Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lemoni Jovita

Kelas : XI IPS 1

Absen : 22

Mata Pelajaran : SEJARAH PEMINATAN

1. Jelaskan motif utama pendudukan Jepang diIndonesia !


- Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah untuk menguasai sumber-sumber
alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung
industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia
Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber pasokan minyak utama.
- Indonesia kaya hasil tambang, sehingga menunjang untuk keperluan perang.
- Indonesia terdapat bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri
Jepang.
- Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia
dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia
sangat banyak.
- Indonesia memiliki tenaga manusia atau SDM (man power) yang banyak sehingga dapat
mendukung usaha Jepang. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan
tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah.
- Ambisi Jepang untuk mewujudkan Hakko Ichi-u yaitu pembentukan imperium yang
meliputi bagian besar dunia yang dipimpin Jepang.
- Kepentingan migrasi, maksudnya wilayah Jepang yang sempit sedangkan jumlah
penduduk banyak maka dibutuhkan tempat bagi pemerataan penduduk.
2. Mengapa pada awal kedatangannya, Jepang perlu menarik simpati bangsa
Indonesia ?
- menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi
lawan- lawannya pada Perang Pasifik serta tetap mendukung Jepang

3. Apakah yang dimaksud Gerakan 3A ?


- Gerakan 3A adalah propaganda kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II, terhadap
wilayah yang dikuasai. Gerakan 3A memiliki semboyan (Nippon Cahaya Asia, Nippon
Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia). Nippon yang dimaksud adalah Jepang, yang
saat itu berambisi menguasai seluruh wilayah di Asia Pasifik.
- Berdirinya Gerakan 3A memiliki tujuan terselubung, yaitu untuk menarik simpati bangsa
Indonesia agar membantu Jepang dalam melawan Sekutu pada peran dunia II.
- Namun gerakan ini kurang mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan
karena bukan gerakan kebangsaan.

4. Mengapa Jepang menyebut romusa sebagai prajurit ekonomi ?


- Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia
pengerahan (romukyokai) di setiap daerah.
- Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani banyak
yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat. Para pekerja
romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam.
- Kehidupan mereka tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya,
banyak pekerja romusha yang sakit dan meninggal. Untuk mengembalikan
citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja romusha
sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi. Dalam propaganda Jepang, pekerja
romusha digambarkan sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya. Para
pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi juga dikirim ke Burma,
Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.

5. Jelaskan kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia di bidang ekonomi !


- Dalam bidang ekonomi, Jepang membuat kebijakan-kebijakan yang pada intinya terpusat
pada tujuan mengumpulkan bahan mentah untuk industri perang.
- Sistem autarki, yakni rakyat dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan sendiri
untuk menunjang kepentingan perang Jepang.
- bidang perkebunan di masa Jepang mengalami kemunduran. Hal ini berkaitan dengan
kebijakan Jepang yang memutuskan hubungan dengan Eropa (yang merupakan pusat
perdagangan dunia).
- Tanaman perkebunan yang kurang berguna bagi kepentingan perang diganti dengan
tanaman jarak yang diguanakan untuk pelumas mesin.
- Tanah-tanah yang zaman Belanda dijadikan perkebunan, pada masa pendudukan Jepang
dirubah menjadi tanah pertanian.
- Upaya peningkatan bahan pangan berupa beras dan jagung dengan jalan membuka lahan
pertanian baru. Dalam kaitan ini Jepang telah membentuk badan yang diberi nama
Shokuryo Konri Zimusyo (Kantor Pengelolaan Pangan)
- Banyak prabrik gula yang ditutup
- Jepang membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, tetapi semua usaha
itu tidak berkembang lancar karena kekurangan suku cadang.
- Sistem tonarigumi, yakni dibentuk organisasi rukun tetangga yang terdiri atas 10 – 20 KK
untuk mengumpulkan setoran kepada Jepang.
- Jepang memonopoli hasil perkebunan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1942 yang
dikeluarkan oleh Gunseikan.
- Adanya pengerahan tenaga yakni Romusha. Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka,
misalnya di lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara.
Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,
kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-desa
diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan tersebut
disebut Romukyokai, yang ada di setiap daerah
- Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada pemerintah sesuai dengan kuota
yang telah ditentukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah Jepang
- Tonarigumi. Masyarakat diwajibkan melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi
masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak.
Untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik, maka pemerintah Jepang membentuk
tonarigumi (rukun tetangga) untuk memmobilisasi massa dengan efektif.
-

Anda mungkin juga menyukai