagian
Dx. 2 : Masalah teratasi sebagian
Dx. 3 : Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan dan optimalkan kembali intervensi, rencana
kolaborasi cek BGA lagi dan darah rutin, ureum kreatinin,
GDS, nebulizer masih lanjut, dan lasik lanjut 20 mg/jam
S:-
O:
Keadaan umum lemah, kesadaran soporocoma dengan vital
sign : TD 145/97, HR 130x/menit, SaO2 100%, dan Suhu 38.2
⁰C
GCS masih E1M2VET, pupil miosis 2mm, reflek pupil
terhadap cahaya +/-
Masih terpasang ventilator P SIMV, VT 416, RR 20, 60%,
PEEP + 5
Sekret di mulut dan ET sudah berkurang
Retraksi otot intercosta berkurang, RR 20x/menit
Hasil BGA post koreksi bicnat : PH 7,312; pCO2 27.6; pO2
199,7; HCO3 16,9; BE -8,8 dengan interprestasi Asidosis
Metabolik terkompensasi sebagian
Masih ada suara ronkhi basah di basal paru kanan
Tidak terjadi tanda-tanda peningkatan TIK
Balance cairan : + 1800 cc, urin tidak keluar
A:
Dx. 1 : Masalah teratasi sebagian
Dx. 2 : Masalah teratasi
Dx. 3 : Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan dan optimalkan kembali intervensi, rencana
kolaborasi cek BGA lagi dan darah rutin, ureum kreatinin,
GDS, nebulizer masih lanjut, dan lasik lanjut 20 mg/jam