Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rutin

Nama : Vera Wati Sihombing


NIM : 3203131029
Kelas : E_Geogrfi20
Dosen Pengampu : Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S. Si
Mata Kuliah : Geomorfologi dan Geologi Indonesia

Bentuk-Bentuk Bentangan Alam yang terdapat Di Kepulauan Indonesia yang


terjadi karena Proses Endogen

Pengertian Bentang Alam

Bentang alam merupakan suatu kenampakan (viuw) bentangan yang ada dipermukaan
bumi dan belum terlalu banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Bentang alam dipermukaan
bumi merupakan fenomena alam yang bersifat variatif dan dinamis (space and time) bentang
alam memiliki ciri dan bentuk yang bervariasi atau beranekaragam antara satu tempat dengan
tempat yang lainnya, sesuai dengan pengaru tenaga geomorfologi sebagai media
pembentukan. Bentang alam bersifat dinamis, artinya mengalami perubahan dan
perkembangan dari waktu ke waktu dengan intensitas yang bervariasi dan bergantung pada
besar kecilnya tenaga pembentukannya. Perubahan bentuk bentang alam secara alami
dipengaruhi oleh tenaga asal dalam bumi yang disebut dengan edogen. Pengaruh dari dalam
bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar, sehingga dapat membentuk morfologi muka
bumi yang beranekagam. Tenaga dari dalam bumi meliputi vulkanisme (aktivitas gunungapi)
dan tektonisme (aktivitas gerakan lapisan kulit bumi atau lempeng tektonik).

Genesis merupakan faktor utama yang mencirikan karakteristi bentang alam. Genesis
adalah menunjukan asal-usul atau sejarah pembentukan bentang alam pada suatu daerah, yang
diindikasikan oleh hasil proses geomorfologi utama, yang bersifat endogeneus-konstruksional
berupa tektonisme (tectonism) atau volkanisme (volcanism) (Lobeck, 1939; Thornbury, 1954;
Proses masa lampau (genesis) tidak dapat diamati secara pasti tapi akibat proses dimasa
lampauakan meninggalkan bekas yang memberikan sifat khas pada fenomena bentang alam
masa kini. Oleh karena itu, dengan mempelajari proses yang nampak pada masa kini, maka
dapat ditelusuri atau direkonstrksi tentang fenomena bentang alam masa lampau.

Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mampu merubah
bentuk bentang alam atau relief dipermukaan bumi. Tenaga endogen meliputi tenaga tektonik
dan tenaga vulkanik.

1. Tenaga Tektonik (Tektonisme)


Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak
(dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Sebagaiman diketahui kulit
bumi atau litosfer mempunyai ketebalan relative sangat tipis dan pecah dalam bentuk
lempeng tektonik yang terus bergerak, baik secara horizontal maupun vertical.
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerak lempeng tektonik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: gerak epirogenetik dan gerakan orogenetik.

A. Gerak epirogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relative
lambat dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama, serta meliputi daerah yang
sangat luas. Gerakan epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Epirogenetik positif, berupa gerakan turunnya daratan sehingga seolah-olah
permukaan air laut yang naik.
2. Epirogenetik negative, berupa gerakan naiknya daratan sehingga seolah-olah
permukaan air laut yang turun.

B. Gerak orogenetik adalah proses pembentukan perbukitan atau pergunungan. Proses


orogenesis meliputi luas area yang relative sempit dan terjadi dalam waktu yang relative
singkat dibandingkan dengan gerakan epirogenesis. Gerakan orogenetik menyebabkan
tekanan horizontal dan vertical dikulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi
atau berpindanya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan bentuk
kenampakan bentang alam yang berupa lipatan dan patahan.
a. Proses lipatan (folded Process), yaitu suatu proses yang menyebabkan susunan kulit
bumi berbentuk lipatan (gelombang) akibat bekerjanya tenaga endogen dengan arah
yang mendatar dari dua arah yang berlawanan terhadap material penyusun dan bersifat
plastis atau elastic, sehingga lapisan-lapisan batuan disekitarnya menjadi terlibat,
membentuk puncak lipatan (antiklinal) dan lembah lipatan (sinklinal). Apabila terbentuk
beberapa puncak lipatan disebut dengan antiklinorium dan beberapa lembah lipatan
disebut dengan sinklinorium.
b. Proses patahan (faulted process) adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan
susunan kulit bumi menjadi patah-patahan karena bekerjanya tenaga Endogen terhadap
material kulit bumi yang bersifat keras, sehingga lapisan-lapisan yang terkena tekanan
tidak sempat lagi melipat, melainkan timbul retakan dan patahan. Bentuk patahan dapat
dibedakan berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tekanan.
Perubahan bentang alam yang terbentuk di permukaan bumi akibat proses gempa bumi
merupakan bentuk kerusakan-kerusakan atau hancurnya suatu bentang alam yang telah di
bangun oleh proses sebelumnya. Besar kecilnya kerusakan yang di timbulkan sangat
bergantung kepada besarnya tenaga yang dikeluarkan oleh gelombang gempa tersebut dan
letak titik pusat gempa diperut bumi (episentrum). Sebagai contoh perubahan bentang alam
akibat gempa bumi tektonik di daerah bantul D.I yokyakarta hingga klanten provensi Jawa
Tengah pada tahun 2006, dan kejadian sunami akibat gempa bumi dasar laut di Nangro Aceh
Darusslam pada tahun 2004 yang mampu menghancurkan semua bentang alam dan bentang
budaya (wilyah perkotaan dan perdesaan) yang telah terbangun sebelumnya. Banyak bangunan
dan infrastruktur yang hancur, rata dengan tanah, korban harta benda dan jiwa yang tidak
ternilai harganya. Gempa bumi tidak hanya memberikan dampak bagi lingkungan fisik, tetapi
juga perubahan, kehidupan social masyarakat.

2. Tenaga Gunungapi (vulkanisme)

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas kegunungapian, yaitu


pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas dan sampai
kepermukaan bumi. Kedalaman dan besar dapur magma serta letaknya menyebabkan
perbedaan kekuatan letusan, sehingga menimbulkan bentuk bentang alam gunungapi yang
berbeda. Berdasarkan tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi 4 (empat),
dapat diuraikan sebagai berikut ini:

a. Erupsi linier, yaitu pristiwa keluarnya magma yang keluar melalui celah atau retakan yang
memanjang, sehingga membentuk deretan gunungapi.

b. Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi,
kemudian magma membakar dan melelehkan batuan yang berada di atasnya, sehingga
membentuk lubang yang besar dipermukaan bumi.

c. Erupsi sentral, jika letusan yang terjadi keluar melalui sebuah lubang yang membentuk
gunungapi yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunungapi, yaitu:
gunungapi perisai, gunungapi maar, dan ggunungapi strato.

1) Gunungapi perisai (sheid volcanoes), yaitu sebuah gunungapi yang beralas luas dan
berlereng landai, yang merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contoh gunung api yang
tersebar di Kepulauan Hawaii, Pasifik Gunungapi Mauna Loa.

2) Gunungapi Maar, merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi
hanya sekali saja. Contohnya Gunung Lamungan di Jawa Timur dengan kawahnya klakah.
3) Gunungapi strato atau krucut, merupakan bentuk campuran hasil erupsi efusif dan
eksplosif yang berulang kali terjadi. Gunungapi ini berbentuk krucut dan bedanya berlapis-lapis.
Akibat erupsi yang berpindah-pindah pusatnya, menyebabkan disana sini terbentuk kerucut-
kerucut gunungapi, sehingga bentuk gunung api tersebut tidak teratur. Sebagian besar
gunungapi di Pulau Jawa Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku termasuk gunungapi
kerucut. Contoh: Gunungapi Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, Tangkuban Perahu, dan
Gunung Fujiyama di Jepang.

d. Erupsi freatik, yaitu letusan yang berasal dari dalam lapisan litosfer akibat meningkatnya
tekanan uap air. Pada umumnya bentuk gunungapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Ciri
gunungapi yang pernah meletus umumnya berpuncak datar, dan dikatakan bahwa di Indonesia
sering terjadi peristiwa funungapi meletus, karena sebagian besar gunungapi di Indonesia
mempunyai puncak yang datar. Bentuk permukaan bumi akibat proses vulkanisme, dapat
dijelaskan sbb.

1) Intrusi magma yaitu trobosan magma kedalam lapisan-lapisan litosfera, tetapi tidak
sampai kepermukaan bumi. Intruksi magma dapat dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu:

a) Batholit adalah bekuan magma yang ada didapur magma;

b) Gang atau korok adalah intruksi bekuan magma yang berbentuk tipis dan memanjang
dengan arah intruksi vertikal atau miring di sepanjang jalur keluarnya magma;

c) Apofisa adalah bekuan magma yang merupakan cabang dari gang;

d) Diatrema adalah pipa vulkanik berisi breksi yang terbentuk setelah terjadinya ledakan
bergas. Diatrema seringkali menembus permukaan dan menghasilkan kerucut tuff, kawah yang
relatif dangkal yang disebut maar, atau pipa vulkanik lainnya.

2) Intruksi magma yang berbentuk konkordon, yaitu intruksi magma yang strukturnya searah
atau sejajar dengan lapisan-lapisan batuan yang ada disekitarnya, seperti sill dan lakolit. Sill
adalah bekuan magma yang tipis dan tipis dan pipih yang berada dilapisan-lapisan batuan
sekitarnya, sedangkan lakolit, yaitu magma yang menerobos diantara lapisan bumi paling atas,
dengan bentuk seperti lensa cembung atau kue serabi.

3) Hasil erupsi yang terbentuk efusif yaitu; jenis letusan ini tidak eksplosif dan cenderung
membentuk gunung berapi perisai. Erupsi akan membentuk struktur permukaan bumi yang
ditutupi oleh lelehan lava.
4) Hasil erupsi yang berbentuk eksplosif menghasilkan endapan bahan-bahan lepas atau
piroklastika yang ukurannya mulai dari bongkahan batu besar (bom), kerikil, pasir vulkanik, dam
debu vulkanik. Bentuk muka bumi hasil erupsi eksplosif dapat berupa kawah atau kaldera,
medan lava, medan lahar.

Bentang alam akibat aktivitas vulkanik (pasca vulkanik atau post vulkanik) pada saat ini dapat
dilihat dari fenomena:

1) Terdapat sumber air panas yang banyak mengandung mineral, terutama belerang, seperti
di Ciater dan Cipanas Jawa Barat, dan Batu Raden Jawa Tengah;

2) Terdapat geyser, yaitu semburan air panas yang keluar secara berkala dari celah-celah
batuan, seperti di Cisolok Sukabumi Jawa Barat, the Old Faithfull Geyser di Taman Nasional
Yellow Stone (USA);

3) Terdapat ekshalasi (sumber gas) yang dapat berupa: fumarola (sumber uap air dan zat
lemas), solfatara (sumber gas belerang), dan mofed (sumber gas asam arang).

Lipatan

Pengertian lipatan yaitu pergerakan tanah yang sifatnya mendatar dari 2 arah yang berbeda.
Pada lipatan terdapat 2 bagian, yaitu bagian antiklinal yang berada di atas dan bagian sinklinal
yang berada di bawah atau di lembah. Lipatan sendiri terdiri atas beberapa macam yang
didasarkan pada posisi tegaknya sumbu, sedangkan bentuk pelipatannya terdiri atas lipatan
rebah, lipatan tegak lurus, lipatan yang condong dan lipatan berbentuk kelopak. Contoh dari
hasil lipatan adalah lipatan pegunungan muda daerah mediterania.

Patahan

Patahan merupakan salah satu tenaga endogen yang menyebabkan bentang alam menjadi
retak dan juga adanya lapisan batuan penyusun bumi yang mengalami pematahan. Contoh dari
peristiwa patahan adalah letusan vulkanisme yang menyebakan bagian kulit bumi menjadi
sedikit turun dibanding sisi lainnya.

Manfaat Dari Fenomena yang Dihasilkan Tenaga Endogen

1. Tanah subur
Adanya gerak epirogenetik negative yaitu daratan atau turunnya permukaan laut sehingga
dapat memperluas daratan dan bisa dimanfaatkan sebagai kegiatan pertanian. Adanya aktivitas
vulkanisme dari gunung berapi yang mengeluarkan bermacam-macam bahan seperti abu
vulkanik yang sudah mengalami pelapukan dapat meningkatkan kesuburan tanah

2. Objek wisata

Tenaga endoge dapat dimanfaatkan karena tenaga ini dapat membentuk gunung, pantai dan
masih banyak yang lain lagi yang dapat di manfaatkan. Objek wisata yang ada dapat kita
manfaatkan sebagai penghasilan warga setempat bagi mereka yang berada disekitarnya.
Contoh pada bentang alam yang telah di manfaatkan dengan baik oleh manusia. Seperti, Pantai
Pasir Panjang, Bukit Roban, Bukit Jamur, dan Pantai Gosong.

3. Mata air panas

Maka dari itu mata air mineral yang panas baik untuk pengobatan, tenaga panas bumi
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, dan magma banyak mengandung mineral sebagai
barang tambang yang tinggi nilainya seperti emas, perak, intan, timah, tembaga, dan
sebagainya. Gejala vulkanisme menghasilkan batuan yang menarik bisa dijadikan objek
tamasya seperti Kawah Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Jawa Barat.

Referensi :

https://www.gurupendidikan.co.id/tenaga-endogen/

https://ilmugeografi-com.cdn.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/geomorfologi/contoh-dari-tenaga-endogen/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16146539721871&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s

https://www-kerjausaha-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kerjausaha.com/2016/08/mengenal-
beragam-bentang-alam-perairan.html/amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA
%3D%3D#aoh=16146540229051&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kerjausaha.com%2F2016%2F08%2Fmengenal-
beragam-bentang-alam-perairan.html

Anda mungkin juga menyukai