Guru SD
Dra.Endang Susiloningsih
BAB I
PENDAHULUAN
mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Oleh karena itu seorang guru Sekolah
Dasar (SD) dituntut untuk menguasai semua bidang studi. Namun hasil perolehan
nilai beberapa mata pelajaran dalam kenyataannya masih ada yang belum
pengalaman peneliti hal ini disebabkan oleh, teknik mengajar yang masih relatif
kesulitan dalam menerima pelajaran PKN, PKN dianggap sebagai pelajaran yang
perlu ada solusi dalam penyampaian mata pelajaran PKN dengan menggunakan
berbagai cara yang menarik yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
menyenangkan anak, sampaikan materi yang sudah dikenal anak hingga anak
percaya diri.
pada kebiasaan dengan strategi atau urutan penyajian sebagai berikut: diajarkan
definisi, diberikan contoh-contoh dan diberikan latihan soal. Hal ini sangat
memungkinkan siswa mengalami kesulitan dalam menerima konsep yang tidak
dihadapi bentuk soal cerita yang mungkin terkait dengan terapan PKN atau
Memperhatikan uraian di atas keadaan yang sama dialami juga oleh siswa
SMPN I Gondangwetan, siswa masih merasa kesulitan, takut dan kurang berani
bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami, sementara itu peneliti kurang
melibatkan siswa dalam pembelajaran. Keadaan ini jika dibiarkan maka nilai
pelajaran PKN akan semakin menurun dan gagal dalam memperoleh nilai
pengelolaan kelas yang menarik dan melibatkan siswa dalam menemukan konsep.
Hal inilah yang diduga menyebabkan lemahnya siswa dalam memahami konsep-
konsep dasar PKN, hal ini bisa dilihat dari hasil belajar yang rendah. Pengalaman
pembelajaran sudah berusaha maksimal, mulai dari persiapan RPP, media hingga
strategi pembelajaran dan pengelolaan kelas. Namun disisi lain peneliti sebagai
yaitu metode ceramah, kondisi ini ternyata membuat siswa menjadi bosan, jemu
dan tidak tertarik untuk belajar. Guru kurang mampu mengelola kelas dengan
baik, sehingga banyak diantara siswa yang acuh tak acuh terhadap pembelajaran
yang sedang dilakukan oleh guru bahkan sebagian diantaranya lebih sering
dapat dilaksanakan baik oleh siswa maupun guru. Guru hendaknya mengemas
proses belajar mengajar dengan metode yang tepat dan menarik dalam
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat, baik bagi siswa, guru, maupun guru lain.
a. Bagi siswa :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Inkuiri
untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang
pendekatan dan jiwa para ilmuwan. Pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu
dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas
model inkuiri adalah sebuah model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori
discovery yang digunakan dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada
menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.
inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa
terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang
diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para
baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal
itu bisa dan dapat terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga belum atau
tidak bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan.
bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat
lain.
ide Skemp itu dan mengembangkannya lebih jauh. yaitu, siswa terlebih dahulu
the ability to solve a problem without prior analysis of the problem." Pada tahap
siswa dapat menjawab suatu pertanyaan dengan benar, tetapi dia tidak dapat
C. Pengertian Kreativitas
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.
Selanjutnya dalam belajar kreatif siswa terlibat secara aktif dan mendalami bahan
Dari uraian yang ada diatas maka yang dimaksud dengan kreativitas adalah
seorang yang selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba, bertualang, suka
bermain-main, intuisif, dan mempunyai potensi untuk menjadi orang yang kreatif.
Semua orang lahir dengan kreativitas dan jika ia yakin ia adalah orang yang
kreatif maka ia akan menemukan cara yang kreatif untuk mengatasi masalah
pembelajaran yang diharapkan, maka perlu diadakan tes hasil belajar. Menurut
pendapat Winata Putra dan Rosita (1997; 191 ) tes hasil belajar adalah salah satu
a) Tes hasil belajar harus dapat mengukur apa-apa yang dipelajari dalam proses
d) Tes hasil belajar hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi
melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan , terutama
Menurut Nana Sudjana (1988; 49), tujuan pendidikan yang ingin dicapai
dalam suatu pengajaran terdiri dari 3 macam yaitu: bidang kognitif, afektif, dan
terpisahkan yang harus nampak sebagai hasil belajar. Nana Sudjana (1988;50-54)
suatu konsep
tertentu.
(kesatuan ynag utuh) menjadi unsur atau bagian yang mempunyai arti .
integritas.
ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah menguasai bidang
Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar
rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah
terhadap stimulus.
lakunya
ketetapan.
ekspresif, interpretative.
BAB III
METODE PENELITIAN
berjarak kurang lebih 4 km. Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas VII
SMPN I Gondangwetan, sebanyak 20 siswa. Latar belakang orang tua wali murid
C. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilaksanakan oleh guru di
sifatnya realistik dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun hasil penelitian
dapat diterapkan oleh orang lain yang mempunyai konteks yang sama dengan
a) Persiapan/perencanaan (Planning)
b) Tindakan/pelaksanaan (Acting)
c) Observasi (Observing)
d) Refleksi (Reflecting)
a. Tahap Pelaksanaan
1) Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
sebagai berikut :
1. Tindakan Siklus 1
Langkah-langkah tindakan:
belajar.
dimasyarakat
dimasyarakat
dimasyarakat seperti:
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
2) Siklus II
dimasayarakat
Langkah-langkah tindakan:
- Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu daerah
dimasayarakat
dalam kelompok
bahwa :
1. Guru dapat mengelola kelas dengan lebih baik dan lebih mampu
memahami siswa
yang baik
c. Observasi (Observing)
siswa.
d. Refleksi (reflecting)
D. PERANGKAT PENELITIAN
BERIKUT :
a. Rencana Pembelajaran
b. Media Pembelajaran
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan beberapa
1. Lembar observasi
Lembar observasi guru digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran antara lain contoh lembar observasi seperti pada
lampiran.
2. Soal tes
Berupa tes hasil belajar berbentuk soal pilihan ganda dan uraian. Soal tes
diadakan setiap akhir siklus. Dari hasil tes pada siklus satu dan dua dapat
ditarik kesimpulan ada tidaknya peningkatan hasil tes yang dilaksanakan. Data
yang diperoleh dari hasil ulangan siswa digunakan untuk mengetahui hasil
3. Angket/ Kuisioner
kendala yang ada serta saran siswa terhadap proses pembelajaran. Contoh
Data aktivitas siswa adalah data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
Data hasil tes adalah data yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan tes
selama 2 (dua) kali, pada setiap siklus yang dilakukan. Dari hasil tes pada
siklus satu dan dua nantinya akan dibandingkan sehingga dapat ditarik
kesimpulan ada tidaknya peningkatan hasil tes yang dilaksanakan. Data yang
dengan ketentuan:
sebagai berikut :
a). Ketuntasan secara individu
Rumus persentase
Jumlah skor yang diperoleh
x 100 %
Jumlah skor maksimal
b) Ketuntasan secara klasikal
Rumus persentase ketuntasan :
Jumlah siswa yang tuntas
X 100 %
Jumlah seluruh siswa
3. Angket/ Kuisioner
DATA YANG DIPEROLEH MELALUI ANGKET SISWA DIANALISIS
BAB IV
terdiri dari satu tindakan yang diwujudkan dalam satu kali pertemuan
pembelajaran yang lamanya 2 x 35 menit. Jadi pada penelitian tindakan kelas ini
1. Pelaksanaan Siklus 1
1) Perencanan ( planning )
c. Membuat silabus
guru. Siswa kemudian oleh guru diminta menjelaskan kegiatan yang dapat
Beberapa hal yang dapat dicatat dalam siklus 1 adalah sebagai berikut:
1. Temuan positif
dalam belajar
b) Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski
2. Temuan negatif
maksimal.
B. Pelaksanaan Siklus 2
1) Perencanan ( planning )
c. Membuat silabus
penting yang berperan dalam norma dan adat istiadat. Sesi selanjutnya
setelah siswa telah menyelesaikan tugas yang diberikan guru maka guru
atau pendapat yang berbeda sehingga kemudian pada saat siswa telah
dianggap kondusif tugas yang telah disiapkan oleh guru. Siswa diharapkan
Setelah diskusi kelas selesai dilakukan, setelah itu guru peneliti melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang materi pembelajaran. Beberapa hal yang
1. Temuan positif
a) Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski
b) Jumlah siswa yang aktif meningkat hal ini terlihat dengan adanya
2. Temuan negatif
alur diskusi masih belum berjalan lancer. Dan masih didominasi oleh
b) Sebagian siswa masih ada yang belum bisa menjelaskan kepada teman-
c) Kualitas tanya jawab yang dihasilkan dari hasil diskusi belum maksimal.
C. Pengamatan tindakan (observing)
Pengamatan dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dalam kegiatan
kreativitas siswa (2) evaluasi pemahaman siswa; (3) angket untuk mengetahui
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa dan telah dianalisis
Berdasarkan angket yang telah diberikan dan diisi oleh siswa maka diperoleh
tabel diatas pada siklus ke-1 dari 7 (tujuh) indikator keberhasilan terdapat 1
baik, 1 cukup dan kurang 5, sedangkan pada siklus ke-2 dari 7 (tujuh)
2. Dari data formatif I dan tes formatif II tampak terdapat peningkatan yang
signifikan, hal ini tampak pada hasil formatif I rata-rata siswa yang mampu
menjawab soal tes 65,25 % dan mengalami kesulitan 34,75 %, sedangkan pada hasil
tes formatif II yang mampu menjawab soal tes 91,5% dan yang mengalami
kesulitan 8,5%. Maka telah terjadi kenaikan sekitar 26,25% pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan hanya 2 (5,6%) siswa
hal tersebut sedangkan 3 (11,2%) siswa belum dapat. Prosentase tersebut juga
(86,1%) siswa dan 5 (13,9%) siswa merasa tidak ada tantangan. Bahkan siswa
dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa metode inkuiri yang dikembangkan
oleh guru (peneliti) secara garis besar dapat diterima oleh siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis
berikut :
1. Implementasi berbasis inkuiri dalam materi benda dan sifatnya untuk siswa
dari siklus I sebesar 65,25 % menjadi 91,5% pada siklus II, atau mengalami
Gondangwetan.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis,1988, Teori-Teori Belajar,Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud,
Jakarta.
Degeng, S Nyoman,1989,Taksonomi Variabel ,IKIP Malang, Malang.
Depdikbud, 2002, Pendekatan Kontekstual, Balai Pustaka, Jakarta
Dimyati Dkk,2002, Belajar Dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Haryanto, 2003, Sains Untuk SD Kelas VI, Erlangga, Jakarta
Mulyasa, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT Rosda Karya, Bandung
Puskur, 2003, KD Sains SD, http://www.puskur.net/inc/sd/PengetahuanAlam.pdf.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, PT. Rineka
Cipta.Jakarta.
Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional, www.depdiknas.go.id
Wahyudi, 2001, Tingkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pelajaran, Editorial
Pendidikan Dan Kebudayaan Edisi 36, Depdiknas,Jakarta
Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dengan memilih salah satu jawaban yang
1. Apakah Anda senang belajar dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh
guru
a. Ya b. Tidak
kehidupanmu sehari-hari
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
baru dilakukan.
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Nama Pengamat : ……………………………………………………………………….
Pokok Bahasan : ………………………………………………………………………..
Siklus : ………………………………………………………………………...
Petunjuk penggunaan lembar pengamatan
1. Pengamatan dilakukan untuk semua aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung
2. Pengamat harus berada pada posisi yang memudahkan dirinya untuk
memperhatikan siswa yang diamati
3. Pengamat tidak diperkenankan untuk membantu siswa selama pembelajaran
berlangsung
Frekuensi Aktivitas
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Keseriusan siswa
2. Inisiatif bertanya
3. Partisipasi siswa dalam
pembelajaran
4. Kemampuan siswa menyebutkan
fakta
5. Kemampuan siswa menjelaskan
konsep dengan kata-kata sendiri
6. Berdiskusi
7. Kemampuan siswa memahami
perintah guru
…………………., ………….
Pengamat
(----------------------------------)
0 komentar: