Tugas 3 Bu Yayuk
Tugas 3 Bu Yayuk
O
L
E
H
DISUSUN OLEH
SITI HUZAIMAH
2. ANALISIS WACANA
1. MORAL REASONING
Secara etimologis, kata moral sama dengan kata etika karena kedua kata tersebut sama-
sama mempunyai arti yaitu kebiasaan atau adat.
Moral adalah sikap mental dan emosional yang dimiliki oleh individu sebagai anggota
kelompok sosial dalam melakukan tugas-tugas serta loyalitas pada kelompok (Falah, 2006).
teori perkembangan moral kognitif (Kohlberg, 2006),
pertimbangan moral/alasan moral dapat dinilai dengan menggunakan tiga kerangka level yang
terdiri dari:
1) Pre-conventional level
Tingkat Pra konvensional ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap satu dan tahap dua:
Tahap 1 : Orientasi patuh dan takut hukuman.
Tahap 2: Orientasi naif egoistis/hedonisme instrumental.
2. Conventional level
Tingkat konvensional dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap tiga dan tahap empat
Ciri-ciri altruistik cukup menonjol, yaitu ia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya
sendiri.
Tingkat pasca konvensional ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap lima dan tahap enam.
Tingkat pra konvensional ialah tingkat kebanyakan anak di bawah usia 10 tahun.
Tingkat pasca konvensional ialah tingkat yang dicapai oleh sejumlah minoritas orang dewasa
dan biasanya dicapai setelah usia 24 tahun.
Kohlberg (dalam Duska dan Whelan, 1984;) mengatakan ada tiga pengalaman sosial yang
mempengaruhi penalaran moral, yaitu :
penalaran moral dapat diukur dengan menggunakan Multidimensional Ethics Scale (MES).
3. ANALISIS WACANA
Eriyanto (2001) kemudian menjelaskan ketiga makna tersebut sebagai berikut.
Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi
juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik gambar, efek suara, citra, dan sebagainya.
Konteks memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi
pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi dimana teks tersebut diproduksi.
Wacana di sini dimaknai sebagai teks dan konteks secara bersama-sama.
Analisis wacana adalah kebalikan dari linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada
level di atas kalimat, seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar
dari kalimat.
Analisis wacana pada bidang psikologi sosial diartikan sebagai pembicaraan.
Sementara dalam bidang politik, analisis wacana adalah praktik pemakaian bahasa
Guba & Lincoln (1994:17-30) juga menyusun beberapa paradigma dalam teori ilmu komunikasi
sebagai wacana:
Paradigma yang dikemukakan itu terdiri dari:
a. paradigma positivistik
b. paradigma pospositivistik
c. paradigma kritis
d. paradigma konstruktivisme
Perbedaan antara ketiga paradigma ini juga dapat dibahas empat dimensi.
1. Dimensi epistemologis,
2. Dimensi ontologis,
3. Dimensi metodologi
4. Dimensi aksiologis.
Terdapat beberapa karakteristik utama pada seluruh filsafat pengetahuan paradigma kritis yang bisa
dilihat secara jelas.
Karakteristik keempat dari paradigma kritis adalah pendasaran diri paradigma kritis mengenai
cara dan metodologi penelitiannya.
Dalam analisis wacana dikenal adanya tiga sudut pandang mengenai bahasa:
1. Pandangan pertama, bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan objek di luar
dirinya.
2. Pandangan kedua, subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-
hubungan sosialnya.
3. Pandangan ketiga, bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membetuk
subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.
Hal-hal yang mencirikan sebuah analisis wacana kritis (Eriyanto:2006
1. Tindakan.
2. Konteks.
Syafi’ie (1990 dalam Lubis,1993) membedakan konteks dalam pemakaian bahasa menjadi empat
macam:
1. Konteks fisik
2. Konteks fisik Konteks epistemis
3. Konteks linguistik
4. Konteks sosial
3. Historis.
4. Kekuasaan.
5. Ideologi.
Dalam analisis wacana kritis dikenal adanya beberapa pendekatan diantaranya adalah:
Van Dijk mengungkapkan bahwa wacana terdiri dari atas beberapa elemen, yaitu:
1)Tematik
2) Skematik
3) Sematik
4) Sintaksis
5) Stilistik
6) Retoris
Teori Teun Van A Dijk Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur atau tingkatan
yang masing-masing bagian saling mendukung.
Yaitu
1. struktur makro
2. Superstruktur (Skematik/ Alur):
3. Struktur Mikro.
. Analisis Semantik,
Tinjauan semantik suatu laporan akan meliputi latar, detail, ilustrasi, maksud dan pengandaian yang ada
dalam wacana itu.
1) Latar:
2) Detail:
3) maksud
4) Pra anggapan
1) Koherensi:
2. Pengingkaran:
3. Bentuk kalimat
4. Kata ganti
. Stailistik (Retoris).
1)Gaya Penulisan:
Deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi dan narasi.
2)Grafis: