2: 34-40
ISSN 2686-4649
Diterima 11 Februari 2020 This study aimed to find out the effects of Problem Based Learning on reducing
Disetujui 29 Desember 2020 students’ misconceptions to acid-base material. Problem-based learning (PBL) used
in this study. Students of SMA Katolik Karitas Tomohon was the population and
Keywords: sample of this study; students of grade XII Science as a population and students of
Misconception grade XII 2 Science as a sample. The results of this study were analyzed using Rasch
Acid-base Model and hypothesis testing. The results of this study showed that students with
Problem Based Learning misconceptions still there even students with high capability. The average pretest
Rasch model
score = 48.6 while the average for posttest = 86.8. This study used T-test statistic to
Kata kunci:
find out hypothesis test analyzes with 0.05 as a significant level and T count 7.90 >
Miskonsepsi
Asam basa 1.684 as a result that found out which Ttable means H0 rejected and H1 was accepted.
Problem-based learning Based on this study, the conclusion was that the problem-based learning model
Rasch model would help reduce students’ misconceptions on acid-base material.
ABSTRAK
35
Launde, D.Y., Pongoh, E. J., Tuerah, J. M., 2020
Uji Hipotesis
Paham Konsep
Uji hipotesis digunakan untuk melihat
pengaruh penggunaan pembelajaran problem 26%
45% Miskonsepsi
based learning (PBL) terhadap miskonsepsi siswa
pada materi asam basa. 29%
Tidak paham
konsep
Tabel 3. Ringkasan data uji hipotesis
Gambar 1. Diagram presentase pemahaman
Variabel Posttest Pretest
konsep siswa keseluruhan
N 23 23
n-1 22 22
Gambar 1 menyatakan bahwa banyak
Rata-rata 86.57 48.57
siswa yang belum memahami konsep dan
Varians (s2) 218.71 223.62
masih ada siswa juga yang memiliki
Nilai t ttabel= 1.68 thitung = 7.902
miskonsepsi bahkan presentasi siswa yang
Hipotesis Statistik:
mengalami miskonsepsi dan paham konsep
𝐻0 = 𝜇1 ≤ 𝜇2
hampir sebanding. Selajutnya, berdasarkan
36
Launde, D.Y., Pongoh, E. J., Tuerah, J. M., 2020
analisis rasch model item measure menunjukan Arrhenius. Selain itu, ini membuktikan bahwa
bahwa siswa mengalami miskonsepsi tertinggi siswa belum mampu untuk membedakan mana
pada soal nomor 15 (Gambar 2). senyawa bersifat asam menurut Arrhenius
walaupun pilihan alasan dari siswa ini benar
tetapi dapat dilihat kemungkinan bahwa siswa
hanya menghafalkan teori asam basa tetapi
dalam reaksi kimia siswa masih belum mampu
untuk menentukan mana senyawa asam dan
mana senyawa basa.
37
Launde, D.Y., Pongoh, E. J., Tuerah, J. M., 2020
item measure terlihat dari 23 siswa 22 siswa tidak alasannya benar, itu dapat dilihat berdasarkan
dapat menjawab dengan benar soal nomor 14, konsep berpikir siswa lewat uraian jawaban
dimana 14 siswa menjawab (B) artinya bahwa pada gambar di atas. Pilihan alasan yang
kedua larutan tersebut memiliki kekuatan asam disajikan merupakan tahapan-tahapan berupa
yang sama dan 12 siswa menjawab dengan rumus ataupun nilai yang digunakan dalam
alasan nomor (1) yaitu kedua larutan tersebut menyelesaikan soal. Selanjutnya berdasarkan
merupakan larutan asam dengan kekuatan gambar 5 siswa memilih pilihan jawaban salah
asam yang sama. Ini artinya siswa masih tetapi pilihan alasan benar, ini memungkinkan
merasa kesulitan untuk memahami materi siswa hanya menebak/mengikuti jawaban
asam basa khususnya pada konsep ionisasi. teman berdasarkan pilihan rumus dan nilai
Bahkan, siswa yang memiliki kemampuan yang yang tersedia pada pilihan alasan, itu dapat
tinggi seperti 06L, 10L, 15P, dan 20L juga secara dilihat dari uraian jawaban siswa di kertas
bersamaan tidak dapat menyelesaikan dengan dimana nilai pOH-nya bukan 5 tetapi 3 log 10
benar atau mengalami miskonsepsi pada soal dan pilihan jawabannya 5 + log 3 yang tentunya
nomor 14, 9,15, 8 dan 18 itu terlihat pada hasil tidak mengikuti tahapan rumus atau nilai yang
analisis rasch model scalogram. Soal nomor 18 digunakan dalam soal. Hal ini juga sejalan
tentang perhitungan pH, terdapat pada gambar dengan penelitian yang menjelaskan bahwa
no 5. siswa mengalami kesulitan yang tinggi dalam
memahami materi pH larutan asam basa
khususnya konsep hitungan, ini disebabkan
karena kurangnya tingkat ketelitian siswa,
kurangnya kemampuaan siswa dalam
menentukan dan mengaplikasikan rumus
dalam mengerjakan soal hitungan, dan
kurangnya pemahaman siswa untuk
memahami dan mengerjakan soal bertingkat
[18].
38
Launde, D.Y., Pongoh, E. J., Tuerah, J. M., 2020
yang tinggi untuk belajar, siswa belajar untuk Shuaili, A.H.; Taylor, N. Omani Twelfth
berbagi dan bertukar ide mereka dengan orang Grade Students’ Most Common
lain, siswa aktif berpartisipasi dalam belajar, Misconceptions in Chemistry. Science
serta siswa diajar untuk memiliki kemampuan Education International 2012, 23, 221–240.
menyelesaikan masalah. Hasil dari penelitian 4. Astuti, F.; Redjeki, T.; Nurhayati, N.D.
ini menunjukan adanya perbedaan yang Identifikasi Miskonsepsi Dan
signifikan dari sebelum menggunakan Penyebabnya Pada Siswa Kelas XI Mia
pembelajaran problem based learning dan setelah SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran
menggunakan problem based learning, itu dilihat 2015/2016 Pada Materi Pokok
dari pengujian hipotesis (uji T) pada tabel 3, Stoikiometri. Jurnal Pendidikan Kimia
dimana pada taraf α = 0.05 diperoleh t hitung = Universitas Sebelas Maret 2016, 5, 10–17.
7.902 > ttabel 1.68, sehingga H0 ditolak dan H1 5. Barke, H.-D. Two Ideas of the Redox
diterima. Hasil pengujian hipotesis dapat Reaction: Misconceptions and Their
dilihat bahwa penggunaan pembelajaran Challenge in Chemistry Education.
problem based learning terhadap miskonsepsi African Journal of Chemical Education 2012,
siswa memberikan pengaruh yang baik dalam 2, 32–50.
penurunan miskonsepsi siswa pada materi 6. Duis, J.M. Organic Chemistry Educators’
asam basa dibandingkan sebelumnya. Hal ini Perspectives on Fundamental Concepts
juga sejalan dengan hasil yang dilihat dari and Misconceptions: An Exploratory
analisis rasch model item measure dan scalogram Study. Journal of Chemical Education 2011,
pada lampiran 11 yang menunjukan terjadi 88, 346–350.
penurunan miskonsepsi dari 29 % berkurang 7. Sutrisno, S.; Muchson, M.; Widarti, H.R.;
menjadi 10 %, dan penurunan tidak paham Sulistina, O. Miskonsepsi Sifat Keasaman
konsep dari 45% menjadi 8% serta kenaikan Larutan Garam Pada Guru Kimia Dan
pemahaman konsep dari 26% menjadi 82%. Rekonstruksi Konseptualnya. J-PEK
(Jurnal Pembelajaran Kimia) 2018, 3, 10–18.
Kesimpulan 8. Nicoll, G. A Report of Undergraduates’
Berdasarkan analisis Rasch model Bonding Misconceptions. International
presentase siswa yang mengalami miskonsepsi Journal of Science Education 2001, 23, 707–
pada materi asam basa yaitu 29 %. Presentase 730.
miskonsepsi berdasarkan individual item, 9. Kusumawati, I.; Enawaty, E.; Lestari, I.
paling tinggi terdapat pada item nomor 15. Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Negeri
Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa 1 Sambas Pada Materi Reaksi Reduksi
penggunaan model pembelajaran problem based Oksidasi. Jurnal Pendidikan dan
learning (PBL) dapat mengurangi miskonsepsi Pembelajaran Khatulistiwa 2014, 3.
siswa kelas XII IPA 2 di SMA Katolik Karitas 10. Hwa, T.H.; Karpudewan, M. Green
Tomohon pada materi asam basa. Chemistry-Based Dual-Situated Learning
Model: An Approach that Reduces
Daftar Pustaka Students’ Misconceptions on Acids and
Bases. In Overcoming Students’
1. Mentari, L.; Suardana, I.N.; Subagia, I.W. Misconceptions in Science; Springer, 2017;
Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada pp. 133–155.
Pembelajaran Kimia Untuk Materi 11. Fajarianingtyas, D.A.; Herowati, H.;
Larutan Penyangga. Jurnal Pendidikan Yuniastri, R. Gaya Belajar Dan
Kimia Undiksha 2017, 1, 67–87. Msikonsepsi Siswa Pada Konsep Redoks
2. Astuti, R.T.; Marzuki, H. Analisis Di SMA N 1 Sumenep. LENSA (Lentera
Kesulitan Pemahaman Konsep Pada Sains): Jurnal Pendidikan IPA 2017, 7.
Materi Titrasi Asam Basa Siswa SMA. 12. Özmen, H. Some Student Misconceptions
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia 2017, 1, 22– in Chemistry: A Literature Review of
27. Chemical Bonding. Journal of Science
3. Al-Balushi, S.M.; Ambusaidi, A.K.; Al- Education and Technology 2004, 13, 147–159.
39
Launde, D.Y., Pongoh, E. J., Tuerah, J. M., 2020
40