Anda di halaman 1dari 8

Abi :

Susunan materi :
Intro : 5w 1 h – tempat wisatanya
Apa : gunung laut ?
Where : tempatnya dimana

Body :
when : bisa iya apa gak teluk ijo gak semua waktu kesana.
Why : daya tarik yang dipunyai
Who : bisa dipakek atau nggak rekomen yang disana
How : akses kesana
Body : hal hal yang menarik, daya tarik, akses kesana, bahkan harganya
Closing : ajakan, rekomendasi kesana, motto, quote, pantun yang klimaks memorable. Pantun atau quote
yang general bisa dipakek dimana pun.

Pantun/wangsalan : osing indo

Banyak

Eval :
Gesture :
Gerakan tangan
Eye contact

Closing ditekankan, closing adalah point penting harus khas


Volume dan intonasi

Eval :
List kota dan tempat wisata yang ada dijawa timur

Tips :
Rileks diawal mengatur volume
Ada salam : Hallo dulur dll, greetings
Eye contact jangan terlalu cepat dan tatap wajah atau dahi
Mic nya 45 derajat ya jangan terlalu turun
Rekam ya pakek handphone buat latihan
Bagi point-point sebutin pertama, kedua, ketiga

Anda akan menemukan sebuah pulau yang berada di sebelah utara kawasan Probolinggo. Pulau ini
berada sekitar 8 mil dari pantai Probolinggo. Apabila Anda melihat melalui maps lokasi Pulau berada di
antara Pulau Jawa dan Madura. Secara administratif Pulau Gili masuk kawasan Kecamatan Sumberasih
Kabupaten Probolinggo dengan luas wilayah sekitar 68 H dan berpenduduk sekitar 7.500 jiwa. Sebagian
besar warga pulau gili ketapang merupakan suku madura.
Menurut legenda pulau menyatu dengan desa ketapang probolinggo, Namun akibat gempa gunung
semeru yang sangat dahsyat maka terputuslah dari desa ketapang probolinggo. Adapun desa ketapang
berada di dataran rendah dekat pesisir. Sejak itu pulau gili putus dari desa ketapang.
Gili dalam di artian pulau mengalir sedangkan ketapang di ambil dari desa ketapang. Menurut legenda
banyak yang percaya gili ketapang terus bergerak ke tengah laut secara perlahan. Untuk mencapai
menuju pulau gili pengunjung menggunakan sebuah kapal motor tradisional dengan kapasitas 30 orang
sampai 50 orang tergantung kapasitas dan ukuran kapal tersebut.

Masyarakat pulau gili ketapang terkenal dengan daerah nelayan, Selain nelayan masyarakat gili juga
berdagang ikan dengan hasil tangkapanya, Selanjutnya di bawa ke pelelangan ikan di kota probolinggo
atau ke luar lokasi probolinggo.
Pulau Gili ketapang juga di kenal tujuan wisata snorkeling yang menarik sekali untuk dikunjungi. Selain
lautnya yang masih alami juga pantainya yang indah. Beberapa destinasi wisata yang ada di gili ketapang
banyak sekali menyita perhatian.
Selain wisata snorkeling di gili ketapang ada juga wisata religi yaitu petilasan syech maulana ishaq atau di
namakan dengan masyarakat setempat GUA KUCING tepatnya di ujung timur pulau gili Ketapang.
Itulah sedikit ulasan sekilas mengenai pulau gili ketapang probolinggo.

Batu Malang tak berhenti menyuguhkan pesonanya. Kota ini seperti tak pernah puas
memberikan kejutan-kejutan baru sensasi berwisata. Ada banyak jenis objek wisata yang
dapat anda temukan di kota ini, mulai dari gunung hingga ke pantai, dari sejarah hingga
dream park, air terjun, pantai, agrowisata hingga pusat kota. Semua bisa anda temukan dan
pilih di Malang.

Salah satu wisata yang sedang nge-hits di sini adalah Paralayang Batu Malang, salah satu
objek wisata yang menyediakan fasilitas kegiatan yang memicu dan memacu
adrenalin. Paralayang Batu Malang bisa membuat anda mengucurkan keringat dingin,
bersemangat, berteriak sekaligus berdecak kagum.

Paralayang adalah nama untuk Puncak Gunung Banyak, Kota Batu yang memiliki ketinggian
1.326 mdpl. Tempat ini pada mulanya merupakan tempat yang dijadikan sebagai landasan
take-off atlet paralayang.

Lokasi ini dijadikan pusat latihan dan event paralayang se-Malang Raya. Diresmikan pada
tahun 2000, bersamaan dengan diadakannya event PON VI Jatim yang ditandai dengan
penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia Marsekal TNI
Hanafi Asnan.
Di Paralayang, para atlet dapat melayang sambil menikmati keindahan alam dari udara.
Pesona pemandangan yang dapat dinikmati para olahragawan menjadi sajian yang
menakjubkan, sehingga makin banyak para atlet yang menjajal area ini.

Tidak hanya atlet lokal Malang, atlet daerah Jawa Timur, Nasional dan Internasional sangat
menikmati mengikuti ajang paralayang di kawasan Paralayang Batu ini.

Seiring berjalannya waktu serta makin banyaknya minat pengunjung untuk mendatangi
Paralayang, kawasan ini dibuka lebih umum dan luas. Bukan hanya atlet profesional yang
dapat menjajal terbang bersama burung di udara, pengunjung pun dapat turut merasakan
sensasi terbang ini.

Anda dapat merasakan kebebasan melayang bersama angin sambil menikmati keindahan
alam dengan ditemani instruktur yang disediakan pengelola. Biaya yang harus anda
keluarkan memang tidak sedikit, namun itu sepadan dengan pengalaman yang anda rasakan.

Karena kegiatan uji nyali ini sangat bergantung pada cuaca dan angin, tidak setiap saat anda
dapat terbang. Hanya ketika cuaca cerah dan angin berhembus ke arah yang tepat aktivitas
ini dilakukan.

Puncak kegiatan paralayang di daerah ini berlangsung antara Bulan Juni Hingga Oktober. Di
bulan-bulan ini, sering pula diadakan kejuaraan paralayang mulai tingkat regional hingga
internasional.

Simak juga: daftar tempat wisata di Malang yang populer


Banyuwangi - Banyuwangi tak pernah sepi dengan inovasi. Tentunya untuk melengkapi destinasi wisata,
berbagai upaya dilakukan termasuk wisata kuliner. Yang terbaru, adalah Pasar Wit-witan. Berada di bawah
pepohonan yang rindang, wisatawan bisa menikmati kuliner tradisional khas Banyuwangi.

Pasar ini berada di Desa Singojuruh, Kecamatan Singojuruh Banyuwangi. Wisatawan bisa datang ke sini
setiap hari Minggu. Banyak makanan langka yang jarang dijual di pasaran.

Di antaranya adalah Geseng Methok, Rawon Alas, dan Sego Cawuk. Untuk minuman, mulai dari jamu hingga
es cendol juga ditemukan di sini. Tak hanya itu, para pedagang makanan juga diwajibkan mengenakan
busana adat khas masyarakat Using Banyuwangi.

Di pasar ini juga tak boleh ada wadah dan sampah plastik. Para penjual makanan menggunakan daun pisang
hingga tempurung kelapa untuk makan dan minum.

Baca juga:Sinergi Dengan LinkAja Banyuwangi Dorong Transaksi


Cashless

"Ini memang ketentuan yang sudah disepakati oleh panitia, yaitu ibu-ibu PKK Desa Alasmalang. Bahkan
mereka sangat ketat, agar penjual tidak menggunakan tempat atau wadah dari plastik. Makanya bisa dilihat
sendiri, untuk minuman menggunakan tempurung kelapa atau potongan bambu sebagai mangkok dan gelas.
Juga Cobek dari tanah, dengan alas daun", ujar Moch. Lutfi, Camat Singojuruh Banyuwangi kepada detikcom,
Minggu (29/9/2019).

Menikmati aneka kuliner di masa lampau di tempat ini memang beda suasananya. Karena berada di kawasan
hutan kecil yang penuh dengan pepohonan. Tempat duduk juga dari bangku bambu, sendok yang digunakan
juga dari kayu.

"Alhamdulillah mendapat sambutan positif, karena pengunjung tambah banyak dan mereka yang ingin
bergabung pun juga tambah banyak. Namun demikian, panitia tetap menyeleksi dengan ketat mulai dari
olahan yang ditawarkan, hingga kemasan dan penampilan penjualannya," tambah Lutfi.

Adahya wisata kuliner baru ini dimanfaatkan oleh masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Banyuwangi.
Salah satunya adalah Rohman, setiap kali bersepeda dirinya selalu mampir di masa Wit-witan ini. Alasannya,
selain dekat dengan rumahnya, suasana seperti di hutan membuat dirinya kerasan.

"Geseng Methok, Rawon Alas, Sego Cawuk adalah makanan yang disuka keluarga saya. Selain minumnya
dawet cendol, dengan mangkok dari tempurung kelapa dan sendok kayu. Bahkan banyak bersama saya antre
tadi, adalah orang-orang dari luar Banyuwangi. Mereka kebanyakan datang ke Pasar Wit-Witan, setelah
melihat gambar-gambar di media sosial yang diposting pengunjung lain", kata Rohman.

Baca juga:Polisi dan Mahasiswa Sepakat Jaga Kondusifitas


Banyuwangi

Sementara itu, Mamet, seorang aktifis kuliner yang berjualan Rawon Alas mengaku senang dengan adanya
Pasar Wit-Witan. Selain bisa menyalurkan hobinya memasak, juga tertantang untuk menggali potensi masalah
tempoe doloe di sekitar Singojuruh.

"Ada suatu daerah, yaitu Wijenan, Desa Singolatren yang terkenal masyarakatnya gemar memasak dan
rasanya khas. Setelah dirunut, ternyata nenek moyangnya adalah mantan danyang juru masak Kedaton
Macan Putih, sebuah kerajaan terakhir di Bumi Blambangan. Sampai sekarang keahlian memasak itu terus
dipertahankan, sebagian bisa ditemui di Pasar Wit-Witan ini," ujar Mamet. (iwd/iwd)

pasar wit-witan

EAKAN tak mau kalah dengan Bali, Banyuwangi juga gencar mengeksplorasi kekayaan
destinasi wisata airnya. Dan upaya pemerintah daerah terbukti tak sia-sia. Salah satunya
adalah Bangsring Underwater (Bunder) yang kini mulai mendunia.  

Terletak di  Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Bunder sebenarnya
merupakan area konservasi terumbu karang. Konservasi ini masih sangat terjaga, apalagi
pengelolaannya melibatkan langsung para nelayan tradisional setempat.

Kelompok nelayan ini pula yang menamakan wisata ini sebagai Bangsring Underwater. Untuk
menuju kawasan ini juga cukup mudah. Hanya berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat Kota
Banyuwangi. Beragam kegiatan memang bisa dilakukan wisatawan di Bunder. Selain
bersantai di pinggir pantai, berenang, diving serta snorkeling juga menjadi pilihan favorit para
wisatawan.
Seoran balita menikmati panorama pantai sembari bermain pasir. (Bangsring Underwater for radarmojokerto.id)

Sajian utama di Bunder adalah rumah apung yang terletak sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Rumah apung ini merupakan semacam gubuk singgah berukuran 190 meter persegi yang
terletak agak di tengah laut. Untuk menuju ikon Bunder ini, wisatawan bisa menyewa perahu
yang banyak terdapat di pinggir pantai.

Di sekitaran rumah apung pula bisa ditemui beragam biota bawah laut yang indah dan
eksotis. Untuk itu, wisatawan bisa melakukan snorkeling atau selam permukaan. Di Bunder,
alat snorkeling yang disewakan sudah cukup banyak. Lengkap pula dengan pemandu
snorkeling yang siap menemani dan menjaga wisatawan.

’’Dengan snorkeling kita bisa melihat langsung keindahan bawah laut Bangsring serta
berinteraksi dengan bermacam ikan laut,’’ kata Tika salah satu traveller Mojokerto. Sebagai
wahana edukasi, Bunder juga menawarkan kegiatan berupa Marine Education yang
mengajak untuk ikut menjaga ekosistem.
Caranya adalah dengan melakukan penanamna terumbu karang. Di rumah apung ini
wisatawan diajak merangkai terumbu karang pada paralon yang kemudian akan ditanam
bersama-sama di bawah laut. Kegiatan edukasi ini cukup efektif. Terbukti banyak wisatawan
yang tertarik melakukannya.

Area konservasi Bunder mempunyai luas sekitar 15 hektare dengan kedalaman antara 2
meter hingga 15 meter. Dari terumbu karang bisa ditemui beragam biota laut dengan
berbagai keindahannya. Air laut Pantai Bangsring yang masih jernih, membuat keindahan
bawah laut ini bisa dilihat dari kedalaman hanya sekitar kurang dari 1 meter.

’’Alam bawah laut Bunder memang indah. Sekitar 5 meter dari pantai saja udah kelihatan
bermacam ikan laut yang indah,’’ kata Tika. 

Anda mungkin juga menyukai