Al Khawarizmi - Persia
Selain itu juga banyak lagi ilmu pengetahuan yang dipelajarinya dalam
bidang matematika. Serta menghasilkan konsep matematika yang begitu
populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Abu Ali Hussein bin Abdillah bin Hassan bin Ali bin Sina, yang dikenal
dengan sebutan Ibnu Sina atau Avicenna. Menguasai berbagai ilmu seperti
hikmah, mantik dan matematika dengan berbagai cabangnya, merupakan
Ilmuwan Islam yang paling berpengaruh selanjutnya. Semasa hidupnya Ibnu
Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab, diantara buku buku dari salah
yang ditulis, Kitab Al Syifa dalam filsafah dan Al qanun dalam ilmu
kedokteran dikenal sepanjang masa. Yang membahasa ilmu filsafah, mantik,
matematika, ilmu alam dan ilahi hayat. Mantik Al Syifa saat ini dikenal
sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantik islami.
Sementara kitab Al qanun saat ini menjadi rujukan utama dan paling otentik
dalam ilmu kedokteran. Selain itu Ibnu Sina juga mengembangkan ilmu
Karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan.
Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan
pengertian masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah
keilmuan dunia.
Selain itu juga Jabir Ibnu Hayyan menemukan larutan aqua regia, yaitu
dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat, untuk melarutkan
emas. Jabir Ibnu Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di
bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta
pencegahan karat. Dan Jabir Ibnu Hayyan jugalah yang pertama
mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.
4. Al Biruni - Persia
Sejarah optik mencatat, ibnu haitham sebagai bapak ilmu optik yang mengurai
bagaimana kerja mata 'mencerna' penampakan suatu obyek. Nama lengkap
ilmuwan ini adalah Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham. Ia adalah
seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
7. Ar-Razi - Iran
Dan ilmuwan islam yang paling berpengaruh yang terakhir adalah Ar-Razi atau
dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang telah
mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Ar-Razi juga diketahui
sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar
dalam islam.