Anda di halaman 1dari 8

PAPER

“ANCAMAN POLITIK”

Disusun oleh:

Nama: M. Ihsanul Kamil


NIS/NISN: 0228/0043934276
Kelas: XI MIA-2
No. Absen: 14
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ancaman
Menurut Threats, Ancaman merupakan suatu situasi penting yang
kemudian tidak menguntungan di dalam lingkungan kenegaraan. Ancaman
tersebut merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau pun juga yang
diinginkan negara.
Adapun pengertian menurut pasal 139, Ancaman adalah Barang siapa
dengan maksud untuk kemudian menguntungkan diri sendiri atau pun juga orang lain
secara melawan hukum,
1. dengan ancaman pencemaran baik lisan atau pun juga tulisan atau dengan
ancaman yakni akan membuka rahasia,
2. memaksa seseorang supaya memberikan sesuatu barang yang seluruhnya
atau pun juga sebagian milik orang lain, atau pun juga supaya memberikan
hutang atau pun jugamenghapus piutang.
Sedangkan Menurut KBBI, Ancaman merupakan perbuatan ataupun hal
dan sebagainya yang mengancam.
Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa ancaman yang secara spesifik
merupakan ancaman politik adalah  setiap usaha dan kegiatan baik dalam
negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang
membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan
politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun
dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
B. Ancaman Politik Dalam Negeri
1. Korupsi
Korupsi adalah salah satu ancaman yang yang berasal dari dalam negeri
sendiri. Seperti yang kita ketahui apabila di indonesia sendiri masih banyak
para pejabat yang memang menyalahgunakan kekuasaan mereka hanya demi
mencari keuntugan semata untuk kepentingan pribadi dengan cara korupsi.
Korupsi yang mereka lakukan ini sangatlah merugikan bangsa dan negara,
yang pertama karena itu ialah uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk
membangun infrastruktur negara akan tetapi karena uang itu mereka ambil
tentu saja pembangunan yang ada di indonesia menjadi terhambat. Karena dana
yang seharusnya dipakai untuk membangun telah diambil oleh pejabat yang
seharusnya mengurus. Hal seperti korupsi ini dapat menghambat kemajuan
bangsa dan bisa merugikan negara dalam jumlah yang besar.
2. Konflik SARA yang Dikaitkan dengan Politik
Seperti yang kita ketahui apabila di indonesia mempunyai berbagai maca
suku, ras dan agama. Indonesia adalah salah satu negara yang bhineka tunggal
ika sehingga banyak sekali budaya yang berbeda. Akan tetapi yang ironis di
indonesia sampai saat ini banyak sekali konflik yang tercipta akibat perbedaan
agama dan juga suku yang didalangi oleh bidang politik.
3. Penurunan Paksa Pemerintahan
Ancaman politik yang berasal dari dalam negeri yang selanjutnya ialah
penurunan paksa pemerintahan. Di indonesia sendiri pernah terjadi kasus
besar-besaran di mana warga berusaha menurunkan presiden soeharto. Pada
masa itu kondisi indonesia menjadi sangat tidak kondusif dalam berbagai
bidang misalnya ialah bidang ekonomi. Belajar dari pengalaman beberapa
tahun silam, dapat dikatakan bahwa kejadian penurunan paksa satu
pemerintahan itu ialah salah satu ancaman politik yang dapat terjadi di dalam
negeri.
4. Isu-Isu Politik
Ancaman politik yang keempat dan dapat berpotensi menggoyahkan
masyarakat ialah isu-isu politik. Isu-isu politik ini beragam sekali jenisnya, ada
yang mencuat saat pemilu terjadi sehingga memecah beberapa kubu politik,
isu-isu politik mengenai pejabat dan juga pemerintahan tertentu, dan masih
banyak lagi. Isu politik yang muncul itu biasanya akan mencuat juga disertai
dengan beberapa aksi seperti demo yang dilakukan oleh masyarakat. Hal-hal
seperti isu politik yang mungkin tidaklah jelas sipang siurnya ini mungkin akan
memecah persauaan dan juga kesatuan bangsa indonesia.

C. Ancaman Politik Luar Negeri


1. Terorisme
Salah satu ancaman yang sangat berbahaya dan juga bisa mengganggu
bangsa ialah terorisme, sebenarnya terorisme ini juga banyak yang berasal dari
dalam negeri sendiri. Akan tetapi baru-baru ini yang menjadi populer dan juga
mengkhawatirkan negara-negara di dunia ialah kelompok terorisme dari luar
negeri yaitu ISIS.
2. Keikut Campuran Negara Lain Atas Masalah Internal Indonesia
Ancaman politik itu tak lain tak bukan ialah jika negara lain ikut campur
dengan masalah internal yang dialami Indonesia itu sendiri. Misalnya seperti
urusan hak asasi manusia yang ada di indonesia, pemilihan umum, dan juga
masalah hukum yang seharusnya menjadi permasalahan indonesia dan
harusnya diselesaikan sendiri oleh pemerintahan indonesia yang berwenang.
D. Contoh Kasus Ancaman Politik
1. Politik Uang(Money Politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemilu 2019 kemaren, banyak
partai politik yang melakukan politik uang ini dengan cara konvensional  yaitu
dengan  memberikan  sejumlah  uang maupun barang agar memperbesar
peluang mereka untuk memperoleh kursi pemerintahan.
2. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan
etnis  bahkan ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku
sebagai warga Lenteng Agung,  Jakarta  Selatan  berdemo menolak Lurah
Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang  dilantik  sebagai  Lurah
Lenteng Agung baru-baru ini merupakan  produk   kebijakan  lelang  lurah 
dari  Gubernur  DKI Jakarta, Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan
agama sangatlah tidaktepat.
3. Politik Oligarki
Oligarki adalah  bentuk  pemerintahan  bersistem politik  yang  kekuasaan
politiknya  secara efektif dipegang oleh satu  kelompok ataupun golongan 
masyarakat.  Baik  dibedakan menurut keluarga ataupun kekayaan. Ini
merupakan pelanggaran dalam  hal  demokrasi.
Demokrasi  ini memiliki 2 dimensi. Sebagai kasus contohnya, berkaitan
dengan kasus suap  yang  ditujukan  kepada  Ratu  Atut  dan adiknya  Tubagus 
(Wawan),   yang   ternyata   memiliki   dinasti   politiknya   sendiri,  
diantaranya Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan,  Kakak  Tri
Atut  menjadi Walikota Serang, dan  anak  tirinya  Hervani  yang  menjadi 
wakil  bupati  Pandeglang.  Hal ini menimbulkan kontroversi karena sistem
politik di Banten tidak lagi murni atas nama demokrasi.
4. Penyerangan Batas Wilayah Negara
Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat
Makasar di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan
Kalimantan Timur. Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal
Batas Kontonental Indonesia yang ditanda tangani oleh Indonesia dan
Malaysia.
Namun, Indonesia akhirnya melihat hal tersebut  sebagai  ekspansi
terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.

E. Strategi Mengahadapi Ancaman Politik


Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan
di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam
menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan
politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry (2009:366), strategi di
bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang
berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negeri
yang bebas aktif.
Adapun, langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi
dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua
pendekatan berikut.
1) Pendekatan Ke Dalam
Pendekatan ke dalam yaitu pembangunan dan penataan sistem politik
dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang
menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang
diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis serta
memberikan efek penangkal yang tinggi. Penataan ke dalam diwujudkan
melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas
ke dalam penguatan tiga pilar berikut.
a. Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
berwibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara,
seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b. Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas
dan profesional pada bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional. Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka kepentingan bangsa
dan negara bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan
kaidah dan etika bernegara dalam negara demokrasi.
c. Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek
politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban
mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi warga
negara, terutama konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar
hukum yang memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara. (Buku Putih
Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 85)
2) Pendekatan Ke Luar
Pendekatan keluar  diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya
diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam
membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai
kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antarnegara, yang
dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global.
Pendekatan keluar diwujudkan dengan cara berikut.
a. Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan, dan
peningkatan kondisi dalam negeri yang semakin mantap dan stabil, yang
dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan
ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan
sosial kemasyarakatan.
b. Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk
selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama
dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai,
dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negeri.
c. Pada lingkup supraregional, politik luar negeri dikembangkan untuk
berperan dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara
anggota bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia,
dan Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara
serta diwujudkan dalam kerja sama yang lebih konkret. Dalam kerangka
penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negeri Indonesia
harus mampu membangun hubungan dan kerja sama yang memberikan
jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi
terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
d. Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi
Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus
mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang
mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan
langkah-langkah pencegahan. Lapis pertahanan militer dalam menghadapi
ancaman politik yang membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI,
mengembangkan strategi pertahanan militer dalam konteks memperkuat usaha-
usaha diplomasi yang dilakukan unsur pertahanan nir-militer. Implementasi
upaya pertahanan militer dalam konteks menghadapi ancaman berdimensi
politik (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 86).

Anda mungkin juga menyukai