Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 6

KONTROL KECEPATAN PUTAR


MOTOR DC
I. Tujuan
1.1 membuat komunikasi antarmuka antara MATLAB dan mikrokontroler arduino uno
dengan output motor DC
1.2 memahami cara mengatur kecepatan putar motor DC melalui mikrokontroler
Arduino Uno
1.3 mengaplikasikan fungsi graphical user interfaces (Gui) pada MATLAB.
1.4 Mengaplikasikan fungsi pulse with modulation (PWM) pada MATLAB dan
mikrokontroller arduino Uno.

II. Alat dan Bahan


2.1 Motor DC dengan potensiometer
2.2 Komputer dengan program MATLAB
2.3 IDE Arduino
2.4 Modul Mikrokontroller
2.5 Kabel USB

III. Dasar Teori


Pulse width Modulation (PWM) secara umum adalah sebuah cara memanipulasi
lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam satu periode untuk mendapatkan tengangan
rata-rata yang berbeda. Beberapa contoh aplikasi PWM adalah pemodulasian data untuk
telekomunikasi, pengontrolan daya atau tengangan yang masuk ke beban, regulator tegangan,
audio effect dan penguatan. Aplikasi PWM berbasis mikrokontroller biasanya berupa
pengendalian kecepatan motor DC, pengendalian motor servo, dan pengaturan nyala terang
LED. Oleh karena itu diperlukan pemahaman terhadap konsep PWM itu sendiri.
Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitude dan frekuensi dasar yang tetap,
namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan
amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, sinyal PWM memiliki frekuensi
gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi antara 0% hingga 100%.

1
Dari persamaan di atas, diketahui bahwa perubahan duty cycle akan merubah tengangan
output atau tengangan rata-rata seperti gambar dibawah ini.

PWM merupakan salah satu teknik untuk mendapatkan sinyal analog dari sebuah piranti
digital. Sebenarnya sinyal PWM dapat dibangkitkan dengan cara, secara analog menggunakan IC
Op-Amp atau secara digital menggunakan mikrokontroller. Secara analog setiap perubahan PWM-
nya sangat halus, sedangkan secara digital setiap perubahan PWM dipengaruhi oleh resolusi PWM
itu sendiri. Resolusi adalah jumlah variasi perubahan nilai dalam PWM tersebut. Misalkan suatu
PWM memiliki resolusi 8 bit, berarti PWm ini memiliki variasi perubahan nilai sebanyak 256
variasi mulai dari 0-255 perubahan nilai mewakili duty cycle 0%-100% dari keluaran PWM
tersebut.

2
dengan memvariasikan duty cycle maka tengangan keluaran juga akan bervariasi. Sinyal PWM
dengan Variasi, duty cycle inilah yang diterapkan pada mikrokontroller untuk menghasilkan
tegangan output yang berbeda-beda. Kerja mikrokontroler tersebut. Pada mikrokontroller arduino,
level tengangan digunakan adalah 0 sampai 15 volt.

IV. Langkah Kerja


4.1 Kontrol kecepatan motor DC dengan potensiometer.
4.2 Hidupkan komputer dan jalankan program MATLAB dan IDE Arduino.
4.3 Rangkailah modul mikrokontroller Arduino Uno seperti pada gambar berikut:

3
4.4 Gunakan pin digital 2 dan 4 sebagai output ke driver motor DC serta pin ~3 ke
PWM dan pin A2, 5V dan GND ke potensiometer.
4.5 Hidupkan modul mikrokontroller arduino uno dan hubungkan ke komputer
menggunakan kabel USB
4.6 Uji koneksi MATLAB, arduino dengan sintask
a= arduino (); pada comand window MATLAB.
4.7 Bila new script atau tekan CTRL+V sehingga jendela editor (m-file) akan terbuka:
4.8 Ketika sintaks berikut pada m-file;

4.9 Save script dengan nama control-kecepatan motor m kemudian klik RUN
4.10 Putar potensiometer ke arah kanan dan kiri secara bergantian dan perhatikan
perubahan kecepatan putaran pada motor DC.
4.11 Setelah selesai hapus data dengan sintaks clear all
Tabel 6.1
Potensiometer Time Keadaan Motor DC
Putar kearah kanan Dalam durasi
Putar ke arah kiri Dalam durasi
Putar arah kiri dan
Durasi selesai
kanan

Anda mungkin juga menyukai