SMK3LH
1. SMK3 harus disesuaikan denga bidang industry
a. SMKP (ESDM) PERTAMBANGAN, jarang mensertifikasi ISO
b. K3RS (KEMENKES) RUMAH SAKIT
c. ISM CODE PELAYARAN
d. SMK3 PP 50/2012 SEMUA JENIS INDUSTRI, peraturan ini levelnya lebih tinggi dari
kepmen2, jadi seharusnya ini wajib untuk semua industri
e. ISO 45001 SMK3
f. ISO 14001 SML
g. ISO 9001 MUTU, biasanya di industri2 manufaktur
h. ISO 22001 FOOD
Sertifikasi ISO biasanya dipakai untuk perusahaan2 yang target pasarnya internasional
2. Disebut system manajemen karena terdiri dari gabungan2 peraturan yang saling
berkaitan
3. Scope of OHSMS :
a. Plan planning
Kegiatan operasional dengan safety & lingkungan seharusnya terintegrasi menjadi 1
(dalam membuat job desc/SOP dimasukkan elemen2 safety di dalamnya)
b. Do support, operation
c. Check performance evaluation
d. Action improvement
4 hal tersebut dilakukan dengan leadership dan work participant
OVERVIEW ISO 45001 : 2018
1. ISO 45001 : standar global untuk system manajemen K3, memberikan peraturan spesifik
untuk smk3, bisa diaplikasikan untuk semua tipe & ukuran organisasi
2. Perkembangan :
a. OHSAS 18001 : 1999, 2007
b. ISO 45001 : 2018
3. Tujuan :
a. Membantu org meminimalkan risiko bahaya
b. Menyediakan platform untuk peningkatan berkelanjutan dalam kinerja K3
c. Mengintegrasikan K3 dalam system manajemen bisnis keseluruhan org bersifat
high level structure
KLAUSUL 6 PLANNING
1. 6.1 Tidakan untuk mengatasi risiko peluang
a. Umum
- Konteks organisasi
- Pihak yang berminat
- Lingkup pelaksanaan smk3
- Fungsinya untuk mencegah dan mengurangi efek yang tidak diinginkan
(kecelakaan kerja, kerusakan reputasi organisasi, dll)
- Risiko dan peluang ditentukan untuk hasil yang diinginkan
- Perubahan yang direncanakan (penggantian mesin produksi, perubahan cara
kerja) dilakukan penilaian risiko
Perubahan yang tidak direncanakan bencana alam, kebakaran, kecelakaan
kerja (harus tetap dinilai risikonya)
- Menyimpan informasi terdokumentasi (ex : prosedur/SOP dalam melakukan
identifikasi bahaya, SOP inspeksi di tempat kerja)
Peluang yang bisa digunakan untuk mengatasi risiko : investigasi kecelakaan, ada
peraturan perundangan yang mengatur tentang K3, perjanjian Kerjasama,
adanya penilaian2 terkait pencegahan cidera/identifikasi bahaya, audit K3,
adanya safety lock di mesin2 produksi, adanya BBS, IPTEK, mesin2 canggih, dll
b. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
- Identifikasi bahaya :
- Penilaian risiko K3 & risiko lain thd smk3
- Penilaian peluang K3 & peluang lainnya
c. Penentuan persyaratan hukum yang berlaku dan persyaratan lainnya
d. Tidakan perencanaan
- Mengatasi risiko dan peluang
- Mengatasi persyaratan hukum yang berlaku
- Kesiapan darurat, situasi darurat
- Mengintegrasikan Tindakan ke proses bisnin lain
- Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko k3 & risiko lainnya
2. 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
a. Sasaran K3
- Menjaga dan meningkatkan smk3 dan kinerja k3
- Mempertimbangkan hasil penilaian risiko peluang k3 dan risiko peluang lainnya
- Mempertimbangkan hasil konsultasi dengan pekerja dan perwakilan pekerja
- Terukur supaya bisa dilakukan evaluasi
- Jelas dikomunikasikan
b. Rencana mencapai sasaran
- Apa yang dilakukan
- Sumber daya
- Siapa yang bertanggungjawab
- Kapan selesainya program (timeline)
- Bagaimana diukur (indicatornya apa, brp frekuensi pemantauan)
- Bagaimana Tindakan akan diintegrasikan ke dalam proses bisnis secara
keseluruhan (ex : mengeluarkan instruksi kerja, SOP, dll)
- Memelihara dan menyimpan informasi yang terdokumentasi (ex : HSE plan, SOP,
IK, dll)
KLAUSUL 7 SUPPORT
1. 7.1 Sumber daya
a. Tentukan dan sediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk K3
b. Mencakup SDM, SDA, infrastruktur, teknologi
c. SDM meliputi keanekaragaman, ketrampilan, pengetahuan
2. 7.2 Kompetensi
a. Kompetensi pekerja yang berdampak pada kinerja K3 (ex : AK3U, K3 listrik, dll)
b. Diperoleh dari : Pendidikan (ijazah), pelatihan (sertifikat), pengalaman yang sesuai
(surat keterangan dari perusahaan asal)
c. Perusahaan mengeluarkan kriteria untuk setiap peran
d. Pekerja dievaluasi untuk memastikan kompetensi itu masih efektif/tidak, perlu
diupdate/tidak perlu diberikan training tambahan/tidak, disesuaikan dengan
kondisi
e. Simpan informasi terdokumentasi sertifikat kompetensi, dokumentasi pelatihan,
surat tugas, notulensi, laporan, form absen
3. 7.3 Kesadaran
a. Sadar akan kebijakan K3 perusahaan perlu memberitahukan kebijakan k3, tujuan
sasaran k3, ke pekerja supaya pekerja bisa mendukung
b. Implikasi dari tidak mematuhi persyaratan K3
c. Informasi dan hasil investigasi insiden terkait bahaya k3 dan risiko yang relevan
untuk mereka
4. 7.4 Informasi dan komunikasi
a. Menentukan kebutuhan informasi dan komunikasi internal/eksternal
b. Apa kapan siapa akan menginformasukan dan berkomunikasi
c. Siapa
d. Bagaimana akan menerima, memelihara informasi terdokumentasi (ex : form untuk
safety induction, prosedur2 komunikasi, foto/video komunikasi, dll)
5. 7.5 Informasi yang terdokumentasi
a. Dokumentasi, prosedur, catatan
b. Memperhatikan aksesibilitas
KLAUSUL 9
1. 9.1 performance monitoring measurement, analysis, and performance evaluation
2. 9.2 internal audit
3. 9.3 management review