id
SKRIPSI
Oleh:
RIMA ISWANTI
K 7408141
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rima Iswanti
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
RIMA ISWANTI
K 7408141
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
“Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan titik sukses saat mereka memutuskan untuk meyerah”
“Keyakinan yang ada dalam diri kita merupakan kunci utama untuk meraih suatu
cita-cita dan harapan, dengan keyakinan suatu hal yang tidak mungkin akan
menjadi mungkin”
(Peneliti)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Ibu, sosok yang pertama dari tujuan hidupku, terimakasih untuk semangat,
kasih sayang, doa, dan pengorbanannya yang tak pernah bertepi.
Bapak, sosok yang menjadi panutanku, yang selalu mengajarkanku arti hidup
Seseorang yang sulit dibaca dan dipahami jalan fikirannya, Mas Fauzi
Khoirudin, terimakasih atas pencerahan dan semangat yang sangat berarti
Nurul, Kiki, Rosita, Widy, Tia, Novita, Indar, terimakasih untuk segala
inspirasi dalam menyusun skripsi ini
Almamater
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu,
baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Ekonomi yang
telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
4. Dra. Sri Wahyuni selaku , M.M., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Tata Niaga yang telah memberikan bimbingan, pengarahan
dengan bijaksana.
5. M Sabandi, S.E, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.
6. Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan
banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.
7. Leny Noviani, M.Si., selaku Pembimbing II yang dengan sabar telah
memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Dra. Sri Supartini,M.M., selaku kepala sekolah SMK Negeri 6 Surakarta
terima kasih atas ijin dan kemudahan bagi peneliti dalam pelaksanaan
penelitian. commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Solving ...............................................................................
d. Kelemahan Metode Pembelajaran Creative Problem 14
Solving ...............................................................................
3. Media Pembelajaran Berbasis Information Communication 15
Technology (ICT) ................................................................... 15
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................ 16
b. Macam-Macam Media Pembelajaran ............................... 17
c. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ........................ 18
d. Manfaat Media Pembelajaran ........................................... 20
e. Fungsi Media Pembelajaran .............................................
f. Media Pembelajaran Information Communication
Technology ( ICT) Sebagai Salah Satu Media 21
Pembelajaran ..................................................................... 23
4. Hasil Belajar ........................................................................... 23
a. Definisi Hasil Belajar ........................................................ 26
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 27
c. Pengukuran Hasil Belajar .................................................. 29
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 30
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 33
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34
B. Subjek Penelitian ………………………………........................... 34
C. Sumber Data .................................................................................. 35
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
E. Uji Validitas Data .......................................................................... 37
F. Teknik Analisis Data..................................................................... 38
G. Indikator Kinerja ........................................................................... 39
H. Prosedur Penelitian.........................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
commit to user
A. Deskripsi Pra Tindakan …………………..................................... 49
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Pre Test Melaksanakan Pelayanan Prima .....………...... 2
Tabel 2.1 Skala Evaluasi Hasil Belajar Siswa ………...……………..... 29
Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian Belajar Siswa .……...……................ 38
Tabel 4.1 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I ...................................... 64
Tabel 4.2 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I ............................ 66
Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I .................................... 68
Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ..................................... 85
Tabel 4.5 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II ........................... 87
Tabel 4.6 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II................................... 89
Tabel 4.7 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ................ 92
Tabel 4.8 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I dan Siklus II ...... 94
Tabel 4.9 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II .............. 96
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................ 32
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ........................ 47
Gambar 4.1 Profil Capaian Hasil Belajar Afektif Siklus I ...................... 65
Gambar 4.2 Profil Capaian Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I ............ 67
Gambar 4.3 Profil Capaian Hasil Belajar Kognitif Siklus I .................... 69
Gambar 4.4 Profil Capaian Hasil Belajar Afektif Siklus II .................... 86
Gambar 4.5 Profil Capaian Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II .......... 88
Gambar 4.6 Profil Capaian Hasil Belajar Kognitif Siklus II .................. 89
Gambar 4.7 Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus II ........................ 93
Gambar 4.8 Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I dan Siklus II............... 95
Gambar 4.9 Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ..................... 97
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Catatan Lapangan Observasi Awal ............................................... 113
2 Daftar Siswa Kelas X PM 1 SMK N 6 Surakarta ......................... 114
3 Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan ........................................ 115
4 Lembar Observasi Guru ................................................................ 117
5 Lembar Observasi Siswa ............................................................. 121
6 Pedoman Wawancara Observasi Awal ........................................ 128
7 Pedoman Wawancara Setelah Tindakan ....................................... 130
8 Hasil Wawancara dengan Guru Observasi Awal ......................... 133
9 Hasil Wawancara dengan Siswa Observasi Awal ........................ 135
10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 138
11 Silabus Siklus I ............................................................................. 145
12 Pembagian Kelompok Siswa Siklus I ........................................... 146
13 Catatan Lapangan Siklus I ............................................................ 147
14 Gambar Kegiatan Siklus I ............................................................. 154
15 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................... 157
16 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ......................................... 159
17 Soal Diskusi Kelompok Siklus I ................................................... 161
18 Hasil Presentasi Diskusi Kelomok Siklus I .................................. 167
19 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................. 170
20 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................. 174
21 Hasil Belajar Siklus I .................................................................... 176
22 Daftar Hadir Siswa Siklus I .......................................................... 180
23 Hasil Wawancara dengan Guru Siklus I ....................................... 181
24 Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I ..................................... 183
25 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 186
26 Silabus Siklus II ............................................................................ 194
27 Pembagian Kelompok Siklus commit to user
II .................................................... 195
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
hasil belajar yang optimal sehingga diperlukan adanya perbaikan pada proses
pembelajaran yang berlangsung.
Hasil observasi peneliti di SMK Negeri 6 Surakarta di kelas X Pemasaran
pada Mata Diklat Melakukan Pelayanan Prima diketahui bahwa proses
pembelajaran yang berlangsung belum mencapai tujuan yang diharapkan. Tingkat
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar masih rendah, sehingga
hasil belajarnya juga masih rendah, prestasi belajar siswa banyak yang kurang
dari nilai ketuntasan minimal yaitu 75, seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.1
berikut :
Tabel 1.1 Nilai Pre Test Mata Diklat Melakukan Pelayanan Prima Kelas X SMK
Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
dan media diatas maka diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran, meningkatkan
keaktifan, mempunyai semangat belajar, serta mengasah daya kreativitas,
sehingga hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul penelitian
sebagai berikut: “Penggunaan Metode Pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) Dengan Media Berbasis Information Communication and
Technology (ICT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melakukan Pelayanan
Prima Siswa Kelas X Pemasaran Di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah penerapan metode
pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT pada Mata Diklat Melakukan
Pelayanan Prima dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Pemasaran SMK
Negeri 6 Surakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X Pemasaran SMK Negeri 6 Surakarta melalui penerapan metode
pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT pada Mata Diklat Melakukan
Pelayanan Prima tahun ajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan suatu inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang dapat dijadikan
commit to user
dasar penelitian lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa :
Siswa termotivasi untuk mengenal cara belajar dan bekerja sama dalam
kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata.
Selain itu untuk melatih siswa supaya dapat berpikir secara kritis dan
analitis.
b. Bagi Guru
Memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan metode pembelajaran
CPS dengan media berbasis ICT dalam proses belajar mengajar di kelas
sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
merealisasikan tujuan pembelajaran bagi siswa dan juga sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
2) Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan
peningkatan mutu proses pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penggunaan
metode pembelajaran CPS serta pengaruh terhadap perkembangan siswa
setelah penggunaan metode pembelajaran CPS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu usaha untuk membelajarkan peserta
didik. Pembelajaran merupakan upaya yang diberikan pendidik supaya terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Sadiman dkk.
dalam Warsita mengungkapkan bahwa, “Pembelajaran adalah usaha usaha
yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri peserta didik” (2008: 85). Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar”.
Dalam konsep pembelajaran terkandung dua kegiatan yaitu belajar dan
mengajar. Pembelajaran merupakan kegiatan yang berhubungan dengan upaya
membelajarkan siswa supaya berkembang potensi intelektual yang ada pada
dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut terjadinya
komunikasi dua arah yang melibatkan dua pihak yaitu antara pihak yang
mengajar yakni guru yang mengajar dengan pihak yang belajar yakni siswa
sebagai peserta didik. Berdasar konsep tentang pembelajaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang terarah pada
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman sehingga tingkah laku siswa bertambah, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Tingkah laku tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.
Pembelajaran bertujuan mengubah siswa dari yang belum terdidik, menjadi
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan akan sesuatu,
menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Kelemahan Metode Pembelajaran Creative Problem Solving
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
3) Media audio visual, yaitu media yang mengandung unsur suara dan
juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video,
film, dan sebagainya.
4) Orang (people), yaitu orang yang menyimpan informasi.
5) Bahan (materials), yaitu suatu format yang digunakan untuk
menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga,
transparansi, film, slide, dan sebagainya.
6) Alat (device), yaitu benda-benda yang berbentuk fisik yang sering
disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan
bahan pembelajaran, seperti komputer, radio, televisi, VCD/DVD, dan
sebagainya.
7) Teknik (technic), yaitu cara atau prosedur yang digunakan orang dalam
memberikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti
ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, dan sejenisnya.
8) Latar (setting), yaitu lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun
di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara
khusus disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio,
perpustakaan, aula, teman, pasar, toko, museum, kantor, dan sebagainya
(2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
oleh peserta didik. Webb dalam Sutrisno juga berpendapat bahwa iklim
pembelajaran yang menggunakan media TIK memberikan hasil antara lain:
1) Mempercepat pemahaman kognitif
2) Memperluas pengalaman belajar sehingga siswa dapat mempelajari
sains melalui pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari
3) Meningkatkan manajemen diri
4) Memfasilitasi pengumpulan data serta presentasinya (2011).
4. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika ia
melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran bukan
semata-mata transformasi pengetahuan, namun sebagai upaya pendidikan
untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Oleh karena itu pengajar harus
memperhatikan hasil belajar. Hasil belajar merupakan puncak dari suatu
proses belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah
mengalami proses belajar dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009).
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar. Hasil belajar ini merupakan penilaian yang dicapai seorang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang
diajarkan dapat dipahami siswa.
Bloom memberi batasan mengenai hasil belajar yaitu bahwa hasil
belajar memiliki tiga ranah (domain) sebagai berikut:
1) Ranah kognitif
merupakan ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
evaluasi, dan kreasi (David R. Krathwohl dalam Miftah, 2012).
2) Ranah afektif
merupakan ranah yang berkenaan dengan sikap. Ranah afektif terdiri
dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
3) Ranah psikomotor
merupakan ranah yang berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ranah psikomotorik terdiri dari enam aspek
yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2009).
Penguasaan aspek kognitif dapat diukur dengan tes lisan atau tes
tertulis meliputi pilihan ganda, uraian bebas, unjuk kerja, atau pengumpulan
hasil kerja siswa. Ranah afektif dapat diukur dengan teknik angket dan
observasi secara langsung, yang diukur adalah sikap dan minat peserta didik
terhadap pelajaran. Ranah psikomotorik dapat diukur dengan teknik angket
dan observasi secara langsung yang dapat berupa tes identifikasi, tes
simulasi, dan tes unjuk kerja.
Hasil belajar menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar.
Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga
kecakapan dan keterampilan dalam melihat, mengamati, menganalisis dan
memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian. Hasil
belajar siswa adalah perubahan tingkah
commit to userlaku. Tingkah laku sebagai hasil
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Oleh sebab itu dalam penilaian hasil belajar rumusan
kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa
(kompetensi) menjadi unsur penting sebagai dasar acuan penilaian.
Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar tersebut dapat terlihat
menjadi bermacam-macam bentuk. Gagne mengungkapkan, ada lima bentuk
perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar yaitu:
1) Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik
secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama
terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2) Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol,
misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam
keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan
(discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan
hukum. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi
pemecahan masalah.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan
pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks
proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan
ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif.
Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran,
sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada proses pemikiran.
4) Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain sikap
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan
kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu objek atau peristiwa,
didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai
pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5) Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan
commit
pergerakan yang dikontrol oleh to user
otot dan fisik (Sudjana, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
evaluasi diri oleh siswa (Mertler, 2009). Penilaian autentik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja siswa saat melakukan diskusi,
tanya-jawab, dan presentasi.
Indikator yang digunakan dalam menilai proses pembelajaran adalah
aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan ketepatan serta ketelitian
dalam menyelesaikan masalah yang mencakup aspek afektif dan
psikomotorik siswa, sedangkan indikator untuk menilai produk adalah
ketuntasan belajar melalui test tertulis. Untuk melakukan penilaian autentik
terhadap proses pembelajaran menggunakan sebuah kriteria penilaian
(rubrik). Andrade menyatakan, “Rubrik merupakan alat pemberi skor yang
berisi daftar kinerja untuk sebuah pekerjaan atau tudas” (Nuryani, 2006).
Untuk melakukan penilaian baik terhadap proses pembelajaran maupun
terhadap ketuntasan belajar, peneliti menggunakan skala evaluasi sebagai
berikut:
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran di SMK Negeri 6 Surakarta saat ini dirasakan kurang
memotivasi siswa dalam pembelajaran. Siswa kurang aktif dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, sehingga hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik
siswa rendah. Siswa cenderung hanya menghafal materi pelajaran, kurang
memahami konsep pelajaran dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut
jika menemui masalah dalam kehidupan nyata. Siswa kurang mampu dalam
menentukan dan merumuskan masalah sehingga hasil belajar yang berkaitan
dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar menjadi kurang optimal.
Upaya peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa
perlu adanya perbaikan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yang menentukan keberhasilan
pembelajaran yakni meliputi input dan proses. Peran dari beberapa komponen
yang terdiri dari siswa, guru, kondisi atau situasi belajar, metode pembelajaran,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
KONDISI AKHIR
D. Hipotesis Tindakan
untuk menyusun hipotesis yang rasional dan logis, (4) Implementasi, kegiatan ini
melatih siswa untuk belajar membuat keputusan. Rangkaian kegiatan yang
terdapat dalam metode pembelajaran CPS melatih siswa untuk berfikir logis dan
kreatif melalui pembelajaran yang diarahkan untuk penyelesaian masalah. Dengan
metode CPS siswa tidak hanya sekedar mendengar, mencatat, kemudian
menghafal materi pelajaran, akan tetapi siswa dilatih untuk aktif berfikir,
berkomunikasi, mencari, menyeleksi, dan menyimpulkan data. Pembelajaran
dengan metode CPS yang diimplementasikan dalam kegiatan pemecahan masalah
melalui diskusi kelompok dan presentasi akan meningkatkan aktivitas belajar
siswa yang melibatkan aspek kognitif afektif dan psikomotorik sehingga proses
belajar mengajar menjadi lebih berkualitas. Keterlibatan siswa dalam merumuskan
masalah, mengungkapkan gagasan, menyusun hipotesis, dan membuat keputusan
terhadap pemecahan masalah pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata diklat melaksanakan pelayanan prima.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah: “ Penerapan metode pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
dengan media berbasis Information Communication Technology (ICT) dapat
meningkatkan hasil belajar mata diklat melaksanakan pelayanan prima siswa kelas
X Pemasaran di SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2011/2012”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian ini adalah mulai
bulan Januari 2012. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai penyusunan
laporan penelitian.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 6
Surakarta yang terdiri dari 38 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara
kolaborasi dengan guru Mata Diklat Melaksanakan Pelayanan Prima dengan
metode pembelajaran Creative Problem Solving dan media berbasis ICT.
C. Sumber Data
Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Sugiyono (2009:
137) menyatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan
kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung
commit to user
diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
35
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
dokumentasi”. Data primer penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan siswa
dan guru serta observasi tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas
pembelajaran. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen atau arsip, yang
antara lain berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar
observasi guru dan siswa, serta lembar penilaian.
2. Wawancara
Menurut Syaodih (2009: 222), “Wawancara atau interview merupakan
suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan
diberikan secara lisan dan jawabannya pun diterima secara lisan pula”.
Iskandar (2009 : 72) mengklasifikasikan wawancara dalam 2 bentuk yaitu:
a. Wawancara terstruktur adalah seorang pewawancara atau peneliti
telah menentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang
berdasarkan masalah yang akan diteliti.
b. Wawancara tidak terstruktur merupakan seorang peneliti bebas
menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalir
seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi
commitresponden.
to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
3. Tes
Tes pada umumnya bersifat mengukur, seperti yang diungkapkan oleh
Sudjana (2009), “Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur
hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran”(hlm.35). Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
aspek kognitif siswa yang dilakukan setelah penerapan metode CPS. Tes
dilakukan dengan cara tes tertulis. Pemberian tes dimaksudkan untuk
mengukur seberapa jauh hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa setelah
pemberian tindakan apakah sudah memenuhi target yang sudah ditetapkan atau
belum. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tabel pengamatan berupa
nilai ujian siswa yang dipakai sebagai indikator ketercapaian hasil penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, maupun elektronik (Nana Syaodih, 2009: 223). Data dokumentasi
dalam penelitian ini terdiri dari dokumen mengenai keadaan sekolah secara
umum, data siswa, rancangan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi,
pedoman wawancara, lembar skor kelompok dan hasil evaluasi kognitif, afektif
dan psikomotorik dari setiap siklus. Disamping itu juga dilakukan pengambilan
gambar atau foto dari kegiatan proses belajar mengajar di kelas yang
berlangsung saat penelitian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
3. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara rinci dan
lengkap selama proses penelitian berlangsung. Analisis data kualitatif
diperoleh berdasarkan hasil observasi, refleksi dari tiap-tiap siklus, dan
membandingkan kinerja siswa maupun guru dalam hasil pengamatan dengan
parameter atau teori tertentu.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan
tindakan kelas ini dapat disajikan sebagai berikut:
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini disusun untuk dilaksanakan dalam
dua siklus. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yang meliputi: perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Pada tahap perencanaan, dilakukan dialog awal / refleksi diri untuk
mengetahui permasalahan awal, dan digunakan sebagai landasan dalam
melakukan rencana perbaikan pembelajaran.
2) Setelah ditemukan permasalahan, peneliti bersama dengan guru
membuat rencana tindakan yang hendak dilakukan, yaitu meliputi
metode pembelajaran apa yang hendak diterapkan, dan waktu serta hari
pelaksanaan.
3) Membuat kesepakatan dengan guru Mata Diklat Melaksanakan
Pelayanan Prima untuk menetapkan materi yang akan diajarkan.
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.
5) Menyusun soal-soal pemecahan masalah untuk pertemuan 1.
6) Menyusun soal test untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif.
7) Menyusun lembar pengamatan untuk siswa, sebagai berikut:
a) Hasil belajar ranah afektif
b) Hasil belajar ranah psikomotorik
8) Menyiapkan sumber bahan yang sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
9) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.
10) Menetapkan indikator ketercapaian, seperti yang tercantum pada
tabel 3.1 di atas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I dilaksanakan selama 3X pertemuan dengan rincian
pelaksanaan sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama diisi dengan kegiatan penyampaian materi
dilanjutkan dengan pemberian contoh soal permasalahan. Kegiatan
berikutnya adalah pembentukan kelompok dan pembagian soal masalah
sesuai dengan materi pelajaran untuk dipecahkan melalui diskusi
kelompok. Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
a) Sebelum pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu guru
melakukan absensi dilanjutkan penyampaian tujuan pembelajaran
serta metode pembelajaran yang akan digunakan. Guru memotivasi
siswa untuk menceritakan tentang hal-hal yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.
b) Tahap-tahap pembelajaran Creative Problem Solving adalah
sebagai berikut:
(1) Klasifikasi masalah, meliputi:
(a) Guru bersama-sama dengan siswa mengklasifikasikan
permasalahan sehingga para siswa dapat mengetahui
bagaimana penyelesaian permasalahan tersebut.
(b) Guru membentuk kelompok belajar, dimana satu
kelompok terdiri dari 5-6orang. Jumlah siswa dalam satu
kelas berjumlah 38 orang, sehingga terbentuk 7 kelompok.
(c) Siswa diminta untuk duduk dengan teman satu
kelompoknya.
(d) Guru membagikan soal masalah yang harus dipecahkan
oleh masing-masing kelompok.
(e) Guru membagikan lembar jawab berupa kertas HVS
kepada masing-masing kelompok.
(2) Pengungkapancommit to user
Gagasan
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dimulai dengan konfirmasi bahwa hari ini akan
diadakan presentasi terhadap hasil diskusi pemecahan masalah yang
telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Rincian kegiatannya
adalah sebagai berikut:
a) Guru melakukan absensi dan menciptakan situasi pembelajaran
yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa.
b) Implementasi meliputi:
(1) Guru menjelaskan tatacara presentasi kelompok, satu
kelompok memperoleh kesempatan 15 menit untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
(2) Semua kelompok diminta untuk aktif mempresentasikan
tentang hasil diskusi kelompok.
(3) Kegiatan presentasi kelompok.
(4) Kegiatan tanya jawab antar kelompok.
(5) Guru memperikan tanggapan dan masukan terhadap presentasi
commit
kelompok, serta to user
memberi koreksi atas jawaban yang belum
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dimulai dengan konfirmasi bahwa hari ini akan
diadakan test hasil belajar kognitif. Rincian kegiatannya adalah sebagai
berikut:
a) Guru melakukan absensi dan menciptakan situasi pembelajaran
yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa.
b) Implementasi meliputi:
(1) Guru bersama dengan peneliti membagikan soal dan meminta
siswa untuk mengerjakan secara individual supaya dapat
diketahui apa yang telah dipelajari siswa selama pembelajaran
berlangsung.
(2) Guru bersama dengan peneliti melakukan pengawasan selama
siswa mengerjakan soal supaya kegiatan evaluasi berjalan
tertib dan tenang dan tes hasil belajar benar-benar
menunjukkan kemampuan siswa.
(3) Guru bersama dengan peneliti mengumpulkan lembar jawab
siswa.
c. Observasi
Peneliti sebagai observer mengamati semua proses kegitan belajar
mengajar yang berlangsung. Peneliti mengamati kinerja guru dalam
pengelolaan pembelajaran, mengamati kegiatan belajar siswa dalam
pembelajaran CPS, mengamati kinerja siswa dalam pemecahan masalah,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
d. Refleksi
Hasil pengamatan yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dan
dievaluasi oleh peneliti. Hasil analisis dan evaluasi kemudian di refleksikan
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran dengan
metode CPS yang telah dilakukan pada siklus I. Hasil refleksi digunakan
untuk menentukan langkah-langkah berikutnya pada pelaksanaan tindakan.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1) Pada tahap perencanaan, dilakukan refleksi terhadap
kekurangan yang ada pada siklus I, selanjutnya peneliti bersama dengan
guru membuat rencana tindakan yang hendak dilakukan pada siklus II.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga dengan
mempraktikkan refleksi siklus I.
3) Menyiapkan tampilan slide powerpoint yang menarik untuk
penyampaian materi pelajaran.
4) Menyusun soal-soal pemecahan masalah untuk pertemuan 1.
5) Menyusun soal test untuk mengetahui hasil belajar ranah
kognitif.
6) Menyusun lembar pengamatan untuk siswa, sebagai berikut:
a) Hasil belajar ranah afektif
b) Hasil belajar ranah psikomotorik
7) Menyiapkan sumber bahan yang sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
8) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari
siklus I yang telah dilakukan tetapi dengan materi yang berbeda. Pada siklus
II dilaksanakan selama 3X pertemuan dengan rincian pelaksanaan sebagai
berikut:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama diisi dengan kegiatan penyampaian materi
dilanjutkan dengan pemberian contoh soal permasalahan. Kegiatan
berikutnya adalah pembentukan kelompok dan pembagian soal masalah
sesuai dengan materi pelajaran untuk dipecahkan melalui diskusi
kelompok. Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
a) Sebelum pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu guru
melakukan absensi dilanjutkan penyampaian tujuan pembelajaran
serta metode pembelajaran yang akan digunakan. Guru memotivasi
siswa untuk menceritakan tentang hal-hal yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.
b) Tahap-tahap pembelajaran Creative Problem Solving adalah
sebagai berikut:
(1) Klasifikasi masalah, meliputi:
(a) Guru bersama-sama dengan siswa mengklasifikasikan
permasalahan sehingga para siswa dapat mengetahui
bagaimana penyelesaian permasalahan tersebut.
(b) Guru membentuk kelompok belajar, dimana satu
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Jumlah siswa dalam satu
kelas berjumlah 38 orang, sehingga terbentuk 7 kelompok.
(c) Siswa diminta untuk duduk dengan teman satu
kelompoknya.
(d) Guru membagikan soal masalah yang harus dipecahkan
commit to user
oleh masing-masing kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dimulai dengan konfirmasi bahwa hari ini akan
diadakan presentasi terhadap hasil diskusi pemecahan masalah yang
telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Rincian kegiatannya
adalah sebagai berikut:
a) Guru melakukan absensi dan menciptakan situasi pembelajaran
yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa.
b) Implementasi meliputi:
(1) Guru menjelaskan tatacara presentasi kelompok, satu
kelompok memperoleh kesempatan 15 menit untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
(2) Semua kelompok diminta untuk aktif mempresentasikan
tentang hasil diskusi kelompok.
(3) Kegiatancommit to user
presentasi kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dimulai dengan konfirmasi bahwa hari ini akan
diadakan test hasil belajar kognitif. Rincian kegiatannya adalah sebagai
berikut:
a) Guru melakukan absensi dan menciptakan situasi pembelajaran
yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa.
b) Implementasi meliputi:
(1) Guru bersama dengan peneliti membagikan soal dan
meminta siswa untuk mengerjakan secara individual supaya
dapat diketahui apa yang telah dipelajari siswa selama
pembelajaran berlangsung.
(2) Guru bersama dengan peneliti melakukan pengawasan
selama siswa mengerjakan soal supaya kegiatan evaluasi
berjalan tertib dan tenang dan tes hasil belajar benar-benar
menunjukkan kemampuan siswa.
(3) Guru bersama dengan peneliti mengumpulkan lembar jawab
siswa.
c. Observasi
Peneliti sebagai observer mengamati semua proses kegitan belajar
commit
mengajar yang berlangsung. to usermengamati kinerja guru dalam
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
d. Refleksi
Refleksi pada akhir siklus II dilakukan dengan melihat catatan hasil
observasi, wawancara, dan hasil test siswa. Refleksi yang dilakukan
meliputi refleksi siklus I dan siklus II. Refleksi ini dilakukan dengan
mendiskusikan hasil pengamatan, hasil wawancara dan hasil test untuk
mendapatkan kesimpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini pelaksanaan
pembelajaran dengan metode CPS dan media ICT dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata diklat melaksanakan pelayanan prima, dan jika
indikator ketercapaian belum tercapai maka perlu dilakukan tindakan siklus
berikutnya.
Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat digambarkan dalam
bagan berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
Refleksi I Pengamatan/
Pengumpulan data I
Pengamatan/
Refleksi II Pengumpulan data II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
50
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
langsung dengan mengamati proses belajar yang sedang berlangsung, serta tes
hasil belajar aspek kognitif dalam bentuk pilihan ganda dan uraian.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 5 Maret 2012 di ruang guru SMK Negeri 6 Surakarta. Guru bersama
peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa kualitas proses pembelajaran
mata diklat melaksanakan pelayanan prima dirasa masih kurang sehingga
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Kemudian disepakati bahwa
penelitian akan mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Maret 2012. Siklus
pertama dengan materi memberikan bantuan kepada pelanggan
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan.
Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai
berikut :
1) Peneliti bersama guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang
meliputi: silabus mata diklat melaksanakan pelayanan prima, RPP, serta
soal masalah yang akan dicari pemecahan masalahnya oleh siswa.
2) Peneliti bersama guru menyiapkan sumber bahan yang sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun materi pokok yang
digunakan dalam penerapan metode pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) pada siklus I ini adalah Memberikan Bantuan Kepada
Pelanggan.
3) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario penerapan metode
pembelajaran Creative Problem Solving. Skenario pembelajaran yang
dibuat adalah sebagai berikut:
Pertemuan pertama (Rabu, 7 Maret 2012)
Alokasi waktu : 3 X 45 Menit
a) Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam.
b) Guru melakukan presensi kepada siswa dan melihat keadaan kelas
commit to user
serta kesiapan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
(4) Implementasi
Data yang telah dievaluasi dan diseleksi selanjutnya dipilih
untuk dijadikan jawaban dari soal pemecahan masalah.
e) Guru bersama peneliti dan siswa menyimpulkan pembelajaran pada
hari ini dan mengadakan refleksi.
f) Guru memberi tugas (pekerjaaan rumah) kepada masing-masing
kelompok untuk memindahkan hasil diskusi dari kertas ke dalam
bentuk slide yang akan dipresentasikan pada pertemuan
selanjutnya.
g) Guru menutup kelas dan mengucapkan salam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan supaya dapat menghasilkan suatu
peningkatan dalam proses pembelajaran yang berupa pembelajaran menjadi
lebih efektif, siswa menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Jenis tindakan beserta
kelengkapannya telah direncanakan dengan baik oleh guru dan peneliti,
maka guru tinggal melaksanakan skenario tindakan yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan
rencana, maka selama guru melaksanakan tindakan peneliti melakukan
pemantauan terhadap proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan tindakan I
dilaksanakan selama 3 kali pertemuan seperti yang telah direncanakan yaitu
tanggal 7, 14, dan 21 Maret 2012 di ruang kelas X PM 1. Pertemuan
dilaksanakan selama 9 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan
RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah jenis-jenis pelanggan
dan bagaimana cara memberikan bantuan kepada pelanggan berdasar
karakteristik berbagai jenis pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
kelompok) dan siswa diminta untuk menyusun hasil diskusi menjadi sebuah
laporan. Guru bersama peneliti melakukan bimbingan secara berkala pada
tiap-tiap kelompok.
Penerapan metode pembelajaran Creative Problem Solving melalui
langkah-langkah: (1) klarifikasi masalah, (2) pengungkapan gagasan, (3)
evaluasi dan seleksi, dan (4) implementasi dengan media berbasis ICT pada
pertemuan pertama ini cukup mampu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Pada tahap klarifikasi masalah, siswa dibantu oleh guru
memahami cara penyelesaian masalah yang diharapkan sehingga dapat
mencari penyelesaian masalah sesuai dengan tujuannya. Materi pelajaran
pada siklus I ini adalah KD 3: Memberikan Bantuan Kepada Pelanggan,
dengan indikator: (1) Mendeskripsikan pengertian pelanggan, (2)
Mengidentifikasi jenis-jenis pelanggan, (3) Menganalisis perilaku
pelanggan, (4) Menganalisis kebutuhan pelanggan, dan (5) Menganalisis
kebutuhan pelanggan. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
meencari dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi.
Kegiatan ini memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan
mental melalui proses berfikir melalui keterlibatan siswa dalam
merumuskan suatu masalah dan alternatif tindakan yang akan dipilih.
Kelompok 1 mengangkat masalah Akun @XLCare Tampung Keluhan
Pelanggan, kelompok 2 mengangkat masalah Honda Uji Kemampuan Staf
Purnajual, kelompok 3 mengangkat masalah Strategi Mie Sedap Menggaet
Konsumen, kelompok 4 mengangkat masalah Optimalkan Pelayanan
Pelanggan, XL Tangani Pengaduan Melalui Jejaring Sosial, kelompok 5
mengangkat masalah surat keluhan pelanggan terhadap PT LG, kelompok 6
mengangkat masalah surat keluhan pelanggan terhadap PT Tiki, dan
kelompok 7 mengangkat masalah Kronologi Penarikan Indomie di Taiwan.
Pada pertemuan pertama ini siswa telah cukup mampu dalam
merumuskan masalah dan alternatif tindakan pemecahan masalahnya.
Selama pelaksanaan klarifikasi masalah, siswa yang sebelumnya pasif
commit todan
menjadi lebih aktif dalam menggali usermemahami materi supaya mampu
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
pelanggan. Pada siklus I ini sebagian besar siswa telah cukup logis dan
kreatif dalam menyampaikan gagasan yang berkenaan dengan pemecahan
masalah dari soal yang dihadapi, hanya ada beberapa siswa yang mengalami
kesulitan sehingga harus dibantu oleh guru.
Pada tahap evaluasi dan seleksi, setelah siswa memperoleh beberapa
daftar jawaban mengenai masalah yang dihadapi, masing-masing kelompok
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai jawaban yang diperoleh mengenai
permasalahan tersebut. Siswa telah cukup mampu dalam memilih data yang
rasional dan logis sehingga sesuai untuk dijadikan jawaban. Kegiatan ini
melatih siswa untuk menyusun hipotesis yang rasional dan logis. Sebanyak
5 dari 7 kelompok telah mampu melakukan evaluasi dan seleksi dengan baik
mana gagasan yang dapat dijadikan alternatif jawaban dan mana yang tidak
sehingga mereka berhasil menyusun jawaban dari soal masalah yang mereka
hadapi, namun ada satu kelompok yakni kelompok 5 yang masih mengalami
kesulitan melakukan evaluasi dan seleksi dari data dan gagasan-gagasan
yang diungkapkan sehingga belum mampu memberikan jawaban yang tepat.
Pada tahap implementasi, siswa telah berhasil menemukan jawaban dari
permasalahan yang dihadapi. Jawaban siswa telah sesuai dengan
permasalahan dan relevan dengan materi yang diajarkan. Hal ini
ditunjukkan dari 6 kelompok dari 7 kelompok telah mampu memberikan
jawaban dari soal masalah dengan tepat. Hal ini berarti siswa telah cukup
mampu dalam membuat keputusan dari berbagai pilihan yang ada. Pada
pertemuan kedua, masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pemecahan masalah mereka dan dilanjutkan dengan
tanya jawab. Pertemuan yang ketiga dilakukan evaluasi belajar siswa dari
siklus pertama (catatan lapangan 1, lampiran 13).
Proses pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik dari pembelajaran
sebelum menggunakan metode CPS. Siswa sudah fokus memperhatikan
penjelasan dari guru. Pemanfaatan media ICT yang dilakukan oleh guru
dalam menyampaikan materi seperti tampilan slide yang bervariasi, disertai
commit
dengan gambar-gambar yang to userdengan materi pelajaran mampu
berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
Kemampuan
memecah 70 2 5,26 18 47,36 7 18,42 5 13,15 6 15,78
kan masalah
Kemampuan
bertanya/me
ngeluarkan 70 2 5,26 19 50,00 8 21,05 4 10,52 5 13,15
pendapat
Kemampuan
menjelaskan
dalam 70 3 7,89 21 55,26 8 21,05 4 10,52 2 5,26
presentasi
(Sumber : Data primer yang diolah,2012)
Gambar 4.1 Profil Capaian Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Siklus I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
(1) Guru kurang mampu menguasai kelas, hal ini terlihat dari posisi
guru menjelaskan yang selalu berada di depan kelas sehingga
siswa yang bagian belakang kurang diperhatikan. Hal ini
berdampak pada siswa yang duduk di bagian belakang kelas
kurang memperhatikan penjelasan guru dan cenderung
mengobrol dengan teman sebelah.
(2) Guru kurang mampu mengkondisikan siswa terutama saat
pembagian kelompok yang kurang kondusif serta kurang
mengelola waktu saat penjelasan materi.
(3) Pada saat evaluasi, guru lebih banyak berada di depan kelas
sehingga kurang memperhatikan kondisi siswa yang duduk
dibarisan belakang. Hal ini mengakibatkan siswa yang duduk
dibelakang melakukan kecurangan dengan menanyakan jawaban
pada teman sebelahnya tanpa diketahui oleh guru.
2) Dari segi siswa ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu
sebagai berikut:
a) Beberapa kebaikan siswa pada saat siklus I adalah:
(1) Siswa tenang saat guru menjelaskan materi pelajaran.
(2) Aspek afektif dan psikomotorik siswa telah meningkat.
(3) Siswa cukup tertib pada saat mengerjakan tes evaluasi I.
2. Siklus II
Penerapan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media
berbasis ICT berdasarkan refleksi pada Siklus I menunjukkan bahwa masih
terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi guru maupun dari segi siswa
sehingga proses dan hasil belajar kurang maksimal terutama hasil belajar ranah
afektif dan psikomotorik. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I
diperlukan adanya perbaikan pada siklus II. Langkah-langkah penerapan
metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media berbasis ICT
pada Siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Proses kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada aktivitas
siswa dan guru seperti pada pelaksanaan siklus I. Kegiatan perencanaan
tindakan II dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Maret 2012 di ruang guru
SMK Negeri 6 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan
tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti
mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I,
kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan
dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni pada setiap hari Rabu tanggal
28 Maret, 4 dan 11 April 2012 dengan rancangan sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang
meliputi: silabus mata diklat memberikan bantuan kepada pelanggan,
RPP, serta soal masalah yang akan dicari pemecahan masalahnya oleh
siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
b. Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan supaya dapat menghasilkan
suatu peningkatan dalam proses pembelajaran yang berupa pembelajaran
menjadi lebih efektif, siswa menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar dan hasilcommit
belajartosiswa
user dapat meningkat. Jenis tindakan
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
media ICT. Siswa menjadi lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk
memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Langkah-langkah
metode CPS yang meliputi kegiatan klarifikasi masalah, pengungkapan
gagasan, evaluasi dan seleksi, serta implementasi mampu meningkatkan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengar
dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, melainkan siswa diarahkan
supaya aktif berfikir, mencari data, berkomunikasi dengan kelompok,
menyeleksi, serta menyimpulkan data. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak
hanya berfokus pada pembelajaran yang melibatkan aspek kognitif saja
melainkan juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik siswa.
Penggunaan metode CPS juga diisi dengan kegiatan diskusi, dan
presentasi. Kegiatan diskusi akan melatih kerjasama di antara siswa,
keberanian mengeluarkan pendapat, kemampuan memecahkan masalah,
dan dapat membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar.
Kegiatan presentasi yang dilakukan bermanfaat untuk melatih keberanian
siswa tampil di muka umum dan mengemukakan pendapat baik melalui
kemampuan bertanya maupun menjelaskan. Secara keseluruhan, metode
CPS yang diimplementasikan dengan kegiatan memecahkan soal masalah,
diskusi kelompok dan presentasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus I tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama (Rabu, 28 Maret 2012)
a) Guru membuka kelas dengan memberi salam, kemudian
melakukan presensi kepada siswa dan melihat keadaan kelas serta
kesiapan siswa. Pada hari tersebut ada satu siswa yang tidak
mengikuti pelajaran yaitu Anisa A.N karena mendapat jadwal
praktek di toko ViskaMart .
b) Guru menjelaskan tujuan belajar, standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa.
c) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini proses belajar
mengajar masih dilakukan dengan metode Creative Problem
commit
Solving dengan media to user
berbasis ICT.
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
commitSiswa
Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif to user
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
Segera
memasuki
kelas pada 70 5 13,15 24 63,15 6 15,78 2 5,26 1 2,63
waktu guru
datang
Kecekatan
bergabung
dalam 70 4 10,52 26 68,42 3 7,89 3 7,89 2 5,26
kelompok
Kesiapan
dan 70 5 13,15 27 71,05 2 5,26 2 5,26 2 5,26
keaktifan
melakukan
presentasi
Mengacung
kan tangan
ketika 70 6 15,78 22 57,89 6 15,78 3 7,89 1 2,63
bertanya/me
ngeluarkan
pendapat
(Sumber : Data primer yang diolah, 2012)
dan yang belum tuntas sebanyak 23,68% (9 siswa). Pada aspek kecekatan
siswa bergabung dalam kelompok pada siklus II juga telah mencapai
indikator ketercapaian yang ditetapkan. Sebanyak 78,94% (30 siswa)
telah mencapai ketuntasan, dan sisanya yaitu sebanyak 21,08% (8 siswa)
belum tuntas. Pada aspek kesiapan dan keaktifan siswa melakukan
presentasi pada siklus II sebanyak 84,21% (32 siswa) telah mencapai
kriteria ketuntasan dan yang lainnya masih belum tuntas yaitu sebanyak
15,78% (6 siswa). Pada aspek mengacungkan tangan ketika bertanya
atau mengeluarkan pendapat pada siklus II juga telah mencapai indikator
ketercapaian yang ditetapkan. Sebanyak 73,68% (28 siswa) telah
mencapai kriteria ketuntasan dan yang belum tuntas sebanyak 26,31%
(10 siswa). Perolehan hasil belajar ranah psikomotorik siswa siklus II
tersebut juga dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut.
Hasil belajar kognitif siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut
ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
1) Dilihat dari segi guru, terdapat beberapa kebaikan dan kelemahan antara
lain:
a) Beberapa kelebihan guru pada siklus II ini adalah:
(1) Guru lebih bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa
untuk lebih memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan
belajar mengajar sedang berlangsung.
(2) Guru lebih jelas dalam menyampaikan informasi dan
penjelasan kepada siswa daripada sebelumnya.
(3) Guru sudah lebih baik dalam mengkondisikan siswa untuk
bergabung dengan kelompoknya daripada sebelumnya. Selain
itu guru juga lebih mampu dalam mengkoordinir siswa yang
akan maju presentasi.
(4) Guru sudah dapat memposisikan diri saat evaluasi berlangsung
dan tidak hanya berada didepan kelas tetapi berkeliling untuk
mengawasi dengan ketat jalannya evaluasi. Hal tersebut
dilakukan agar siswa terutama siswa yang duduk dibarisan
belakang tidak mempunyai kesempatan untuk berbuat curang.
(2) Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:
(1) Mengelola waktu saat penjelasan materi.
(2) Mengkondisikan anggota kelompok yang kurang aktif dalam
diskusi tetapi malah berdandan secara sembunyi-sembunyi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
(3) Sebagian besar siswa aktif berperan serta dalam diskusi kelas
sehingga kelas nampak hidup, proses dan hasil belajar
meningkat.
(4) Siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran, terlihat dari
semua anggota kelompok yang mengangkat tangan pada saat
kelompok lain melakukan presentasi.
(5) Pada kegiatan evaluasi, siswa lebih tenang dan tertib dalam
mengerjakan soal.
b) Beberapa kekurangan siswa dalam siklus II ini adalah:
(1) Beberapa siswa masih bingung sehingga mengalami kesulitan
dalam mencari data-data yang relevan.
(2) Siswa terganggu saat kegiatan evaluasi yakni dalam hal saling
pinjam penghapus saat evaluasi.
meliputi hasil belajar ranah afektif, psikomotorik, dan kognitif. Hal tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.7 dan gambar 4.7 diatas menunjukkan hasil belajar afektif siswa
dalam proses belajar mengajar mata diklat melaksanakan pelayanan prima pada
siklus I dan II terus mengalami peningkatan. Pada aspek kemampuan kerjasama
dalam diskusi yang mengalami peningkatan sebesar 15,69% dari 63,15% pada
siklus I menjadi 78,94%. Aspek kemampuan memecahkan masalah juga
mengalami peningkatan sebesar 18,42% dari 52,63% menjadi 71,05%. Aspek
kemampuan bertanya/ mengeluarkan pendapat mengalami kenaikan cukup tinggi
yaitu sebesar 21,05% dari 55,26% menjadi 76,31%. Pada aspek kemampuan
menjelaskan dalam presentasi mengalami kenaikan sebesar 10,53% dari 63,15%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
menjadi 73,68%. Hasil belajar ranah afektif telah mencapai indikator ketercapaian
yang ditetapkan yaitu sebesar 70%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.8 dan gambar 4.8 diatas menunjukkan hasil belajar psikomotorik
siswa dalam proses belajar mengajar mata diklat melaksanakan pelayanan prima
pada siklus I dan II terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari aspek
segera memasuki kelas pada waktu guru datang yang mengalami kenaikan sebesar
7,89% dari 68,42% menjadi 76,31%. Aspek kecekatan bergabung dalam
kelompok juga mengalami peningkatan sebesar 15,79% dari 63,15% menjadi
78,94%. Aspek kemampuan kesiapan dan keaktifan melakukan presentasi
mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu sebesar 26,32% dari 57,89% menjadi
84,21%, demikian juga pada aspek mengacungkan tangan ketika bertanya/
mengeluarkan pendapat mengalami kenaikan sebesar 10,53% dari 63,15%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.9 Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II
Tidak
32 84,21% 7 18,42% 2 5,26%
Tuntas
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa setiap siklus yang
diterapkan pada proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebelum penerapan metode CPS, siswa yang tuntas pada kompetensi dasar
pertama berjumlah 6 siswa dengan persentase 15,78% dan nilai rata-rata kelas
65,39. Pada siklus I, ketuntasan belajar yang tercapai adalah sebanyak 31 siswa
dengan persentase sebesar 81,57% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar
73,94. Pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 65,79% dan
nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 8,55 dari pembelajaran sebelum penerapan
metode CPS. Pada siklus I indikator ketercapaian yang ditetapkan yaitu sebesar
80% sudah tercapai. Pada siklus II hasil belajar kognitif semakin meningkat.
Ketuntasan hasil belajar yang tercapai sebanyak 35 siswa dengan persentase
sebesar 94,73%, meningkat sebesar 13,16% dari siklus sebelumnya dan nilai rata-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
rata kelas yang dicapai sebesar 81,89 meningkat sebesar 7,95 dari siklus
sebelumnya.
Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa juga bisa dilihat pada grafik
histogram berikut ini:
Gambar 4.9 Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus , Siklus I dan II
Tabel 4.9 dan gambar 4.9 diatas menunjukan bahwa setelah adanya
penerapan metode pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT berdampak
positif terhadap peningkatan proses dan hasil belajar mata diklat melaksanakan
pelayanan prima. Penerapan metode pembelajaran CPS menjadikan proses
pembelajaran lebih berkualitas. Metode CPS yang meliputi langkah-langkah
klarifikasi masalah, pengungkapan gagasan, evaluasi dan seleksi, serta
implementasi memberikan pembelajaran yang bervariasi. Dengan metode CPS
siswa tidak hanya sekedar mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi
commit to user
pelajaran, akan tetapi siswa dilatih untuk aktif berfikir, berkomunikasi, mencari,
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
Materi pembelajaran pada siklus II adalah lanjutan dari materi siklus I yaitu
melakukan komunikasi dengan pelanggan. Pelaksanaan dalam siklus ke II ini
hampir sama seperti siklus I, guru menyampaikan materi dengan menggunakan
slide, dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan
didasarkan atas perbaikan dari kelemahan siklus I. Dari hasil pengamatan terhadap
proses belajar mengajar melaksanakan pelayanan prima pada siklus II ini guru
sudah dapat menguasai kelas mulai dari depan hingga ke belakang dan sebagian
besar siswa telah aktif berperan serta dalam diskusi kelompok, hal ini terlihat dari
banyaknya siswa yang berani mengungkapkan pendapat maupun bertanya pada
anggota kelompok masing-masing, dan siswa telah mampu mencari data yang
berkaitan dengan pemecahan masalah (catatan lapangan 2, lampiran 27). Kualitas
pembelajaran baik proses maupun hasil sudah semakin meningkat.
Pada saat dilakukan wawancara dengan siswa, diketahui bahwa siswa cukup
tertarik dengan pembelajaran menggunakan metode Creative Problem Solving
dengan media berbasis ICT selain siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, siswa
juga merasa lebih memahami materi. Siswa juga diajarkan untuk bekerjasama
dalam mempelajari suatu materi pelajaran dan memecahkan soal masalah tentang
hal-hal yang berkaitan dengan dunia nyata sesuai materi yang diajarkan (lampiran
36).
Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran
melaksanakan pelayanan prima yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga
kualitas proses dan hasil belajar memberikan bantuan kepada pelanggan dapat
meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru
dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan.
Keberhasilan pembelajaran memberikan bantuan kepada pelanggan dengan
menggunakan metode Creative Problem Solving dengan media berbasis ICT dapat
dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
1. Siswa terlihat antusias ketika akan memulai kegiatan belajar mengajar dan
selama proses kegiatan belajar mengajar siswa bersemangat serta aktif
berpartisipasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
2. Kegiatan belajar mengajar di kelas tidak lagi berpusat pada guru melainkan
menjadi berpusat pada siswa (student centered). Hal ini terlihat dari keaktifan
siswa selama proses pembelajaran baik saat diskusi kelompok, presentasi, dan
tanya jawab. Kegiatan ini dapat melatih siswa dalam bekerja sama dan
menumbuhkan kebersamaan di dalam kelompok belajar.
3. Siswa menjadi lebih bertanggungjawab karena dituntut untuk dapat
memecahkan masalah yang diberikan kepada mereka serta bertanggungjawab
dalam mencari data yang relevan yang mendukung atas jawaban mereka.
4. Penggunaan media oleh guru menjadikan siswa mudah dalam mengingat dan
memahami materi yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif. Penggunaan media juga menjadikan proses pencarian data yang
berhubungan dengan pemecahan masalah menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Siswa menjadi lebih berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan
tugas yang diberikan guru. Hal ini terlihat pada saat presentasi hasil diskusi
siswa antusias melakukan tanya jawab, memberikan sanggahan, dan
memberikan tanggapan terhadap pendapat kelompok yang maju presentasi.
6. Siswa lebih tanggap terhadap masalah yang ada dan terampil serta kreatif
dalam menyelesaikan masalah yang ada.
7. Penerapkan metode pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT dalam
proses belajar mengajar dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar. Hasil
belajar tersebut dinyatakan tuntas karena secara umum pencapaian hasil
belajar siswa berada di atas standar batas tuntas yaitu 75. Hal ini
menunjukkan bahwa secara umum siswa telah memahami materi yang
disajikan dengan baik pada proses belajar mengajar yang menggunakan
metode pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas penerapan metode pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS) dengan media berbasis Information Communication and
Technology (ICT) yang dilaksanakan di kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta
ini telah dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1)
perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) analisis dan
refleksi tindakan. Tiap siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana
masing-masing pertemuan berlangsung selama 3 X 45 menit.
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan dapat diperoleh
simpulan hasil penelitian, yaitu bahwa penerapan metode pembelajaran CPS
dengan media berbasis ICT melalui langkah-langkah: klarifikasi masalah,
pengungkapan gagasan, evaluasi dan seleksi, serta implementasi telah dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta.
Penerapan metode pembelajaran CPS mampu meningkatkan kualitas proses
belajar siswa. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa diperoleh
keterangan bahwa siswa merasa senang dengan dilaksanakan metode
pembelajaran ini. Siswa merasa lebih menguasai materi karena siswa dilibatkan
secara langsung dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Metode pembelajaran CPS melatih siswa untuk berfikir logis dan
kreatif melalui pembelajaran yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Siswa
menjadi lebih aktif dalam berfikir, berkomunikasi, mencari, menyeleksi dan
menyimpulkan data. Siswa juga lebih termotivasi untuk belajar karena dilibatkan
dalam proses pencarian data, perumusan masalah, serta penggunaan media
pembelajaran ICT.
Pembelajaran dengan metode CPS yang di implementasikan dalam
kegiatan diskusi kelompok dan presentasi mampu meningkatkan hasil
belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Peningkatan aspek
afektif atau sikap selama commit to user
proses pembelajaran terjadi pada tiap indikator,
108
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa melalui
penerapan metode pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan media
berbasis Information Communication and Technology (ICT) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Siswa terlihat lebih antuias dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran karena dilibatkan langsung dalam proses berfikir mencari
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran. Siswa juga lebih
aktif dalam kegiatan diskusi dan aktif bertanya atau mengeluarkan pendapat.
Penerapan metode pembelajaran CPS dengan media berbasis ICT mampu
meningkatkan hasil belajar siswa secara berturut-turut pada tiap-tiap siklus dapat
digunakan sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode
pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari disesuaikan dengan
materi dan kondisi siswa dalam rangka meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa secara optimal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
C. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian, maka peneliti dapat mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru :
a. Melihat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, disarankan kepada guru
untuk dapat menerapkan metode pembelajaran CPS dengan langkah
klarifikasi masalah, pengungkapan gagasan, evaluasi dan seleksi, serta
implementasi sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa disesuaikan
dengan materi dan kondisi kelas.
b. Diharapkan kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menyampaikan materi dan mengelola kelas sehingga pembelajaran tidak
monoton sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat
seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya
a. Diharapkan kepada guru untuk melakukan pendekatan kepada siswa supaya
siswa lebih fokus selama proses belajar mengajar terutama terhadap siswa
yang kurang memperhatikan pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan
adanya variasi saat menyampaikan materi pelajaran, sehingga menarik siswa
untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran
c. Diharapkan kepada guru supaya lebih aktif memotivasi siswa untuk lebih
berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan penguatan kepada siswa seperti
anggukan, senyuman, tepuk tangan, penghargaan, dan hadiah.
d. Diharapkan kepada guru untuk mengembangkan model dan metode
pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam
memahami materi pembelajaran.
e. Diharapkan kepada guru supaya lebih mengoptimalkan pemanfaatan media
pembelajaran yang sudah disediakan oleh pihak sekolah, seperti
pemanfaatan komputer dan LCD serta koneksi internet untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menarik sehingga proses dan hasil
pembelajaran dapat terus meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
2. Bagi Siswa :
a. Diharapkan kepada siswa supaya lebih fleksibel ketika melaksanakan
diskusi dengan kelompok heterogen supaya hubungan sosial antar siswa
menjadi lebih baik.
b. Siswa diharapkan supaya lebih disiplin dan bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
c. Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam melakukan diskusi kelompok
serta lebih berani untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, dan menjelaskan
saat presentasi.
3. Bagi sekolah
a. Pihak sekolah hendaknya memberikan fasilitas dan kesempatan kepada guru
untuk mengikuti pelatihan dan seminar-seminar yang berkaitan dengan
model dan metode pembelajaran yang inovatif.
b. Sekolah hendaknya mengadakan rapat evaluasi tentang pelaksanaan
pembelajaran untuk membahas permasalahan yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar, supaya dapat diketahui solusi yang tepat terhadap masalah
yang sedang terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Kasihani Kasbollah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Malang: UNM
112
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Cet IV.
Jakarta: Rineka Cipta.
commit to user