Anda di halaman 1dari 70

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA


2021

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu i


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Tim Penyusun:

Dr. Rahmatul Hayati, M.Pd


Dr. Amar Salahuddin, M.Pd
Dr. Estuhono, M.Pd
Muhammad Subhan, M.Pd
Zuhar Ricky, M.Pd
Riyadi Saputra, M.Pd
Fitria Sari, M.Pd
Aprimadedi, S.S., M.Pd
Suci Rahma Putri, M.Pd
Rusyda Ulva, M.A
Antik Estika Hader, M.Si
Ana Novitasari, M.Pd
Sonia Yulia Friska, M.Pd

Diterbitkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Dharmas Indonesia
Jl. Lintas Sumatera KM. 18 Kecamata Koto Baru, Dharmasraya 27681

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu ii


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, pembuatan buku “Pedoman Penyusunan Skripsi” Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia ini dapat
diselesaikan.
Buku pedoman penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu
mahasiswa dalam penulisan skripsi, agar skripsi yang dibuat mahasiswa
memenuhi standar baku penulisan skripsi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tim penyusun, yang telah
menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam penulisan buku pedoman
ini sehingga dapat terbit dalam bentuknya sekarang. Terima kasih juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu memberi masukan dalam
pembuatan buku pedoman ini.
Namun, kami yakin buku pedoman ini belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari Bapak/Ibu/Saudara pembaca sangat diharapkan. Semoga
buku pedoman ini bermanfaat, khususnya bagi para mahasiswa Universitas
Dharmas Indonesia.

Dharmasraya, Januari 2021


Dekan FKIP

Dr. Rahmatul Hayati, M.Pd

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu iii


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………. iii


DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Fungsi dan Tujuan Pedoman Penulisan Ilmiah………………….. 1
B. Skripsi …………………………………………………………… 2
C. Mekanisme Penyusunan Tugas Akhir dan Skripsi……………… 2
D. Persyaratan Mengikuti Ujian…………………………………….. 3
BAB II SISTEMATIKA PENULISAN……………………………………. 4
A. Penelitian Kuantitatif…………………………………………….. 4
B. Penelitian Kualitatif……………………………………………… 11
C. Penelitian Tindakan Kelas……………………………………….. 16
D. Penelitian dan Pengembangan…………………………………… 21
BAB III BAHASA, TATA TULIS, DAN FORMAT……………………… 27
A. Bahasa…………………………………………………………… 27
B. Tata Tulis………………………………………………………… 27
LAMPIRAN

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu iv


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Contoh Keterangan pada Tulang Belakang…………………………... 46
2. Contoh Kulit Luar Skripsi……………………………………………. 47
3. Contoh Halaman Persetujuan Mengikuti Ujian……………………… 48
4. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji………………………. 49
5. Contoh Halaman Pengesahan………………………………………… 50
6. Contoh Pernyataan…………………………………………………… 51
7. Contoh Kata Pengantar………………………………………………. 52
8. Kartu Bimbingan Skripsi…………………………………………….. 53
9. Kartu Tanda Hadir Seminar Proposal/Hasil Penelitian……………… 61

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu v


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB I
PENDAHULUAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dharmas


Indonesia mendorong mahasiswanya untuk sadar dan peduli terhadap berbagai
masalah yang menyangkut kehidupan dan perkembangan teknologi dan dunia
kerja. Sebagai bagian dari masyarakat ilmiah mereka dituntut untuk mampu
memecahkan berbagai permasalahan dibidang pendidikan secara ilmiah,
didasarkan atas kaedah-kaedah ilmiah, serta berfikir dan berpola tingkah laku
ilmiah.
Dalam kaitan ini skripsi untuk program S1 (Sarjana) harus ditulis
berdasarkan penelitian ilmiah dan dijadikan sebagai syarat utama penyelesaian
studi pada Program sarjana Universitas Dharmas Indonesia. Pelaksanaan
penelitian dan penulisan tugas akhir dan skripsi memerlukan rambu-rambu yang
mengatur subtansi dan teknik penulisan maupun format penulisan yang baku.
Oleh karena itu, diperlukan suatu panduan yang dijadikan pedoman bagi
mahasiswa, maupun pembimbing, dengan harapan kaedah, kriteria atau standar
minimal yang dijadikan acuan relatif setara dengan acuan penulisan ilmiah
internasional.

A. Fungsi dan Tujuan Pedoman Penulisan Ilmiah


Pedoman penyusunan skripsi ini berfungsi sebagai rambu-rambu bagi
mahasiswa Program Sarjana FKIP Universitas Dharmas Indonesia, yaitu dalam
proses penyiapan dan penyelesaian skripsi. Rambu-rambu ini mengatur hal-hal
yang bersifat subtantif dan teknis, dengan kemungkinan pengembangan dan
penyesuaian lebih lanjut, sesuai dengan keragaman topik, pedekatan, proses dan
jenis penelitian.
Sesuai dengan karakteristiknya sebagai pedoman umum, hanya hal-hal
esensial saja yang diatur dalam pedoman ini, dan aspek khusus dapat
dikonsultasikan antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Selain itu, pedoman ini
akan memudahkan mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses
pembimbingan/konsultasi penyusunan tugas akhir dan skripsi dengan sistematika
yang logis dan baku. Tujuan utama penulisan tugas akhir atau skripsi ini adalah
memberikan pedoman bagi mahasiswa untuk melaksanakan penulisan dan
penyusunan tugas akhir/skripsi sesuai dengan kaedah penelitian dan penulisan
ilmiah yang di dasarkan atas acuan baku pada buku panduan ini.

B. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah berbasis penelitian ilmiah yang menjadi
syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana dengan memenuhi acuan
sebagai berikut:
1. Merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang dapat
dipertanggunjawabkan keabsahannya.
2. Merupakan ukuran kompetensi mahasiswa sebagai ilmuwan dalam
penerapan dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dikajinya.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 1


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
3. Memberikan sumbangan yang nyata untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, teori dan the best practice, terutama dalam
bidang ilmu pendidikan
4. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

C. Mekanisme Penyusunan dan Penyelesaian Skripsi


Dalam penyusunan Skripsi, mahasiswa akan mengikuti prosedur seperti
berikut:
1. Setelah mahasiswa menyelesaikan mata kuliah prasyarat pada Semester
7, maka mahasiswa sudah bisa mengajukan judul penelitian (tentatif)
kepada Ketua Program Studi (Ka. Prodi).
2. Ka. Prodi menyusun Pembimbing sesuai dengan bidang keahlian dosen
masing-masing.
3. Penerbitan Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing oleh Dekan.
4. Mahasiswa menulis proposal di bawah bimbingan dosen pembimbing.
5. Proposal yang akan diseminarkan terlebih dahulu disetujui oleh kedua
pembimbing, dan diperbanyak sesuai dengan kebutuhan dan diserahkan
kepada Ka. Prodi masing-masing.
6. Mahasiswa dapat disetujui seminar jika menyelesaikan biaya
administrasi dan sudah menghadiri minimal 5 (Lima) kali seminar
mahasiswa yang lain dengan menunjukkan kartu seminar yang
ditandatangani oleh pimpinan sidang kepada Ka. Prodi.
7. Ka. Prodi menetapkan jadwal seminar dan membuat undangan seminar
yang diantarkan langsung oleh mahasiswa yang akan seminar kepada
dosen pembimbing dan penguji.
8. Pelaksanaan seminar proposal dihadiri oleh pembimbing, penguji, dan
mahasiswa minimal 5 orang mahasiswa.
9. Undangan seminar beserta proposal penelitian diantar mahasiswa
kepada dosen pembimbing dan penguji minimal 2 (dua) hari sebelum
seminar dilaksanakan.
10. Setelah seminar mahasiswa melakukan perbaikan proposal tugas akhir
kepada penguji dan pembimbing.
11. Setelah disetujui oleh pembimbing dan penguji, mahasiswa
mempersiapkan instrument penelitian dengan mengkonsultasikannya
kepada pembimbing.
12. Mahasiswa menyiapkan surat izin penelitian sebelum penelitian
dilaksanakan.
13. Mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
dan menyelesaikan dalam bentuk skripsi.
14. Ujian skripsi dapat dilaksanakan setelah mendapat rekomendasi dari
pembimbing, selanjutnya diproses secara administratif melalui
sekretariat program studi.
15. Sebelum ujian skripsi dilaksanakan, mahasiswa menyerahkan bukti
hasil plagiat skripsi.
16. Pelaksanaan ujian skripsi diselenggarakan secara tertutup.
17. Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui oleh dosen pembimbing
dapat diserahkan kepada Program Studi setelah dicetak (5 buah) sesuai
dengan panduan penulisan skripsi.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 2


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
D. Persyaratan Mengikuti Ujian
1. Syarat-syarat akademik bagi mahasiswa yang akan ujian tugas akhir dan
skripsi sebagai berikut:
a. Telah lulus semua mata kuliah wajib dan pilihan, sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
b. Nilai TOEFL Bahasa Inggris (Institusional) minimal 400, dengan
melampirkan sertifikatnya.
c. Menyerahkan artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

2. Syarat-syarat administratif bagi mahasiswa yang akan ujian skripsi sebagai


berikut:
a. Telah menyelesaikan kewajiban membayar biaya pendidikan sampai
dengan semester yang terprogram.
b. Telah terdaftar dan memprogramkan Skripsi dalam Rencana Studi
mahasiswa pada semester yang terprogram.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 3


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan adalah suatu urutan atau susunan penjabaran secara


deskriptif tentang hal-hal yang akan ditulis dan saling berkaitan, sehingga
membentuk suatu totalitas. Berkaitan dengan sistematika penulisan dan
penyusunan Skripsi, pada prinsipnya Skripsi terdiri atas beberapa bagian yaitu:
1. Bagian pembuka terdiri atas: Kulit Luar atau Sampul, Halaman Kosong,
Halaman Judul, Abstrak (Bahasa Indonesia), Abstract (English), Surat
Pernyataan, Lembar persetujuan, Lembar Pengesahan, Halaman
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar gambar, Daftat Tabel, dan
Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti: Bagian inti Skripsi disusun dengan sistematika penulisan yang
ditata secara hierarki dari bab per bab, sub bab dan sub-sub bab. Isi skripsi
pada dasarnya adalah hasil penelitian yang dilaksanakan dengan berbagai
jenis metodologi ilmiah.
3. Bagian penutup terdiri atas: Daftar Rujukan dan Lampiran.

Beberapa jenis penelitian akan disajikan berikut ini sebagai suatu acuan yang
dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam penyusunan Tugas Akhir, bagi
dosen pembimbing dan penguji sebagai pedoman dalam proses pembimbingan
mahasiswa.

A. PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif mempunyai sistematika penulisan untuk Skripsi yang


dianggap telah baku, walaupun dalam beberapa hal masih saja terdapat perbedaan
antara beberapa sumber tentang substansinya. Untuk penulisan proposal penelitian
kuantitatif secara sistematis terdiri 3 (tiga) bab, yaitu Bab I: Pendahuluan, Bab II:
Kajian Teori, dan Bab III: Metode Penelitian. Berikutnya laporan penelitian
mencakup semua bab pada proposal ditambahkan dengan Bab IV: Hasil Penelitian
dan Pembahasan, dan Bab V: Simpulan, Implikasi, dan Saran. Isi tiap-tiap bab dan
subbab dari proposal penelitian kuantitatif untuk Skripsi dapat dijelaskan berikut
ini:

BAB I
PENDAHULUAN

Bab tentang pendahuluan meliputi beberapa subbab, yaitu Latar Belakang


Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah pada dasarnya menunjukkan adanya masalah secara


logis maupun empirik. Masalah bukan suatu yang imaginatif atau seakan-seakan
ada masalah. Masalah dapat diartikan setiap fenomena yang di dalamnya terdapat
ketidaksesuaian (discrepansy) antara kenyataan di lapangan (das sein) dan ideal

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 4


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
yang diharapkan (das sollen), antara apa yang ada (what is) dan seharusnya ada
(should be).
Masalah untuk penelitian bisa berkaitan dengan kondisi atau kegiatan yang
berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau atau perkiraan pada masa yang
akan datang. Masalah yang ditampilkan dalam latar belakang masalah
menjelaskan “mengapa masalah itu penting dan menarik untuk diteliti”. Di
samping itu, dapat terbukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau
pemecahan yang memuaskan dan belum pernah diteliti oleh peneliti lain.
Masalah dipaparkan secara ringkas berkaitan dengan teori, hasil-hasil
penelitian, pengamatan yang terkait dengan pokok masalah yang di teliti, dan
didukung dengan data yang terkait dengan pokok masalah yang diteliti, dan
didukung dengan data yang terkait dengan masalah. Dengan demikian, masalah
yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Identifikasi Masalah

Pada bagian latar belakang masalah telah ditetapkan masalah utama yang
akan diteliti. Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah. Identifikasi
dimaksudkan sebagai usaha untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang
berkaitan dengan masalah utama penelitian. Penulis mencoba melakukan
pengkajian umum (grand theory) mengenai masalah utama penelitian, sehingga ia
menemukan faktor-faktor lainnya yang berkaitan. Kemudian dilakukan analisa
hubungan masing-masing faktor yang terkait secara teoritis dan empiris. Dengan
demikian masalah-masalah tersebut benar-benar perlu diteliti dan dicarikan
alternatif pemecahannya.
Dalam identifikasi masalah, rumusan dan deskripsi tentang analisa ruang
lingkup masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Ini
berarti ada beberapa pertanyaan atau pernyataan yang muncul terkait dengan
masalah utama penelitian.

C. Pembatasan Masalah

Pada bagian identifikasi telah muncul beberapa pertanyaan atau pernyataan


yang merupakan masalah dalam penelitian. Tentunya tidak semua gejala masalah
akan diteliti, mengingat adanya kerterbatasan penelitian. Keterbatasan penelitian
tidak harus ada dalam tugas akhir atau skripsi. Namun, ketebatasan sering kali
diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan
penelitian yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan
yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Kertebatasan yang sering dihadapi
menyangkut dua hal. Pertama, ketebatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa
dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karna faktor
logistik.
Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat,
tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk
mencari data yang diingikan. Oleh karena itu, pilih dan tetapkan faktor apa saja
yang urgen untuk diteliti. Perlu diingat, faktor-faktor yang dipilih untuk diteliti,
bukan karena kertebatasan peneliti. Akan tetapi eratnya kaitan faktor dengan
masalah utama penelitian, maupun urgensinya untuk menemukan solusi masalah.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 5


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat


pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti bedasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan
masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, korelisional atau kasual,
dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang
diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek
penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat di uji secara empiris,
dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin di capai dalam


penelitian. Isi dan rumusan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah
penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian
dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan
penelitian di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu dikemukakan secara singkat dan jelas. Manfaat yang
dipetik dalam penemuan peneliti, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat
teoritis untuk pengembangan iptek, sedangkan secara praktis untuk institusi terkait
dan pengguna lainnya.

BAB II
KAJIAN TEORI

Bab Kajian Teori meliputi beberapa subbab, yaitu: Landasan Teori, Kajian
Penelitian yang Relevan , Kerangka Berpikir, dan Hipotesis.

A. Landasan Teori

Bagian ini berisi tentang teori-teori yang relevan dengan penelitian. Bahan-
bahan kajian teoretis dapat diangkat dari berbagai sumber seperti buku teks, jurnal
penelitian, skripsi, laporan penelitian, dan sumber resmi lainnya. Akan lebih baik
jika kajian teoretis terdapat dari temuan-temuan penelitian. Untuk skripsi,
berdasarkan kajian pustaka dapatlah diindetifikasi posisi dan peranan penelitian
yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas serta
sumbangan yang mungkin dapat diberikan kepada perkembangan ilmu
pengetahuan terkait.
Pemilihan bahasa pustaka yang akan dikaji didasarkan pada tiga kriteria,
yakni (1) prinsip relevansi, dan (2) prinsip kemuktahiran (kecuali untuk

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 6


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
penelitian historis) dan (3) prinsip originalitas. Prinsip relevansi diperlukan
untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang
diteliti. Prinsip kemuktahiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat,
sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada
periode berikutnya. Dengan prinsip kemuktahiran, penelitian dapat
berargumentasi berdasar pada teori-teori yang sesuai dengan kepakaran bidang
kajian pemaparan pada landasan teori diawali dengan mengemukakan teori yang
berkaitan dengan variabel utama atau variabel terikatnya (dependent variabel).
Selanjutnya dijelaskan variabel yang terkait dengan variabel terikatnya, yaitu
variabel bebas (independent variable) ataupun variabel lainnya, seperti variabel
moderator, variabel kont, rolvariabel perantara (intervening variable), dan
seterusnya.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Prinsip kemuktahiran, relevansi dan orisinilitas berlaku juga dalam pemilihan


hasil penelitian dan jurnal untuk kajian penelitian. Referensi dan jurnal untuk
kajian penelitian yang telah dipilih perlu dipaparkan hasilnya. Aspek yang perlu
dipaparkan dari temuan penelitian meliputi nama peneliti, tahun, judul penelitian,
temuan/hasil penelitian. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih
terhadap apa yang sedang diteliti, dan untuk melengkapi kajian toriti, kerangka
berpikir, serta merumuskan hipotesis.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun


suatu pola berfikir yang membuahkan kesimpulan berupa hipotesis. Jadi kerangka
berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang di susun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selajutnya dianalisis secara kritis dan
sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel
penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan
untuk merumuskan hipotesis.
Sugiyono, (2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus
menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang
membuahkan hipotesis. Sebagai kajian ilmiah, kerangka konseptual ini didukung
oleh kebenaran teoretik dan hasil penelitian yang relevan . Kerangka konseptual
sebaiknya dilengkapi dalam bentuk bagan atau gambar yang merupakan
paradigma penelitian.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang


diperoleh melalui kajian teoretik, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.
Hipotesis ini dapat teruji (significan) maupun tidak teruji secara empirik pada
populasi yang diteliti. Oleh karena itu, rumusan hipotesis masih berupa ungkapan
keyakinan teoretis, belum keyakinan spesifik untuk latar penelitian, yang pada
hakikatnya masih akan diteliti dan diuji kebenarannya.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 7


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB III
METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian meliputi beberapa subbab, yaitu: Jenis Penelitian,


Populasi dan Sampel, Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan
Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Ada beberapa metode dalam penelitian kuantitatif, antara lain korelasional, ex


post facto, experimen (true and quasy experiment) , dan sebagainya. Di dalam
laporan, peneliti perlu dikemukakan alasan penetapan metode dan pendekatan
penelitiannya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian menjelaskan lokasi dan waktu dilaksanakannya


penelitian. Jika diperlukan, dapat diuraikan keadaan geografis dan suasana tempat
penelitian. Waktu penelitian berisi uraian waktu dilaksanakan penelitian yang
mencakup kapan di mulai penelitian dan kapan penelitian berakhir.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan jumlah subyek atau obyek yang akan di teliti.
Sampel adalah bagian dari populasi penelitian yang dipilih sebagai wakil
representatif dari populasi untuk diteliti. Keterwakilan populasi dalam sampel
merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel. Jadi, hal-hal yang dibahas
dalam bagian populasi dan sampel (a) indentifikasi dan batasan-batasan tentang
populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel serta,
(c) besarnya sampel.

D. Pengembangan Instrumen

Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur


variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah di paparkan prosedur pengembangan
instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan
sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya (content
validity). Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi persayaratan validitas dan
reliabilitas. Untuk instrumen penelitian yang berupa teks, disamping validitas dan
reliabilitasnya dilaporkan, maka indeks kesukaran dan daya beda perlu dilaporkan.
Apabila instrumen berbentuk tes obyektif, keberfungsian distraktor perlu
dilaporkan, di samping aspek lainnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara.
Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 8


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, disekolah dengan
berbagai responden, dan lain-lain, Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan skunder.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam suatu penelitian kuantitatif dapat didekati dua
sudut pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis
kuantitatif secara inferensial. Masing-masing pendekatan ini melibatkan
pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Pertama menggunakan statistik
deskriptif dan kedua menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini
memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun
tujuan yang akan dihasilkan dari analisis itu.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitan
1. Deskripsi Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka peneliti perlu
mendeskripsikan keadaan data setiap variabel yang diukur (diteliti). Ada
beberapa hal pokok yang disajikan disini, yaitu kecenderungan sebaran data,
distribusinya (tabel), dan penyimpangannya (outlayer), serta derajat
ketercapaian ukuran suatu variabel. Data yang telah disusun dalam tabel
frekuensi, selanjutnya dapat disajikan dalam bentuk histogram.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Penggunaan rumus-rumus statistik inferesial umumnya menurut


syarat-syarat khusus. Untuk desain penelitian dengan hipotesis asosiatif,
persyaratan khusus yang harus dipenuhi meliputi : (1) data berasal dari
populasi yang diambil secara acak dan berdistribusi normal, (2) data variabel
terikat dengan bebas bersifat linier. Untuk penelitian kuantitatif yang
melibatkan lebih dari satu prediktor (variabel bebas), dilengkapi dengan uji
multikolinieritas. Untuk desain penelitian dengan hipotesis komparatif,
persyaratan khusus yang harus dipenuhi meliputi: (1) data diperoleh dari
sampel yang ditarik secara acak dari populasi, (2) data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal, dan homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Peneliti melaporkan tahapan analisis data yang dilakukan untuk


pengujian hipotesis, kriteria pengujian, dan interpretasi hasil analisis.
Kemudian peneliti menyajikan simpulan secara sistematis, sehingga mudah di
pahami pembaca. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal berikut: (1) penegasan
kembali rumusan hipotesis yang diuji, baik secara verbal maupun secara
notasi statistik, (2) pernyataan tentang teknik statistik yang digunakan
disetiap tahapan analisis dan ukuran signifikasi pengujian yang digunakan, (3)

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 9


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
pengolahan data dengan statistik (data dan hasil analisisnya dilampirkan), (4)
penyajian hasil analisis secara runtut dan diikuti oleh interprestasinya, dan (5)
penarikan kesimpulan disajikan secara naratif sehingga mudah dipahami.

B. Pembahasan

Pada bagian ini, peneliti menyajikan secara rasional hasil pengujian hipotesis
penelitiannya, menelaah kaitan penemuannya dengan penelitian lain yang sejenis,
serta kajian teoretis sebelumnya. Penelaahan secara rasional dapat berupa kajian
teoretis yang bersifat holistik, sehingga peneliti memperoleh keyakinan yang
kemudian berkembang menjadi pengetahuan atau teori baru. Apabila hipotesis
penelitian tidak teruji kebenarannya, perlu dilakukan kajian rasional lanjutan yang
lebih mendalam untuk memperkirakan penyebabnya. Kajian dapat berupa
penggunaan rujukan lain yang belum digunakan pada kajian kerangka pemikiran
sebelumnya. Dengan demikian, fakta empiris yang menolak hipotesis yang
diajukan semula, dapat menjadi informasi keilmuan yang juga memberikan makna
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan penelitian berkaitan dengan diskusi hasil analisis. Pada bagian ini
peneliti menyajikan inti sari dan pokok-pokok temuan penelitian yang boleh jadi
tidak hanya menjawab pertanyaan penelitian namun masih dalam lingkup
masalah penelitian. Penyajian simpulan harus menggunakan bahasa atau
pernyataan yang mudah dimengerti. Kesimpulan harus sinkron dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian.

B. Saran

Saran merupakan inti dari implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan
oleh pihak yang memerlukan dengan mengikuti prosedur opersional yang
disarankan. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu memperhatikan: (1) kepada
siapa saran di tujukan, (2) solusi apa yang disarankan , (3) saran harus kontret dan
jelas, (4) saran tidak menyimpang dari temuan, dan (5) saran bersifat spesifik dan
operasional.

Daftar Rujukan
Lampiran

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 10


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
B. PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat naturalistik, berusaha


mengkaji, mencermati, dan menghayati masalah yang akan diteliti sebagai suatu
fenomena yang kompleks yang harus dilihat secara holistik. Peneliti kualitatif
melihat antara peneliti dan yang diteliti tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
data harus dicek ulang kebenarannya melalui berbagai cara. Selanjutnya, peneliti
kualitatif mendalami hakikat masalah yang akan diteliti, namun tidak
dimaksudkan untuk suatu peramalan atau inferensial. Proposal penelitian
kualitatif umumnya terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab I: Pendahuluan, Bab II: Kajian
Teori, dan Bab III: Metode Penelitian. Laporan penelitian mencakup semua bab
yang ada dalam proposal, ditambah dengan Bab IV: Hasil Penelitian dan
Pembahasan, serta Bab V: Penutup Berisi Simpulan, Implikasi dan Saran. Uraian
berisi penjelasan singkat tiap-tiap bab dan subbab tersebut.

BAB I
PENDAHULUAN

Bab tentang pendahuluan berisi beberapa subbab, yaitu Latar Belakang


Masalah, Fokus Penelitian, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian serta Tujuan
dan Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Bagian latar belakang masalah pada dasarnya menunjukkan adanya masalah,


baik secara logis maupun empirik. Masalah dapat diartikan setiap fenomena yang
dalamnya terdapat ketidaksesuaian (discrenpancy) antara kenyataan dilapangan
(das sein) dan ideal yang diharapkan (das sollen), antara apa yang ada (what is)
dan seharusnya ada (should be). Masalah untuk penelitian bisa berkaitan dengan
kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau
atau perkiraan pada masa yang akan datang dan pentingnya masalah. Dalam latar
belakang masalah dapat dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian,
pengamatan yang terkait dengan pokokm masalah yang diteliti, dan didukung
dengan data yang terkait dengan masalah. Dengan demikian, masalah yang dipilih
untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Fokus Penelitian

Masalah diinventarisir, dianalisis, dan dirumuskan secara jelas sehingga


diperoleh fokus penelitian. Fokus penelitian menjadi objek atau sasaran penelitian.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah persoalan yang perlu dipecahkan atau pertanyaan


yang perlu dijawab dengan penelitian. Persoalan itu dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

D. Pertanyaan Penelitian

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 11


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Pertanyaan Penelitian adalah persoalan yang harus dijawab oleh peneliti pada
sebuah penelitian dan jawaban tersebut akan membantu memecahkan masalah
dari penelitian.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan keinginan peneliti


untuk mendapat jawaban atas petanyaan yang konsisten dengan perumusan
masalah dan dinyatakan dengan kalimat deklaratif.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian harus memuat dua hal yaitu manfaat teoretis dan praktis
bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan usaha penelitian. Manfaat
teoretis (akademis) adalah kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan
keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan
masyarakat penggunanya.

BAB II
KAJIAN TEORI

Bab kajian teori menguraikan tentang landasan teori, kajian penelitian


yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Landasan Teori

Landasan teori dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku teks, jurnal
penelitian, disertasi, tesis, laporan penelitian dan sumber resmi lainnya. Akan
lebih baik jika landasan teori merupakan telaah terhadap temuan-temuan
penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang
isinya diambil dari sumber utama, bukan diambil dari kutipan. Misalnya, menurut
Edvans & Edwin dalam hatono (1998:35) mengemukakan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan individu
pada suatu pekerjaan atau kelompok pekerjaan. Sumber kepustakaan sekunder
sebaiknya dihindarkan, namun demikian masih dapat dipergunakan sebagai
penunjang. Untuk tesis dan disertasi, berdasarkan kajian pustaka dapatlah
diindetifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks
permasalahan yang lebih luas serta sumbangan yang mungkin dapat diberikan
kepada perkembangan ilmu pengetahuan terkait.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni
(1) prinsip relevansi, dan (2) prinsip kemuktahiran (kecuali untuk penelitian
historis), dan (3) prinsip orginalitas. Prinsip relevansi diperlukan untuk
menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Prinsip kemuktahiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori
yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggal pada periode berikutnya.
Dengan prinsip kemuktahiran, peneliti dapat beragumentasi berdasar teori-teori
pada waktu itu yang dipandang paling refresentitatif. Prinsip organilitas

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 12


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
dimaksudkan untuk menguraikan teori-teori yang sesuai dengan kepakaran bidang
kajian.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Bagian ini berisi tentang hasil-hasil penelitian yang relevan yang bersumber
dari laporan penelitian, artikel dalam jurnal atau tesis dan disertasi. Aspek yang
perlu dipaparkan dari temuan penelitian meliputi nama peneliti, tahun pelaksanaan,
judul penelitian, serta temuan/hasil penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan anatara variabel yang


akan diteliti. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara
variabel yang disusun dari beberapa teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya
dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesis tentang
konsep penelitian. Sebagai kajian ilmiah, kerangka konseptual ini didukung oleh
kebenaran teoretik dan dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka konseptual
sebaiknya dilengkapi dalam bentuk bagan atau gambar yang merupakan
paradigma penelitian.

BAB III
METODE PENELITIAN

Bagian ini memuat langkah-langkah penelitian yang mencakup jenis


penelitian, Waktu dan lokasi Penelitian, Data dan Sumber Data, Instrumen
Penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengabsahan data, Teknik analisis
data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan disesuaikan dengan penelitian kualitatif yang


akan dilaksanakan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian


Latar penelitian berisi penjelasasn tentang lokasi, rentang waktu, dan atau
subjek penelitian. Lokasi penelitian berisi uraian geografis dan demografis tempat
penelitian, setting ekonomi dan sosial masyarakat, serta hal lain yang mungkin
berpengaruh pada masalah yang diteliti. Peneliti perlu menjelaskan alasan
memeilih lokasi, rentang waktu dan atau subjek penelitian.

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Data penelitian kualitatif terdiri atas data primer dan data skunder. Wujud
data berupa informasi lisan, tulis, aktivitas, dan kebendaan. Data dapat bersumber
dari informan, dokumen, obyek, dan proses yang diteliti. Peneliti perlu
menjelaskan bagaimana informan dan informan kunci (key informan) ditentukan
dan kemudian di kembangkan jumlahnya sampai peneliti merasa telah

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 13


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
memperoleh informasi yang cukup, sehingga tidak perlu lagi menambah informan.
Dengan demikian peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan data dan
sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti dpat berfungsi
sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif dan dapat berperan juga sebagai
pengamat partisipan (participant observer).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berisi tentang cara-cara yang digunakan untuk


mengumpulkan data, misalnya wawancara, observasi, studi dokumen, dan
pengamat partisipan. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik alat
pengumpulan data penelitian.

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik Keabsahan data berisi tentang cara peneliti memverifikasi data atau
melakukan trianggulasi data, misalnya triangulasi metode, sumber, teori,
instrumen, dan peneliti.

G. Teknik Analisis Data

Bagian ini menjelaskan tahapan analisis penelitian, misalnya dalam teknik


analisis interaktif terdiri atas sajian data, reduksi data, verifikasi data, dan
penarikan simpulan. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik
analisis data.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian disusun berdasarkan tema-tema yang ditemukan dalam


analisis terhadap data penelitian. Hendaknya dirujuk kembali apakah telah
ditemukan apa yang menjadi tujuan penelitian dan apakah ada temuan baru yang
diperoleh.

B. Pembahasan

Pembahasan adalah analisis mengenai temuan yang dikaitkan dengan kajian


teori dan hasil penelitian yang relevan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 14


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Bagian ini mengemukakan secara ringkas temuan penelitian, baik temuan


umum maupun temuan khusus. Simpulan penelitian berkaitan dengan diskusi
hasil analisis. Peneliti menyajikan inti sari dan pokok-pokok temuan penelitian
yang boleh jadi di luar fokus penelitian namun masih dalam lingkup masalah
penelitian.

B. Implikasi

Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam
temuan. Dengan demikian, implikasi bisa dikatakan suatu saran yang bersifat
praktis, dan sebagai wacana yang mungkin dapat dimanfaatkan dan diterapkan.

C. Saran

Saran merupakan inti dari implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan
oleh pihak yang memerlukan dengan mengikuti prosedur operasional yang di
sarankan pada saat menyusun saran, peneliti perlu memperhatikan: (1) kepada
siapa saran ditujukan, (2) solusi apa yang disarankan (3) saran harus kontret dan
jelas, (4) saran tidak menyimpang dari temuan, dan (5) saran bersifat spesifik dan
operasional.

Daftar Rujukan
Lampiran

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 15


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif dan praktis
untuk meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas. Penelitian tindakan
dilaksanakan dengan proses pengkajian bersiklus (cyclical) yang terdiri dari 4
tahap, yaitu: Perencanaan (planning), Tindakan (action), Pengamatan
(observation), dan Refleksi (reflection). Proposal PTK terdiri atas tiga Bab, yaitu
Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori, dan Bab III Metode Penelitian. Untuk
laporan penelitian terdiri dari lima Bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian
Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV hasil penelitian dan pembahasan dan
Bab V simpulan dan saran.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah hendaknya menguraikan urgensi penangan


permasalahan yang diajukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk itu
harus ditunjukkan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari
pengamatan guru (teman sejawat), kepala sekolah, atau pengawas sekolah.
Dukungan berupa hasil penelitian terdahulu, apabila ada, juga akan lebih
mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan
yang ditangani melalui PTK yang diteliti.

B. Indetifikasi Masalah

Fenomena dan identifikasi masalah digambarkan dengan ringkas dan terkait


dengan rencana tindakan.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk rumusan penelitian tindakan


kelas, menggunakan kalimat tanya dan dijelaskan secara operasional dan
ditetapkan lingkup penelitiannya. Dalam bagian ini dikemukakan cara yang
diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang
diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak
dari hasil analisis masalah. Di samping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan
kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan atau
peningkatan implementasi program pembelajaran dan atau berbagai program
sekolahnya.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan


permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 16


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian perlu dipaparkan secara spesifik, Khususnya bagi siswa


sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru
pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya, serta pengguna lainnya. Berbeda
dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembang ilmu, teknologi dan
seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kehadirannya tidak
ditolak.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

Bagian ini menguraikan landasan substantif dalam arti teoretik dan/atau


metodologi yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif tindakan
yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan
kajian pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku-
pelaku PTK lain, di samping teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai
kepustakaan. Argumentasi logik dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka
konseptual.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Prinsip kemuktahiran, orisinalitas dan relevansi berlaku juga dalam pemilihan


referensi hasil penelitian dan artikel dalam jurnal penelitian dalam memilih
penelitian yang relevan. Aspek yang perlu dipaparkan dari temuan penelitian
meliputi nama peneliti, tahun penelitian, judul penelitian, dan temuan/hasil
penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur-alur pemikiran yang logis dalam


membangun suatu cara berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa
hipotesis tindakan. Kerangka konseptual ini didukung oleh kebenaran teoretik dan
hasil penelitian yang relevan, dan dilengkapi dalam bentuk bagan atau diagram
alir yang menggambarkan paradigma penelitian.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian


yang diperoleh melalui kajian teoretik berupa analisis deduktif yang masih
bersifat kesimpulan sementara. Oleh karena itu, peneliti perlu merumuskan
hipotesis tindakan yang sesuai dengan permasalahan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 17


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Bagian ini menjelaskan jenis PTK dengan memaparkan model PTK yang
digunakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Bagian ini menjelaskan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa


dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan
wanita, latar belakang sosial-ekonomi yang mungkin relevan dengan
permasalahan, tingkat kemampuan, dan lain sebagainya. Aspek substansi
permasalahan juga dikemukakan pada bagian ini.

C. Subjek Penelitian

Bagian ini menguraikan subjek penelitian yang meliputi unsur-unsur : 1.


nama kelas, 2. jumlah siswa dalam kelas itu, 3. kondisi psikologis siswa, 4.
kondisi sosiologi siswa, dan 5. kedudukan peneliti dalam PTK.

D. Prosedur Penelitian

Bagian ini menggambarkan prosedur penelitian sesuai dengan model yang


digunakan. Berikut contoh prosedur PTK menurut model Kurt Lewin (Boleh
menggunakan model yang lain).
1. Perencanaan. Pada tahapan ini dijelaskan secara rinci hal-hal yang
dibutuhkan dalam penelitian, misalnya RPP, Instrumen penelitian,
bahan ajar, dan dokumen-dokumen terkait.
2. Pelaksanaan Tindakan. Pada tahapan ini dilaksanakan penelitian
sesuai dengan perencanaan yang direncakan sebelumnya.
3. Observasi. Tahapan ini dilakukan bersamaan dengan tindakan.
Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang
dilaksanakan dengan bantuan observer (teman sejawat), baik berupa
aktivitas guru maupun aktivitas siswa.
4. Refleksi. Pada tahapan ini dikaji tentang apa yang telah terjadi dan
belum terjadi, apa yang dihasilkan atau yang belum berhasil
dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan bersama
observer (teman sejawat). Hasil refleksi ini digunakan untuk
menetapkan langkah lebih lanjut untuk mencapai tujuan PTK.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 18


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
F. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan
yang berkenaan dengan proses maupun dampak tindakan perbaikan yang
dilakukan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangan
tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat
kualitatif, kuantitatif, dan kombinasi keduanya. Disamping itu teknik
pengumpulan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti
melalui angket, wawancara, pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian,
observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan/atau alat
bantu rekam yang akan digunakan), penggambaran interaksi dalam kelas (analisis
sosiometrik), pengucuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen, dan
sebagainya.
Selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan
sebagai pelaku PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan
semata-mata sebagai sumber data.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah, mengelompokkan


data yang ada, merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah
dibaca. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan memungkinkan
tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid. Oleh karena itu,
penelitian harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis. Kekurang-akuratan
dapat diminimalkan dengan ”cross check” dengan sumber data atau dengan data
lain yang sejenis.

H. Indikator Keberhasilan

Bagian ini memuat tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan yang


ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Untuk tindakan
perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa
misalnya, perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan
miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari
implemantasi perbaikan yang dimaksud.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bagian ini memaparkan hasil penelitian setiap tahapan yang telah dilakukan
mulai dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi setiap siklus.
Bagian ini juga didukung dengan tabel dan grafik.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 19


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
B. Pembahasan

Bagian ini membahas tentang hasil penelitian dan dikaitkan dengan teori-teori
dan sumber yang relevan. Bagian ini juga berisi uraian tentang keterbatasan
penelitian yang mencakup keterbatasan data, informan, pengumpulan data,
instrumen, keterbatasan analisis, lingkup penelitian, teori, hasil penelitian,
pembahasan hasil, dan lain-lain. Keterbatasan penelitian ini berbeda antara
penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. Penjelasan keterbatasan
penelitian ini penting karena terkait dengan pemanfaatan dan tindak lanjut hasil
penelitian.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan penelitian berkaitan dengan diskusi hasil analisis. Pada bagian ini
peneliti menyajikan inti sari dan pokok-pokok temuan penelitian. Penyajian
simpulan harus menggunakan bahasa atau pernyataan yang mudah dimengerti.
Kesimpulan harus sinkron dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

B. Saran

Saran merupakan inti dari dampak yang menurut peneliti dapat diterapkan
oleh pihak yang memerlukan dengan mengikuti prosedur operasional yang
disarankan. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu memperhatikan: (1) kepada
siapa saran di tujukan, (2) solusi apa yang disarankan , (3) saran harus kontret dan
jelas, (4) saran tidak menyimpang dari temuan, dan (5) saran bersifat spesifik dan
operasional.
.

Daftar Rujukan
Lampiran

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 20


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
D. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penelitian dan Pengembangan dituangkan dalam lima bab. Secara berurutan,


Bab I berisi uraian-uraian pendahuluan, Bab II memaparkan hasil kajian teori-
teori dan temuan-temuan empiris yang relevan dengan produk yang
dikembangkan, Bab III berisi metode yang digunakan oleh pengembang untuk
menghasilkan produk, Bab IV memaparkan hasil pengembangan dan pembahasan,
serta BAB 5 memaparkan simpulan, implikasi dan saran.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah mengungkapkan konteks pengembangan produk


dalam masalah yang hendak dipecahkan. Masalah dapat diartikan setiap fenomena
yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian (discrepancy) antara kenyataan di
lapangan (das sein) dan ideal yang diharapkan (das sollen), antara apa yang ada
(what is) dan seharusnya ada (should be). Masalah untuk penelitian bisa berkaitan
dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang
lampau atau perkiraan pada masa yang akan datang. Di samping itu perlu juga
dikemukakan pentingnya masalah dan menarik untuk diangkat menjadi objek
penelitian. Dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas teori, hasil-
hasil penelitian, pengamatan yang terkait dengan pokok masalah yang diteliti, dan
didukung dengan data yang terkait dengan masalah. Dengan demikian, masalah
yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah persoalan yang perlu dipecahkan atau pertanyaan


yang perlu dijawab dengan penelitian. Persoalan itu dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan keinginan peneliti


untuk mendapat jawaban atas pertanyaan yang konsisten dengan perumusan
masalah dan dinyatakan dengan kalimat deklaratif.

D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang


karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Karakteristik
produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan untuk
membedakan satu produk dengan produk lainnya. Produk yang dimaksud dapat
berupa peralatan laboratorium, prototype, kurikulum, modul, paket pembelajaran,
buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran. Setiap produk

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 21


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya, misalnya kurikulum
pendidikan teknik mesin memiliki spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan
dengan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun didalamnya dapat ditemukan
konponen yang sama.

E. Pentingnya Penelitian

Bagian ini memaparkan seberapa pentingnya penelitian ini dilakukan dalam


upaya pemecahan masalah pendidikan, baik secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis (akademis), kegunaan hasil penelitian adalah terhadap
pengembangan keilmuan, sedangkan secara praktis untuk kepentingan masyarakat
penggunanya.

F. Asumsi dan Batasan Penelitian

Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan


karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta
prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang
teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relavan dengan masalah yang
hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan.
Keterbatasan pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang
dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk kontes
masalah yang lebih luas.

G. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi didasarkan atas sifat-sifat hal yang


didefenisikan yang dapat diamati, terukur, dan achiavable. Secara tidak langsung
defenisi operasional itu menunjuk indikator dan alat pengambil data yang cocok
digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Penyusunan
defenisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk
yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

Bahan-bahan kajian teoretis dapat diambil dari bebagai sumber seperti buku
teks, jurnal penelitian, disertasi, tesis, laporan penelitian, dan sumber resmi
lainnya. Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan
penelitian didasarkan pada sumber kepustakan primer, yaitu bahan pustaka yang
isinya diambil dari sumber utama, bukan diambil dari kutipan. Sumber
kepustakaan sekunder sebaiknya dihindarkan, namun demikian masih dapat
dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji
didasarkan pada dua kriteria, yakni (1) prinsip relevansi, dan (2) prinsip
kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis), dan (3) prinsip originalitas.
Prisip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 22


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
kaitannya dengan masalah yang diteliti. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu
berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin
sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran,
peneliti dapat berargumentasi berdaasrkan teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Prinsip originilitas dimaksudkan untuk
menguraikan teori-teori yang sesuai dengan kepakaran bidang kajian.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Bagian ini mengkaji tentang hasil-hasil penelitian yang relevan dengan yang
akan diteliti agar tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap apa yang
sedang diteliti, dan untuk melengkapi kajian teoretis, kerangka konseptual, serta
merumuskan pertanyaan penelitian. Pemilihan penelitian yang relevan dengan
variabel yang akan diteliti berlaku juga prinsip relevansi, kemutakhiran dan
originilitas. Referensi hasil penelitian atau artikel dalam jurnal yang dipilih perlu
memaparkan nama peneliti, tahun pelaksanaan penelitian, judul penelitian, serta
temuan/hasil penelitian.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada bagian ini dibahas secara singkat, padat, dan jelas tentang jenis
penelitian dan pengembangan.

B. Model Pengembangan

Bagian ini memaparkan tentang model pengembangan yang digunakan.


Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan
model teoretik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu
menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan
komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan
antarkomponen (misalnya model pengembangan rancangan pengajaran Dick dan
Carey, 1985). Model teoretik adalah model yang menunjukan hubungan
perubahan antar peristiwa. Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat
struktus model yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk.
Apabila model yang digunakan merupakan adaptasi dari model yang sudah
ada, maka pemilihannya perlu disertai dengan alasan, komponen-komponen yang
disesuaikan, serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang
digunakan dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai setiap
komponen dan kaitan antar komponen dari model itu perlu dipaparkan. Perlu
diperhatikan bahwa uraian model diupayakan seoperasional mungkin sebagai
acuan dalam pengembangan produk.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 23


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
C. Prosedur Pengembangan

Bagian ini memaparkan langkah-langkah prosedural yang ditempuh oleh


pengembang dalam membuat produk. Prosedural pengembangan berbeda dengan
model pengembangan. Apabila model pengembangan adalah prosedural, maka
prosedur pengembangannya tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang
terlihat dalam modelnya. Model pengembangan juga bisa berupa konseptual atau
teoretik. Kedua model ini tidak secara langsung memberi petunjuk tentang
bagaimana langkah prosedural yang dilalui sampai ke produk yang dispesifikasi.
Oleh karena itu, perlu dikemukakan lagi langkah proseduralnya.

D. Jenis Data

Bagian ini menjelaskan tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian.

E. Pengembangan Instrumen

Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur


variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan
instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan
sesuai dengan variabel yang diukur. Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi
persyaratan validitas dan realibilitas. Apabila instrumen yang digunakan tidak
dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara
pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan.
Untuk instrumen penelitian yang berupa tes, di samping validitas dan reliabilitas
dilaporkan, maka indeks kesukaran dan daya beda perlu dilaporkan. Apabila
instrumen berbentuk tes obyektif, keberfungsian distraktor perlu dilaporkan,
disamping aspek lainnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berisi tentang cara-cara yang digunakan untuk


mengumpulkan data, misalnya wawancara, observasi, studi dokumen, dan lainnya.
Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik alat pengumpulan data
penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam R & D dapat didekati dengan dua sudut
pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif
secara inferensial. Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis
statistik yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang
dua menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki
karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang
akan dihasilkan dari analisisnya itu. Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 24


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur
kemudian diolah sesuai dengan fungsinya.
Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka
sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut.
Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap
deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi. Dengan kata lain, statistik
deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa
data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas,
mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian
atau makna tertentu.
Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya,
hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang
dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih
luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial
menuntut berbagai persyaratan pengujian, misalnya uji normalitas data, uji
homogenitas data, dan lain-lain.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini dipaparkan hasil-hasil penelitian setiap tahapan dalam model
pengembangan yang digunakan. Bagian ini juga dapat dideskripsikan dalam
bentuk tabel dan grafik.

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti menyajikan secara rasional hasil penelitian, menelaah
kaitan temuannya dengan penelitian lain yang rlevan, serta kajian teoretis lainnya.
Penelaahan rasional dapat berupa kajian teoretis dan fenomenologis yang bersifat
holistik, sehingga peneliti memperoleh keyakinan baru, yang kemudian
berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Kajian dapat berupa penggunaan rujukan
lain yang belum digunakan pada kajian kerangka pemikiran sebelumnya.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Pada bagian ini peneliti menyajikan inti sari dan pokok-pokok temuan
peneliti yang boleh jadi tidak hanya menjawab pertanyaan peneliti namun masih
dalam lingkup masalah penelitian. Penyajian kesimpulan harus menggunakan
bahasa atau pernyataan yang mudah dimengerti. Kesimpulan harus sinkron
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 25


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
B. Implikasi

Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam
temuan. Dengan demikian, implikasi bisa dikatakan sesuatu yang mungkin terjadi
sesuai temuan penelitian yang bersifat praktis, dan sebagai wacana yang mungkin
dapat dimanfaatkan dan diterapkan.

C. Saran

Saran merupakan inti dari implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan
oleh pihak yang memerlukan dengan mengikuti prosedur operasional yang
disarankan. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu memperhatikan: (1) kepada
siapa saran ditujukan, (2) solusi apa yang disarankan, (3) saran harus konkret dan
jelas, (4) saran tidak menyimpang dari temuan, dan (5) saran bersifat spesifik dan
operasional.

Daftar Rujukan
Lampiran

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 26


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
BAB III
BAHASA, TATA TULIS, DAN FORMAT

A. Bahasa

Skripsi ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan abstrak bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Penulisan dalam bahasa indonesia menggunakan ragam ilmiah
dengan karakteristik: (1) penggunaan ejaan Indonesia yang disempurnakan, (2)
penggunaan istilah baku, (3) penggunaan kata bermakna lugas, (4) konsisten
dalam penggunaan kata istilah, (5) penggunaan unsur-unsur gramatikal yang
cukup dalam kalimat (subjek dan prediket), (6) paragraf memuat sebuah ide pkok
secara utuh, memiliki keterpaduan makna dan struktur antar kalimat serta paragraf.

B. Tata Tulis
1. Kertas dan Margin Pengetikan

Skripsi diketik pada kertas putih dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Jenis kertas : HVS


2) Warna : Putih polos
3) Ukuran : A4 (21,5 x 29,7 cm)
4) Berat : 70 gram

Ukuran margin kertas:


1) Batas atas : 4 cm
2) Batas kiri : 4 cm
3) Batas kanan : 3 cm
4) Batas bawah : 3 cm

Apabila di dalam naskah memerlukan kertas khusus, seperti kertas


milimeter. Untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan atau gambar dan
sejenisnya, dapat digunakan kertas di luar ukuran yang telah ditentukan,
yang dilipat sesuai dengan ukuran kertas naskah.

2. Pengetikan

a. Huruf
Pengetikan menggunakan huruf Time New Roman 12 untuk
seluruh naskah. Untuk kebutuhan khusus, seperti tabel, gambar dan
bagan jenis huruf dan ukuran dapat menyesuaikan.
b. Spasi
Pengetikan menggunakan line-spacing 1,5 lines kecuali abstrak,
kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari satu baris,
serta daftar pustaka dibuat 1 spasi. Jarak spasi judul sub-sub diatur
dengan ketentuan spacing: before 12 pt (2,5 lines), dan after 6 pt (2
lines).

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 27


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
c. Alinea

Pengetikan alinea baru dimulai pada huruf ke-enam dari batas kiri
alinea, dan pinggir kanan dibuat rata dengan memperhatikan jarak
antara kata-kata tidak boleh lebih dari dua poin, pemenggalan kata
harus memperhatikan kaidah pemenggalan suku kata sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kata terakhir pada dasar halaman
tidak boleh dipotong. Pemenggalan kata asing harus mengikuti cara
yang ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut. Hindari
memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup
untuk tempat sedikitnya dua baris. Baris terakhir sebuah paragraf
jangan diletakkan pada halaman baru berikutnya, tinggalkan baris
terakhir tersebut pada dasar halaman, kecuali bila halaman berikutnya
bisa memuat minimal dua baris.

d. Jarak Setelah Tanda Baca

1) Tanda baca seperti titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:),
merupakan satu kesatuan dengan kata terakhir dan ditulis melekat
dengan kata terakhir tersebut.
2) Kurung tutup dan kurung buka (...) ditulis tanpa ketukan/jarak
dengan kata atau angka yang ada dalamnya.
3) Garis miring (/) ditulis tanpa ketukan /jarak terhadap kata sebelum
dan sesudahnya.
4) Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik koma (;), titik-
ganda (:), dan titik (.) diberi jarak satu ketukan (ruangan antara dua
huruf) di belakang tanda-baca tersebut.

e. Bab, Sub-Bab, dan Anak Sub-Bab


1) Nomor bab dan judul bab diketik di tengah-tengah halaman
(center), dengan huruf kapital serta ditebalkan (bold). Nomor bab
ditulis dengan angka romawi.
2) Pengetikan judul sub-bab dan nomor sub-bab dimulai dari tepi kiri.
Huruf awal setiap kata dalam judul sub-bab ditulis dengan huruf
kapital. Penomoran sub-bab menggunakan huruf kapital (A, B, C,
dst), judul sub-bab ditebalkan (bold).
3) Pengetikan judul anak sub-bab dan nomor anak sub-bab dimulai
dari tepi kiri. Huruf awal setiap kata dalam judul anak sub-bab
ditulis dengan huruf kapital. Penomoran anak sub-bab
menggunakan angka (1, 2, 3, ...dst)

f. Simbol Variabel

Simbol variabel digunakan untuk memudahkan penulisan variabel


tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainya. Semua
huruf dalam abjad latin dan abjad Yunani, baik huruf kapital maupun
huruf kecil, dapat digunakan sebagai Simbol variabel. Simbol dapat

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 28


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
terdiri atas satu atau dua huruf. Simbol dapat diberi cetak bawah
(subskrip) atau cetak atas (superskrip) atau keduanya. Subskrip dapat
berupa huruf atau angka ataui keduanya, demikian juga superskrip.
Beberapa simbol ditulis dengan cetak miring.

g. Satuan dan Singkatan

Satuan yang digunakan dalam skripsi adalah satuan Sistem


Internasional (SI). Singkatan satuan yang digunakan adalah seperti
yang dianjurkan oleh SI. Singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil
tanpa titik di belakangnya atau dengan Simbol. Singkatan satuan tidak
dituliskan dengan huruf cetak miring (italic). Singkatan satuan dapat
terdiri ats satu, dua atau sebanyak-banyaknya empat huruf Latin.
Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal atau Simbol seperti µ
(mikro), m (mili), c (centi), d (desi), h (hekto), k (kilo), atau M (mega).
Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap. Demikian juga satuan yang
terdapat pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan
jumlah dapat ditulis di belakang jumlahnya.

h. Angka

Angka yang dimaksud dalam anak bab ini adalah angka Arab.
Angka digunakan untuk menyatakan:
1) Besar ukuran tertentu (misalnya, 174 cm), massa (81,0 kg), suhu
(250), persentase (95,7 %) dan lain-lain;
2) Nomor halaman;
3) Tanggal (17 Desember 1962);
4) Waktu (pukul 10.45 WIB)
5) Lain-lain.

i. Penulisan Rumus dan Perhitungan Numerik

Sebuah rumus diletakkan simetrik (centered) dalam batas kertas


yang boleh dicetak. Rumus yang panjang ditulis dalam dua baris atau
lebih. Pemotongan rumus panjang dilakukan pada tanda operasi
aritmetik, yaitu tanda tambah, tanda kurung, tanda kali dan tanda bagi
(bukan garis miring). Tanda operasi aritmetik tersebut didahului dan
diikuti oleh sedikitnya satu ketukan (ruang antara dua kata). Pangkat
dituliskan setengah spasi di atas lambang variabel. Hindarkan
pemakaian tanda aka ( ) dan pakailah pangkat pecahan. Penulisan
bilangan pecahan sebaiknya tidak dilakukan dengan menggunakan
garis miring. Pakailah tanda kurung dalam pasangan-pasangan
secukupnya untuk menunjukkan hirarki operasi aritmetik dengan jelas.
Hierarki tanda kurung dalam buku pedoman ini ditentukan sebagai
berikut: [{( ... )}]. Setiap rumus diberi nomor yang dituliskan di
antar dua tanda kurung. Nomor rumus terdiri atas dua angka yang
dipisahkan oleh sebuah titik. Angka pertama, yang berupa angka
Romawi, menunjukkan bab tempat rumus tersebut terletak. Angka

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 29


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
kedua yang berupa angka Arab menunjukkan nomor urut rumus dalam
bab.

j. Penulisan Tabel

Tabel yang baik seharusnya sederhana dan mudah dipahami. Tabel


tidak boleh terpotong atau disambung pada halaman berikutnya. Jika
tabel lebih dari satu halaman sebaiknya ditempatkan pada lampiran.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis di pinggir kiri, diikuti
nomor dan judul tabel. Nomor tabel terdiri dari dua digit, digit
pertama menyatakan bab, digit kedua menyatakan nomor tabel dalam
bab dan dipisahkan dengan tanda titik. Judul tabel ini ditulis dengan
huruf kapital setiap awal kata kecuali kata penghubung (dengan, dan),
dan kata depan (di, ke). Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris
kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan
jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3
spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel
ditulis dengan angka Arab sesuai identitas tabel. Garis yang paling
atas dari tabel diletakkan 1,5 spasi di bawah nama tabel. Kolom
kepala (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus
dicantumkan. Istilah-istilah seperti: nomor, persen, frekuensi,
dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang (No., %, dan f). Data yang
terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis
dapat digunakan jika dipandang lebih mempermudah untuk membaca
tabel.
Contoh:
Tabel 3.1. Keterlibatan Kelulusan dalam Program-Program
Pengembangan Staf

Peranan lulusan Relevansi


Kegiatan P Pb Pan PL R KR TR
% % % % % % %
Seminar (90,0 %) 57,8 65,6 40 31,1 46,1 51,9 Ttd
Penataran/latihan
31,1 50 21,1 3,3 57,6 28,8 0,0**
dalam
jabatan (78,9 %)
Lokakarya (70,0 %) 34,4 22,2 8,9 53,3 40,7 Ttd
Kursus (38,9 %) 6,7 6,7 5,5 Ttd 66,7 27,8 Ttd
Kegiatan lain 24,4 14,4 14,4 6,4 Ttd 3,1 Ttd
Sumber: Biro Pusat Statistik (2013)
Catatan:
P = peserta KR = Kurang relevan
Pb = Pembicara TR = Tidak Relevan
Pan = Panitia Ttd = Tidak tersedia data
PL = Peran lain R = Relevan

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 30


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
*) Angka-angka dalam kurun menunjukkan presentase lulusan
yang memberikan jawaban.
**) Sejumlah 10% lagi dari peserta kegiatan ini menyatakan
bahwa hal itu tidak relevan dengan bidang keahlian mereka.
Alasan-alsan yang diberikan antara lain bahwa kuliah-
kuliah yang diberikan kadang-kadang sangat berbeda
dengan bidang keahlian baru lulusan yang mereka peroleh
dalam pendidikan diluar negeri.

Tabel yang diikuti dari sebuah sumber, camtumkan sumber


tersebut di bawah tabel sebagai referensi, dan rata kiri.

k. Penulisan Gambar
Pada buku pedoman ini istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi,
grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, diagram alir, dan
potret. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual
yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar dapat dipakai untuk
menyajikan data statistik berbentuk grafik.

Contoh :
Temperatur Catu daya teregulasi

Sensor Rangkaian Penguat Rangkaian Penguat


Thermokopel Diferensial Noninverting

Konverter analog
ke Digital (ADC)

Elemen Relay Rangkaia Mikrokontrole


Pemanas n r AT89C51

Display Digital
Seven Segmen

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pengontrolan Temperatur


Sumber: Zulhendra (2011)

Teks setelah gambar harus terletak tiga spasi di bawah garis


terakhir gambar. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah
gambar. Nomor gambar Judul gambar harus sama dengan judul
gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 31


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Gambar yang memerlukan halaman yang lebih lebar dari halaman
naskah dapat diterima. Gambar yang memerlukan satu lipatan untuk
mencapai ukuran halaman naskah dapat dimasukkan kedalam teks
batang tubuh tesis atau disertasi. Gambar yang lebih besar dari itu
sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
Beberapa pedoman penggunaan gambar yang perlu diperhatikan
sebagai berikut ini.
1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar. Cara penulisan judul
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
2) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan
jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
3) Penyebutan adanya ganbar seharusnya mendahului gambar.
4) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
menggunakan kata “gambar di atas” atau “gambar di bawah”.
5) Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seprti pada
penomoran tabel.
6) Untuk gambar yang dikutip, sumber rujukan ditulis di tengah satu
spasi di bawah judul gambar.

3. Penomoran

a. Penomoran Halaman
Nomor halaman diletakkan dibagian kanan atas. Untuk Bab awal,
nomor halaman diletakkan di bagian tengah bawah. Nomor halaman
ditulis dengan angka arab, dimulai dari bab pendahuluan sampai
lampiran. Halaman-halaman sebelumnya (halaman judul, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lain-lain)
menggunakan angka Romawi kecil dan ditempatkan ditengah bawah.
b. Penomoran Rumus-Rumus Matematika
Jika di dalam laporan penelitian terdapat beberapa rumus atau
persamaan matematika, penomorannya menggunakan angka arab yang
ditempatkan di tepi kanan, di antara dua tanda kurung.
c. Hierarki Penggunaan Nomor dan Huruf
Urutannya:

I. PENDAHULUAN (di tengah-tengah)


A. Aaaaa (mulai dari kiri halaman)
1. Bbbb
a. Ccccc
1) Ddddd

4. Rujukan

Pengutipan dapat dituliskan dalam bentuk penulisan di teks atau


penulisan kutipan di catatan kaki. Penulisan kutipan dalam teks dan
penulisan kutipan dalam catatan kaki diuraikan berikut ini.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 32


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
a. Penulisan Kutipan dalam Teks
Penulisan kutipan dalam teks adalah meletakkan teks yang dikutip
dan sumber kutipan di halaman utama tempat uraian tulisan (bukan di
kaki halaman). Informasi yang dicantumkan dalam halaman utama
adalah teks yang dikutip, nama penulis, tahun terbit tulisan, dan
nomor halaman tempat teks yang dikutip. Penulisan kutipan dalam
teks diuraikan berikut ini.
Nama penulis yang dicantumkan dalam teks kutipan adalah nama
akhir penulis, baik penulis asing maupun penulis Indonesia. Gelar
akademik dan gelar lainnya tidak ditulis baik dalam teks maupun
dalam daftar rujukan. Contoh, nama pengarang Allan keith yang
bukunya terbit pada tahun 2001 dan teks yang dikutip terdapat
dihalaman 94 ditulis sebagai berikut ini.

Jika nama pengarang diletakkan sebelum teks yang dirujuk, ditulis


Keith (2001)...

Jika nama pengarang diletakkan sesudah teks yang dirujuk,


ditulis...(Keith, 2001).

Jika sebuah tulisan yang dirujuk ditulis oleh dua pengarang dan
nama setiap pengarang dua kata atau lebih, perujukan dalam teks
dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang
tersebut. Contoh, sebuah buku ditulis oleh Felix Rauner dan Rupert
Maclean, terbit tahun 2008, dan teks yang dirujuk terletak dihalaman
76 ditulis sebagai berikut.
Jika nama pengarang diletakkan sebelum teks yang dirujuk, ditulis
Rauner dan Maclean (2008)

Jika nama pengarang diletakkan sesudah teks yang dirujuk,


ditulis...(Rauner dan Maclean, 2008).

Jika pengarang tiga orang atau lebih, penulisan rujukan di dalam


teks dilakukan dengan cara menulis nama pengarang pertama dan
diikuti dengan dkk.atau et.al untuk penulis asing. Contoh, sebuah
buku ditulis oleh Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans
Lapoliwa, dan Anton M Moeliono terbit tahun 2000, dan teks yang
dirujuk terletak di halaman 28 ditulis berikut ini.
Jika nama pengarang diletakkan sebelum teks yang dirujuk, ditulis
Alwi dkk.(2006)....

Jika nama pengarang diletakkan sesudah teks yang dirujuk,


ditulis...(Alwi dkk., 2006).

Jika dalam sumber tidak dicantumkan nama pengarangnya, yang


dituliskan dalam teks adalah nama lembaga yang menghasilkan
dokumen itu atau penerbit (Digunakan nama penerbit jika lembaga
yang menghasilkan dokumen itu tidak dicantumkan). Contoh, sebuah

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 33


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan disusun atas nama lembaga, yaitu Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada
tahun 2001 dan teks yang dikutip terletak dihalaman 67 ditulis berikut
ini.
Jika nama lembaga atau penerbit diletakkan sebelum teks yang
dirujuk, ditulis Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(2001)...

Jika nama lembaga atau penerbit diletakkan sesudah teks yang


dirujuk, ditulis...(Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
2001)

Contoh, tulisan yang dirujuk adalah tulisan yang terdapat di Koran


Singgalang yang tidak dicantumkan nama penulisnya yang terbit pada
Februari tahun 2011 dan teks yang dikutip terdapat dihalaman 11
ditulis berikut ini.

Jika nama lembaga ataun penerbit diletakkan sebelu teks yang


dirujuk, ditulis Singgalang (Februari 2011: 11)...

Jika nama lembaga atau penerbit diletakkan sesudah teks yang


dirujuk, ditulis...(Singgalang, Februari 2011: 11)

Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara


menyebutkan nama pengarang aslinya. Sebuah buku yang berjudul
aslinya adalah Discourse Analysis ditulis oleh Gillian Brown dan
George Yule yang diterbitkan pada 1983. Selanjutnya buku itu
diterjemahkan oleh I.Soetikno dengan judul Analisis Wacana yang
diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1996 dan teks
yang dikutip dari buku terjemahan di halaman 28 ditulis berikut ini.

Jika nama pengarang diletakkan sebelum teks yang dirujuk, ditulis


Brown dan Yule (1996)...

Jika nama pengarang diletakkan sesudah teks yang dirujuk,


ditulis...(Brown dan Yule, 1996)

Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang
yang berbeda nama pengarang setiap referensi itu ditulis dan pisahkan
dengan titik koma (;). Contoh, suatu teks yang dirujuk dari buku yang
ditulis Penelope Brown dan S.C Levinson yang diterbitka pada tahun
1987, artikel yang ditulis oleh Nizwardi Jalinus yang diterbitkan 2005,
dan artikel yang ditulis oleh Ambiyar pada 2005) ditulis berikut ini.
Jika nama pengarang diletakkan sebelum teks yang dirujuk, ditulis
Brown dan Levinson (1987); Jalinus (2005); dan Ambiyar (2005)...

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 34


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Jika nama pengarang diletakkan sesudah teks yang dirujuk,
ditulis...(Brown dan Levinson, 1987; Jalinus, 2005; Ambiyar, 2005).

Penulisan nama pengarang dalam teks kutipan yang berasal dari


internet adalah sama dengan penulisan nama pengarang dari referensi
cetak.

1) Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat dibedakan atas tiga bentuk, yaitu (1)
kutipan pendek (<40 kata), (2) kutipan panjang (>40 kata), dan (3)
kutipan yang dihilangkan sebagian.
a) Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda
kutip (“...”) sebagai bagian yang terpandu dalam teks,
kemudian diikuti nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman. Sebelum tanda petik awal, diberikan tanda koma dan
huruf pertama awal kalimat petikan langsung ditulis dengan
huruf kapital. Nama pengarang yang ditempatkan sebelum teks
yang dikutip ditulis terpandu dengan teks yang dikutip (nama
pengarang diletakkan diluar tanda kurung). Nama pengarang
yang diletakkan sesudah teks yang dikutip tidak diintegrasikan
dengan teks yang dikutip (nama pengarang diletakkan di dalam
tanda kurung bersama dengan tahun dan nomor halaman).
Pengutipan langsung <40 kata dapat dilihat pada contoh berikit.
Nama pengarang yang diletakkan sebelum teks yang
dikutip diintegrasikan (tidak diletakkan di dalam tanda
kurung) dalam teks secara terpandu.
Contoh:

Purwantono (2012) menyimpulkan, “Ada hubungan yang erat


antara faktor kinerja las dengan produktufitas kerja di bengkel
las”.

Nama pengarang yang diletakkan di belakang teks yang


dikutip tidak diitegrasikan dengan teks yang dikutip (nama
pengarang diletakkan di dalam tanda kurung bersama dengan
tahun terbit dan halaman tempat teks yang dirujuk) seperti
contoh berikut.

Kesimpulan penelitian tersebut adalah “Ada hubungan yang


erat antara faktor kinerja las denga produktifitas di bengkel
las” (Purwanto, 2012).

Jika ada tanda kutip dalam teks yang dikutip, digunakan


tanda kutip tunggal (‘...’)

Contoh:

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 35


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “Terdapat
kecendrungan, semakin tinggi kopetensi juru las semakin
tinggi produktifitas kerja di bengkel las” (Purwanto, 2012)

b) Kutipan 40 kata atau lebih


Kutipan 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip, dan
ditulis secara terpisah dari teks yang mendahului dan teks yang
sesudahnya, dimulai pada ketukan ke-6 dari garis tepi sebelah
kiri, diketik denga spasi tunggal, dan nomor halaman juga
harus ditulis berikut ini.
Allan (2001) menjelaskan hubungan antara makna kalimat
dan makna ujaran berikut ini.

In section, sentence meaning, which is the abstract,


decontextualized sense of sentece, was distinguished from
utterence meaning, which the interpretation taht hearer may
be expected to put on utterence, given the context in which
Speaker made it. There is a vas literature on varius kinds of
nonliteral language, from irony and inderect speech acts to
metaphor. Though utterence meaning can be distinguishend
from speaker meaning, on most occaisons the utterence
meaning is presumed to be what speaker meant.

2) Kutipan yang dihilangkan sebagian

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat


yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

Contoh:

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di


sekolah...diharapkan sudah melaksanaka kurikulum baru” (Ramli,
2012)

Apabila ada kalimat yang dibuang, kalimat yang dibuang


diganti dengan empat titik. Contoh:

“Gerak manipulasi adalah keterampilan yang memerlukan


koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain...
Gerak manipulatif antara lain berupa menyetel mesin, mengebor,
dan memfrais” (Makhzu, 2001)

3) Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalh mengutip dengan cara inti sari
ide yang dirujuk diungkapkan dengan bahasa pengutip sendiri.
Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpandu
dalam teks, seperti contoh berikut ini. Contoh kutipan tidak

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 36


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
langsung dengan nama pengarang terletak di belakang teks yang di
kutip (nama pengarang terletak di luar tanda kurung).
Contoh kutipan tidak langsung dengan nama pengarang
terletak di belakang teks yang dikutip (nama pengarang ditulis
didalam tanda kurung seperti bersama dengan tahun terbit dan
halaman) seperti contoh berikut ini.

Waskito (2009) menyatakan bahwa mahasiswa tahun ketiga


ternyata lebih aktif dari pada mahasiswa tahun keempat.

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih aktif dari pada mahasiswa


tahun keempat (Waskito, 2009)

b. Penulisan Kutipan dalam Bentuk Catatan Kaki

Kutipan dapat juga dituliskan dalam bentuk catatan kaki, selain


penulisan kutipan di dalam teks seperti yang sudah diuraikan di bagian
sebelum ini. Catatan kaki adalah sebuah cara untuk menuliskan
catatan (sumber, kutipan, atau penjelasan) di posisi kaki halaman.
Orang meletakkan kutipan atau penjelasan di catatan kaki dengan
alasan penulisan teks yang dikutip dan sumbernya atau penjelasan
penulis di kaki tidak mengganggu kelancaran uraian di teks utama.
Untuk penulisan tesis dan disertasi, dapat digunakan tiga jenis catatan
kaki, yaitu (a) catatan kaki penunjukan sumber (referensi), (b) catatan
kaki dengan menggunakan ibid, op.cit, dan loc.cit, (c) catatan kaki
penjelasan, dan (d) catatan kaki gabungan, yaitu penunjukan sumber
da penjelasan.

1) Catatan Kaki Penunjukan Sumber


Catatan kaki penunjukan sumber adalah catatan kaki yang
berisi informasi tentang sumber teks yang dirujuk. Dalam uraian di
teks utama, teks yang dirujuk di beri tanda angka diakhir teks itu.
Angka yang merupakan perujukan itu dituliskan pada posisi lebih
tinggi dari baris-baris teks yang dirujuk. Informasi tentang sumber
teks yang dikutip mencakup nama pengarang, judul tulisan, data
publikasi (tempat terbit, nama penerbit, takun terbit), jilid (jika
buku lebih dari satu jilid) dan nomor halaman. Nama pengarang
direferensi tidak dibalikan dan jika ada gelar baik akademik
maupun adat ditulis dalam referensi. Semua unsur dalam daftar
rujukan (bibliografi) dicantumkan dalam catatan kaki perujukan
sumber dan ditambah dengan nomor halaman teks yang dirujuk
seperti contoh berikut ini.

Sebuah catatan kiranya perlu diberikan mengenai berbagai tujuan


penelitian. Suatu penelitian haruslah bertujuan untuk memberi
jawaban terhadap permasalah ilmiah tertentu. Adapun
permasalahan arkeologi yang di ajukan dapat bersifat teoretis,
perluasan wawasan mengenai fakta-fakta kehidupan masa lalu,

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 37


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
ataupun penjawaban atau kebutuhan pelaksanaan kerja tertentu.
Dua yang disebut pertama dapatt dimasukan kedalam golongan
penelitian murni, artimya yang tujuan pokoknya adalah
mengembngkan ilmu pengetahuan, sedangkan yang disebut
terkhir dapat disebut penelitian terapan.1
_____________________
1
Edy sedyawati, Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan
Sejarah (Jakarta: Raja Grafindo Utama, 2006), Hal. 27.

2) Catatan Kaki Ibid, Op.cit, dan Loc.cit

Ibid. (ibidem) artinya sama: digunakan untuk catatan kaki dari


satu sumber yang dirujuk secara berururtan tanpa di selingi sumber
lain.

Contoh dari kutipan yang menggunakan ibid.


________________
11
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam
manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.),
hlm.16.
12
Ibid. (bila halamannya sama, hlm.16)
13
Ibid.,hlm.17.

Op.cit. (opere citato) artinya bahan yang dikutip: op.cit.


digunakan bila kutipan berasal dari sumber yang sama dan
halaman berbeda tetapi telah diselingi sumber lain yang berbeda.
____________
11
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam
manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.),
hlm.16.
12
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam
Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993),
hlm. 387.
13
Budi Martono, op.cit., hlm. 17.

Loc.cit.(loco citato) artinya tempat/ halaman yang dikutip: loc.cit.


digunakan apabila kutipan berasal dari sumber yang sama dan
halaman sama tetapi telah diselingi sumber lain yang berbeda.
____________
11
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam
manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.),
hlm.16.
12
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam
Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993),
hlm. 387.
13
Budi Martono, loc.cit.

3) Catatan Kaki Penjelasan

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 38


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Catatan kaki ini berisi batasan, komentar, dan penjelasan
terhadap pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks.
Pembatasan pengertian, penjelasan, dan komentar itu diletakkan di
catatan kaki agar tidak mengganggu uraian di teks utama. Contoh
catatan kaki penjelasan.

Secara kultural, perempuan Minangkabau mempunyai kewajiban


lebih banyak untuk melengkapi peranti kesantunan berbahasa
dalam tindak tuturnya di bandingkan kaum laki-laki. Kondisi itu
tampak jelas dalam penyapaan pada komunikasi sehari-hari.
Dalam komunikasi di ruang publik, seorang istri dinilai tabu
menyapa suaminya dengan nama saja, tetapi seorang suami tidak
dinilai tabu menyapa istrinya dengan nama saja.
Secara kultural, di ruang publik, seorang istri menyapa suaminya
harus dengan sapaan kekerabatan atau denga gelar adat sang suami
itu.

______1Ngusman Abdul Manaf, M.Hum. “Kesantunan Berbahasa


Etnik Minangkabau dan Implikasinya terhadap Kesetaraan
Gender” dalam Kajian Sastra, Jurnal Bidang Kebahasaan,
Kesusasteraan dan Budayaan (No.3 Tahun XXVII. Juli 2003),
Hal.195.
2
Penggunaan sapaan kekerabatan dan gelar adat merupakan
usaha penutur meninggikan kedudukan mitra tuturnya. Menurut
Brown dan Levinson, (1987) Bertindak tutur dengan
menggunakan kata sapaan seperti itu dapat digolongkan pada
bertindak tutur dengan basa-basi kesantunan negatif. Kesantunan
negatif bukan berarti kesantunan yang jelek, tetapi kesantunan
dengan cara meninggikan kedudukan mitra tutur. Saya cocok
menggunakan istilah kesantunan mitra jujur dari pada kesantunan
negatif.

4) Catatan Kaki Gabungan Sumber dan Penjelasan

Catatan akai ini berisi sumber dan penjelasan sekaligus. Suatu


ketika penulis mengutip suatu teks sehingga penulis harus
menuliskan sumber teks itu di catatan kaki. Teks yang dikutip
kadang-kadang perlu dijelaskan atau di batasi pengertiannya
sehingga tidak mengambang. Contoh catatan kaki gabungan
sumber dan penjelasan adalah sebagai berikut ini.
Tata cara penulisan catatan kaki secara lengkap dapat mengacu
pada buku-buku penulisan karya ilmiah yang menjelaskan tata cara
penulisan catatan kaki. Tata cara penulisan catatan kaki yang
dipilih hendaknya tata cara penulisan catatan kaki yang lazim
digunakan di Indonesia. Tata cara penulisan kaki yang dipedomani
hendaknya di terapkan secara tepat dan konsisten

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 39


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Bahasa tidak sekadar untuk menyampaikan pesan, tetapi juga
untuk membangun hubungan sosial. Fungsi yang pertama dapat
dipenuhi dengan pengguanaan kalimat efektif, wacana uang
kohesif dan koheren. Fungsi kedua dapat dicapai dengan
penggunaan bahasa yang santun.2
____________________________________________

Bahasa yang santun adalah bahasa yang di lengkapi


2

peranti penyelamat “muka” sehingga tidak menjatuhkan muka


pelaku tutur. Pelaku tutur mencakup penutur dan mitra tutur. Muka
mengacu pada citra diri. Salah satu yang dapat menjatuhkan
“muka” (citra diri) adalah tindak tutur.

c. Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel,
dan bahan lainya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Bahan-bahan yang di baca tetapi tidak dikutip tidak
dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang
dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus di
cantumkan dalam daftar rujukan. Unsur-unsur yang ditulis dalam
daftar rujukan secara berturut-turut meliputi: (1) nama pengarang,
baik Indonesia maupun asing, ditulis dengan urutan: nama akhir, dan
nama awal, tanpa gelar akademik; (2) tahun penerbitan, (3) judul,
termasuk subjudul, (4) tempat penerbit dan (5) nama penerbit. Unsur-
unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya.
Penulisan nama pengarang dalam daftar rujukan dilakukan dengan
cara sebagai berikut ini. Dalam daftar rujukan, referensi yang ditulis
oleh satu orang yang namanya lebih dari satu kata, nama pengarang
itu di balikan, yaitu nama akhir diletakkan di depandan diberiakan
tanda koma kemudian diikuti oleh nama pertama dan nama tengah
(jika ada). Contoh, sebuah buku yang ditulis oleh Edy Sedyawati
sebagai berikut.

Sedyawati, Edy.

Rujukan yang ditulis oleh dua orang, nama dua pengarang itu
dicantumkan dan nama pengarang pertama dibalikkan (jika nama
pengarang itu lebih dari satu kata), tetapi nama pengarang kedua tidak
dibalikkan. Contoh, sebuah buku yang ditulis oleh I Dewa Putu
Wijaya dan Muhammad Rohmadi ditulis berikut ini.

Wijaya, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi.

Rujukan yang ditulis oleh lebih dari dua orang, dalam daftar
rujukan, hanya nama pengarang pertama saja yang dicantumkan, nama
pengarang pertama itu dibalikkan (jika nama pengarang itu lebih dari
satu kata) dan diikuti kata dkk. (dkk kependekan dari dan kawan-

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 40


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
kawan). Contoh, buku yang ditulis oleh Hasan Alwi, Soenjono
Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M Moelino ditulis berikut
ini.

Alwi, Hasan dkk.

Jika dalam sumber tidak dicantumkan nama pengarangnya, yang


dituliskan dalam teks dan daftar rujukan adalah nama lembaga yang
menghasilkan dokumen itu atau nama penerbit (jika tidak
dicantumkan lembaga yang menghasilkan dokumen itu dapat
dicantumkan nama penerbit). Contoh, sebuah buku yang berjudul
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
disusun atas nama lembaga, yaitu Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada
2001 ditulis berikut ini.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001

1) Rujukan dari Buku


Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan
titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring. Setiap awal kata
ditulis dengan huruf kapital kecuali awal kata hubung, kata depan,
dan partikel. Tempat penerbitan dan nama penerbitan dipisahkan
dengan tanda titik dua (:).

Contoh:
Iskandar, Mague. 2007. Innovation in E-Learning, Instruction
Technology, Assessment, and Engineering Education,
Netrherland: Springer
Rauner, Felix dan Rupert Maclean. 2008. Handbook of Technical
and Vocational Education and Training Research. Germany:
Springer
Finlay Ian, Stuart Niven, dan Stephanie Young. 2005. Changing
Vocational Education and Training. New York: Routledge.
skilbeck, Malcom, et.al. 2002. The Vocational Quest, New
Direction in Education and Training. New York: Routledge

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun
penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c dan seterusnya, yang
urutanya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya. Nama pengarang untuk buku kedua dan seterusnya
di ganti dengan tanda garis lurus sepanjang tujuh karakter.
Contoh:
Comet, L. Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and
Emerging issues 1985. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
_______1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 41


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

2) Rujukan dari Buku yang berisi kumpulan Artikel (Ada


Editornya)

Menulis rujukan dari buku yang ada editornya ditambah denga


tulisan (Ed.) jika ada satu editor, dan (Eds.) jika editornya lebih
dari satu, di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. dan Cannon, C.R. (Ed). 1980. Bilingual Education:
Teaching English as a Second Language. New York:
Praeger.
McBeath, Ron J (Ed).1992. Instructing And Evaluating in Higher
Education, A Guidbook for Planning Learning Outcomes.
USA: Educational Technology Publication, Inc.

3) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada


Editornya)

Jika menulis rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel yang
editornya, maka nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti
dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis dalam tanda kutip
(“...”) tanpa huruf miring. Nama ditulis seperti menulis nama biasa,
diberi keterangan (Ed) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih
dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf
miring dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh:
Hartley, J.T., Harker, J.O. dan Wals, D.A. 1980. “Contemporary
Issues and New Directions in Adult Development of
Learning and memory“, dalam Poon, L.W.(Ed), Aging in
the 1980s: Psychologycal Association.
M.Z.Hasan.1990. “Karakteristik Penelitian Kualitatif”. Dalam
Aminuddin (Ed), Pengembangan Penelitian Kualitatis
dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12-25). Malang
RISKK Komisariat Malang dan YA3.

4) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal


Nama jurnal ditulis dengan huruf miring, dan huruf awal dari setiap
kata nya ditulis dengan huruf kapital kecuali awal kata hubung,
kata depan dan kata sandang,sedangkan judul artikel tidak ditulis
miring dan diletakkan dalam tanda kutip. Bagian akhir berturut-
turut ditulis jurnal tahun keberpa atau volume ke berapa, nomor
berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Jalinus, Nizwardi. 2005. “Survey Kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Sumber Daya Manusia di Sumatera
Barat”. Forum Pendidikan , Volume 30, nomor (3):233-
248

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 42


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
5) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, tanggal


dan bulan (jika ada). judl ul artikel ditulis tanpa huruf miring,.
Dengan huruf kapital disetiap awal kata kecuali awal kata hubung,
kata depan dan kta sandang, dan diletakkan dalam tanda kutip.
Huruf pertama setiap awal kata nama majalah atau koran ditulis
dengan huruf kapital kecuali huruf pertama kata hubung, kata
depan dan kata sandang. Nama majalah atau kortan ditulis dengan
huruf miring. Nomor halaman tersebut pada bagian akhir. Contoh:
Garder, H. 1981. “Do Babies Sing a Universal Song?” psychology
Today, hlm. 70-76.
S.V.C. Suryadarma. 1990. “ Processor dan Interface: Komunikasi
Data”. Info Komputer, IV (4): 46-48.
Huda, M. 1991. 13 November. “ Menyiasati Krisis Listrik Musim
Kering”. Jawa pos, hlm. 6

6) Rujukan dari Koran tanpa Pengarang

Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanaggal, dan bulan


ditulis setelah nama koran, kemudian judul tulisdengan huruf
kapitral dan dicetak miring serta diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 2995,22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. hlm.
3

7) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan


oleh Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga.

Judul atau nama dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf


miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama
penerbit.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak
oleh PT. Armas Duta Jaya.

8) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis ATAS Nama Lembaga


Tersebut.

Nama lembaga penanggung jawab langsun g ditulis paling depan,


diikuti dengan tahun, judul karangan, nama tempat penerbit, dan
nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan
karanganm tersebut. Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978.
Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebbudayaan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 43


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
9) Rujukan Berupa karya Terjemahan

Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti dengan tahun


penerbit karya asli, judul terjwmahan ditulis dengan huruf miring,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan, dan
nama penerbit terjemahan tersebut. Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C., dan Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar
Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Fuchan.
1982. Surabaya: Usaha Nasional.

10) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum


pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi dalam tanda kutip
diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi debgan cetak
miring, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, T. 1992. “Perkembangan kompetensi Kewacanaan
Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK”. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Progaram Pascasarjana IKIP Malang.

11) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,


Penataran, atau Lokakarya

Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun


penyajian, judul makalah ditulis dalam tanda kutip, kemudian
diikuti dengan pernyataan Makalah Disajikan dalam... nama
pertemuan ditulis debgan huruf miring, lembaga penyelenggara dan
tempat penyelenggara. Contoh:
Huda, Nuril. 1991. “ Penulisan Laporan Penelitian ootuk Jumal”.
Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat
Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV,
Pusai Penelitian IKIP Malang, 12 Juli.
Karim, Z.,1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”.
Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA
Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

12) Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal ( dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan
nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai
dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh:
Griffit, A.I. 1995. Coordinating family and school: mothering for
schooling. Education Policy Analysis Archives, (online),
Vol. 3, No. I, (http://olam .ed.asu.adu/epaa/, diakses 12
Februari 1997).

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 44


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
d. Lembaran Awal Skripsi
1) Halaman Judul

Halaman judul memuat judul skripsi yang menjelaskan jenis penelitian,


variable, subjek dan lokasi penelitian (contoh lihat pada lampiran).

2) Abstrak
Abstrak adalah gambaran ringkas isi skripsi yang berisi latar belakang
dan tujuan penelitian, metode yang dipakai, serta hasil penelitian. Abstrak
ditulis dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan panjang tidak
lebih dari 250 kata dan jarak antar baris 1 spasi dan terdiri dari 3 paragraf.
Abstrak dilengkapi dengan kata kunci (keywords) minimal 3 kata,
ditempatkan dikiri bawah abstrak dengan jarak 2.5 spasi dari baris terakhir.
Abstrak ditempatkan di lembaran pertama setelah lembaran pengesahan.

3) Surat Pernyataan
Surat pernyataan berisikan pernyataan peneliti bahwa skripsi yang ditulis
nya asli dan belum pernah diajukan oleh siapapun untuk mendapatkan gelar
akademik, baik di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan tinggi
lain.
Teks pernyataan ditulis dengan jarak antar baris 1,5 (satu setengah) spasi.
Di bagian bawah sebelah kanan,.di tulis nama dan NIM peneliti. Surat
pernyataan dibubuhi materai Rp 6000,- (enam ribu rupiah), dan sebagian
materai tersebut harus dikenai dengan tanda tangan. Format surat
pernyataan dapat dilihat dilampiran, dan telah di tanda tangani di atas
materai sebelum seminar hasil.

4) Kata Pengantar
Kata pengantar berisikan ucapan terima kasih peneliti yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi , dan atau pihak-pihak lain yang
telah banyak membantu dalam mempersiapkan , melaksanakan, dan
menyelesaaikan tesis atau disertasinya. Isi kata pengantar diungkapkan
secara lugas dan padat.
Teks Kata pengantar ditulis dengan jarak antar baris 1,5 (satu setengah)
spasi, panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Pada
bagian akhir teks (dipojok kanan bawah), dicantumkan kata peneliti tanpa
menyebut nama penulis.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 45


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 1
Contoh Keterangan pada Tulang Belakang

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 46


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Kertas A4, Font TNR 12
Lampiran 2. Contoh Kulit Luar Skripsi Bold, Line Spacing 1,15 lines

4cm
3cm 3cm
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP

SKRIPSI

5 cm

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan


Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
RINA FEBRIANI
NIM. 1602105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
2020
4 cm

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 47


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Mengikuti Ujian

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP

RINA FEBRIANI
NIM. 1602105

PEMBIMBING
Menyetujui untuk diajukan pada………

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dwi Novri Asmara, M.Si Suci Rahma Putri, M.Pd

Catatan: Halaman persetujuan ini hanya digunakan untuk persetujuan seminar


proposal, hasil, dan ujian skripsi. Sedangkan untuk naskah akhir
skripsi tidak diperlukan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 48


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 4. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji

PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI


UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi


Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia
Tanggal:…………………..

No. Nama Tanda Tangan

1 ___________________________________ ____________________
(Ketua/Penguji)

2 ___________________________________ ____________________
(Sekretaris/Penguji)

3 ___________________________________ ____________________
(Anggota/Penguji)

4 ___________________________________ ____________________
(Anggota/Penguji)

5 ___________________________________ ____________________
(Anggota/Penguji)

Dharmasraya,………………
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia
Ketua Program Studi,

Suci Rahma Putri, M.Pd


NIDN. 1013039201

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 49


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 5. Contoh Halaman Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : ………………………………

NIM : ………………………………

MENYETUJUI
Nama Tanda Tangan Tanggal

____________________ ____________________ ____________________


Pembimbing I

____________________ ____________________ ____________________


Pembimbing II

Dekan Ketua
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika,
Universitas Dharmas Indonesia,

Dr. Rahmatul Hayati, M.Pd Suci Rahma Putri, M.Pd


NIDN. 1020128601 NIDN. 1013039201

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 50


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 6. Contoh Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi


terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP” adalah asli
dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di
Universitas Dharmas Indonesia, maupun di Perguruan Tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa
bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan pada daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian


hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik, berupa pencabutan gelar yang telah
saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma dan ketentuan hukum yang berlaku.

Dharmasraya,….,…………..,……
Saya yang menyatakan,

Materai
6000

Rina Febriani
NIM. 1202105

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 51


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Lampiran 7. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Elviana, M.Si, selaku Pembina Yayasan Amanah Ampang
Kuranji
2. Bapak Dr. Gunawan Ali, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dharmas
Indonesia.
3. Ibu Wulan Andang Purnomo, M.Kom, Bapak Dr. Amar Salahuddin, M.Pd,
dan Bapak Moh. Rosyid Mahmudi, M.Si, selaku Wakil Rektor Universitas
Dharmas Indonesia.
4. Ibu Dr. Rahmatul Hayati, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia.
5. Bapak Dwi Novri Asmara, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penelitian dan penyelesaian
skripsi.
6. Ibu Suci Rahma Putri, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penelitian dan penyelesaian
skripsi.
7. Bapak Riyadi Saputra, M.Pd, Ibu Eka Filahanasari, M.Pd; dan Ibu Antik
Estika Hader, M.Si, selaku Penguji yang telah memberikan saran dan
arahan dalam penyelesaian skripsi.
8. Kepala SMP beserta majelis guru yang telah memberikan izin pelaksanaan
penelitian.
9. Bapak, Ibu, serta seluruh keluarga dan teman-teman mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2015 yang telah berpartisipasi
memberikan bantuan baik moril maupun materil, dan doanya kepada
penulis dalam penyelesaian penelitian ini.
Peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk kemajuan
ilmu pengetahuan ke depan.
Dharmasraya, Februari 2016

Peneliti

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 52


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
Pembimbing I : …………………………………………………………
Pembimbing II : …………………………………………………………
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 53


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 54


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 55


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 56


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 57


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 58


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 59


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
No. Tanggal Rekomendasi Paraf

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 60


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
KARTU TANDA HADIR SEMINAR PROPOSAL/HASIL PENELITIAN
Catatan: Mahasiswa yang akan seminar dipersyaratkan telah mengikuti seminar
proposal/hasil penelitian minimal 10 kali (minimal 5 kali pada konsentrasi yang
sama dan selebihnya bisa pada konsentrasi yang lain)

Tanda Tangan
No. Hari/Tgl/Jam Nama dan Judul
Pembimbing

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 61


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Tanda Tangan
No. Hari/Tgl/Jam Nama dan Judul
Pembimbing

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 62


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
Tanda Tangan
No. Hari/Tgl/Jam Nama dan Judul
Pembimbing

Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu 63


Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia|
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

jJL. lINTAS SUMATERA KM 18 DHARMASRAYA


https://undhari.ac.id

Anda mungkin juga menyukai