Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Sejarah Islam Nusantara dalam Kebudayaan Bangsa

Disusun oleh:

1. Huda Pramana 2018008333


2. Vicky Heri Irawan 2018008326
3. Guptagama S.L 2018008327
4. Khusniah 2018008356

Dosen Pengmpu:

ANDHIKA ALVIANTO, M.PD

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2018/2019
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, serta HidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Sebelumnya kami memohon maaf apabila banyak kekurangan
dalam makalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Terimakasih

Yogyakarta, 26 Oktober 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak teori yang menjelaskan mengenai sejarah islam di Nusantara, baik mengenai asal-
usul, waktu, dan para pembawanya. Terdapat teori yang mengatakan bahwa agama Islam
masuk ke nusantara terjadi sejak masa-masa awal perkembangan Islam di sekitar abad ke-7
M / 1 h, dan langsusng dari Arab atau Persia. Namun, ada pula yang megatakan agama islam
masuk ke Nusantara pada abad ke-11 M / 5 H. Bahkan ada yang berpendapat islam masuk ke
Nusantara pada abad ke-13 M dan berasal dari Gujarat atau India.

B. Rumusan Masalah
1. Kapan Islam masuk ke Nusantara?
2. Bagaimana islam masuk ke Nusantara?
3. Apakah islam mempengaruhi kebudayaan bangsa?
4. Budaya apa saja yang dipengaruhi oleh agama Islam?

C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan waktu Islam masuk ke Nusantara
2. Menjelaskan cara islam mauk ke Nusantara
3. Menjelaskan pengaruh islam tehadap kebudayaan bangsa
4. Menyebutkan contoh budaya yang dipengaruhi oleh agama islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH ISLAM MASUK KE NUSANTARA


Ada 4 teori tentang masuknya islam ke Nusantara
1. Teori Gujarat
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan islam dibawa oleh para
pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini
menjelaskan bahwa kedatangangan isla ke Nusantara sekitar abad 13, melalui para
pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.
Teori ini juga di perkuat dengan penemuan makam Sultan Samudrai Pasai, Malik As-
saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje
dan J. Pijnapel.
2. Teori Persia
Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam
masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang bersal dari Persia, bukan dari Gujarat.
Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.
Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke
13, ajaran yang marak saat itu adalah tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai
salah stu penguat.
3. Teori China
Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka
berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui
perantara masyarakat muslim China.
Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke
Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya
islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja
Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China,
dan catatan menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki
pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.
4. Teori Mekah
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para
musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia
pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus,
Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.
Selain itu, si Samudera Pasai madzhab yang terkenan adalah madzhab Syafi’i. Madzhab ini
juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah
digunakannya gelar Al- Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di
Mesir. Teori inilah yang baling banyak mendapat dukungan para toko seperti, Van Leur,
Anthiny H. Johns, t.w Arnold, dan Buya Hamka.
A. CARA MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA
Antara lain dengan cara sebagai berikut
1. Perdagangan
Kesibukan lalu lintas perdangan pada abad ke-7 hingga abad ke-16 membuat para
pedagangang muslim dari Arab,Persia, maupun India turut ikut andil dalam
perdagangan di Nusantara. Proses perdagangan ini menguntungkan, karena raja dan
bangsawan ikut terlibat. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan para
penyiar dakwah dari luar.
2. Hubungan sosial dan politik
Penyebaran Islam melalui hubungan ini ada dua cara, diantaranya:

a). Melalui perkawinan

Para pedagang muslim mempunyai status sosial yang tinggi dibaanding rakyat
setempat. Hal ini menjadi daya tarik bagi para bangsawan untuk menikahkan anaknya
dengan pedagang muslim atau anaknya. Mereka mempunyai keturunan, pada akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah,hingga kerajaan-kerajaan muslim.

b). Jalur politik


Masuk islamnya raja atau bangsawan sangat berpengaruh terhadap keyakinan
yang dianut oleh rakyatnya. Kerajaan islam yang sudah berdiri pun menaklukkan
daerah baru yang belum masuk Islam, atau membantu kerajaan lain dengan syarat
masuk islam. Seperti Raden Patah yang membantu memerangi kerajaan Daha, setelah
menang maka pangeran beserta rakyatnya masuk islam.
3. Pengajaran
Melalui pengajaran ini, ada tiga cara penyebaran ajaran Islam di Indonesia, yaitu :
a). Pendidikan
Pesantren, surau, dan masjis sebagai tempat Islamisasi pendidikan terhadap
masyarakat setempat. Para santri yang telah selesai pendidikannya dari pesantren,
mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ke tempat lain untuk
mengajarkan agama Islam.

b). Kesenian

Para mubalig ikut menyebarkan ajaran Islam melalui kesenian, seperti wayang,
sastra, dan berbagai kesenian lainnya. Misalnya Sunan Kalijaga memainkan wayang
dalam rangka berdakwa. Tentunya kisah Mahabrata dan Ramayana disisipkan ajaran
dan nama-nama pahlawn islam
c). Tasawuf
Kehidupan Mistik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian bagi
kepercayaan mereka. Penyebaran tasawuf Islam ke masyarakat NUSANTARA mudah
diterima.
B. PENGARUH ISLAM TERHADAP KEBUDAYAAN BANGSA
Masuknya agama Islam memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia. Perpaduan kebudayaan lokal dan Islam menghasilkan akulturasi dalam berbagai
bidang kehidupan di Indonesia.
Dengan masuknya islam tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya
sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan tetapi juga
menyangkut prilaku masyarakat Indonesia. Pengaruh kebudayaan islam tercermin pada
berbagai bidang kehidupan masyakat.

C. CONTOH BUDAYA YANG DIPENGARUHI AGAMA ISLAM


1. Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam
dan istana. Masjid adalah tempat ibadahnya orang Islam. Di Indonesia, istilah masjid
biasanya merujuk pada tempat untuk menyelenggarakan shalat jum’at.
2. Aksara dan Seni Sastra
Wujud akulturasi
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau
tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan
Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang
dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda – tanda a, I,
u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf arab berkembang menjadi
seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan atau ukiran.
Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni
sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Budha dan sastra Islam yang
banyak dapat pengaruh Persia.

Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:


a. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh
sejarah.
b. Babat adalah kisah rekaan pujangga keraton sehingga sering dianggap sebagai
peristiwa atau tokoh sejarah.
c. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf.
d. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena berbentuk kitab
yang berisi ramalan-ramalan, kejadin dan penentuan hari bai/ buruk.
3. Sistem pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk ke Indonesia, sudah berkembang
pemerintahan yang bercorak Hindu dan Budha. Sistem pemerintahan yang bercorak
Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti hanya para walidan apabila rajanya
meninggal tidak lagi di makam-kamkan di Candi tetapi dimakamkan secara islam.
4. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia sudah mengenal kalender Saka. Dalam
kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage,
dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan
kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan seperti tahun
hijriah. Nama-nama bulan yang digunakan adalah 12, sama dengan penanggalan
Hijriyah.

Demikian pula, nama-nama bulan mengacu pada bulan arab yaitu

1. Sura (Muharram),
2. Sapar (Safar),
3. Mulud (Rabi’ul Awal),
4. Bakda Mulud (Rabi’ul Akhir),
5. Jumadilawal (Jumadil Awal),
6. Jumadilakir (Jumadil Akhir),
7. Rejeb (Rajab),
8. Ruwah (sya’ban),
9. Pasa (Ramadhan),
10. Sawal (Syawal),
11. Sela (Dzulqaidah)
12. Besar (Dzulhijjah).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak teori yang menyatakan tentang masuknya agama Islam ke Nusantara, teori-teori
tersebut dibat berdsarkan masing-masing bukti tentang awal mula masuknya Islam ke
Nusantara.
Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan yang ada di Nusantara.
Sebelumnya, kebuyaan di Nusantara adalah kebudayaan yang bercorak Hindu-Budha.
Namun setelah masuknya Islam, berdirilah kerajaan-kerajaan islam yang menjadikan
kebudayaan Islam tersebut mengalami akulturasi dengan kebudayaan yang ada di
Nusantara. Kebudayaan tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Daftar pustaka

http://sitimapmap.blogspot.com/2015/08/makalah-perkembangan-kebudayaan
-dan_23.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/4-teori-masuknya-islam-ke-
nusantara%3fhs_amp=true/espv=1
http://www.wartanusantara.id/2016/10/cara-masuknya-islam-ke-nusantara.html?m=1
http://falah-kharisma.blogspot.com/2016/03/pengaru-kebudayaan-islam-di-
indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai