Anda di halaman 1dari 99

B.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


1. CAPAIAN KINERJA UKM

NO JENIS INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TINGKAT


PELAYANAN KINERJA PENILAIAN
1. Pelayanan KIA a. Cakupan 100 % 101.78 % BAIK
dan KB kunjungan Ibu
hamil K-4

b. Cakupan 102.02 100 % BAIK


pertolongan %
persalinan
tenaga
kesehatan
c. Cakupan 100 % 214.73 % BAIK
penanganan
PKO
d. Cakupan ibu 100 % 101.87 % BAIK
nifas yang
mendapatkan
pelayanan
sesuai
standart/ KF 3
e. Cakupan KN 1 100 % 107.52% BAIK
f. Cakupan KN 100 % 106.70 % BAIK
Lengkap
g. Cakupan
neonatus dg 100% 121.74% BAIK
komplikasi yg
tertangani
h. Cakupan 100 % 114.38% BAIK
kunjungan
bayi
i. Cakupan 100 % 122.92% BAIK
pelayanan
Anak balita
j. Pelayanan 100 % 167.14% BAIK
kesehatan pd
anak usia

61
pendidikan
dasar ( SD dan
SMP sederajat
)
k. Cakupan 82% 84.93% BAIK
peserta KB
aktif
2. Pelayanan Gizi a. Cakupan balita 90 % 74.82% CUKUP
yang dipantau
tumbuhkemba
ngnya
b. Cakupan balita 100 % 100% BAIK
gizi buruk
yang
mendapatpera
watan
c. Cakupan ASI 85 % 79.12% BAIK
Eksklusif 0-5
bulan
d. Cakupan ASI 50% 72.25% BAIK
Eksklusif 6
bulan
e. Cakupan 100 % 100% BAIK
Vitamin A
pada Bayi
(Vitamin A
Biru)
f. Cakupan 100 % 100% BAIK
Vitamin A
pada Balita
(Vitamin A
Merah)
g. Cakupan 80 % 95.77% BAIK
Garam
beryodium
h. Prosentase 0,09 % 0.39% KURANG
balita gizi
buruk

62
i. Prosentase 20 % 0.93% BAIK
balita
pendek/stuntin
g
j. Cakupan ibu 100 % 101.63% BAIK
hamil dapat 90
tablet besi
k. Prosentase ibu 3,5 % 19.02% KURANG
hamil yang
menderita
KEK
3. Pelayanan a. Cakupan 100 % 100% BAIK
Pencegahan sistem
dan kewaspadaan
Pengendalian dini
b. Cakupan 100 % 100% BAIK
Penyakit
surveilans
Menular
terpadu
penyakit
c. Cakupan 100% 100% BAIK
pengendalian
kejadian luar
biasa (KLB)
d. Cakupan 86 % 0.22% KURANG
penemuan
penderita
pneumonia
balita
e. Cakupan 70 % 38,10% KURANG
penemuan
pasien baru
TB / Case
detection rate
(CDR)
f. Cakupan 90% 95.65% BAIK
keberhasilan
pengobatan

63
TB/ SR
(Succes Rate)
g. Cakupan
penderita 100% 100% BAIK
DBD yang
ditangani
h. Angka <45% 83.33% KURANG
kesakitan
DBD atau
Inciden rate
(IR)
i. Angka 100% 100% KURANG
kematian DBD <1 1
atau case
fatality rate
(CFR)
j. Penemuan 75 % 7,36 % KURANG
Penderita
Diare
k. Cakupan
penemuan
prevalensi 100% 700% BAIK
HIV/AIDS
dari total
populasi usia
15-49 tahun
per 100.000
penduduk
l. Populasi 80% 27,31% KURANG
penduduk usia
15-24 th yang
memiliki
pengetahuan
Komprehensif
HIV/AIDS
m. Cakupan 100 % 78,26 % KURANG
penemuan

64
prevalensi
HIV/AIDS
dari total
populasi usia
15-49 tahun
per 100.000
penduduk
n. Proporsi bumil 80% 118.55% BAIK
yg diperiksa
HIV
o. Proporsi 100 % 100 % BAIK
penderita Tb
paru
terkonfirmasi
bakteriologis
yang diperiksa
HIV
p. Prevalensi <1 2 KURANG
kusta per 100% 200 %
10.000
penduduk

q. Proporsi cacat <1 200% KURANG


tingkat 2 pada 100%
kusta
(<1/100000
r. Cakupan 100% 100% BAIK
Penyakit 0 0
filariasis yg
ditangani
s. Penyakit 100% 100% BAIK
leptospirosis 0 0
yg ditangani
t. Angka 100% 100% BAIK
kejadian 0 0
malaria per
1000

65
penduduk
Imunisasi a. Pelayanan
Imunisasi
Dasar 98% 114.22% BAIK
- Cakupan
BCG 98% 111.60% BAIK
- Cakupan
DPT-HB 1 90% 108.17% BAIK
- Cakupan
DPT-HB 3 90% 108.17% BAIK
- Cakupan
Polio 4 90% 103.76% BAIK
- Cakupan
Campak
b. pelayanan
imunisasi
lanjutan
- Cakupan 95% 98.69% BAIK
BIAS DT
- Cakupan 95% 99.50% BAIK
BIAS TT
- Cakupan 95% 98.10% BAIK
BIAS
Campak
c. Cakupan 90% 100% BAIK
pelayanan
Imunisasi ibu
hamil TT2+
d. Cakupan 100% 100% BAIK
desa
Universal
Child
Immunizatio
n( UCI )
PTM a. Cakupan 100 % 57% KURANG
pelayanan
kesehatan

66
penderitaHip
ertensi
b. Cakupan 100 % 74% KURANG
Pelayanan
penderita
DiabetesMell
itus
c. Cakupan 100 % 119% BAIK
Pelayanan
Penderita
Orang
DenganGang
guan Jiwa
Berat
d. Cakupan 100 % 17% KURANG
pelayanan
pemeriksaan
deteksi
dinikanker
serviks dan
payudara
e. Cakupan 20 % 100% BAIK
Desa dan
Kelurahan
yangmelaksa
nakan
Posbindu
Penyakit
TidakMenula
r
f. Cakupan 100% 166% BAIK
penduduk
usia
produktif 15
s/d 59tahun
mendapatkan
pelayanan

67
kesehatanses
uai standard
4. Promosi a. Cakupan 65 % 93.79% BAIK
Kesehatan pengkajian
dan
pembinaan
PHBS di
tatanan rumah
tangga
b. Cakupan 100 % 100% BAIK
pemberdayaan
masyarakat
melalui
penyuluhan
kelompok oleh
petugas di
masyarakat
c. Cakupan 65 % 10.29% BAIK
pembinaan
UKBM dilihat
melalui
persentase
posyandu
purnama dan
mandiri
d. Cakupan 60 % 100% BAIK
pembinaan
pemberdayaan
masyarakat
dilihat melalui
persentase
desa siaga
aktif
e.Cakupan 50 % 100% BAIK
pemberdayaan
individu/kelua
rga melalui

68
kunjungan
rumah
5. Pelayanan a. Cakupan 75 % 88.44% BAIK
Kesehatan pengawasan
lingkungan rumah sehat

b. Cakupan 80 % 84.34% BAIK


pengawasan
akses air
bersih
c. Cakupan 75 % 100% BAIK
pengawasan
akses jamban
d. Cakupan 80 % 88.61% BAIK
pengawasan
SPAL
e. Cakupan 75 % 75% BAIK
pengawasan
tempat -
tempat umum
(TTU)
f. Cakupan 75 % 91.30% BAIK
pengawasan
tempat
pengelolaan
makanan
(TPM)
6. Perkesmas a. Cakupan 100 % 611.54% BAIK
keluarga
dibina
(keluarga
rawan)
b. Cakupan 100 % 76.92% KURANG
keluarga
rawan selesai
dibina
c. Cakupan 100 % 182.69% BAIK
keluarga

69
mandiri III
7. Lansia a. Cakupan 100% 74% KURANG
Penduduk
Usia >60 Th
Yang
Mendapatkan
Pelayanan
Kesehatan
Sesuai Standar
b. Cakupan 100% 74% KURANG
Pembinaan
kesehatan usia
lanjut pada
kelompok usia
lanjut
8 Upaya a. Screening 100% 96% BAIK
Kesehatan Kesehatan
Sekolah Anak sekolah
SD
b. Screening 75% 96.48% BAIK
Kesehatan
Anak sekolah
SMP
c. Screening 75% 94.49% BAIK
Kesehatan
Anak sekolah
SMA
9 UKGM/UKGS a. Cakupan 100% 13,76% KURANG
pembinaan
dan
pemeriksaan
upaya
kesehatan gigi
masyarakat
(UKGM)

b. Cakupan 80% 96,02%


pembinaan BAIK
dan
pemeriksaan
kesehatan gigi

70
dan mulut di
SD/MI

c. Cakupan 80% 98,6% BAIK


pembinaan
dan
pemeriksaan
kesehatan gigi
dan mulut di
TK

10 YANKESTRA a. Cakupan 13 % 11,34% CUKUP


pembinaan
D / HATTRA
upaya
kesehatan
tradisional

b. Cakupan 100% 16,67% KURANG


pengobat
tradisional
terdaftar/beriji
n

c. Cakupan 100% 0% KURANG


pembinaan
kelompok
tamanobat
keluarga
(TOGA)

11 KESORGA a. Cakupan 100% 28.77% KURANG


pembinaan
kelompok olah
raga

Hasil Pencapian kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Wajib UPTD Puskesmas


Tunjungan tahun 2019
HASIL
KOMPONEN UPAYA TINGKAT
NO CAKUPAN KET
KESEHATAN WAJIB KINERJA
(%)
1 Upaya kesehatan Ibu Anak 122.42 % BAIK

71
(KIA) dan KB
Upaya Perbaikan Gizi
2 Masyarakat 80 % KURANG

3 Upaya Pengendalian Penyakit 121.29 % BAIK

4 Upaya Promosi Kesehatan 125.36 % BAIK

5 Upaya Kesehatan Lingkungan 109.79 % BAIK

6 Upaya Perkesmas 290.38 % BAIK

Rata-rata kinerja 141.54 % BAIK

Hasil Pencapian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan UPTD Puskesmas


Tunjungan tahun 2019
HASIL
KOMPONEN UPAYA TINGKAT
NO CAKUPAN KET
KESEHATAN Pengembangan KINERJA
(%)

1 Upaya Kesehatan Lansia 74 % KURANG

2 Upaya Kesehatan Sekolah 116.87% BAIK

3 UKGM/UKGS 85.68% CUKUP

4 YANKESTRAD/HATTRA 34.63% KURANG

5 KESORGA 28.77% KURANG

Rata-rata kinerja 67.99 % KURANG

1. PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG


KESEHATAN TAHUN 2019
TARGE KETER
HASIL/
T/ ANGAN
NO INDIKATOR REALIS CAPAIAN
SASAR
ASI ( A)
AN ( B)

Pelayanan Kesehatan Ibu BAIK


685 673
1 Hamil 101.78%

2 Pelayanan Kesehatan Ibu 657 643 102.18% BAIK

72
Bersalin

Pelayanan Kesehatan BAIK


653 612
3 bayi baru lahir 106.70%

Pelayanan Kesehatan BAIK


2721 2.448
4 Balita 111.15%

Pelayanan Kesehatan BAIK


pada usia pendidikan 1.404 1.431
5 dasar 98.11%

Pelayanan Kesehatan BAIK


54304
6 pada usia produktif 32653 166.31%

Pelayanan Kesehatan KURAN


3391 4572
7 pada usia lanjut 74.17% G

Pelayanan Kesehatan KURAN


5424
8 pada penderita hipertensi 9585 56.59% G

Pelayanan Kesehatan KURAN


pada penderita diabetes 2502 G
9 melitus ( DM ) 3383 73.96%

Pelayanan Kesehatan BAIK


orang dengan gangguan 82
10 jiwa ( ODGJ ) berat 69 118.84%

Pelayanan Kesehatan BAIK


orang dengan 66
11 tuberkulosis ( TB ) 109 60.55%

Pelayanan Kesehatan CUKUP


orang dengan resiko 694
12 terinfeksi HIV 782 88.75%

2. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN UKM

73
Capaian Kinerja UKM
target capaian
KIA/KB
UKS 100 Gizi
80
50
74 0
Lansia 0 P3M

Perkesmas Promkes
Kesling

Dari grafik di atas kegiatan yang mencapai kinerjakurang adalah Gizi


Masyarakat (80%), Lansia (74%), sedangkan yang lainnya termasuk
kinerja baik (lebih dari 100%)

Kemudian dapat kita jabarkan lagi kedalam pencapaian kinerja per


kegiatan.
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak beserta Keluarga Berencana

Capaian Kinerja Program KIA/KB


targetk4 capaian
KB 400 Nakes

Pely anak usia dasar 200 PKO


101.78 214.73
102.02
84.93
167.14
122.92 101.87
0
Pely Balita 114.38107.52
106.7 KF3
121.74

Kunj. Bayi KN1


PKN KNL

Dari grafik di atas terlihat bahwa semua cakupan kegiatan


KIA/KBsudah mencapai kinerja baik (semua capaian indicator ≥ 100
% berbanding dengan target).

b. Perbaikan Gizi Masyarakat

74
Capaian Kinerja Program Gizi
target capaian
D/S
Bumil KEK 200 Gizbur rawat

Bumil 90 Tab FE 74.82100


100 Asi ekslusif 0-5
101.63 79.12
19.02
72.25
0.39 0
0.93
Balita stunting 100 Asi ekslusif 6
95.77100

Balita Gizbur Vit A Biru

Garyod Vit A Merah

Dari grafik di atas terlihat bahwakegiatan sudah mencapai kinerja baik


yaitu Balita gizi buruk yang mendapat perawatan (100%),Vitamin A
pada bayi (100%), Vitamin A pada balita (100%), garam beryodium
(95.77%), ASI Eslusif 0-5 bulan (79.12%), ASI Eslusif 6 bulan
(72.25%), Balita Stunting (0.93%), ibu hamil dapat 90 tablet besi
(101.63%). Kegiatan yang kinerja cukup yaitu D/S(74.82). Sedangkan
kegiatan yang cakupannya kurang yaitu gizi buruk (0.39%), dan ibu
hamil KEK (19.02%).

75
c. Upaya Pengendalian Penyakit

Capaian Kinerja P2
target capaian
sistem
Cakupan kewaspadaan
Malaria dini penyakit
surveilans terpadu
Penyakit leptospirosis yg ditangani 1000 pengendalian KLB
Cakupan Penyakit filariasis yg ditangani penemuan pneumonia balita
500
Proporsi cacat tingkat 2 pada kusta 100
100
100 penemuan pasien baru TB / CDR
200100
100
200 0100
100
100
Prevalensi kusta per 10.000 penduduk keberhasilan
0 pengobatan TB/ SR
Proporsi Tb paru terkonfirmasi bakteriologis yang diperiksa HIV DBD yang ditangani
700
bumil yg diperiksa HIV Angka kesakitan DBD
penemuan prevalensi HIV/AIDS dari total populasi usia 15-49 th kematian DBD
Populasi penduduk usia 15-24
penemuan th yang
Cakupan
prevalensi memiliki
penemuan
HIV/AIDS pengetahuan
dari totalpenderita
Komprehensif
populasidiare
usia 15-49HIV/AIDS
th

Capaian kinerja
HT PTM target capaian
200

pelayanan usia produktif 15-59 th 166 DM


57100
74

0
17
100 119

Desa melaksanakan posbindu ODGJ 76

pelayanan pemeriksaandeteksi dini kanker servik dan payudara


77
d. Upaya Promosi Kesehatan

Capaian Kinerja Program Promkes


PENCAPAIAN
Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga
93.79
100.00

50.00
Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah100 100Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat
0.00
10.29

100

Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui persentase desa siaga aktif Cakupan pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri

Dari grafik diatas terlihat bahwa Cakupan yang sudah mencapai


kinerja baik yaitu Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di
tatanan rumah tangga(93.79%), Cakupan pemberdayaan masyarakat
melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat(100%),
Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui
persentase desa siaga aktif (100%). Cakupan yang tingkat kinerjanya
masih kurang yaituCakupan pembinaan UKBM dilihat melalui
persentase posyandu purnama dan mandiri (10.29%).

e. Upaya Kesehatan Lingkungan

Capaian Kinerja Program Kesling


target Capaian
pengawasan rumah sehat
88.44
100
Cakupan pengawasan tempat pengelolaan makanan (TPM) 91.3 84.34 pengawasan akses air bersih
50

0
75
100
pengawasan tempat - tempat umum (TTU) 88.61 pengawasan akses jamban

pengawasan SPAL

Dari grafik di atas terlihat bahwa semua cakupan kinerja Keslingsudah


mencapai kinerja baik (semua capaian indicator ≥ 100 % berbanding
dengan target).

78
f. Upaya Perkesmas

Capaian Kinerja Perkesmas


TARGET PENCAPAIAN

1000

500
100100 611.54
Cakupan keluarga mandiri III 1000 keluarga dibina (keluarga rawan)
182.69
Cakupan
76.92

Cakupan keluarga rawan selesai dibina

Dari grafik diatas terlihat bahwa Cakupan yang sudah mencapai


kinerja baik yaitu Cakupan Cakupan keluarga dibina (keluarga rawan)
(611.54%), Cakupan Cakupan keluarga mandiri III (182.69%).
Cakupan yang tingkat kinerjanya masih kurang yaitu Cakupan
keluarga rawan selesai dibina (76.92%).

g. Upaya Kesehatan Sekolah

UKS
TARGET PENCAPAIAN

Penjaringan anak usia sekolah dan remaja SD sederajat


100
96.0
100

100.0
100 50 100
96.5
Pembinaan Dokcil Penjaringan anak usia sekolah dan remaja SMP sederajat

75
100.0
100 94.5

Pembinaan UKS Penjaringan anak usia sekolah dan remaja SMA sederajat

79
3. ANALISA SWOT
a. Analisa SWOT Upaya KIA KB
STRENGTH/ KEKUATAN WEAKNESS/KELEMAHAN OPPORTUNITY/KESEMPATAN THREATS/ANCAMAN
Koordinasi dengan linpro dan Pelaksana program double job, Pemberdayaan kader kesehatan Kesadaran pasien yg masih kurang
linsek mulai tertata dg baik sehingga merasa kewalahan atau dalam membantu peningkatan (merasa tdk bemasalah dg
tdk fokus atau tidak memenuhi kesehatan ibu dan anak kesehatanya) ttg resiko yg dihadapi,
harapan terutama ibu hamil , bayi dan
balitaresti
Sarana prasarana dalam Koordinasi linpro dan linsek yang Melibatkan lintas sektor terkait Petugas yg kurang peka terhadap
pelaskanaan pelayanan kia kb blm maksimal dalam menurunkan angka kesakitan masalah yg ada diwilayah kerjanya
hampir terpenuhi dan kematian di UPTD Puskesmas
Tunjungan
Pengetahuan dan skill petugas Kerjasama antar lintas program Koordinasi linpro dan linsek yg
terstandart dalam mengatasi masalah ibu dan tidak mendukung
anak
Koordinasi system puskesmas
mulai berjalan baik
Dukungan dan arahan dari
pemimpin positif

a. GIZI

80
N VARIABEL KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
O PENILAIAN
1 SUMBER DAYA:
TENAGA
JUMLAH Kegiatan bersumberdaya Wilayah Puskesmas Tunjungan Angka bumil KEK tinggi
NUTRISIONIS pemberdayaan masyarakat dapat terjangkau oleh kendaaraan
CUKUP (2 orang) belum berjalan maksimal (tidak ada daerah terisolir) Angka Bayi lahir resiko
(D/S Posyandu masih stunting tinggi
BIAYA PEMBIAYAAN rendah, PAKDE belum Adanya Dukungan dari lintas
DIDUKUNG DANA berjalan) sektoral Angka ibu hamil Anemia
BOK DNA APBD tinggi
Penanganan masalah gizi Adanya kader kesehatan setiap
Tersedia Lab dan alat masih berkonsentrasi pada Desa Prevalensi Gizi buruk
ALAT gizi cukup lengkap pemulihan , promotif tinggi
sudah berjalan hanya pada
preventif belum dapat
Tersedia obat gizi cukup diterapkan pada
lengkap : PMT, vitamin masyarakat dengan baik
OBAT A, Tablet tambah darah
dan Zink

Kepercayaan
masyarakat terhadap
SARANA Puskesmas Tunjungan
KESEHATAN

2 LINGKUNGAN
FISIK Sebagian besar Terdapat beberapa Masih banyak wilayah

81
masyarakat terbuka wilayah Desa dengan yang sanitasi lingkungan
menerima informasi akses jalan terjal kurang baik
baru
Kepercayaan salah tentang
Pengetahuan gizi gizi
NON FISIK masyarakat kurang Masyarakat mendukung program
kesehatan
3 PERENCANAAN Terdapat perencanaan Beberapa kegiatan tidak Adanya rapat tim manajemen
penanggulangan dapat direalisasikan sesuai Puskesmas
masalah gizi rencana
4 PELAKSANAAN Tersedia tenaga Perlu refreshing Lintas sektoral bersedia terlibat Pelaksanaan kegiatan pada
kesehatan cukup kompetensi tenaga dalam kegiatan pagi dan siang hari
kesehatan untuk terkendala jam kerja
penyegaran keterampilan masyarakat sehingga
dan pengetahuan kembali menurunkan tingkat
partisipasi
5 EVALUASI Terdapat tenaga cukup Koordinasi yang Berguna dalam evaluasi efektifitas
melibatkan lintas program intervensi dan upaya penanganan
Tersedia alat cukup dan listas sektor belum masalah gizi
terjalin maksimal

b. P3

82
1) P2
NO VARIABLE PENILAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1 Program TBC
Sumber Daya Manusia SDM ada Tim DOT belum semua Pengusulan pelatihan DOT bagi Pelayanan yang tidak
Tim DOT mendapat pelatihan DOTS- tim DOT maksimal
(Dokter,Perawat,analis,Farmas Dd--
i)

Biaya BOK Anggaran terbatas Usulan diajukan pelatihan DOT Pengobatan tidak sesuai
standard

Alat Cukup disediakan Peralatan harus bon Buat usulan pengadaan alat ke Pengobatan tidak sesuai
oleh program terlebih dahulu ke Dinas Pusk/program standard

Obat Cukup disediakan Obat harus bon terlebih Buat usulan pengadaan obat Pengobatan tidak sesuai
oleh program dahulu ke Dinas ke Pusk/program standar

83
-
Sarana Kesehatan Tersedia ruangan
pelayanan TBC yang -
terstandard

Lingkungan Cukup Belum ada petunjuk Usul dibuatkan Resiko penularan infeksi
Fisisk ruangan yang lengkap petunjuk ruangan yang
lengkap
Non fisik
Perencanaan
Pelakasanaan
Evaluasi

2 Program P2(PNEUMONIA/ISPA)
Sumber Daya Manusia SDM ada Pemegang program -Adanya pemegang program Program tidak berjalan
mengampu program lain khusus Pneumonia/ISPA maksimal

84
Biaya BOK Anggaran terbatas Usulan kegiatan kedalam RPK

Alat - Peralatan belum lengkap Buat usulan pengadaan alat ke Kegiatan tidak berjalan
Pusk/program maksimal

Obat Pemanfaatan obat yang Pengobatan tidak sesuai


tersedia standard

- -

Cukup -
-
Sarana Kesehatan Tersedia ruangan Pasien dengan Pneumonia
pelayanan dapat ditangani dengan
Pneumonia yang baik
terstandard -

85
2 Lingkungan Cukup Belum ada petunjuk Usul dibuatkan Resiko penularan infeksi
Fisisk ruangan yang lengkap petunjuk ruangan yang
lengkap
Non fisik
3 Perencanaan
4 Pelakasanaan
5 Evaluasi
NO VARIABLE PENILAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1 Populasi penduduk usia 15-24
th yang memiliki pengetahuan SDM ada Programer merangkap Pelayanan yang tidak
komprehensif HIV/AIDS program lain-- maksimal
Sumber Daya Manusia

BOK AAnggaran terbatas

Biaya

Cukup disediakan -- Usulan kegiatan kedalam RPK Peningkatan kasus HIV di


oleh program masyarakat

86
Alat
-

- Tidak tersedia obat di Pelayanan yang tidak


puskesmas( Pasien dirujuk maksima
ke RS)
Obat -

Sarana Kesehatan Cukup disediakan Usulan kegiatan kedalam RPK Kurangnya pengetahuan
oleh puskesmas dan penduduk usia 15-49 th ttng
program HIV

Lingkungan Cukup Belum ada petunjuk Usul dibuatkan Resiko penularan infeksi
Fisisk ruangan yang lengkap petunjuk ruangan yang
lengkap
Non fisik

87
2) IMUNISASI

88
N VARIABLE PENILAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
O
1 Sumber daya
Tenaga Memiliki jumlah tenaga Belum semua tenaga Dengan tenaga SDM yang Resiko terjadinya KIPI
kesehatan yang cukup para medis / medis ada mengoptimalkan
mendapatkan pelatihan program
safety injection
Usulan diajukan
Biaya Cukup pelatihan /ojt safety
injection bagi paramedis SDM yang terlatih kurang

Memberikan pelayanan
yang optimal

Alat Cukup Penggunaan peralatan Imunisasi tertunda


kurang optimal
Ada 1 jenis vaksin
( IPV) yang stoknya
Obat Cukup kosong dari kabupaten
Sasaran tidak datang Dilakukan sweeping Target tidak terpenuhi
kesarana kesehatan saat imunisasi
jdwl imunisasi

Sarana Kesehatan Cukup


2 Lingkungan cukup
Fisisk 89
Non fisik
3 Perencanaan
4 Pelakasanaan
5 Evaluasi
P

c. PTM
NO VARIABLE KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

90
PENILAIAN

1 Sumber daya
- Tenaga - Semua tenaga - Belum semua tenaga - Tersedianya dana desa untuk - Pemberdayaan masyarakat
- Dana kesehatan Puskesmas kesehatan mendapatkan dapat mengusulkankegiatan kurang maksimal
- Sarana dapat berperan pelatihan tentang progam PTM agar dapat - Peran serta Lintas Sektoral
- Prasarana sebagai promotor dan pelaksanaan Posbindu masuk dalam anggaran rutin yang belum mendukung
pelaksana dalam dan deteksi dini PTM. tiap tahunnya sepenuhnya progam PTM
kegiatan progam - Dengan Tenaga SDM yang - Rendahnya kesadaran
PTM. - Ada beberapa desa yang ada mengoptimalkan program masyarakat terhadap deteksi
- Biaya yang belum menganggarkan dini PTM dan keteraturan
digunakan untuk untuk kegiatan Posbindu akan rutin periksa serta
kegiatan dari dana dari dana desa. minum obat.
BOK & BLUD - Motivasi petugas yang
Puskesmas - Masih 9 desa yang kurang akan peningkatan
- Alat Posbindu Kit belum mendapatkan cakupan target progam PTM
sudah ada droping droping Posbindu Kit
dari DKK. dari DKK
- Advokasi
penggunaan dana
desa untuk kegiatan
Posbindu dan
kegiatan preventif
pada sebagian desa
sudah terealisasi

91
2 Lingkungan Pelayanan Progam Ketersediaan ssarana dan - Dengan Tenaga SDM yang - Pemberdayaan masyarakat
Fisik deteksi dini PTM prasarana pada kegiatan ada mengoptimalkan program kurang maksimal
Non fisik dilakukan baik di dalam Posbindu yang belum - Advokasi linsek baik di tingkat - Peran serta Lintas Sektoral
gedung maupun diluar semua desa tersedia desa, kecamatan maupun di yang belum mendukung
gedung oleh tenaga instansi – instansi. sepenuhnya progam PTM
kesehatan. - Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap deteksi
dini PTM dan keteraturan
akan rutin periksa serta
minum obat.
- Motivasi petugas yang
kurang akan peningkatan
cakupan target progam PTM
3 Perencanaan - Advokasi linsek saat - Penanggung jawab desa Sumber daya tenaga kesehatan - Advokasi yang gagal pada
Musrenbangdes untuk tidak di beri undangan Puskesmas diberdayakan secara lintas sektoral
kegiatan progam saat musrenbangdes maksimal dan terkoordinir - Motivasi SDM Puskesmas
PTM di desa - Pencatatan dan yang tidak maksimal
- Peningkatan pelaporan belum
koordinasi antar dilakukan dengan tepat
petugas waktu

4 Pelaksanaan Dilakukan oleh semua Jadwal kegiatan yang - Sumber daya tenaga kesehatan - Advokasi yang gagal pada
tenaga kesehatan sudah terencana, berubah Puskesmas diberdayakan lintas sektoral
puskesmas dan dibantu saat ada kegiatan secara maksimal dan - Motivasi SDM Puskesmas
oleh kader kesehatan mendadak lainnya terkoordinir yang tidak maksimal

92
- Dukungan partisipasi Linsek - Partisipasi kader dan aparat
desa yang kurang

5 Evaluasi Evaluasi dilakukan Pelaporan hasil kegiatan - Progam dilaksanakan dalam 1 - Pelaporan yang tidak
setelah selesai yang tidak tepat waktu tahun berjalan terkoordinir dan terlaporkan
pelaksanaan kegiatan. tanggal (2) pada bulan - Sistem monev yang berjalan - Target capaian progam yang
Sebulan sekali pada berikutnya harus sudah baik tinggi
akhir bulan. terlaporkan

d. PROMKES

93
NO VARIABLE KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
PENILAIAN
1 Sumberdaya
- Tenaga - Tenaga Kesehatan Masyarakat - Belum semua tenaga - Tersedianya media - Pemberdayaan masyarakat
- Dana (SKM) dan Semua tenaga kesehatan mendapatkan massa yang dapat kurang maksimal
- Sarana kesehatan di puskesmas dapat pelatihan ilmu perubahan digunakan untuk - Rendahnya kesadaran
- Prasarana berperan sebagai petugas perilaku. memperoleh Informasi masyarakat terhadap
promosi kesehatan. kesehatan perubahan perilaku
- Biaya yang digunakan untuk - Biaya cukup tidak ada - Dengan Tenaga SDM kesehatan.
kegiatan dari dana BOK & permasalahan yang ada
BLUD Puskesmas mengoptimalkan
- Media komukasi misalnya
- Sarana seperti Media sosmed program
wearles kurang
dapat digunakan untuk  
memberikan informasi
-
kesehatan.
- Prasarana Kesehatan seperti
PKD, kegiatan Posyandu,
Posbindu, Pertemuan
dibalaidesa dapat digunakan
untuk kegiatan Promosi
Kesehatan
2 Lingkungan Pelayanan Promosi kesehatan Media komukasi kurang - DenganTenaga SDM - Pemberdayaan masyarakat
Fisik dilakukan baik di dalam gedung - Kondisi PKD yang kurang yang ada kurang maksimal
Non fisik maupun diluar gedung oleh nyaman mengoptimalkan - Rendahnya kesadaran
tenaga kesehatan. - Sarana prasarana PKD program masyarakat terhadap
kurang - Advokasi linsek perubahan perilaku
  kesehatan. 94
3 Perencanaan -advokasi linsek
Stake holder untuk kegiatan
kesehatan di desa
e. Kesling
ANALISIS SWOT PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN


 Tersedianya dana operasional  Tidak memiliki sanitarian  Adanya kader yang aktif dalam  Persepsi masyarakat bahwa
 Tersedianyajumlahtenagakesehatanlingkunga KIT membantu pelaksanaan program mereka tetap sehat walaupun
n yang memenuhi  Sebagian besar masyarakat  Adanya kerjasama dengan sanitasi tidak memadai
 Memiliki program kerja yang jelas masih memiliki pemerintah desa dan kecamatan  Persepsi masyarakat bahwa
 Akses media dan informasi mudah pengetahuan yang rendah  Adanya kegiatan penyuluhan di peningkatan sarana sanitasi

 Adanya jaringan kerjasama lintas sektoral mengenai pentingnya masyarakat, baik di dalam merupakan suatu hal yang mahal

 Kegiatan kesehatan lingkungan telah kesehatan lingkungan gedung maupun di luar gedung yang sulit mereka realisasikan

terjadwal setiap bulannya.\  Kurangnya dukungan  Tingkat ekonomi masyarakat


pemerintah daerah untuk yang rendah
mewujudkan kesehatan  Model pembangunan rumah yang
lingkungan yang baik, tidak ramah lingkungan.
terutama dalam hal
pendanaan.
 Masih rendahnya apresiasi
masyarakat dalam program
5 pilar STBM

95
f. Perkesmas

N VARIABEL KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN


O PENILAIAN
1. Sumber daya: -Tenaga perawat Belum semua tenaga Tersedianya pelatihan perawaytan Pemberdayaan perawatan
- tenaga sebagai tenaga perawat mendapatkan kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat kurang
- Dana perawatan kesehatan pelatihan perawatan maksimal
- Sarana masyarakat kesehatan masyarakat
- Prasarana
- Biaya yang -Biaya cukup tidak ada Mengoptimalkan tenaga SDM yang Kurang maksimalnya hasil
digunakan untuk permasalahan ada. kegiatan yang dilakukan
kegiatan berasal dari
dana BOK
Kurang maksimalnya kegiatan
Sarana yang tersedia yang dilakukan
PHN Kit PHN Kit hanya tersedia 1 Menambah PHN Kit sesuai minimal
standart yang harus dimiliki
Puskesmas (2)

Prasarana kesehatan
seperti PKD dan
kegiatan di desa
posyandu,pos lansia
dll sebagai kegiatan

96
kesehatan
masyarakat
2. Lingkungan Fisik Kegiatan perkesmas Tenaga Terlatih kurang Dengan tenaga yang ada Kesadaran masyarakat kurang
- Fisik dilakukan didalam mengoptimalkan program terhadap keehatan keluarga
- Non Fisik gedung dan diluar
gedung oleh tenaga Advokasi linsek
kesehatan
3. Perencanaan Advokasi linsek
4. Pelaksanaan Dilakukan oleh
semua tenaga
perawat puskesmas
dengan
berkolaborasi
dengan tenaga
kesehatan lain
5. Evaluasi Evaluasi
pelaksanaan
kegiatan dilakukan
sebulan sekali di
akhir bulan

g. Lansia
IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN
KEGIATAN PROGRAM LANSIA

97
KEKUATAN KELEMAHAN KESEMPATAN ANCAMAN

Memilikijumlahtenagakesehat Belumsemuatenaga para medis / Pemberdayaankaderlansiauntukmembantumenngkatka Kurangnyakesadaran


an yang cukup medismendapatkanpelatihan ncakupanpelayananlansia para
lansiauntukdatangketemp
atpelayanan
Pembiayaankegiatanlansiadid Belumsemuadesamenganggarkanun Melibatkanlintassektordalammeningkatanpelayananla Koordinasilisek yang
tukkegiatanlansia
ukungdaridana BOK nsia yang adadidesa kurangmendukung

h. UKS

N VARIABLE KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN


O PENILAIAN
1 Sumberdaya Koordinasiantar program Yang terlibatdalam program UKS  Adanyapelatihan- Kurangnyapengetahuansiswat
dansekolahsudahbagus belummengikutipelatihan program UKS pelatihansepertipelatihan UKS entangpentingnyaprogramUK
Tenaga Dukungankepalapuskesmassang Guru UKS di rata2 bagipemegang program S
atbagus sekolahbelummenjalankan program  Adanyapelatihan guru UKS Siswakurangkooperatifterhad
UKS tentang program UKS di ap program UKS
Masihbanyakkantin yang masingmasingsekolah Sekolahdan guru
menyedikanmakananjajananygtidakseh  Pembinaan guru UKS kurangkooperatifterhadap
at olehpemegang program UKS program UKS

98
Puskesmas Kurangnyapengetahuankantin
 Pembinaaandokterkeciluntuksem sekolahtentangpanganjajanan
ua SD anaksekolah yang sehat

2 Biaya Dana yang diberikanoleh BOK Masihbelumadaanggarandanauntukpembe Dana dari BOK dapatdisalurkanuntuk
sudahmencukupi program UKS lianalat screening yang sesuai standard an program UKS
mencukupikebutuhan

3 Alat UKS belummempunyaialat screening, Adanyamahasiswapraktikklinikkeperaw


sementaramemakaialat yang ada di atankomunitas yang
PonKesDes/PusTu memeberikanTensi,Termometer,pengu
Puskesmasbelummempunyaitempat PKPR kurTB,Stetoskopuntukmenunjangupaya
disebabkankarenaterbatasnyalahan kesehatan di Sekolah

4 SaranaKeseh  Puskesmasmemiliki Terbatasnyaalattransportasidalampelaksan


Ambulance aanpenjaringanjikakesekolah yang
atan siswanyabanyak
5 Pelakasanaan  Pelaksanaan program sesuai
dengan struktur organisasi
 Setiap 3
bulansekalidilakukanevaluasip
elaksanaan program
 Program inisudahdiikutioleh
SD/MI,SMP/MTS,SMA/MA/S
MK yang ada di
kecamatanTunjungan

99
i. UKGM

ANALISA SWOT UPAYA UKGS/ UKGM

STRENGTH/ KEKUATAN WEAKNESS/KELEMAHAN OPPORTUNITY/KESEMPATA THREATS/ANCAMA


N N
Koordinasi dengan linpro, linsekdan Pelaksana program Pemberdayaan kader kesehatan Kesadaran pasien yg
Sekolah mulai tertata dg baik merangkaptugasadministrasisebagaipengurusbaran danpenanggungjawab UKS dalam masih kurang (merasa
g, sehingga keberatandankurang maksimal dalam membantu peningkatan tdk bemasalah dg
pelaksaan kegiatan kesehatangigidanmulut kesehatangiginya)

Sarana prasarana dalam pelaksanaan Koordinasi linpro, linsekdan Sekolahyang blm Melibatkan lintas sektor Petugas yg kurang peka
pelayanan gigisudah terpenuhi maksimal danSekolahterkait dalam terhadap masalah yg ada
menurunkan angka kesakitan gigidi diwilayah kerjanya
UPTD Puskesmas Tunjungan
Tenaga Peralatanuntukupayapromosi di Kerjasama antar lintas program Koordinasi linpro dan
Doktergigisudahadapadaharijumatdansabt lapangantidakadaseperti speaker, microfon, LCD dalam mengatasi masalah linsek yg tidak
u (terbatas) kesehatangigidanmulut mendukung
Koordinasi system puskesmas mulai
berjalan baik
Dukungan dan arahan dari pemimpin
positif

100
b. PERUMUSAN MASALAH
a. Identifikasi Masalah UKM
N PENCA
UPAYA TARGET MASALAH
o PAIAN
1 UKM ESSENSIAL      
a KIA/KB      
1 KematianIbu 60 per 1 Adanya kematian ibu
100.000 ditahun 2019 ada 4 orang (
KH Desa Gempolrejo dg
peny.jantung)

2 KematianBay 16 per 8 Adanya kematian bayi


i 1000 KH didesa
Kedungringin(prematur
+BBLR) 1 , Tamanrejo
Febris 1, Kalangan diare 1,
Sambongrejo 2 ( febris dan
aspirasi), Keser(prematur
BBLR) 1, Sukorejo 2
(hidrosepalus dan aspirasi)

3 Kematian Per 1000 1 Adanya kematian balita


balita KH didesa Tambahrejo dg gizi
buruk dg penyakit
penyerta

4 Cakupan K1 100 % 103.4% Capaian K1 sdhmencapai


IbuHamil target tetapikwalitas ANC
masihkurang (ANC
terpadubelumberjalandeng
anbaik,kerjasama linsek
blm berjalan)

5 Cakupan K4 100% 101.75% Ibuhamilsudahmendapatka


IbuHamil npelayanan K4 oleh tenaga
kesehatan

6 DeteksiResik 100% 207.2% Tingginyaibuhamildenganr


oTinggiIbuHa esikotinggi di
mil wilayahPuskesmas
Tunjungan(279 kasus)

7 PersalinanNa 100% 102,09% Semuapersalinansdhditolo


kes ngolehtenagakesehatan.

8 KF3 100% 101.93% Ibunifassudahmendapatka


n kunjungan nifas oleh

101
tenaga kesehatan 6 jam
sampai 42 hari,
dokumentasi perlu
diperbaiki

9 KN1 100% 107.52% Semua neonatal


sudahmendapatkanpelayan
ansesuaistandartpd 6 jam -
48 jam setelahlahir,
dokumentasi perlu
dibenahi

10 KN L 100% 106.70% Neonatal


sudahmendapatkanpelayan
ansesuaistandartataumenda
pat KN lengkap minimal 3
kali (umur 6 jam - 28 hari),
dokumentasi perlu
dibenahi

11 Penanganank 100 % 215.53% Banyaknyakesakitanpdbu


omplikasi mil,
obstetric bulin,bufasygmengancamji
(PKO) waibudanataubayidiwilaya
h UPTD PuskTunjungan,
terutamabumilnyadansdhm
endapatpenanganantenaga
kesehatan

12 PenagananKo 100 % 122%


mplikasi
Neonatal Komplikasipada neonatal
(PKN) ygtertanganiolehtenagakes
ehatansesuaistandart

13 KunjunganBa 100% 114.38% Semuabayi


yi sdhmemperolehpelayanan
kesehatansesuaistandartole
htenagakesehatan paling
sedikit 4 kali ( Kunj.1 :
umur 29 hari – 2 bln, kunj
ke2 umur 3 – 5 bln, kunj
ke3 umur 6-8 bulan dan
kunj ke 4 umur 9 – 11
bulan)

14 Pelayanan 100% 111.2% Anakbalitausia 12 - 59


Balita bulansdhmemperolehpema
ntauan SDIDTK 2 kali,
pemantauanpertumbuhan
minim 8 kali,
sertamendapatvit A 2 kali,
dokumentasiperludibenahi

102
15 Pelayanan 80% 76.72% Belum semua balita sakit
MTBS di beri pelayanan sesuai
MTBS, kwalitas pelayanan
dg MTBS dan
dokumentasinya masih
perlu diperbaiki

16 Pelayanan 82% 84.55% PUS di wilayah UPTD


KB Aktif PuskTunjungansdhmenggu
nakanKontraspsi

b. GIZI  
1 Cakupan 90% 74.82 % Pemberdayaan Masyarakat
Balita yang belum mandiri,
dipantau pemanfaatan kegiatan
tumbuh posyandu belum optimal
kembangnya

2 Cakupan 100% 100 % Semua balita gizi buruk


Balita Gizi telah mendapatkan
buruk yang perawatan , Masih ada
mendapat balita gizi buruk yang
perawatan kambuh lagi ke gizi buruk
pasca pemulihan

3 Cakupan ASI 85% 79.12 % Cakupan Asi eksklusif


Eksklusif 0-5 rendah
bulan

4 Cakupan ASI 50% 72.25 % Belum semua bayi 6 bulan


Eksklusif 6 lulus asi eksklusif
bulan (pemberian MPASI dini
terlalu dini)

5 Cakupan 100% 100 % cakupan vitamin A biru


Vitamin A baik, masih ada
pada Bayi kekurangan saat bulan
(Vitamin A suplementasi
Biru)

6 Cakupan 100% 100 % Cakupan Vitamin A merah


Vitamin A baik, masih ada
pada Balita kekurangan saat bulan
(Vitamin A

103
Merah) suplementasi

7 Cakupan 80% 95.77 % Cakupan garam beryodium


Garam baik, belum semua rumah
Beryodium tangga menggunakan
garam beryodium

Prosentase
8 Balita Gizi 0,09% 0.39 % Kejadian balita gizi buruk
Buruk cukup tinggi

 
9 Prosentase 20% 9.3 % Prosentase balita stunting
Balita Pendek naik 0,7% jika
/ Stunting dibandingkan pada
penimbangan serentak
februari 2019.

Desa kedungringin
prosentase balita stunting
> 20% (37,5%)

Angka kelahiran bayi


dengan resiko stunting
tinggi (106 : 658
kelahiran) atau sebanyak
16.1 %

10 Cakupan Ibu 100% 101.63


Capaian baik sesuai taget,
hamil %
tetapi kejadian ibu hamil
mendapat 90
anemia masih tinggi
tablet besi
(12,2% / 82 ibu hamil)

11 Prosentase 3,5% 19.02 % Kejadian Ibu hamil KEK


Ibu hamil tinggi ( 19 %/ 128 ibu
menderita hamil )
KEK
Angka kelahiran bayi
dengan berat badanlahir
rendah tinggi ( 42 : 658
kelahiran ) atau sebanyak
6.4 %

c. P2

1 Cakupan 90 % 100% - Target minimal terpenuhi


sistem tetapi;
kewaspadaan -Jaringan belum
dini menerapkan pelaporan
aplikasi SKDR

104
-Pelaporan belum tepat
waktu 100%
-Cakupan laporan hanya
dari jaringan dan belum
mencakup jejaring di
wilalayah

2 Cakupan 100% 100% -rekap stp pada jaringan


surveilans masih bentuk register
terpadu kunjungan
penyakit

3 Cakupan 100% 0% -Keterbatasan tenaga


pengendalian
-Petugas masih merangkap
kejadian luar
program lain
biasa (KLB)

3 Cakupan 86% 0,22% -Belum adanya SOP


penemuan MTBS
penderita
-Sosialisasi program ke
pneumonia jejaring belum maksimal
balita
-Belum semua petugas
dilatih MTBS
-Petugas merangkap
program lain

4 Cakupan 70% 38,10% -Pengiriman suspek masih


penemuan kurang
pasien baru TB
-Koordinasi dengan kader
/ Case TB belum maksimal
detection rate
(CDR) -Belum semua jejaring
mengetahui target suspek
dan kasus TB

5 Cakupan 90% 95,65% -Penderita menolak


keberhasilan pengobatan karna efek
pengobatan samping obat
TB/ SR (Succes
Rate)

6 Cakupan 100% 100,00% -Penanganan lambat dan


penderita DBD ada yang lebih dari2x24
yang ditangani jam

105
7 Angka <45% 44,10% -Tidak ada masalah
kesakitan DBD
atau Inciden
rate (IR)

8. Angka <1 60% -Tidak ada masalah


kematian DBD
atau case
fatality rate
(CFR)

9. Cakupan 75% 5,52% -Belum adanya register


penemuan diare di masing2 jaringan
penderita
-Belum semua jejaring
diare melaporkan kasus diare
-Belum adanya SOP di
masing2 jejaring

10. Cakupan 100% 27,39% -SOP Pemeriksaan HIV


penemuan belum tersedia di tiap
prevalensi jaring/jejaring layanan
HIV/AIDS dari -masyarakat masih malu
total populasi /takut periksa HIV /
usia 15-49
tahun per -Pengetahuan tentang HIV
100.000 masih rendah
penduduk -penularan HIV tinggi

11. Populasi 80% 27,31 % - masyarakat belum


penduduk usia semua mengetahui layanan
15-24 th yang konselor hiv
memiliki -terbatasnya anggaran
pengetahuan kegiatan
Komprehensif
HIV/AIDS -belum semua smp/slta di
lakukan penyuluhan HIV
-belum terorganisasi
penyuluhan hiv di
posyandu remaja

12. Proporsi 100% 78,26 % -tidak semua odha


penduduk yg memiliki kartu jaminan
terinfeksi HIV
-stigma odha di
lanjut yang masyarakat
memiliki akses
pada obat anti -jarak odha ke layanan
retroviral
-ekonomi odha

106
(ARV) -transportasi
-usia (sudah tua enggan
kelayanan/minum obat)
-efek samping ARV
-SDM/PENDIDIKAN

13. Proporsi bumil 80% 118,55% -SDM terbatas


yg diperiksa
HIV

14. Proporsi 100% 100 % -takut saat proses


penderita Tb pengambilan sample
paru
terkonfirmasi
bakteriologis
yang diperiksa
HIV

15. Prevalensi <1 529,21% Angka penularan di


kusta per masyarakat tinggi
10.000
penduduk

16. Proporsi cacat < 10 % 10 % Penemuan kasus kusta


tingkat 2 pada terlambat
kusta
(<1/100000
penduduk)

17. Proporsi <5% 0%


kusta pada
anak

18. Cakupan 100% 0% -Belum ada kasus


Penyakit terdeteksi
filariasis yg
-Belum ada SOP Filariasis
ditangani
pada jaring dan jejaring

19. Penyakit 100% 0%


leptospirosis Belum ada kasus terdeteksi
yg ditangani
-Belum ada SOP Filariasis
pada jaring dan jejaring

107
20. Angka kejadian 100% 0%
malaria per Belum ada kasus terdeteksi
1000
penduduk -Belum ada SOP Filariasis
pada jaring dan jejaring
Imunisasi

1 BCG 98 % 114,2% Target BCG


terpenuhi,namun belum
semua desa target cakupan
BCG terpenuhi ( 4 desa)

2 DPT-HB-Hib 98 % 111,6 % Target imunisasi DPT-HB-


1 Hib 1 terpenuhi namun ada
beberapa desa( 2 desa) yg
sasaran di bawah target
karena umur belum
memenuhi syarat untuk
mendapatkan imunisasi
DPT-HB-Hib 1

3 DPT-HB-Hib 90 % 108,17 Target DPT-HB-Hib 3


3 % terpenuhi

4 Polio 4 90 % 108,17 Target Polio 4 terpenuhi


%

5 Campak/MR 90 % 103,76 Target Campak/MR


% terpenuhi

6 BIAS DT 95 % 98,69% Target terpenuhi ,namun


ada SD yang cakupan
BIAS DT dibawah target

7 BIAS Td 95 % 99,5 % Target terpenuhi,namun


ada SD yang cakupan
BIAS Td dibawah target

108
8 BIAS 95 % 98,1 % Target terpenuhi,namun
Campak ada SD yang cakupan
BIAS Td dibawah target

Td 2 + ibu 90 % 100 % Target terpenuhi,namun


hamil beberapa desa yg masih di
bawah target ( 3 desa )

PTM

1 Cakupan 100% 57% 1. Kurang


pelayanan terkoordinasinya sistem
kesehatan pencatatan dan
penderita pelaporan pada
Hipertensi penemuan dini kasus
hipertensi baru di
semua layanan rawat
jalan UKP serta di
kegiatan progam UKM
2. Kurangnya koordinasi
dengan jaringan dan
jejaring dalam
penemuan dini kasus
hipertensi

2 Cakupan 100% 74% 1. Kurang


pelayanan terkoordinasinya sistem
penderita pencatatan dan
diabetes pelaporan pada
militus penemuan dini kasus
DM baru di semua
layanan rawat jalan
UKP serta di kegiatan
progam UKM
2. Kurangnya koordinasi
dengan jaringan dan
jejaring dalam
penemuan dini kasus
DM

3 Cakupan 100% 119% Jumlah ODGJ yang


pelayanan tercatat dan telah
penderita dilakukan kunjungan
orang dengan rumah telah melebihi
gangguan target dan tidak ditemukan
jiwa berat ODGJ yang dipasung,
walaupun demikian masih
ada masalah :
1. Tidak semua ODGJ

109
secara rutin melakukan
pemeriksaan ulang dan
minum obat secara
rutin
2. Kurangnya
pengetahuan keluarga
tentang gangguan jiwa
3. Masih adanya
kepercayaan keluarga
tentang hal mistis yang
menyebabkan
terjadinya perubahan
perilaku penderita
4. Masih ada sebagian
masyarakat yang belum
bisa menerima dengan
baik ODGJ dalam
berinteraksi sosial di
lingkungan tempat
tinggal
4 Cakupan 100% 17% 1. Kurangnya sosialisasi
pelayanan progam kepada sasaran
pemeriksaan yaitu PUS/WUS di
deteksi dini wilayah kerja UPTD
kanker servik Puskemas Tunjungan
dan payudara 2. Peran serta lintas
sektoral belum
maksimal
3. Hanya ada 1 tenaga
bidan yang telah
mendapatkan pelatihan
pemeriksaan dini ca
servik dengan metode
pemeriksaan IVA
(Tenaga Medis yang
telah mendapat
pelatihan beralih tugas
ke UPTD Puskesmas
Japah)
5 Cakupan desa 20% 500% Ada 15 desa dalam
dan kelurahan wilayah kerja dan masing
yang – masing desa telah
melaksanakan mempunyai 1 Posbindu
posbindu serta telah melaksanakan
penyakit tidak kegiatan Posbindu di tiap
menular bulannya. Walaupun
demikian masih ada
masalah :
1. Kurangnya sosialisasi
progam kepada seluruh
masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskemas

110
Tunjungan sehingga
kunjungan Posbindu
rendah
2. Peran serta lintas
sektoral belum
maksimal (belum
semua desa
menganggarkan
pengadaan alat dan
bahan laboratorium
sederhana)
3. Pada awal kegiatan
Posbindu belum
dilakukan dengan cara
berpindah dari dukuh
satu ke dukuh lainnya
di tiap pelaksanaannya,
sehingga sasaran tidak
berganti
4. Masih ada kepercayaan
masyarakat yang takut
jika tahu kondisi
sakitnya sehingga tidak
mau datang ke
posbindu
6 Cakupan 100% 166% Capaian ini hasil dari
pelayanan jumlah kumulatif semua
usia produktif usia produktif yang
15-59 th mendapat pelayanan
kesehatan dalam 1 tahun
baik di kegiatan UKP
maupun UKM

d. PROMKES      
Cakupan 65 % 93,79 % Sudah mencapai target,
Pengkajian dan Pembinaan
pengkajian
PHBS tatanan rumah
dan tangga.
1 pembinaan
PHBS di
tatanan rumah
tangga
2 Cakupan 100 % 100 % Sudah mencapai target,
namun kegiatan
pemberdayaa
penyuluhan harus tetap
n masyarakat ditingkatkan kinerjanya.
melalui
penyuluhan
kelompok

111
oleh petugas
di masyarakat
Cakupan 65 % 10,29 % Sarana dan prasarana
pembinaan Posy. Posy. masih kurang, keterbatasan
UKBM Purnama Purnama dana, N/D kurang.
dilihat dan dan Partisipasi masyarakat
3 melalui Mandiri Mandiri kurang.
persentase
posyandu
purnama dan
mandiri
Cakupan 60 % 100 % Semua Desa sudah desa
pembinaan siaga aktif namun untuk
pemberdayaa kegiatan desa Siaga
n masyarakat kurang maksimal.
4 dilihat Pencapaian Strata belum
melalui ada yang mandiri,
persentase Purnama ada 3 Desa.
desa siaga
aktif
Cakupan 50 % 100 % Sudah mencapai target,
pemberdayaa keluarga sudah
n terkunjungi dengan
individu/kelu Program PIS-PK namun
arga melalui hasilnya IKS masih
5
kunjungan dominan keluarga Pra
rumah sehat.
Dari 12 Indikator PIS-PK
ada indikator yang nilainya
masih rendah
e. KESLING      
Cakupan 75% 88,44% Masih banyak masyarakat
pengawasan yang belum mengerti
1
rumah sehat mengenai definisi rumah
sehat.
2 Cakupan 80% 84,34% Masyarakat masih
pengawasan memerlukan pemahaman

112
akses air lebih lanjut mengenai
bersih kriteria air bersih.
Cakupan 75% 100% Masih banyak masyarakat
3 pengawasan yang menggunakan akses
akses jamban jamban JSSP.
Cakupan 80% 88,61% Masih perlu peningkatan
pengawasan pengetahuan pada
4
SPAL masyarakat mengenai
SPAL rumah tangga.
Cakupan 75% 75% Belum semua TTU yang
pengawasan ada di Kec. Tunjungan
5 tempat – dilakukan inspeksi.
tempat umum
(TTU)
Cakupan 75% 91,30% Belum semua TPM yang
pengawasan ada di Kec. Tunjungan
tempat dilakukan inspeksi.
6
pengelolaan
makanan
(TPM)
f. Perkemas
1 Cakupan 100% 76,92% Peran linsek kurang.
keluarga Keterbatasan ekonomi
rawan selesai keluarga
Tingkat Pendidikan dan
dibina
kesadaran keluarga kurang
2
UKM
PENGEMBANGAN      
a. Lansia      
1 Cakupan 100 % 74 % Kurangnya sarana dan
Penduduk prasarana (Cek laborat
Usia >60 Th sederhana, Alat Kesehatan,
Yang PMT)
Mendapatkan
Pelayanan
Kesehatan
Sesuai
Standar

113
2 Cakupan 100 % 74 % Kurangnya pengetahuan
Pembinaan lansia tentang pentingnya
kesehatan datang ketempat pelayanan
usia lanjut baik diposyandu,
pada kelompk puskesmas, pustu dan
usia lanjut PKD
b Upaya Kesehatan Sekolah
Penjaringan 100% 96,00% Screening kesehatan pada
anak usia 36 SD, ada murid yang
sekolah dan tidak masuk waktu
remaja SD pelaksanaan
sederajat
Penjaringan 75% 96,48% Screening kesehatan pada
anak usia 8 sekolah SMP sdah di
sekolah dan laksanakan tetapi
remaja SMP walaupun sudah
sederajat memenuhi target namun
tdk semua murid terdeteksi
kesehatanya
Penjaringan 75% 94,49% Screening kesehatan pada
anak usia 9 sekolah SMA sdah di
sekolah dan laksanakan tetapi
remaja SMA walaupun sudah
sederajat memenuhi target namun
tdk semua murid terdeteksi
kesehatanya
Pembinaan 100% 100% sasaran pembinaaan UKS
UKS di tahun 2019 dari 36 SD
adalah 15 sekolah yang
harus di bina. pembinaaan
dari 15 sekolah sudah di
laksanakan tetapi hasil
evaluasi masih banyak
ruang UKS nya bergabung
dengan ruang lain, ruang
UKS tdk berfungsi
sebagaimana mestinya dan
kadang ada sekolah yg
tidak punya ruang UKS,
selain itu untunk kantin
sekolah banyak yang
menyediakan pangan
jajanan anak sekilah tidak
sehat,
Pembinaan 100% 100% Pelaksanaan pembinaan
Dokcil Dokcil sudah di
laksanakan namun hanya
kepada siwa yg di tunjuk
oleh Sekolah yg

114
mengikuti lomba

b. Menetapkan Prioritas Masalah


1). KIA/KB

Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah


Urgensi Keseriusan Perkembangan
U+S+G
Masalah (U) (S) (G)

KematianIbu (1 5 5 5 15
kasus )

KematianBayi(8 5 5 5 15
kasus)

Kematian balita (1 5 5 5 15
kasus)

PKO ( target 100%, 5 5 5 15


pencapaian
215.53%)

DeteksiResikoTinggi 5 5 5 15
IbuHamil( target
100%, pencapaian
207.2%)

Pelayanan MTBS 4 4 4 12
( target 80%,
pencapaian 76.72%)  

2). GIZI

Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah


Urgensi Keseriusan Perkembangan
U+S+G
Masalah (U) (S) (G)

GIZI

pemanfaatan 4 3 5 12
kegiatan posyandu
belum optimal

Cakupan Asi 4 3 5 12
eksklusif rendah

115
Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah
Urgensi Keseriusan Perkembangan
U+S+G
Masalah (U) (S) (G)

masih ada 4 3 3 10
kekurangan saat
bulan suplementasi
Vit A

Belum semua rumah 3 3 3 9


tangga menggunakan
garam beryodium

Kejadian balita gizi 5 5 5 15


buruk cukup tinggi

Masih ada Desa 5 4 5 14


dengan prosentase
balita stunting >
20%

Prosentase ibu hamil 4 4 4 12


anemia tinggi 12,2
% (82 orang)

Kejadian Ibu hamil 4 4 4 12


KEK tinggi 19 %
(128 orang)

3). P2

Kriteria Tingkat Jumlah


Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembang U+S+G
Masalah (U) (S) an (G)
Cakupan penemuan 5 4 5 14
penderita
pneumonia balita

Cakupan penemuan 5 5 5 15
pasien baru TB /
Case detection rate
(CDR)

Cakupan penemuan 5 4 3 12
penderita diare

Cakupan penemuan 3 3 3 9
prevalensi HIV/AIDS

116
Kriteria Tingkat Jumlah
Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembang U+S+G
Masalah (U) (S) an (G)
dari total populasi
usia 15-49 tahun per
100.000 penduduk

Populasi penduduk 5 4 3 12
usia 15-24 th yang
memiliki
pengetahuan
Komprehensif
HIV/AIDS

Prevalensi kusta per 4 4 4 12


10.000 penduduk

Imunisasi

Kriteria Tingkat Jumlah


Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembang U+S+G
Masalah (U) (S) an (G)

Belum semua desa 5 5 5 15


target imunisasi
per antigen
terpenuhi

Cakupan BIAS 5 5 5 15
terpenuhi,namun
ada beberapa siswa
yang saat
pelaksanaan BIAS
tidak masuk
sekolah /tidak mau
di imunisasi /anda
yang orang tuanya
tidak membolehkan
anaknya di
imunisasi

Cakupan Td 2+ ibu 4 5 5 14
hamil terpenuhi
namun ada
beberapa desa yg

117
Kriteria Tingkat Jumlah
Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembang U+S+G
Masalah (U) (S) an (G)

masih di bawah di
bawah target

PTM

Kriteria Tingkat Jumlah


Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusa U+S+G
Perkembangan
Masalah (U) n (S) (G)

Kurang 5 5 5 15
terkoordinasinya
sistem pencatatan
dan pelaporan pada
penemuan dini
kasus HT dan DM
baru di semua
layanan rawat jalan
UKP serta di
kegiatan progam
UKM
Kurangnya 5 4 5 14
koordinasi dengan
jejaring dalam
penemuan dini
kasus baru
Hipertensi dan DM

Tidak semua ODGJ 4 3 5 12


secara rutin
melakukan
pemeriksaan ulang
dan minum obat
secara rutin disertai
dengan kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
gangguan jiwa
Masih adanya 3 3 4 10
kepercayaan
keluarga tentang
hal mistis yang
menyebabkan

118
Kriteria Tingkat Jumlah
Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusa U+S+G
Perkembangan
Masalah (U) n (S) (G)

terjadinya
perubahan perilaku
penderita dan
masih ada sebagian
masyarakat yang
belum bisa
menerima dengan
baik ODGJ dalam
berinteraksi sosial
di lingkungan
tempat tinggal
Kurangnya 3 4 4 11
sosialisasi progam
Posbindu, IVAdan
pengelolaan ODGJ
kepada seluruh
masyarakat di
wilayah kerja
UPTD Puskemas
Tunjungan

Peran serta dan 4 4 4 12


dukungan lintas
sektoral belum
maksimal (belum
semua desa
menganggarkan
pengadaan alat dan
bahan laboratorium
sederhana untuk
kegiatan Posbindu)

Kegiatan Posbindu 5 5 4 14
belum dilakukan
dengan cara
berpindah dari
dukuh satu ke
dukuh lainnya di
tiap
pelaksanaannya,
sehingga sasaran
tidak berganti
Petugas pemeriksa 3 3 4 15
IVA hanya 1 orang

119
Kriteria Tingkat Jumlah
Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusa U+S+G
Perkembangan
Masalah (U) n (S) (G)

yang terlatih

4).PROMKES

Kriteria Tingkat Jumlah


Tingkat
Tingkat
Urgensi Keseriusan U+S+G
Perkembangan
Masalah (U) (S) (G)

PROMKES
Cakupan
4 3 3 10
pengkajian dan
pembinaan PHBS
di tatanan rumah
tangga
Cakupan 4 3 3 10
pemberdayaan
masyarakat melalui
penyuluhan
kelompok oleh
petugas di
masyarakat
Cakupan 4 4 4 12
pembinaan UKBM
dilihat melalui
persentase
posyandu purnama
dan mandiri
Cakupan 4 4 3 11

120
Kriteria Tingkat Jumlah
Tingkat
Tingkat
Urgensi Keseriusan U+S+G
Perkembangan
Masalah (U) (S) (G)

pembinaan
pemberdayaan
masyarakat dilihat
melalui persentase
desa siaga aktif
Cakupan 3 3 3 9
pemberdayaan
individu/keluarga
melalui kunjungan
rumah

5) KESLING

Kriteria Jumlah
Tingkat Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembangan U+S+G
(U)
Masalah (S) (G)

KESLING

Cakupan 5 4 4 13
pengawasan rumah
sehat

Cakupan 4 4 4 12
pengawasan akses
air bersih

Cakupan 4 3 3 10
pengawasan akses
jamban

Cakupan 3 3 3 9
pengawasan SPAL

Cakupan 3 2 2 7
pengawasan tempat
– tempat umum

121
Kriteria Jumlah
Tingkat Tingkat Tingkat
Urgensi Keseriusan Perkembangan U+S+G
(U)
Masalah (S) (G)

(TTU)

6). PERKESMAS

Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah


Urgensi Keseriusan Perkemban
Masalah (U) (S) gan (G) U+S+G

PERKESMAS

Cakupan keluarga 4 3 3 10
rawan selesai
dibina

7). LANSIA

Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah


Urgensi Keseriusan Perkemban
Masalah (U) (S) gan (G) U+S+G

LANSIA

Kurangnya sarana 4 4 4 12
dan prasarana
(Cek laborat
sederhana, Alat
Kesehatan, PMT

Kurangnya 4 4 3 11
pengetahauan
lansia tentang
pentingnya
posyandu

8) Upaya Kesehatan Sekolah

122
Kriteria Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah
Urgensi Keseriusan Perkembanga
UxSxG
Masalah (U) (S) n (G)

Pembinaan Dokcil 4 3 3 10

Penjaringan anak usia 3 3 3 9


sekolah dan remaja
SMP sederajat : 94%

Penjaringan anak usia 3 3 3 9


sekolah dan remaja
SMA sederajat : 93%

Penjaringan anak usia 3 3 3 9


sekolah dan remaja
SD sederajat : 97 %

Pembinaan UKS 4 4 4 12

123
c. AKAR PENYEBAB MASALAH
1) KIA/KB

PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN
1 Kematian ibu 1 Penyelesaian masalah - Ibu hamil yg merasa tdk - Masih terbatasnya - Anggaran BOK yg - Adat istiadat
kasus kesehatanselama ini beresiko atas kehamilanya peralatan dalam terbatas, krn setempat yg tdk
hanya terfokus pd - Suami atau keluarga yg penanganan gawat banyaknya mendukung
pelayanan Kesehatan, tdk mendukung darurat maternal kegiatan dalam masalah kesehatan
koordinasi linpro belum - Petugas kesehatan yg baik di fakes setiap program - PHBS diri dan
maksimal dalam kurang peka terhadap pertama ataupun - Anggaran desa lingkungan yg
pelayanan terpadu, lintas masalah ibu hamil lanjutan untuk kesehatan masih kurang
sektoral belum berperan beresiko diwilayah - Pelatihan utk sangat minim
aktif dalam mengatasi kerjanya meningkatkan skill - Tdk ada donatur
masalah kesehatan - Skill dan pengetahuan dan pengetahuan dalam hal
tenaga kesehtan dalam tenaga kesehatan kesehatan
penanganan gawat darurat
masih perlu ditingkatkan
2 KematianBayi(8 Penyelesaian masalah - Ibu bayi yg merasa tdk - Masih terbatasnya - Anggaran BOK yg - Adat istiadat
kasus) kesehatanselama ini beresiko atas masalah peralatan dalam terbatas, krn setempat yg tdk
hanya terfokus pd bayinya penanganan gawat banyaknya mendukung
pelayanan Kesehatan, - Suami atau keluarga yg darurat neonatal kegiatan dalam masalah kesehatan
koordinasi linpro belum tdk mendukung perinatal baik di setiap program - PHBS diri dan
maksimal dalam - Petugas kesehatan yg fakes pertama - Anggaran desa lingkungan yg
pelayanan terpadu, lintas kurang peka terhadap ataupun lanjutan untuk kesehatan masih kurang

124
sektoral belum berperan masalah bayi beresiko - Pelatihan utk sangat minim
aktif dalam mengatasi diwilayah kerjanya meningkatkan skill - Tdk ada donatur
masalah kesehatan - Skill dan pengetahuan dan pengetahuan dalam hal
tenaga kesehtan dalam tenaga kesehatan kesehatan
penanganan gawat darurat
masih perlu ditingkatkan
3 Kematian balita (1 Penyelesaian masalah - Ibu balita yg merasa tdk - Masih terbatasnya - Anggaran BOK yg - Adat istiadat
kasus) kesehatanselama ini beresiko atas masalah peralatan dalam terbatas, krn setempat yg tdk
hanya terfokus pd anaknya penanganan gawat banyaknya mendukung
pelayanan Kesehatan, - Suami atau keluarga yg darurat baik di kegiatan dalam masalah kesehatan
koordinasi linpro belum tdk mendukung fakes pertama setiap program - PHBS diri dan
maksimal dalam - Petugas kesehatan yg ataupun lanjutan - Anggaran desa lingkungan yg
pelayanan terpadu, lintas kurang peka terhadap - Pelatihan utk untuk kesehatan masih kurang
sektoral belum berperan masalah balita beresiko meningkatkan skill sangat minim
aktif dalam mengatasi diwilayah kerjanya dan pengetahuan - Tdk ada donatur
masalah kesehatan - Skill dan pengetahuan tenaga kesehatan dalam hal
tenaga kesehatan dalam kesehatan
penanganan gawat darurat
masih perlu ditingkatkan
4 DeteksiResikoTing Penyelesaian masalah - Ibu hamil yg merasa tdk - Masih terbatasnya - Anggaran BOK yg - Adat istiadat
giIbuHamil( target kesehatanselama ini beresiko atas kehamilanya peralatan dalam terbatas, krn setempat yg tdk
100%, pencapaian hanya terfokus pd - Suami atau keluarga yg penanganan gawat banyaknya mendukung
207.22%)
pelayanan Kesehatan, tdk mendukung darurat maternal kegiatan dalam masalah kesehatan
koordinasi linpro belum - Petugas kesehatan yg baik di fakes setiap program - PHBS diri dan
maksimal dalam kurang peka terhadap pertama ataupun - Anggaran desa lingkungan yg

125
pelayanan terpadu, lintas masalah ibu hamil lanjutan untuk kesehatan masih kurang
sektoral belum berperan beresiko diwilayah - Pelatihan utk sangat minim
aktif dalam mengatasi kerjanya meningkatkan skill - Tdk ada donatur
masalah kesehatan - Skill dan pengetahuan dan pengetahuan dalam hal
tenaga kesehatan dalam tenaga kesehatan kesehatan
penanganan gawat darurat
masih perlu ditingkatkan
5 PKO ( target Penyelesaian masalah - Ibu hamil yg merasa tdk - Masih terbatasnya - Anggaran BOK yg - Adat istiadat
100%, pencapaian kesehatanselama ini beresiko atas kehamilanya peralatan dalam terbatas, krn setempat yg tdk
215.53%) hanya terfokus pd - Suami atau keluarga yg penanganan gawat banyaknya mendukung
pelayanan Kesehatan, tdk mendukung darurat maternal kegiatan dalam masalah kesehatan
koordinasi linpro belum - Petugas kesehatan yg baik di fakes setiap program - PHBS diri dan
maksimal dalam kurang peka terhadap pertama ataupun - Anggaran desa lingkungan yg
pelayanan terpadu, lintas masalah ibu hamil lanjutan untuk kesehatan masih kurang
sektoral belum berperan beresiko diwilayah - Pelatihan utk sangat minim
aktif dalam mengatasi kerjanya meningkatkan skill - Tdk ada donatur
masalah kesehatan - Skill dan pengetahuan dan pengetahuan dalam hal
tenaga kesehatan dalam tenaga kesehatan kesehatan
penanganan gawat darurat
masih perlu ditingkatkan

6 Pelayanan MTBS ( - Tenaga kesehatan / - Tenaga kesehatan yg Melakukan Anggaran dari Semua tenaga
target 80%, bidan pemegang desa belum bisa sepenuhnya peningkatan dana BOK UPTD kesehatan baik
pencapaian belum memberikan memberikan pelayanan dg pengetahuan dan Puskesmas medis/ dokter, bidan

126
76.72%) pelayanan MTBS pada MTBS pada balita sakit, skill ttg Tunnjungan dan perawat terlibat
semua balita sakit yg terutama yg ada diluar MTBS /MTBM
datang periksa gedung puskesmas dg OJT
- Pendokumentasian yg MTBM/MTBS
kurang teliti

Kematian Ibu, Bayi dan Balita METODE


MANUSIA Linpro dalam layanan terpadu blm maksimal
Linsek yg belum berperan aktif dalam
membantu masalah kesehatan di wilayah
Bumil,ibu bayi dan ibu balita yg UPTD Pusk. Tunjungan
Tenaga kesehatan yg kurang merasa tdk resiko dengan
peka pada masalah yg ada keadaanya dan keadaan anaknya

Skill & pengetahuan petugas Suami/ kelg yg tdk 127


kesh perlu ditingkatkan mendukung KEMATIANIBU, BAYI DAN BALITA
PHBS diri dan lingkungan Tdk ada donatur yg
yg kurang mendukung dlm
Adat istiadat yg tdk kesh
mendukung kesh
Terbatasnya peralatan
difaskes pertama dan
lanjut
Dana BOK terbatas krn Dana Desa yg
banyaknya mendukung
kegiatanprogram kesehatan yg
minim Pelatihan skill &
pengetahuan petugas

LINGKUNGAN
DANA SARANA

METODE
MANUSIA Linpro dalam layanan terpadu blm maksimal
Linsek yg belum berperan aktif dalam
membantu masalah kesehatan di wilayah
Bumil,ibu bayi dan ibu balita yg UPTD Pusk. Tunjungan
Tenaga
Deteksi Resiko Tinggi ibu Hamilkesehatan yg kurang merasa tdk resiko dengan
peka pada masalah yg ada keadaanya dan keadaan anaknya

Skill & pengetahuan petugas Suami/ kelg yg tdk


kesh perlu ditingkatkan mendukung DETEKSI RESIKO TINGGI IBU HAMIL

128
PHBS diri dan lingkungan mendukung Melakukan peningkatan
yg kurang kesehatan yg pengetahuan dan skill ttg
minim MTBS /MTBM dg OJT
MTBM/MTBS

LINGKUNGAN DANA SARANA

METODE
MANUSIA
Linpro dalam layanan terpadu blm maksimal
PKO Bumil,ibu bayi dan ibu balita yg Linsek yg belum berperan aktif dalam
merasa tdk resiko dengan membantu masalah kesehatan di wilayah
keadaanya dan keadaan anaknya UPTD Pusk. Tunjungan
Tenaga kesehatan yg kurang
peka pada masalah yg ada

Suami/ kelg yg tdk


mendukung
Skill & pengetahuan petugas
kesh perlu ditingkatkan PKO
129

Tdk ada donatur yg


kesh
PHBS diri dan lingkungan
yg kurang
Terbatasnya peralatan
difaskes pertama dan
lanjut

Dana Desa yg
Adat istiadat yg tdk mendukung
mendukung kesh Dana BOK terbatas krn kesehatan yg
banyaknya minim Pelatihan skill &
kegiatanprogram pengetahuan petugas

LINGKUNGAN DANA SARANA

METODE
MANUSIA Tenaga kesehatan / bidan pemegang desa
belum memberikan pelayanan MTBS
Pelayanan MTBS pada semua balita sakit yg datang periksa
Tenaga kesehatan yg belum Pendokumentasian yg kurang teliti
bisa sepenuhnya memberikan
pelayanan dg MTBS pada
balita sakit, terutama yg ada
diluar gedung puskesmas

PELAYANAN MTBS

130

Anggaran dari
dana BOK UPTD
difaskes pertama dan
medis/ dokter, bidan Tunnjungan lanjut
dan perawat terlibat

Pelatihan skill &


pengetahuan petugas

LINGKUNGAN DANA SARANA

2) GIZI

131
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

Kondisi sanitasi
Terdapat balita gizi buruk
Pemenuhan lingkuran kurang
kambuhan
kebutuhan gizi
Pemanfaatan PMT
Penanganan masih bukan merupakan Pemberian MPASI
Kejadian balita gizi Angka kelahiran bayi MPASI belum
1 buruk cukup tinggi fokus pada kuratif prioritas utama dini
dengan berat badan lahir maksimal
dalam kebutuhan
rendah tinggi ( 42 : 658
keluarga MPASI kurang
kelahiran ) atau sebanyak
tepat
6.4 %

Angka kelahiran bayi dengan Belum semua bayi


Pencegahan stunting
Masih ada Desa resiko stunting tinggi (106 : lahir resiko stunting
pada masa pra konsepsi MPASI kurang
dengan prosentase 658 kelahiran) atau sebanyak mendapat
2 balita stunting > belum maksimal tepat
16.1 % Suplementasi Zink
20%

Banyak remaja
Pernikahan Usia Dini Belum semua calon mengidolakan punya
Prosentase ibu Persiapan kehamilan cukup tinggi pengantin tubuh yang kurus
3 hamil KEK tinggi belum baik Ibu hamil Muda kondisi mendapatkan
sudah KEK edukasi kesehatan Pola Makan ibu
kurang tepat

132
Kejadian balita gizi buruk cukup tinggi

Terdapat balita gizi METODE


buruk kambuhan

Penanganan masih
fokus pada kuratif

133
kurus
SARANA DANA LINGKUNGAN

Masih ada Desa dengan prosentase balita stunting > 20%

MANUSIAM
ANUSIA
Terdapat balita gizi METODE
buruk kambuhan

Penanganan masih
fokus pada kuratif
Angka BBLR tinggiAngka BBLR tinggi

Kejadian balita gizi buruk cukup tinggiKejadian balita gizi buruk cukup tinggi

Pemanfaatan PMT Pemenuhan


kebutuhan gizi 134
MPASI belum Kondisi sanitasi lingkuran kurang Pemberian MPASI
maksimal bukan merupakan
prioritas utama Kondisi sanitasi lingkuran kurang dini Pemberian
Pemanfaatan PMT MPASI dini
MPASI belum dalam kebutuhan
maksimal keluarga MPASI kurang tepat
SARANA kebutuhan gizi
DANA LINGKUNGAN
bukan merupakan
prioritas utama
dalam kebutuhan
keluarga

Prosentase ibu hamil KEK tinggi


MANUSIA

Pernikahan Usia Dini METODE


cukup tinggi

Ibu hamil Muda kondisi sudah KEK


Persiapan kehamilan belum baik

Prosentase ibu hamil KEK tinggi

135

Banyak remaja mengidolakan punya tubuh yang kurus


Belum semua calon pengantin
mendapatkan edukasi kesehatan
Pola Makan ibu
SARANA kurang tepat

LINGKUNGAN

Prosentase ibu hamil anemia tinggi

METODE

Belum ada pemantauan kepatuhan minum TTD remaja putri


Persiapan kehamilan
belum baik

Prosentase ibu hamil anemia tinggi

136

Pola makan ibu


kurang tepat
Pemanfaatan kegiatan posyandu belum optimal

Manusia Metode

Pengetahuan tentang pentingnya Posyandu kurang


Pelayanan Posyandu terutama konseling dan penyuluhan belum optimal

Pemanfaatan kegiatan posyandu belum optimal

137

Sarana prasarana Posyandu kurang lengkap hamil


sarana

Cakupan Asi eksklusif Rendah


Manusia Metode

Kepercayaan salah tentang susu formula


Edukasi Asi dengan metode penyuluhan kurang efektif

Cakupan Asi eksklusif Rendah

Dukungan rumah sakit dan dokter spesialis tentang asi eksklusif kurang kuat
138

Kepercayaan salah tentang Asi eksklusif


sarana Lingkungan

Masih ada kekurangan saat bulan suplementasi Vit A Metode

Terdapat beberapa balita tak tercatat dalam buku timbang atau sasaran

masih ada kekurangan saat bulan suplementasi Vit A

139
Kurangnya data yang valid tentang pencatatan balita
sarana

Belum semua rumah tangga menggunakan garam beryodium

Manusia Lingkungan

Budaya penggunaan garam tidak beryodium masih wajar

Kurangnya pengetahuan tentang GAKI

Belum semua rumah tangga menggunakan garam beryodium

140
.

sarana

4) PROMKES
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

1 Prosentase Peran/ kerjasama Kurangnya pemahaman Sarana - Alokasi dana untuk - Merasa tidak membutuhkan
posyandu Linsek masih kurang masyarakat tentang Prasarana Kegiatan kurang
purnama dan pentingnya Pemantauan Posyandu - Pemanfaatan dana
kurang. desa kurang
mandiri masih balita di posyandu
rendah terutama keluarga yang
memiliki balita.

141
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

2 Kegiatan desa Koordinasi dan Peran serta masyarakat Sarana kurang Penggalian dana baik - Masyarakat merasa tidak
Siaga kurang kerjasama Linsek masih terutama aparatur desa, dari sektor dana desa membutuhkan
maksimal kurang kader FKD kurang aktif dan pihak swasta - Kebiasaan masyarakat tentang
belum ada
kalau ada dana aktif
- Lintas sektor tidak mendukung

3 Pencapaian IKS 1. Peran lintas program 1. Kesadaran dan 1. Sarana dan Ekonomi masyarakat 1. Masyarakat kurang
dominan kurang kemauan prasarana kurang mendukung kegiatan
Keluarga Pra 2. Peran lintas sektor masyarakat dalam promkes kesehatan
Pemanfaatan dana 2. Kebisaan masyarakat untuk
sehat kurang kesehatan kurang kurang
desa untuk kesehatan perilaku kesehatan kurang
2. Kurangnya
pengetahuan ttg belum maksimal
pentingnya hidup
sehat
3. Kurang
maksimalnya
kegiatan penyuluhan
kesehatan di sekolah
maupun masyarakat

142
Pemberdayaan Kurang Maksimal

Peran Lintas Sektor Kurang Kerjasama Linsek, kader


Peran Masy. Kurang Kurang
Kurangnya Pengetahuan Keinginan untuk berubah
Masy.tentang kesehatan Frekuensi Penyuluhan Kurang
perilaku sulit Cara penyuluhan kurang
menarik

Media Informasi 143


kurang Dana Sarana Promkes
Kurang Keterbatasan Kebiasaan Masyarakat
Pemanfaatan Dana Desa Belum Sanitasi Kurang
Dana Maksimal
5) KESLING
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

1 Cakupan pengawasan Peran/ kerjasama 1. Kurangnya Sarana - Alokasi dana untuk Merasa rumah yang
rumah sehat Linsek atau kader pemahaman Prasarana masih kegiatan pengawasan ditempati telah nyaman
masih kurang masyarakat kurang. rumah sehat masih walaupun belum masuk
kurang kriteria rumah sehat
mengenai kriteria
rumah sehat dan
pentingnya rumah
sehat.

2 Cakupan penawasan Peran/ kerjasama Kurangnya pemahaman Sarana kurang Alokasi dana desa untuk - Masyarakat merasa tidak

144
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

air bersih Linsek atau kader masyarakat mengenai pemenuhan air bersih membutuhkan
masih kurang kriteria air bersih dan masih kurang - Lintas sektor kurang
akibat dari penggunaan mendukung
air yang tidak bersih
3 Cakupan pengawasan 3. Peran lintas program 4. Kurangnya Sarana dan 1. Ekonomi masyarakat Kebisaan masyarakat untuk
akses jamban kurang pengetahuan ttg prasarana masih kurang dalam membuat menerapkan PHBS masih
4. Peran lintas sektor pentingnya jamban kurang jamban sehat permanen kurang
kurang sehat dalam 2. Alokasi dana dari desa
kesehatan belum mampu
5. Kurangnya mengcover warga yang
kesadaran belum memiliki jamban
masyarakat dalam
melanjutkan
stimulan jamban
yang telah diterima.
6. Masyarakat masih
banyak yang
mengharapkan dana
bantuan penuh.

4 Cakupan pengawasan Peran lintas sektor 1. Kurangnya Sarana masih 1. Ekonomi masyarakat 1. Masyarakat merasa

145
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

SPAL kurang pengetahuan kurang dalam membuat SPAL tidak membutuhkan


masyarakat tentang di rumah masih kurang. 2. Lintas sektor kurang
pentingnya SPAL di 2. Alokasi dana bantuan mendukung
sekitar rumah dari pemerintah desa 3. Kebisaan masyarakat
2. Kurangnya masih kurang. untuk menerapkan
kesadaran PHBS masih kurang
masyarakat untuk
menerapkan hidup
sehat

5 Cakupan pengawasan Peran lintas sektor dan 1. Kurangnya Sarana sanitasi Alokasi dana untuk 1. Masyarakat merasa
Tempat Tempat lintas program masih kesadaran masih kurang perbaikan sanitasi TTU tidak membutuhkan
Umum kurang masyarakat untuk masih kurang 2. Lintas sektor kurang
menjaga sanitasi mendukung
tempat – tempat
umum

6 Cakupan pengawasan Peran lintas sektor dan 1. Kurangnya 1. Sarana Kurangnya alokasi dana 1. Masyarakat sekitar tidak
Tempat Pengolahan lintas program masih kesadaran pemilik pendukung untuk meningkatkan mempermasalahkan
Makanan kurang TPM untuk sanitasi sarana sanitasi. TPM yang sanitasinya
masih kurang.
meningkatkan seperti
tempat cuci

146
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

sanitasinya tangan masih


2. Kurangnya kurang.
pengetahuan dan
kesadaran pemilik
TPM untuk
menerapkan PHBS

MANUSI uan METOD


etah
A g E Kerjasama linsek, kader
pen at
nya yarak tuk kurang
r an g
as ka t un
Ku m ra ehat
sya
g h ma idup s
yan penu n
a uh
ak n dar
y
ban antu
a
kesa erilak
a p
asih an b gny an
M apk
r uran lakuk
K m e
en gha
m
CAPAIAN KESLING

Mas
Ting yar
k at e den akat m
Sar gan a
ana kon
o sani sih me
pe mi m tasi ra
ndu
kun rend asyara Pen yan sa nya
erap g ku m
kur g sani ah ka t
mas an rang an
ang tasi ih seki PHBS
mas Al
pem okasi d
tar m d 147
ih erin a asih i lingk
tah na ban kur a unga
desa tu ng n
mas an dari
ih k
uran
g
SARAN DAN LINGKUNGA
A A N

6) PERKESMAS

PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

1 PERKESMAS Kunjungan rumah /home Tingkat Pendidikan Phn kit - Tingkat ekonomi keluarga
care rendah rendah
Cakupan - Pemanfaatan - Tingkat pendidikan keluarga
keluarga rawan dana desa rawan Rendah
selesai dibina kurang - Kepedulian masyarakat kurang
- kurangnya partisipasi dari lintas
sektoral.

148
Cakupan keluarga rawan selesai dibina

MANUSIA METOD
MANUSIA EMETO
DE
Tingkat Pendidikan rendah
Kunjungan rumah /home
care

Cakupan keluarga rawan selesai dibinaCAPAIAN PROMKES DAN PEMBERDAYAAN KURANG MAKSIMAL

PHN kit Tingkat ekonomi


keluarga rendah
Pemanfaatan dana Tingkat pendidikan
desa kurang keluarga rawan 149
Rendah

SARANA
DANA LINGKUNGAN
SARANA
7) LANSIA

PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

1 Cakupan lansia yang Kurangnya kerjasama Kurangnya pemahaman Sarana dan Terbatasnya Sebagian Lansia datang
mendapat pelayanan dengan Linsek masyarakat tentang Prasarana alokasi dana ketempat pelayanan
sesuai standart kurang pentingnya pelayanan Posyandu lansia untuk kegiatan kesehatan ketika sedang
kurang lengkap lansia seperti sakit
mencapai target kesehatan lansia yang
PMT
ada di desa

2 Cakupan pembinaan Koordinasi dan Jarak posyandu yang Sarana dan Pemanfaatan dana Lintas sektor kurang
kesehatan usia lanjut kerjasama Linsek masih jauh prasarana desa kurang mendukung
pada kelompok usia kurang kurang lengkap

150
PENYEBAB MASALAH
NO MASALAH
METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

lanjut

lansia masih kurang dari target

MANUSIA METODE
Kurangnya
pengetahuan ttg
pentingnya posyandu Jarak posyandu yg
lansia jauh Kegiatan
msh sebatas
tensi, BB, TB Kurangnya kerjasama
Lansia banyak yang dengan linsek
Cakupan kunjungan lansia masih kurang dari target
bekerja

Kurangnya sarana dan 151


prasarana (KMS, Tensi, Kurangnya Belum adanya anggaran
alat tes darah) dukungan keluarga dana dari desa untuk
PMT Lansia
DANA

8) Upaya Kesehatan Sekolah

Pembinaan dokcil di pusk. Tunjungan masih rendah

MANUSIA
Kerjasama pihak
sekolah tentang
pembinaan Dokcil METODE
Pengetahuan siswa masih rendah
tentang Dokcil. Persiapan dlm
Masih kurang pelaksanaan pembinaan
blm maksimal
Peran Aktif Petugas
Koordinasi
dalam pelaksanaan
Linsek / pihak
pembinaan Dokcil blm 152
Pembinaan dokcil di pusk. Tunjungan masih rendah
sekolah masih
maksimal
kurang
sekolah tdk
belum memfasilitasi pembinaan Dokcil
mengangga
kegiatan pembinaan dibutuhkanbila ada
rkan Terbatasnya Dukunganpetugas kesh.dan
Dokcil lomba saja
pembinaan dana shg Pusk pihak sekolah masih kurang
Dokcil blm ada
anggaran utk Anggapan bahwa
SARANA pembinaan pembinaan Dokcil
DANA Dokcil dibutuhkan bila ada LINGKUNGAN
lomba saja

Cakupan Screening Kesh Masih Kur

MANUSIA
Kerjasama pihak
sekolah tentang
Screening kesh. METODE
Pengetahuan siswa Masih rendah
tentang Screening Partisipasi siswa dan
kesh. kurang pihak sekolah terhadap
kegiatan screening
Peran Aktif Petugas kesehatan masih lemah
Koordinasi Linsek
dalam pelaksanaan
masih kurang
screening kesh blm
maksimal
Cakupan Screening Kesh Masih Kurang 153

Anggapan bahwa
screening keh. Itu tdk
pelaks. Screening Terbatasnya Dukungan petugas kesh.,
kesh. Blm maximal dana shg tdk pihak sekolah, siswa masih
ada sweeping Umpan balik hsl screening kurang
bagi siswa yg dari petugas blm ditindak
SARANA tdk terdeteksi lanjuti oleh pihak
DANAB sekolahLINGKUNGAN LINGKUNGAN
elum
semua
d. Pemecahan Masalah ibu hamil
patuh
1. KIA/KB
minum
N Prioritas Masalah TTD 90 Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih ket.
O tablet

1 Kematian balita (1 kasus) adanya faktor resiko tinggi ANC terpadu ditingkatkan, ANC terpadu ditingkatkan sampai
pada bayi, balita dan ibu shg pendampingan bumil resti baik dokter umum datang kedesa utk
menyebabakan kematian oleh kader & tenaga kesehatan, melakukan pemeriksaan ibu hamil
kerjasama dg linsek dlm didesa, koordinasi dg linpro dan
pengawasan dan linsek dalam pendampingan dan
pendampingan bumil resti, pengawasan ibu hamil resti, kelas
kelas bumil dan balita ibu dan balita yg selalu
dilaksanakan setiap tahunya
2 PKO ( target 100%, pencapaian Tingginya resiko tinggi pada ANC terpadu ditingkatkan, ANC terpadu ditingkatkan sampai
215.53%) ibu hamil, ibu bersalin dan pendampingan bumil resti baik dokter umum datang kedesa utk
nifas yg ada di UPTD oleh kader & tenaga kesehatan, melakukan pemeriksaan ibu hamil
Puskesmas Tunjungan kerjasama dg linsek dlm didesa, koordinasi dg linpro dan
pengawasan dan linsek dalam pendampingan dan
pendampingan bumil resti, pengawasan ibu hamil resti, kelas
kelas bumil dan balita ibu dan balita yg selalu
dilaksanakan setiap tahunya

2. Upaya Pomosi Kesehatan

154
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH KET.
MASALAH TERPILIH
1 Cakupan pembinaan UKBM dilihat Prosentase posyandu - Peningkatan kinerja kader - Refreshing pada semua kader
melalui persentase posyandu purnama purnama dan mandiri masih dan petugas. Refreshing pada posyandu.
dan mandiri rendah semua kader posyandu. - Advokasi kepala desa untuk
- Advokasi pada stake horders pemanfataan dana desa untuk
untuk peningkatan sarana peningkatan posyandu
prasarana dan dana untuk - Siaran keliling
peningkatan posyandu.
- Woro-woro pelaksanaan
Posyandu (siaran Keliling)

2 Cakupan pembinaan pemberdayaan Kegiatan desa Siaga kurang - Advokasi lintas sektor - Advokasi lintas sektor
masyarakat dilihat melalui persentase maksimal (kepala desa) untuk (kepala desa) untuk
desa siaga aktif mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan
anggaran (dana desa) anggaran (dana desa) terkait

155
terkait pelaksanaan desa pelaksanaan desa siaga aktif.
siaga aktif. - Refreshing/ Pembinaan Desa
- Refreshing/ Pembinaan Siaga Aktif dagi FKD dan
Desa Siaga Aktif dagi Kader
FKD dan Kader
3 Cakupan pemberdayaan Pencapaian IKS dominan - Intervensi lanjut pada - Intervensi lanjut pada keluarga
individu/keluarga melalui kunjungan Keluarga Pra sehat keluarga IKS tidak sehat IKS tidak sehat dan keluarga
rumah dan keluarga dengan dengan masalah kesehatan.
masalah kesehatan - Penyuluhan kesehatan terpadu
- Penyuluhan kesehatan pada masyarakat
terpadu pada masyarakat

3. Kesehatan Lingkungan

NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH KET.


MASALAH TERPILIH

156
1 Cakupan Kurangnya pemahaman - Peningkatankinerjakader dan - Peningkatankinerjakaderuntukpe
pengawasan masyarakat mengenai kriteria petugaskeslinguntukmelakukanpengawasanru ndataanrumahsehat
rumah sehat rumah sehat dan pentingnya mahsehat - Advokasikepaladesauntukpemanf
rumah sehat. - Advokasi pada stake ataan dana
hordersuntukpeningkatansaranaprasarana yang desauntukmembantumeningkatka
membantuwargauntukdapatmeningkatkanruma nrumahsehat
hsehat di setiapdesa. - Sosialisasikesetiapdesa
- Memberikansosialisasimengenaikriteriarumahs
ehat dan pentingnyarumahsehat.

2 Cakupan Kurangnya pemahaman - Melakukan pendataan kembali mengenai - Melakukan pendataan kembali
pengawasan akses masyarakat mengenai kriteria pengawasan akses air bersih. mengenai pengawasan akses
air bersih air bersih dan akibat dari - Sosialisasi mengenai kriteria air bersih dan air bersih.
penggunaan air yang tidak pentingnya penggunaan air bersih. - Sosialisasi mengenai kriteria
bersih air bersih dan pentingnya

157
penggunaan air bersih.
3 Cakupanpengawa 1. Kurangnyakesadaranpemili - Melakukaninspeksi TPM - Melakukaninspeksi TPM
k TPM
san TPM - Melakukansosialisasi - Melakukansosialisasi
untukmeningkatkansanitasi
nya
2. Kurangnyapengetahuan dan
kesadaran pemilik TPM
untukmenerapkan PHBS

4. Perkesmas
N PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH TERPILIH KET
O MASALAH MASALAH MASALAH
1 Cakupan keluarga 1. Kurangnya 1. Advokasi lintas sektor ( kepala 1. Advokasi lintas sektor ( kepala
rawan selesai dibina kesadaran desa ) untuk mendapatkan desa ) untuk mendapatkan
kurang dari target
dari keluarga dukungan anggaran terkait dukungan anggaran terkait
rawan pelaksanaan intervensi PIS-PK pelaksanaan intervensi PIS-PK
2. Rendahnya 2. Intervensi lanjut melibatkan linsek 2. Intervensi lanjut melibatkan
tingkat saat melakukan kunjungan rumah linsek saat melakukan
pendidikan keluarga rawan kunjungan rumah keluarga
keluarga rawan
rawan
3. Tingkat
ekonomi
keluarga
rawan yang
rendah
4. Kurangnya

158
kerjasama
dengan lintas
sektor

159

Anda mungkin juga menyukai