Anda di halaman 1dari 8

SMK3

PEMAHAMAN DASAR SMK3 & REGULASINYA


1. Dasar hukum :
a. UUD 1945 ps 27 ayat 2 (tiap WN berhak atas pekerjaan & penghidupan yang layak)
b. UU 13/2003
- ps 86 (pekerja berhak memperoleh perlindungan atas K3)
- ps 87 (ay.1 ay. 2 setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi
dgn SM perusahaan, ketentuan mengenai penerapan SMK3 diatur dengan
peraturan pemerintahPP 50/2012)
- pelanggaran ps 87 dikenakan sanksi administratif : teguran, peringatan tertulis,
pembatasan/pembekuan kegiatan usaha, pembatalan persetujuan, pembatalan
pendaftaran, penghentian sementara Sebagian/seluruh alat produksi,
pencabutan ijin
c. PP 50/2012 (penilaiannya bersertifikat)
- Batang tubuh
- Bagian penjelasan pasal
- Lampiran I : prinsip dasar SMK3
- Lampiran II : elemen, sub elemen, kriteria audit
- Lampiran III : standar format laporan audit SMK3
Turunan dari SMK3 (tidak bersertifikat) :
- Permenaker 26/2014 ttg penilaian SMK3
- Permen PU 5/2013 SMK3 konstruksi
- Permen ESDM 38/2014 SMK pertambangan
- Permenkes 48/2016 (perkantoran), 70/2016 (pabrik), 66/2016 (RS)
- Permenhub 69/2018 (SMKP)
- PP 50/2012 ps 5 ay 2, perusahaan wajib SMK3
2. Perusahaan wajib SMK3
a. Mempekerjakan >100 orang di tempat kerja
b. Mempunyai potensi bahaya tinggi (mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa,
terganggunya proses produksi, pencemaran lingkungan, perusahaan tambang &
migas)
Potensi bahaya besar  peledakan, kebakaran, keracunan, penyinaran radioaktif,
bahan kimia dengan jumlah melebihi NAK
c. Jika perusahaan tidak termasuk 2 kategori di atas maka berdasar Permenaker
26/2014 pasal 3 : harus ada pemeriksaan dan pengujian dari pengawas
ketenagakerjaan setempat  bisa dari perusahaan sendiri yang mengajukan (melalui
konsultasi dengan PJK3)/dari pengawas langsung ketika sidak
3. Implementasi SMK3 : PDCA
a. Plan :
- Penetapan kebijakan K3  komitmen yang harus dibuat perusahaan, terdiri dari
kebijakan K3 (tujuan, kepatuhan regulasi, continuous improvement) dan
kebijakan khusus (peraturan2 lain, misal : dilarang merokok, dilarang
menggunakan peledak, dll)
- Perencanaan K3  tujuan sasaran, HIRA, SOP (manual, prosedur, instruksi kerja,
formulir)
b. Do :
- Pelaksanaan rencana K3  menyediakan SDM, sapra
c. Check :
- Pemantauan dan evaluasi kinerja K3  pemeriksaan, pengujian, pengukuran
d. Act :
- Peninjauan & peningkatan kinerja SMK3  tinjauan manajemen (per 6 bulan/1
tahun)
4. Prosedur audit :
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
- Rapat pembukaan
- Mengumpulkan bukti : wawancara, dokumentasi, rekaman2, pengamatan kondisi
& kegiatan
- Membuat laporan
- Menutup
d. Pembuatan laporan
e. Tindak lanjut

PRINSIP DASAR SMK3 PP NO 50 TAHUN 2012


1. Penetapan kebijakan K3
a. Mengacu :
- Telaah awal (mengetahui kondisi/posisi/tingkat pelaksanaan K3 dan pemenuhan
K3)
- IBPRP/HIRADC
b. Isi pokok
- Usaha pencegaham KK & PAK
- Kepatuhan regulasi
- Perbaikan berkelanjutan
c. Isinya dikonsultasikan dengan pekerja terlebih dulu melalui rapat P2K3/rapat serikat
pekerja, dibuktikan dengan absensi, foto, dll
d. Kemudian disahkan oleh direktur, lalu disosialisasikan melalui website, id card, safety
talk, safety meeting, dll
e. Setelah setahun harus ditinjau ulang
f. Perusahaan membuat kebijakan kekhususan : dibuat oleh masing2 tempat
kerja/cabang perusahaan, berisi aturan main di tempat kerja (harus spesifik, sesuai
potensi bahaya)
2. Perencanaan K3
g. Informasi terdokumentasi berupa
- manual SMK3 : profil perusahaan
- prosedur kerja : melibatkan lebih dari 1 unit kerja (prosedur pelatihan)
- instruksi kerja : lebih spesifik, hanya untuk 1 divisi (inspeksi APAR, pre use
inspection alat berat), bisa bersifat flow chart
- formulir : bukti kerja
h. HIRARC
- Hazard identification : harus memuat semua bahaya di tempat kerja, berkaitan
dengan proses kerja, unit kerja
- Risk assessment : penilaian terkait severity, probability
- Risk control : hierarchy of control
- Cek siapa yang membuat hirarc, apakah orang itu kompeten, ditunjukkan dengan
sertif pelatihan, instruktur pelatihan
i. Yang diperiksa ketika audit :
- Apakah dalam pendokumentasian sudah terintegrasi dengan SMK3/system
manajemen yang lain
3. Pelaksanaan rencana K3
a. Menyediakan SDM berkualifikasi/kompeten
- Kompeten dilihat dari :
 Skills : dibuktikan dengan setifikat
 Knowledge : dibuktikan dengan ijazah
 Attitude : dibuktikan dengan tes interview, psikotest
- Harus punya P2K3 (permenaker 4/1987)
 Dibuat berdasarkan tempat kerja (pekerja >100, pekerja <100 dengan potensi
bahaya besar)  missal ada perusahaan memiliki 3 proyek di berbagai
tempat, maka p2k3 nya ada 4
 strukturnya : ketua (pucuk pimpinan tempat kerja, bukan perusahaan 
plant manajer, GM, GS, dll), sekretaris (ahli K3  dibuktikan dengan SKP &
lisensi), anggota (harus memuat 50% dari manajemen/level supervisor ke
atas, dan 50% pekerja/supervisor ke bawah)
- Ahli K3 (permenaker 2/1992)  dapat SKP (surat keterangan penunjukan) &
lisensi (berlaku 3 tahun)
 Pendidikan min D3 (pengalaman 4 th), S1 (pengalaman 2 th)
 Bekerja penuh di sebuah perusahaan  surat keterangan bekerja
 Sehat  SK sehat
 Baik  ikut training 12 hari
 Lulus ujian
- Calon ahli K3 umum (kepmenaker 239/2003)  dapat sertifikat (berlaku
selamanya)
 Pendidikan min D3
 Pelatihan selama 120 JP/12 hari
 Lulus ujian, nilai >75%
- AK3 konstruksi (muda, madya, utama) kepdirjen 20/2004
- AK3 listrik & teknisi listrik (permenaker 12/2015)
- AK3 kimia & petugas K3 kimia
- AK3 lingkungan kerja (muda, madya, utama) permenaker 5/2018
- Petugas P3K (permenaker 15/2008)
- Unit penanggulangan kebakaran (D, C, B, A) kepmenaker 186/1999
- SIO/surat izin operasi untuk operator/petugas
b. Menyediakan sapra yang memadai
- APAR
- Kotak P3K beserta isi standarnya
- APD
- LOTO (log out take out)
4. Pemantauan & evaluasi kinerja K3
a. Pemeriksaan, pengujian, pengukuran  tenaga ahlinya adl PJK3
- Inspeksi (safety patrol)
- Pemeriksaan Kesehatan (MCU)  dokter perusahaan harus membuat matrik
paparan, shg tiap divisi beda2 jenis pemeriksaannya tergantung paparannya
- Pengujian alat berat & alat produksi (SILO surat ijin layak operasi/SIA surat ijin
alat)
- Pengukuran lingkungan kerja (NAB)  tenaga ahli bersertifikat hygiene industry
b. Audit internal SMK3  PP 50/2012 & permenaker 26/2014
5. Tinjauan manajemen
a. Rapat tinjauan manajemen  wajib membahas 12 topik, banyaknya tergantung
berapa kali audit internal SMK3
6. Penerapan SMK3 di perusahaan membutuhkan komunikasi komitmen, dan Kerjasama

SMK3LH
1. SMK3 harus disesuaikan denga bidang industry
a. SMKP (ESDM)  PERTAMBANGAN, jarang mensertifikasi ISO
b. K3RS (KEMENKES)  RUMAH SAKIT
c. ISM CODE  PELAYARAN
d. SMK3 PP 50/2012  SEMUA JENIS INDUSTRI, peraturan ini levelnya lebih tinggi dari
kepmen2, jadi seharusnya ini wajib untuk semua industri
e. ISO 45001  SMK3
f. ISO 14001  SML
g. ISO 9001  MUTU, biasanya di industri2 manufaktur
h. ISO 22001  FOOD
Sertifikasi ISO biasanya dipakai untuk perusahaan2 yang target pasarnya internasional
2. Disebut system manajemen karena terdiri dari gabungan2 peraturan yang saling
berkaitan
3. Scope of OHSMS :
a. Plan  planning
Kegiatan operasional dengan safety & lingkungan seharusnya terintegrasi menjadi 1
(dalam membuat job desc/SOP dimasukkan elemen2 safety di dalamnya)
b. Do  support, operation
c. Check  performance evaluation
d. Action  improvement
4 hal tersebut dilakukan dengan leadership dan work participant
OVERVIEW ISO 45001 : 2018
1. ISO 45001 : standar global untuk system manajemen K3, memberikan peraturan spesifik
untuk smk3, bisa diaplikasikan untuk semua tipe & ukuran organisasi
2. Perkembangan :
a. OHSAS 18001 : 1999, 2007
b. ISO 45001 : 2018
3. Tujuan :
a. Membantu org meminimalkan risiko bahaya
b. Menyediakan platform untuk peningkatan berkelanjutan dalam kinerja K3
c. Mengintegrasikan K3 dalam system manajemen bisnis keseluruhan org  bersifat
high level structure

KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI


1. Plan: klausul 4-7, do: klausul 8, check: klausul 9, act: klausul 10
2. 4.1 Memahami organisasi dan konteksya
a. Memahami isu2 + - , peluang, konteks eksternal & internal
3. 4.2 Kebutuhan dan ekstektasi pekerja dan stakeholder
4. 4.3 Menentukan scope dari smk3
5. 4.4 Smk3
a. Menetapkan, menerapkan, memelihara, meningkatkan K3

KLAUSUL 5 LEADERSHIP & WORKER PARTICIPATION


1. 5.1 leadership & commitment
Di dalam keberhasilan smk3 pasti harus ada kepemimpinan dan komitmen yang tinggi
untuk melaksanakan smk3
a. Mengambil tanggungjawab dan mempertanggungjawabkan perlindungan pekerja
b. Memastikan partisipasi aktif pekerja, perwakilan pekerja menggunakan konsultasi
(ex : safety talk, safety briefing, safety meeting)
c. Mempertimbangkan kebutuhan untuk membentuk komite HS (P2K3), memastikan
komite itu melaksanakan tanggungjawabnya
d. Identifikasi dan penghapusan hambatan untuk pertisipasi (ex : hambatan
komunikasi, dll)
e. Meningkatkan OHS yang berkelanjutan
f. Mengembangkan, memompin, mempromosikan budaya yang mendukung OHS
2. 5.2 OH&S policy
Merupakan jantung dari sebuah organisasi
a. Harus dikonsultasikan dan dikomunikasikan oleh semua tingkatan pekerja
3. 5.3 organisational roles, responsibilities, accountabilities, and authorities
Dilihat dari kinerja K3 nya/indikator2 pencapaian untuk melihat kinerja dari pekerja
4. 5.4 consultation and participation of workers

KLAUSUL 6 PLANNING
1. 6.1 Tidakan untuk mengatasi risiko peluang
a. Umum
- Konteks organisasi
- Pihak yang berminat
- Lingkup pelaksanaan smk3
- Fungsinya untuk mencegah dan mengurangi efek yang tidak diinginkan
(kecelakaan kerja, kerusakan reputasi organisasi, dll)
- Risiko dan peluang ditentukan untuk hasil yang diinginkan
- Perubahan yang direncanakan (penggantian mesin produksi, perubahan cara
kerja)  dilakukan penilaian risiko
Perubahan yang tidak direncanakan  bencana alam, kebakaran, kecelakaan
kerja (harus tetap dinilai risikonya)
- Menyimpan informasi terdokumentasi (ex : prosedur/SOP dalam melakukan
identifikasi bahaya, SOP inspeksi di tempat kerja)
Peluang yang bisa digunakan untuk mengatasi risiko : investigasi kecelakaan, ada
peraturan perundangan yang mengatur tentang K3, perjanjian Kerjasama,
adanya penilaian2 terkait pencegahan cidera/identifikasi bahaya, audit K3,
adanya safety lock di mesin2 produksi, adanya BBS, IPTEK, mesin2 canggih, dll
b. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
- Identifikasi bahaya :
- Penilaian risiko K3 & risiko lain thd smk3
- Penilaian peluang K3 & peluang lainnya
c. Penentuan persyaratan hukum yang berlaku dan persyaratan lainnya
d. Tidakan perencanaan
- Mengatasi risiko dan peluang
- Mengatasi persyaratan hukum yang berlaku
- Kesiapan darurat, situasi darurat
- Mengintegrasikan Tindakan ke proses bisnin lain
- Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko k3 & risiko lainnya
2. 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
a. Sasaran K3
- Menjaga dan meningkatkan smk3 dan kinerja k3
- Mempertimbangkan hasil penilaian risiko peluang k3 dan risiko peluang lainnya
- Mempertimbangkan hasil konsultasi dengan pekerja dan perwakilan pekerja
- Terukur supaya bisa dilakukan evaluasi
- Jelas dikomunikasikan
b. Rencana mencapai sasaran
- Apa yang dilakukan
- Sumber daya
- Siapa yang bertanggungjawab
- Kapan selesainya program (timeline)
- Bagaimana diukur (indicatornya apa, brp frekuensi pemantauan)
- Bagaimana Tindakan akan diintegrasikan ke dalam proses bisnis secara
keseluruhan (ex : mengeluarkan instruksi kerja, SOP, dll)
- Memelihara dan menyimpan informasi yang terdokumentasi (ex : HSE plan, SOP,
IK, dll)
KLAUSUL 7 SUPPORT
1. 7.1 Sumber daya
a. Tentukan dan sediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk K3
b. Mencakup SDM, SDA, infrastruktur, teknologi
c. SDM meliputi keanekaragaman, ketrampilan, pengetahuan
2. 7.2 Kompetensi
a. Kompetensi pekerja yang berdampak pada kinerja K3 (ex : AK3U, K3 listrik, dll)
b. Diperoleh dari : Pendidikan (ijazah), pelatihan (sertifikat), pengalaman yang sesuai
(surat keterangan dari perusahaan asal)
c. Perusahaan mengeluarkan kriteria untuk setiap peran
d. Pekerja dievaluasi untuk memastikan kompetensi itu masih efektif/tidak, perlu
diupdate/tidak  perlu diberikan training tambahan/tidak, disesuaikan dengan
kondisi
e. Simpan informasi terdokumentasi  sertifikat kompetensi, dokumentasi pelatihan,
surat tugas, notulensi, laporan, form absen
3. 7.3 Kesadaran
a. Sadar akan kebijakan K3  perusahaan perlu memberitahukan kebijakan k3, tujuan
sasaran k3, ke pekerja supaya pekerja bisa mendukung
b. Implikasi dari tidak mematuhi persyaratan K3
c. Informasi dan hasil investigasi insiden terkait bahaya k3 dan risiko yang relevan
untuk mereka
4. 7.4 Informasi dan komunikasi
a. Menentukan kebutuhan informasi dan komunikasi internal/eksternal
b. Apa kapan siapa akan menginformasukan dan berkomunikasi
c. Siapa
d. Bagaimana akan menerima, memelihara informasi terdokumentasi (ex : form untuk
safety induction, prosedur2 komunikasi, foto/video komunikasi, dll)
5. 7.5 Informasi yang terdokumentasi
a. Dokumentasi, prosedur, catatan
b. Memperhatikan aksesibilitas

KLAUSUL 8 OPERATIONAL PLANNING AND CONTROL


1. 8.1 operational planning and control
a. General
- Menerapkan control dalam klausul 6
- Menetapkan kriteria untuk proses
- Menetapkan control yang didefinisikan dalam kriteria
- Menyimpan informasi terdokumentasi
- Tidak adanya informasi yang terdokumentasi dapat menyebabkan penyimpangan
- Menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja termasuk induksi pekerja baru (ex :
kompetensi pekerja, mendesain tempat kerja sesuai dengan antropometri
pekerja, pengenalan job desc, tempat kerja, lingkungan kerja, rekan kerja, dll)
b. Eliminating hazard and reducing OHS risk
- Menetapkan proses dan menentukan control untuk mencapai pengurangan
risiko K3 menggunakan hierarchy of controls
c. Management of change
- Menetapkan proses untuk implementasi dan pengendalian perubahan yang
direncanakan
- Perubahan meliputi : proses kerja, legalisasi (persyaratan hukum yang diacu
organisasi), pengetahuan dan informasi tentang bahaya & risiko K3,
perkembangan dalam pengetahuan dan teknologi
- Control perubahan untuk mengurangi dampak buruk pada K3
d. Procurement (pengadaan)
- Menetapkan proses untuk mengendalikan pengadaan produk dan layanan untuk
memastikan kesesuaian dengan SMK3
- Kontraktor
- Outsourcing  mengalihdayakan risiko k3
2. 8.2 Emergency preparedness and response
a. Identifikasi potensi
b. Menilai risiko k3
c. Control pencegahan
d. Respon yang direncanakan
e. Pengujian berkala dan pelaksanaan kemampuan tanggap darurat
f. Mengevaluasi dan merevisi rencana
g. Komunikasikan informasi yang relevan
h. Latihan
i. Kebutuhan dan kemampuan pihak yang berkepentingan
j. Memeliharan dan menyimpan informasi terdokumentasi

KLAUSUL 9
1. 9.1 performance monitoring measurement, analysis, and performance evaluation
2. 9.2 internal audit
3. 9.3 management review

Anda mungkin juga menyukai