Anda di halaman 1dari 2

Aristia Dian Pertiwi M.

2016210027
Kewarganegaraan kelas B

I. Menegaskan Kembali Politik Kebinekaan


Ahmad Fuad Fanani, Menegaskan Kembali Politik Kebinekaan, 3 Februari 2015,
Koran Sindo

II. Substansi Isi


Prinsip kebinekaan yang sejatinya sudah dicanangkan oleh Negara Indonesia,
yakni prinsip Bhineka Tunggal Ika, masih menyisakan pekerjaan rumah yang
mesti diselesaikan. Masih banyak kelompok yang terpinggirkan karena mereka
kesulitan mengekspresikan keyakinan dan prinsip keagamaan. Padahal dalam
konstitusi, Indonesia berprinsip melindungi segenap warga Negara Indonesia.
Negara tampaknya enggan untuk menyelesaikan tugas dan masalah secara cepat
dan tepat. Pemerintah yang semestinya imparsial dan menjadi penentu di
masyarakat sering terlihat gampang dalam menentukan kebijakan dan sikap
ketegasan. Masih banyak hal-hal penting yang terkait dengan warganya yang
semestinya ditangani dengan sigap namun masih terabaikan, ditambah pula
dengan adanya tantangan politik, budaya, dan terutama keagamaan. Namun, itu
semua bukan hanya urusan yang melibatkan negara saja, tetapi juga masyarakat.
Sebab, masih banyak pula perilaku masyarakat yang intoleran dan menyalahkan
kelompok lain dan kelompok minoritas agama lokal.

III. Pesan Penulis


Meskipun politik kebinekaan Indonesia masih menghadapi banyak tantangan di
masa depan, kita seyogianya tetap optimis dan menjaga harapan. Model politik
kebinekaan mungkin bisa diterapkan di Indonesia yang selain menghadapi banyak
persoalan agama dan budaya, juga masih banyak persoalan ekonomi dan
pemerataan pembangunan yang juga patut diperhatikan.

IV. Kesan:
Artikel ini bagus dalam memberikan penjelasan dan gambaran mengenai
bagaimana keadaan negara dan bagaimana seharusnya negara dan warganya
dalam berpartisipasi menyelesaikan persoalan bangsa, dan memberikan pembaca
wawasaan lebih mengenai arti kebinekaan.
Komentar:
Menurut Saya, sebaiknya artikel tidak terlalu panjang membahas masalah
persoalan-persoalan saja, tetapi solusi dan kontribusi adalah jalannya.
I. Kebinekaan yang Terkoyak
Biyanto, Kebinekaan yang Terkoyak, 19 Oktober 2015

II. Substansi Isi


Banyak kasus dan insiden intoleransi yang terjadi di Indonesia, padahal
Indonesia secara nature dan culture adalah negara yang ber-Bhineka dan
merupakan negara yang penuh warna (colorful). Pernyataan ini merujuk
pada realitas kemajemukan etnis, budaya, agama, dan paham keagamaan
yang berkembang di nusantara. Meski Indonesia adalah negara yang
sangat majemuk, sampai kapan pun negeri ini harus tetap Tunggal Ika.
Inilah komitmen dari para pendiri negeri tercinta yang harus terus dijaga.
DIbaanding dengan negara muslim lainnya, Indonesia sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia tergolong sukses dalam
menghadapi problem kemajemukan. Sebab banyak negata muslim yang
berbeda mayoritas, namun saling bermusuhan, bahkan fatalnya adalah
peperangan yang diakibatkan permusuhan antarkelompok. Sebenarnya,
permusuhan tidak akan terjadi, jika:
1. Perbedaan dipahami secara positif. Dengan itu, maka perbedaan justru
akan menjadi ujian bagi setiap pribadi. Dalam sebuah pernyataan yang
penuh hikmah dikatakan bahwa perbadaan dikalangan umat (yang
terdidik) adalah rahmat.
2. Perbedaan seharusnya tidak menghalangi umat untuk bersatu, sehingga
kehidupan terasa penuh rahmat dan indah.
3. Tokoh masyarakat, agama, dan pemerintah harus menanamkan
kesadaran pada setiap pribadi agar siap hidup dalam kebinekaan.
4. Saling menghormati antarperbedaan, sebab tidak mungkin memaksa
orang lain untuk sama dengan dirinya.

III. Pesan Penulis


Kebinekaan negeri ini harus dirawat, tidak boleh terkoyak. Caranya adalah
merayakan dan menghormati perbedaan. Terimalah kebinekaan sebagai
ketetapan Tuhan. Selanjutnya, dendangka nyanyian letlets celebrate
diversity.

IV. Kesan:
Artikel ini bagus dan sudah baik bahasa yang digunakan, lalu menambah
wawasan kita dan dapat mengetahui lebih jelas kebinekaan.
Komentar:
Menurut Saya, isi dari artikel ini lebih banyak membahas tentang
keagamaan, kurang sesuai dengan judulnya, sebaiknya dikaitkan dengan
judulnya sehingga lebih terkorelasi.

Anda mungkin juga menyukai