Dosen Pembimbing:
Novita Setyowati S.Kep,Ns, M.Kep
KELOMPOK 3
1. Arinda Devi R (09)
2. Refi Widya Lestari (37)
3. Else Dwi P (52)
4. Inaz Zhafira N.H (53)
AKADEMI KEPERAWATAN
DHARMA HUSADA KEDIRI
Jl.Penanggungan No.41A Kediri, Kode Pos
64114 Telp.(0354) 772628
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah Anatomi
Fisiologi Sistem Integumen. Makalah ini
disusun untuk membantu mengembangkan
kemampuan pemahaman pembaca terhadap
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen.
Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan, pembahasan masalah, serta
penarikkan garis kesimpulan dalam makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
(www.seputar ilmu.com)
kulit merupakan:
1. Epidermis
a. Keratinosit
b. Melanosit
c. Sel Langerhans
d. Sel Merkel J
2. Dermis
a. Dermis terdiri atas stratum papilaris dan
stratum retikularis, batas antara kedua
lapisan tidak tegas, serat antaranya saling
menjalin.
1. Stratum papilaris
250/mm2.
b. Jumlahnya terbanyak dan lebih dalam
pada daerah di mana tekanan paling
besar, seperti pada telapak kaki.
2. Stratum retikularis
a. Lapisan ini lebih tebal dan dalam.
b. Berkas-berkas kolagen kasar dan
sejumlah kecil serat elastin membentuk
jalinan yang padat ireguler.
c. Pada bagian lebih dalam, jalinan lebih
terbuka, rongga-rongga di antaranya
terisi jaringan lemak, kelenjar keringat
dan sebasea, serta folikel rambut.
d. Serat otot polos juga ditemukan pada
tempat-tempat tertentu, seperti folikel
rambut, skrotum, preputium, dan puting
payudara.
e. Pada kulit wajah dan leher, serat otot
skelet menyusupi jaringan ikat pada
dermis.
f. Otot-otot ini berperan untuk ekspresi
wajah.
g. Lapisan retikular menyatu dengan
hipodermis/fasia superfisialis di
bawahnya yaitu jaringan ikat longgar
yang banyak mengandung sel lemak.
3. Sel-sel dermis
a. Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit.
Sel-sel dermis merupakan sel-sel
jaringan ikat seperti fibroblas, sel
lemak, sedikit makrofag dan sel mast.
3.Hipodermis
a. Sebuah lapisan subkutan di bawah
retikularis dermis disebut hipodermis.
A. Struktur Rambut
Keterangan Gambar:
STRUKTUR KUKU:
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk
yang menebal.Bagian kuku terdiri dari:
2. Rasa mekanik
a. mempunyai beberapa
modalitas (kualitas) yaitu rasa
tekan, rasa raba, dan rasa geli
yang berbeda di setiap bagian
tubuh tetentu.
b. Dengan menggunakan
aestesiometer dapat diketahui
bagian kulit yang paling peka
terhadap rangsangan.
c. Pada permukaan kulit yang peka, titik
tekan lebih padat dibandingkan dengan kulit
lain.
d. Titik rasa tekan tersebut merupakan
manifestasi adanya reseptor tekan pada
bagian kulit di bawahnya.
3. Rasa suhu
a. mempunyai dua submodalitas yaitu rasa
dingin dan rasa panas.
b. Reseptor dingin/panas berfungsi
mengindrai rasa dingin/rasa panas dan
refleks pengaturan suhu tubuh.
c. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang
terdapat di dalam sistem saraf pusat.
d. Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat
dinyatakan bahwa kecepatan hantaran
rasa panas.
e. Dengan anastesi blok rasa dingin/panas
dapat diblok sehingga objektif maupun
subjektif rasa dingin dan panas dapat
dipisahkan.
4. Rasa propriosepsi
a. berasal dari dalam tubuh sendiri atau
disebut juga rasa dalam.
b. Reseptor tidak terdapat pada kulit tetapi
dibagian lebih dalam yaitu di dalam otot,
tendo, dan sendi. Informasi propriosepsi
dihantarkan ke medulla spinalis melalui
kolom dorsal masuk ke serebelum.
c. Sebagian berjalan ke laminikus medial
dan thalamus ke korteks. Impuls berasal
dari komparan otot, organ sensorik di
dalam, dan sekitar sendi.
d. Neuron dalam korteks sensoris
berespons terhadap gerakan–gerakan
tertentu.
5. Rasa nyeri
a. timbul oleh rangsangan yang
merusak.
b. Rasa nyeri ini terutama
berfungsi untuk pelindungi,
mencegah kerusakan lebih
lanjut dari jaringan yang
terkena.
c. Modalitas rasa nyeri dibagi
atas submodalitas nyeri
somatik dan nyeri visera.
d. Nyeri somatik dibagi menjadi
submodalitas nyeri permukaan
dan nyeri dalam.
e. Zat kimia pada kadar tertentu
dapat menimbulkan nyeri
(misalnya : asetilkoin,
serotonin, histamine yang juga
menimbulkan rasa gatal).
f. Rasa nyeri terdiri dari nyeri
proyeksi. nyeri alih,
hiperalgesia, hipalgesia dan
nyeri kronis.
6. Rasa gatal
a. merupakan bentuk khusus rasa
nyeri yang timbul pada
kondisi perangsangan tertentu.
b. Perangsangan yang berurutan
dengan rangsangan makin
kuat. Suatu saat rasa gatal
yang timbul diganti dengan
rasa nyeri.
c. Bila rangsangannya mencapai
intensitas yang tinggi, rasa
gatal yang dialami dapat
hilang.
d. Bila jaras spinotalamatik yang
sedang dilewati rasa gatal.
e. Rasa nyeri dengan cara
tertentu jika titik gatal sama
dengan titik nyeri.
f. Reseptor gatal terletak pada
bagian kulit permukaan
sedangkan reseptor nyeri
terdapat lebih dalam dari kulit.
1. Bisul (Furunkel)
a. Furunkel ialah radang folikel
rambut dan sekitarnya.
b. Jika lebih daripada sebuah disebut
furunkulosis.
c. Karbunkel ialah kumpulan
furunkel. Keluhannya nyeri.
d. Kelainan berupa nodus
eritematosa berbentuk kerucut, di
tengahnya terdapat pustul.
e. Kemudian melunak menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan
nekrotik, lalu memecah
membentuk fistel.
f. Tempat predileksi ialah yang
banyak friksi, misalnya aksila dan
bokong(Djuanda, 2011).
2. Cacar air
a. Cacar air adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus varicella-
zoster yang sering terjadi pada
anak-anak.
b. Pada penyakit ini biasanya
ditandai dengan bintikbintik pada
seluruh tubuh (termasuk wajah),
berwarna kemerahan, dan isi dari
benjolan (jika sudah membesar)
tersebut adalah cairan.
c. Jika seseorang menderita penyakit
ini, maka tubuhnya akan
membentuk kekebalan yang
sangat kuat seumur hidup, jadi
penyakit ini hanya terjadi satu kali
seumur hidup pada setiap orang.
d. Cacar air sangat menular dan
memiliki tiga tahap dalam
pembentukannya.
e. Gejala penyakit cacar air Ini
dimulai dengan munculnya sedikit
benjolan gatal di seluruh tubuh
yang menyerupai seperti gigitan
serangga.
f. Kemudian, bintik tadi berubah
menjadi benjolan yang berisi
cairan, diikuti oleh tahap akhir
yaitu pada saat tahap
penyembuhan, dimana benjolan
tersebut pecah dan membuat
bekas pada kulit (Djuanda, 2011).
3. Campak (Rubella)
a. Merupakan penyakit akut menular
yang disebabkan oleh virus.
Biasanya menyerang anak-anak.
b. Gejala awal campak adalah
demam, pilek, bersin, badan terasa
lesu, sakit kepala, nafsu makan
menurun drastis dan radang mata.
c. Setelah beberapa hari dari gejala
tersebut timbul ruam merah yang
gatal, bertambah besar, tersebar ke
beberapa bagian tubuh (Djuanda,
2011).
4. Eksim (Dermatitis)
a. Gejala utama yang dirasakan
penderita eksim adalah rasa gatal
yang berlebihan pada kulit.
b. Lalu disertai dengan kulit
memerah, bersisik dan pecah-
pecah, timbul gelembung-
gelembung kecil yang
mengandung air atau nanah.
c. Bagian tubuh yang sering terkena
eksim biasanya tangan, kaki,
lipatan paha dan telinga.
d. Eksim terbagi menjadi dua, yaitu
eksim kering dan basah. Pada
eksim basah, juga akan terasa
panas dan dingin yang berlebihan
pada kulit.
e. Eksim disebabkan karena alergi
terhadap rangsangan zat kimia
tertentu seperti yang terdapat
dalam detergen, sabun, obat
obatan dan kosmetik, kepekaan
terhadap jenis makanan tertentu
seperti udang, ikan laut, telur,
daging ayam, alkohol, vetsin
(MSG), dan lain-lain.
f. Eksim juga dapat disebabkan
karena alergi serbuk sari tanaman,
debu, rangangan iklim, bahkan
gangguan emosi.
g. Eksim lebih sering menyerang
orang-orang yang mudah terkena
alergi. Penyakit ini sering terjadi
berulang-ulang atau kambuh. Oleh
karena itu harus diperhatikan
untuk menghindari hal-hal atau
bahan bahan yang dapat
menimbulkan alergi (alergen.)
h. Tetapi, dengan pengobatan yang
tepat, penyakit ini dapat
dikendalikan dengan baik
sehingga mengurangi angka
kekambuhan. Pada beberapa
kasus, eksim akan menghilang
seiring dengan pertambahan usia
penderita (Djuanda, 2011).
5. Impetigo
a. Impetigo adalah penyakit kulit
menular yang biasanya
disebabkan oleh bakteri. Impetigo
menyebabkan kulit menjadi gatal,
melepuh berisi cairan dan kulit
menjadi merah.
b. Impetigo sangat mudah terjadi
pada anak berusia dua sampai
enam tahun. Bakteri biasanya
masuk ke dalam kulit melalui
gigitan serangga, luka, atau
goresan. Kebersihan sangat
penting bagi orang yang
mengalami impetigo (Djuanda,
2011).
6. Jerawat (Acne)
a. Berdasarkan penelitian, sekitar 80
persen dari seluruh manusia
pernah memiliki jerawat.
b. Jerawat sebagai salah satu
penyakit kulit yang disebabkan
oleh bakteri yang tumbuh di kulit
dan menghubungkan pori-pori
dengan kelenjar minyak di bawah
kulit.
c. Jerawat merupakan penyakit dari
folikel sebasea yaitu folikel yang
mempunyai glandula sebasea yang
banyak dan tidak mempunyai
bulu.
d. Arpertura dari glandula sebasea
terblokir oleh sumbat tanduk
(blackheads) dan terdapat retensi
dari sebum yang diubah oleh
organisme yang menimbulkan
inflamasi pada jaringan
sekitarnya.
e. Keadaan ini menimbulkan
pembentukan pustul dan abses
yang menyebabkan parut.
f. Jerawat dapat berkembang jika
pengobatan tidak dilakukan di
tahap awal kemunculannya.
g. Jerawat tidak hanya tumbuh di
wajah, namun juga bisa tumbuh di
bagian tubuh lain terutama
punggung (Djuanda, 2011).
7. Kudis (Skabies)
a. Kudis adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit tungau
yang gatal yaitu sarcoptes scabiei
var hominis.
b. Kulit yang terjangkit kudis lebih
banyak terjadi di daerah kumuh
dan tidak menjaga kebersihan
tubuh.
c. Gejala kudis adalah adanya rasa
gatal yang begitu hebat pada
malam hari, terutama di sela-sela
jari kaki, tangan, di bawah ketiak,
alat kelamin, pinggang dan lain-
lain.
d. Kudis sangat gampang menular
pada orang lain, secara langsung
maupun tidak langsung.
e. Secara langsung tentu saja melalui
sentuhan kulit terkena kudis
dengan kulit orang lain.
f. Secara tidak langsung bisa
menular melalui handuk atau
pakaian yang dipakai secara
bergantian dengan penderita
kudis. Cara sangat mudah untuk
menghindari kudis tentu saja
dengan menjaga kebersihan
lingkungan dan tubuh.
g. Salah satu cara pencegahan
penyakit kudis dapat dilakukan
dengan mencuci sperai tempat
tidur, handuk dan pakaian yan
dipakai dalam 2 hari belakangan
dengan air hangat dan deterjen
(Djuanda, 2011).
8. Kurap
a. Kurap terjadi karena jamur,
biasanya yang menjadi gejalanya
adalah kulit menjadi tebal dan
pada kulit timbul lingkaran-
lingkaran yang semakin jelas,
bersisik, lembab dan berair dan
terasa gatal.
b. Kemudian pada lingkaran-
lingkaran akan timbul bercak-
bercak putih. Kurap timbul karena
kurang menjaga kebersihan kulit.
c. Bagian tubuh yang biasanya
terserang kurap yaitu tengkuk,
leher, dan kulit kepala.Kurap
dapat dicegah dengan cara
mencuci tangan yang sempurna,
menjaga kebersihan tubuh, dan
mengindari kontak dengan
penderita.
d. Kurap dapat diobati dengan anti
jamur yang mengandung
mikonazol dan kloritomazol
dengan benar yang dapat
menghilangkan infeksi (Djuanda,
2011).
9. Psoriasis
a. Psoriasis termasuk penyakit kulit
yang sulit didiagnosa.
b. Bagian tubuh yang biasa terkena
eksim sama dengan bagian tubuh
yang biasa terkena psoriasis,
ditambah kulit kepala, punggung
bagian bawah, telapak tangan, dan
telapak kaki. Stres, trauma, dan
tingkat kalsium yang rendah dapat
menyebabkan psoriasis.
c. Psoriasis bukan penyakit
menular, tetapi bersifat menurun
(diwariskan). Gejala psoriasis
adalah timbulnya bercak-bercak
merah yang di atasnya terdapat
sisik-sisik putih tebal dan
menempel berlapis-lapis. Bila
digaruk, sisik-sisik tersebut akan
rontok. Mula-mula, luas
permukaan kulit yang terkena
hanya kecil, dan semakin lama
semakin melebar (Djuanda, 2011).
10. Panu
a. Panu adalah salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh jamur.
b. Penyakit panu ditandai dengan
bercak yang terdapat pada kulit
disertai rasa gatal pada saat
berkeringat.
c. Bercak-bercak ini bisa berwarna
putih, coklat atau merah
tergantung warna kulit si
penderita. Panu paling banyak
dijumpai pada remaja usia
belasan.
d. Meskipun begitu panau juga bisa
ditemukan pada penderita
berumur tua. Cara pencegahan
penyakit kulit Panu dapat
dilakukan dengan menjaga
kebersihan kulit, dan dapat diobati
dengan obat anti jamur yang dijual
di pasaran, dan dapat juga diobati
dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur
dengan kapur sirih dan dioleh
pada kulit yang terserang Panu
(Djuanda, 2011).
2. Adanya lesi
Lesi pada kulit dideskripsikan dengan
warnanya, bentuk, ukuran, dan penampilan
umum. Selain itu batas luka apakah luka
datar, menonjol juga harus dicatat.
Tipe Lesi Kulit Deskripsi
1.Blister Adanya cairan – vesikel terisi atau
bullae
2.Bulla Blister lebih dari 1 cm.
komedo Karena dilatasi pori-pori
3. Adanya ruam
Munculnya ruam kulit mengindikasikan
adanya infeksi atau reaksi obat. Beberapa
jenis ruam dapat dilihat pada tabel diatas.
Keberadaan ruam berhubungan dengan
perubahan farmako terapi yang penting untuk
membantu identifikasi adanya reaksi
hipersensitivitas alergi. Perkembangan
urtikaria terjadi karena adanya reaksi obat
atau makanan. Infeksi kulit dapat disebabkan
oleh jamur atau ragi. Misalnya infeksi oleh
Candida Albicans yang meninvasi jaringan
yang lebih dalam.
4. Kondisi rambut
Kuantitas, kualitas, distribusi rambut perlu di
catat. Kulit kepala seharusnya elastis dan
terdistribusi rambut merata. Alopesia
berhubungan dengan adanya kehilangan
rambut dan menyebar, merata, dan lengkap,
biasanya dikarenakan terapi obat seperti
kemoterapi. Hirsutism atau meningkatnya
pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, atau
pubis merupakan salah satu penemuan
abnormal. Hal ini dapat ditemukan pada
wanita menopause, gangguan endokrin, dan
terapi obat tertentu (kortikosteroid,
androgenik).
5. Kondisi kuku
Kuku seharusnya berwarna pink dengan
vaskularisasi yang baik dan dapat dilakukan
tes kapilari refil. Kuku yang membiru dan
keunguan dapat mengindikasikan terjadinya
sianosis. Jika warnanya pucat, bisa saja
terjadi penurunan aliran darah ke perifer.
Palpasi
1. Tekstur palpasi kelembutan permukaan
kulit. Kulit kasar terjadi pada pasien
hipitiroidisme.
2. Kelembaban
Dideskripsikan dengan kering, berminyak,
berkeringat, atau lembab.
3. Temperatur
4. Mobilitas dan turgor
Ketika mengkaji secara terpusat, diatas
klavikula, kulit seharusnya mudah untuk
dicubit, dan cepat kembali ke posisi awal.
Mobilitas kulit menurun pada scleroderma
atau pada pasien dengan peningkatan edema.
Turgor kulit menurun pada pasien dehidrasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Integummen.http://www.docstoc.com/docs/5
8180799/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-(kulit).