Anda di halaman 1dari 3

BAB II

Pembahasan
Hakikat iblis
Iblīs (Arabic ‫)إبليس‬, adalah nama nenek moyang dari bangsa jin.
Sebagaimana Adam adalah seorang nenek moyang dari manusia. Allah
menciptakan Iblis dari nyala api.Iblis (dari bahasa Arab yang artinya "dia yang
dipukul memar").

َ َ‫بَل‬, meaning yang


Dalam bahasa Arab nama Iblis berasal dari kata balasa ‫س‬
artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia
dan di akhirat". Iblis dahulunya beribadah kepada Allah SWT, berwajah tampan
dan berpenampilan baik. Namun setelah Allah SWT mrnciptakan Adam sebagai
khalifah, maka iblis mengingkarinya. sejak saat itu iblis menjadi musuh utama
yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam ( semua umat manusia). Wajahnya
menjadi buruk rupa dan menjadi mahluk yang pertama kali berbohong di alam
semesta ini.

Iblis termasuk makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT. Iblis memiliki
sifat yang sombong. Pada saat Allah SWT Memerintahkan para Malaikat agar
bersujud kepada Nabi Adam as, semua Malaikat mentaatinya. Mereka semua
bersujud kepada Nabi Adam as. Akan tetapi bebeda dengan iblis, dia tidak mau
bersujud kepada Nabi Adam as, Bahkan ia dengan bangga memyombongkan
dirinya dihadapan Allah SWT.

Asal Kejadian Iblis

Sejak penciptaan manusia Adam, iblis diperintahkan Allah untuk bersujud


kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di
keluarkan oleh Tuhan dari Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.
Ia meminta kepada Tuhan untuk menangguhkan kematiannya hingga hari
kiamat. Iblis dendam kepada manusia, keturunan Adam karena lantaran kehadiran
Adam, obsesinya jadi makhluk nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut Setan dan
seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.

Cerita  tentang kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri,


adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia. Ia hadir dan
berawal  ketika manusia masih dalam perencanaan penciptaan. Karena hanya para
malaikat  makhluk yang diciptakan sebelum manusia, kesombongan sejatinya 
berhulu dari malaikat. ADALAH Azazil, malaikat yang dikenal penduduk surga
karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh
Allah, bahkan para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan agar mereka
tidak tertimpa laknat Allah.
Tersebutlah suatu ketika saat berkeliling di surga, malaikat Israfil
mendapati sebuah  tulisan  "Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi akan
mendapat laknat dengan sebab menolak perintah Allah."  Tulisan yang tertera di
salah satu pintu surga itu, tak pelak membuat Israfil menangis. Ia takut, itu adalah
dirinya.
Beberapa malaikat lain juga menangis dan punya ketakutan yang sama
seperti Israfil, setelah mendengar kabar perihal tulisan di pintu surga itu dari
Israfil. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil dan meminta didoakan agar tidak
tertimpa laknat dari Allah.  Setelah mendengar penjelasan dari Israfil dan para
malaikat yang lain, Azazil lalu memanjatkan doa.

"Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka."

Di luar doanya yang mustajab, Azazil dikenal juga sebagai Sayidul Malaikat
alias penghulu para malaikat dan  Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Semua
lapis langit dan para penghuninya, menjuluki Azazil dengan sebutan penuh
kemuliaan meski berbeda-beda nama/julukan, yaitu:
 Langit pertama al-Abid (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada
Allah)
 Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
 Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
 Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
 Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
 Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
 Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)

Selama 120 ribu tahun, Azazil, si penghulu para malaikat menyandang semua
gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan
musyawarah besar atas undangan Allah.  Ketika itu, Allah, Zat pemilik
kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin
dibumi.

         


        
         
 
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Anda mungkin juga menyukai