Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR KALSIUM

Oleh :

Nama : Nadya Karima

NIM : 119270061

Kelompok :5

Dosen Kelas : 1. Muhammad Allan Serunting, S.Si, M.Si


2. Dr. Handajaya Rusli, S.Si, M.Si
3. Lety Nuroctavia, S.Pd, M.Si
Asisten : Sri Kurnia Astuti

NIM Asisten : 118270087

PROGRAM STUDI KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LAMPUNG SELATAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari Praktikum Penentuan Jumlah Kadar Kalsium
kali ini adalah :

a. Menentukan kadar kalsium pada cangkang telur

1.2. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan yag paling esensial bagi manusia


untuk mempertahankan hidup dan kehidupanya. Pangan sebagai sumber
zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air) menjadi
landasan utama menausia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan
sepanjang siklus kehidupan. Melalui penganekaragaman pangan, dapat
dipenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia.
Tubuh kita mengandung lebih banyak kalsium daripada mineral
lain, diperkirakan 2% berat badan orang dewasa atau 1,0 -1,4 kg terdiri
dari kalsium, meskipun pada bayi kalsium sedikit (25-30 g). seagian
besar kalsium terkonsentrasi dlam tulang rawan dan gigi, sisanya
terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.
Peranan dalam tubuh padaumumnya dapat dibagi 2, yaitu
membantu membentuk tulang dan gigi dan mengukur proses biologis
dalam tubuh. Selain itu kalsim juga memgang peranan penting pada
berbagai proses fisiologik dan biokhemik dalam tubuh, seperti pada
pembekuan darah, eksaitabilitas syarat otot, kerekatan seluler, transmisi
impuls syarfa, memeliara dan meningkatkan funngsimebran sel,
mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormone.
Keperluan kalsium dalam tubuh biasanya dihtung dengan
keseimbangan nitrogen. Orang dewasa memerlukan 700 mg (0,7 g)
kalsium /hari. Konsumsi yang doanjurkan untuk anak dibawah 10 than
sebanyak 0,5 per orang/hari dan deawasa 0,5-0,7 g per orang/hari.
Untuk memenuhi kalsium pada tubuh setiap hari, tubuh ahrus
mengkonskumsi bahan makanan yang mengandung kalsium seperti
susu, sereal, keju dan lauk seperti tahu dan tempe . kaar kalsium yang
mengandung pada bahan pangan. Ddengan mengkonsumsi bahan
pangan bias juga menghindari resiko negative akibat kelebihan
konsumsi kalsium. Maka konsumsi kalsium hars da;lam jumlah yang
wajar dari suber yang alami.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cangkang Telur


Cangkang telur merupakan limah rumah tangga yang belum dimanfaatkan secara
maksial. saat ini cangkang telur hanya digunakan sebagai ahan baku industri kerajinan
tangan. setiap telur memiliki 10.000-20.000 pori-pori sehingga diperkirakan dapat
menyerap suatu solute dan dapat digunakan sebagai adsorben,
Produksi telur ayam ras di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 1.071.398 ton. Jika
rat-rata berat telurnya 60 gram maka kulit telur yang dihasilkan di dalam seahun adalh
107.139 ton. Beratnya setara dengan 100.710,66 ton ton kalsium karbonat, 4.285,56 ton
magnesium karbonat dan 1.339,25 ton kalsium fosfat.
Kandungan gizi dari cangkang telur yang telah diteliti oleh para kimiawi bahwa,
cangkang telur tersusun oleh bahan anorganik 95,1%, protein 3,3%, dan air 1,6%.
Komposisi kimia dari kulit telur terdiri dari protein 1,71%, lemak 0,36%, air 0,93%, serat
kasar 16,21%, abu 71,34%. Berdasarkan hasil penelitian seelumnya oleh Miles, serbuk
kulit telur ayam mengandung alsum sebebsar 401±7,2 gram atau sekitar 39% kalsium
dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar 372±161µg zat-zat
beracun seperti Pb, Al, CD dan Hg terdapat dalam jumlah keicl, begitu pula dengan V, B,
Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu dan Cr. Kulit telur kering mengandung sekitar 95% kalsium
karbonat dengan berat 5,5 gram.
Kuning telur dan putih telur diselimuti oleh kulit telur atau disebut juga sebutan
kerabang/cangkang dan pada bagian cangkang dilapisi lagi dengan selaput halus untuk
melindungi pori-pori telur. Cangkang berperan sebagai benteng utama isi telur. Selam
telur ada di uterus ini juga ditambahkan pigemn pada cangkang yang memberikan warna
kulit telur menjadi putith, kecoklatan, kehijauan atau bintik-bintik hoitam.. pigemn telur
ini berasal dari pigemn darah hemoglobin. Dua pigmen utama anyang paling berperan
yaiti porphyrins yang berasal dari hemoglobin yang responsive untuk mengasilkan warna
kulit telur yang kecoklatan dan sianin yang responsive untuk menghasilkan warna kulit
telur biru dan hijau (pada kulit telur itik, bebek dan sejenisnya). Warna kulit teur itu tidak
harus identic dengan warna buu ayam terseut.[ CITATION Fil \l 2057 ]

Pemebntukan bagian telur ayan dipengaruhi dari makan yag dimakan oleh
induknya. Pertana pembungkus telur yang dikenal dengan sebutan cangkang telur.
Cangkan telur inimemebutuhkan kalsium dan fiisfir juga vitamin D dalam
pembentukanyya . kekuranan akan mineral dan vitamin akan menyebabkan abnormalitas
pada inu=duk dan telur.
Bobot rata-rat cangkang telur sekitar 5 gram dan 40 persennya adalah kalsium
dalam cangkang telur mengendap kurun waktu 16 jam. Kalsium dipasok oleh massa-
massa tulang khusus yang tedapat pada tulang ayam yang mengumpulakan cadangan
kalsium dalam jumlah besar utnuk pemebntukan cangkang. Jka yam diberi pakan rendah
kaslium, cangkang telurnya menjadi semakin tipis . ayam dapat menggunakan 10% dari

i
jumlah seluruh kalsium dalam tulangnya hanya untuk membentuk sebutir telur. Bila
pakannya terus-menerus rendah kalsium, produksi telur pada akhirnya akan berhenti.
Biasanya. Bahan bakunya ion Ca2+ dan ion C)32-, dipasok oleh darah ke kelenjar
cangkang. Proses klasifikasinya adalh reaksi pengendapan.
Kulit telur berfungsi sebagai sebgai pembungkus isi telur. Struktur kulit telur
sebagian tersusun oleh zat kapur yaitu kalsium karbonat. Salah satu sifat kalsium
karbonat adalah dapat larut dalam asam walaupun tergolong dalam asam lemah salah
satunya asam cuka. [ CITATION Fil \l 2057 ]

2.2. Kalsium
Kalsium adalah salah sau mneral yang penting bagi tubuh manusia. Kalsium
merupakan sumber keiudpan manusia dalam setiap tahap perkembangan manusia, sejak
masa kanak-kanak sampai lanjut usia, kalsium memiliki peranan penitng dan erupakan
unsur yang mutlak diperlukan. Tubuh kita mengandung lebih banyak kalsium daripada
mineral lainnya. Sebagian besar kalsium terkonsentrasi pada tulang rawan dan gigi,
sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Peranan kalsium dalam tubuh
pada umunya adalah membantu dalam proses pemebnutukan tulang dan gigi. Kalsium
dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu hewani maupun tumbuhan, salah satunya dari
cangkang telur yang mengandung kalsium cukup besar. Banyaknya kalsum dalam
cnagkang telur tersebut dapat diperoleh dalam bentuk kalisum karbonat (CaCO3), maka
dapat dimanfaatkan dala pembuatan pasta komposit.
2.3. Larutan EDTA
Asam etilenadinamitetraasetat adalah asam kompleks, berupa asam karboksilat
poliamino yang biasa digunakan sebagai agensia pengkelat atau ligan beberapa ion atau
unsur logam, terutama Fe3+ dan Ca2+. EDTA luas penggunaanya dalam laboratorium.
Bidang fisiologi dan biokimia tumbuhan menggunakan FE-EDTA (ion besi yang terikat
oleh EDTA) sebagai sediaan untuk memasok unsur hara mikrp besi bagi tumbuhan,
karena besia yang terikat oleh EDTA menjadi larut (tidak mengendap membentuk oksida
besi) dan tersedia bagi tumbuhan. Asam etilen diamin tetra atau yang lebih dikenal
dengan EDTaA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat yang dapat
digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri. EDTA sebenarnya adalah ligan
seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam kedua nitrogen dan
keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari
dua atom koordinasi per molekul misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat
(asametildiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen- penyumbang
empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.
Ion kalsium seperti halnya banyak ion-ion loga lain dapat membentuk kompleks
dengan EDT (etilen diamin tetra asetat). EDTA adalah senyawa asam berbasa empat yang
secara sederhaana sering ditulis ebagay h4Y. di dalam pelarut air, senyawa ini (H4Y)
dapat terdisosiasi menjadi beberapa spesi (H3Y-, H2Y2-, HY3-, dan Y4-) dengan
komposisi yang berantung pada pH larutan. Pada titrasi pemebntukan kompleks, ion-ion
logam bereaksi dengan spesi Y4- lakarena spedssi ini meruapkan spesi) pada reaksi
ditunjukkan denagan pada titrasi ion kalsium dengan EDTA. [ CITATION Him19 \l 2057 ]

rEaksi akan semakanin sempurna jika larutan semakin basa. EDTA membantuk kompleks
1;1 dengan ion-ion logam, oleh karena itu jumlah mol ion kalsium dalam sampel sama
dengan jumlah mol EDTA ynag dipergunakan untuk titrasi.
EDTA bukanlah standar primer, umumya laruran EDTA harus dibuat dari garam
Na”h”Y yang mudah larut dibandingkan H4Y. oleh karena itu, larutan EDTA ahrus
dibakukan terlebih dahulu. Pda pecoaab ini, larutan EDTA diebkukan dnegan larutan
uiion Mg2. paling absa dianding dengan spesi lainnya. Pentingnya peranan pH larutan
(ion H+) [CITATION Him19 \l 2057 ]

2.4. Titrasi Kompleksiometri


Titrasi kompleksiometri adalah titrasi berdasarkan reaksi pembentukkan senyawa
kompleks, misalnya penetapan kadar Ca2+¿ ¿ (ion logam) dengan EDTA (Ethylene
Diamine Tetra Asetat). Titrasi kompleksiometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi
reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang
terdisosiasi dalam larutan persyaratan mendasar terbentuknya kompleks yang dipakai
berupa garam EDTA yang dapat bereaksi dengan logam Ca2+¿ ¿. [ CITATION Azm19 \l
2057 ]

3
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
1. Pipet volume
2. Labu ukur
3. Gelas ukur
4. Gelas beaker
5. Erlenmmeyer
6. Buret
7. Statif dan klem
8. Pipet tetes
9. Neraca analitik
10. Oven
11. Alu dan mortar
12. Batang pengaduk
13. Spatula
14. Corong
15. Hot plate
16. Kaca arloji

3.1.2 Bahan
1. Larutan EDTA
2. Larutan buffer pH 10
3. Indicator EBT
4. Larutan HCl
5. Cangkang telur
6. Larutan NaOH
7. Aquades
8. Kertas saring
3.2 Prosedur Kerja (Diagram Alir)
3.2.1 Pembakuan Larutan EDTA

Pipet Volume
- Dibilas dengan aquades
- Dibilas dengan larutan
MgSO4.7H2O

Larutan MgSO4.7H2O
- Dipipet
- Dimasukkan ke dalam labu ukur
- Ditambah aquades sebelum tanda
tera/ miniskus
- Diseka menggunakan kkertas
saring dan batang pengaduk
- Ditera menggunakan pipet tetes
sampai tanda miniskus
- dihomogenkan

Larutan setelah pengenceran

- Dipipet
- Dimasukkan ke dalam
erlenmeyer
- Dibilaas denga sedikit aquades
- Ditambah buffer pH 10
- Ditambah EBT
- Dititrasi dengan larutan EDTA
yang ada di dalam buret

Hasil

5
3.2.2 Penentuan Kadar Kalsium Karonat Pada Cankang
Telur

Cangkang telur

- Diletakkan pada kaca arloji


- dioven

Cangkang telur yan sudah dioven

- dihaluskan

Cangkang telur yang sudah halus


5
- ditambah larutan HCl
- diaduk
- dipanaskan diatas hotplate
- didinginkan
- disaring

Larutan hasil penyaringan

- Dipipet

- Dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer

- Dibilas dengan sedikit aquades

- Ditambah larutan NaOH

- Ditambah indicator EBT

- Dititrasi dengan larutan EDTA


yang di dalam buret
hasil

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pecobaan


4.2.1 Data Pengamatan

Massa cangkang telur setelah dipanasakan : 55, 5084 gram


Massa gelas : 53, 0085 gram
Larutan EDTA : 16 mL

4..2.2 perhitungan
a. konsentrasi EDTA
V1.M1=V2.M2
40.M2=200.x
0,01 M EDTA
0,6 gram
Mol MgSO4.7H2O¿ = 0, 0024 mol
246,51 g/mol
Mol Mg 2+¿¿ dalam Erlenmeyer = Mol Mg 2+¿¿ yang digunakan x

factor pengenceran

25
0,0024 x = 0,00024 mol
250

Mol EDTA = mol Mg 2+¿¿ Erlenmeyer = 0,00024 mol

Mol EDTA 0,00024


Konsentrasi EDTA = = = 0,015 M
volume titran 0,016 L

b. persen Ca

volume titran = 16mL

mol EDTA = 0,015 M


mol EDTA = 0,015 x 16 mL = 0,24 mmol

mol Ca2+¿ ¿ = mol Ca2+¿ ¿ dalam Erlenmeyer x faktor pengenceran

250
0,24 mmol x = 6 mmol
10

Massa Ca2+¿ ¿ = mol Ca2+¿ ¿ x Ar Ca 2+¿ ¿

= 6 mmol x 40 g/mol

= 240 mg = 0,24 gram

Ca 2+¿
% = Massa ¿
Massa sampel

0,240
= x 100 %
3

= 0,08 x 100%

= 8%

4.3 Pembahasan

Pada praktikum kali adalah penentuan kadar kalsium dengan

menggunakan metode kompleksiometri dengan titrannya merupakan larutan

EDTA. Titrasi EDTA dapat menentukan kadar kalsium karbonat sebab ion

kalsium dapat terbentuk kompleks dengan EDTA, dengan adanya EBT sebagai

indicator.

Kalsium karbonat berupa serbuk, putih, tidak berbau, tidak terasa, stabil di

udara. Prraktis tidak larut dalam air, kelarutan dalam air meningkat dengan adanya

9
sedikit garam ammonium atau karbon dioksida. Larut dalam asam nitrat dengan

membentuk gelembung gas.

Pengukuran kalsium karbonat diawali dengan pembakuan EDTa dengan

laurtan ion Mg 2+¿¿, reaksi yang terjadi saat pembakuan EDTA yaitu :

2+¿ −¿ +¿
Mg(aq) ¿ + OH −¿¿ ↔ MgO(aq) ¿ + H (aq ) ¿

2−¿ 2−¿
Mg ( Aq) + H 2 Y (aq) +¿
¿ ↔ MgY ( aq) ¿ + 2 H (aq ) ¿

2−¿ 2−¿ +¿
MgO−¿
(aq) + H 2 Y (aq) ¿ ¿ ↔ MgY ( aq ) ¿ + OH
2+¿¿
+ H (aq ) ¿

Pelarut yang digunakan pada percobaan ini adalah HCl, larutan HCl

digunakan sebagai pelarut karena kalsium larut dalam asam denan membentuk

gelembung gas. Pada titrasi sampel digunakan NaOH 2 M, karena selain sebagai

pembuat suasana basa NaOH disini juga sebagai penetral sampel yan telah

dilarutkan oleh HCl .

Penguuran kaslium karbonat dilakukan pada suasana pH 10, karena pada

pH ini magnesium dalam air akan mmengendap sebagai MgOH 2 , sedangkan

kalsiumnya dititrasi dengan larutan EDTA dengan bantuan indicator EBT

(Eriochrom Black T), sehingga membentuk senyawa komplek Ca-EDTA.

Kelemahan Erio T adalah larutannya tidak stabil, bila disimpan akan terjadi

peruraian secara lambat, sehingga setelah jangka waktu tertentu, indicator tidak

berfungsi lagi. Penambahan EDTA dihentikan ketika ketika warna larutan

berubah dari ungu muda menjadi biru. Adapun reaksi yang terjadi adalah :

2+¿ 2−¿ 2−¿ +¿


Ca( Aq ) ¿ + H 2 Y (aq) ¿ ↔ CaY (s ) ¿ + 2 H (aq ) ¿
Kalsium dan magnesium dapat t=dititrasi bersamaan dengan EDTA pada pH 10.

Akan tetapi apabila basa kuat ditambahkan untuk menaikkan pH diatas 12, maka

Mg (OH )2 akan mengendapkan dan hanya kalsium yan dapat dititrasi. Reaksi-

reaksi yang terlibat dalam praktikum ini adalah sebagai beikut:

2+¿ 2−¿ 2+¿


Ca( Aq ) ¿ + Mg Y 2−¿
(aq) ¿ ↔ CaY ( s ) ¿ + Mg ( aq ) ¿

(Merah)

2+¿
Mg ( Aq) ¿ + HIn2−¿
−¿ +¿
(aq ) ¿ ↔ MgIn (s ) ¿ + H ( aq ) ¿

(Merah)

2+¿ 2−¿ 2−¿ +¿


Ca( Aq ) ¿ + H 2 Y (aq) ¿ ↔ CaY (s ) ¿ + 2 H (aq ) ¿

(Biru)

2−¿ 2−¿ 2−¿


MgIn−¿ +¿
( Aq ) ¿ + H 2 Y (aq) ¿ ↔ MgY ( s ) ¿ + HIn( aq ) ¿ + H ( aq ) ¿

11
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pengamatan percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:

a) Didapatkan bahwa konsentrasi EDTA adalah 0,015 M


b) Setelah perhitungan diketahui bahwa sampel serbuk kulit telur
mengandung kalsium sebanyak 3% dalam bentuk kalsium karbonat

5.2. Saran
Adapun saran dari praktikum kali ini:
a) Untuk video untuk praktikum lebih jelas lagi langkahnya sebab ada
yang terkena skip
b) Diharapkan nantinya ada perbaikan saaat video-video praktikum
selanjutnya dan setidaknya tidak ada suara berikan tulisan pada video
agar praktikan lebih mengerti
c) Ketelitian harus ditingkatkan dalam mengamati data, apalagi dengan
keterbatasan video
DAFTAR PUSTAKA

Azmalina Adriani, F. D. R. S., 2019. Analisis Kalsium (Ca) Pada Ikan Petek Dan
Mujair Dengan Metode Kompleksometri. Oceana Biomedicina Journal.
Feriyanta Purba, Y., T.Thn. Analisis Kalibrasi Electrosurgicaldi Rsu Dr
H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi. P. 2.
Fillian Lathifah Nurhadi Putri, R. P. N., T.Thn. Analisa Kandungan Kalsium
Pada Serbuk Cangkang. Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang.
Himawan, 2019. Studi Spektrum Absorpsi Senyawa Kompleks Logam-EDTA
Pada Daerah Sinar Tampak. Jurnal Kimia Volume 3 Nomor 1, P. 14–16.
MUHAMMAD YUDHISTIRA AZIS, T. R. P. F. R. A. D., 2018. Eksplorasi
Kadar Kalsium (Ca) Dalam Limbah Cangkang Kulit Telur Bebek Dan
Burung Puyuh Menggunakan Metode Titrasi Dan AaS. al-Kimiya, Vol. 5,
No. 2 , pp. 74-77.

13
LAMPIRAN
15
17
19
21
23
25
27

Anda mungkin juga menyukai