Anda di halaman 1dari 3

B.

     VARIANS BIAYA  LANGSUNG

Pada kenyataannya jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama dengan
standar. Pada umumnya terdapat perbedaan antara biaya  standar dengan pelaksanaan, yang
disebut sebagai selisih atau varians. Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut standar
(anggaran) dengan biaya aktual ( yang sesungguhnya terjadi ). Selisih merupakan petunjuk
tentang adanya ketidak tepatan, sehingga manajemen perlu menganalisis penyebab terjadinya
selisih. Jika pelaksanaan sesungguhnya menyimpang terus-menerus dari standar dengan jenis
penyimpangan yang sama, maka bisa jadi terdapat ketidak tepatan dalam standarnya. Namun jika
penyimpangan tersebut tidak terjadi terus menerus dan dengan pola yang berbeda-beda, berarti
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan (biaya aktual). Analisis yang kita akan bahas menitik
beratkan pada selisih yang terjadi pada biaya produksi, yang meliputi analisis selisih terhadap
biaya bahan baku dan analisis selisih terhadap biaya tenaga kerja langsung.

Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaituefektifitas (tingkat seberapa besar
tujuan yang diinginkan tercapai) danefisiensi (jumlah input yang digunakan untuk mencapai
level output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat menghasilkan output yang
maksimal). Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable varians mengindikasikan hal yang
baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari standar yang ditetapkan, bisa saja
standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak mencerminkan keadaan ekonomi yang
sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance belum tentu menunjukkan kinerja yang
bagus.

                               

1. Varian Bahan Baku

Varians bahan baku adalah selisih bahan baku actual dengan bahan baku berdasrkan standar
yang diperkirakan, Bastian Bustami dan Nurlela . Dalam varians bahan baku dapat dianalisis
menjadi :

1.    Varians harga bahan baku

Adalah selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yag
diperkirakan. Perusahaan biasanya menghitug varians harga bahan baku pada saat berbeda
dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian bahan baku. Kemungkinan
penyebab varians bahan baku tidak menguntungkan adalah :

Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam.

Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebankan ke perusahaan.

Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok.


Yang bertanggung jawab terjadinya varians pembelian harga adalah departemen pembelian.
Namun personal supervise dan perancangan produk yang mengusulkan spesifikasi jenis dan
merek bahan tertentu juga dapat diminta pertanggungjawabannya.

2.      Varians Penggunaan Bahan

Adalah selisih antar kuantitas actual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. Untuk
kebutuhan pengendalian, jika terjadi varians harus segera disolusi secepat mungkin walaupun
ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai pekerjaan selesai, karena varians sangat besar
pengaruhnya pada baiay operasi. Kemungkinan terjadinya varians tidak menguntungkan :

Kehilangan bahan baku saat penanganan tahap awal proses.

Pemborosan selama pemrosesan.

Terjadi kerusakan bahan dan sisa bahan berlebihan.

Perubahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar.

Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan.

Sedangkan Supriyono mengemukakan bahwa varians bahan baku dapat dianalisis menjadi :

1.Standar Harga Bahan Baku.

Adalah harga bahan baku persatuan bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pembelian bahan
baku. Penyebab terjadinya selisih :

Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan.

Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Kegagalan dalam memanfaatkan potongan pembelian.

Tambahan pembayaran bahan baku adanya pembelian khusus yang dilaksanakan.

Pembelian dalam jumlah ekonomis atau tidak ekonomis.

Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus membeli bahan baku secara mendadak.

2.    Kuantitas Bahan Baku

Adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produk
teetentu. Penyebab terjadinya selisih adalah :
Perubahan rancangan produk, peralatan atau metode perolehan produk yang belum dinyatakan
standar.

Pemakaian bahan baku subtitusi yang menguntungkan atau merugikan.

Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yang dipakai lebih besar atau lebih
kecil disbanding standar.

Kerugian bahan baku karena rusak, yang disebabkan karyawan tidak terlatih, tidak diawasi atau
teledor saat bekerja.

Pengawasan yang terlalu kaku.

Kurangnya peralatan atau mesin.

Kegagalan dalam mangatur mesin atau peralatan dalam konsisi yang baik.

Manfaat dari adanya selisih harga, adalah :

  Selisih harga bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawab dari bagian pembelian karena
bagian tersebut telah membeli bahan baku dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari
banding standar. Oleh karena itu selisih harga bahan baku dapat dipakai nilai investasi bagian
pembelian.

  Perhitungan selisih harga bahan baku dapat bermanfaat untuk harga bahan baku terhadap laba
yang diperoleh perusahaan.

Manfaat adanya selisih kuantias bahan baku, adalah :

   Menilai departemen produksi atau pabrik

   Untuk mengukur pengaruh akibat efisiensi pemakaian bahan baku terhadap laba yang
diperoleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai