Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

PSIKOSOSIAL HARGA DIRI RENDAH


SITUASIONAL

Oleh :
Achmad Faisal Rajab
2008001

FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK


PROGRAM STUDI PROFESI
SEMARANG
2021
A. Kasus
Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif kemudian mengalami negatif mengenai
diri dalam berespons terhadap suatu kejadian seperti kehilangan dan perubahan
(Carpenito, 2000).
Harga diri rendah situasional adalah perasaan diri/evaluasi diri negatif yang
berkembang sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan
diri seseorang yang sebelumna mempunyai evaluasi diri positif dan bila tidak
dapat diatasi dapat menyebablan harga diri rendah kronis (Suliswati, 2005).
Harga diri rendah situasional terjadi bila seseorang mengalami trauma yang
terjadi secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai, putus
sekolah, hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu yang terjadi, misalnya
korban pemerkosaan, dituduh KKN, dipenjara secara tiba-tiba (Dalami dkk,
2009).

B. Proses terjadinya masalah


1) Faktor Predisposisi
Menurut Stuart & Sundeen (1995/1998) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi konsep diri seseorang. Faktor ini dapat dibagi sebagai
berikut:
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada
orang lain, dan ideal diri yang tidak realistik.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah stereotipik
peran seks, tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
perubahan dalam struktur sosial
2) Faktor Pencetus/presipitasi
Terjadinya HDR situasional dapat ditimbulkan dari sumber internal dan
eksternal, yaitu:
a. Trauma, seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan peran atau posisi yang diharapkan
di mana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis
transisi peran, yaitu transisi peran perkembangan, transisi peran
situasi, dan transisi peran sehat-sakit.

C. Pohon Masalah

Resiko menarik diri Akibat

Harga diri rendah situasional Care problem

Berduka disfungsional Sebab

D. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


Asuhan Keperawatan
1) Data yang perlu dikaji

Data yang perlu dikaji untuk klien yang mengalami harga diri rendah
situasional sebagai berikut.

a) Data Sujektif:

Contoh:

“Setelah kaki saya diamputasi saya sudah tidak berharga lagi.”

“Saya tidak mampu menjadi atlet yang dibanggakan keluarga setelah


kehilangan kaki saya.”

“Saya tidak mampu melakukan peran dan fungsi sebagai kepala


keluarga lagi.”
b) Data Objektif:

- Perasaan negatif terhadap diri sendiri

- Menarik diri dari kehidupan

- Kritik terhadap diri sendiri

- Destruktif terhap diri sendiri dan orang lain

- Mudah tersinggung/ mudah marah

- Produktivitas menurun

- Penolakan terhadap diri sendiri

- Keluhan fisik

E. Diagnosa Keperawatan
1) Harga diri rendah situasional
2) Ketidakefektifan koping
3) Gangguan citra tubuh
4) Gangguan identitas personal
5) Ketidakberdayaan
6) Keputusasaan
Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Harga Diri Harga Diri Dukungan penampilan peran


Rendah
Situasional Observasi:
D.0102 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi berbagai peran dan periode transisi
terjadi peningkatan terhadap perasaan positif terhadap diri sesuai tingkat perkembangan
sendiri  Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Berisiko Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik:
mengalami Menurun Meningkat  Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap
evaluasi atau perubahan peran yang tidak diinginkan
1 Penilaian Diri Positif
perasaan  Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi
1 2 3 4 5
negative reaksi oran lain terhadap perilaku
2 Penerimaan Penilaian Positif terhadap diri sendiri
terhadap diri  Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap
1 2 3 4 5 bayi baru lahir, jika perlu
sendiri atau 3 Postur Tubuh Menampakkan wajah
kemampuan  Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika
1 2 3 4 5 perlu
klien sebagai
4 Perasaan Malu  Fasilitasi diskusi harapan adaptasi peran saat anak
respon
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun meninggalkan rumah, jika perlu
terhadap
situasi saat ini
Meningkat Menurun  Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam
1 2 3 4 5 peran timbal balik
5 Perasaan bersalah Edukasi
1 2 3 4 5
 Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk
pengembangan peran
 Diskusikan perubahan peran yang diperlukan
akibat penyakit atau ketidakmampuan
 Diskusikan perubahan peran dalam menerima
ketergantungan orang tua
 Diskusikan strategi positif untuk mengelola
perubahan peran
 Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh
pasien/orang tua untuk memenuhi peran
Kolaborasi
 Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran
baru
Promosi Harga Diri

Observasi
 Monitor verbalisasi merendahkan diri sendiri
 Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai
kebutuhan terapeutik
Terapeutik
 Motivasi terlibat dalam vervalisasi positif untuk
diri sendiri
 Diskusikan persepsi negatif diri
Edukasi
 Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan positif diri pasien
 Latih cara berpikir dan berprilaku positif
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keputusasaan Harapan Dukungan Emosional
D.0088 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
pasien mempunyai keyakinan positif  Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi
Pengertian : Kriteria Hasil: pasien
Kondisi individu yang Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Identififikasi hal yang telah memicu emosi
memandang adanya Meningkat Menurun Terapeutik:
keterbatasan atau 1 Verbalisasi keputusasaan  Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah
tidak tersedianya 1 2 3 4 5 atau sedih
alternative  Buat pernyataan suportif atau empati selama fase
2 Perilaku pasif
pemecahan pada berduka
1 2 3 4 5
masalah yang  Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
dihadapi. (merangkul atau menepuk-nepuk)
 Tetap bersama pasien dan pastikam keamanan
selama ansietas, jika perlu
 Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
 Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami
(misl. Marah, sedid, ansietas)
 Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional
sebelumnya dan pola respons yang biasa
digunakan
 Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang
tepat
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika perlu
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakberdayaan Konsep Diri Promosi Harapan
Ketidakberdayaan
D.0103 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi
keberdayaan meningkat
 Identifikasi harapan pasien dan keluarga
Pengertian : Kriteria Hasil:
dalam pencapaian hidup
Persepsi bahwa Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
tindakan seseorang Menurun Meningkat Terapeutik
tidak akan 1 Pernyataan mampu melaksanakan aktivitas  Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
mempengaruhi hasil 1 2 3 4 5 nilai penting
secara signifikan, Meningkat Cukup sedang Cukup menurun  Pandu mengingat kembali kenangan yang
persepsi kurang meningkat menurun
menyenangkan
control pada situasi 2 Pernyataan frustasi
saat ini atau yang
 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
1 2 3 4 5
akan datang 3 Ketergantungan pada orang lain  Kembangkan rencanaperawatan yang
1 2 3 4 5 melibatkan tingkat pencapaian tujuan
sederhana sampai dengan kompleks
 Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
 Ciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikkan kebutuhan spiritual
Edukasi
 Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
 Anjurkan mempertahankan hubungan (mis,
menyebutkan nama orang yang kita cintai)
 Anjurkan mempertahankan hubungan
teraupetik dengan orang lain
 Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
 Latih cara mengembangkan spiritual diri
 Latih cara mengenang dan menikmati masa
lalu (mis.prestasi, pengalaman)
Promosi koping

Observasi
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
keslahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
verada dibaeah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan social
 Motivasi mengidentifikasi system pendukung
yang tersedia
 Damping saat berduka (mis.penyakit kronis,
kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok
atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika
perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan cara memecahkan maslah secara
konstruktif
 Latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih kemampuan social, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian objektif
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan identitas Identitas diri Orientasi realita
diri
D.0084 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi:
identitas diri membaik.
 Monitor perubahan orientasi
Pengertian : Kriteria Hasil:
Tidak mampu Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
 Mnitor perubahan kognitif dan perilaku
mempertahankan Menurun Meningkat Terapeutik:
keutuhan persepsi 1 Perilaku konsisten  Perkenanlkan nama saat memulai
terhadap identitas diri 1 2 3 4 5 interaksi
2 Verbalisasi kekhawatiran pada reaksi orang lain
 Orientasikan oaring, tempat dan waktu
meningkat Cukup Sedang Cukup menurun
Meningkat menurun  Hadirkan realita(mis, beri penjelasan
3 Perasaan fluktuatif terhadap diri alternative, hindari perdebatan)
1 2 3 4 5  Sediakan lingkungan dan rutinitas secara
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik konsisten
Memburuk Membaik
4 Persepsi terhadap diri
 Atur stimulus sensorik dan lingkungan
1 2 3 4 5 (mis.kunjungan, pemandangan, suara,
pencahayaan, bau, dan sentuhan)
 Gunakan symbol dalam mengorientasikan
lingkungan (mis.tanda, gambar,warna)
 Libatkan dalam terapi kelompok orientasi
 Berikan waktu istirahat dan tidur yang
cukup, sesuai kebutuhan
 Fasilitasi akses informasi (mis.televisi,
surat kabar, radio) jika perlu
Edukasi
 Anjurkan perawatan diri secara mandiri
 Anjurkan penggunaan alat bantu
(mis.kacamata, alat bantu dengar, gigi
palsu)
 Ajarkan keluarga dalam perawatan
orientasi realita
Promosi koping

Observasi
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia
untuk memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuahn dan keinginan
terhadap dukungan sosial
Terapeutik
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
keslahpahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak
menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan
bahaya pada diri sendiri
 Fasilitasi dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek-
aspek tertentu dalam perawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
verada dibaeah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan social
 Motivasi mengidentifikasi system
pendukung yang tersedia
 Damping saat berduka (mis.penyakit
kronis, kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok
atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
 Anjurkan menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual,
jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih
spesifik
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih
spesifik
 Anjurkan cara memecahkan maslah secara
konstruktif
 Latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih kemampuan social, sesuai
kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian objektif
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Citra Citra Tubuh Promosi Citra Tubuh
Tubuh Observasi:
D.0083 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
diharapkan citra tubuh meningkat. perkembangan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi perubahan citra tubuh yang
Perubahan persepsi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun mengakibatkan isolasi sosial
tentang penampilan, Meningkat Menurun  Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri
struktur dan fungsi 1 Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh sendiri
fisik individu 1 2 3 4 5 Edukasi
2 Verbalisasi kekhawatiran pada reaksi orang lain  Jelaskan pada keluarga tentang perawatan perubahan
citra tubuh
1 2 3 4 5
 Anjurkan menggunakan alat bantu
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
(mis.wig,kosmetik)
Memburuk Membaik
 Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
3 Melihat bagian tubuh
 Latih fungsi tubuh yang dimiliki
1 2 3 4 5
Terapeutik:
4 Menyentuh bagian tubuh
 Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
1 2 3 4 5  Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
 Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis
Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Koping tidak Status koping Dukungan pengambilan keputusan


efektif
Observasi:
D.0096 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan koping membaik  Identifikasi persepsi mengenai maslah saat
pembuatan keputusan kesehatan
Pengertian : Kriteria Hasil:
Terapeutik:
Ketidakmampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
menilai dan Menurun Meningkat  Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang
merespon stesor membantu membuat pilihan
1 Kemampuan memenuhi peran sesuai usia
yang ada untuk
mengatasi  Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari
1 2 3 4 5
masalah setiap solusi
2 Perilaku koping adaptif
 Fasilitasi melihat situasi secara realistic
1 2 3 4 5
 Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan
3 Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah
yang diharapkan
1 2 3 4 5

4 Verbalisasi pengakuan masalah


1 2 3 4 5  Fasilitasi pengambilan keputusan secara
kolaboratif
5 Verbalisasi kelemahan diri

1 2 3 4 5  Hormati hak pasien untuk menerima atau


menolak informasi
6 Perilaku asertif
 Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang
1 2 3 4 5
lain, jika perlu
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
 Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga,
Meningkat Menurun
dan tenaga kesehatan lainnya
7 Verbalisasi menyalahkan orang lain
Edukasi
1 2 3 4 5
 Informasikan alternative solusi secara jelas
8 Verbalisasi rasionalisai kegagalan
 Berikan informasi yang diminta pasien
1 2 3 4 5
Dukungan Penampilan Peran
9 Hipersensitif terhadap kritik
Observasi:
1 2 3 4 5
 Identifikasi berbagai peran dan periode transisi
sesuai tingkat perkembangan

 Identifikasi peran yang ada dalam keluarga


 Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi

Terapeutik
 Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap
perubahan peran yang tidak diinginkan

 Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi


reaksi orang lain terhadap perilaku

 Fasilitasi diskusi tentang perubahan peran

Edukasi:
 Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk
pengembangan peran

 Diskusikan perubahan peran yang diperlukan


akibat penyakit atau ketidakmampuan

 Diskusikan strategi positif untuk mengelola


perubahan peran

Kolaborasi
 Rujuk dalam kelompok untuk mempejari peran
baru
Promosi koping

Observasi
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan

 Identifikasi kemampuan yang dimiliki

 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk


memenuhi tujuan

 Identifikasi pemahaman proses penyakit

 Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan


hubungan

 Identifikasi metode penyelesaian masalah

 Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap


dukungan sosial

Terapeutik
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan

 Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri

 Diskusikan untuk mengklarifikasi


keslahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri

 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan


rasa bersalah dan rasa malu

 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya


pada diri sendiri

 Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang


dibutuhkan

 Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek


tertentu dalam perawatan

 Motivasi untuk menentukan harapan yang


realistis

 Tinjau kembali kemampuan dalam


pengambilan keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
verada dibaeah tekanan

 Motivasi terlibat dalam kegiatan social

 Motivasi mengidentifikasi system pendukung


yang tersedia

 Damping saat berduka (mis.penyakit kronis,


kecacatan)

 Perkenalkan dengan orang atau kelompok atau


kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama

 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan


yang tepat

 Kurangi rangsangan lingkungan yang


mengancam

Edukasi
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika
perlu

 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan


persepsi

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

 Anjurkan keluarga terlibat

 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik

 Anjurkan cara memecahkan maslah secara


konstruktif

 Latih penggunaan teknik relaksasi

 Latih kemampuan social, sesuai kebutuhan

 Latih mengembangkan penilaian objektif


Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Harga Diri Harga Diri Dukungan penampilan peran


Rendah
Situasional Observasi:
D.0102 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi berbagai peran dan periode transisi
terjadi peningkatan terhadap perasaan positif terhadap diri sesuai tingkat perkembangan
sendiri  Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Berisiko Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik:
mengalami Menurun Meningkat  Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap
evaluasi atau perubahan peran yang tidak diinginkan
1 Penilaian Diri Positif
perasaan  Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi
1 2 3 4 5
negative reaksi oran lain terhadap perilaku
2 Penerimaan Penilaian Positif terhadap diri sendiri
terhadap diri  Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap
1 2 3 4 5 bayi baru lahir, jika perlu
sendiri atau 3 Postur Tubuh Menampakkan wajah
kemampuan  Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika
1 2 3 4 5 perlu
klien sebagai
4 Perasaan Malu  Fasilitasi diskusi harapan adaptasi peran saat anak
respon
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun meninggalkan rumah, jika perlu
terhadap
situasi saat ini
Meningkat Menurun  Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam
1 2 3 4 5 peran timbal balik
5 Perasaan bersalah Edukasi
1 2 3 4 5
 Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk
pengembangan peran
 Diskusikan perubahan peran yang diperlukan
akibat penyakit atau ketidakmampuan
 Diskusikan perubahan peran dalam menerima
ketergantungan orang tua
 Diskusikan strategi positif untuk mengelola
perubahan peran
 Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh
pasien/orang tua untuk memenuhi peran
Kolaborasi
 Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran
baru
Promosi Harga Diri

Observasi
 Monitor verbalisasi merendahkan diri sendiri
 Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai
kebutuhan terapeutik
Terapeutik
 Motivasi terlibat dalam vervalisasi positif untuk
diri sendiri
 Diskusikan persepsi negatif diri
Edukasi
 Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan positif diri pasien
 Latih cara berpikir dan berprilaku positif
Daftar Pustaka
Carpenito, L. J. (2000). Handbook of nursing diagnosis. (M. Ester,
Penerjemah). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Inc.
(Sumber asli diterbitkan 1999)

Dalami, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah


Psikososial. Jakarta : Trans Info Media.

Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta


: EGC

Stuart, (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi : Lima. Jakarta : EGC

Stuart, G. W. & Sundeen, S. J. (1998). Pocket guide to psychiatric nursing,


3/E. (A. Y. S. Hamid, Penerjemah). St. Louis: Mosby Year Book, Inc.
(Sumber asli diterbitkan 1995)

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Anda mungkin juga menyukai