Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dari komubikator kepada komunikan untuk
mendapatkan sebuah informasi, menyampaikan pesan, mengeksprrsikan emosi,
penyaluran budaya dan lain sebqgainya.
Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya,
komunikasi yang ditujukan pada orang atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah
pertukaran kebudayaan. Saling berkomunikasi menunjukkan jati diri kemanusiaannya.
(Sistem komunikasi, nurudin, hal 49)
Kebudayaan terwujud karena adanya komunikasi yang dilakukan setelah sebelumnya
ada suatu gagasan yang dikeluarkan oleh pemikiran individu-individu.
Hubungan didirikan karena adanya konsep, gagasan yang kemudian di diskusikan
dengan komunikasi yang baik. (Sistem komunikasi, nurudin, hal 52)
Kebudayaan dan komunikasi juga di dukung oleh ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu
pengetahuan dan wawasan kebudayaan dan komunikasi tidak akan berjalan dengan
lancar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
2. Apa yang dimaksud dengan atribut kebudayaan serta prosesnya?
3. Apa saja faktor penghambat komunikasi antar budaya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebudayaan.
2. Untuk mengetahui atribut kebudayaan serta prosesnya
3. Untuk mengetahui faktor penghambat komunikasi antar budaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan
Suatu set dari sikap, perilaku, sifat, simbol-simbol yang dimiliki bersama oleh orang-
orang dan biasanya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. (Psikologi
lintas budaya, Sarlito W. Sarwono, hal 45)
Manusia tidak lahir dengan membawa budayanya, melainkan budayanya yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Maksud budaya itu sendiri ialah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur rumit,
termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, bangunan dan karya
seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek kebudayaan turut menentukan perlilaku komunikatif.
(Http : //id.m.wikipedia.org/wiki/budaya)
Kata budaya berasal dari bahasa sansekert, budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi
yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang manapun dan tidak
hanya mengenai sebagian cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap
lebih tinggi atau lebih diinginkan. Tiap memiliki kebudayaan, bagaimanapun
sederhananya kebudayaan itu, dan setiap manusia adalah makhluk berbudaya. Dalam
arti mengambil bagian dari dalam suatu kebudayaan. (Pokok-pokok antropologi
budaya, T.O. Ihromi, yayasan obor Indonesia, hal 18)

Lalu proses enkulturasi juga mempengaruhi orang untuk bisa mengaktifkan suatu atribut
kebudayaan. Proses enkulturasi sendiri adalah proses seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup
dalam kebudayaannya. Jika seroang tidak dapat menyesuaikan diri pada ada dan perarturan yang
hidup dalam kebudayaannya, maka bisa dipastikan proses sosialisasi awal yang sempurna tidak
dapat tertransmisi dengan sempurna. Jika saya melihat dari contoh kasus beberapa teman kelompok
saya, dalam keluarga mereka seringkali proses enkulturasi tidak berjalan dengan sempurna
bahkan mandekkarena ada mereka gagal mensejajarkan kehidupan mereka sekarang ini dengan
kebudayaan asli mereka.

Asimilasi dan Alkuturasi

            Dewasa ini saya sering sekali menemukan dua kebudayaan yang bertemu dalam satu keluarga
dibawah payung ikatan pernikahan. Namun, permasalahannya dua kebudayaan yang bertemu ini
seringkali memunculkan kebudayaan baru di dalamnya. Tapi tidak menutup kemungkinan ada satu
kebudayaan yang tetap bertahan atau kedua kebudayaan tetap berjalan dengan sendiri-sendiri.

            Masalah yang sering muncul adalah dominansi suatu kebudayaan terhadapa suatu
kebudayaan lainnya dalam suatu keluarga. Hal ini biasa dikatakan sebagai asimilasi. Jika kita melihat
dari efektivitasnya, asimilasi suatu kebudayaan dalam suatu keluarga tidaklah perlu terjadi,
dikarenakan akan ada satu kesenjangan sosial tentang suatu kebudayaan dalam satu keluarga.

            Seharusnya dalam satu keluarga harus ada akulturasi kebudayaan. Akulturasi sendiri
merupakan proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
itu sendiri. Hal ini adalah proses yang efektif dalam satu keluarga. Karena selain tidak menghilangkan
kebudayaan masing-masing, proses ini juga dapat memperkaya khasanah budaya dikarenakan ada
satu atirbut kebudayaan baru dari hasil akulturasi tersebut.

            Secara garis besar, esensi kebudayaan yang bersifat statis haruslah dipertahankan
keberadaannya. Karena, esensi kebudayaan ini merupakan nadi dari suatu keberlangsungan
kebudayaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai