PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkomunikasi adalah hal yang penting dalam hubungan antara manusia, bahkan
di masa kini, komunikasi sangat menentukan sukses tidaknya seseorang dalam
segala sisi kehidupan. Rasulullah SAW adalah seorang komunikator yang handal.
Seorang teladan luar biasa yang sepantasnya kita tiru semua perbuatan dan
perkataanya.
Komunikasi sebagai aktivitas sosial, tidak saja menjadi jembatan untuk para
pengambil kebijakan di tingkat pemerintah, tetapi juga dalam tataran yang lebih
rendah.
Yang kita tahu fungsi komunikasi adalah untuk saling memberikan informasi.
Selain dari itu komunikasi juga memberikan dampak yang luar biasa untuk
kehidupan.
Komunikasi yang telah dianjurkan oleh Rasulullah sudah terangkan dalam
haditsnya.
Tujuan
1. Mengetahui komunikasi yang dianjurkan Rasul
2. Mengetahui kisah kisah komunikasi Rasul
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara garisbesar dapat dikatakan sebagai proses penyampaian
informasi dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan). Pengirim
dan penerima dapat berupa perorangan atau lembaga. Informasi yang disampaikan
dapat berupa berita, ide, pesan, gagasan, kesan, atau maksud lainnya.)
Komunikasi yang ada pada pandangan Islam begitu luas, tidak hanya
memeperhatikan komunikasi pada sang pencipta saja atau Allah tetapi komunikasi
juga harus dijalin dan dijaga dengan manusia dan lingkungan.
Komunikasi di bagi menjadi 2, yaitu
- Komunikasi Intrapersonal
- Komunikasi Interpersonal.
Komunikasi Intrapersonal ialah komunikasi kepada diri sendiri, maksudnya ialah
komunikasi yang dilakukan dengan tujuan memberi motivasi kepada diri sendiri.
Komunikasi ini dilakukan dengan cara berdoa itu salah satunya.
Komunikasi Interpersonal yaitu komunikasi yang dilakukan dengan seseorang,
kelompok, masyarakat dan lain sebagainya. Dilakukan bertujuan untuk memberi
dan menerima informasi, saling menghibur dan lain sebagainya.
2
C. Cara Rasul berkomunikasi
Selalu tersenyum dan menampakkan wajah ceria saat berhadapan dengan
lawan bicaranya, merupakan salah satu cara Rasul dalam berkomunikasi dengan
siapa saja, kaya atau miskin, pejabat atau budak. Dengan cara seperti itu Rasul
menunjukkan bahwa dengan senyum komunikasi serumit apapun bisa diatasi.
Senyum juga menunjukkan kasih sayang, serta ramah tamah.
Dalam proses pelaksanaannya di lapangan, Rasulullah SAW selalu tersenyum
dan menampakkan wajah ceria saat berhadapan dengan lawan bicaranya. Gaya
bicaranya sangat santun dan lemah lembut, jelas, serta mudah dipahami. Aisyah
r.a. berkata; “Rasulullah tidaklah berbicara seperti yang biasa kamu lakukan (yaitu
berbicara dengan nada cepat). Namun beliau berbicara dengan nada perlahan dan
dengan perkataan yang jelas dan terang lagi mudah dihafal oleh orang yang
mendengarnya.” (HR. Abu Daud).
Komunikasi Rasulullah tidak hanya dengan lisan, namun juga dengan
komunikasi amal perbuatan dengan memberikan teladan yang baik. Beliau juga
selalu berpenampilan baik dan menarik. Sehingga dapat dengan mudah menarik
perhatian orang lain.
3
kalangan Anshar yang berani itu. Lelaki ini kemudian berkata, “Tapi, aku lebih
membutuhkannya melebihi Rasulullah. Aku ingin menjadikannya sebagai kafanku
kelak, pada saat aku meninggal dunia.”
Rasulullah saw. bersama para sahabat melewati beberapa waktu yang sulit karena
kefakiran, kelaparan, dan kebutuhan yang tak terpenuhi. Ini terus berlangsung
pada saat Rasulullah saw. mengalami kevakuman wahyu. (HR Ahmad).
Dari kisah Dalam islam, komunikasi yang baik tidak hanya ditinjau dari satu
aspek, melainkan secara menyeluruh dari segala aspeknya. Nabi Muhammad Saw.
bersama para sahabat mencontohkan kepada kita bagaimana mereka
mengendalikan keangkuhan dan keegoisan untuk saling berbagi.
4
‘Tenangkanlah dirimu! Sesungguhnya aku bukanlah seorang raja. Aku hanyalah
putra seorang wanita yang biasa memakan dendeng’.” (HR. Ibnu Majah).
Dari riwayat tersebut kita bisa simpulkan bahwa Rasul adalah orang yang sangat
rendah hati dengan siapa pun tidak menunjukkan kalau beliau seorang Rasul yang
ditakuti.
Dalam berkomunikasi pun kita harus meniru apa yang diajarkan Rasul
harus selalu rendah hati. Mendengarkan baik baik, menanggapi dengan kata-kata
yang baik pula.
5
untuk mengatakan rasa cintanya kepada istrinya. Dengan begiru komunikasi
berumah tangga akan berjalan baik. Ini yang kita tiru sebagai sepasang suami istri.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua manusia
maka dipertegas dalam Al-Qur'an pada surat Al-Hajj serta dalam Hadits
“Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta” (QS. Al-Hajj:30).
“Dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik” (QS. Al-
Baqarah:83).
“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal (intelektualitas) mereka”
(H.R. Muslim).
Komunikasi sangat berpengaruh terhadap kelanjutan hidup manusia, baik
manusia sebagai hamba, anggota masyarakat, anggota keluarga dan manusia
sebagai satu kesatuan yang universal. Seluruh kehidupan manusia tidak bisa lepas
dari komunikasi. Dan komunikasi juga sangat berpengaruh terhadap kualitas
berhubungan dengan sesama. Komunikasi Islam adalah proses komunikasi atau
proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi dalam Islam. Islam menganjurkan dalam berkomunikasi baik lisan
maupun perbuatan hendaknya berpegang kepada Al-Qur’an dan Hadits. Agar
komunikasi yang dilakukan efektif dan selalu berdampak baik.