Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR FARMASI

PEMISAHAN CAMPURAN

Nama : Aristi Azzahra

Tgl praktikum : 16 Oktober 2020

I. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam pemisahan campuran
b. Mahasiswa dapat melakukan berbagai macam pemisahan campuran

II. Teori Dasar


a. Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan zat lain
secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada laporan
bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. Selain itu zat terlarut ( yang akan
disahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan.
Berikut faktor- faktor yang mempengaruhi endapan:
 Suhu
 pH
 Efek garam
 Kompleksasi
 Derajat supersaturasi
 Sifat pelarut

b. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode untuk pemisahan memisahkan zat padat dari cairannya dengan
menggunakan alat berpori (penyaring). Proses filtrasi merupakan proses fisik. Dimana filtrasi
adalah suatu satuan pengerjaan dimana campuran zat padat dan cair, makanan,suspensi,
disperse, influent atau bubur dipaksakan melewati suatu medium berpori dimana zat padat
akan ditahan.
Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai partikel lebih besar dari pori
saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat
dalam bentuk larutan atau berwujud cairan kemudian disaring. Hasil penyaringan tersebut
disebut filtrate sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia dilaboratorium, menghilangkan pirogen ( pengotor) pada air
suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada
gula. Penyaringan dilaboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring Buchner.
Penyaring Buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi
dengan alat penghisap.

c. Kristalisai
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal. Kristal dapat terbentuk bila uap dari
parikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama proses kristalisasi, hanya
partikel murni yang akan mengkristal. Pembentukan krisstal digunakan dalam teknik untuk
memperoleh suatu bahan murni dari suatu campuran. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain
yang tidak didinginkan tetapi terdapat dalam campuran akan tetap berwujud cair.

d. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti
kamfer dan iod.

e. Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari datu pelarut ke pelarut yang lain. Ektraksi bertujuan untuk melarutkan sneyawa-senyawa
yang terdapat dalam jaringan tanaman kedalam pelarut yang dipakai untuk proses ektraksi
tersebut.

f. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak
saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentifugal. Prinsipnya adalah dengan
pemutaran objek secara horizontal pada jarak terentu. Dengan metode ini proses
pengendapan atau pemisahan bahan dapat lebih cepat dan optimumdibanding teknik biasa.
Prinsip ini bisa optimum dengan memasukan Rpm dan nilai konsentrasi yang tepat dalam
alat sentrifugasi. Pada industry, contoh penggunaan metode ini adalah dalam prosses
pembuatan minyak kelapa. Santan yang merupakan campuran air dan minyak dapat dapat
disentrifugasi dengan kecepatan 3000-3500 Rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak
(krim) dan fraksi miskin minyak (skrim). Lalu, krim yang diasamkan disentrufigasi lagi
untuk memisahkan minyak dan bagian-bagian bukan minyak.

IV. Prosedur
1. Dekantasi
 Dimasukkan 100mg Amylum Zea Mays kedalam 20ml aquadest
 Diaduk dengan batang pengaduk , diamkan selama 3 menit sampai mengendap
 Diamati , dituangkan fase cair
 Hitung tinggi endapan
2. Filtrasi
 Dimasukkan 2 batang kapur tulis yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam
100ml aquadest
 Diaduk selanjutnya disaring dengan kertas saring dan corong kaca
 Kristalisasi
 Dimasukkan 3 sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang telah diisi air 50ml
aquadest
 Diaduk hingga larut
 Tuangkan kedalam cawan penguap , panaskan hingga pelarutnya habis
3. Sublimasi
 Masukkan 2 buah kamfer yang telah digerus kedalam cawan penguap
 Tambahkan garam lalu diaduk , tutup dengan kertas saring dan corong yang
ujungnya dimampatkan dengan kapas
 Panaskan diatas hot plate.

III. Data Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan Gambar


1. Hasil dari pengamatan pada proses
dekantasi terjadinya endapan
setelah tercampurnya amylum zea
mays dengan air . dan kira kira
tinggi endapan tersebut hanya
1. Dekantasi
kurang lebih dari 1cm.

2. Hasil dari pengamatan pada


proses filtrasi adalah bersatunya
kapur tulis dengan air lalu
dikocok terlebih dahulu lalu
saring menggunakan corong yang
2. Filtrasi
telah dilapisi kertas saring lalu
tunggu air hingga keluar sendiri.
Hasilnya adalah air menjadi
bening
3. Hasil pengamatan dari proses
kristalisasi adalah mencampurkan
garam dengan air yang di
panaskan diatas cawan penguap
lalu tunggu sampai
3 Kristalisasi
pelarutnyahabis sehingga
membentuk kristal di cawan
penguap.
4. Hasil pengamatan dari proses
sublimasi adalah mencampurkan
kamfer dengan garam lalu
panaskan diatas hotplate hingga
menguap lalu terjadilah
4. Sublimasi
penguapan yang menghasilkan
kristal di corong penguapnya.

IV. Kesimpulan
1) Mengetahui proses pemisahan campuran dengan teknik dekantasi
2) Mengetahui proses pemisahan campuran dengan teknik filtrasi
3) Mengetahui proses pemisahan campuran dengan teknik kristalisasi
4) Mengetahui proses pemisahan campuran dengan teknik sublimasi

Anda mungkin juga menyukai