KLP 1 - Psikologi Dakwah&ruang Lingkupnya
KLP 1 - Psikologi Dakwah&ruang Lingkupnya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dakwah
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Dakwah ini tepat pada
waktunya. Tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi nilai salah satu
tugas mata kuliah Psikologi Dakwah
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan , petunjuk serta
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Zamhariri selaku dosen Pengampu mata kuliah ini. atas bimbingan
dari beliau kami bisa menyelesaikan makalah ini, serta pihak-pihak yang telah
mendukung pembuatan makalah kami.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga Makalah
Akhlak kepada Allah ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya terutama
Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.3 Tujuan ................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi ..........................................................................................4
2.2 Pengertian Dakwah ............................................................................................4
2.3 Pengertian Psikologi Dakwah ............................................................................5
2.4 Ruang Lingkup Psikologi Dakwah ....................................................................7
2.5 Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Lain ..............................................8
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
ditemukan kuraqng lebih sekitar 198 kali dengan makna yang berbeda-beda, yaitu
: Mengajak adalah memanggil seseorang untuk mengikuti kita.
Di era yang serba maju ini dakwah tidak cukup hanya disampaikan dengan
lisan belaka, tetapi para da’i harus mampu dan kreatif dalam menyampaikan
dakwahnya. Media komunikasi seperti televisi pun merupakan cara yang ampuh
bagi seorang da’i dalam menyampaikan dakwah karena tidak terbatas pada ruang
dan waktu.
Dakwah adalah suatu proses atau upaya mengubah suatu situasi kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam, atau proses mengajak
manusia kejalan yang benar yaitu agama Islam
5
Psikologi dakwah ialah ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari atau
membahas tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses
kegiatan dakwah. Psikologi dakwah juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia yang merupakan cerminan hidup
kejiwaannya untuk diajak kepada pengalaman ajaran-ajaran islam demi
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa psikologi dakwah ialah ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan tingkah laku manusia yang
terkait dalam proses dakwah. Psikologi dakwah berusaha menyingkap apa yang
tersembunyi dibalik perilaku manusia yang terlibat dalam dakwah, dan selanjutnya
menggunakan pengetahuan itu untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan dari
dakwah itu.
6
Tujuan lain dari psikologi dakwah adalah memberikan pandangan tentang
mungkinnya dilakukan perubahan tingkah laku atau sikap mental psikologis sasaran
dakwah atau penerangan agama sesuai dengan pola (pattern) kehidupan yang
dikehendaki oleh ajaran agama yang didakwahkan (diserukan) oleh aparat dakwah
atau penerangan agama itu.
Dengan demikian maka psikologi dakwah mempunyai titik perhatian
kepada pengetahuan tentang tingkah laku manusia. Pengetahuan ini mengajak kita
kepada usaha mendalami dan memahami segala tingkah laku manusia dalam
lapangan hidupnya melalui latar belakang kehidupan psikologis. Tingkah laku
manusia adalah merupakan gejala dari keadaan psikologis yang terlahirkan dalam
rangka usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
3 Hartini, Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi, Ed. 1. Cet. 1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
7
tindakan amaliah/ dengan kata lain bahwa psikologi agama mempelajari kesadaran
agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan dan tindakan
agama orang itu dalam hidupnya. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa
kalimat da‟watun dapat diartikan dengan undangan, seruan atau ajakan yang
semuanya menunjukkan adanya komunikasi antara dua pihak dimana pihak
pertama (da‟i) berusaha menyampaikan informasi, mengajak dan mempengaruhi
pihak kedua (mad‟u). Pengalaman berdakwah menunjukkan bahwa ada orang yang
cepat tanggap terhadap seruan dakwah ada yang acuh tak acuh dan bahkan ada yang
bukan hanya tidak mau menerima tetapi juga melawan dan menyerang balik.
(Putri,2015:12) Proses penyampaian dan penerimaan pesan dakwah itu dilihat dari
sudut psikologi tidaklah sesederhana penyampaian pidato oleh da‟i dan didengar
oleh hadirin, tetapi mempunyai makna yang luas, meliputi penyampaian energi
dalam sistem syaraf, gelombang dan tanda-tanda. Ketika proses suatu dakwah
berlangsung, terjadilah penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, baik pada
peristiwa penerimaan pesan dan pengolahan informasi, maupun pada proses saling
mempengaruhi antara berbagai sistem dari kedua belah pihak, da‟i dan mad‟u.
4 Muhammad Izzuddin Taufiq, 2006, Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam,Jakarta:Gema Insani
8
mengkomunikasikan pesan kepada mad‟u, perorangan ataupun
kelompok komunikasi bisa saja hanya berfungsi sebagai penyampaian
informasi tetapi bisa juga sebagai hiburan dan bahkan bisa sebagai
pengendali tingkah laku. Demikian juga dakwah, sekurang-kurangnya
ia menyampaikan informasi dalam keadaan tertentu menghibur atau
mengingatkan dan idealnya mendorong mad‟u pada tindakan atau
mempengaruhi tingkah lakunya. Dengan demikian secara teknis,
dakwah adalah komunikasi antara da‟i dan mad‟u dan semua orang
yang terlibat dalam kegiatan dakwah adalah juga komunikan. Semua
hukum yang berlaku dalam sistem komunikasi berlaku juga pada
dakwah hambatan komunikasi adalah hambatan dakwah pula, dan
bagaimana cara mengungkap apa yang tersembunyi dibalik perilaku
manusia dakwah sama pula dengan apa yang harus dikerjakan terhadap
manusia komunikan. Tegasnya, cara kerja psikologi dakwah adalah
sama dengan cara kerja psikologi dakwah, karena manusia yang menjadi
pelaku dakwah dan pelaku komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang
berfikir, berperasaan, dan berkeinginan. Perbedaan dakwah dengan
komunikasi terletak pada muatan pesannya, pada komunikasi sifatnya
netral, sedangkan pada dakwah agama terkandung nilai keteladanan.
Seorang pemain sandiwara dianggap hebat manakala ia dapat
memerankan dirinya sebagai oranglain, dan pesannya dinilai
komunikatif meskipun kehidupannya di luar panggung sangat jauh
kualitasnya dibanding tokoh yang diperakannya di atas panggung,
karena ukuran keberhasilan seorang aktor adalah keberhasilannya
menjadi oranglain. Adapun seorang da‟i, ia bukan hanya seorang
komunikator tetapi juga motivator dan contoh sehingga ia dituntut untuk
sinkron antara apa yang disampaikan di atas mimbar dengan apa yang
dilakukannya dalam kehidupan kesehariannya. Seorang da‟i adalah
komunikator sekaligus teladan.
B. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Sosiologi
9
Sosiologi menaruh perhatian pada interaksi-sosial. Interaksi sosial baru
terjadi manakal ada peristiwa komunikasi. Kegiatan dakwah merupakan
peristiwa komunikasi yang juga melahirkan interaksi sosial antara da‟i
dan mad‟u. Untuk memahami fenomena pada masyarakat yang menjadi
obyek dakwah di mana interaksi sosial terjadi, sosiologi pastilah
dibutuhkan. Dengan bantuan sosiologi, seorang da‟i dapat menganalisa
struktur sosial yang mempengaruhi tingkah laku mad‟u, sehingga ia
dapat menentukan pendekatan apa yang akan dilakukan dalam
dakwahnya. 5
5 Munir, Muhammad. Dkk. 2006. Manajemen Dakwah. Cet kedua. Jakarta: Kencana.
10
agama mencari tahu seberapa besar keyakinan agama seseorang
mempengaruhi tingkah lakunya. Dakwah bukan hanya dilakukan
terhadap orang yang belum beragam, tetapi juga kepada orang yang
sudah memiliki keyakinan agama. Dalam ceramah-ceramah keagamaan,
peringatan Isra‟ Mi‟raj Nabi atau Maulid Nabi misalnya dapat
dipastikan bahwa hadirin yang mengunjungi acara tersebut pasti lebuh
banyak yang telah memiliki keyakinan agama islam. Di sinilah seorang
da‟i terhadap psikologi agama, karena tingkah laku
seseorang/kelompok orang terkadang aneh dan tidak mudah dipahami
baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Tidak mustahil bahwa
“keanehan” tingkah laku itu ternyata bermuara pada suatu keyakinan
yang dianutnya. (Zakiah Darajat,1999:4-6).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi Dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa
kepada Allah Swt. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah
dengan pendekatan kejiwaan.
Sebagaimana telah di paparkan di atas, maka kedudukan Psikologi Dakwah
terlihat jelas Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang di
klasifikasikan menjadi dua bagian secara teori maupun praktisnya, kemudian dalam
bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam dan diakhir
Psikologi Dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam.
3.2 Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya kami banyak
mengalami kekurangan dan kesalahan dan oleh karena itu hendaknya pembaca
memberikan tanggapan baik itu berupa kritik dan saran yang bersifat konstruktif
terhadap karya tulis ini
12
DAFTAR PUSTAKA
Faizah dkk, 2015, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media Group
Hartini, Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi, Ed. 1. Cet. 1. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.