PENDAHULUAN
kebutuhan dunia usaha atau dunia industry, perkembangan dunia kerja, serta
guna mencapai tujuan (goal oriented) pendidikan nasional, namun tetap dalam
1
2
sekolah. Siswa bisa lebih mandiri, bisa lebih banyak belajar untuk
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif
(1) kesiapan peserta didik (2) kesiapan guru (3) infrastruktur (4) dukungan
SMK Negeri 2 Medan adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang
yang akan diambil. Tingkat kesiapan pada setiap kategori yang diuji selain
kategori kesiapan yang masih rendah. Tingkat kesiapan pada kategori yang
masih rendah akan ditindaklanjuti dan tingkat kesiapan pada kategori tinggi
management sekolah.
3
Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi kita semua, hingga saat ini
mengajar dilakukan secara daring karena wabah virus covid-19 yang sedang
didik untuk dapat menyerap dan menerapkan ilmu atau pengetahuan yang
setiap materi yang diajarkan oleh guru dimana saja tanpa harus menunggu
4
pertemuan di kelas. Ketika guru tidak dapat hadir guru dapat memantau
peserta didik melalui pembelajaran online atau memberi materi dan tugas dan
learning) sangat memperhatikan daei segi kesiapan guru dan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran.
berlangsung, salah satu faktor psikologi yang ada didalamnya adalah kesiapan.
setiap kategori yang diuji selain dapat mengetahui tingkat kesiapan secara
Tingkat kesiapan pada kategori yang masih rendah akan ditindak lanjuti dan
tingkat kesiapan pada kategori tinggi akan dipertahankan. Sehingga Guru dan
Online/Daring”.
terkait sosialisasi dan pelatihan guru tentang Kurikulum 2013, masalah terkait
Dari uraian diatas dapat digambarkan perkembangan teknologi saat ini sangat
daring, pembelajaran di masa pandemi saat ini sangat perlu dilengkapi dengan
langsung.
daring.
6
sebagai berikut :
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
3. Parameter Penelitian
Negeri 2 Medan ?
7
Negeri 2 Medan ?
daring.
dipastikan dapat memberi manfaat baik bagi objek, atau peneliti khususnya
juga bagi seluruh komponen yang terlibat didalamnya. Manfaat yang bisa
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
SMK N 2 Medan
a. Bagi Sekolah
distancing.
A. Pengertian Kesiapan
sesuatu” (Chaplin, 2006, halaman 419). Menurut Slameto (2003) “kesiapan adalah
memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan
kondisi yang dihadapi”. Menurut Dalyono (2005, halaman 52) juga mengartikan
“kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik
berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental
berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu
atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana
sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan
9
10
B. Faktor-faktor Kesiapan
mempengaruhi )
terhadap kesiapan
diantaranya :
readiness
fisiologi individu
rohani
pribadinya.
11
yaitu:
pelajari.
motivasi.
lingkungan sekitar
a. Kesiapan Mental
oleh :
belajar
b. Kesiapan Kecerdasan
otak, dan pikiran dapat membuat siswa lebih aktif daripada siswa yang
tidak cerdas. Hal tersebut membuat siswa jadi lebih bisa menyesuaikan diri
C. Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja terdiri atas dua kata, yaitu kesiapan dan kerja. Berdasarkan
pembahasan di atas, kata kesiapan dapat diartikan sebagai suatu kondisi seseorang
untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut
memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan
selama melakukan keigatan tertentu, sedangkan kata kerja memiliki arti suatu
upah.
peserta didik untuk memasuki dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus
peserta didik sebagai calon tenaga kerja merupakan suatu kondisi individu dari
hasil pendidikan dan latihan atau keterampilan yang mampu memberikan jawaban
diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat
dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian”. Sependapat
dengan Moh. Thayeb Manribu (1998, halaman 27) “kerja diartikan sebagai suatu
kelompok aktivitas, tugas atau kewajiban yang sama dan dibayar, yang
“kerja adalah proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit
sumber daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan
mengerjakan sesuatu. Usaha yang dilakukan bisa secara mental atau fisik, serta
Menurut B. Renita (2006, halaman 125) kerja dipandang dari sudut sosial
14
dari sudut rohani atau religius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia
sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Dalam hal ini, bekerja merupakan suatu
pemenuhan kebutuhan yang ada seperti barang atau jasa dan memperoleh bayaran
atau upah.
Arti dari profesi adalah bidang hidup ketika seseorang terjun untuk
tersebut. Hal ini bisa dijalankan dengan usaha sendiri maupun berguru
jujur, dapat diandalkan, mandiri dan berdisplin diri. Persiapan ini juga
3) Persiapan hubungan dengan orang lain dan kerja sama atau persiapan
tetapi bekerja sama dengan orang lain dalam regu atau tim. Hubungan ini
membawa akibat besar dalam pelaksanaan tugas dan kerja sama. Persiapan ini
mencakup belajar menerima orang lain apa adanya, berkomunikasi dengan baik,
muncul. Persiapan ini juga meliputi kerja sama yang baik, yang menuntut
seseorang untuk belajar membiasakan diri dalam melihat hubungan dengan diri,
tempat dan kerja sama antara lain, sikap yang tidak egois, tenggang rasa, terbuka
terhadap saran dan pihak lain, tempat dan kerja orang lain, kesadaran bertanya dan
1) Faktor dari luar yang terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
yang hadir ataupun representatif dan faktor non sosial meliputi suhu,
2) Faktor dari dalam yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
meliputi rasa ingin tahu, sifat kreatif dan keinginan untuk maju.
adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) dan faktor-faktor dari luar
a) Kemampuan intelejensi
dimana orang yang memiliki taraf intelejensi yang lebih tinggi akan lebih
b) Bakat
mahasiswa sesuai dengan bidang kerja dan jabatan atau karir setelah
c) Minat
d) Motivasi
e) Sikap
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap positif dari dalam diri individu
f) Kepribadian
g) Nilai
h) Hobi
i) Prestasi
individu tersebut.
19
j) Keterampilan
suatu pekerjaan.
rekreasi.
gaji yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada dan
lain-lain.
n) Pengalaman kerja
2. Faktor sosial, yang meliputi bimbingan dari orang tua, keadaan teman
a) Pengertian Guru
Guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian besar waktunya untuk
mengejar dan mendidik siswa.Guru adalah setiap orang yang bertugas dan
diinginkan dan diharapkan dari semua situasi pendidikan adalah berjiwa Pancasila.
dianggap bertanggung jawab kepada para siswanya, tidak saja dalam proses
bahkan sampai di akhirat. Oleh karena itu wajar apabila mereka diposisikan
sebagai orang-orang yang penting dan mempunyai pengaruh besar pada masanya,
Sebagai profesi, guru memenuhi ciri atau karakteristik yang melekat pada
guru, yaitu:
4. Memiliki kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota
beserta saksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran kode etik tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut Guru adalah orang
Pendidikan Nasional, 2008: 469). Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah
individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Syaiful Bahri
Djamarah, 2005: 32), Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
Tahun 2004) Selanjutnya, scara legal formal, yang dimaksudkan dengan Guru
adalah sesiapa yang memperoleh Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah atau
swasta, untuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu memiliki hak dan kewajiban
22
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak sembarangan
pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu
salah satu komponen terpenting dalam kegiatan belajar. Guru memiliki sifat
mutlak untuk membimbing dan mendidik siswa agar pendidik dapat belajar
dengan baik.
jawabnya pendidikan yang telah dipukl dipundak pada orang tua dari beberapa
segala hal terkait kegiatan belajar guna membimbing, melatih, dan memotivasi
dirangkum. Jadi, guru adalah seseorang yang telah memperoleh surat keputusan
(SK) baik dari pihak swasta atau pemerintah untuk menggeluti profesi yang
memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik
siswa pada pendidikan, yang tujuan utamanya untuk mencerdaskan bangsa dalam
semua aspek.
23
syarat-syarat utama untuk menjadi seorang guru, selain ijazah dan syarat-syarat
mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat yang perlu untuk memberikan
dikutip bukunnya oleh Ngainun Naim ada beberapa persyaratan untuk menjadi
a. Persyaratan administratif
perlukan
c. Persyaratan psikis
24
harus juga mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki
semangat membangun.
d. Persyaratan fisik.
Ada beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru
1. Keterampilan Bertanya
dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan akan memberikan
c. Mengembangkan pola dan cara berfikir aktif daris siswa sebab berfikir
menjawab pertanyaan
Sanjaya,2006:163).
tersendiri. Semua penghargaan ini tidak berwujud materi, melainkan dalam bentuk
memberi penguatan dan keterampilan bertanya saling terkait satu sama lainnya.
Inti sari dari penguatan adalah respons terhadap tingkah laku positif yang
Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus mendapat
membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi
belajar mengajar.
dilakukan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa bahwa dia patut
canda yang menghina, ejekan yang kasar yang akan mematahkan semangat siswa
dalam belajar. Jika seorang siswa tidak dapat memberikan jawaban yang
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi
ketekunan dan penuh partisipasi (Zainal Asril, 2011:86). Jadi inti tujuan
guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak
Sanjaya, 2006: 166). Keterampilan mengadakan variasi ada tiga macam yaitu :
variasi cara mengajar guru, variasi dalam menggunakan media atau alat
Usman,2007:85-87).
lain-lain.
6) Pergantian posisi dan gerak di dalam kelas, agar bisa bisa mengontrol
1) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids). Contohnya :
2) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids). Contohnya :
3) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dan digerakkan (motorik).
boneka.
4) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio-
visual aids). Contoh : film, televisi, radio, slide projektor yang diiringi
penjelasan guru.
kelas kondusif.
antara guru dengan murid dan antara murid dengan guru (komunikasi
multi arah).
menyatakan bahwa :
1) Sistematika penyampaian
keterampilan menjelaskan dikuasai oleh guru, karena tidak semua siswa dapat
menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber lainnya. Oleh karena itu,
paling penting, (4) mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang materi
dengan orientasi, bahasa yang sederhana, contoh yang banyak dan relevan,
memiliki struktur yang jelas, bervariasi dalam menjelaskan latihan dan umpan
balik.
peserta didik dalam proses dan teknik berfikir. Isi penjelasan terkait dengan
pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang
telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
Inti persoalan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik
yang akan dibahas, rencana kerja serta pembagian waktu, dan mengaitkan
pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru. Menyiapkan mental murid agar
minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam kegiatan belajar
mengajar.
kebutuhan yang berarti dalam memahami matei pelajaran, (4) memberikan tindak
lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru dipelajari ( Zainal
Asril, 2011:71).
tekanan dari teman atau gurunya, dan setiap siswa harus mentaati peraturan
Dikusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang harus ada dalam proses
belajar mengajar. Akan tetapi tidak setiap guru dan calon guru mampu
karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan agar para guru dan calon guru
membimbing diskusi yaitu (a) memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan
permasalahan supaya jelas, (c) Menganalisa pendapat peserta didik yang memiliki
dasar yang kuat, (d) meluruskan alur berfikir peserta didik, (e) memberikan
Asril,2011:80).
33
terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu kondisi belajar yang
optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana
adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
bagi ketepatan waktu penyelelesaian tugas oleh siswa atau penetapan norma
untuk meningktkan gairah siswa untuk belajar, (c) bervariasi, yaitu penggunaan
media, gaya dan interaksi yang bervariasi, (d) keluwesan, yaitu strategi belajar
mengajar yang efektif, (e) penekanan pada hal-hal yang positif, (f) dan
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dua hal tersebut merupakan komponen
34
dari keterampilan mengelola kelas yang harus dikuasai oleh guru atau calon guru.
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah bila jumlah siswa yang dihadapi
oleh guru terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil.
Ini berarti bahwa guru hanya menghadapi satu kelompok atau seorang siswa saja
sepanjang waktu belajar. Guru banyak menghadapi banyak siswa terdiri dari
beberapa kelompok yang dapat bertatap muka, baik secara perseorangan maupun
kecil yaitu (a) memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi,
(b) menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas,
(c) menganalisis pendapat peserta didik dengan dasar yang kuat, (d) meluruskan
alur peserta didik dengan memberikan contoh verbal dan memberikan waktu
mengajar, sumber informasi (nara sumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk
belaja, penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, dan
aktif, memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar besar, berkembangnya
daya kreatif dan sifat kepemimpinan siswa, serta dapat memenuhi kebutuhan
d) Tugas Guru
dilaksanakan.
sempurna.
36
b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita- cita dan dasar
dan sikap.
f. Guru adalah pen dihubung antara sekolah dan masyarakat. Anak nantinya
kan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan
guru haru dapat mengerjakan urusan tata usaha membuat buku kas, daftar
37
h. Pekerjaan guru sebagai suatu profesi. Orang yang menjadi guru karena
terpaksa tidak dapat bekerja dengan baik, maka harus menyadari benar-
hari, gurulah yang paling tahu kebutuhan anak- anak dan masyarakat
tinggalkan.
problem
k. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak- anak. Guru harus turut aktif
e) Peran Guru
sebagai berikut:
3. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain:
siswa.
peranan guru disekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide tetapi juga
berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap. Dari
beberapa pendapat diatas maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan
a. Informator
1 Teori stimulus-respons
2 Teori dissonance-reduction.
b. Organisator
39
c. Motivator
d. Pengarah/director
Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru
dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
e. Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Suda
barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh
f. Transmitter
40
g. Fasilitator
berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas
berlangsung secara efektif. Hal ini bergayut dengan semboyang “Tut Wuri
Handayani”.
h. Mediator
i. Evaluator
otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun
Menurut Semana (1994), seorang guru dituntut untuk bisa berperan dalam
J.Sudarminto (1990) (dalam semana, 1994), berpendapat bahwa citra guru yang
ideal adalah sadar dan tanggap akan perubahan zaman pola tindakan keguruannya
yang tidak rutin, guru tersebut maju dalam penguasaan dasar keilmuannya dan
41
kecakapan problem solving, dll) yang diperlukannya untuk lebih lanjut atau
berkesinambungan.
Menurut Rice dan Bishoprick (1971) guru profesional adalah guru yang
Profesinal guru oleh dari kedua ahli tersebut dipandang sebuah proses yang
menyelenggarakan pendidikan.
Sedangkan dalam UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 guru adalah
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh
karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut
berikut:
belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat
secara psikologis.
ketinggalan jaman.
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang,
apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan
dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,
dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta
dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat
mental.
yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang
dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian
halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek
kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada
kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa
moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara
generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru
ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk
untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik,
didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari
perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai
percaya diri.
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari
pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan
kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan
perkembangan dan potensi anak didik. Begitu banyak peran yang harus
diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak
guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia
calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang
menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan
Guru adalah sosok figur yang digugu dan ditiru oleh peserta didik dan
menjadi ujung tombak keberhasilan mereka. Menurut Pullias dan Young yang
pembelajaran yaitu:
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
masing.
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua
lainnya. Bahkan ungkapan yang sering didengar seperti “guru itu digugu
bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau
diteladani.
a) Pengertian Siswa
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral
dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat
Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa,
yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa
guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai umat
manusia, sebagai warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta
Menurut Ali (2010) menyatakan bahwa siswa adalah mereka yang secara
mandiri.
sedang berguru (belajar, bersekolah). Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005)
pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh
siswa adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses
sifat dan contohnya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam
masa ini siswa mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain
itu juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang
dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari
52
orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang
dewasa. Masa ini secara global berlangsung antara usia 12-22 tahun.
Dari beberapa teori di atas, maka dapat disimpulkan siswa adalah salah
satu faktor yang paling penting dalam dunia pendidikan dan untuk berjalanya
b) Kebutuhan-kebutuhan Siswa
individualitasnya sendiri.
love needs)
efektif
jawab
dewasa lainnya
d) Peran Siswa
pembelajaran dengan baik dan benar serta memberikan respon positif terhadap
materi pelajaran yang di bahas serta berusaha mencari tahumateri yang belum di
pahami (Uno, 2011). Suasana yang mesti tercipta dalam proses pembelajaran
menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga
bagi orang lain. Selain itu siswa yang belajar dengan aktifitasnya sendiri kesannya
tidak berlalu begitu saja akan tetapi siswa akan berusaha untuk memikirkannya
beda sehingga ini akan merangsang siswa untuk bertanya, mengajukan pendapat
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa peran aktif siswa dalam
proses pembelajran adalah kegiatan siswa atau keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran yang meliputi pengajuan pendapat, bertanya kepada siswa lain atau
guru serta menimbulkan diskusi dengan guru untuk menghasilkan sesuatu yang
tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain.
55
atau hukuman.
dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh
karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh,
istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin
yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika
seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat
siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan
kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
mengajar merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan
57
atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
agar apa yang di inginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja
mandiri maupun kelompok dalam suatu interaksi. Belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang
suatu situasi.
Rineka Cipta; 1999) dalam Badarudin (2012) Belajar adalah Proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan
Menurut Winkel, dalam Badarudin (2012) belajar adalah aktivitas mental atau
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
diperoleh.
59
permanen.
a) Prinsip-prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli
yang satu dengan yang lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari
berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku
umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006, hlm. 42) prinsip belajar yang dapat
dalam kehidupannya.
“manusia belajar yang aktif yang selalu ingin tahu, sosial” (Mc
dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis
perbuatan langsung.
61
daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,
telah dicapai. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk
baik. hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang
tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki
dilakukan dengan sembarang atau tanpa tujuan dan arah yang baik,
dilakukan guru agar terjadi proses belajar yang baik. prinsip belajar
oleh para guru agar para siswa dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
63
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan
1. Faktor fisiologis
fisik yang sehat dan bugar akan memberikan dampak positif terhadap
kegiatan belajar.
2) Faktor psikologis
sebagai berikut:
saat.
akan berhasil.
3) Faktor eksternal
a) Lingkungan Sosial
c) Tujuan Belajar
dalam rangka perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif. Hal ini
66
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
negara”.
sebagainya.
suatu kriteria.
hasil belajar ini berkaitan dengan pola umum penyesuaian diri secara
mengambil tindakan
gerakan secara mahir dan cermat dalam bentuk gerakan yang rumit,
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
69
negara.
kelompok target yang masif dan luas”. Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102)
multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan
telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming online”. Sementara
itu Rosenberg dalam Alimuddin, Tawany & Nadjib (2015, hlm. 338) menekankan
keterampilan.
metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik
jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui
Peranan dari teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan sangat
penting dan mampu memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses
dan dengan peserta didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan pembelajaran
daring dapat diakses kapanpun dan dimana pun sehingga tidak adanya batasan
dilakukan dengan face to face tetapi menggunakan media elektronik yang mampu
Tung dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) menyebutkan
1) Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen
multimedia,
itu Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211)
lain:
a. Interactivity (interaktivitas),
b. Independency (kemandirian),
c. Accessibility (aksesibilitas),
d. Enrichment (pengayaan).
adalah:
dan program studi dan waktu penyelesaian program, jalur dan jenis
pendidikan tanpa batas usia, tahun ijazah, latar belakang bidang studi,
masa registrasi, tempat dan cara belajar, serta masa evaluasi hasil
belajar.
Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf dalam
Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) terdiri atas 4 hal, yaitu:
a global audience),
Adapun manfaat e-learning menurut Hadisi dan Muna (2015, hlm. 127)
adalah:
pembelajaran.
pembelajaran dan mampu menjangkau peserta didik dengan cakupan yang luas.
peralatan kelas seperti penyediaan papan tulis, proyektor dan alat tulis.
jaringan Internet.
pelajaran.
75
diantaranya adalah:
peralatan, buku-buku)
pengetahuan.
76
proses belajar-mengajar.
pendidikan.
gagal.
komputer).
dalam.
b) Materi yang diberikan kurang luas dan disajikan dalam bentuk Bahasa
peserta didik dan guru terpisah secara fisik, demikian juga antara
lebih optimal
lebih mandiri, serta pengumpulan tugas secara online. Tetapi ada juga kekurangan
pembelajaran dilaksanakan secara face to face, jika peserta didik tidak mampu
belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai
79
kesiapan guru dengan skor ELR x = 3,97, factor kesiapan peserta didik
skor ELR < 3,4 sehingga dikategorikan belum siap dan membutuhkan
Siswa kelas VIII SMP Yanto Yoseph Denpasar sangat siap dalam
Pembelajaran secara daring di SMK. Pada karya tulis ini Peniliti ingin
suatu situasi. Kesiapan diperlukan pada semua jenis profesi terutama guru.
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkompeten dan
global.
Peran guru sangat besar dalam proses pembelajaran sehingga sering dijadikan
tolak ukur keberhasilan proses mengajar dan prestasi siswa. Untuk mendapatkan
proses belajar mengajar yang berkualitas, maka diperlukan guru yang berkualitas
kompetensi kemasyarakatan. Peran fungsi guru bukan saja sebagai pengajar tetapi
belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar dirumah dapat difokuskan pada
saat ini menghadapi tantangan besar daripada masa sebelumnya. Guru abad 21
dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan
82
efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang efektif
Pada abad ke-21 ini, keterampilan dan pemahaman lebih ditekankan dalam
Kesiapan guru dan siswa terhadap Pembelajaran secara daring di SMK Negeri 2
Medan. Pada karya tulis ini Peneliti ingin mengetahui bagaimana rencana proses
METODE PENELITIAN
jawabkan data yang diperoleh. Adapun dalam penelitian ini, penulis mengambil
teknik pemilihan subjek penelitian secara sengaja oleh peneliti berdasarkan ciri-
ciri atau sifat-sifat subjek penelitian secara sengaja oleh peneliti berdasarkan ciri-
ciri atau sifat-sifat subjek penelitian yang diketahui sebelumnya (Sanapiah Faisal,
2001:67). Selanjutnya subjek penelitian menunjuk pada orang atau individu atau
Dasar dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan guru dalam
dihadapi oleh guru. Oleh karena itu, sesuai dengan permasalahan maka yang
metode deskriptif.
ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian
perbedaannya dengan fenomena lain. Banyak temuan penting yang dihasilkan dari
guru-guru mengajar, bagaimana para siswa atau mahasiswa belajar, dan lain-lain.
penelitian ini, karena yang pertama bahwa masalah yang ditemukan di sekolah,
85
yang kedua metode deskriptif ini berhubungan dengan manusia yang secara
catatan lapangan, catatan pribadi dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang
sebenarnya yang ada disekolah. Oleh karena itu pendekatan kualitatif dalam
penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2011:4).
langsung dari narasumber tentang keadaan subjek dan objek penelitian yang akan
diteliti.
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka
86
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu
yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi social pendidikan yang diteliti,
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung
makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan
generalisis, tetapi lebih menekankan pada makna Prof. Dr. Sugiyono (2017, hlm.
banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi. Sedangkan
hipotesis tetapi hanya menggambarkan suatu gejala atau keadaan yang diteliti
kejadian secara sistematis dan akurat. Jadi, dalam penelitian ini, akan
2013 yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup selama
sekolah daring.
A. Instrumen Penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus
(2016) Tabel 3.1 Skor skala Likert 54 data, menilai kualitatif data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2017, hlm.
manusia sebagai instrument peneliti utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu
penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semua
tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih
perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak
pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri
kualitatif yang awalnya belum jelas dan pasti dengan permasalahannya, maka
B. Pengumpulan Data
instrument yang akan ditetapkan. Pengumpulan data yang dilakukan tentunya juga
data dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian yang akurat dan valid.
wawancara, kusioner.
a) Observasi
dalam penelitian.
b) Wawancara
digunakan untuk menggali lebih dalam dari data yang diperoleh dari
Komponen Indikator
Kesiapaan guru secara fisik a) Kesiapan fisik, mental, dan emosi
b) Kebutuhan atau motif tujuan
c) Keterampilan, pengetahuan yang lain
dipelajari
Kesiapan dalam perencanaan Proses pembelajaran a) Kesiapan Rencana Pelaksanaan
secara daring Pembelajaran (RPP) secara daring
b) Kesiapan sumber belajar pada pembelajaran
daring
c) Kesiapan media pembelajaran
d) Pemilihan metode pembelajaran daring
e) Kesiapan alokasi waktu pembelajaran
daring
f) Perencanaan penilaian
c) Angket (Questionaire)
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang
Angket merupakan teknik pengmupulan data yang efisien bila peneliti tau dengan
pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Sifat yang terdapat di dalam angket yaitu terdapat interaksi antara objek yang
rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai
3) Angket campuran, yaitu gabungan antara angket terbuka dan tertutup yang
dalam angket tersebut. Peneliti menggunakan skala likert dikutip dari buku
Sugiyono (2016, hlm. 134) bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
social”. Dengan skala likert maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi
92
indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Adapun jenis angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden hanya memberi tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai
dan sudah di sediakan. Selain itu, dalam pembuatan angket tentunya harus
sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2015, hlm. 134). Dengan
skala likert maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable.
Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat
positif sampai sangat negative yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut :
darin skala pengukuran Ratting Scale yang menggunakan data mentah yang telah
(Sugiyono, 2008:111). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah
ini.
Komponen Indikator
Kesiapan guru menghadapi pembelajaran a) Kesiapan fisik, mental, dan emosi
daring b) Kebutuhan atau motif tujuan
c) Keterampilan, pengetahuan yang lain
dipelajari
Kesiapan dalam perencanaan Proses a) Kesiapan Rencana Pelaksanaan
pembelajaran secara daring Pembelajaran (RPP) secara daring
b) Kesiapan Sumber belajar pada
pembelajaran daring
c) Kesiapan Media pembelajaran
d) Pemilihan Metode pembelajaran daring
e) Kesiapan Alokasi waktu pembelajaran
daring
f) Perencanaan penilaian
Kesiapan dalam pelaksanaan pembelajaran a) Kegiatan penguatan dan pemberian
secara daring motivasi kepada siswa
b) Kegiatan pendahuluan
c) Kegiatan inti menalar/mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.
d) Kegiatan penutup
Angket Kesiapan Siswa
Factor Kesiapan Siswa Peserta Didik Mengetahui Teddy & Swatman (2006)
tentang E-learning (Q1)
diujicobakan pada 15 guru dan 30 siswa jurusan listrik SMK Negeri 2 Medan
untuk melihat keterdalaman dari angket. Suatu instrument yang baik harus
ingin diukur. Nilai validitas dicari dengan menggunakan rumus korelasi product
95
moment dari Karl Pearson. Hal ini digunakan untuk mengkolerasikan skor butir
yang dinyatakan dengan symbol (X) terhadap skor total instrument yang
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
r xy =
2 2 2 2
√ { N ∑ X −( ∑ X ) }{ N ∑ Y −( ∑Y ) }
Keterangan :
Dengan menggunakan kriteria jika r hitung >¿ r tabel pada tariff signifikan 95%
dan (a = 0,05) maka angket itu di anggap valid dan jika r hitung ≤r tabel maka angket
realiabel jika instrument tersebut ketika dipakai untuk mengukur suatu gejala yang
sama dalam waktu yang berbeda akan menunjukkan hasil yang sama (Suharsimi
k ∑σ2
r 11= ( )(
k −1
1− 2 i
σt )
Keterangan :
σ i2=¿varians total
Untuk kriteria reabilitas angket jika r hitung >r tabel dengan taraf signifikan (a
= 0,05) maka angket itu dikatakan reliable. Namun dan jika r hitung ≤r tabel maka
digunakan rumus Cronbach’s Alpha dari 60 butir soal angket yang valid. Hasil
perhitungan uji reliabilitas angket kesiapan guru dan siswa dalam pembelajaran
e) Studi Dokumentasi
dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian
besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan
harian, biografi, symbol, artefak, foto, sketsa dan data lainnya yang tersimpan.
Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data
dikerjakan dengan baik tanpa adanya manipulasi data dan tidak harus menunggu
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2017, hlm. 243)
Sugiyono (2017, hlm. 245) menyebutkan proses analisis data dalam penelitian
pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan pada focus penelitian.
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap
a) Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan datanya cukup banyak,
untuk itu makanya pelu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
semakin banyak, komplek dan rumit. Untuk itu pelu segera dilakukan
selain teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrix, network dan chart.
penelitian.
100
ini hanya sebagai alat bantu dan pelengkap untuk menghitung dan khususnya
dalam analisis data angket yang diberikan kepada responden. Statistik deskriptif
yang digunakan tidak terlalu mendalam tetapi hanya menghitung persentase suatu
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
B. Statistik Deskriptif
sifatnya sangat sederhana dalam arti tidak menghitung dan tidak pula
Dari pendapat di atas, maka statistic yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini hanya sebagai pelengkap atau alat abntu untuk menghitung,
khususnya dalam analisis data angket yang diberikan kepada responden. Statistik
Adapun pendapat Sugiyono (2012, hlm. 173) ada rumus hitung dalam
F
P¿ ×100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
N = Jumlah responden
C. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud semua informasi baik berupa benda nyata,
astrak peristiwa. Menurut Sukandarrumidi (2006: 44) seumber data yang bersifat
kualitatif di dalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif, oleh sebab itu
perlu diberikan bobot. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah :
1. Sumber Primer
102
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah data yang berasal dari sumber bacaan dan
berabgai sumber lainnya yang terdiri dari note, buku harian, surat-surat
SMK.
D. Prosedur Penelitian
melalui beberapa tahapan penelitian. Adapun prosedur penelitian ini antara lain
sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan
103
2. Tahapan Perizinan
agara dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek