1. Jelaskan motif utama pendudukan Jepang diIndonesia !
- Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber pasokan minyak utama. - Indonesia kaya hasil tambang, sehingga menunjang untuk keperluan perang. - Indonesia terdapat bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri Jepang. - Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. - Indonesia memiliki tenaga manusia atau SDM (man power) yang banyak sehingga dapat mendukung usaha Jepang. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah. - Ambisi Jepang untuk mewujudkan Hakko Ichi-u yaitu pembentukan imperium yang meliputi bagian besar dunia yang dipimpin Jepang. - Kepentingan migrasi, maksudnya wilayah Jepang yang sempit sedangkan jumlah penduduk banyak maka dibutuhkan tempat bagi pemerataan penduduk. 2. Mengapa pada awal kedatangannya, Jepang perlu menarik simpati bangsa Indonesia ? - menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan- lawannya pada Perang Pasifik serta tetap mendukung Jepang
3. Apakah yang dimaksud Gerakan 3A ?
- Gerakan 3A adalah propaganda kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II, terhadap wilayah yang dikuasai. Gerakan 3A memiliki semboyan (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia). Nippon yang dimaksud adalah Jepang, yang saat itu berambisi menguasai seluruh wilayah di Asia Pasifik. - Berdirinya Gerakan 3A memiliki tujuan terselubung, yaitu untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar membantu Jepang dalam melawan Sekutu pada peran dunia II. - Namun gerakan ini kurang mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan karena bukan gerakan kebangsaan.
4. Mengapa Jepang menyebut romusa sebagai prajurit ekonomi ?
- Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia pengerahan (romukyokai) di setiap daerah. - Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat. Para pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. - Kehidupan mereka tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja romusha yang sakit dan meninggal. Untuk mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja romusha sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi. Dalam propaganda Jepang, pekerja romusha digambarkan sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya. Para pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi juga dikirim ke Burma, Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.
5. Jelaskan kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia di bidang ekonomi !
- Dalam bidang ekonomi, Jepang membuat kebijakan-kebijakan yang pada intinya terpusat pada tujuan mengumpulkan bahan mentah untuk industri perang. - Sistem autarki, yakni rakyat dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan sendiri untuk menunjang kepentingan perang Jepang. - bidang perkebunan di masa Jepang mengalami kemunduran. Hal ini berkaitan dengan kebijakan Jepang yang memutuskan hubungan dengan Eropa (yang merupakan pusat perdagangan dunia). - Tanaman perkebunan yang kurang berguna bagi kepentingan perang diganti dengan tanaman jarak yang diguanakan untuk pelumas mesin. - Tanah-tanah yang zaman Belanda dijadikan perkebunan, pada masa pendudukan Jepang dirubah menjadi tanah pertanian. - Upaya peningkatan bahan pangan berupa beras dan jagung dengan jalan membuka lahan pertanian baru. Dalam kaitan ini Jepang telah membentuk badan yang diberi nama Shokuryo Konri Zimusyo (Kantor Pengelolaan Pangan) - Banyak prabrik gula yang ditutup - Jepang membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, tetapi semua usaha itu tidak berkembang lancar karena kekurangan suku cadang. - Sistem tonarigumi, yakni dibentuk organisasi rukun tetangga yang terdiri atas 10 – 20 KK untuk mengumpulkan setoran kepada Jepang. - Jepang memonopoli hasil perkebunan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1942 yang dikeluarkan oleh Gunseikan. - Adanya pengerahan tenaga yakni Romusha. Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka, misalnya di lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara. Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya, kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan tersebut disebut Romukyokai, yang ada di setiap daerah - Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada pemerintah sesuai dengan kuota yang telah ditentukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah Jepang - Tonarigumi. Masyarakat diwajibkan melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak. Untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik, maka pemerintah Jepang membentuk tonarigumi (rukun tetangga) untuk memmobilisasi massa dengan efektif. -