Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DANEILA AGUSTIN

KELAS : 3B

MATA AJAR : KEP. KOMUNITAS

KETENAGA KERJAAN

Dalam rangka untuk memahami pengertian hukum ketenagakerjaan, maka perlu


diuraikan terlebih dahulu pengertian yang terkait dengan ketenaga kerjaan seperti
pekerja/buruh, tenaga kerja, dan pemberi kerja.

1. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain (pasal 1 angka 3 undan-undang nomor 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan).

2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/ jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat (pasal 1 angka 2 undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan). Pekerja/buruh dan tenaga kerja pada dasarnya sama yang
mebedakan hanya pekerja/buruh hanya focus pada upah atau imbalan sedangkan
tenaga kerja focus pada menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau masyarakat.

3. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-
badan lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan mebayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain (pasal 1 angka 1 undang-undang nomor 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan).

Pengertian ketenagakerjaan menurut pasal 1 angka 1 UU nomor 13 tahun 2003 yaitu


segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah
masa kerja. Undang-udang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan merupakan undang-undang ketenagakerjaan yang polemic. Masyarakat
memahami dengan jelas UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang terlihat jelas
dengan cara masyarakat menanggapi berbagai ketentuan dan kekurangan dari UU
Ketenagakerjaan tersebut. Masyarakat memahami dengan baik kurangnya perlindungan yang
diberikan terhadap pekerja/buruh dari regulasi tersebut dan masih adanya celah untuk
lahirnya masalah baru dalam ketenagakerjaan. Masyarakat menerima dengan baik terhadap
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang ditunjukkan dengan adanya niat
masyarakat untuk melakukan perbaikan melalui revisi UU Ketenagakerjaan tersebut.

Akibat lahirnya berbagai masalah di Indonesia terkait ketenagakerjaan. Maka


ketenagakerjaan yang pada awalnya berada dalam ruang lingkup hukum privat maka
pemerintah memandang hukum ketenagakerjaan itu bagian penting untuk diatur langsung
oleh pemerintah sehingga dialihkan menjadi bagian dari hukum public.

Ruang lingkup hukum ketenagakerjaan adalah suatu keadaan dimana berlakunya


hukum ketenagakerjaan tersebut. Ada 4 (empat) ruang lingkup hukum ketenagakerjaan yaitu:

1. Ruang lingkup menurut pribadi

2. Ruang lingkup menurut waktu

3. Ruang lingkup menurut wilayah

4. Ruang lingkup menutur hal ikhwal

Sifat hukum ketenagakerjaan

1. Bersifat fakultatif

Ketentuan yang diatur dalam hukum ketenagakerjaan bersifat fakultatif atau mengatur

2. Bersifat imperative

Sebagian aturan-aturan dalam hukum ketenagakerjaan bersifat imperative atau


memaksa.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktifitas kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja atau (K3) merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam system ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Untuk mendapatkan
derajat kesehatan, tenaga kerja seoptimal mungkin serta efisiensi dan produktifitas kerja
setinggi mungkin melalui upaya-upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman,
sehat, nyaman, dan produktif.

Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan
kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktifitas kerjanya. Oleh sebab itu
isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah system pekerjaan.
Perusahaan perlu meleksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang
diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja.
Daftar pustaka

Irzal.(2016). Dasar-dasar kesehatan dan keselamatan kerja. Kencana : Jakarta diakses melalui
[e-book] pada tanggal 19 februari 2021 https://books.google.co.id/books?id=D-
VNDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+ketenagakerjaan+kesehatan&hl=id&
sa=X&ved=2ahUKEwjyx56u8PXuAhWT8XMBHQNOBysQ6AEwBHoECAYQAg#v
=onepage&q=buku%20ketenagakerjaan%20kesehatan&f=false

presiden republic indonesi.(2003). UU ketenagakerjaan. Diakses melalui [e-jurnal] pada


tanggal 19 februari 2021 https://www.e-jurnal.com/2014/01/undang-undang-republik-
indonesia-nomor.html?m=1

Telaumbanua.(2019). Hukum ketenagakerjaan. Deepublis : Yogyakarta diakses melalui [e-


book] pada tangagal 19 februari 2021 https://books.google.co.id/books?id=Vs-
oDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+tentang+ketenagakerjaan&hl=id&sa=
X&ved=2ahUKEwiPz_Dk2vXuAhVHT30KHV9mCAgQ6AEwAXoECAQQAw#v=on
epage&q=buku%20tentang%20ketenagakerjaan&f=false

Anda mungkin juga menyukai