LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kimia Fisika
Yang diampu oleh Dr. H. Yahmin, S.Pd., M.Si dan Muhammad Fajar Marsuki, S.Pd., M.Sc.
Disusun Oleh :
Akhmad Khabibulloh Amir (190351620475)
Meirna Rahayu (190351620427)
Offering B Angkatan 2019
D. DATA PENGAMATAN
No Pengamatan Nilai
.
1 Massa Air 103, 3 gram
2 Massa Erlenmeyer Kosong 78,7 gram
3 Massa Erkenmeyer + Air 182 gram
4 Suhu Penangas Air 92 °C E. ANALISIS
5 Erlenmeyer + Alumunium 79,4 gram DATA
Foil + Karet Gelang
6 Tekanan Udara 740 8mmHg
7 Suhu Ruangan 28° C
8 Massa Erlenmeyer + 79,8 gram
Alumunium Foil + Karet +
Kloroform (setelah dari
desikator)
9 Massa Kloroform 0,4 gram
10 Volume Kloroform 5 mL
Bobot Erlenmeyer + alumunium foil + karet gelang = 79,4 gram
Massa Erlenmeyer + alumunium foil + karet +kloroform = 79,8 gram
Massa kloroform = 0,4 gram
Massa Erlenmeyer + air = 182 gram
Massa Erlenmeyer kosong = 78,7 gram
Massa air = 103,3 gram
Massa jenis air (ρair) = 0,99655 g/mL
Volume air m 103,3 g
¿ = =103,66 mL
ρair 0,9965 g/mL
ρRT
Mr=
P
F. PEMBAHASAN
Percobaan ini merupakan percobaan tentang penentuan berat molekul
berdasarkan kerapatan gas. Percobaan ini memiliki tujuan agar dapat
menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap dengan cara
mengukur kerapatan uap dari senyawa tersebut, serta agar dapat
mengaplikasikan persamaan gas ideal dalam suatu percobaan. Percobaan ini
merupakan alternative lain dari metode penentuan berat molekul berdasarkan
kerapatan gas dengan alat victor meyer. Persamaan gas ideal dan kerapatan gas
dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa.Senyawa yang
dipakai pada praktikum ini adalah kloroform karena senyawanya mudah
menguap menjadi gas.
Percobaan ini diawali dengan mencari massa dari Erlenmeyer ,
alumunium foil dan karet. Setelah ditimbang dengan neraca analitik, ditemukan
massa total dari ketiga benda tersebut yaitu sebesar 79,4 gram. Diletakkannya
cairan volatil 5 mL pada gelas ukur ke dalam erlenmeyer. Kemudian labu
erlenmeyer dengan aluminium foil dan mengencangkan serta di ikat
menggunakan karet gelang. Kemudian labu erlenmeyer dimasukkan dalam
penangas air yang di dididihkan. Dibiarkan cairan dalam labu erlenmeyer
menguap semuanya dan mencatat suhu air dalam penangas air sebesar 92 °C.
Labu erlenmeyer di keluarkan dari penangas air dan didinginkan dalam suhu
kama lalu kita timbang erlenmeyernya untuk mencari apakah ada perubahan
massa setelah direbus di dalam air .
Setelah di timbang ditemukan massa nya yaitu sebesar 79,8 gram.
Sehingga dapat diketahui nilai bobot dari kloroform yaitu sebesar 0,4 gram.
Selanjutnya dikeringkan bagian luar labu erlenmeyer lalu menimbang kembali
erlenmeyer beserta aluminium foil. bobot dari Erlenmeyer yang berisi air
Setelah ditimbang sebesar 182 gram. Selanjutnya adalah mencari nilai bobot dari
Erlenmeyer kosong, yang setelah ditimbang memiliki bobot sebesar 78,7 gram.
Maka dapat diketahui bobot dari air, yaitu sebesar 116,11 gram.
Kemudian menentukan volume labu erlenmeyer dengan
menambahkan air kedalam erlenmeyer. Selanjutnya kita dapat menghitung nilai
dari volume air dengan cara membagi antara nilai massa air dengan massa jenis
air. Menurut (Sosrodarsono, 1976), massa jenis air adalah sebesar 0,99655
g/mL, sehigga nilai volume air adalah sebesar 103,66 mL. air ini memiliki sifat
yang sama dengan udara, yaitu memiliki kecenderungan untuk memenuhi
ruangan secara keseluruhan. Sehingga dapat dianggap bahwa nilai volume air
bernilai sama dengan nilai volume udara dalam erlenmeyer yaitu sebesar
0,10366 L.
Data dari volume gas ini, dapat digunakan untuk mencari nilai dari massa
jenis kloroform, yaitu dengan cara membagi nilai bobot kloroform dengan
volume udara. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai massa
jenis kloroform sebesar 3,86 g/L. Penangas air yang digunakan untuk percobaan
ini memiliki suhu sebesar 920 C; atau saat dikonversikan ke satuan Kelvin
bernilai sebesar 365 K. tekanan udara pada saat percobaan ini dilakukan sebesar
740 mmHg = 0,974 atm. Dari semua data ini dapat dicari nilai massa relative
ρRT
molekul dari kloroform, yaitu dengan rumus Mr = ; rumus ini didapatkan
P
dari persamaan gas ideal, (Respati, 1992). sehingga dengan rumus tersebut
didapatkan nilai massa molekul relative senyawa kloroform sebesar
118,61 g/mol.
Pada praktikum ini kloroform di ubah menjadi gas maka sesuai dengan
sifat kloroform yang mudah berubah kerapatannya. Pada saat kloroform
berubah, gas yang terdapat didalam Erlenmeyer akan memenuhi seluruh volume
wadah dan akan berhenti ketika tekanan diluar dan didalam Erlenmeyer sama.
sehingga dapat dicari nilai dari massa molekul relative suatu zat tersebut.
Menurut data hasil percobaan, nilai massa molekul relative senyawa kloroform
ini sebesar 118,61 gr/mol. Data ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Menurut
(Srebnik, 2001), massa jenis kloroform adalah sebesar 119,5 g/mol. Adanya
ketidaksesuaian perhitungan dengan teori disebabkan karena faktor tidak semua
cairan kloroform yang menguap, kembali mengembun setelah di dinginkan
akibatnya akan mengurangi massa udara yang dapat masuk kembali.
Ketidakakuratan data ini dapat disebabkan karena adanya ketidaktepatan
pengamatan pada saat cairan telah menguap semua atau belum, sehingga dapat
berpengaruh terhadap penghitungan. Apabila masih terdapat cairan yang belum
menguap atau masih terisi di dalam erlenmeyer, maka akan dapat menyebabkan
adanya kesalahan penghitungan massa jenis gas dan akhirnya berdampak pada
kesalahan dalam penghitungan berat molekul.
G. KESIMPULAN
1. Suatu senyawa memiliki BM (berat molekul) yang mudah menguap atau
yang disebut dengan senyawa volatile, pada percobaan ini menggunakan
senyawa kloroform. Berat molekul senyawa kloroform dapat ditentukan
dengan cara mengukur kerapatan uap dari senyawa tersebut menggunakan
persamaan rumus gas ideal dengan berdasarkan pengukuran massa jenis gas
PV = nRT yang diturunkan menjadi Mr=ρRT / P. Berdasarkan data hasil
percobaan, didapatkan nilai massa molekul relative klorofom adalah sebesar
118,61 g/mol.
2. Persamaan rumus gas ideal dalam suatu percobaan dapat diaplikasikan untuk
menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap.
PV=nRT
P V = (m/Mr) R T, dengan ρ=m/V maka
P Mr = (m/V) R T
ρRT
Mr=
P
Ket:
P = tekanan gas (mmHg) R = tetapan gas ideal (0,082 L atm/mol K)
V = volume gas (L) ρ = massa jenis gas (kg/m3)
T = suhu (K) Mr = massa molekul relative
H. DAFTAR PUSTAKA
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H. 1980. Ilmu Kimia Untuk
Universitas. Jakarta: Erlangga.
Tim Dosen Kimia. 2008. Kimia Dasar. Makassar: UPT MKU Universitas
Hasanuddin.