Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan

limpahan rahmat-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan makah tepat waktu.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pengenalan, Kegunaan Serta

Pemeliharaan Mikroskop”

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini, dapat membantu pembaca untuk

memahami mengenai pengenalan mikroskop dari mulai sejarah sampai macam-macam

mikroskop yang ada, fungsi atau kegunaan dari mikroskop hingga bagaimana cara pemeliharaan

mikroskop. Kami juga sangat berharap pembaca dapat mengaplikasikannya dalam baik dalam

proses belajar mengajar, penelitian dan kegunaannya pada kehidupan sehari-hari.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami

pada khususnya, kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

kata sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan

kearah kesempurnaan.Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih.

Jakarta, 4 Oktober 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….......…….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..…2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..…3

I.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...….3

I.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..………4

I.3 Tujuan………………………………………………………………………….………4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..….……5

II.1 Pengenalan Mikroskop…………………………………………………………...…..5

 Sejarah mikroskop…………………………………………………………..………5

 Pembagian Mikroskop……………………………………………………..….…….5

 Jenis-Jenis Mikroskop………………………………………………………………8

II.2 Cara Penggunaan Mikroskop………………………………………………..……..14

II.3 Pemeliharaan Mikroskop…………………………………………………...………15

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….………17

III.1 Kesimpulan………………………………………………………………..………17

III.2 Saran……………………………………………………………………...……….18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………19

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak

ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah

mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi.  

Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya

bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita

mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan.

Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan.

Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara

penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan

semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan

mikroskop.

Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam

atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya

masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang

akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya

terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik.

3
Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau

resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan

ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik

yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja runga lingkup pengenalan mikroskop?

2. Apa Kegunaan dari mikroskop?

3. Bagaimana cara pemeliharaan mikroskop?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui ruang lingkup pengenalan mikroskop

2. Untuk mengetahui kegunaan mikroskop

3. Untuk mengetahui cara pemeliharaan dan perawatan mikroskop.

4
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengenalan Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat

untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan

alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati

organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan

menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak

mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop ditemukan pertama kali  oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)seorang

ahli mikrobiologi yang berkebangsaan Belanda. Beliau membuat mikroskop dengan kualitas

lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa mengamati

mikroorganisme yang lebih kecil dan tak kasat mata (Purba, 1999).

Pembagian Mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.

Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi

gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop

cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok

besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang

dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi

mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler

5
dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop

yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan

kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-

field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi

untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini 

membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver

untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan

menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

6
4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan

tabung mikroskop secara cepat.

5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan

menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara

memutarnya.

7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.

Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui

lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan

ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka

menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini

dapat putar dan di naik turunkan.

10. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

11. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar

tidak mudah bergeser.

12. ENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

13. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

14. ENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya

mikroskop.

7
Jenis-Jenis Mikroskop
Berkaitan dengan jenis-jenis mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab tidak seragam.

Secara sederhana, berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis yakni: 

1. Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal. Ini merupakan jenis mikroskop yang pertama

diciptakan.

2. Mikroskop multi-lensa. Merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan dari mikroskop

lensa okuler dan lazim digunakan dewasa ini.

Sementara itu, berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas: 

1. Mikroskop Cahaya. Jenis mikroskop yang satu ini mempunyai kemampuan memperbesar

objek sebanyak 1000 kali lipat. Ia memiliki bagian penyangga yang kokoh juga berat. Bagian

tersebut memiliki fungsi sebagai penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi lensa

antara lain lensa objektif, lensa okuler dan juga lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi

untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya. Adapun lensa

objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama. Bagian lensa ini yang

menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti. Terakhir, lensa okuler berfungsi

memperbesar bayangan yang dihasilkan atau dibentuk oleh lensa objektif.

2. Mikroskop Elektron. Jenis mikroskop yang satu ini bisa mengamati sebuah objek dengan

pembesaran sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi elektro magnetic juga elektro static

dalam mensetting pencahayaan juga tampilan objek. Mikrosko jenis ini memang cukup luar

biasa sebab mampu menampilkan gambar lebih jelas juga dengan resolusi yang lebih sempurna

ketimbang jenis mikroskop lainnya.

8
1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya (Compound light microscope) adalah sebuah mikroskop

yang menggunakan cahaya lampu dan cahaya matahari sebagai sumber cahayanya.

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000x. Mikroskop cahaya

menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.

a. Mikroskop cahaya Monokuler.

b. Mikroskop cahaya Binokuler

9
2. Mikroskop Elektron

Mikroskop yang menggunakan gelombang elektromagnetik dan elektrostatik

untuk mengontrol pencahayaannya (sumber cahayanya). Mikroskop ini mampu

melakukan pembesaran obyek sampai 2 juta kalinya. Mikroskop elektron lebih

banyak menggunakan energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek

dibandingkan mikroskop cahaya.

3. Mikroskop Stereo

10
Adalah mikroskop yang digunakan untuk obyek yang lebih besar, dan bisa

memiliki efek 3D. Mikroskop stereo memiliki pembesaran antara 7 – 30 kali.

Perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah, didekat benda yang diamati diletakkan

lampu yang dihubungkan dengan transformator.

4. Mikroskop Ultraviolet

Yaitu variasi mikroskop cahaya yang menggunakan cahaya ultraviolet sebagai

sumber utama pencahayaannya. Dengan pencahayaan ultraviolet, maka perbesaran

bisa ditingkatkan menjadi 2x lipat dari mikroskop cahaya.

5. Mikroskop Pender (Fluoresence)

11
Adalah mikroskop yang digunakan untuk mendeteksi adanya benda asing atau

antigen (seperti bakteri, virus dan ricketsia) dalam jaringan.Ia bekerja dengan

bantuan sinar ultraviolet.Lampu ultraviolet pemogokan spesimen dan menggairahkan

elektron dari obyek yang dapat dilihat dalam berbagai warna. Pewarna fluorescent

yang digunakan untuk menyorot objek.Lampu ultraviolet meningkatkan resolusi.Hal

ini sangat membantu dalam mengidentifikasi mikroorganisme.

6. Mikroskop Medan Gelap

Yaitu mikroskop yang digunakan untuk melihat bakteri dalam keadaan

hidup.Lensa kondensor khusus digunakan untuk memperbesar objek.Hal ini dikenal

12
sebagai medan-gelap mikroskop karena gambar yang terbentuk pada latar belakang

gelap.Cahaya jatuh pada spesimen dan mencerai-beraikan lanjut membentuk

gambar.Hal ini digunakan untuk mengamati spesimen hidup untuk spirochetes

contoh yang menyebabkan sifilis.

7. Mikroskop Fase Kontras

Yaitu mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda atau sel hidup yang

diwarnai dengan kontras sehingga bisa diamati bagian-bagian sel secara lebih teliti.

Mikroskop Fase KontrasMikroskop fase kontras digunakan untuk melihat sel dalam

keadaan utuh/hidup. Bilasinar melewati sel/bagian sel, cahaya tersebut akan berubah

fase sesuai dengan indeksrefraksi sel. Cahaya yang melewati bagian padat sel

(misalnya nukleus) akan mengalamiperubahan fase secara relatif dibandingkan

dengan bagian sekitarnya. Perubahan fase akandiinterferensikan oleh ring phase.

Cahaya satu fase akan mengalami interferensi sehinggasaling memperkuat dan

menimbulkan warna terang. Cahaya yang berbeda fase akanmengalami interferensi

juga namun dalam keadaan saling melemahkan sehingga cahaya yangdihasilkan

redup.

13
II.2 Cara Menggunakan Mikroskop

a. Mencari Bidang Penglihatan

1. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif

tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.

2. Lensa objektif di tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar

revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).

3. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.

4. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran

(lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap

digunakan.

b. Mencari bayangan sediaan

1. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa

objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.

2. Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda,

menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

3. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan

roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif

dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.

4. Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum

jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.

5. Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran

yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati.

14
(Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak

imersi dahulu).

II.3 Pemeliharaan Mikroskop

Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaanmikroskop adalah sebagai berkut :

1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan

basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel,

yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat

pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti

gambar ini .

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan

menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut

dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan

tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu

tangan atau lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada

penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian

mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan

15
menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa

tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua

minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan

menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan

menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas

meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.

6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari

meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan

kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

Dengan mematuhi petunjuk penggunaan dan pemeliharaan mikroskop, diharapkan mikroskop

dapat bertahan lebih lama untuk dipergunakan pada semua kegiatan laboratorium yang lainnya

BAB III

16
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak

ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah

mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi.  Dengan

menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang

tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm).

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat

untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.

Mikroskop ditemukan pertama kali  oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)seorang ahli

mikrobiologi yang berkebangsaan Belanda. Beliau membuat mikroskop dengan kualitas lensa

yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa mengamati

mikroorganisme yang lebih kecil dan tak kasat mata.

Pembagian mikroskop dapat dilihat dalam jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam

dua jenis yakni mikroskop lensa okuler dan mikroskop multi lensa. Sedangkan jika dilihat

berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi Mikeoskop Cahaya dan

Mikroskop Elektron.

Dalam pemakaian mikroskop tidak boleh digunakan secara sembaranga karena

dikhawatirkan akan terjadi kesalahan yang akan menyebabkan kerusakan pada mikroskop itu

sendiri. Ketika menggunakan mikroskop hendaknya ikuti tatacara penggunaan atau prosedur

penggunaan mikroskop. Selain itu, mikroskop hendaknya di rawat secara teratur agar mikroskop

17
bertahan lama (awet) danfokusnya pun tetap dalam kondisi bagus. Sehingga saat melakukan

penelitian tidak ada hambatan.

III.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini

kedepannya.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami

pada khususnya, kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari

kata sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan

kearah kesempurnaan.Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih. Wassalamualaikum

wr.wb

18
DAFTAR PUSTAKA

(http://www.scribd.com/)

http://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/02/pengenalan-mikroskop/

http://nidzu.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://www.alatlabor.com/article/detail/22/cara-merawat-mikroskop

19

Anda mungkin juga menyukai