Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

KARAKTERISTIK DIODA

Disusun oleh:

ABDUL AZIZ

LT-2E

3.39.19.0.01

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2020
PERCOBAAN 2
KARAKTERISTIK DIODA

1. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah selesai melalukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. menggambarkan karakteristik dioda bias maju dan bias mundur
2. menentukan tegangan lutut
3. menggambarkan garis beban dioda

2. Teori Pendukung

Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri dari pertemuan


semikonduktor jenis P dan semikonduktor jenis N ( P-N Junction ). Elektroda yang
dihubungan dengan material jenis P disebut anoda dan yang dihubungkan dengan material
jenis N disebut katoda
Kontruksi dan simbol dioda seperti pada gambar berikut :

Gb. 2.1 Konstruksi dan Simbol Dioda

Dioda akan mengalirkan arus ( konduksi ) jika diberi bias maju ( forward ) yaitu anoda
mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif. Sebaliknya jika diberi bias
mundur ( reverse ) yaitu anoda mendapat tegangan negatif dan katoda mendapat tegangan
positif , maka dioda akan mempunyai resistansi tinggi, sehingga dioda tidak konduksi.
Dioda dapat dipergunakan sebagai saklar elektronik, karena pada saat dioda diberi bias
maju akan terjadi aliran arus ( saklar menutup ) dan apabila diberi bias maju arus tidak akan
mengalir ( seperti saklar yang terbuka ). Keadaan ini hanya terjadi pada dioda yang ideal,
pada kenyataannya dioda akan konduksi jika diberi tegangan maju 0.7 V untuk silikon dan
0,2 untuk germanium. Tegangan ini disebut Tegangan tegangan Dadal ( Breakdown )
.Setelah mencapai tegangan ini setiap kenaikan tegangan akan mengakibatkan kenaikan arus
yang cukup besar.

Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristi Dioda
Karakteristik Dioda

Bila harga Vs diubah, maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita mempunyai
Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga arus ID dan VD dapat
ditentukan sebagai berikut :

Vs = Vab + ( I.RL ) atau I = - ( Vab/RL) + ( VD/RL )

Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka akan didapat
garis lurus dengan kemiringan ( I/RL ). Garis ini disebut garis beban ( Load Line ) , seperti
ditunjukkan pada gambar berikut :
Gb. 2.4. Kurva Karakteristik Dioda dan Garis Beban
Pada Gambar di atas garis beban memotong sumbu V dioda pada harga Vs yaitu bila
arus I = 0 , dan memotong sumbu I pada harga Vs/RL. Titik potong antara karakteristik statik
dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan
mengubah harga Vs kita akan mendapatkan garis – garis beban sejajar seperti pada gambar di
atas.

3. Peralatan dan bahan


1. 1 buah sumber tegangan DC
2. 2 buah multimeter
3. 1 buah resistor 220 ohm , 100 ohm
4. 1 Buah dioda IN 4001 , IN4002

4. Diagram Rangkaian

Gb. 2.5 Dioda bias maju 2.6 Dioda bias Mundur

5. Langkah Percobaan

1. Rangkailah dioda seperti pada gambar 2.5


2. Pastikan Posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya
dan catu daya pada kondisi minimum.
3. Hidupkan Catu daya, naikkan tegangan Catu Daya ( Vs ) dari 0 Volt
sampai dengan 5 Volt dengan penambahan 0.2 Volt . Ukur Arus dan Tegangan
dioda serta tegangan Beban , catat hasil pengukuran pada tabel 2.1 untuk setiap
harga Vs.
4. Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum.
5. Ubah rangkaian dioda seperti pada gambar 2.6
6. Naikkan tegangan catu daya, sehingga tegangan dioda VAB sesuai
dengan tabel 2.2
7. Catat penunjukkan ammeter untuk setiap kenaikan tegangan dan catat
pada tabel 2.2.
8. Kembalikan Pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan
semua peralatan.
9. ulangi langkah 1 – 8 untuk dioda germanium.

6. Lembar Kerja

Tabel. 2.1. Pengukuran 1 Dioda dioda Silikon Bias Maju (Tahanan 220Ω)
Vs[V] 0.2 0.4 0.6 0.8 1 3 5 7
Id[mA] 0,0002 0,0004 0,0675 0,707 1,519 10,39 19,41 28,45
Vd[ V ] 0,2 0,4 0,585 0,6459 0,665 715,6 0,7318 0,7417
VRL 43,99 99,37 x10-6 0,01485 0,154 0,334 2,284 4,268 6,258
[V] x10-6
Id=VRL/ 0,2 x10-3 0,452 x10-3 0,0675 0,707 1,519 10,39 19,41 28,45
RL

Gambar Data 1 Tabel 2.1 Tegangan 0,2V


Gambar Data 2 Tabel 2.1 Tegangan 0,4V

Gambar Data 3 Tabel 2.1 Tegangan 0,6V

Gambar Data 4 Tabel 2.1 Tegangan 0,8V

Gambar Data 5 Tabel 2.1 Tegangan 1V


Gambar Data 6 Tabel 2.1 Tegangan 3V

Gambar Data 7 Tabel 2.1 Tegangan 5V

Gambar Data 8 Tabel 2.1 Tegangan 7V

Tabel 2.2. Pengukuran 2. Dioda silikon bias mundur (Tahanan 220Ω)


VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID[ V ] 1 x10-6 2 x10-6 5 x10-6 10 x10-6 15 x10-6 20 x10-6 25 x10-6 30 x10-6
RD=VAB/ID (Ω) 106 106 106 106 106 106 106 106

Gambar Data 1 Tabel 2.2 Tegangan 1V


Gambar Data 2

Gambar Data 3 Tabel 2.2 Tegangan 5V

Gambar Data 4 Tabel 2.2 Teganagn 10V

Gambar Data 5 Tabel 2.2 Tegangan 15V


Gambar Data 6

Gambar Data 7 Tabel 2.2 Tegangan 25V

Gambar Data 8 Tabel 2.2 Tegangan 30V

Tabel. 2.3. Pengukuran 1 Dioda dioda Silikon Bias Maju (Tahanan 100Ω)
Vs[V] 0.2 0.4 0.6 0.8 1 3 5 7
Id[mA] 0,2 x10-3 0,452 x10-3 85,84 x10-3 1,368 3,152 22,64 42,48 62,39
Vd[ V ] 0,2 0,4 0,5914 0,6632 0,6848 0,7358 0,7521 0,762
VRL [ V ] 20 x10-6 45,19 x10-6 0,0085 0,1368 0,3152 2,264 4,248 6,238
Id=VRL/RL 0,2 x10-3 0,452 x10-3 85,84 x10-3 1,368 3,152 22,64 42,48 62,39

Gambar Data 1 Tabel 2.3 Tegangan 0,2V


Gambar Data 2 Tabel 2.3 Tegangan 0,4V

Gambar Data 3 Tabel 2.3 Tegangan 0,6V

Gambar Data 4 Tabel 2.3 Tegangan 0,8V

Gambar Data 5
Gambar Data 6 Tabel 2.3 Tegangan 3 v

Gambar Data 7 Tabel 2.3 Tegangan 5V

Gambar Data 8 Tabel 2.3 Tegangan 7V

Tabel 2.4. Pengukuran 2. Dioda silikon bias mundur (Tahanan 100Ω)


VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID[ V ] 1 x10-6 2 x10-6 5 x10-6 10 x10-6 15 x10-6 20 x10-6 25 x10-6 30 x10-6
RD=VAB/ID (Ω) 106 106 106 106 106 106 106 106

Gambar Data 1 Tabel 2.4 Tegangan 1V

Gambar Data 2 Tabel 2.4 Tegangan 2V

Gambar Data 3
Gambar Data 4

Gambar Data 5 Tabel 2.4 Tegangan 15V

Gambar Data 6 Tabel 2.4 Tegangan 20V

Gambar Data 7 Tabel 2.4 Tegangan 25V


Gambar Data 8 Tabel 2.4 Tegangan 30V

7. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan Bias Maju dapat dilihat bahwa ketika dioda mendapat
tegangan 0,2 hingga 7 Volt pada bias maju, dioda mengalirkan arus yang sangat kecil
yaitu dari 0-0,7 mA. Ketika tegangan dinaikkan menjadi 1 V arus yang mengalir naik
secara signifikan menjadi 1,519 mA dan terus naik ketika tegangan dinaikkan. Hal ini
menunjukkan bahwa dioda silikon memiliki tegangan lutut pada kisaran 0,7 V yaitu
tegangan dimana arus mulai bertambah cepat. Pada percobaan selanjutya menunjukkan
karakteristik dioda pada bias mundur. Ketika dioda mendapat tegangan yang terbalik, maka
dioda tersebut akan bersifat menghambat sehingga arus yang mengalir akan sangat kecil.
Berdasarkan perhitungan, nilai resistansi dioda pada bias mundur sangat besar. Dalam
percobaan ini nilai hambatan dioda pada bias mundur mencapai 10 6 Ω
8. Kesimpulan
1. Dioda silikon memiliki tegangan lutut mendekati 0,7 V. Sedangkan sebuah dioda
germanium, mempunyai tegangan lutut sekitar 0.3 V.
2. Karakteristik dioda dapat diperoleh dengan mengukur tegangan dioda (Vd) dan arus
yang melalui dioda (Id).
3. Untuk dioda silikon,setelah mencapai tegangan 0.7 volt ,setiap kenaikan tegangan
arus naik cukup besar .
4. Dioda akan mengalirkan arus bila diberi beda potensial dimana kaki anoda lebih
positif dari katodanya.
5. Dalam keadaan bias maju arus pada dioda akan naik secara signifikan.
9. Daftar Pustaka’
1. www.physics.udel.edu/~nowak/phys645/EWB_tutorial.pdf
2. https://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-dioda/

10. Tugas dan Pertanyaan.


1. Hitung arus dioda ID = VRL/RL ?
2. Dari hasil pengukuran gambarkan karakteristik dioda pada kertas grafik
Buatlah garis beban untuk Vs = 1.5 V ?
3. Dari kurva karakteristik hitunglah resistansi dinamisnya ?
4. Berapa tegangan lutut dioda Si dan Ge ?

Jawaban
1. Pada bias maju
Saat Vs = 1 Volt
VRL = 0.334 mV
RL = 220
Maka ID = VRL / RL
= 0.334 / 220
= 1,519 mA

2. Id = 3,68 mA
Vd = 0,688 V
VRL = 0,811 V
VRL 0,811
Id = = =3,687 mA
RL 220
Kurva Dioda Bias Maju Tegangan 1,5V dengan hambatan 220 ohm

3.
VAB [V] 1 2 5 10 15
ID[ V ] 1 x10-6 2 x10-6 5 x10-6 10 x10-6 15 x10-6
RD=VAB/ID (Ω) 106 106 106 106 106
4. Tegangan dimana arus mulai bertambah cepat dinamakan tegangan lutut
dioda. Untuk dioda silikon tegangan lutut sama dengan potensial barier,
mendekati 0,7 V. Sedangkan sebuah dioda germanium, mempunyai tegangan
lutut sekitar 0.3 V. Dioda merupakan komponen nonlinier. Dibawah 0,7 V, dioda
mempunyai sedikit arus. Hanya setelah diatas 0,7 V arus meningkat dengan
cepat. Hal ini cukup berbeda dari resistor pada umumnya dimana arus meningkat
sebanding dengan kenaikan tegangannya. Perbedaan ini karena dioda
mempunyai potensial barier yang dihasilkan oleh lapisan kosong (depletion
layer)

Anda mungkin juga menyukai