Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI DAKWAH DAN RUANG LINGKUPNYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dakwah

Dosen Pengampu :

H. Zamhariri, S.Ag., M.Sos. I

Disusun Oleh :

1. Agung Fajri 1941020066


2. Aldaffa Diana 1941020067

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Dakwah ini tepat pada
waktunya. Tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi nilai salah satu
tugas mata kuliah Psikologi Dakwah
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan , petunjuk serta
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Zamhariri selaku dosen Pengampu mata kuliah ini. atas bimbingan
dari beliau kami bisa menyelesaikan makalah ini, serta pihak-pihak yang telah
mendukung pembuatan makalah kami.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga Makalah
Akhlak kepada Allah ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya terutama
Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung,23 Maret 2021

Penulis,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1


DAFTAR ISI ...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.3 Tujuan ................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi ..........................................................................................4
2.2 Pengertian Dakwah ............................................................................................4
2.3 Pengertian Psikologi Dakwah ............................................................................5
2.4 Ruang Lingkup Psikologi Dakwah ....................................................................7
2.5 Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Lain ..............................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................11
3.1 Saran .................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dakwah memiliki kedudukan yang tinggi dan mempunyai peranan
yang sangat penting menurut pandangan Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW, karena Islam sangat memperhatikan dalam urusan yang satu ini.
Sehingga menganjurkan kepada setiap muslim agar menyeru kepada
kebaikan dan menyampaikan nasehat-nasehat yang baik kepada masyarakat
serta menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.
Begitu pentingnya perintah dakwah ini, sehingga berbagai metode
diterapkan. Hal ini dipertegas oleh HM. Arifin, M. Pd dalam bukunya
“Psikologi Dakwah” bahwa
Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik
dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik
secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam
dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan
terhadap amalan ajaran agama sebagai message yang disampaikan
kepadanya dengan tanpa unsur paksaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan Psikologi Dakwah?
2.Apa sajakah Ruang Lingkup Psikologi Dakwah ?
3.Bagaimana hubungan Psikologi Dakwah dengan ilmu lain?

1.3 Tujuan Penulisan


Semoga dengan penulisan makalah ini kita dapat memperoleh gambaran
yang lebih mendalam mengenai salah satu Paparan yang akan kami sajikan yaitu
tentang “Psikologi Dakwah ,Ruang Lingkupnya dan Hubungannya Dengan Ilmu
Lain”

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi


Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai
mental, pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu ini meneliti alur pemikiran
manusia dan alasan di balik perilaku dan tindakan tersebut. Ilmu psikologi ini sering
kali dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah atau mencari solusi tepat dalam
serangkaian aktivitas manusia yang kompleks.
Dari sisi kesehatan pun, masalah psikologi atau gangguan terkait
kepribadian bisa muncul akibat kondisi penyakit tertentu. Ini juga berlaku
sebaliknya, beberapa perilaku manusia juga bisa memengaruhi kesehatan. Oleh
karena itu, memahami lebih dalam mengenai psikologi adalah hal yang penting
untuk dilakukan untuk meraih kesehatan mental dan kesejahteraan hidup secara
keseluruhan.1
Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa
Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu.
Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa di sebut ilmu yang
mempelajari kejiwaan atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa
manusia.

2.2 Pengertian Dakwah


Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang
lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan
ajaran agama secara sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan potensi
fitri orang itu, dan dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Kata dakwah adalah berasal dari bahasa Arab''Da'wah'' yang berarti
memanggil, mengundang, dan mengajak. Di dalam AL-Qur;an Kata Dakwah

1 Faizah dkk, 2015, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media Group

4
ditemukan kuraqng lebih sekitar 198 kali dengan makna yang berbeda-beda, yaitu
: Mengajak adalah memanggil seseorang untuk mengikuti kita.
Di era yang serba maju ini dakwah tidak cukup hanya disampaikan dengan
lisan belaka, tetapi para da’i harus mampu dan kreatif dalam menyampaikan
dakwahnya. Media komunikasi seperti televisi pun merupakan cara yang ampuh
bagi seorang da’i dalam menyampaikan dakwah karena tidak terbatas pada ruang
dan waktu.
Dakwah adalah suatu proses atau upaya mengubah suatu situasi kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam, atau proses mengajak
manusia kejalan yang benar yaitu agama Islam

2.3 Pengertian Psikologi Dakwah


Psikologi dakwah merupakan cabang pengetahuan baru yang merupakan
gabungan antara kajian psikologi dengan ilmu dakwah. Psikologi dakwah juga pada
hakikatnya merupakan bagian dari psikologi islam, karena dalam psikologi dakwah,
landasan yang digunakan sama dengan yang digunakan dalam psikologi islam,
yaitu alqur’an dan Hadis. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman
tentang psikologi dakwah maka perlu diketahui pengertian psikologi dan dakwah
secara sendiri-sendiri.
Secara sederhana psikologi sering disebut sebagai ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Sedangkan definisi yang
lebih terperinci menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku lahiriah manusia dengan menggunakan metode observasi
secara objektif, seperti terhadap rangsang (stimulus) dan jawaban (respon) yang
menimbulkan tingkah laku.2
Menurut Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mendorong (memotivasi)
manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan
mereka berbuat ma’ruf dan mencegahnya dari perbuatan munkar agar mereka
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

2 H.M. Arifin, 1991. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara.

5
Psikologi dakwah ialah ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari atau
membahas tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses
kegiatan dakwah. Psikologi dakwah juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia yang merupakan cerminan hidup
kejiwaannya untuk diajak kepada pengalaman ajaran-ajaran islam demi
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa psikologi dakwah ialah ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan tingkah laku manusia yang
terkait dalam proses dakwah. Psikologi dakwah berusaha menyingkap apa yang
tersembunyi dibalik perilaku manusia yang terlibat dalam dakwah, dan selanjutnya
menggunakan pengetahuan itu untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan dari
dakwah itu.

Tujuan dan Manfaat Mempelajari Psikologi Dakwah Pada proses dakwah


yang bermaksud untuk mengubah sikap kejiwaan seorang mad’u, maka
pengetahuan tentang psikologi dakwah menjadi sesuatu yang sangat penting. Jika
dilihat dari segi psikologi, bahwa dakwah dalam prosesnya dipandang sebagai
pembawa perubahan, atau suatu proses. Dari segi dakwah, psikologi banyak
memberi jalan pada tujuan dakwah pemilihan materi dan penetapan metodenya.
Bagi seorang da’i dengan mempelajari metode psikologi dapat memungkinkan
mengenal berbagai aspek atau prinsip yang dapat menolongnya dalam meneliti
tingkah laku manusia dengan lebih kritis dan juga dapat memberikan kepadanya
pengertian yang lebih mendalam tentang tingkah laku. Psikologi memberikan jalan
bagaimana menyampaikan materi dan menetapkan metode dakwah kepada individu
manusia yang merupakan makhluk yang berjiwa dan memiliki kepribadian.
Tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan
kepada para da’I tentang pola dan tingkah laku para mad’u dan hal-hal yang
mempengaruhi tingkah laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis)
sehingga mempermudah para da’I untuk mengajak mereka kepada apa yang
dikehendaki oleh ajaran islam.

6
Tujuan lain dari psikologi dakwah adalah memberikan pandangan tentang
mungkinnya dilakukan perubahan tingkah laku atau sikap mental psikologis sasaran
dakwah atau penerangan agama sesuai dengan pola (pattern) kehidupan yang
dikehendaki oleh ajaran agama yang didakwahkan (diserukan) oleh aparat dakwah
atau penerangan agama itu.
Dengan demikian maka psikologi dakwah mempunyai titik perhatian
kepada pengetahuan tentang tingkah laku manusia. Pengetahuan ini mengajak kita
kepada usaha mendalami dan memahami segala tingkah laku manusia dalam
lapangan hidupnya melalui latar belakang kehidupan psikologis. Tingkah laku
manusia adalah merupakan gejala dari keadaan psikologis yang terlahirkan dalam
rangka usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

2.4 Ruang Lingkup Psikologi Dakwah


Ruang Lingkup Psikologi Dakwah . Psikologi merupakan disiplin ilmu yang
memusatkan perhatian dalam pembahasan mengenai manusia dan tingkah lakunya
sebagai individu dan perilakunya dalam berhubungan dengan masyarakat. Menurut
cakupannya psikologi dapat dibagi dalam enam bidang, yaitu Psikologi Umum dan
Eksperimen, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan,
Psikologi Sosial, dan Psikologi Industri dan Organisasi. 3
Selain itu, terdapat cabang-cabang terapan psikologi yang mencakup
bidang-bidang kehidupan manusia. Dengan kata lain, di mana manusia hidup dan
bertingkah laku, maka sesungguhnya lapangan psikologi terdapat di area tersebut.
Namun demikian, dalam pembahasan buku ini tema-tema yang akan di bahas
mencakup tema-tema proses perkembangan manusia, proses belajar dan emosi serta
kepribadian manusia. Keseluruhan tema dibahas secra integratif.
Berhubungan dengan ruang lingkup dari psikologi agama, maka ruang
kajianya segi agama yang hadir dalam pikiran, yang merupakan aspek mental dari
aktifitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur perasaan dalam kesadaran
beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh

3 Hartini, Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi, Ed. 1. Cet. 1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

7
tindakan amaliah/ dengan kata lain bahwa psikologi agama mempelajari kesadaran
agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan dan tindakan
agama orang itu dalam hidupnya. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa
kalimat da‟watun dapat diartikan dengan undangan, seruan atau ajakan yang
semuanya menunjukkan adanya komunikasi antara dua pihak dimana pihak
pertama (da‟i) berusaha menyampaikan informasi, mengajak dan mempengaruhi
pihak kedua (mad‟u). Pengalaman berdakwah menunjukkan bahwa ada orang yang
cepat tanggap terhadap seruan dakwah ada yang acuh tak acuh dan bahkan ada yang
bukan hanya tidak mau menerima tetapi juga melawan dan menyerang balik.
(Putri,2015:12) Proses penyampaian dan penerimaan pesan dakwah itu dilihat dari
sudut psikologi tidaklah sesederhana penyampaian pidato oleh da‟i dan didengar
oleh hadirin, tetapi mempunyai makna yang luas, meliputi penyampaian energi
dalam sistem syaraf, gelombang dan tanda-tanda. Ketika proses suatu dakwah
berlangsung, terjadilah penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, baik pada
peristiwa penerimaan pesan dan pengolahan informasi, maupun pada proses saling
mempengaruhi antara berbagai sistem dari kedua belah pihak, da‟i dan mad‟u.

2.5 Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Lain


Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dan komunikasi
menyebabkan terjadinya interaksi sosial. Agar dakwah bersifat komunikatif
seorang da‟i memerlukan pengetahuan tentang gejala-gejala sosial atau tingkah
laku manusia dalam lingkungan sosio-kulturnya dan seberapa jauh keyakinan
agama mempengaruhi tingkah lakunya. Oleh karena itu, dakwah sebagai ilmu
bersinggungan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya, diantaranya komunikasi,
sosiologi, psikologi sosial, psikologi agama disamping ilmu-ilmu keagamaan itu
sendiri. 4
A. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kegiatan dakwah adalah
kegiatan komunikasi yaitu seorang atau sekelompok da‟i

4 Muhammad Izzuddin Taufiq, 2006, Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam,Jakarta:Gema Insani

8
mengkomunikasikan pesan kepada mad‟u, perorangan ataupun
kelompok komunikasi bisa saja hanya berfungsi sebagai penyampaian
informasi tetapi bisa juga sebagai hiburan dan bahkan bisa sebagai
pengendali tingkah laku. Demikian juga dakwah, sekurang-kurangnya
ia menyampaikan informasi dalam keadaan tertentu menghibur atau
mengingatkan dan idealnya mendorong mad‟u pada tindakan atau
mempengaruhi tingkah lakunya. Dengan demikian secara teknis,
dakwah adalah komunikasi antara da‟i dan mad‟u dan semua orang
yang terlibat dalam kegiatan dakwah adalah juga komunikan. Semua
hukum yang berlaku dalam sistem komunikasi berlaku juga pada
dakwah hambatan komunikasi adalah hambatan dakwah pula, dan
bagaimana cara mengungkap apa yang tersembunyi dibalik perilaku
manusia dakwah sama pula dengan apa yang harus dikerjakan terhadap
manusia komunikan. Tegasnya, cara kerja psikologi dakwah adalah
sama dengan cara kerja psikologi dakwah, karena manusia yang menjadi
pelaku dakwah dan pelaku komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang
berfikir, berperasaan, dan berkeinginan. Perbedaan dakwah dengan
komunikasi terletak pada muatan pesannya, pada komunikasi sifatnya
netral, sedangkan pada dakwah agama terkandung nilai keteladanan.
Seorang pemain sandiwara dianggap hebat manakala ia dapat
memerankan dirinya sebagai oranglain, dan pesannya dinilai
komunikatif meskipun kehidupannya di luar panggung sangat jauh
kualitasnya dibanding tokoh yang diperakannya di atas panggung,
karena ukuran keberhasilan seorang aktor adalah keberhasilannya
menjadi oranglain. Adapun seorang da‟i, ia bukan hanya seorang
komunikator tetapi juga motivator dan contoh sehingga ia dituntut untuk
sinkron antara apa yang disampaikan di atas mimbar dengan apa yang
dilakukannya dalam kehidupan kesehariannya. Seorang da‟i adalah
komunikator sekaligus teladan.
B. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Sosiologi

9
Sosiologi menaruh perhatian pada interaksi-sosial. Interaksi sosial baru
terjadi manakal ada peristiwa komunikasi. Kegiatan dakwah merupakan
peristiwa komunikasi yang juga melahirkan interaksi sosial antara da‟i
dan mad‟u. Untuk memahami fenomena pada masyarakat yang menjadi
obyek dakwah di mana interaksi sosial terjadi, sosiologi pastilah
dibutuhkan. Dengan bantuan sosiologi, seorang da‟i dapat menganalisa
struktur sosial yang mempengaruhi tingkah laku mad‟u, sehingga ia
dapat menentukan pendekatan apa yang akan dilakukan dalam
dakwahnya. 5

C. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Psikologi Sosial


Psikologi sosial merupakan bagian dari psikologi. Psikologi
mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan psikologi sosial
memusatkan perhatiannya pada gejala sosial atau tingkah laku manusia
dalam lingkungan sosio-kulturnya. Seorang da‟i selalu berhadapan
dengan fenomena sosial yang belum tentu dipahaminya. Oleh karena itu,
pengetahuan psikologi sosial bagi seorang da‟i cukup penting karena ia
dapat membantu da‟i dalam membedah gejala sosial masyarakat yang
didakwahi. Dari sudut ini maka dakwah adalah peristiwa sosial.
D. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Psikologi Agama
Psikologi agama (ilmu jiwa agama) meneliti sejauh mana pengaruh
keyakinan agama terhadap sikap dan tingkah laku orang (berpikir,
bersikap, dan bereaksi). Tingkah laku orang, baik dalam berpikir,
bersikap maupun berekasi tidak dapat dipisahkan dengan keyakinannya,
karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi konstruksi
kepribadiannya. Lapangan penelitian psikologi agama (ilmu jiwa
agama) adalah kesadaran beragama dan pengalaman beragama. Jika
psikologi dakwah berusaha menguak apa yang melatarbelakangi
tingkah laku manusia yang terkait dengan dakwah, maka psikologi

5 Munir, Muhammad. Dkk. 2006. Manajemen Dakwah. Cet kedua. Jakarta: Kencana.

10
agama mencari tahu seberapa besar keyakinan agama seseorang
mempengaruhi tingkah lakunya. Dakwah bukan hanya dilakukan
terhadap orang yang belum beragam, tetapi juga kepada orang yang
sudah memiliki keyakinan agama. Dalam ceramah-ceramah keagamaan,
peringatan Isra‟ Mi‟raj Nabi atau Maulid Nabi misalnya dapat
dipastikan bahwa hadirin yang mengunjungi acara tersebut pasti lebuh
banyak yang telah memiliki keyakinan agama islam. Di sinilah seorang
da‟i terhadap psikologi agama, karena tingkah laku
seseorang/kelompok orang terkadang aneh dan tidak mudah dipahami
baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Tidak mustahil bahwa
“keanehan” tingkah laku itu ternyata bermuara pada suatu keyakinan
yang dianutnya. (Zakiah Darajat,1999:4-6).

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi Dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa
kepada Allah Swt. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah
dengan pendekatan kejiwaan.
Sebagaimana telah di paparkan di atas, maka kedudukan Psikologi Dakwah
terlihat jelas Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang di
klasifikasikan menjadi dua bagian secara teori maupun praktisnya, kemudian dalam
bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam dan diakhir
Psikologi Dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam.

3.2 Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya kami banyak
mengalami kekurangan dan kesalahan dan oleh karena itu hendaknya pembaca
memberikan tanggapan baik itu berupa kritik dan saran yang bersifat konstruktif
terhadap karya tulis ini

12
DAFTAR PUSTAKA
Faizah dkk, 2015, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media Group

H.M. Arifin, 1991. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartini, Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi, Ed. 1. Cet. 1. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

Muhammad Izzuddin Taufiq, 2006, Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi


Islam,Jakarta:Gema Insani

Munir, Muhammad. Dkk. 2006. Manajemen Dakwah. Cet kedua. Jakarta:


Kencana.

Anda mungkin juga menyukai