Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Tingkat Kecemasan Berdasarkan Jenis Kelamin

pada Tindakan Penumpatan Gigi

1
Fazriah F. Paputungan
1
Paulina N. Gunawan
2
Damajanty H. C. Pangemanan
1
Johanna A. Khoman

1
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: lilypaputungan@gmail.com

Abstract: Oral and dental treatment is considered to be scary that can causes anxiety. Gender
is one of the factors that influence the anxiety due to restorative treatment especially in dental
caries. This study was aimed to determine the difference in anxiety level based on gender in
restorative treatment at RSGM Unsrat. This was an analytical study using a cross sectional
design. Samples were obtained by using purposive sampling method. Levels of anxiety in
males and females were measured by using questionnaire that had been tested for validity. The
results showed 32 patients aged 18-65 years who received dental restorative treatment in year
2019 at RSGM Unsrat. Males were as many as females. The levels of anxiety due to the
restorative treatment were as follows: not anxious (31.2%), mild (40.7%), moderate (28.1%),
severe (0.0%), and very severe (0.0%). The unpaired t-test showed a p-value 0.000. In
conclusion, there were differences in male and female anxiety levels due to restorative
treatment at RSGM Unsrat; females were more anxious than males.
Keywords: anxiety level, gender, restorative treatment

Abstrak: Pengobatan penyakit gigi dan mulut masih kurang diminati masyarakat karena
dianggap menakutkan sehingga dapat menimbulkan kecemasan. Jenis kelamin merupakan
salah satu faktor yang dapat memengaruhi kecemasan pada penumpatan gigi yang digunakan
terutama pada karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat
kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi di RSGM Unsrat. Jenis
penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang dan menggunakan teknik purposive
sampling. Tingkat kecemasan pada laki-laki dan perempuan diukur berdasarkan kuesioner
pengukuran tingkat kecemasan yang telah teruji validitasnya. Pasien yang menerima tindakan
penumpatan gigi di RSGM Unsrat berusia 18-65 tahun pada tahun 2019 berjumlah 32 orang
dengan jumlah yang sama besar untuk kedua jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa yang mengalami kecemasan pada tindakan penumpatan gigi kategori tidak cemas
(31,2%), ringan (40,7%), sedang (28,1%), berat (0,0%), dan sangat berat (0,0%). Hasil analisis
bivariat menggunakan uji statistik uji t tidak berpasangan menunjukkan nilai p=0,000.
Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara laki-laki dan
perempuan pada tindakan penumpatan gigi di RSGM Unsrat. Kecemasan lebih banyak
didapatkan pada perempuan.
Kata kunci: tingkat kecemasan, jenis kelamin, penumpatan gigi

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah provinsi, dan kabupaten/kota di Indonesia.
satu faktor yang melatarbelakangi status Masalah kesehatan gigi dan mulut di
kesehatan masyarakat di tingkat nasional, Indonesia masih menjadi masalah nasional

71
72 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

yang perlu mendapat perhatian. Hal ini yang bervariasi di tempat ini. Berdasarkan
dibuktikan berdasarkan laporan hasil Riset uraian di atas maka peneliti tertarik untuk
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
prevalensi nasional masalah gigi dan mulut berdasarkan jenis kelamin pada tindakan
yaitu sebesar 57,6%, termasuk karies gigi.1 penumpatan gigi di RSGM Unsrat.
Pengobatan atau perawatan yang dapat
dilakukan untuk merawat kerusakan gigi METODE PENELITIAN
terutama pada karies gigi yaitu dengan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
tindakan penumpatan gigi. Tindakan peng- Februari-Mei 2019 di RSGM Unsrat yang
obatan atau perawatan mulut masih kurang beralamat di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan
diminati masyarakat karena dianggap mena- Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Kota
kutkan yang dapat menimbulkan kecemasan Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Jenis
berlebih pada penderita. penelitian ialah analitik dengan desain studi
Kesulitan menangani pasien dalam hal potong lintang. Populasi penelitian yaitu
perawatan gigi tidak hanya dalam prosedur pasien penumpatan gigi di RSGM Unsrat
teknis perawatan tetapi juga dalam mena- pada bulan Mei 2019. Teknik pengambilan
ngani gangguan emosional yang berbeda- sampel yang digunakan yaitu purposive
beda. Pengalaman terdahulu yang dialami sampling dan yang memenuhi kriteria
pasien seperti tindakan pencabutan yang inklusi berjumlah 32 orang pasien.
menyakitkan, jumlah biaya yang mahal, Pengumpulan data dilakukan melalui
pengalaman masa lalu saat berkunjung ke wawancara langsung pada responden
dokter gigi, atau perasaan cemas ketika dengan item pertanyaan pertama dan kedua
instrumen penumpatan dimasukkan ke sebelum dilakukan tindakan, yaitu pada saat
dalam rongga mulut saat tindakan penum- pasien duduk di ruang tunggu dan pada saat
patan gigi menjadi salah satu faktor yang pasien duduk di kursi gigi. Untuk item
membuat pasien takut untuk berkunjung ke pertanyaan kedua sampai seterusnya dilaku-
dokter gigi.2 Peningkatan kecemasan yang kan setelah tindakan di bagian konservasi
nyata pada pasien dapat segera teriden- gigi sesuai dengan pertanyaan dan panduan
tifikasi sebelum prosedur dimulai. wawancara pada lembar kuesioner yang
Hasil penelitian sebelumnya yang telah teruji validitasnya. Data yang dikum-
dilakukan oleh Kandou et al3 mengenai pulkan yakni nama, jenis kelamin serta usia
gambaran tingkat kecemasan pasien umur sesuai dengan kriteria inklusi.
dewasa pra pencabutan gigi di Balai Kuesioner penelitian ini berisi 10 per-
Pengobatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut tanyaan yang berhubungan dengan kece-
Manado, menyatakan bahwa kategori usia masan pasien pada tindakan penumpatan
dan jenis kelamin seseorang turut meme- gigi yang dibuat oleh peneliti sendiri dan
ngaruhi tingkat kecemasan dalam mengha- telah diuji validitasnya menggunakan pro-
dapi ekstraksi gigi.3 Golongan usia dewasa gram aplikasi komputer. Kuesioner ini
muda dan perempuan merupakan pasien menggunakan skala Likert. Setiap perta-
yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, nyaan diberi skor 1 bila tidak ada
namun hingga saat ini belum ada penelitian kecemasan; skor 2 bila sedikit cemas; skor
mengenai tingkat kecemasan berdasarkan 3 bila cemas; skor 4 bila cemas sekali; dan
jenis kelamin pada tindakan penumpatan skor 5 bila sangat cemas sekali. Masing-
gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut masing skor dijumlahkan dan ditentukan
Universitas Sam Ratulangi (RSGM Unsrat). dengan kategori tidak ada kecemasan bila
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Univer- total skor ≤10; kecemasan ringan bila total
sitas Sam Ratulangi merupakan satu- skor 11-20; kecemasan sedang bila total
satunya rumah sakit gigi dan mulut pendi- skor 21-30; kecemasan berat bila total skor
dikan di Sulawesi Utara sehingga cukup 31-40; dan kecemasan sangat berat bila
banyak pasien yang menerima tindakan total skor 41-50.
penumpatan gigi dengan latar belakang Pengolahan data dilakukan menggu-
Paputungan, Gunawan, Pangemanan, Khoman: Perbedaan tingkat kecemasan... 73

nakan program aplikasi komputer. Analisis Tabel 2 menunjukkan distribusi res-


univariat digunakan untuk memperoleh ponden berdasarkan tingkat kecemasan.
gambaran atau deskripsi pada masing- Dari total 32 reponden, yang memiliki
masing variabel dan akan disajikan dalam tingkat kecemasan posisi tertinggi yaitu
bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis kecemasan ringan (40,7%). Selain itu, pada
bivariat menggunakan uji statistik uji t penelitian ini tidak didapatkan tingkat
tidak berpasangan untuk menguji perbeda- kecemasan kategori berat dan sangat berat.
an tingkat kecemasan berdasarkan jenis
kelamin pada tindakan penumpatan gigi di Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan
RSGM Unsrat. tingkat kecemasan
Tingkat kecemasan n %
HASIL PENELITIAN Tidak cemas 10 31,2
Penelitian ini dilaksanakan di RSGM
Ringan 13 40,7
Unsrat yang merupakan satu-satunya rumah
Sedang 9 28,1
sakit gigi dan mulut di Manado. Subjek Berat 0 0,0
penelitian ini ialah pasien penumpatan gigi Sangat berat 0 0,0
di Bagian Konservasi Gigi berusia 18-65 Total 32 100
tahun sebanyak 32 orang.
Tabel 1 menunjukkan distribusi res- Tabel 3 menunjukkan distribusi usia
ponden berdasarkan usia. Responden terba- sampel yang mengalami kecemasan, dari 32
nyak berusia 18-25 tahun (37,5%) dan yang reponden penelitian. Yang terbanyak meng-
paling sedikit berusia 56-65 tahun (3,1%). alami kecemasan ialah responden berusia
Jumlah responden yang berjenis kelamin 18-25 tahun (91,7%), diikuti oleh yang
laki-laki sama besar dengan jumlah yang berusia 46-55 tahun (75%), usia 26-35
berjenis kelamin perempuan, yaitu masing- tahun (55,6%), dan usia 36-45 tahun
masing sebesar 50,0%. (50,0%). Responden berusia 56-65 tahun
tidak ada yang mengalami kecemasan.
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan usia
Berdasarkan data tersebut, responden yang
Usia (tahun) n % mengalami kecemasan paling tinggi yaitu
18-25 12 37,5 yang berusia 18-25 tahun dengan kategori
26-35 9 28,2 tingkat kecemasan ringan dan sedang
36-45 6 18,7 sebesar 91,7%.
46-55 4 12,5 Tabel 4 menunjukkan perbedaan ting-
56-65 1 3,1 kat kecemasan berdasarkan jenis kelamin
Total 32 100 pada tindakan penumpatan gigi di RSGM
Unsrat.

Tabel 3. Distribusi usia responden yang mengalami kecemasan


Tingkat kecemasan
Usia Tidak Ringan Sedang Berat Sangat Total
(tahun) cemas berat
n % n % n % n % n % n
18-25 1 6,25 6 50,0 5 41,7 0 0,0 0 0,0 12
26-35 4 44,4 3 33,3 2 22,2 0 0,0 0 0,0 9
36-45 3 50,0 2 33,3 1 16,7 0 0,0 0 0,0 6
46-55 1 25,0 2 50,0 1 25,0 0 0,0 0 0,0 4
56-65 1 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1
74 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

Tabel 4. Perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi
di RSGM Unsrat
Jenis kelamin
Tingkat
Laki-laki Perempuan Total
kecemasan
n % n % n %
Tidak cemas 8 50,0 2 12,5 10 31,2 Nilai p
Ringan 8 50,0 5 31,2 13 40,7 0,000
Sedang 0 0,0 9 56,3 9 28,1
Berat 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Sangat berat 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Total 16 100 16 100 32 100

Hasil analisis uji t tidak berpasangan 25 tahun mempunyai jumlah terbanyak


mendapatkan nilai p=0,000 ≤0,05, yang yaitu sebesar 37,5% (Tabel 1). Distribusi
menunjukkan adanya perbedaan bermakna usia responden yang mengalami kecemasan
antara tingkat kecemasan berdasarkan jenis memperlihatkan bahwa jumlah yang meng-
kelamin pada tindakan penumpatan gigi di alami tingkat kecemasan terbanyak berada
RSGM Unsrat. pada kelompok usia 18-25 tahun (91,7%)
(Tabel 4). Hasil penelitian ini selaras
BAHASAN dengan penelitian yang dilakukan oleh
Responden penelitian ini berjumlah 32 Shresta et al7 di Rumah Sakit Pendidikan di
orang, terdiri dari 16 orang laki-laki dan 16 Manglore, India yang mendapatkan bahwa
orang perempuan (masing-masing sebesar kecemasan perawatan gigi lebih terlihat
50,0%). Hasil wawancara kepada pasien pada usia yang lebih muda. Hal yang serupa
dengan 10 pertanyaan sesuai dengan juga dilaporkan oleh Boky et al8 di Manado
panduan kuesioner memperoleh pasien yang mendapatkan tingkat kecemasan yang
yang mengalami kecemasan sebesar 68,8%, paling tinggi berada pada kelompok usia
yang meliputi tingkat kecemasan ringan 18-40 tahun. Hal ini terjadi karena usia
40,7% dan kecemasan sedang 28,1% (Tabel turut memengaruhi kecemasan seseorang.
3). Hal ini dapat terjadi karena beberapa Gangguan kecemasan lebih mudah dialami
faktor yang dapat memengaruhi seseorang oleh seseorang yang berusia lebih muda
mengalami kecemasan, salah satunya kare- dibandingkan dengan yang berusia lebih
na rasa takut yang muncul dari pikiran tua.9 Usia muda lebih mudah terkena
sendiri saat seseorang akan menjalani tekanan (stres) psikologis dan cemas,
perawatan gigi. Hasil penelitian ini sejalan karena kesiapan mental dan jiwa yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh belum matang serta masih kurangnya
Saatchi et al4 di Isfahan, Iran yang menda- pengalaman.9 Kebanyakan responden yang
patkan sekitar 58,8% orang mengalami lebih tua mengaku sudah sering datang
kecemasan dengan perawatan gigi. Hal ini berobat ke dokter gigi di poli maupun
juga selaras dengan penelitian oleh Koleoso praktek pribadi; oleh karena itu mereka
et al5 di Nigeria yang menyatakan bahwa sudah mengetahui kinerja serta prosedur
sekitar 31% orang dewasa mengalami rasa yang dilakukan oleh petugas kesehatan
takut dan cemas dengan perawatan gigi. yaitu dokter gigi maupun perawat gigi.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Pada penelitian ini didapatkan bahwa
Prihastari et al6 di Kepulauan Seribu yang responden berjenis kelamin laki-laki yang
melaporkan bahwa sekitar 85% orang mengalami kecemasan hanya sebesar
mengalami kecemasan dengan perawatan. 50,0% dengan kategori tingkat kecemasan
Hasil distribusi responden berdasarkan ringan, sedangkan responden berjenis
usia memperlihatkan responden berusia 18- kelamin perempuan yang mengalami
Paputungan, Gunawan, Pangemanan, Khoman: Perbedaan tingkat kecemasan... 75

kecemasan yaitu sebesar 87,5%, dengan pada tindakan penumpatan gigi.


tingkat kecemasan kategori ringan 31,2% Untuk menangani kecemasan dalam
dan tingkat kecemasan kategori sedang perawatan gigi dan mulut penting adanya
56,3% (Tabel 5). Data tersebut memper- usaha promosi kesehatan gigi dan mulut
lihatkan bahwa tingkat kecemasan lebih agar masyarakat lebih mengenal dan
tinggi terjadi pada responden berjenis mengetahui bahwa perawatan gigi dan
kelamin perempuan dibandingkan dengan mulut sebenarnya tidak menakutkan seperti
yang berjenis kelamin laki-laki. Hasil uji t yang mereka bayangkan.
tidak berpasangan menunjukkan bahwa Bagi operator, perlu memahami cara
terdapat perbedaan bermakna antara tingkat mengatasi kecemasan pasien agar dapat
kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada menenangkan pasien sehingga mampu
tindakan penumpatan gigi (p=0,000 ≤0,05). menurunkan tingkat kecemasan pasien.
Penelitian ini juga didukung oleh studi yang
dilakukan oleh Yildirim et al10 di Limitasi penelitian ini ialah keterbatasan
Diyarbakır, Turkey, Carlsson et al11 di waktu peneliti. Diharapkan adanya pene-
Swedia, dan Bachri et al12 di Jember yang litian lanjut mengenai tingkat kecemasan
melaporkan bahwa kecemasan gigi secara berdasarkan jenis kelamin pada tindakan
bermakna lebih tinggi pada jenis kelamin penumpatan gigi di RSGM Unsrat dengan
perempuan daripada jenis kelamin laki-laki. jumlah responden yang lebih banyak atau
Hal ini dikarenakan perempuan mempunyai uji statistik lebih lanjut untuk mendapatkan
emosi yang lebih peka yang akan meme- hasil yang lebih rinci.
ngaruhi perasaan cemasnya.9
Berdasarkan simpulan hasil wawancara DAFTAR PUSTAKA
dari tiga bagian pertanyaan yang ada pada 1. Badan Penelitian dan Pengembangan
kuesioner, pada bagian pertama responden Kesehatan. Hasil utama Riskesdas
yang mengalami kecemasan sebelum 2018. Jakarta: Kemenkes RI, 2018;
tindakan (pada saat di ruang tunggu), p.181-207.
2. Setiawan AS. Aplikasi teori belajar sosial
mengatakan merasa cemas karena memikir-
dalam penatalaksanaan rasa takut dan
kan hal-hal buruk yang nanti akan terjadi cemasan anak pada perawatan gigi.
pada saat tindakan misalnya terjadi kega- Dent J Majalah Kedokteran Gigi
galan dalam perawatan ataupun kesalahan 2014;47(2):87.
teknis pada saat operator mengerjakan 3. Kandou LFJ, Anindita PS, Mawa MAC.
tumpatan. Pada bagian kedua yaitu sebelum Gambaran tingkat kecemasan pasien
dilakukan tindakan (di dalam ruangan), umur dewasa pra tindakan pencabutan
sampel cenderung merasa cemas saat gigi di balai pengobatan rumah sakit
melihat alat-alat operator dan takut jika gigi dan mulut Manado. eG. 2013;1(2).
alat-alat itu bisa membuatnya terluka. 4. Saatchi M, Abtahi M, Mohammadi G,
Kemudian pada bagian ketiga yaitu setelah Mirdamadi M, Sadaat E. The preva-
lence of dental anxiety and fear in
dilakukan tindakan (di dalam ruangan),
patients refered to Isfahan Dental
responden mengeluhkan takut mendengar School, Iran. Dental Research Journal
suara bur yang kencang dan memikirkan Isfahan. 2015;12(3):251.
jika bur tersebut bisa terkena lidah dan gigi 5. Koleoso ON, Osinowo HO, Akhigbe KO.
sekitarnya. The role of relaxation therapy and
cranial ekectrotherapy stimulation in
SIMPULAN the management of dental anxiety in
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Nigeria. IOSR J Dent Med Science.
disimpulkan bahwa gambaran tingkat kece- 2013;10(4):51-7.
masan yang paling banyak ditemukan yaitu 6. Prihastari L, Ronal A, Octavian M. Gam-
kecemasan kategori ringan dan pada jenis baran status ketakutan dan kecemasan
kelamin perempuan. Terdapat perbedaan terhadap perawatan gigi di Wilayah
Administrasi Kepulauan Seribu.
tingkat kecemasan laki-laki dan perempuan
76 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

Odonto Dental Journal. 2018; 5(2):119. anxiety, fear and general psychological
7. Shresta A, Rimal J, Rao A, Sequeira PS, status? Yarbakhir Turkey. 2017;5(4):5-
Doshi D. Dental anxiety among patient 7.
visiting a teaching dental hospital in 11. Carlsson V, Hakeberg M, Boman UW.
Manglore, India. Journal of Nepal Associations between dental anxiety,
Dental Association. 2009;10(1):12-5. sense of coherence, oral health-related
8. Boky H, Mariati NW, Maryono J. Gambaran quality of life and health behavior a
tingkat kecemasan pasien dewasa national Swedish cross-sectional
terhadap tindakan pencabutan gigi di survey. BMC Oral Health. 2015;
Puskesmas Bahu Kecamatan Mala- 15(5):213-15.
layang Kota Manado. eG. 2013:1(2). 12. Bachri S, Cholid Z, Rochim A. Perbedaan
9. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock tingkat kecemasan pasien berdasarkan
Buku Ajar Psikiatri Klinis (2nd ed). usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan
Alih bahasa: Profitasari, Nisa TM. dan pengalaman pencabutan gigi di
Jakarta: EGC, 2010; p.230-95. RSGM FKG Universitas Jember. e-
10. Yildirim TT, Dundar S, Bozoglan A, Jurnal Pustaka Kesehatan 2017;
Karaman T, Dildes N, Kaya FA, et 5(1):141.
al. Is there a relation between dental

Anda mungkin juga menyukai