Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GEA DENGAN

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI


KEBUTUHAN TUBUH

Disusun Oleh
Ditya Ayu Diningsih

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GEA DENGAN
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI

KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH

A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Identitas Klien
1) Nama : Tn M.A
2) Umur : 18 tahun 5 bulan 17 hari
3) Jenis Kelamin : Laki - laki
4) Agama : Islam
5) Suku/Kewarganegaraan : Betawi/ WNI
6) Pendidikan : Perguruan Tinggi
7) Pekerjaan : Mahasiswa ITB
8) Status marital : Belum Kawin
9) Tanggal,Jam pengkajian : 6 Oktober 2020 / 09.00 WIB
10) Tanggal,Jam masuk : 5 Oktober 2020 / 23.00
11) Diagnosa Medis : Observasi Febris + Vomitus
12) Alamat : Jl. Ciptomangunkusumo no. 29
b. Identitas Keluarga/Penanggung jawab
1) Nama : Tn. S.A
2) Umur : 47 Tahun
3) Jenis kelamin : Laki - laki
4) Pekerjaan : Konsultan
5) Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
6) Alamat : Jakarta
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:
(1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan demam naik turun sejak hari jumat
tanggal 4 oktober yang lalu, pasien juga mengatakan mual
muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke
Rumah sakit dan disarankan dokter untuk dirawat di Rumah
Sakit.
(2) Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing
(3) Riwayat Pe
(4) nyakit Sekarang (PQRST)
Pada saat pengkajian Pasien mengatakan pusing, mual,
tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK
sudah 5 kali pada pagi hari, pasien juga mengatakan sudah
tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputar-
putar dan terjadi pada saat beraktivitas. Pusingnya sedikit
berkurang pada saat pasien tidur.
(5) Keluhan menyertai
Tidak ada

b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu


(1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit panas, batuk
dan pilek
(2) Riwayat rawat inap sebelumnya
Pasien mengatakan pasien belum pernah masuk Rumah
Sakit
(3) Riwayat obat dan alergi
Pasien mengatakan alergi obat cefat dan reaksinya gatal -
gatal
(4) Riwayat operasi
Pasien mengatakan belum pernah dioperasi sebelumnya
(5) Riwayat Transfusi
Pasien mengatakan belum pernah melakukan transfusi
(6) Riwayat pengobatan rutin
Pasien mengatakan tidak ada pengobatan rutin

a. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit turunan maupun menular
b. Keadaan kesehatan lingkungan rumah
Pasien mengatakan tinggal di perumahan padat penduduk tapi
lingkungan rumah nyaman dan bersih. Kondisi ventilasi juga
cukup baik sehingga udara mampu bertukar dari luar kedalam.

3. Pola kesehatan fungsional


11 Pola yang dikaji sebeum sakit dan saat sakit
1. Pola pengelolaan kesehatan dan persepsi kesehatan
a) Arti sehat dan sakit bagi klien, gaya hidup atau hal yang
mempengaruhi kesehatan (Merokok, minum alkohol, kopi, obat
penenang atau narkoba)
Pasien mengatakan sehat adalah suatu anugerah dari Tuhan
yang harus dijaga dan sakit yang dialaminya adalah ujian dari
Tuhan.
Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering merokok dengan
jenis kretek dan menghabiskan 1 bungkus perhari.
b) Pengetahuan status kesehatan klien saat ini
Pasien mengatakan tidak tau penyebab dari demam, mual,
muntah dan pusing yang dialaminya
c) Perlindungan terhadap kesehatan
Pasien mengatakan pasien selalu menjaga pola makan dengan
baik dan saat ini pasien hanya bisa melakukan apa yang sudah
menjadi kaharusan bagi seorang pasien.
d) Pemeriksaan diri sendiri
Pasien mengatakan jika sakit pasien pergi memeriksakan diri ke
klinik kesehatan untuk mendapatkan obat
e) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering olahraga
mengangakat beban (20 Kg) dan saat ini pasien mengikuti
terapi obat yang diberikan

2. Pola nutrisi metabolik


a) Kebiasaan makan dan kudapan, jenis dan jumlah makanan
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu makan sehari
3 kali dalam 1 porsi setiap kali makan dengan jenis nasi, sayur
dan daging. Saat ini pasien hanya mampu menghabiskan ½
porsi makan karena merasa mual dengan jenis bubur.
b) Pola makan dalam 3 hari terakhir atau dalam 24 jam terakhir,
porsi yang di habiskan
Pasien mengatakan saat masuk Rumah Sakit baru pasien
merasakan tidak ada nafsu makan karena mual
c) Kepuasan akan berat badan saat ini
Pasien mengatakan merasakan ada penurunan berat badan
d) Factor pencernaan
Pasien mengatakan nafsu makan menurun karena mual

3. Pola eliminasi
a) Kebiasaan buang air kecil (BAK):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3 – 4 kali dalam
sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau
khas air kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali
dengan jumlah ± 200cc, berwarna kuning jernih, bau khas air
kencing dan tidak ada nyeri.
b) Kebiasaan buang air besar (BAB):
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning. Saat ini
pasien mengatakan sudah BAB 3 kali dengan konsistensi cair
dan berwarna kuning.
c) Keyakinan budaya dan kesehatan
Pasien mengatakan pasien percaya bahwa kesehatan adalah
pemberian Tuhan
d) Kemampuan perawatan diri
Pasien mengatakan mampu merawat diri sendiri sebelum sakit.
Saat ini pasien butuh bantuan perawat dan keluarganya
e) Penggunaan bantuan untuk eliminasi
Tidak ada

4. Pola aktivitas dan latihan


a) Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri
sebelum sakit. Saat ini pasien membutuhkan bantuan dari
keluarga dan temannya – temannya.
b) Olahraga :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien menyukai olahraga
angkat beban 20 Kg. Saat ini pasien hanya bisa terbaring diatas
tempat tidur.
c) Kebiasaan mengisi waktu senggang dan hobby yang dilakukan :
Pasien mengatakan jika habis kuliah pasien senang berkumpul
bersama teman-temannya dan pasien hobby bermain game. Saat
ini pasien hanya bisa terbaring diatas tempat tidur.
d) Keyakinan tentang aktivitas dan olahraga :
Pasien mengatakan dengan berolahraga membuat pasien jadi
lebih sehat dan segar. Saat ini pasien tidak bisa berolahrga
karena sakit.
e) Kemampuan untuk merawat diri sendiri :
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi/personal hygiene √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ket: 0=mandiri, 1= menggunakan alat bantu, 2= di bantu orang
lain, 3= dibantu orang lain dan alat,4= ketergantungan penuh

5. Pola istirahat tidur


a) Kebiasaan tidur sehari-hari :
Pasien mengatakan jika pulang kuliah masih sempat untuk tidur
siang pasien tidur ± 2 jam dan tidur malam tidak menentu jika
mengerjakan banyak tugas pasien hanya tidur ± 5 – 6 jam.
Setelah sakit pasien terkadang terbangun saat malam hari
karena merasa tidak nyaman.
b) Menggunakan alat (music) atau obat untuk mempermudah
tidur:
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat tidur dan
tidak pernah mencoba terapi musik.
c) Jadwal istirahat dan relaksasi :
Pasien mengatakan jika ada waktu istirahat pasien berkumpul
bersama teman-temannya
d) Gejala gangguan pola tidur :
Pasien mengatakan suka terbangun karena merasa tidak
nyaman
e) Factor yang berhubungan :
Pasien mengatakan cemas karena sakit pada saat sedang UTS
dan tidak bisa mengikutinya ditambahkan dengan banyak tugas
yang belum diselesaikan.

6. Pola persepsi kognitif


a) Fungsi dan penggunaan alat bantu indra :
Pasien mengatakan tidak menggunakan kacamata
b) Persepsi ketidaknyamanan nyeri :
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri
c) Keyakinan terhadap nyeri :
Tidak ada
d) Tingkat pengetahuan pasien terhadap nyeri :
Tidak ada

7. Pola konsep diri-persepsi diri:


a) Keadaan social :
Pasien mengatakan pasien senang bersosialisasi dengan banyak
orang
b) Identitas personal:
Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang pelajar
c) Gambaran diri:
Pasien sadar bahwa dia adalah seorang laki-laki yang harus
membanggakan orangtuanya
d) Harga diri :
Pasien mengatakan bahwa dia mau dihargai sebagai sesama
manusia
e) Ancaman terhadap konsep diri:
Pasien mengatakan takut penyakitnya tambah parah dan
menyusahkan keluarganya.
f) Riwayat perubahan konsep berhubungan dengan fisik:
Pasien merasakan bahwa dirinya lemah dan terbeban karena
harus merepotkan keluarga dan temannya untuk beraktivitas
karena sakit.

8. Pola hubungan peran:


a) Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman dan
pekerjaan:
Pasien mengatakan bahwa ia adalah anak kos dan sibuk dengan
kuliahnya.
b) Kepuasan menjalani peran:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien merasa senang dapat
melakukan aktivitasnya seperti biasa. Saat ini dia tidak mampu
menjalani peran sebagai seorang mahasiswa.
c) Efek terhadap status kesehatan:
Pasien mengatakan sudah merepotkan teman dan keluarganya.
d) Pentingnya keluarga bagi klien:
Pasien mengatakan keluarga sangat penting, tanpa keluarga
pasien tidak bisa apa-apa.
e) Struktur dan dukungan keluarga :
Pasien mengatakan keluarga selalu menemani dan membantu
pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
f) Proses pengambilan keputusan keluarga :
Pasien mengatakan pengambilan keputusan pasien selalu
berdiskusi dengan orang tuanya.
g) Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga :
Pasien mengatakan orang tua mengasuhnya sejak dilahirkan
dan pada saat beranjak dewasa orang tua mempercayainya
untuk mandiri.
h) Klien tinggal dengan :
Pasien mengatakan bahwa dia adalah anak kos yang tinggal
dalam 1 lingkungan yang sama dengan teman-temannya namun
dengan kamar yang berbeda.

9. Pola reproduksi-seksuslitas:
a) Masalah terkait seksual :
Tidak ada
b) Menstruasi :
Tidak ada
c) Gambaran prilaku seksual :
Tidak ada
d) Pengetahuan tentang seksual :
Tidak ada

10.Pola toleransi terhadap stress dan mekanisme koping:


a) Sifat pencetus stress :
Pasien mengatakan stres jika mual dan muntah
b) Tingkat stress yang dirasakan :
Pasien merasakan cemas jika harus dirawat semakin lama
c) Respon terhadap stress :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
d) Strategi mengatasi stress :
Pasien mengatakan mengatasi dengan tidur
e) Strategi koping :
Pasien selalu meminta bantuan kepada keluarga dan perawat

11.Pola keyakinan-nilai:
a) Latar belakang budaya :
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang indonesia dan asli
dari jakarta namun lahir di tanggerang
b) Status ekonomi :
Pasien mengatakan orang tua selalu memenuhi kebutuhan
ekonominya karena pasien belum bekerja dan masih kuliah.
c) Tujuan kehidupan bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa hidup adalah anugerah yang harus
disyukuri dan harus berguna serta dapat membanggakan orang
tuanya
d) Pentingnya agama bagi klien :
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rutin sholat 5 waktu.
e) Dampak kesehatan terhadap spiritualitas :
Pasien mengatakan saat ini ia percaya bahwa Tuhan yang akan
memulihkan keadaannya.

4. Data Biologi
a. Keadaan umum
Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram
compos mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering
500 cc/ 12 di tangan kiri.
b. Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
S : 36,9 ̊ C
N : 98 X/ menit
RR : 18 X/ menit
Nyeri : 0/10
c. Berat badan sebelum sakit: 65 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 23,9
Berat Badan sekarang : 62 Kg
Tinggi badan : 165 Cm
IMT : 22,8
Kebutuhan kalori pasien :
BBI (berat badan ideal )
BBI = (TB(cm)- 100)- 10 %
=( 165 cm – 100) – 10%
= 65- 6,5
= 58,5
AMB ( angka Metabolisme basal )\
Laki- laki = 1 kkal x kg BBI x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x Kg BBI x 24 jam
Tn M.A = 1 kkal x 58,5 x 24 jam
= 58, 5 x 24 jam
= 1.404 kkal/24 jam

d. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih,
distribusi rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan
dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak
terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua
telinganya, pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut
bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan
tidak ada nyeri tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada
edema dan jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan
(vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan.
Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri
tekan, terdengar bising usus 7x/menit.

10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
Tidak ada kelainan, tampak normal
13) Ekstremitas
Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut,
kuku jari bersih
5. Data psikologi
a) Status emosi:
Tampak stabil
b) Gaya komunikasi:
Pasien tampak kooperatif saat diajak bicara
c) Kegiatan agama yang diikuti :
Pasien mengatakan rutin sholat 5 waktu
d) Pandangan klien tentang peran Tuhan dalam kehidupannya, peran
doa dalam kehidupannya, kematian dan relasi dengan Tuhan :
Pasien mengatakan sakit adalah ujian hidup baginya dan pasien
percaya akan mendapat kesembuhan jika klien rajin berdoa

6. Data penunjang
1) Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 5 – 10- 2020
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Darah lengkap 15.6 g/dl 13.2 – 17.3
Hemoglobin 48.1 % 40.0 – 54.0
Hematokrit 5.78 Juta/µL 4.50 – 5.90
Eritrosit 83 fL 80 – 96
MCV L 27 pg/mL 28 – 33
MCH L 32 g/dL 33 – 36
RDW-CV 13 % 11 – 16
Lekosit H 12.59 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 211 Ribu/µL 150 – 450
MPV H 11.2 fL 6.8 – 10.6

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0 – 40.0
Monosit 7.0 % 2.0 – 8.0

Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41

Pemeriksaan tanggal 7 – 10 -2020

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hematologi
Lekosit 6.35 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 175 Ribu/µL 150 – 450

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen 65.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 19.0 % 20.0 – 40.0
Monosit H 13.0 % 2.0 – 8.0
normoblas 0 /100 Lekosit

Kimia klinik
Ureum darah 25 Mg/dL 19.44

eGFR
Kreatinin darah H 1.2 Mg/dL < 1.2
eGFR 78,9 mL/min/1.73 m^2
Natrium (sodium) 136 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5 – 5.1
(pottasium)

2) Radiologi
Tidak ada
3) Ekg
Tidak ada
4) Terapi obat:
Injeksi

a) Nama Obat: Tamoliv


Dosis : 1g
Golongan : analgesik dan antipirektik
Indikasi : terapi jangka pendek untuk demam dan nyeri derajat
ringan - sedang
Kontraindikasi : hipersensitif dengan gangguan hati berat
Efek Samping : malaise, kadar transaminase, ruam, reaksi
hipersensitif, hepetotoksik (overdosis)
Mekanisme kerja obat : dengan menurunkan sintesa prostlagandin
di sentral, sehingga dapat menghasilkan efek analgesik dan
antipirektik
b) Nama Obat: Vomceran
Dosis : 2 X 8 mg
Golongan : ondansentron
Indikasi : penanganan mual dan muntah yang berkaitan dengan
kemoterapi dan radioterapi
Kontraindikasi : hipersensitif
Efek Samping : sakit kepala, demam, menggigil, konstipasi, sensasi
panas pada daerah kepala, nyeri epigastrium, nyeri
muskuloskeletal,nyeri dada, rasa lemas, ansietas, hipotensi,gatal,
parestesia, sedasi dan diare.
Mekanisme kerja obat : meningkatkan kondisi pasien dengan
melakukan fungsi memblokir serotonin 5-HT3 receptor
c) Nama Obat: Pranza
Dosis : 1 X 40 mg
Golongan : proton pump inhibitor
Indikasi : ulkus lambung, ulkus duodenum, refluks esofagitis
derajat sedang dan berat serta kondisi hipersekresi patologis seperti
sindrom zollinger-ellison atau keganasan lainnya.
Kontraindikasi : hipersensitif
Efek Samping : sensasasi berputar dan kehilangan keseimbangan,
peningkatan resiko patah tulang, diare, sakit kepala, pusing, gatal
pada kulit
Mekanisme kerja obat : menghambat sekresi asam lambung melalui
kerja spesifik pada pompa proton sel parietal.
Oral
a) Nama Obat: sumagesic
Dosis : 3 X 1 tab
Golongan : analgetik dan antipirektik
Indikasi : menurunkan demam serta meredakan sakit kepala,
sakit gigi, nyeri otot dan sendi
Kontraindikasi : gangguan fungsi hati
Efek Samping : kerusakan hati akibat pemberian jangka panjang
dan dosis besar, reaksi hipersensitivitas
Mekanisme kerja obat : menyembuhkan rasa sakit degan cara
bekerja pada pusat rasa sakit dalam otak dan mencegah timbulnya
rangsangan rasa sakit pada tempat-tempat bersangkutan.
5) Diit:
Lunak
6) Acara infus:
Asering 500 cc/12 jam
7) Mobilisasi
Bedrest

B. PENGELOMPOKAN DATA

Data Subjektif Data Objektif


 Klien mengatakan lemas  Klien tampak sakit sedang
 Klien mengatakan pusing jika  Kesadaran compos mentis
beraktivitas  Akral teraba hangat
 Klien mengatakan mual  Klien tampak lemas
 Klien mengatakan tidak nafsu  Mukosa bibir kering
makan karena mual  Kulit pasien terlihat kering dan
 Klien mengatakan berat badan Turgor tidak elasitis
menurun  Makan ½ porsi
 Klien mengatakan BAB sudah 3  Hasil TTV :
kali dan cair  TD : 90/70 mmHg
 Klien mengatakan BAK sudah 5  S : 36, 9 ̊ C
kali pada pagi hari  N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
 Bising usus : 7 kali / menit
 Berat badan sebelum sakit : 65 Kg
 Berat badan setelah sakit : 62 Kg
 Terpasang infus asering 500 cc/ 12
jam

C. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Faktor infeksi Resiko tinggi
 Klien mengatakan ketidakseimbangan
mual Masuk melalui makanan yang nutrisi kurang dari
 Klien mengatakan tercemar kebutuhan tubuh
tidak nafsu makan
 Klien mengatakan Berkembang dalam usus
berat badan menurun
Melepas enteroktosin
DO :
 Klien tampak sakit Mengiritasi otot dan lapisan mukosa
sedang intestinum
 Kesadaran compos
mentis Menstimulasi fleksus submukosa dan
 Akral teraba hangat fleksus mienterik
 Makan ½ porsi
Mempercepat peristaltik usus
 Hasil TTV :
 TD : 90/70 mmHg
Hiperperistaltik usus
 S : 36, 9 ̊ C
 N : 98 x/ menit
Menekan lambung
 RR : 18 x/menit
 Berat badan sebelum Merangsang reflek mual muntah
sakit : 65 Kg
 Berat badan setelah Mual muntah
sakit : 62 Kg
 Terpasang infus Nafsu makan menurun
asering 500 cc/ 12 jam
Resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
DS : Faktor infeksi Resiko tinggi
 Klien mengatakan kekurangan volume
BAB 3 kali cair Masuk melalui makanan yang cairan
 Klien mengatakan tercemar
BAK sudah 5 kali pada
Berkembang dalam usus
pagi hari
 Klien mengatakan Melepas enteroktosin
mual
 Klien mengatakan Mengiritasi otot dan lapisan mukosa
pusing intestinum

DO : Menstimulasi fleksus submukosa dan


 Klien tampak sakit fleksus mienterik
sedang
 Kesadaran compos Mempercepat peristaltik usus
mentis
 Akral teraba hangat Hiperperistaltik usus
 Klien tampak lemas
 Mukosa bibir kering
Frekuensi BAB meningkat
 Kulit pasien terlihat
kering dan Turgor
Peningkatan kehilangan cairan dan
tidak elasitis
elektrolit
 Hasil TTV :
 TD : 90/70 mmHg Resiko kekurangan volume cairan
 S : 36, 9 ̊ C
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
 Terpasang infus
asering 500 cc/ 12 jam
DS : Faktor infeksi Intoleransi aktivitas
 Klien mengatakan
lemas Masuk melalui makanan yang
 Klien mengatakan tercemar
pusing jika beraktivitas
DO : Berkembang dalam usus
 Klien tampak sakit
sedang Melepas enteroktosin
 Kesadaran compos
mentis
 Akral teraba hangat Mengiritasi otot dan lapisan mukosa
 Klien tampak lemas intestinum
 Hasil TTV :
Menstimulasi fleksus submukosa dan
 TD : 90/70 mmHg
fleksus mienterik
 S : 36, 9 ̊ C
 N : 98 x/ menit
Mempercepat peristaltik usus
 RR : 18 x/menit
 Terpasang infus
Hiperperistaltik usus
asering 500 cc/ 12 jam
Menekan lambung
Merangsang reflek mual muntah

Mual muntah

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


MASALAH

1. Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan mual dan tidak nafsu makan
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran
cairan berlebihan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


No Tanggal
Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 6 - 10 – 2020 Resiko tinggi Setelah dilakukan a) Kaji tanda vital dan status
ketidakseimba tindakan keperawatan nutrisi
ngan nutrisi dalam 3 X 24 jam b) Anjurkan untuk menjaga
kurang dari diharapkan nutrisi klien kebersihan mulut
kebutuhan terpenuhi dengan Kriteria c) Anjurkan makan sedikt
tubuh hasil : tapi sering
berhubungan  Terjadi peningkatan d) Ukur intake makanan dan
dengan mual berat badan sesuai timbang berat badan
dan tidak nafsu batasan waktu e) Kolaborasi dengan ahli
makan  Peningkatan status gizi untuk diet yang tepat
nutrisi bagi pasien dan dengan
dokter dalam pemberian
obat
2 6 - 10 – 2020 Resiko tinggi Setelah dilakukan a) Kaji intake dan output
kekurangan tindakan keperawatan pasien
volume cairan dalam 3 X 24 jam b) Motivasi pasien untuk
berhubungan diharapkan masalah makan
dengan pasien dapat teratasi c) Kaji Keadaan umum
pengeluaran dengan Kriteria hasil : pasien
cairan  Membrane mukosa d) Kolaborasi dengan tim
berlebihan lembab medis dalam pemberian
 Turgor kulit baik obat
 BAB 1-2 kali/hari
dengan kosistensi
lembek
 TTV normal

3 16 - 10 - 2018 Intoleransi Setelah dilakukan a) Kaji tingkat kemampuan


aktivitas tindakan keperawatan aktivitas
berhubungan dalam 3 X 24 jam b) Anjurkan keluarga untuk
dengan diharapkan pasien membantu memenuhi
kelemahan bertoleransi terhadap kebutuhaan pasien
fisik aktivitas dengan Kriteria c) Tingkatkan aktivitas
hasil : secara bertahap sesuai
a) Pasien dapat toleransi
berpartisipasi dalam d) Jelaskan pentingnya
aktivitas istirahat dan aktivitas
b) Pasien dapat dalam proses
memenuhi kebutuhan penyembuhan
pasien secara mandiri

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL JAM NO.DK IMPLEMENTASI NAMA & TTD


6 - 10 - 2020 09.00 1 Mengkaji TTV dan status Ditya
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing, mual dan tidak nafsu
makan
Hasil TTV :
 TD : 90/70 mmHg
 S : 36, 9 ̊ C
 N : 98 x/ menit
 RR : 18 x/menit
Berat badan sebelum sakit : 65
Kg
Berat badan setelah sakit : 62
Kg
1 Mengukur intake makanan dan Ditya
timbang berat badan
Respon : pasien menghabiskan
bubur hanya ½ porsi
Berat badan sebelum sakit : 65
Kg
Berat badan setelah sakit : 62
Kg
3 Mengkaji tingkat kemampuan
aktivitas
Respon : pasien mengatakan
lemas dan pusing jika
beraktivitas
09.15 3 Menganjurkan keluarga untuk Ditya
membantu memenuhi
kebutuhan pasien
Respon : keluarga tampak
mengerti dan mau
melakukannya
2 Memotivasi pasien untuk Ditya
makan
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
11.45 2 Mengkaji intake dan output Ditya
pasien
Respon : Pasien mengatakan
tidak nafsu makan, makan
hanya habis ½ porsi, minum 3
gelas = ± 750 cc, BAB cair 3x,
BAK = ± 700cc
1 Memberikan obat peroral Diya
Sumagesic 3 x 1 tab
1 Menganjurkan pasien makan Ditya
sedikit tapi sering
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
1 Menganjurkan pasien untuk Ditya
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
7 - 10 – 2020 08.00 2 Mengobservasi keadaan umum Ditya
pasien :
Respon : pasien mengatakan
masih pusing dan masih mual,
BAB berkurang
2 Memotivasi pasien untuk Ditya
makan
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
08.05 3 Menganjurkan keluarga untuk Ditya
membantu memenuhi
kebutuhan pasien
Respon : keluarga tampak
mengerti dan mau
melakukannya
1 Menganjurkan pasien makan Ditya
sedikit tapi sering
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
Menjelaskan pentingnya
istirahat dan aktivitas dalam
proses penyembuhan
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
11.55 1 Mengkaji TTV dan status Ditya
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang, mual
berkurang
Hasil TTV :
 TD : 90/60 mmHg
 S : 36, 5 ̊ C
 N : 92 x/ menit
 RR : 20 x/menit
12.00 2 Mengkaji intake dan output Ditya
pasien
Respon : Pasien mengatakan
nafsu makan sedikit membaik,
makan habis ¾ porsi, minum 3
gelas = ± 750 cc, BAB cair 1x,
BAK 1x = ± 250 cc
1 Menganjurkan pasien untuk Ditya
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
3 Mengkaji tingkat kemampuan Ditya
aktivitas
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang dan mampu
melakukan aktivitas sendiri
8 - 10 – 2020 13.30 2 Mengobservasi keadaan umum Ditya
pasien :
Respon : pasien mengatakan
sudah tidak pusing, mual sudah
tidak ada, nafsu makan
membaik
13.35 1 Menganjurkan pasien untuk Ditya
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
2 Memotivasi pasien untuk Ditya
makan
Respon : pasien mengerti dan
mau melakukannya
3 Mengkaji tingkat kemampuan
aktivitas
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang dan mampu
melakukan aktivitas sendiri
16.15 1 Mengkaji TTV dan status Ditya
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
sudah tidak pusing, mual sudah
tidak ada
Hasil TTV :
 TD : 90/60 mmHg
 S : 36, 7 ̊ C
 N : 88 x/ menit
 RR : 19 x/menit
2 Mengkaji intake dan output Ditya
pasien
Respon : Pasien mengatakan
nafsu makan kembali normal,
makan habis 1 porsi, minum 4
gelas = ± 1000 cc, BAB cair
1x, BAK 2 kali = ± 500 cc
Melepas infus pasien Ditya
Respon : pasien mengatakan
keadaanya sudah membaik,
pasien akan pulang
16.30 3 Menganjurkan banyak istirahat Ditya
untuk membantu proses
pemulihan

G. EVALUASI KEPERAWATAN

TGL NO. SOAP NAMA & TTD


DK
6 - 10 – 2020 1 S: pasien mengatakan pusing, mual Ditya
dan tidak nafsu makan
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Hasil TTV : TD : 90/70
mmHg, S : 36, 9 ̊ C, N : 98 x/ menit,
RR : 18 x/menit, Berat badan sebelum
sakit : 65 Kg, Berat badan setelah
sakit : 62 Kg

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
2 S: Pasien mengatakan tidak nafsu
makan, makan tidak habis
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, makan hanya habis ½
porsi, minum 3 gelas = ± 750 cc,
BAB cair 3x, BAK = ± 700cc
terpasang terapi infus Asering 500
cc/ 12 jam
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 S: pasien mengatakan lemas dan
pusing jika beraktivitas
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Klien tampak lemas dan
terbaring di atas tempat tidur,
terpasang terapi infus Asering 500
cc/ 12 jam, tampak sebagian
aktivitas dibantu keluarga
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
7 - 10 - 2020 1 S: pasien mengatakan pusing Ditya
berkurang dan mual berkurang
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Hasil TTV : TD : 90/60
mmHg, S : 36, 5 ̊ C, N : 92 x/ menit,
RR : 20 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2 S: Pasien mengatakan nafsu makan
sedikit membaik
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, makan habis ¾ porsi,
minum 3 gelas = ± 750 cc, BAB
cair 1x, BAK 1x = ± 250 cc,
terpasang terapi infus Asering 500
cc/ 12 jam
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 S: pasien mengatakan pusing
berkurang dan mampu melakukan
aktivitas sendiri
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Klien tampak terbaring
diatas tempat tidur dan terpasang
terapi infus Asering 500 cc/ 12 jam,
tampak pasien mampu melakukan
aktivitas sendiri dengan baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
8 - 10 - 2020 1 S: pasien mengatakan sudah tidak Ditya
pusing, mual sudah tidak ada, nafsu
makan membaik
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, Hasil TTV : TD : 90/60
mmHg, S : 36, 7 ̊ C, N : 88 x/ menit,
RR : 19 x/menit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2 S: Pasien mengatakan nafsu makan
kembali normal
O: Kesadaran : Compos Mentis, akral
hangat, makan habis 1 porsi,
minum 4 gelas = ± 1000 cc, BAB
cair 1x, BAK 2 kali = ± 500 cc,
infus dilepas
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan, pasien
pulang.

Anda mungkin juga menyukai