Keefektifan Model Pembelajaran Cps Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Pokok Geometri Kelas X
Keefektifan Model Pembelajaran Cps Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Pokok Geometri Kelas X
Skripsi
oleh
Mohammad Maftukhin
4101409026
JURUSAN MATEMATIKA
i
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Mohammad Maftukhin
4101409026
ii
PENGESAHAN
disusun oleh
Mohammad Maftukhin
4101409026
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
Panitia
Ketua Sekretaris
Ketua Penguji
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Keajaiban sebuah persahabatan, impian, cita-cita, dan cinta dan keyakinan bisa
hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia berbeda dengan makhluk
lainnya”.
“Percayalah pada satu hal sederhana tapi luar biasa ada dalam diri setiap manusia
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
- Untuk kedua orangtuaku yang selalu
mendoakan dan mendukungku Shodiq dan
Siti Muzaro’ah,
- Untuk kedua adikku M. Sholikhul Adib dan
M. Shoim yang selalu menjadi semangatku,
- Untuk Meirita, Halida, Windah, Rully,
Wegschaal yang menjadi sahabat terbaikku.
- Untuk semua sahabat dan teman-teman
terbaikku.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
2. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Semarang.
skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Matematika yang telah memberikan ilmu kepada
v
8. Mushlih, S.Pd., Guru matematika SMA Negeri 1 Sulang, Kab. Rembang yang
9. Siswa kelas X4, X6, dan XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sulang, Kab. Rembang
Negeri Semarang.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
bagi pembaca.
Penulis
vi
ABSTRAK
Maftukhin, Mohammad. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran CPS
Berbantuan CD Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi
Pokok Geometri Kelas X. Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama:
Dr. Dwijanto, M.S., Pembimbing Pendamping: Dra. Rahayu Budhiati Veronica,
M.Si.
Kata kunci: CD pembelajaran, kemampuan berpikir kritis, pembelajaran CPS.
Matematika yang bersifat abstrak menyebabkan banyak peserta didik
mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan soal matematika.
Penyebab lainnya adalah karena pembelajaran matematika kurang inovatif dan
peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri ide-
idenya.
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah apakah terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis peserta didik yang memperoleh pembelajaran CPS
berbantuan CD pembelajaran dengan peserta didik yang memperoleh
pembelajaran ekspositori pada materi dimensi tiga.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMA Negeri 1 Sulang
Kab. Rembang tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini diambil
secara acak dan terpilih sebagai kelas eksperimen menggunakan pembelajaran
CPS berbantuan CD pembelajaran, dan kelas sebagai kelas kontrol
menggunakan pembelajaran ekspositori. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode tes dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis
dengan uji proporsi, uji perbedaan dua rata-rata, dan uji regresi linear sederhana,
sebelumnya akan di uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, diperoleh bahwa data berdistribusi
normal dan homogen. Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata
kemampuan berpikir kritis berturut-turut dan . Berdasarkan uji
hipotesis I, uji ketuntasan klasikalnya diperoleh ,
ini berarti siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Berdasarkan uji hipotesis II diperoleh , ini
berarti bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Sedangkan pada uji hipotesis III diperoleh bahwa terdapat
pengaruh positif aktivitas peserta didik terhadap kemampuan berpikir kritis
sebesar .
Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut,
Kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen mencapai ketuntasan
belajar dan rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol. Besarnya pengaruh aktivitas peserta didik
terhadap kemampuan berpikir kritis . Maka pembelajaran CPS berbantuan
CD pembelajaran lebih efektif daripada pembelajaran ekspositori.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
BAB
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI
viii
2.4. Model Pembelajaran CPS ...................................................................... 17
3. METODE PENELITIAN
ix
3.5.2.4. Analisis Daya Pembeda ....................................................... 61
x
4.1.2.3. Uji Hipotesis I ................................................................... 76
5. PENUTUP
LAMPIRAN ........................................................................................................ 96
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5. Dari Dua Buah Titik Sebarang Hanya dapat dibuat Sebuah Garis
Lurus .............................................................................................32
Gambar 2.6. Sebuah Garis dan Sebuah Bidang Mempunyai Dua Buah
Gambar 2.7. Tiga Buah Titik Sebarang Tak Segaris Hanya dapat Dibuat
Gambar 2.8. Sebuah Bidang ditentukan oleh Tiga Titik Sebarang Tak Segaris .33
Gambar 2.9. Sebuah Bidang ditentukan oleh Sebuah Garis dan Sebuah Titik
Berpotongan...................................................................................33
Gambar 2.11. Sebuah Bidang ditentukan oleh Dua Buah Garis Sejajar.............33
xiii
Gambar 2.17. Kedudukan Bidang terhadap Bidang lain.....................................39
Gambar 2.26. Jarak Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang.............43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10 Pedoman Penilaian Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis ...... 127
Lampiran 11 Analisis Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis 131
xv
Lampiran 23 Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 233
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit.
penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006). Hal ini berarti
bahwa matematika sangat diperlukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-
bahwa matematika adalah ratu dan pelayan ilmu. Matematika merupakan ratunya
ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sumber dari ilmu yang lain, dengan
(Suherman, 2003:25-26).
1
2
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan kompetitif (Depdiknas, 2006). Perlu ada perubahan
semua potensi yang dimiliki. Pengajaran yang tadinya teacher oriented harus
Geometri merupakan suatu sistem dengan penalaran logis dari fakta atau hal-hal
yang diterima sebagai kebenaran dan sifat-sifat baru yang semakin berkembang.
Rendahnya hasil belajar peserta didik lebih terlihat pada materi pokok yang
geometri oleh peserta didik masih kurang. Sebagian peserta didik mengalami
pada umumnya peserta didik hanya diajarkan urutan langkah dalam mengerjakan
soal.
Berdasarkan data yang diperoleh, dari 192 siswa rata-rata nilai ulangan
akhir semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 adalah 72,76% dan 148 siswa
diantaranya sudah mencapai KKM atau sekitar 64,06% siswa kelas X SMA
ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Namun demikian berdasarkan hasil analisis nilai
enggan bertanya kepada guru entah dikarenakan malu atau takut dan lebih
memilih untuk diam atau bertanya kepada temannya. Hanya sebagian kecil dari
siswa yang berani bertanya kepada guru secara langsung. Keaktifan siswa sendiri
dalam belajar juga masih kurang, tugas-tugas yang diberikan sebagai pekerjaan
rumah jarang dikerjakan dengan berbagi alasan, keadaan tersebut jika didiamkan
materi-materi berikutnya.
merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dilakukan. Salah satu
4
proses dan hasil belajar adalah model pembelajaran Creative Problem Solving
(CPS).
dengan pemberian masalah, masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa
terkait dengan masalah dan melaporkan solusi dari masalah. Sementara pendidik
guru tidak menyajikan konsep matematika dalam bentuk yang sudah jadi, namun
sendiri (reinvention).
Kemampuan berpikir kritis peserta didik juga mendukung mereka untuk dapat
mengaplikasikan konsep pada kondisi yang berbeda, dan dapat beradaptasi pada
setiap tantangan ataupun tuntutan yang dihadapi dalam kehidupan dengan lebih
(1) Apakah hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan model
(3) Apakah terdapat pengaruh positif aktivitas peserta didik pada pembelajaran
(1) Untuk mengetahui apakah hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik
ditetapkan.
(2) Untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis peserta didik yang
(3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif aktivitas peserta didik
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
(2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
(3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi suasana baru pada
(4) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana referensi untuk
tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, penegasan istilah
1.5.1 Keefektifan
materi pokok geometri kelas X. Keberhasilan itu dapat dilihat dari beberapa
(1) Hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik mencapai KKM, yaitu 70
dan banyaknya peserta didik yang mencapai KKM minimal 75% dari
(2) Kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan model
pembelajaran ekspositori.
(3) Terdapatnya pengaruh positif aktivitas peserta didik pada pembelajaran CPS
1.5.2 Pembelajaran
kemampuan, kompetensi, minat bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, antarsiswa (Suyitno, 2006: 2).
1.5.4 CD Pembelajaran
merupakan suatu piringan optik yang berisi dengan pengkodean laser, berdesain
Berpikir kritis adalah berpikir logis, berpikir reflektif yang terfokus pada
kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) klarifikasi dasar (elementary
clarification), (b) memberikan alasan untuk suatu keputusan (the basis for the
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Lampiran.
Penelitian.
dan Pembahasan.
LANDASAN TEORI
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah
perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Pengertian tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi,
(1) Menurut Gagne dan Berliner (dalam Anni, 2007: 2) menyatakan bahwa
(2) Menurut Morgan et.al (dalam Anni, 2007: 2) menyatakan bahwa “belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
atau pengalaman”.
(3) Menurut Winkel (dalam Anni, 2007: 3) menyatakan bahwa “belajar adalah
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
(4) Menurut Gagne (dalam Anni, 2007: 2-3) menyatakan bahwa “belajar
10
11
selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari
proses pertumbuhan”.
(b) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
dan berat badan, dan kekuatan fisik, tidak disebut sebagai hasil belajar.
perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sukar untuk
belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu dengan ditandai adanya
12
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan kebiasaan untuk
Ada empat pinsip kunci dari teori Vygotsky, yaitu: (1) penekanan pada
27).
sosial, yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain, merupakan faktor
Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi umumnya muncul dalam
Prinsip kedua dari Vygotsky adalah ide bahwa siswa belajar paling baik
hakikat sosial dari belajar dan zona perkembangan. Siswa dapat menemukan
sendiri solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman sebaya atau pakar.
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang
diberikan dengan saling bertukar ide. Dengan demikian siswa yang lebih pandai
dapat memberikan masukan bagi teman satu kelompoknya, membantu teman yang
kurang dapat termotivasi dalam belajar. Motivasi yang kuat memberikan dampak
yang positif terhadap hasil belajar untuk mencapai ketuntasan hasil belajar.
taraf, yaitu (1) taraf sensori motor, (2) taraf pra-operasional, (3) taraf operasional
konkrit, dan (4) taraf operasional formal. Menurut Piaget sebagaimana dikutip
oleh Dimyati dan Mudjiona (1994:14) bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu.
teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan
pemanipulasian alat, bahan, atau media belajar yang lain serta peranan guru
1) Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar
memperhatikan tahap fungsi kognitif dan hanya jika guru penuh perhatian
langsung agar ide-ide dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik dapat
berlangsung pada kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu harus melakukan
upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari individu-
dalam bentuk klasikal. Hal ini sesuai dengan pendekatan konstruktivis dalam
Jadi menurut Piaget pembelajaran itu berpusat pada proses berfikir siswa
dan peran siswa dalam proses pembelajaran itu sangat diutamakan. Oleh karena
saat pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pembelajaran CPS yang mengajak siswa
dengan mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang
dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus dikuasainya itu. Ini
menunjukkan bahwa materi yang mempunyai suatu pola tertentu akan lebih
mudah dipahami dan diingat anak. Jadi, di sini siswa belajar aktif untuk
(1) Guru perlu memperlihatkan fenomena atau masalah kepada anak. Hal
terhadap objek.
(2) Anak akan belajar dengan baik apabila mereka memanipulasi objek
pembelajaran anak.
menemukan jarak dalam ruang dimensi tiga dan merupakan pengalaman yang
adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Selain itu definisi lain
kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan yang beragam agar terjadi
interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antarpeserta didik
dan kebutuhan tentang matematika yang sangat beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan peserta didik serta antarpeserta didik dalam
mempelajari matematika.
fakta aktual sesuai dengan materi bahan ajar melalui tanya jawab lisan,
CPS tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang
18
pembelajaran CPS terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk
(d) Mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah
(e) Kolaborasi
Pembelajaran CPS dicirikan oleh siswa bekerja satu sama lain (paling
berikut.
(4) Implementasi
2007: 221).
mengandung masalah.
2007: 224).
kritis adalah berpikir layak yang memandu ke arah berpikir deduksi dan
benar. Kedua adalah bahwa berpikir kritis adalah berpikir reflektif yang
berpikir kritis harus didukung oleh lingkungan kelas yang mendorong munculnya
banyak diskusi dan melalui pembuatan tugas-tugas yang efektif dan jelas.
keyakinan dan pandangan yang didukung oleh bukti yang tepat, aktual, cukup,
dan relevan.
b. Mencari alasan,
h. Mencari alternatif,
sesuatu,
mempunyai daya ingat yang baik dan mengetahui banyak akan informasi
belum tentu baik dalam berpikir kritis. Hal ini dikarenakan seorang pemikir
24
Menurut Ennis (2000: 97) tahap-tahap berpikir kritis yaitu dirinci sebagai
berikut.
Decision)
3) Menyimpulkan (Inference)
lain yang tidak disetujui oleh mereka atau yang membuat mereka
Media berasal dari bahas Latin medius yang secaraa harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar Gerlach & Elly dalam Arsyad (2004:3) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan
membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Pesan dan informasi
yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan
yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan
untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan
unsur gambar.
27
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media
(a) Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat
membelinya, lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian
siswa.
(Hamalik, 2008:202-203).
disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya. Menyadari akan hal itu,
sebaiknya membeli berdasarkan kebutuhan adalah langkah yang paling tepat atau
dapat juga dengan membuat media pembelajaran yang sederhana sendiri untuk
2004: 75), media berarti segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
bahwa media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru
pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2004: 19) dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
dengan teknik drama atau hiburan. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran
Isi dan bentuk penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan
laporan atau pengetahuan latar belakang. Media berfungsi untuk tujuan instruksi
dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik
dalam benak atau moral dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran
dapat terjadi.
Komputer digunakan untuk menyajikan isi pelajaran. Informasi atau pesan berupa
suatu konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada
menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal disajikan (Arsyad, 2004: 158).
(b) CD Pembelajaran
sebagai sarana penyimpanan data suatu materi pembelajaran yang sudah dibuat
dalam Arsyad (2004: 162) program simulasi dengan bantuan komputer mencoba
untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya siswa
membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan
situs web yang interaktif dan dinamis. Microsoft Power Point didesain dengan
30
kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga
efek animasi pada website, CD pembelajaran dan yang lainnya. Selain itu aplikasi
ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan
navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form
kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam
ruang dimensi tiga. Kompetensi dasar materi pokok dimensi tiga antara lain
menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga,
menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi
tiga, serta menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang
Materi penelitian pada materi pokok dimensi tiga antara lain: jarak dalam ruang
(1) Titik
Gambar 2.1
(2) Garis
ukuran lebar. Nama sebuah garis dapat dinyatakan dengan huruf kecil:
Gambar 2.2
Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua
ruas garis: B . S . .T
A .
Gambar 2.3
32
(4) Bidang
α
Gambar 2.4
Aksioma 1
Melalui dua buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
Gambar 2.5
Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua buah titik persekutuan,
A B
Gambar 2.6
Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sebarang tak segaris hanya dapat dibuat sebuah
bidang.
C
A
B
Gambar 2.7
33
Teorema 1
A B
Gambar 2.8
Teorema 2
Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik yang tidak
Gambar 2.9
Teorema 3
h g
Gambar 2.10
Teorema 4
a b
Gambar 2.11
34
Suatu titik dikatakan terletak pada garis apabila titik tersebut dilalui oleh
garis
(a) (b)
Gambar 2.12
Gambar 2.12 Kedudukan titik terhadap garis (a) titik A terletak pada garis
D
C
g
A B
(a) (b)
Gambar 2.13
Gambar 2.13 Kedudukan titik terhadap bidang (a) titik A terletak pada
terhadap Bidang
Dua buah garis dikatakan berpotongan jika kedua garis itu terletak
Dua buah garis dikatakan sejajar jika kedua garis itu terletak pada satu
sejajar) jika kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang.
36
g
A g
h
h
(a) h (b)
(c)
Gambar 2.14
Gambar 2.14 Kedudukan garis terhadap garis lain (a) garis g dan h
bersilangan.
Aksioma 4
Melalui sebuah titik yang tidak terletak pada sebuah garis hanya dapat
Teorema 5
Jika garis sejajar dengan garis dan garis sejajar dengan garis m,
Teorema 6
Teorema 7
(a)
g
(b)
(c)
Gambar 2.15
persekutuan.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.16
Gambar 2.16 (a) Garis g terletak pada bidang (b) garis m sejajar
Bidang dan bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.17 Kedudukan bidang terhadap bidang (a) Bidang dan bidang
Gambar 2.13
berimpit, (b) bidang dan bidang sejajar, dan (c) bidang dan
bidang berpotongan
Definisi: Jika garis h tegak lurus pada bidang maka garis h tegak
α
c
b
Gambar 2.18
40
Simpulan:
k
1. Ada dua buah garis yang pada
bidang α (misal garis m dan l).
2. Dua garis tersebut saling
m berpotongan.
3. Masing-masing garis tegak lurus
l
α dengan garis k ( m k dan l k ).
Gambar 2.19 4. Maka k .
A’ g
Gambar 2.20
A’ g B’
Gambar 2.21
A
A’
Gambar 2.22
Proyeksi titik A pada bidang adalah titik tembus garis yang tegak
lurus dari A pada bidang (Titik A’ adalah hasil proyeksi titik A).
= bidang proyeksi
B’
A’
α
Gambar 2.23
B
Gambar 2.24
42
merupakan sebuah titik yaitu titik B. Jadi, titik B adalah proyeksi garis
g pada bidang .
B A’
Gambar 2.25
Jarak titik ke suatu garis ada jika titik tersebut terletak di luar
bidang .
Jarak titik ke suatu bidang ada jika titik tersebut terletak di luar
g
(a)
(b)
(c) g
Gambar 2.26
Gambar 2.26 (a) Jarak titik ke titik (b) jarak titik ke garis (c) jarak titik ke
bidang
Jarak antara dua garis sejajar (misal garis g dan garis h) dapat
iii. Panjang ruas garis adalah jarak antara garis g dan garis h
yang sejajar.
h
α
l
Gambar 2.27
Jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar adalah panjang
bidang tersebut.
ii. Membuat garis l yang melalui titik O dan tegak lurus bidang .
iv. Panjang ruas garis adalah jarak antara garis g dan bidang
yang sejajar.
O
g
l
Gambar 2.28
45
ii. Membuat garis k yang melalui titik P dan tegak lurus bidang .
iv. Panjang ruas garis adalah jarak antara bidang dan bidang
yang sejajar.
k
Gambar 2.29
Cara I
ii. Membuat garis yang tegak lurus garis g dan bidang misal
garis k.
46
vi. Garis k’ tegak lurus garis g dan garis h. Jadi jarak garis g dan
g
nD
k k’
h
C E l
g’
Cara II
bidang α.
bidang β.
47
diperolah P’.
vii. Titik S pada garis h ditarik garis yang sejajar ruas garis
h’
P
S’
β
g'’
g’
P’
h
S
α
matematika lebih didominasi oleh guru yang sifatnya monoton, sedangkan saat ini
beranggapan bahwa matematika itu sulit untuk dipelajari. Citra tentang sulitnya
penelitian ini akan diukur melalui tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Dimensi tiga merupakan salah satu materi pokok geometri yang objek
metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi
49
peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta
fakta aktual sesuai dengan materi bahan ajar melalui tanya jawab lisan,
CPS tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang
pembelajaran CPS terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat menggali ide-ide serta pengetahuan mereka
dua kelas berbeda, yaitu kelas yang diajar dengan model pembelajaran CPS
ekspositori maka diduga hasil belajar peserta didik pada materi tersebut dengan
dengan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan pembelajaran ekspositori,
pembelajaran lebih dari atau sama dengan 75% dari banyaknya peserta didik di
kelas tersebut.
kerangka berpikir.
CD Pembelajaran
Berdasarkan
didik kerangka berpikir di atas, maka rumusan hipotesis dalam
METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya, dinamakan
populasi (Sudjana, 2005: 6). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
yang berjumlah 204 siswa dan terdiri dari enam kelas yaitu dari kelas X1 sampai
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan diteliti (Sugiyono, 2007: 62). Apabila banyaknya populasi
besar dan peneliti tidak mungkin melakukan penelitian terhadap seluruh anggota
pada sampel berlaku pada populasi. Proses generalisasi ini mengharuskan sampel
dipilih dengan benar sedemikian sehingga data sampel dapat mewakili data
52
53
populasi tersebut.
anggota lebih dari 100 dapat diterapkan penelitian sampel dengan banyaknya
elemen sampel 20% sampai dengan 25% dari populasi atau lebih menyesuaikan
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok peserta didik yaitu kelas X4
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kemampuan berpikir kritis. Kedua variabel tersebut dapat dibedakan menjadi dua
variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007: 4). Variabel independen dalam
Salah satu langkah penting dalam kegiatan penelitian, dan hasilnya akan
pendidikan terdiri dari dua jenis yakni: (a) teknik pengukuran; dan (b) teknik non
dan dokumenter. Jenis alat pengukuran data atau instrumen untuk teknik
pengukuran antara lain berupa tes dan skala. Metode yang digunakan dalam
Tes adalah serangkaian pertanyaan, latihan, atau alat lain yang digunakan
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Metode tes
berpikir kritis pada pokok bahasan dimensi tiga. Soal tes ini dalam bentuk uraian.
Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu diuji cobakan untuk
tiap butir tes. Butir soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, dan mempunyai
daya pembeda yang signifikan akan diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebagai evaluasi. Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kemudian
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2011:203). Metode observasi dalam
Penelitian ini menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Materi pokok yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi dimensi tiga
dengan sub pokok bahasan jarak. Penelitian dilaksanakan selama lima kali
56
pertemuan, empat kali pertemuan digunakan untuk pembelajaran dan satu kali
sebagai berikut.
tersebut.
7) Melakukan uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yaitu
kelas XI IPA 1.
8) Menganalisis hasil tes uji coba, sehingga dapat ditentukan butir soal
kontrol.
57
kelas eksperimen.
13) Menganalisis data hasil tes kemampuan berpikir kritis dengan uji
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
mudah diolah (Arikunto, 2006: 60). Instrumen pada penelitian ini adalah
kritis peserta didik setelah diajar dengan model pembelajaran CPS berbantuan CD
pembelajaran. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini adalah tes uraian.
Keterangan:
: Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Banyaknya subjek atau peserta didik yang diteliti
: Jumlah skor tiap butir soal
: Jumlah skor total
: Jumlah kuadrat skor butir soal
: Jumlah kuadrat skor total
(Arikunto, 2009: 72).
Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel kritis r product
No Soal R Kriteria
1 0,63 Valid
2 373
0,27 Tidak Valid
3 0,89 Valid
4 0,79 Valid
5 0,78 Valid
6 0,87 Valid
7 0,91 Valid
8 0,27 Tidak Valid
9 0,78 Valid
10 0,84 Valid
59
memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang
Keterangan:
: reliabilitas tes secara keseluruhan
: banyaknya item
: jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
Keterangan:
dengan harga r tabel, jika maka item tes yang di uji cobakan
reliabel.
Interval Kriteria
0,80 ≤ ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 ≤ < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ < 0,60 Cukup tinggi
0,20 ≤ < 0,40 Rendah
< 0,20 Sangat rendah
Jadi dapat disimpulkan bahwa butir soal tes reliabel dengan kriteria tinggi.
menghitung berapa persen perserta didik yang gagal menjawab benar atau di
bawah batas lulus untuk tiap-tiap item. Menurut Arifin (2012: 273). Rumus
TK = x 100%
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
untuk tes berbentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah
rata-rata (mean) yaitu antara mean kelompok atas dan mean untuk
kelompok bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan menurut
Keterangan:
= daya pembeda
= rata-rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
N = 27 % x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah).
Kriteria soal memiliki daya pembeda yang signifikan apabila
dan df = .
Interval Kriteria
0,40 ≤ Sangat baik
0,30 ≤ ≤ 0,39 Baik
0,20 ≤ ≤ 0,29 Cukup, soal perlu perbaikan
≤ 0,19 Kurang baik, soal harus dibuang
reliabel dan mempunyai daya pembeda yang signifikan, dan juga telah
no 2 dan 8 tidak digunakan dikarenakan butir soal tersebut tidak valid, dan
data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis terdistribusi normal. Bila
tidak normal maka teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk
alat analisis. Untuk data yang tidak terdistribusi normal, kita dapat
Suatu data berdistribusi normal jika data di atas dan di bawah rata-rata
adalah sama, demikian juga simpangan bakunya (Sugiyono, 2011: 76). Pada
hitung.
dan sebaliknya.
mempunyai varians yang sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas
Keterangan:
menyebar.
belajar UAS semester 1 peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan
dengan
Keterangan:
kelas eksperimen,
kelas kontrol,
s = simpangan baku,
sebagai berikut.
Keterangan :
(Sudjana 2005:273).
Keterangan:
Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak maka
Keterangan:
didik pada materi dimensi tiga dengan model pembelajaran CPS berbantuan
H0:
Ha:
69
Keterangan:
perbedaan rata-rata tes kemampuan berpikir kritis peserta didik dari kedua
H0:
H1:
dengan
Hipotesis
regresi antara dan membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak
2007:274).
, (Sugiyono, 2007:274).
berpikir kritis
pemecahan masalah.
BAB 4
analisis data awal yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan
rata-rata dan analisis data akhir yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji
ketuntasan belajar, uji perbedaan rata-rata, dan uji regresi linear sederhana.
Analisis data awal dalam penelitian ini adalah analisis nilai akhir semester
ganjil kelas sampel yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel kelas yang
akan digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari kondisi
sama. Analisis data awal ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
akhir semester ganjil pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, berdistribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh
73
74
awal yang diperoleh baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang digunakan
diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas
Analisis data akhir dalam penelitian ini adalah analisis nilai tes
kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dari hasil evaluasi atau test peserta
didik. Analisis data akhir ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, kemudian
Uji normalitas data akhir dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-
H0 diterima. Artinya data akhir yang diperoleh baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol dalam penelitian ini mempunyai varians yang homogen. Untuk
Uji hipotesis I dalam penelitian ini adalah uji ketuntasan belajar peserta
didik yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik yang
penelitian ini KKM di SMA Negeri 1 Sulang Kabupaten Rembang untuk mata
77
sebesar 75%.
Untuk uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu
Berdasarkan hasil uji t dan uji proporsi dapat disimpulkan bahwa kelas
didik telah mencapai ketuntasan belajar atau dapat dikatakan ketuntasan belajar
Uji hipotesis II dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua rata-rata
hasil tes kemampuan berpikir kritis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pada tabel, perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
75,03 dan 62,31. Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t.
Hipotesis yang diuji yaitu H0: dan H1: . Kriteria yang digunakan
α . Karena maka
pembelajaran materi jarak dalam benda berdimensi tiga lebih baik daripada kelas
pengaruh aktivitas peserta didik terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik
pada kelas eksperimen. Uji regresi dalam penelitian ini meliputi uji keberartian
regresi, uji linearitas regresi, dan uji koefisien korelasi pada regresi linear
Artinya, jika nilai aktivitas bertambah 1 satuan maka nilai kemampuan berpikir
regresi linear.
didik dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dihitung korelasinya.
peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Atau dengan kata
80
lain, terdapat hubungan positif dan signifikan yang sedang antara aktivitas peserta
aktivitas yang dilakukan peserta didik, melalui persamaan regresi linear sederhana
4.2 Pembahasan
satu kali pertemuan untuk evaluasi. Pada awal pembelajaran terlebih dahulu guru
terhadap materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan sedikit materi prasyarat
untuk materi jarak dalam ruang dimensi tiga. Kemudian guru menjelasakan
teorema tentang dua garis yang sejajar, garis sejajar bidang, bidang-bidang yang
orang peserta didik, setelah itu guru memberikan soal latihan yang berisi
secara logis dan kritis tentang strategi penyelesaian masalah yang diberikan.
terlaksana dengan baik karena model CPS merupakan hal yang baru peserta didik
sehingga masih cukup banyak penyesuaian yang harus dilakukan peserta didik.
Selain itu ada beberapa peserta didik yang tidak mau menerima kelompok yang
sehingga masih banyak peserta didik yang langsung bertanya pada guru sebelum
82
bertanya kepada anggota kelompok yang lain. Selain itu pokok bahasan jarak
dalam ruang dimensi tiga yang dianggap sulit oleh kebanyakan peserta didik juga
dua masih kurang, harus diingatkan lagi. Abstraksi beberapa peserta didik masih
rendah, hal ini terlihat pada saat menyebutkan bahwa alas kubus berbentuk jajar
sudah cukup baik, tetapi komunikasi dalam kelompok masih perlu ditingkatkan.
Perhatian peserta didik terhadap guru dan media pembelajaran juga lebih dari
pertemuan sebelumnya.
anggota kelompok sudah berbagi tugas. Interaksi antar peserta didik belum
terlaksana dengan maksimal, mereka masih canggung untuk saling bertanya dan
kepada guru bila menemui kesulitan. Respon terhadap pertanyaan guru sudah
pertemuan II. Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan lengkap dan
83
pertemuan III ini, guru masih berperan cukup banyak karena peserta didik masih
semakin baik, sebagian anggota kelompok sudah berbagi tugas. Interaksi antar
peserta didik sudah terlaksana dengan maksimal, mereka sudah saling bertanya
sudah lebih baik. Respon terhadap pertanyaan guru sudah lebih baik, demikian
materi dan juga dalam kerja kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang
diberikan selain itu, antusias saat mengerjakan tugas kelompok juga semakin
tinggi. Peran guru dalam pertemuan ini sudah tidak terlalu banyak guru hanya
menunjukkan hasil tes kemampuan berpikir kritis kedua kelas homogen. Hasil
bahwa proporsi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari 75%,
sehingga dapat dinyatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar
aktivitas peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Atau
dengan kata lain, terdapat hubungan positif dan signifikan yang sedang antara
aktivitas yang dilakukan peserta didik, melalui persamaan regresi linear sederhana
empat kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk evaluasi. Metode yang
beberapa peserta didik diminta untuk mengerjakan soal tersebut di papan tulis.
peserta didik. Peserta didik duduk dan memperhatikan guru menerangkan materi
materi yang diberikan guru secara pasif. Dalam pembelajaran, tidak ada interaksi
yang berarti di antara peserta didik, sehingga jarang terjadi proses berbagi ide-ide
didik yang sudah jelas atau belum hanya diam saja. Peserta didik yang belum jelas
kadang tidak berani atau malu untuk bertanya pada guru. Pada waktu mengerjakan
soal latihan hanya peserta didik yang pandai saja yang serius mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru sedangkan yang lain lebih asyik bercerita dengan
temannya.
diberikan harus dikerjakan sendiri, oleh karena itu pemahaman peserta didik
dalam memahami arti atau maksud soal yang diberikan agak lambat dan
kecepatan berhitung pun agak lambat sehingga memakan banyak waktu, serta
kemampuan berpikir kritis peserta didik tidak berkembang, hal ini mengakibatkan
berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik dari kemampuan berpikir kritis kelas
87
kontrol. Hal ini disebabkan karena kedua kelas ini diberi perlakuan yang berbeda.
pembelajaran ekspositori.
didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dan kerjasama
kejenuhan pada peserta didik, untuk lebih memotivasi dan menghindari kejenuhan
kepada peserta didik untuk mengkonstruk ide-ide mereka sendiri. Hambatan yang
dialami selama proses pembelajaran kiranya dapat menjadi tinjauan bagi guru
memiliki langkah-langkah yang membuat peserta didik lebih aktif dan lebih dapat
peserta didik memiliki pemahaman yang lebih mantap terhadap materi jarak
dalam dimensi tiga. Hal tersebut sebagaimana yang telah diketahui secara luas di
88
dunia pendidikan bahwa peserta didik akan lebih mantap dalam memahami suatu
materi jika mereka tidak hanya mendengarkan atau melihat saja, peserta didik
peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Ini sesuai
dengan teori belajar Piaget yang menyatakan bahwa pembelajaran yang berpusat
pada proses berfikir peserta didik dan peran peserta didik yang lebih diutamakan
akan memberikan hasil yang lebih baik. Ini sesuai dengan model pembelajaran
yang peneliti terapkan pada kelas eksperimen, bahwa pada kelas eksperimen
permasalahan yang harus mereka kerjakan sendiri dengan pola pikir mereka,
model pembelajaran serta media yang belum pernah mereka temui sebelumnya,
itu menjadi pengalaman baru bagi peserta didik yang membuat mereka lebih
tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari
hasil rata-rata tes kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen yang lebih baik
89
dari kelas kontrol yang mana peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari
kritis peserta didik kelas ekperimen dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis
mencapai ketuntasan individual dan klasikal dengan proporsi lebih dari 75%
peserta didik mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Analisis hasil tes
pembelajaran untuk materi jarak pada benda berdimensi tiga lebih baik daripada
kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang mendapat perlakuan model
kemampuan individu.
membahas soal secara klasikal yang membuat peserta didik kurang aktif
didominasi oleh beberapa peserta didik yang memiliki keberanian cukup besar
tinggi dapat membantu peserta didik dengan kemampuan rendah pada saat
91
pembelajaran ekspositori.
ekspositori. Namun demikian dalam penelitian ini juga masih didapati kelemahan
antara lain memerlukan waktu yang relatif lama dan membutuhkan banyak tenaga
kritis peserta didik. Dari hasil analisis regresi, diperoleh persamaan regresi linier
determinasinya diperoleh bahwa hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik
PENUTUP
5.1 Simpulan
kritis pada materi pokok dimensi tiga, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
92
93
5.2 Saran
untuk memberikan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis yang lebih
baik.
94
95
Lampiran 1
(KELAS X4)
NO KODE
1 E-01
2 E-02
3 E-03
4 E-04
5 E-05
6 E-06
7 E-07
8 E-08
9 E-09
10 E-10
11 E-11
12 E-12
13 E-13
14 E-14
15 E-15
16 E-16
17 E-17
18 E-18
19 E-19
20 E-20
21 E-21
22 E-22
23 E-23
24 E-24
25 E-25
97
26 E-26
27 E-27
28 E-28
29 E-29
30 E-30
31 E-31
32 E-32
33 E-33
34 E-34
35 E-35
98
Lampiran 2
(KELAS X6)
NO KODE
1 K-01
2 K-02
3 K-03
4 K-04
5 K-05
6 K-06
7 K-07
8 K-08
9 K-09
10 K-10
11 K-11
12 K-12
13 K-13
14 K-14
15 K-15
16 K-16
17 K-17
18 K-18
19 K-19
20 K-20
21 K-21
22 K-22
23 K-23
24 K-24
25 K-25
99
26 K-26
27 K-27
28 K-28
29 K-29
30 K-30
31 K-31
32 K-32
33 K-33
34 K-34
35 K-35
100
Lampiran 3
(KELAS XI IPA 1)
NO KODE
1 UC-01
2 UC-02
3 UC-03
4 UC-04
5 UC-05
6 UC-06
7 UC-07
8 UC-08
9 UC-09
10 UC-10
11 UC-11
12 UC-12
13 UC-13
14 UC-14
15 UC-15
16 UC-16
17 UC-17
18 UC-18
19 UC-19
20 UC-20
21 UC-21
22 UC-22
23 UC-23
24 UC-24
25 UC-25
101
26 UC-26
27 UC-27
28 UC-28
29 UC-29
30 UC-30
31 UC-31
32 UC-32
33 UC-33
34 UC-34
35 UC-35
36 UC-36
102
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Matematika
Bentuk Soal : Uraian
Waktu : 90 menit
Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi
tiga
Kompetensi Dasar : Menentukan jarak kedua titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dalam dimensi tiga
Materi : Jarak pada dimensi tiga
3. Menyimpulkan (inference)
4. Klarifikasi lebih lanjut Essay 4
Siswa dapat menentukan dan (advanced clarification) Essay 5
menghitung jarak dua garis yang 5. Trik dan Strategi (trick and
bersilangan.
strategy) Essay 6
Siswa dapat menentukan dan Essay 7
menghitung jarak garis dan bidang
yang sejajar.
Essay 8
Siswa dapat menentukan dan Essay 9
menghitung jarak dua bidang yang
sejajar.
Essay 10
104
Lampiran 5
SOAL UJI COBA
MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG
Hari, Tanggal :
Waktu :
Sifat Tes : Tutup Buku
1. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Titik S adalah titik
tengah ruas garis GH.
a. Ruas garis manakah yang merupakan jarak dari titik A ke garis DS? Berikan
alasanmu.
b. Hitung jarak dari titik A ke DS.
2. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm.
a. Lukiskan ruas garis yang merupakan jarak dari titik H ke AC. Buktikan jika rua
garis tersebut merupakan jarak dari titik H ke AC.
b. Hitung jarak dari titik H ke AC.
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm.
a. Lukislah jarak titik C ke bidang BDG.
b. Hitunglah jarak titik C ke bidang BDG.
4. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm.
a. Lukiskan ruas garis yang merupakan jarak dari titik G ke bidang BDHF.
Buktikan jika ruas garis tersebut merupakan jarak dari titik G ke bidang BDHF.
b. Hitung jarak dari titik G ke bidang BDHF.
5. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm.
a. Lukislah jarak antara ruas garis dan ruas garis .
b. Hitunglah jarak antara ruas garis dan ruas garis .
105
Lampiran 6
PEMBAHASAN SOAL UJI COBA
MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG
H S
1. a. G
=
E F
D
C
A B
Ruas garis AD adalah jarak dari titik A ke DS.
Jika AD merupakan jarak dari A ke DS, maka akan dibuktikan AD
DS.
AD CD (ABCD persegi)
AD DH (ADHEpersegi)
AD DCGH
CD dan DH berpotongan serta terletak
pada bidang DCGH
Garis DS terletak pada bidang DCGH
Sehingga garis AD tegaklurus dan berpotongan dengan garis DS di
titik D
Panjang ruas garis AD merupakan jarak titik A ke garis DS (terbukti).
b. Jadi, jarak titik A ke garis DS adalah 6 cm.
2. a. H
G
E F
D
C
O
A B
107
Bukti:
Perhatikan ∆ACH.
∆ACH merupakan segitiga samasisi sehingga HO adalah garis berat
sekaligus garis tinggi.
Dengan kata lain, HO AC.
Jadi, AC merupakan jarak dari titik H ke AC.
b. AO =
AO =
cm
cm
cm.
Jadi, jarak titik H ke AC adalah cm.
3. a. H G
E F
O
A
D C
P
A B
E G
O
A P C
= cm.
Jadi = = .
4. a. H
G
O
E F
D
C
A B
Perhatikan ∆ACH.
GO HF (GE HF, EFGH persegi)
GO FB (EFGH FB) GO BDHF
HF dan FB berpotongan serta terletak
pada bidang BDHF
Jadi, GO merupakan jarak dari titik G ke BDHF.
Akibatnya ruas garis dan ruas garis adalah dua ruas garis yang
sejajar.
Jadi, jarak antara ruas garis dan ruas garis adalah ruas garis .
H G
E F
D C
A B
E F
R
S
D
C
Q
A B
Langkah-langkahnya:
Buat garis yang sejajar CG dan berpotongan dengan HB, yakni PQ.
HB dan PQ terletak pada bidang BDHF.
Ambil sebarang titik pada CG, misal titik C.
111
Kemudian tarik garis dari titik C yang tegak lurus bidang BDHF, yaitu
garis CQ.
Tarik garis dari CG ke HB yang sejajar CQ, didapat RS.
RS adalah jarak dari HB ke CG.
b. RS = QC = AC
m
Jadi, jarak dari HB ke CG adalah m.
7. a. H G
E F
D C
A B
Jarak ruas garis ke bidang ABGH adalah .
Alasan: Karena , memotong ABGH di Q, sehingga jarak
ke bidang ABGH adalah .
Diperoleh
Jadi, panjang jarak ruas garis ke bidang ABGH adalah cm.
8. a. Proyeksikan ruas garis pada bidang ABCD, yaitu ruas garis .
Jarak dengan bidang ABCD adalah jarak antara ruas garis dan ruas
garis .
Menentukan ruas garis yang tegak lurus dengan ruas garis dan ruas
garis yaitu ruas garis .
Jadi jarak antara ruas garis dan ruas garis adalah
112
H G
P
E F
D C
Q
A B
Jelas
Jadi, jarak antara ruas garis dan bidang ABCD adalah 4 cm.
D C
R
A B
H S F
P O
D R B
Perhatikan Δ BHD
Perhatikan Δ BHF
Diperoleh
Diperoleh = = .
10. a. . H
G
E F
R Q
O
D ’
S C
P
A B
B P C
cm
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL TES
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Matematika
Bentuk Soal : Uraian
Waktu : 90 menit
Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga
Kompetensi Dasar : Menentukan jarak kedua titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dalam dimensi tiga
Materi : Jarak pada dimensi tiga
menghitung jarak dari titik ke bidang. keputusan (the basis for the
Essay 3
Siswa dapat menentukan dan Essay 4
116
Lampiran 8
SOAL TES
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan langkah-langkah yang benar dan lengkap
1. Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Titik S adalah titik tengah
a. Ruas garis manakah yang merupakan jarak dari titik A ke garis DS? Berikan
alasanmu.
a. Lukiskan ruas garis yang merupakan jarak dari titik G ke bidang BDHF. Buktikan
jika ruas garis tersebut merupakan jarak dari titik G ke bidang BDHF.
a. Lukis ruas garis yang merupakan jarak antara garis CG ke garis HB. Tuliskan
Mengapa?
terletak pada pertengahan BC, CG, DH, dan AD. Lukis dan hitung jarak antara bidang
Lampiran 9
PEMBAHASAN SOAL TES
MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG
H S
1 a. G
=
E F
D
C
A B
Ruas garis adalah jarak dari titik A ke ruas garis .
Jika merupakan jarak dari A ke , maka akan dibuktikan
.
(ABCD persegi)
(ADHEpersegi)
DCGH
dan berpotongan serta terletak
pada bidang DCGH
Ruas garis terletak pada bidang DCGH
Sehingga ruas garis tegaklurus dan berpotongan dengan ruas garis
di titik D
Panjang ruas garis merupakan jarak titik A ke ruas garis
(terbukti).
b. Jadi, jarak titik A ke ruas garis adalah 6 cm.
120
2 a. H
G
E F
D
C
O
A B
E G
O
A P C
=
121
= cm.
Jadi = = .
H
3 a. G
O
E F
D
C
A B
Bukti bahwa adalah jarak dari G ke BDHF:
Perhatikan ∆ACH.
( , EFGH persegi)
(EFGH ) BDHF
dan berpotongan serta terletak
pada bidang BDHF
Jadi,ruas garis merupakan jarak dari titik G ke BDHF.
4 a. Ruas garis terletak pada bidang ADHE dan ruas garis terletak
pada bidang BCGF.
Bidang ADHE dan bidang BCGF adalah dua bidang yang saling sejajar
(ABCD. EFGH kubus)
Akibatnya ruas garis dan ruas garis adalah dua ruas garis yang
sejajar.
Jadi, jarak antara ruas garis dan ruas garis adalah ruas garis .
H G
E F
D C
A B
E F
R
S
D
C
Q
A B
123
Langkah-langkahnya:
Buat garis yang sejajar ruas garis dan berpotongan dengan ruas
garis , yakni ruas garis .
Ruas garis dan ruas garis terletak pada bidang BDHF.
Ambil sebarang titik pada ruas garis , misal titik C.
Kemudian tarik garis dari titik C yang tegak lurus bidang BDHF, yaitu
ruas garis .
Tarik garis dari ruas garis ke ruas garis yang sejajar ruas garis
, didapat ruas garis .
Ruas garis adalah jarak dari ruas garis ke ruas garis .
= QC = AC
m
Jadi, jarak dari ruas garis ke ruas garis adalah m.
6 a. H G
E F
D C
A B
Jarak ruas garis ke bidang ABGH adalah ruas garis .
Alasan: Karena ruas garis , ruas garis memotong ABGH
di Q, sehingga jarak ruas garis ke bidang ABGH adalah ruas garis .
124
Diperoleh
Jadi, panjang jarak ruas garis ke bidang ABGH adalah cm.
7 a. Jarak antara bidang ACH dan BEG:
dan .
D C
R
A B
H S F
P O
D R B
Perhatikan Δ BHD
Perhatikan Δ BHF
Diperoleh
Diperoleh = = .
8 a. . H
G
E F
R Q
O
D ’
S C
P
A B
adalah jarak dari bidang PQRS ke bidang ABGH.
126
B P C
cm
Lampiran 10
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang
dimensi tiga
Kompetensi Dasar : 6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga
konsisten dengan
fakta-fakta yang
disebutkan dan
masuk akal
Membuat dan Menerapkan Prinsip tentang jarak titik dan garis
mempertimbangkan
nilai keputusan prinsip-prinsip Prinsip tentang segitiga siku-siku
yang dapat Prinsip tentang pythagoras
diterima yaitu 1
tentang jarak
antara titik E dan
garis BD.
4. Klarifikasi lebih Mendefinisikan Mempertimbangka Mempertimbangkan definisi jarak
istilah dan antara titik dan garis untuk mencari
lanjut n definisi jarak
mempertimbangkan jarak antara titik A dan ruas garis DS.
(advanced definisi antara titik dan
1
clarification) garis pada bangun
ruang untuk
mengerjakan soal.
130
Total 10
131
Lampiran 11
21 7 8 7 10 7 5 5 6 5 3 63 3969
22 8 8 8 10 8 7 8 6 6 6 75 5625
23 3 8 5 6 4 2 2 6 2 0 38 1444
24 6 8 8 6 8 7 6 4 3 4 60 3600
25 6 8 9 8 8 6 7 6 6 4 68 4624
26 3 7 2 3 3 2 0 4 0 0 24 576
27 8 5 7 8 8 5 8 6 2 3 60 3600
28 8 7 8 7 10 6 6 6 6 2 66 4356
29 5 7 4 6 4 3 4 6 2 0 41 1681
30 8 8 4 3 4 2 4 4 2 0 39 1521
31 4 5 3 3 2 2 0 3 2 0 24 576
32 7 10 8 7 6 7 8 6 5 4 68 4624
33 3 10 3 4 2 2 2 6 0 0 32 1024
34 5 5 8 8 8 7 8 6 5 4 64 4096
35 3 5 3 3 4 3 4 5 3 2 35 1225
36 8 10 7 6 2 7 7 5 4 3 59 3481
Jumlah 176 291 198 212 224 146 188 183 93 75
Rata-rata 4,889 8,083 5,500 5,889 6,222 4,056 5,222 5,083 2,583 2,083
Varians 5,130 2,364 6,371 4,673 6,692 3,768 7,149 1,621 3,850 2,593 230,987
Varians total 44,213
Validitas 0,626 0,267 0,891 0,794 0,786 0,868 0,918 0,276 0,780 0,836
Tidak Tidak
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas 0,728
Keterangan Reliabel
133
TK 0,489 0,808 0,550 0,589 0,622 0,406 0,522 0,508 0,258 0,208
Keterangan Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar
Rata Atas 6,111 8,389 7,667 7,389 8,056 5,778 7,500 5,389 4,000 3,278
Rata Bawah 3,667 7,778 3,333 4,389 4,389 2,333 2,944 4,778 1,167 0,889
Selisih 2,444 0,611 4,333 3,000 3,667 3,444 4,556 0,611 2,833 2,389
Daya Beda 0,244 0,061 0,433 0,300 0,367 0,344 0,456 0,061 0,283 0,239
soal soal
soal soal soal soal soal soal soal soal
Keterangan sangat sangat
diperbaiki dibuang baik baik baik dibuang diperbaiki diperbaiki
baik baik
134
Lampiran 12
Rumus:
Keterangan:
Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan valid.
Perhitungan:
Berikut ini disajikan perhitungan validitas butir soal nomor 1 sebagai berikut.
No Kode
7 UC-07 3 26 9 676 78
11 UC-11 2 37 4 1369 74
12 UC-12 2 35 4 1225 70
19 UC-19 2 37 4 1369 74
26 UC-26 3 24 9 576 72
31 UC-31 4 24 16 576 96
33 UC-33 3 32 9 1024 96
Lampiran 13
Rumus:
Keterangan:
: banyaknya item
: varians total
Keterangan:
Kriteria:
Perhitungan:
Jadi,
Lampiran 14
dengan
1 3 10 8 5 8 4 8 7 2 2
2 5 7 0 6 8 2 3 4 0 2
3 8 7 0 6 5 2 3 4 0 2
4 8 10 9 8 10 6 10 6 3 5
5 7 10 8 8 10 5 8 6 4 2
6 3 10 6 8 10 4 8 6 5 3
7 3 8 2 2 2 3 0 6 0 0
8 8 8 8 8 10 5 7 4 2 4
9 3 8 8 8 8 4 8 4 2 3
10 3 8 4 5 6 2 2 6 0 2
11 2 9 4 6 6 2 4 4 0 0
12 2 8 4 4 2 3 4 6 2 0
13 3 10 6 4 6 2 4 2 2 2
14 3 8 4 3 6 2 4 5 4 2
140
15 3 10 4 6 4 3 5 5 0 0
16 8 8 8 8 8 6 8 2 4 3
17 4 10 7 7 8 6 7 4 4 2
18 3 8 6 3 8 7 8 7 4 2
19 2 8 3 6 6 2 4 4 0 2
20 3 7 5 3 5 3 4 6 2 2
21 7 8 7 10 7 5 5 6 5 3
22 8 8 8 10 8 7 8 6 6 6
23 3 8 5 6 4 2 2 6 2 0
24 6 8 8 6 8 7 6 4 3 4
25 6 8 9 8 8 6 7 6 6 4
26 3 7 2 3 3 2 0 4 0 0
27 8 5 7 8 8 5 8 6 2 3
28 8 7 8 7 10 6 6 6 6 2
29 5 7 4 6 4 3 4 6 2 0
30 8 8 4 3 4 2 4 4 2 0
31 4 5 3 3 2 2 0 3 2 0
32 7 10 8 7 6 7 8 6 5 4
33 3 10 3 4 2 2 2 6 0 0
34 5 5 8 8 8 7 8 6 5 4
35 3 5 3 3 4 3 4 5 3 2
36 8 10 7 6 2 7 7 5 4 3
Rata-rata 4,889 8,083 5,500 5,889 6,222 4,056 5,222 5,083 2,583 2,083
TK =
Keterangan: Butir soal 1 termasuk soal yang sedang
(2) Butir soal 2
TK =
Lampiran 15
Rumus:
Keterangan:
: rata-rata kelompok atas,
: rata-rata kelompok bawah.
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda, dapat digunakan
kriteria sebagai berikut.
Kriteria daya pembeda butir soal
Daya Pembeda (DP) Kriteria
Sangat baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Perhitungan:
SOAL ITEM (X)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 8 10 9 8 10 6 10 6 3 5
22 8 8 8 10 8 7 8 6 6 6
5 7 10 8 8 10 5 8 6 4 2
28 8 7 8 7 10 6 6 6 6 2
32 7 10 8 7 6 7 8 6 5 4
16 8 8 8 8 8 6 8 2 4 3
25 6 8 9 8 8 6 7 6 6 4
8 8 8 8 8 10 5 7 4 2 4
34 5 5 8 8 8 7 8 6 5 4
6 3 10 6 8 10 4 8 6 5 3
24 6 8 8 6 8 7 6 4 3 4
27 8 5 7 8 8 5 8 6 2 3
1 3 10 8 5 8 4 8 7 2 2
21 7 8 7 10 7 5 5 6 5 3
17 4 10 7 7 8 6 7 4 4 2
36 8 10 7 6 2 7 7 5 4 3
9 3 8 8 8 8 4 8 4 2 3
18 3 8 6 3 8 7 8 7 4 2
20 3 7 5 3 5 3 4 6 2 2
29 5 7 4 6 4 3 4 6 2 0
15 3 10 4 6 4 3 5 5 0 0
143
10 3 8 4 5 6 2 2 6 0 2
14 3 8 4 3 6 2 4 5 4 2
13 3 10 6 4 6 2 4 2 2 2
30 8 8 4 3 4 2 4 4 2 0
2 5 7 0 6 8 2 3 4 0 2
19 2 8 3 6 6 2 4 4 0 2
3 8 7 0 6 5 2 3 4 0 2
23 3 8 5 6 4 2 2 6 2 0
11 2 9 4 6 6 2 4 4 0 0
12 2 8 4 4 2 3 4 6 2 0
33 3 10 3 4 2 2 2 6 0 0
35 3 5 3 3 4 3 4 5 3 2
31 4 5 3 3 2 2 0 3 2 0
7 3 8 2 2 2 3 0 6 0 0
26 3 7 2 3 3 2 0 4 0 0
Rata Atas 6,111 8,389 7,667 7,389 8,056 5,778 7,500 5,389 4,000 3,278
Rata Bawah 3,667 7,778 3,333 4,389 4,389 2,333 2,944 4,778 1,167 0,889
Selisih 2,444 0,611 4,333 3,000 3,667 3,444 4,556 0,611 2,833 2,389
Daya Beda 0,244 0,061 0,433 0,300 0,367 0,344 0,456 0,061 0,283 0,239
Berikut perhitungan butir soal 1, untuk butir soal yang lain menggunakan cara
yang sama.
Berdasarkan perhitungan tersebut, soal nomor 1 mempunyai daya pembeda yang cukup
baik, sehingga butir soal 1 dipakai.
144
Lampiran 16
SILABUS
Jenjang : SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :X
Semester :2
Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang
dimensi
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
___________________ _____________________
NIP. NIP.
146
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMA N 1 Sulang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke :I
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Menentukan garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Menentukan dua bidang yang sejajar dalam ruang dimensi tiga
4. Menentukan dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan CD Pembelajaran, pada akhir pembelajaran diharapkan peserta
didik dapat:
1. Menentukan dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Menentukan garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Menentukan dua bidang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
4. Menentukan dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
147
E. MATERI AJAR
1. Dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Dua bidang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
4. Dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Creative Problem Solving berbantuan CD
Pembelajaran
Metode pembelajaran : Tanya jawab (Good Question) dan pemberian tuga
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Kegiatan Awal
5’ 1. Guru meyiapkan kondisi fisik Religius
kelas, yaitu dengan memberi
salam, berdoa, presensi dan
menyapa peserta didik.
Motivasi 2. Guru menyampaikan materi Papan
pokok yang akan diajarkan tulis
Motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan
dan model pembelajaran yang
akan digunakan agar proses
pembelajaran berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
148
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Motivasi 4. Guru memberikan motivasi Semangat
sebelum pembelajaran dimulai
agar peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran.
10’ Apersepsi 5. Guru melakukan apersepsi
untuk mengingatkan kembali
materi prasyarat yaitu materi
kesejajaran dan ketegaklurusan
dengan memberikan ilustrasi
dan pertanyaan.
a. Bagiamana dua garis Papan Berani,
dikatakan sejajar? Tulis Percaya
Jawab: dua garis dikatakan Diri
sejajar jika tidak
mempunyai titik
persekutuan.
b. Jika dua garis itu
mempunyai titik
persekutuan, maka
kedudukan dua garis itu
bagaimana?
149
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Jawab: berpotongan
c. Jadi apakah dua garis yang
sejajar dan berpotongan
terletak pada satu bidang?
Jawab: terletak pada satu
bidang.
d. Bagaimana dua garis
dikatakan bersilangan?
Jawab: tidak terletak pada
satu bidang yang sama.
6. Guru menanyakan kepada Papan Berani,
peserta didik mengenai tulis Percaya
ketegaklurusan. Bagaimana Diri
dua garis dikatakan tegak
lurus?
Jawab: dua garis dikatan tegak
lurus apabila sudut yang
terbentuk antara kedua garis
tersebut adalah sebesar .
Motivasi 7. Guru menjelaskan cara Papan
menggambar kubus yang cepat tulis
dan benar.
150
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
a. Bagaimana langkah pertama
yang untuk membuat kubus
ABCDEFGH?
Jawab: Membuat bidang
ABFE
b. Kemudian langkah
selanjutnya?
Jawab: Membuat garis AD,
dengan ketentuan
, dan panjang ruas garis
. Membuat ruas
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
2. Guru memberikan contoh
aplikasi teorema-teorema
tersebut dalam bangun ruang
berbantuan CD pembelajaran.
Fase : Klarifikasi Masalah
30’ Elaborasi, 3. Guru mengelompokkan
Menyenang peserta didik menjadi beberapa
kan kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 4 anak.
4. Guru membagikan soal latihan
yang berisi permasalahan
kepada masing-masing
kelompok.
Eksplorasi, 5. Guru membimbing peserta Latihan Berpikir
Mandiri, didik untuk mengumpulkan Soal logis, dan
Menantang informasi dari penyelesaian kritis
masalah yang diberikan.
Fase: Brainstorming
Elaborasi, 6. Masing-masing peserta didik
Mandiri, dari masing-masing kelompok
Kreativitas diminta untuk saling
mengungkapkan pendapatnya
secara logis serta kritis tentang
152
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
strategi penyelesaian masalah
yang diberikan.
Fase: Implementasi
Konfirmasi, 8. Peserta didik menerapkan Demokratis
Mandiri, strategi yang telah dipilih oleh
Menyenang masing-masing kelompoknya
kan untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan, kemudian
guru meminta perwakilan dari
kelompok tersebut untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
153
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Konfirmasi, 9. Guru memberi tanggapan
Menantang, kepada kelompok yang telah
Kreativitas mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
10. Guru memberikan kuis kepada Lampi
peserta didik di akhir ran
pembelajaran.
Kegiatan Penutup
5’ Konfirmasi, 1. Peserta didik dengan Papan Tanggung
Interaktif bimbingan guru menarik Tulis Jawab,
kesimpulan dari kegiatan Jujur,
pembelajaran. Mandiri
2. Guru memberi PR untuk Lampi Semangat,
mendalami materi dan ran Hormat,
memberitahukan materi yang Rajin
akan diajarkan selanjutnya.
Motivasi 3. Guru memberikan motivasi Disiplin
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
4. Guru menutup pelajaran dan
meninggalkan kelas tepat
waktu.
154
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan jarak titik ke titik.
2. Menentukan jarak titik ke garis.
3. Menentukan jarak titik ke bidang.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan CD Pembelajaran, pada akhir pembelajaran diharapkan peserta
didik mampu:
1. Menentukan jarak titik ke titik.
2. Menentukan jarak titik ke garis.
3. Menentukan jarak titik ke bidang.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak titik ke titik, jarak titik ke garis dan jarak titik ke
bidang.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
156
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
sebelum pembelajaran Papan Berani,
dimulai agar peserta didik Tulis Percaya Diri
lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
10’ Apersepsi 5. Guru melakukan apersepsi
untuk mengingatkan
kembali materi prasyarat
yaitu materi ketegaklurusan
dengan memberikan
ilustrasi dan pertanyaan
a. Apakah yang dimaksud
dengan jarak?
Jawab: panjang ruas
garis penghubung
terpendek.
b. Bagaimana dua buah
garis itu dikatakan
tegak lurus?
Jawab: dua garis
dikatakann tegak lurus
apabila sudut yang
terbentuk antara
keduanya adalah .
158
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
6. Guru mengingatkan kepada
peserta didik mengenai
teorema proyeksi pada
segitiga.
C
b a
p q D
A
D c
Kegiatan Inti
30’ 1. Guru menjelaskan cara Papan Semangat,
mencari jarak titik ke titik tulis, percaya diri
dengan bantuan CD LCD,
Pembelajaran. Laptop,
c. Mana yang merupakan CD Berpikir
jarak titik P ke Q? Pembe logis, dan
Jawab: jarak titik P ke lajaran kritis
Q adalah ruas garis PQ
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Fase : Klarifikasi Masalah
Eksplorasi, 4. Guru mengelompokkan
Mandiri, peserta didik menjadi
Menantang beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 4
anak.
Elaborasi, 5. Guru membagikan soal Latihan
Mandiri, latihan yang berisi Soal
Kreativitas permasalahan kepada
masing-masing kelompok.
Elaborasi, 6. Guru membimbing peserta Menghargai
Menyenan didik untuk mengumpulkan Pendapat
gkan informasi dari penyelesaian Orang lain
masalah yang diberikan.
Fase: Brainstorming
Konfirmasi, 7. Masing-masing peserta Demokratis
Mandiri, didik dari masing-masing
Menyenang kelompok diminta untuk
kan saling mengungkapkan
pendapatnya secara logis
serta kritis tentang strategi
penyelesaian masalah yang
diberikan.
161
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Fase: Evaluasi dan Seleksi
Konfirmasi, 8. Guru memfasilitasi peserta Tanggung
Menantang, didik pada masing-masing Jawab, Jujur,
Kreativitas kelompok agar saling Mandiri
mendiskusikan dan memilih
strategi yang tepat dengan
bersungguh-sungguh untuk
menyelesaikan masalah
yang diberikan.
Fase: Implementasi
Konfirmasi, 9. Peserta didik menerapkan
Interaktif strategi yang telah dipilih
oleh masing-masing
kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah
yang diberikan, kemudian
guru meminta perwakilan
dari kelompok tersebut
untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan
kelas.
10. Guru memberi tanggapan Lampi
kepada kelompok yang ran
telah mempresentasikan
162
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
hasil diskusi kelompoknya.
11. Guru memberikan kuis
kepada peserta didik di
akhir pembelajaran.
Kegiatan Penutup
5’ Motivasi 1. Peserta didik dengan Papan Semangat,
bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
kesimpulan dari kegiatan Rajin
pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik
untuk mengungkapkannya.
2. Guru memberi PR untuk Lampir Disiplin
mendalami materi dan an
memberitahukan materi
yang akan diajarkan
selanjutnya.
3. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
4. Guru menutup pelajaran
dan meninggalkan kelas
tepat waktu
163
Sumber Belajar: Buku Matematika untuk SMA kelas X (Erlangga) Sumber lain
yang relevan
Media/Alat : Papan Tulis, Soal Latihan, Laptop, LCD, dan CD
Pembelajaran
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan jarak dua garis yang sejajar.
2. Menentukan jarak garis dan bidang yang sejajar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan CD Pembelajaran, pada akhir pembelajaran diharapkan peserta
didik mampu:
1. Menentukan jarak dua garis yang sejajar.
2. Menentukan jarak garis dan bidang yang sejajar.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak dua garis yang sejajar dan jarak garis dengan bidang
yang sejajar.
165
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Creative Problem Solving berbantuan CD
Pembelajaran
Metode pembelajaran : Tanya jawab (Good Question) dan pemberian tugas.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Kegiatan Awal
5’ 8. Guru meyiapkan kondisi fisik Religius
kelas, yaitu dengan memberi
salam, berdoa, presensi dan
menyapa peserta didik.
Motivasi 9. Guru menyampaikan materi Papan
pokok yang akan diajarkan tulis
Motivasi 10. Guru menyampaikan tujuan
dan model pembelajaran yang
akan digunakan agar proses
pembelajaran berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Motivasi 11. Guru memberikan motivasi Semangat
sebelum pembelajaran dimulai
agar peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran.
166
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Apersepsi 12. Guru melakukan apersepsi Papan Berani,
untuk mengingatkan kembali Tulis Percaya
materi prasyarat yaitu materi Diri
kesejajaran dengan
memberikan ilustrasi dan
pertanyaan.
a. Bagaimana sebuah garis
dikatakan sejajar suatu
bidang?
Jawab: jika garis tersebut
sejajar dengan sebuah garis
yang ada pada bidang itu.
Kegiatan Inti
30’ Eksplorasi. 11. Guru menjelaskan teorema- Papan Semangat,
Menyenang teorema tentang cara mencari Tulis, Hormat,
kan, jarak pada dua garis yang LCD, Rajin
Menantang, sejajar dan cara mencari jarak Laptop,
Interaktif garis dan bidang yang sejajar CD
dengan bantuan CD Pembel
pembelajaran kemudian ajaran
memberikan contoh aplikasi
teorema-teorema tersebut
167
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Fase : Klarifikasi Masalah
30’ Elaborasi, 12. Guru mengelompokkan
Menyenang peserta didik menjadi
kan beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 4 anak.
13. Guru membagikan soal
latihan yang berisi
permasalahan kepada
masing-masing kelompok.
Eksplorasi, 14. Guru membimbing peserta
Mandiri, didik untuk mengumpulkan
Menantang informasi dari penyelesaian
masalah yang diberikan.
Fase: Brainstorming
Elaborasi, 15. Masing-masing peserta didik Latihan Berpikir
Mandiri, dari masing-masing Soal logis, dan
Kreativitas kelompok diminta untuk kritis
saling mengungkapkan
pendapatnya secara logis
serta kritis tentang strategi
penyelesaian masalah yang
diberikan.
168
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Fase: Evaluasi dan Seleksi
Elaborasi, 16. Guru memfasilitasi peserta Menghargai
Menyenang didik pada masing-masing Pendapat
kan kelompok untuk saling Orang lain
mendiskusikan dan memilih
strategi yang tepat dengan
untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan.
Fase: Implementasi
17. Peserta didik menerapkan
Konfirmasi, strategi yang telah dipilih Demokratis
Mandiri, untuk menyelesaikan
Menyenang masalah yang diberikan,
kan kemudian guru meminta
perwakilan dari kelompok
tersebut untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Konfirmasi, 18. Guru memberi tanggapan Tanggung
Menantang, kepada kelompok yang telah Jawab,
Kreativitas mempresentasikan hasil Jujur,
diskusi kelompoknya. Mandiri
169
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Konfirmasi, 19. Guru memberikan kuis Lampi
Interaktif kepada peserta didik di akhir ran
pembelajaran.
Kegiatan Penutup
5’ Motivasi 5. Peserta didik dengan Papan Semangat,
bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
kesimpulan dari kegiatan Rajin
pembelajaran dan menunjuk Disiplin
salah satu peserta didik untuk
mengungkapkannya.
6. Guru memberi PR untuk Lampi
mendalami materi dan ran
memberitahukan materi yang
akan diajarkan selanjutnya.
7. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
8. Guru menutup pelajaran dan
meninggalkan kelas tepat
waktu.
170
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan jarak dua bidang yang sejajar.
2. Menentukan jarak dua garis yang bersilangan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
berbantuan CD Pembelajaran, pada akhir pembelajaran diharapkan peserta
didik mampu:
1. Menentukan jarak dua bidang yang sejajar.
2. Menentukan jarak dua garis yang bersilangan.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak dua bidang yang sejajar dan jarak dua garis yang
bersilangan.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
172
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
yaitu materi kesejajaran dan Papan Berani,
dua garis bersilangan Tulis Percaya
dengan memberikan Diri
ilustrasi dan pertanyaan
a. Bagaimana bidang
sejajar dengan bidang
?
Jawab: jika dua garis
berpotongan pada
bidang sejajar dengan
dua garis berpotongan
pada bidang .
a. Bagaimana dua garis
dikatakan bersilangan?
Jawab: dua garis
dikatakan bersilangan
apabila kedua garis
tersebut tidak terletak
pada satu bidang yang
sama.
Kegiatan Inti
30’ Eksplorasi, 1. Guru menjelaskan cara Papan Semangat,
mencari jarak dua bidang Tulis, Percaya
yang sejajar dengan bantuan
CD pembelajaran
174
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Menyenan a. Mana yang merupakan LCD, Diri, Berani
gkan, jarak antara bidang Laptop,
Interaktif dan bidang yang CD
sejajar? Pembe
Jawab: jarak antara lajaran
salah satu pada titik
pada bidang terhadap
bidang atau
sebaliknya.
2. Guru menjelaskan cara
mencari jarak dua garis
yang bersilangan dengan Papan
bantuan CD pembelajaran. Tulis,
a. Mana yang merupakan LCD,
jarak antara garis dan Laptop,
yang bersilangan? CD
Jawab: panjang ruas Pembe
garis tegak lurus lajaran
persekutuan dari kedua
garis yang bersilangan
tersebut.
175
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
3. Guru memberikan contoh Semangat,
dari penjelasan yang telah Percaya diri
disampaikan kepada peserta
didik tersebut dalam bangun
ruang berbantuan CD
pembelajaran.
Fase: Implementasi
Konfirmasi, 5. Peserta didik menerapkan Demokratis
Mandiri, strategi yang telah dipilih
Menyenang oleh masing-masing
kan kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah
yang diberikan, kemudian
guru meminta perwakilan
dari kelompok tersebut
untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan
kelas.
176
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Konfirmasi, 6. Guru memberi tanggapan Lampi Tanggung
Menantang, kepada kelompok yang ran Jawab,
Kreativitas telah mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Konfirmasi, 7. Guru memberikan kuis Jujur,
Interaktif kepada peserta didik di Mandiri
akhir pembelajaran.
Kegiatan Penutup
5’ Motivasi 5. Peserta didik dengan Papan Semangat,
bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
kesimpulan dari kegiatan Rajin
pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik
untuk mengungkapkannya.
6. Guru memberi PR untuk Lampi Disiplin
mendalami materi dan ran
memberitahukan materi
yang akan diajarkan
selanjutnya.
7. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
8. Guru menutup pelajaran
dan meninggalkan kelas
tepat waktu
177
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMA N 1 Sulang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke :I
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga. serta bagian-bagiannya.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Menentukan garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Menentukan dua bidang yang sejajar dalam ruang dimensi tiga
4. Menentukan dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori berbantuan power
point. Pada akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
1. Menentukan dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Menentukan garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Menentukan dua bidang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
4. Menentukan dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
179
E. MATERI AJAR
1. Dua garis yang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
2. Garis yang sejajar bidang dalam ruang dimensi tiga.
3. Dua bidang sejajar dalam ruang dimensi tiga.
4. Dua garis yang saling tegak lurus dalam ruang dimensi tiga.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Ekspositori berbantuan Power Point
Metode pembelajaran : Tanya jawab (Good Question) dan pemberian
tugas.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Kegiatan Awal
5’ 1. Guru meyiapkan kondisi fisik Religius
kelas, yaitu dengan memberi
salam, berdoa, presensi dan
menyapa peserta didik.
Motivasi 2. Guru menyampaikan materi Papan
pokok yang akan diajarkan tulis
Motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan
dan model pembelajaran yang
akan digunakan agar proses
pembelajaran berjalan sesuai
180
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
dengan yang diharapkan
Motivasi 4. Guru memberikan motivasi
sebelum pembelajaran
dimulai agar peserta didik
lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
10’ Apersepsi 5. Guru melakukan apersepsi Papan Semangat
untuk mengingatkan kembali Tulis
materi prasyarat yaitu materi
kesejajaran, ketegaklurusan
dengan memberikan ilustrasi
dan pertanyaan. Berani,
a. Bagiamana dua garis Percaya
dikatakan sejajar? Diri
Jawab:dua garis dikatakan
sejajar jika tidak
mempunyai titik
persekutuan.
b.Jika dua garis itu
mempunyai titik persekutuan,
maka kedudukan dua garis
itu
181
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
bagaimana?
Jawab: berpotongan
Jadi apakah dua garis
yang sejajar dan
berpotongan terletak pada
satu bidang?
Jawab: terletak pada satu
bidang.
Bagaimana dua garis
dikatakan bersilangan?
Jawab: tidak terletak pada
satu bidang yang sama.
6. Guru menanyakan peserta Papan Berani,
didik mengenai tulis Percaya
ketegaklurusan. Bagaimana Diri
dua garis dikatakan tegak
lurus?
Jawab: dua garis dikatan
tegak lurus apabila sudut
yang terbentuk antara
kedua garis tersebut
adalah sebesar .
182
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Motivasi 7. Guru menjelaskan cara Papan
menggambar kubus yang cepat tulis
dan benar.
d. Bagaimana langkah pertama
yang untuk membuat kubus
ABCDEFGH?
Jawab: Membuat bidang
ABFE
e. Kemudian langkah
selanjutnya?
Jawab: Membuat garis AD,
dengan ketentuan
, dan panjang ruas garis
. Membuat ruas
Kegiatan Inti
8. Guru menjelaskan teorema-
30’ teorema tentang dua garis
yang sejajar.
183
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Eksplorasi. 9. Guru menjelaskan teorema- Papan Semangat,
Menyenang teorema tentang dua garis yang Tulis, Hormat,
kan, sejajar. LCD, Rajin
Menantang, 10. Guru menjelaskan teorema- Laptop,
Interaktif teorema tentang garis sejajar Power
bidang. Point
11. Guru menjelaskan teorema-
teorema tentang bidang-bidang
yang sejajar.
12. Guru menjelaskan tentang
garis tentang tegak lurus
bidang.
13. Guru memberikan contoh
aplikasi teorema-teorema
tersebut dalam bangun ruang.
14. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan soal di papan
tulis
30’ Elaborasi, 15. Guru memberikan tes akhir Soal Kejujuran,
Menyenang kepada peserta didik untuk Kuis Tanggung
kan, mengetahui kemampuan Jawab
Menantang, peserta didik.
Mandiri
184
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Konfirmasi, 16. Guru melihat hasil kuis dan
Menyenang memberikan konfirmasi
kan jawaban yang benar dari soal
yang diberikan.
Kegiatan Penutup
15’ Konfirmasi, 17. Peserta didik dengan Papan Semangat,
Interaktif bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
kesimpulan dari kegiatan Rajin
pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik untuk
mengungkapkannya.
18. Guru memberi PR untuk
mendalami materi dan
Motivasi memberitahukan materi yang Lampi
akan diajarkan selanjutnya. ran
19. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
20. Guru menutup pelajaran dan Disiplin
meninggalkan kelas tepat
waktu
185
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4. Menentukan jarak titik ke titik.
5. Menentukan jarak titik ke garis.
6. Menentukan jarak titik ke bidang.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori berbantuan power
point. Pada akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
4. Menentukan jarak titik ke titik.
5. Menentukan jarak titik ke garis.
6. Menentukan jarak titik ke bidang.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak titik ke titik, jarak titik ke garis dan jarak titik ke
bidang.
187
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Ekspositori berbantuan Power Ponit
Metode pembelajaran : Tanya jawab (Good Question) dan pemberian
tugas.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
5’ Kegiatan Awal
1. Guru meyiapkan kondisi fisik Religius
kelas, yaitu dengan memberi
salam, berdoa, presensi dan
menyapa peserta didik.
Motivasi 2. Guru menyampaikan materi Papan
pokok yang akan diajarkan tulis
Motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan
dan model pembelajaran
yang akan digunakan agar
proses pembelajaran berjalan
sesuai yang diharapkan.
4. Guru memberikan motivasi
Motivasi sebelum pembelajaran Semangat
dimulai agar peserta didik
lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
188
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
10’ 5. Guru melakukan apersepsi
untuk mengingatkan kembali
materi prasyarat yaitu materi
ketegaklurusan dengan
memberikan ilustrasi dan
pertanyaan. Papan Berani,
Apersepsi c. Apa yang dimaksud Tulis Percaya Diri
dengan jarak?
Jawab: panjang ruas garis
penghubung terpendek.
d. Bagaimana dua buah
garis itu dikatakan tegak
lurus?
Jawab: dua garis
dikatakann tegak lurus
apabila sudut yang
terbentuk antara
keduanya adalah .
6. Guru mengingatkan kepada
peserta didik mengenai
teorema proyeksi pada
segitiga
189
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
b a
p q D
A
D c
Kegiatan Inti
30’ Eksplorasi, 1. Guru menjelaskan cara Papan Semangat,
Menyenangk mencari jarak titik ke titik. tulis Percaya Diri
an, Interaktif a. Mana yang merupakan
jarak titik P ke Q?
Jawab: ruas garis PQ
2. Guru menjelaskan cara
mencari jarak titik ke garis.
a. Mana yang merupakan
jarak titik P ke garis ,
dimana ?
Jawab: panjang ruas
garis yang dibuat
melalui titik P tegak
lurus garis .
190
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
b. Kenapa?
Jawab: Karena panjang
ruas garis tersebut
merupakan panjang ruas
garis terpendek yang
menghubungkan titik P
dengan garis .
3. Guru menjelaskan cara
mencari jarak titik ke
bidang. Mana yang
merupakan jarak titik P ke
bidang BEG?
30’ Elaborasi, Jawab: panjang ruas garis Papan Semangat,
Menyenang yang dibuat melalui titik P Tulis, Hormat,
kan, tegak lurus bidang BEG. LCD, Rajin
Menantang, 4. Guru memberikan contoh Laptop,
Mandiri jarak tersebut dalam bangun Power
ruang. Point
Konfirmasi, 5. Guru memberikan tes akhir Kejujuran,
Menyenang kepada peserta didik untuk Soal Tanggung
kan mengetahui kemampuan Kuis Jawab
peserta didik.
191
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
6. Guru melihat hasil kuis dan
memberikan konfirmasi
jawaban yang benar dari
soal yang diberikan.
Kegiatan Penutup
5’ Konfirmasi, 1. Peserta didik dengan Papan Semangat,
Interaktif, bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
Menyenang kesimpulan dari kegiatan Rajin
kan pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik
untuk mengungkapkannya.
2. Guru memberi PR untuk Lampi
mendalami materi dan ran
memberitahukan materi
yang akan diajarkan
selanjutnya.
Motivasi Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
3. Guru menutup pelajaran Disiplin
dan meninggalkan kelas
tepat waktu
192
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Menentukan jarak dua garis yang sejajar.
4. Menentukan jarak garis dan bidang yang sejajar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori berbantuan power
point. Pada akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
1. Menentukan jarak dua garis yang sejajar.
2. Menentukan jarak garis dan bidang yang sejajar.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak dua garis yang sejajar dan jarak garis dengan bidang
yang sejajar.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
194
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
10’ Apersepsi materi prasyarat yaitu materi Papan Berani,
kesejajaran dengan Tulis Percaya Diri
memberikan ilustrasi dan
pertanyaan.
b. Bagaimana sebuah garis
dikatakan sejajar suatu
bidang?
Jawab: jika garis tersebut
sejajar dengan sebuah
garis yang ada pada bidang
itu.
Kegiatan Inti
30’ Eksplorasi, 1. Guru menjelaskan cara Papan Semangat,
Menyenang mencari jarak dua garis yang tulis, Percaya Diri
kan, sejajar. Laptop,
Interaktif a. Mana yang merupakan jarak LCD,
antara dua garis sejajar Power
dan ? Point
Jawab: jarak antara garis
dan adalah jarak antara
sebarang titik pada garis
terhadap garis .
b. Guru menjelaskan cara
196
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
mencari jarak garis dan
bidang yang sejajar.
c. Mana yang merupakan
jarak antara garis dan
bidang yang
sejajar?Jawab: jarak salah
satu titik pada garis
dengan bidang .
30’ Elaborasi, 2. Guru memberikan tes akhir Soal Kejujuran,
Menyenang kepada peserta didik untuk Kuis Tanggung
kan, mengetahui kemampuan Jawab
Menantang, peserta didik.
Mandiri 3. Guru melihat hasil kuis dan
memberikan konfirmasi
Konfirmasi, jawaban yang benar dari soal
Menyenang yang diberikan.
kan
Kegiatan Penutup
15’ Konfirmasi, 1. Peserta didik dengan Papan Semangat,
Interaktif, bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
Menyenang kesimpulan dari kegiatan Rajin
kan pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik untuk
197
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
mengungkapkannya.
2. Guru memberi PR untuk dan Lampi
memberitahukan materi yang ran
akan diajarkan selanjutnya.
Motivasi 3. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
4. Guru menutup pelajaran dan Disiplin
meninggalkan kelas tepat
waktu
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Menentukan jarak dua bidang yang sejajar.
4. Menentukan jarak dua garis yang bersilangan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori berbantuan power
point. Pada akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
21. Menentukan jarak dua bidang yang sejajar.
22. Menentukan jarak dua garis yang bersilangan.
E. MATERI AJAR
Cara menentukan jarak dua bidang yang sejajar dan jarak dua garis yang
bersilangan.
F. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit.
199
Langkah-
Pendidikan
langkah
Waktu Alat Karakter
Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
10’ Apersepsi materi prasyarat yaitu materi Papan Berani,
kesejajaran dan dua garis Tulis Percaya Diri
bersilangan dengan memberikan
ilustrasi dan pertanyaan.
b. Bagaimana bidang sejajar
dengan bidang ?
Jawab: jika dua garis
berpotongan pada bidang
sejajar dengan dua garis
berpotongan pada bidang .
c. Bagaimana dua garis
dikatakan bersilangan?
Jawab: dua garis dikatakan
bersilangan apabila kedua
garis tersebut tidak terletak
pada satu bidang yang
sama.
Kegiatan Inti
30’ Eksplorasi, 12. Guru menjelaskan cara mencari Papan Semangat,
Menyenang jarak dua bidang yang Tulis,
kan, LCD,
201
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Interaktif sejajar. Laptop, Percaya Diri,
Mana yang merupakan Power Berani
jarak antara bidang dan Point
bidang yang sejajar?
Jawab: jarak antara salah
satu pada titik pada bidang
terhadap bidang atau
sebaliknya.
13. Guru menjelaskan cara
mencari jarak dua garis yang
bersilangan.
b. Mana yang merupakan
jarak antara garis dan
yang bersilangan?
Jawab: panjang ruas garis
tegak lurus persekutuan dari
kedua garis yang
bersilangan tersebut.
14. Guru memberikan contoh jarak
tersebut dalam bangun ruang
berbantuan.
30’ Elaborasi, 15. Guru memberikan tes akhir Soal Kejujuran,
Menyenang kepada peserta didik untuk Kuis Tanggung
kan, mengetahui kemampuan Jawab
202
Langkah-
Pendidikan
langkah
Alat Karakter
Waktu Menurut Kegiatan Pelajaran
Bantu Bangsa
Standar
(PKB)
Proses
Menantang, peserta didik.
Mandiri 16. Guru melihat hasil kuis dan
Konfirmasi, memberikan konfirmasi
Menyenang jawaban yang benar dari soal
kan yang diberikan.
Kegiatan Penutup
15’ Konfirmasi, 1. Peserta didik dengan Papan Semangat,
Interaktif, bimbingan guru menarik Tulis Hormat,
Menyenang kesimpulan dari kegiatan Rajin
kan pembelajaran dan menunjuk
salah satu peserta didik untuk
mengungkapkannya.
2. Guru memberi PR untuk Lampi
mendalami materi dan ran
memberitahukan materi yang
akan diajarkan selanjutnya.
Motivasi 3. Guru memberikan motivasi
mengingatkan peserta didik
untuk selalu belajar.
4. Guru menutup pelajaran dan
meninggalkan kelas tepat Disiplin
waktu
203
Lampiran 18
kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam
ruang dimensi tiga. Kompetensi dasar materi pokok dimensi tiga antara lain
menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga,
menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi
tiga, serta menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang
Materi penelitian pada materi pokok dimensi tiga antara lain: jarak dalam ruang
(5) Titik
Gambar 2.1
(6) Garis
ukuran lebar. Nama sebuah garis dapat dinyatakan dengan huruf kecil:
Gambar 2.2
Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua
ruas garis: B . S . .T
A .
Gambar 2.3
(8) Bidang
α
Gambar 2.4
206
Aksioma 1
Melalui dua buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
Gambar 2.5
Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua buah titik persekutuan,
A B
Gambar 2.6
Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sebarang tak segaris hanya dapat dibuat sebuah
bidang.
C
A
B
Gambar 2.7
Teorema 1
A B
Gambar 2.8
207
Teorema 2
Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik yang tidak
Gambar 2.9
Teorema 3
h g
Gambar 2.10
Teorema 4
a b
Gambar 2.11
Suatu titik dikatakan terletak pada garis apabila titik tersebut dilalui oleh
garis
(a) (b)
Gambar 2.12
Gambar 2.12 Kedudukan titik terhadap garis (a) titik A terletak pada garis
Contoh:
Diketahui kubus ABCD. EFGH
H G
E F
D
C
g
A B
(a) (b)
Gambar 2.13
Gambar 2.13 Kedudukan titik terhadap bidang (a) titik A terletak pada
terhadap Bidang
Dua buah garis dikatakan berpotongan jika kedua garis itu terletak
Dua buah garis dikatakan sejajar jika kedua garis itu terletak pada satu
sejajar) jika kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang.
210
g
A g
h
h
(a) h (b)
(c)
Gambar 2.14
Gambar 2.14 Kedudukan garis terhadap garis lain (a) garis g dan h
bersilangan.
Aksioma 4
Melalui sebuah titik yang tidak terletak pada sebuah garis hanya dapat
Teorema 5
Jika garis sejajar dengan garis dan garis sejajar dengan garis m,
Teorema 6
Teorema 7
(a)
g
(b)
(c)
Gambar 2.15
persekutuan.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.16
Gambar 2.16 (a) Garis g terletak pada bidang (b) garis m sejajar
Bidang dan bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.17 Kedudukan bidang terhadap bidang (a) Bidang dan bidang
Gambar 2.13
berimpit, (b) bidang dan bidang sejajar, dan (c) bidang dan
bidang berpotongan
Definisi: Jika garis h tegak lurus pada bidang maka garis h tegak
α
c
b
Gambar 2.18
214
Simpulan:
k
5. Ada dua buah garis yang pada
bidang α (misal garis m dan l).
6. Dua garis tersebut saling
m berpotongan.
7. Masing-masing garis tegak lurus
l
α dengan garis k ( m k dan l k ).
Gambar 2.19 8. Maka k .
A’ g
Gambar 2.20
A’ g B’
Gambar 2.21
A
A’
Gambar 2.22
Proyeksi titik A pada bidang adalah titik tembus garis yang tegak
lurus dari A pada bidang (Titik A’ adalah hasil proyeksi titik A).
= bidang proyeksi
B’
A’
α
Gambar 2.23
B
Gambar 2.24
216
merupakan sebuah titik yaitu titik B. Jadi, titik B adalah proyeksi garis
g pada bidang .
B A’
Gambar 2.25
Jarak titik ke suatu garis ada jika titik tersebut terletak di luar
bidang .
Jarak titik ke suatu bidang ada jika titik tersebut terletak di luar
g
(a)
(b)
(c) g
Gambar 2.26
Gambar 2.26 (a) Jarak titik ke titik (b) jarak titik ke garis (c) jarak titik ke
bidang
Jarak antara dua garis sejajar (misal garis g dan garis h) dapat
vi. Panjang ruas garis adalah jarak antara garis g dan garis h
yang sejajar.
h
α
l
Gambar 2.27
Jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar adalah panjang
bidang tersebut.
vi. Membuat garis l yang melalui titik O dan tegak lurus bidang .
viii. Panjang ruas garis adalah jarak antara garis g dan bidang
yang sejajar.
O
g
l
Gambar 2.28
219
vi. Membuat garis k yang melalui titik P dan tegak lurus bidang .
viii. Panjang ruas garis adalah jarak antara bidang dan bidang
yang sejajar.
k
Gambar 2.29
Cara I
viii. Membuat garis yang tegak lurus garis g dan bidang misal
garis k.
220
xii. Garis k’ tegak lurus garis g dan garis h. Jadi jarak garis g dan
g
nD
k k’
h
C E l
g’
Cara II
bidang α.
bidang β.
221
diperolah P’.
xv. Titik S pada garis h ditarik garis yang sejajar ruas garis
h’
P
S’
β
g'’
g’
P’
h
S
α
Lampiran 19
No Kode X4
1 E-01 76
2 E-02 63
3 E-03 70
4 E-04 67
5 E-05 95
6 E-06 52
7 E-07 78
8 E-08 83
9 E-09 75
10 E-10 68
11 E-11 60
12 E-12 68
13 E-13 75
14 E-14 75
15 E-15 52
16 E-16 70
17 E-17 59
18 E-18 90
19 E-19 78
20 E-20 91
21 E-21 87
22 E-22 61
23 E-23 68
24 E-24 85
25 E-25 76
26 E-26 83
27 E-27 80
28 E-28 82
29 E-29 82
30 E-30 70
31 E-31 68
32 E-32 60
33 E-33 70
34 E-34 82
35 E-35 70
223
No Kode X6
1 K-01 76
2 K-02 67
3 K-03 72
4 K-04 68
5 K-05 92
6 K-06 54
7 K-07 78
8 K-08 83
9 K-09 74
10 K-10 70
11 K-11 61
12 K-12 70
13 K-13 75
14 K-14 75
15 K-15 54
16 K-16 72
17 K-17 60
18 K-18 90
19 K-19 78
20 K-20 91
21 K-21 87
22 K-22 61
23 K-23 70
24 K-24 85
25 K-25 76
26 K-26 83
27 K-27 78
28 K-28 80
29 K-29 80
30 K-30 72
31 K-31 70
32 K-32 63
33 K-33 72
34 K-34 80
35 K-35 72
224
Lampiran 20
Hipotesis:
Kriteria pengujian:
lainnya, H0 diterima.
Rumus Chi-kuadrat:
Analisis Perhitungan:
dan
Tabel perhitungan
Interval
Hipotesis:
Kriteria pengujian:
H0 diterima.
Rumus Chi-kuadrat:
Analisis Perhitungan:
dan
Tabel perhitungan
Interval
Lampiran 21
Hipotesis:
signifikan)
Kriteria pengujian:
Rumus Varians:
Keterangan:
Tabel perhitungan
No Kode X4 Kode X6
1 E-01 76 K-01 76
2 E-02 63 K-02 67
3 E-03 70 K-03 72
4 E-04 67 K-04 68
5 E-05 95 K-05 92
6 E-06 52 K-06 54
7 E-07 78 K-07 78
229
8 E-08 83 K-08 83
9 E-09 75 K-09 74
10 E-10 68 K-10 70
11 E-11 60 K-11 61
12 E-12 68 K-12 70
13 E-13 75 K-13 75
14 E-14 75 K-14 75
15 E-15 52 K-15 54
16 E-16 70 K-16 72
17 E-17 59 K-17 60
18 E-18 90 K-18 90
19 E-19 78 K-19 78
20 E-20 91 K-20 91
21 E-21 87 K-21 87
22 E-22 61 K-22 61
23 E-23 68 K-23 70
24 E-24 85 K-24 85
25 E-25 76 K-25 76
26 E-26 83 K-26 83
27 E-27 80 K-27 78
28 E-28 82 K-28 80
29 E-29 82 K-29 80
30 E-30 70 K-30 72
31 E-31 68 K-31 70
32 E-32 60 K-32 63
33 E-33 70 K-33 72
34 E-34 82 K-34 80
35 E-35 70 K-35 72
Jumlah 2569 2589
Rata-
rata 73,400 73,971
Varians 113,071 91,499
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang digunakan dalam penelitian
Lampiran 22
Hipotesis:
kontrol
Kriteria pengujian
.
232
tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas kontrol dan
Lampiran 23
No Kode Nilai
1 E-01 70
2 E-02 70
3 E-03 68
4 E-04 70
5 E-05 73
6 E-06 79
7 E-07 79
8 E-08 79
9 E-09 79
10 E-10 70
11 E-11 75
12 E-12 70
13 E-13 79
14 E-14 80
15 E-15 70
16 E-16 79
17 E-17 60
18 E-18 80
19 E-19 73
20 E-20 84
21 E-21 60
22 E-22 78
23 E-23 73
24 E-24 61
25 E-25 78
26 E-26 71
27 E-27 74
28 E-28 80
29 E-29 84
30 E-30 81
31 E-31 85
32 E-32 81
33 E-33 81
34 E-34 79
35 E-35 73
234
No Kode Nilai
1 K-01 53
2 K-02 53
3 K-03 46
4 K-04 60
5 K-05 58
6 K-06 63
7 K-07 63
8 K-08 73
9 K-09 63
10 K-10 65
11 K-11 60
12 K-12 60
13 K-13 63
14 K-14 71
15 K-15 61
16 K-16 58
17 K-17 60
18 K-18 58
19 K-19 79
20 K-20 60
21 K-21 61
22 K-22 65
23 K-23 65
24 K-24 60
25 K-25 69
26 K-26 69
27 K-27 70
28 K-28 66
29 K-29 65
30 K-30 60
31 K-31 60
32 K-32 59
33 K-33 65
34 K-34 60
35 K-35 60
235
Lampiran 24
Hipotesis:
Kriteria pengujian:
H0 diterima.
Rumus Chi-kuadrat:
Analisis Perhitungan:
dan
Tabel perhitungan
Interval
Hipotesis:
Kriteria pengujian:
H0 diterima.
Analisis Perhitungan:
dan
Tabel perhitungan
Interval
Lampiran 25
Hipotesis:
Kriteria pengujian:
Rumus Varians:
Keterangan:
Tabel perhitungan
No Kode X4 Kode X6
1 E-01 70 K-01 53
2 E-02 70 K-02 53
3 E-03 68 K-03 46
4 E-04 70 K-04 60
5 E-05 73 K-05 58
6 E-06 79 K-06 63
7 E-07 79 K-07 63
240
8 E-08 79 K-08 73
9 E-09 79 K-09 63
10 E-10 70 K-10 65
11 E-11 75 K-11 60
12 E-12 70 K-12 60
13 E-13 79 K-13 63
14 E-14 80 K-14 71
15 E-15 70 K-15 61
16 E-16 79 K-16 58
17 E-17 60 K-17 60
18 E-18 80 K-18 58
19 E-19 73 K-19 79
20 E-20 84 K-20 60
21 E-21 60 K-21 61
22 E-22 78 K-22 65
23 E-23 73 K-23 65
24 E-24 61 K-24 60
25 E-25 78 K-25 69
26 E-26 71 K-26 69
27 E-27 74 K-27 70
28 E-28 80 K-28 66
29 E-29 84 K-29 65
30 E-30 81 K-30 60
31 E-31 85 K-31 60
32 E-32 81 K-32 59
33 E-33 81 K-33 65
34 E-34 79 K-34 60
35 E-35 73 K-35 60
Rata-rata 75,029 62,314
Varians 42,734 36,222
Lampiran 26
UJI HIPOTESIS I
Hipotesis:
minimal 70
Pengujian Hipotesis:
KKM).
Hipotesis:
mencapai 75%.
mencapai 75%.
Pengujian Hipotesis:
Diperoleh .
Pada , diperoleh .
menyatakan bahwa persentase peserta didik yang mencapai KKM pada kelompok
eksperimen secara klasikal sudah mencapai 75%. Jadi, peserta didik pada
Lampiran 27
UJI HIPOTESIS II
Hipotesis:
Kriteria pengujian
dengan
(2) Mencari :
Diperoleh
benda berdimensi tiga lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dengan demikian,
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan menerapkan metode ekspositori dalam
pembelajaran.
246
Lampiran 28
(UJI REGRESI)
Variabel
No Kode
1 E-31 85 85 7225 7225 7225
2 E-33 85 81 7225 6561 6885
3 E-20 83 84 6889 7056 6972
4 E-18 82 80 6724 6400 6560
5 E-29 80 84 6400 7056 6720
6 E-32 79 81 6241 6561 6399
7 E-16 78 79 6084 6241 6162
8 E-23 78 73 6084 5329 5694
9 E-30 78 81 6084 6561 6318
10 E-14 77 80 5929 6400 6160
11 E-27 77 74 5929 5476 5698
12 E-28 77 80 5929 6400 6160
13 E-11 76 75 5776 5625 5700
14 E-01 76 70 5776 4900 5320
15 E-09 75 79 5625 6241 5925
16 E-26 75 71 5625 5041 5325
17 E-02 75 70 5625 4900 5250
18 E-04 74 70 5476 4900 5180
19 E-12 74 70 5476 4900 5180
20 E-15 74 70 5476 4900 5180
21 E-35 74 73 5476 5329 5402
22 E-06 74 79 5476 6241 5846
23 E-08 73 79 5329 6241 5767
24 E-17 73 60 5329 3600 4380
25 E-24 73 61 5329 3721 4453
26 E-10 72 70 5184 4900 5040
27 E-13 72 79 5184 6241 5688
247
2) Uji Keberartian
a. Hipotesis
c. Kriteria pengujian
Jika dengan pembilang sedangkan
e. Kesimpulan
berarti.
3) Uji Linearitas
a. Hipotesis
c. Kriteria pengujian
Jika dengan pembilang – sedangkan
Sumber Varians dk JK KT F
Total 33 198478
Tuna Cocok 15 -348,96 80,721 -3,469
Galat 18 1452,97 -23,264
4) Koefisien Korelasi
a. Hipotesis
berpikir kritis
c. Kriteria pengujian
d. Perhitungan
f. Koefisien determinasi
faktor lain.
251
Lampiran 29
pekerjaan rumah
5 Perhatian peserta didik 5 Antusias, sangat memperhatikan
terhadap pembelajaran 4 Memperhatikan
berbantuan CD 3 Cukup memperhatikan
pembelajaran interaktif 2 Kurang memperhatikan
1 Tidak memperhatikan waktu
pembelajaran
6 Peserta didik antusias 5 Antusias, sangat menikmati
mengerjakan soal 4 Antusias
3 Cukup antusias
2 Kurang antusias
1 Tidak ikut mengerjakan
7 Mampu bertanya atau 5 Bertanya yang membangun konsep
menyampaikan 4 Bertanya yang membuat teman lain
pertanyaan secara baik ikut bertanya
3 Bertanya sesuai dengan pembahasan
2 Bertanya tapi tidak sesuai dengan
pembahasan
1 Tidak pernah bertanya
8 Peserta didik dapat 5 Bekerjasama dan bisa menjawab
bekerjasama atau pertanyaan pada soal dengan benar
berkomunikasi dengan 4 Bekerjasama dan bisa menjawab
kelompoknya dalam pertanyaan pada soal dengan kurang
mendiskusikan soal dan tepat
jawaban 3 Bekerjasama tetapi tidak bertanya jika
mengalami kesulitan
2 Bekerjasama hanya jika disuruh
1 Peserta didik tidak saling bekerjasama
9 Peserta didik mampu 5 Menjawab pertanyaan dengan lengkap
menjawab pertanyaan 4 Menjawab pertanyaan tapi kurang tepat
yang diajukan guru 3 Berusaha menjawab pertanyaan yang
ditunjukan dengan tunjuk jari
2 Menjawab pertanyaan tapi tidak tunjuk
jari
1 Tidak pernah menjawab pertanyaan
10 Keberanian 5 Peserta didik berani mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dan tegas
dalam menjawab pertanyaan dari guru
saat proses pembelajaran
4 Peserta didik tidak berani
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas tapi tegas dalam menjawab
pertanyaan dari guru saat proses
pembelajaran
3 Peserta didik berani mempresentasikan
253
kurang
2 Jarang membuat rangkuman maupun
kesimpulan
1 Tidak pernah membuat rangkuman
20 Kesungguhan 5 Antusias, bersungguh-sungguh
mendengarkan pada mendengarkan
saat guru menjelaskan 4 Mendengarkan dengan baik
kembali atau menarik 3 Cukup mendengarkan
kesimpulan 2 Kurang mendengarkan
1 Tidak mau mendengarkan
256
Lampiran 30
Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
Pertemuan I
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 E-01 3 3 5 4 2 4 2 3 3 4 4 3 5 2 4 3 5 3 4 2 68
2 E-02 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 5 4 3 2 2 1 65
3 E-03 3 2 1 4 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 62
4 E-04 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 5 3 5 2 3 2 5 5 4 67
5 E-05 3 4 2 4 1 3 3 4 2 3 1 4 3 5 2 4 3 2 1 5 59
6 E-06 1 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 58
7 E-07 3 2 4 2 1 3 5 4 2 1 2 2 3 5 5 3 4 2 1 1 55
8 E-08 2 1 4 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 68
9 E-09 2 1 4 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 68
10 E-10 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
11 E-11 3 4 2 3 3 3 5 3 2 4 1 5 3 4 2 3 4 5 3 3 65
12 E-12 2 1 4 3 5 3 4 2 3 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 66
13 E-13 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 5 4 3 2 2 1 65
14 E-14 2 1 4 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 68
15 E-15 3 5 2 4 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 68
16 E-16 4 3 5 4 2 3 3 3 5 2 3 5 5 2 4 4 3 3 4 3 70
17 E-17 3 2 3 4 3 5 4 4 3 2 3 3 5 3 4 3 2 3 4 2 65
18 E-18 5 4 4 5 3 2 3 4 5 5 3 3 4 2 5 5 4 5 3 4 78
257
19 E-19 3 2 4 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 62
20 E-20 5 5 2 3 4 5 2 4 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 78
21 E-21 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 4 5 2 3 59
22 E-22 3 2 1 4 4 5 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 65
23 E-23 3 5 2 2 4 5 2 2 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 73
24 E-24 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 58
25 E-25 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 3 57
26 E-26 2 1 4 3 3 5 4 2 3 3 4 3 5 3 5 4 2 3 4 1 64
27 E-27 3 5 2 4 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 68
28 E-28 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
29 E-29 4 5 3 4 5 4 5 3 4 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 74
30 E-30 2 3 4 3 3 5 4 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 4 4 3 72
31 E-31 5 3 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3 81
32 E-32 4 4 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 75
33 E-33 3 4 5 3 5 5 3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 80
34 E-34 4 1 1 3 2 4 3 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 4 58
35 E-35 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
258
Pertemuan II
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 E-01 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 5 5 2 4 4 5 3 4 2 74
2 E-02 4 2 2 3 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 4 3 4 5 5 3 70
3 E-03 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 5 4 3 2 2 1 65
4 E-04 2 1 4 3 3 5 4 2 5 3 4 3 5 3 5 5 4 3 4 4 72
5 E-05 4 5 4 4 3 3 5 4 2 3 2 4 3 5 2 4 3 2 1 5 68
6 E-06 3 2 1 4 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 62
7 E-07 3 2 1 4 4 5 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 65
8 E-08 4 2 4 3 5 5 4 2 4 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 72
9 E-09 4 3 5 3 2 5 3 3 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 71
10 E-10 3 5 2 4 1 3 4 4 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 67
11 E-11 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 5 5 2 4 4 5 3 4 2 74
12 E-12 3 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 5 5 3 5 4 2 5 4 1 72
13 E-13 5 2 5 5 3 2 5 3 3 5 5 2 3 3 5 4 3 2 2 1 68
14 E-14 2 1 4 3 5 5 4 2 4 3 4 5 5 3 5 5 2 4 4 3 73
15 E-15 4 5 3 4 3 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 72
16 E-16 5 3 3 4 4 2 3 5 5 2 4 5 3 3 4 2 5 3 5 3 73
17 E-17 3 4 5 3 4 5 2 3 3 4 5 4 2 5 3 5 5 4 4 3 76
18 E-18 5 5 2 5 3 3 5 5 5 3 4 5 5 2 2 4 5 3 4 5 80
19 E-19 3 5 2 4 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 68
20 E-20 3 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 5 5 3 5 4 5 3 4 3 80
259
21 E-21 2 2 2 3 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 4 3 4 5 5 3 68
22 E-22 4 2 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 68
23 E-23 4 3 2 3 4 5 2 4 4 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 74
24 E-24 3 2 1 4 4 5 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 65
25 E-25 3 2 1 4 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 62
26 E-26 2 1 4 3 3 5 4 2 5 3 4 3 5 3 5 5 4 3 4 4 72
27 E-27 3 5 2 5 3 3 5 5 3 2 4 5 4 2 2 4 5 3 3 5 73
28 E-28 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 5 5 2 4 4 5 3 4 2 74
29 E-29 5 4 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 76
30 E-30 3 3 5 4 3 5 4 4 3 3 5 3 5 3 5 4 4 3 4 5 78
31 E-31 3 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 5 4 85
32 E-32 5 2 5 5 3 4 5 3 3 5 5 3 3 4 5 4 3 4 4 3 78
33 E-33 5 4 4 5 3 2 3 4 5 5 4 3 4 3 5 5 4 5 5 4 82
34 E-34 4 2 2 3 3 4 5 3 3 4 3 5 3 5 4 3 5 4 3 3 71
35 E-35 4 5 5 4 5 4 5 2 4 2 4 3 3 3 5 2 5 5 4 5 79
260
Pertemuan III
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 E-01 4 4 3 4 3 2 4 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 3 5 4 78
2 E-02 4 5 5 3 4 5 3 5 5 2 5 5 4 3 4 3 5 3 5 2 80
3 E-03 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 5 5 2 4 4 5 3 4 2 74
4 E-04 4 4 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 75
5 E-05 4 5 5 4 3 4 5 4 2 3 2 4 3 5 2 4 3 2 1 5 70
6 E-06 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 3 4 5 4 3 86
7 E-07 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 5 3 5 2 3 2 5 5 4 67
8 E-08 5 3 5 3 5 5 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 2 3 4 1 76
9 E-09 2 1 4 3 5 5 4 2 4 3 4 5 5 3 5 5 2 4 4 3 73
10 E-10 5 5 2 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5 2 2 4 5 3 3 5 78
11 E-11 5 5 2 5 3 3 5 5 5 3 4 5 5 2 2 4 5 3 4 5 80
12 E-12 4 3 5 3 5 4 5 2 4 3 4 5 5 3 5 4 2 5 4 1 76
13 E-13 5 2 5 5 3 2 5 3 3 5 5 2 3 4 5 4 3 2 3 3 72
14 E-14 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 5 5 2 4 5 3 83
15 E-15 4 5 3 4 3 3 4 5 5 3 3 5 5 2 2 4 5 3 3 5 76
16 E-16 5 3 5 4 4 5 3 5 4 3 4 5 5 3 4 3 5 3 5 4 82
17 E-17 4 2 4 5 5 3 3 4 3 4 5 4 3 5 5 5 2 3 4 3 76
18 E-18 5 3 3 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 3 5 5 4 82
19 E-19 5 3 5 3 5 5 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 3 3 4 1 77
20 E-20 5 5 5 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 85
261
21 E-21 4 2 2 3 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 4 3 4 5 5 3 70
22 E-22 4 2 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 1 3 5 2 5 5 4 5 72
23 E-23 5 4 4 3 5 5 3 4 5 5 3 4 5 2 5 3 3 4 5 5 82
24 E-24 3 4 3 5 3 4 3 4 5 3 3 5 3 3 5 5 4 5 5 5 80
25 E-25 4 5 3 4 5 4 5 3 4 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 74
26 E-26 5 4 4 3 3 5 4 2 5 3 4 5 5 3 5 5 4 3 5 4 81
27 E-27 5 5 4 5 5 3 5 5 3 3 4 5 5 2 3 4 5 3 3 5 82
28 E-28 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 3 4 3 5 5 4 5 5 4 83
29 E-29 3 4 5 3 5 3 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 3 3 4 83
30 E-30 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 3 4 2 79
31 E-31 5 4 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 5 3 5 5 86
32 E-32 4 3 4 3 3 5 4 5 5 3 4 3 5 3 5 4 5 3 4 3 78
33 E-33 5 4 3 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 88
34 E-34 4 5 4 5 3 5 3 4 3 5 5 3 4 2 3 5 4 4 5 1 77
35 E-35 5 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 5 3 5 5 5 5 86
262
Pertemuan IV
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 E-01 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 84
2 E-02 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 3 5 4 3 85
3 E-03 5 5 2 3 4 5 2 4 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 78
4 E-04 5 5 4 3 5 5 3 4 5 5 3 4 5 2 5 3 3 4 5 5 83
5 E-05 5 5 5 4 5 4 5 4 2 3 2 4 3 5 3 4 3 2 3 5 76
6 E-06 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 88
7 E-07 4 2 2 3 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 4 3 4 5 5 3 70
8 E-08 5 3 5 4 2 5 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 2 3 4 3 77
9 E-09 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 88
10 E-10 5 4 4 3 3 5 4 2 5 2 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 82
11 E-11 5 5 5 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 85
12 E-12 4 3 5 3 3 4 5 2 4 4 4 5 5 3 5 5 2 5 5 4 80
13 E-13 5 4 5 5 3 5 5 3 3 5 5 2 3 4 5 4 3 2 5 5 81
14 E-14 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 5 5 2 3 5 3 83
15 E-15 4 5 3 4 4 3 4 5 5 4 3 5 5 2 5 4 5 2 3 5 80
16 E-16 3 5 5 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 86
17 E-17 5 4 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 3 5 3 5 4 3 80
18 E-18 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 3 5 4 5 3 5 5 4 86
19 E-19 4 5 4 5 3 5 5 4 3 5 5 3 4 5 3 5 3 4 3 4 82
20 E-20 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 87
263
21 E-21 4 2 2 3 3 4 5 3 3 4 3 5 3 5 4 3 5 4 3 3 71
22 E-22 4 5 5 4 5 4 5 2 4 2 4 3 3 3 5 2 5 5 4 5 79
23 E-23 5 5 4 3 5 5 3 4 5 4 3 4 5 4 5 3 3 4 5 5 84
24 E-24 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 87
25 E-25 4 5 3 4 5 4 5 3 4 3 3 5 3 5 4 3 2 5 4 3 77
26 E-26 5 4 4 3 3 5 4 2 5 2 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 82
27 E-27 5 5 4 5 5 3 5 3 3 5 4 5 5 5 3 4 5 3 3 5 85
28 E-28 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 87
29 E-29 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4 3 88
30 E-30 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 83
31 E-31 5 4 5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 89
32 E-32 5 3 5 5 4 5 5 4 3 4 5 3 4 5 3 5 5 4 4 3 84
33 E-33 5 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 89
34 E-34 5 4 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 76
35 E-35 3 2 5 4 3 5 4 4 3 3 5 3 5 3 5 4 2 3 4 2 72
264
Pertemuan I
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 K-01 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 1 3 2 2 54
2 K-02 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 2 1 52
3 K-03 3 2 1 4 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 54
4 K-04 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 55
5 K-05 3 4 2 4 1 3 3 4 2 3 1 4 3 3 2 4 3 2 1 4 56
6 K-06 1 2 2 3 3 3 4 3 1 4 1 4 3 3 2 3 4 5 2 3 56
7 K-07 3 2 4 2 1 3 5 4 2 1 2 2 3 5 4 3 4 2 1 1 54
8 K-08 4 4 5 3 4 5 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 75
9 K-09 2 1 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 5 4 2 3 4 1 62
10 K-10 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
11 K-11 3 4 2 3 3 3 5 3 2 4 1 3 3 4 2 3 3 5 3 3 62
12 K-12 2 1 4 3 5 3 4 2 3 3 2 5 4 3 3 4 2 3 4 1 61
13 K-13 4 2 4 3 3 2 5 3 2 5 4 2 3 3 4 4 3 2 2 1 61
14 K-14 5 4 4 5 3 2 3 4 5 5 3 3 4 2 5 5 4 5 3 4 78
15 K-15 3 5 2 4 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 68
16 K-16 4 3 5 4 2 3 3 3 5 2 3 5 5 2 4 4 3 3 4 3 70
17 K-17 3 2 3 4 3 5 4 4 3 2 3 3 5 3 4 3 2 3 4 2 65
18 K-18 3 4 4 5 3 2 3 4 5 2 3 3 4 2 3 5 4 3 3 4 69
19 K-19 5 5 2 3 4 5 2 4 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 78
265
20 K-20 4 3 2 3 4 3 2 4 5 2 3 4 4 2 3 3 3 4 5 3 66
21 K-21 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 4 5 2 3 59
22 K-22 3 2 1 4 4 5 3 2 3 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 4 63
23 K-23 3 5 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 5 3 3 4 3 3 65
24 K-24 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 58
25 K-25 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 3 57
26 K-26 2 1 4 3 3 5 4 2 3 3 4 3 5 3 5 4 2 3 4 1 64
27 K-27 3 5 2 2 4 5 2 2 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 73
28 K-28 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
29 K-29 3 3 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 3 5 2 3 2 3 2 3 66
30 K-30 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 68
31 K-31 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 2 3 72
32 K-32 3 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 2 4 3 5 3 5 2 70
33 K-33 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 66
34 K-34 4 1 1 3 2 4 3 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 4 58
35 K-35 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
266
Pertemuan II
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 K-01 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
2 K-02 3 3 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 3 5 2 3 2 3 2 3 66
3 K-03 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 68
4 K-04 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 2 3 72
5 K-05 3 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 2 4 3 5 3 5 2 70
6 K-06 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 66
7 K-07 4 1 1 3 2 4 3 3 1 4 1 4 3 5 2 3 2 5 2 4 57
8 K-08 5 5 2 5 3 3 5 5 5 3 4 5 5 2 2 4 5 3 4 5 80
9 K-09 4 3 5 3 2 5 3 3 5 2 4 3 3 2 4 3 5 3 5 2 69
10 K-10 3 5 2 4 1 3 4 4 5 2 3 3 5 2 2 4 4 1 3 5 65
11 K-11 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 4 5 2 4 3 5 3 4 2 72
12 K-12 3 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 5 3 4 4 2 5 4 1 69
13 K-13 5 2 5 5 3 2 5 3 3 5 5 2 3 3 5 3 3 2 2 1 67
14 K-14 5 4 5 5 3 4 5 3 3 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 3 84
15 K-15 4 5 3 4 3 3 4 5 3 2 3 5 4 2 2 4 4 1 3 5 69
16 K-16 5 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 5 3 3 4 2 5 3 5 3 70
17 K-17 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 5 4 2 5 3 5 5 4 4 3 73
18 K-18 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 3 65
19 K-19 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 5 3 5 4 4 3 3 5 81
267
20 K-20 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 72
21 K-21 2 2 2 3 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 4 3 4 5 5 3 68
22 K-22 4 2 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 68
23 K-23 4 3 2 3 4 5 2 4 4 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 74
24 K-24 3 2 1 4 4 5 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 65
25 K-25 3 2 1 4 2 4 5 3 1 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 62
26 K-26 2 1 4 3 3 5 4 2 5 3 4 3 5 3 5 5 4 3 4 4 72
27 K-27 3 5 4 5 3 3 5 5 3 3 4 5 4 5 3 4 5 3 3 5 80
28 K-28 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 1 3 4 4 58
29 K-29 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 59
30 K-30 3 2 1 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 60
31 K-31 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 58
32 K-32 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 64
33 K-33 2 2 2 3 3 3 4 3 1 4 2 4 3 3 2 3 4 5 2 3 58
34 K-34 3 2 4 2 1 3 5 4 2 3 2 2 3 5 4 3 4 2 3 3 60
35 K-35 4 5 3 4 3 4 5 2 4 2 4 3 3 3 4 2 3 5 4 5 72
268
Pertemuan III
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 K-01 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
2 K-02 3 3 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 3 5 2 3 2 3 2 3 66
3 K-03 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 68
4 K-04 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 2 3 72
5 K-05 3 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 2 4 3 5 3 5 2 70
6 K-06 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 66
7 K-07 4 1 1 3 2 4 3 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 4 58
8 K-08 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
9 K-09 2 1 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 5 4 2 3 4 1 62
10 K-10 3 2 2 3 3 3 5 3 1 4 1 5 3 3 2 3 4 5 2 3 60
11 K-11 3 4 2 3 3 3 5 3 2 4 1 3 3 4 2 3 3 5 3 3 62
12 K-12 2 1 4 3 5 3 4 2 3 3 2 5 4 3 3 4 2 3 4 1 61
13 K-13 4 2 4 3 3 2 5 3 2 5 4 2 3 3 4 4 3 2 2 1 61
14 K-14 5 4 4 5 3 2 3 4 5 5 3 3 4 2 5 5 4 5 3 4 78
15 K-15 3 5 2 4 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 2 4 4 1 3 5 68
16 K-16 4 3 5 4 2 3 3 3 5 2 3 5 5 2 4 4 3 3 4 3 70
17 K-17 3 2 3 4 3 5 4 4 3 2 3 3 5 3 4 3 2 3 4 2 65
18 K-18 3 4 4 5 3 2 3 4 5 2 3 3 4 2 3 5 4 3 3 4 69
19 K-19 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 4 3 3 4 4 5 85
269
20 K-20 4 3 2 3 4 3 2 4 5 2 3 4 4 2 3 3 3 4 5 3 66
21 K-21 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 4 5 2 3 59
22 K-22 3 2 1 4 4 5 3 2 3 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 4 63
23 K-23 3 5 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 5 3 3 4 3 3 65
24 K-24 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 58
25 K-25 1 2 1 3 2 4 5 3 1 4 1 5 3 5 2 3 2 5 2 3 57
26 K-26 2 1 4 3 3 5 4 2 3 3 4 3 5 3 5 4 2 3 4 1 64
27 K-27 3 5 2 2 4 5 2 2 5 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 73
28 K-28 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
29 K-29 4 2 4 5 3 2 5 3 2 5 5 2 3 3 4 4 3 2 2 1 64
30 K-30 3 3 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 3 5 2 3 2 3 2 3 66
31 K-31 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 68
32 K-32 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 3 2 3 72
33 K-33 3 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 2 4 3 5 3 5 2 70
34 K-34 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 66
35 K-35 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 5 2 3 2 5 2 4 64
270
Pertemuan IV
Indikator
No Kode Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 K-01 4 2 4 5 3 3 5 3 2 5 5 4 3 3 4 4 3 2 2 1 67
2 K-02 3 3 3 4 5 4 4 3 4 2 3 5 3 5 2 3 3 3 2 3 67
3 K-03 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 69
4 K-04 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 2 3 70
5 K-05 3 4 3 3 4 5 3 4 5 2 3 4 3 2 4 3 4 3 5 2 69
6 K-06 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 66
7 K-07 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3 5 2 3 2 5 2 4 62
8 K-08 5 5 3 5 3 3 5 5 5 3 4 5 5 2 4 4 5 3 4 5 83
9 K-09 4 3 5 3 2 5 3 3 5 2 4 3 3 2 4 3 5 3 5 2 69
10 K-10 3 5 2 4 1 3 4 4 5 2 3 3 5 2 2 4 4 1 3 5 65
11 K-11 5 4 5 2 3 5 3 3 4 2 4 4 5 2 4 3 5 3 4 2 72
12 K-12 3 2 4 3 5 4 4 2 4 3 4 3 5 3 4 4 2 5 4 1 69
13 K-13 5 2 5 5 3 2 5 3 3 5 5 2 3 3 5 3 3 2 2 1 67
14 K-14 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 3 85
15 K-15 4 5 3 4 3 3 4 5 3 2 3 5 4 2 2 4 4 2 3 5 70
16 K-16 5 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 5 3 3 4 2 5 3 5 3 70
17 K-17 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 5 4 2 5 3 5 5 2 4 3 71
18 K-18 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 3 65
19 K-19 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 3 3 4 3 3 4 5 82
271
20 K-20 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 70
21 K-21 2 2 2 3 2 4 5 3 2 4 3 3 3 5 4 3 4 5 5 3 67
22 K-22 4 2 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 1 3 2 2 5 4 4 5 68
23 K-23 4 3 2 3 4 5 2 4 4 5 3 4 4 2 5 3 3 4 5 5 74
24 K-24 3 2 2 4 4 5 3 2 4 5 3 3 2 3 2 2 5 4 4 5 67
25 K-25 3 2 3 4 2 4 5 3 2 4 3 5 3 5 2 3 2 5 2 3 65
26 K-26 2 1 4 3 3 5 4 2 5 3 4 3 3 3 5 5 4 3 4 4 70
27 K-27 4 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 5 81
28 K-28 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 4 3 1 3 4 4 58
29 K-29 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 59
30 K-30 3 2 1 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 60
31 K-31 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 61
32 K-32 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 64
33 K-33 2 2 2 3 3 3 4 3 1 4 2 4 3 3 3 3 4 5 2 3 59
34 K-34 3 2 4 2 1 3 3 4 2 3 2 2 3 5 4 3 4 2 3 3 58
35 K-35 4 5 3 4 3 4 5 2 4 2 4 3 3 3 4 2 3 5 4 5 72
272
Lampiran 31
Pertemuan Ke Rata-
No Kode Jumlah
I II III IV rata
1 E-01 68 74 78 84 304 76
2 E-02 65 70 80 85 300 75
3 E-03 62 65 74 78 279 70
4 E-04 67 72 75 83 297 74
5 E-05 59 68 70 76 273 68
6 E-06 58 62 86 88 294 74
7 E-07 55 65 67 70 257 64
8 E-08 68 72 76 77 293 73
9 E-09 68 71 73 88 300 75
10 E-10 60 67 78 82 287 72
11 E-11 65 74 80 85 304 76
12 E-12 66 72 76 80 294 74
13 E-13 65 68 72 81 286 72
14 E-14 68 73 83 83 307 77
15 E-15 68 72 76 80 296 74
16 E-16 70 73 82 86 311 78
17 E-17 65 72 76 80 293 73
18 E-18 78 80 82 86 326 82
19 E-19 62 68 77 82 289 72
20 E-20 78 80 85 87 330 83
21 E-21 59 68 70 71 268 67
22 E-22 65 68 72 79 284 71
23 E-23 73 74 82 84 313 78
24 E-24 58 65 80 87 290 73
25 E-25 57 62 74 77 270 68
26 E-26 64 72 81 82 299 75
27 E-27 68 73 82 85 308 77
28 E-28 64 74 83 87 308 77
29 E-29 74 76 83 88 321 80
30 E-30 72 78 79 83 312 78
31 E-31 81 85 86 89 341 85
32 E-32 75 78 78 84 315 79
33 E-33 80 82 88 89 339 85
34 E-34 58 71 77 76 282 71
35 E-35 60 79 86 72 297 74
273
Lampiran 32
Tampilan CD Pembelajaran
Kompetensi Dasar:
6.2. Menentukan jarak, dari titik ke garis
dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga.
DIMENSI TIGA
Dua
Titik ke garis
bidang sejajar
Titik ke
(TITIK KE TITIK, TITIK KE GARIS, TITIK garis
KE BIDANG, DUA GARIS SEJAJAR) Titik
ke titik
TITIK KE TITIK
A B A B
A B A B
Apakah panjang busur (1) adalah jarak Apakah panjang busur (2) adalah jarak
titik A ke titik B? titik A ke titik B?
2 2
3 3
A B A B
Apakah panjang ruas garis (3) adalah Apakah panjang busur (4) adalah jarak
jarak titik A ke titik B? titik A ke titik B?
275
2 2
3 3
A B A B
4 4
TITIK KE GARIS
A A
g K L M g
A A
K L M g K L M g
Apakah panjang ruas garis AK adalah Apakah panjang ruas garis AL adalah
jarak titik A ke garis g? jarak titik A ke garis g? Ya
A A
K L M g K L M g
Kesimpulan
A
K L M g
CONTOH
TITIK KE BIDANG
TITIK KE BIDANG
Ayo ingat kembali konsep tentang jarak Lihat titik A dan bidang V diatas!
dan ketegaklurusan!
A A
V V
Bagaimanakah kita menunjukkan jarak Jarak titik A ke bidang V adalah panjang ruas
garis terpendek dari titik A ke bidang V sehingga
titik A ke bidang V? ruas garis tersebut tegaklurus dengan bidang V
A A
V V
B B
A A
V V
B B
TITIK KE BIDANG
C C
B B
Lihat garis g dan garis h diatas, apakah Apakah panjang ruas garis AB adalah
kedua garis tersebut sejajar? jarak garis g ke garis h?
C C
B B
Apakah panjang ruas garis AC adalah Apakah panjang ruas garis AD adalah
jarak garis g ke garis h? Ya jarak garis g ke garis h?
F F
E E
D D
Manakah yang merupakan jarak garis g Apakah panjang ruas garis AD adalah
ke garis h? jarak garis g ke garis h? Ya
280
DUA GARIS
DUA GARIS SEJAJAR g
SEJAJAR g
C h
C h
B B
A A
F F
E E
D D
Apakah panjang ruas garis BE adalah Apakah panjang ruas garis CF adalah
jarak garis g ke garis h? Ya jarak garis g ke garis h? Ya
DUA GARIS
SEJAJAR g SOAL LATIHAN
H G
h
P E F
Q D C
A B
Kesejajaran
Jarak
Garis sejajar bidang, dua bidang
sejajar, dua garis bersilangan
GARIS KE BIDANG
g g
V
h h
g g
V V
h h
g g
V V
h h
g g
V V
A A
g g
V V
Tentukan satu titik pada garis h, Buat garis melalui titik A yang tegaklurus
misalkan titik tersebut adalah titik A dan menembus bidang bidang V di titik B
GARIS KE BIDANG
A
g
V V
W W
V V
W W
Ingat kembali konsep tentang jarak! Tentukan satu titik pada bidang V
285
V V
A A
W W
V V
A A
W W
B
V
A
W
B
g g
h h
g g
h h
Dapatkah kita membuat bidang yang Jika dapat, bagaimana cara membuat
melalui garis h dan sejajar garis g? bidang tersebut?
g g
h h
g g
g’
h h
Garis h terletak pada bidang, bagaimana Buat garis g’ sejajar garis g dan
menentukan jarak garis g ke garis h? memotong garis h
g g
V
g’ g’
h h
A
g g
V V
g’ g’
h h
Kita namakan bidang tersebut bidang V Kita namakan bidang tersebut bidang V
288
A A
g g
V V
B
g’ g’
h h
Buat garis melalui titik A dan tegaklurus Garis tersebut menembus bidang V di
bidang V titik B
A A A’
g g
V V
B B B’
g’ g’
h h
Tarik ruas garis AB sejajar garis g hingga Kita namakan ruas garis tersebut ruas
memotong garis h garis A’B’
A A’ g g
V
B B’
g’
h h
g g
h h
g g
h h
Karena kedua bidang tersebut sejajar, Lalu bagaimana menentukan jarak garis g
maka dapat ditentukan jaraknya ke garis h?
DUA GARIS
BERSILANGAN
g’
h
g g
h’
V V
g’ g’
h h
DUA GARIS
BERSILANGAN
U g
h’
V
g’
h
U g A’ U g
A A
h’ h’
V B B’ V
g’ g’
h h
DUA GARIS
k
BERSILANGAN CONTOH
A’ U g
A
h’
B B’ V LIMAS
KUBUS
g’
h
H G H G
E F E F
D C D C
A B A B
H G H G
E F E F
D C D C
A B A B
H G H G
E F E F
D C D C
A B A B
H G H G
E F E F
D C D C
A B A B
LATIHAN SOAL
H G
E F
D C
A B
Lampiran 33
Dokumentasi Penelitian
274
275